Slide Show

Mei 30, 2016

Ngopi - Ebook dan Perpus? Ya gitu deh





Berdasarkan data dari perpustakaan nasional RI, di Indonesia ini ada sekitar 25 ribu perpustakaan di seluruh Indonesia. Dari puluhan ribu perpustakaan itu, yang paling banyak adalah perpustakaan sekolah, jumlahnya lebih dari 22 ribu. Padahal peminat baca tak melulu anak sekolah ya. Terlebih jika perpustakaan isinya hanya buku buku pelajaran, sedangkan minat baca menurut saya ngga bisa dipupuk dengan membaca buku pelajaran doank.

Masih dari data yang sama, jumlah perpustakaan terbanyak di Indonesia ada di Jawa Barat. Nah, gimana dengan teman teman di luar Jawa. Apakah mereka pernah meminjam buku dari perpustakaan di daerah mereka?

Ngopi- Akses Buku di Luar Jawa





Sebenernya waktu tema posbar ini diumumkan, saya ngga punya ide mau ngapain. Sempet kepikiran untuk bikin postingan tentang buku dan anak, tapi kok udah mainstream. Mau bikin postingan tentang ebook, saya ngga sempet nyelesein risetnya, maklum, sedikit banget data tentang pengaruh ebook di Indonesia. Terus sempet ada euforia Big Bad Wolf yang rame di media sosial saya, mulai dari temen sampai artis seperti Andhien ikutan rame pamer belanjaan BBW. Iya ga apa kok pamer. Manusiawi. *pake jubah*

Nah, berawal dari ngobrol dengan beberapa teman, ternyata banyak juga yang sedih karena ngga bisa dateng ke BBW (iya, saya sedih loh ngga bisa ke sana. Disuruh ikut bahagia tapi ga bisa dateng itu rasanya lebih sakit daripada kesundut gagang knalpot. Belum pernah kesundut? Ya pokoknya sakit gitu lah. Perih). Nah, saya aja yang di Solo seneng sekaligus sedih, gimana ya perasaan temen temen di luar pulau Jawa dengan akses buku yang terbatas?


Karena itulah, saya jadi penasaran, sebenernya seberapa susah sih akses teman teman di luar Jawa terhadap buku?

Terus ya meluncurlah ide itu, saya mewawancarai enam belas orang anak BBI via email ataupun Whatsapp dan mengajukan sembilan pertanyaan. Sengaja saya pilih anggota BBI karena menurut saya, pengetahuan mereka akan akses buku baik toko offline maupun online lebih bervariasi daripada teman teman saya yang suka baca tapi bukan anggota BBI.

Saya memilih random sih karena anggota BBI banyak banget ternyata yang tinggal di luar Jawa. Per Januari 2016, ada 52 anggota yang domisilinya di luar Jawa dari total 286 anggota BBI. Bahkan per Mei ini sepertinya member BBI udah 300an! (Tapi kok aku jarang kenalan ama member baru ya?)

Mei 29, 2016

The Sherlockian






Judul Buku : The Sherlockian
Penulis : Graham Moore
Penerjemah : Airin Kusumawardani
Penerbit : Bukune
Cetakan Pertama : November 2013
Tebal : 544 halaman, paperback
ISBN : 978602201199
Award : Barry Award Nominee for Best First Novel (2011)
Anthony Award Nominee for Best First Novel (2011) 
Read My Review in Steller



Tidak perlu kaca pembesar untk membaca pesan yang belum sepenuhnya kering tersebut.
“Sederhana”, bunyi pesan itu.
Pesan itu ditulis menggunakan darah.

The Sherlockian merupakan buku lama saya yang dibeli dengan impulsif lalu tertimbun di lemari bertahun tahun. Sampai awal bulan lalu saya bertekad untuk menyelesaikam buku biru nan cantik ini.

Awal mulanya berdasar fakta, bahwa setelah Arthur Conan Doyle "membunuh" Sherlock Holmes, ada jeda panjang dalam karier kepenulisannya sampai dia "menghidupkan" kembali Holmes. Bedanya, karakter Holmes semakin agresif dan makin cuek, bahkan cenderung kejam. Legenda mulai berkembang di kalangan kaum The Sherlockian, para fans berat Sherlock Holmes, yang menyebutkan kalau di masa vakum itu ada sebuah buku harian yang ditulis Arthur tetapi buku itu tidak pernah ditemukan. Tidak juga di antara arsip arsip surat maupun buku hariannya yang lain. Hanya buku itu yang raib.
Mei 26, 2016

The Vegetarian





Judul Buku : The Vegetarian
Penulis : Han Kang
Translator : Deborah Smith
ISBN : 9780553448191
Award : 2016 Man Booker International Prize


Karena saya baca bareng dengan ABO dan Mba Desty, berikut adalah review saya atas novella ketiga. Untuk novella pertama dan kedua bisa dicek di blog :

dan

Apa yang bisa berubah dalam waktu tiga tahun?

Banyak pastinya ya.

Seorang bayi bisa berubah menjadi anak kecil yang siap sekolah.

Seorang wanita bisa saja bertemu pria idaman lalu menikah.

Tentunya tak ada yang mau berharap berubah menjadi lebih buruk. Tapi toh tiga tahun bagi Kim Yeong Hye tidak memberi kemajuan yang berarti.

Sejak Yeong Hye memutuskan berhenti makan daging tiga tahun lalu, kesehatannya menurun drastis. Sekarang bukan hanya  daging yang tak mau ia makan, tetapi ia menolak makanan sama sekali. Dirawat di rumah sakit jiwa membuat dokter memvonisnya menderita schizoprenia dan anoreksia. Dokter bahkan mengkhawatirkan Yeong Hye mungkin akan meninggal jika ia masih menolak untuk makan.
Mei 23, 2016

Pemenang Giveaway Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang

Selamat pagi!

Dari puluhan komentar yang masuk, saya ikut senang karena ternyata banyak temen temen yang suka atau punya pengalaman menarik seputar dongeng.

Saya pribadi bakal susah banget untuk milih dongeng favorit. Bagi saya setiap dongeng itu menggiring rasa penasaran sekaligus berasa masuk ke dunia ajaib. Btw dari dongeng dongeng yang dibacakan Gina lewat twitternya @msginagabrielle setiap malam, saya jadi makin yakin bahwasanya dongeng bukan melulu tentang gadis cantik vs pangeran tampan. Dongeng menceritakan lebih dari sekadar kebaikan akan menang melawan kejahatan. Tetapi dongeng juga bisa menjadi cerminan keadaan bangsa itu sendiri.


Setelah semalaman semedi.. Maka saya umumkan aja ya, pemenang giveaway kali ini adalah:

Wening Purbawati


Selamat ya!
Saya tunggu email konfirmasinya ke orybun(at)gmail.com


Kalau dalam 2x24 jam ngga membalas konfirmasi dari saya, akan saya pilih pemenang baru.


Yang lain jangan berkecil hati. Blogtour masih akan berjalan sebulan lagi dengan jadwal berikut ini




Salam,

Salam,