Slide Show

April 29, 2016

Ngobrol Bareng Pustakawan Anak - SylNamira







Posting Bareng bulan April ini bertema anak-anak dan literature. Nah, karena saya tidak sedang membaca buku anak, plus saya juga sebenernya kepo gimana sih rasanya jadi pustakawan di sekolah tempat anak-anak ngumpul. Apakah mereka beneran membaca buku di sana? Buku kayak apa sih yang dipinjem? Terus berisik banget ngga sih kalau mereka lagi baca gitu? Atau mereka juga taat peraturan dengan menciptakan perpustakaan yang hening dan senyap?

Yuk, simak obrolan saya dengan Mbak SylNamira yang merupakan seorang pustakawan. 


Halo Mba Syl, kenalan dulu donk. Sudah berapa lama kerja di perpustakaan?
Kerja di perpustakaan sudah 19 tahun. Wuih lama juga ya? (Ini harusnya komen saya, mbaaak) Pertama dulu kerja di perpustakaan SMP JIS, sekarang di Perpus SD Mentari School Bintaro.

Perpus Sekolah tempat mba Syl bekerja, dapat diakses semua anak atau hanya kelas tertentu saja?
Dapat diakses semua anak yang menjadi siswa di sekolah ini.

Bagaimana tata cara peminjamannya? Apakah tiap kelas dijadwal pada hari tertentu atau bebas?
Untuk prosedur peminjaman, setiap anak boleh meminjam 2 buku selama satu minggu. Setiap minggu mereka punya jadwal untuk pinjam buku, namun dipersilahkan datang di luar jadwal juga. (whoaa senangnya seminggu boleh dua buku. Aku inget dulu waktu SD cuma boleh pinjem satu buku tiap hari Jumat di perpus sekolah)

Paling sering anak-anak minjem buku tentang apa mba, yang ada gambarnya atau malah novel gitu?
Karena masih di level SD, beda-beda ya. Kalau kelas 1-2, mereka memang diperbolehkannya pinjam buku cerita bergambar. Baru setelah kelas 3-4 mereka pinjam chapter book (novel tipis yang masih ada gambarnya), kemudian kelas 5-6 baru pinjam novel yang agak beratan, tanpa gambar.

Biasanya peminjaman meningkat ngga mbak kalau di akhir pekan?
Karena setiap kelas ada jadwal peminjaman sendiri, tingkat peminjaman standard saja, tidak ada lonjakan khusus kalau weekend.

Saya pernah melihat perpustakaan tempat mba Syl bekerja, rasanya cozy banget, pasti banyak anak anak yang betah di situ ya?
Iya, mereka memang betah banget, sampai-sampai lupa kalau itu di perpus. Jadi ngobrolnya sambil berisik. Euuhh!! (Penasaran sama fotonya? Nanti saya kasih tahu di akhir post ya!)

Apa kesulitannya meminjamkan buku kepada anak anak? Apakah mereka sering melanggar lama waktu peminjaman, misalnya, atau yang lain gitu?
Kalau telat balikin tuh sering banget! Makanya kami punya kebijakan mengirimkan overdue notice ke siswa tiap 2 minggu sekali. Itu pun masih aja ada yang telat balikin, bahkan sampai 90 hari. Untuk anak-anak kecil, kendalanya suka rusak, biasanya kesiram air yang tutup botolnya nggak rapat, atau sobek, gitu-gitu deh. (Hahahahhh.. Aku tahu perasaanmu, Mbak..*mandangi halaman buku bocah yang keriting ketumpahan air*) Tentu ada konsekuensinya. Mereka harus mengganti buku yang hilang/rusak untuk pembelajaran tanggung jawab juga, kan? (Betul betuul!)

Jadi petugas perpus anak menyenangkan ngga sih mba? Tiap hari harus menata ulang buku?
Menyenangkan sih kalau anak-anaknya banyak yang pinjam kan berarti koleksi terpakai dengan maksimal ya. Soal menata ulang atau mengembalikan buku yang dibaca anak ke rak kembali sih memang sudah jadi makanan sehari-hari. Tiap pagi dan sore jelang pulang kami melakukan itu. (Saya dibantu seorang asisten)

Menurut mba Syl, sudah ngga nyari buku anak lokal di Indonesia? Atau lebih gampang nyari yang terjemahan?
Buku anak lokal sebenarnya gampang aja dicari. Kalau rajin ke toko buku kan banyak tuh dijual. Atau biasanya saya cari di internet, beli lewat online saja karena kendala waktu. Kadang juga banyak penerbit yang menawarkan buku mereka dengan mengirimkan katalog atau sampel buku, itu memudahkan dalam mencari buku untuk koleksi.

Gimana pendapat mba Syl tentang pentingnya akses perpustakaan bagi anak anak? 
Sangat penting dan harus dikenalkan sejak dini. Karena kemampuan mengakses perpus itu salah satu life skill yang perlu dimiliki setiap orang. Bayangkan dengan banyaknya informasi yang bertebaran, berupa buku, artikel, dan lainnya, sangat disayangkan jika tidak bisa diakses hanya karena ketidaktahuan mereka bagaimana caranya. Oleh karenanya, sebaiknya ilmu dasar pengenalan perpustakaan diberikan sejak usia dini. Sebab perpustakaan di mana pun berada, susunannya sama, kan? Kita menggunakan standard yang sama, yaitu alphabetic dan DDC. 

FYI,  DDC ini adalah Dewey Decimal Classification. 
Ada sepuluh kelas utama dalam klasifikasi Dewey. Sepuluh kelas tersebut dibagi lagi kepada 10 bagian; yang lalu bisa dibagi lagi kepada 10 bagian.
Sepuluh kelas utama tersebut adalah:
  • 000 Komputer, informasi dan referensi umum
  • 100 Filsafat dan psikologi
  • 200 Agama
  • 300 Ilmu sosial
  • 400 Bahasa
  • 500 Sains dan matematika
  • 600 Teknologi
  • 700 Kesenian dan rekreasi
  • 800 Sastra
  • 900 Sejarah dan geografi

Oke, sebagai penutup wawancara yang singkat ini, adakah rekomendasi buku untuk anak SD? Yang paling laris di perpus misalnya :)

Diary of a wimpy kid, Geronimo stilton, Goosebumps, Captain underpants
Sama buku nonfiksi Seri 'Who was' --> ini laku banget! Sampai jarang ada di library karena dipinjam terus :D

Sip sip, sekarang jadi punya rekomendasi deh buat nambah koleksi si kakak di rumah. Barangkali dia juga akan suka XD 

Terima kasih udah mau ngobrol, Mba Syl!

PS. Buat yang penasaran, ini sekilas jepretan Mba Syl di perpustakaannya. Nyaman banget kan ya... :)


*jadi pingin SD Lagi*

April 27, 2016

A Untuk Amanda






Judul Buku : A Untuk Amanda
Penulis : Annisa Ihsani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Maret 2016
Tebal : 264 halaman, paperback
ISBN : 9786020326313


Kadang- kadang aku tidak bisa mengontrol rentetan pikiran di kepalaku; mereka datang perlahan, merayap melalui sudut-sudut benakku.


Saya memang sedang tergila gila dengan novel bertema mental illness, jadi ketika tahu bahwa A untuk Amanda ini juga mengambil tema serupa, saya langsung semangat untuk membaca buku buku karya Annisa Ihsani. Tentu saja saya membaca sesuai urutan, Teka teki Terakhir adalah buku yang pertama saya baca, tapi ternyata tidak meninggalkan kesan yang mendalam. Tadinya saya mau mandeg buat baca Amanda, tapi kok ya sayang, wong tekad saya tahun ini adalah mulai mengurangi timbunan buku cetak yang belum terbaca (sebenarnya sih ini tekad tahun demi tahun yang terus ditekadi). Ternyata meski di awal awal buku saya sempat bosan, sampai pertengahan saya mulai menyukai cerita tentang Amanda.

Bercerita tentang Amanda, gadis SMA yang mengalami depresi impostor syndrome. Amanda adalah siswi terbaik di sekolah, nilai nilainya memuaskan, bahkan hampir selalu sempurna. Guru guru menyayanginya karena ia cerdas, mengerjakan PR tepat waktu, menjawab pertanyaan guru di kelas dengan benar, dan lain-lainnya. Sampai saat itu, dunia Amanda masih sempurna, ia berencana kuliah di universitas terbaik di bidang fisika (karena ia amat menyukai fisika), mengikuti ekstrakulikuler komputer, bahkan ia mulai berpacaran.
April 22, 2016

Still Missing





Judul Buku : Still Missing
Penulis : Chevy Stevens
Penerbit : St. Martin's Press
Tebal : 352 halaman
ISBN : 9780312595678


When I wonder how I became the zombie I am now, how I could have gotten so lost, it always traces back to that moment- the moment I put my soul on the shelf to make room for the devil


Sebelum membaca buku ini, saya selalu beranggapan bahwa para penculik di cerita cerita, para sadistik dan psikopat, lebih tertarik kepada wanita yang muda. Ternyata setelah saya ingat ingat, beberapa cerita di Criminal Minds pernah menampilkan para penculik gila ini yang menculik wanita lebih dewasa.

Itulah yang terjadi pada Annie, yang di atas usia 30 sedang nyaman pada karirnya, diculik pada suatu hari di musim panas. Ketika itu Annie sedang membuat open house di sebuah rumah yang ia jual. Yup, dia bekerja di bidang penjualan real estate, dan meaki saat itu ia berharap ada yang datang pada open housenya, ia tetap kaget ketika ada seorang lelaki tak dikenal menghampirinya.

Pengumuman Giveaway Ultah kelima BBI

Wahaahh, tak kusangka ternyata banyak banget yang ikutan. Total ada 106 jawaban yang masuk, dan dari 106 itu hanya ada 14 orang yang benar.


Jawabannya yg bener yaitu 37 huruf
Jadi langsung saja, inilah dua pemenang Giveaway di blog Mari Ngomongin Buku :

@DeeLaluna


KhusnulLia


Para pemenang akan saya hubungi, tapi kalau tidak merespon dalam 2x24 jam setelah saya hubungi, terpaksa saya pilih pemenang baru ya.


Dan sebagai rasa terima kasih saya karena udah banyak yang ikutan, saya telah memilih satu pemenang lagi yang akan mendapatkan satu buku berjudul Beyond The Wall karya Sabrina.


Berikut orang yang beruntung tersebut :

@dust_pain


Terima kasih untuk yang sudah ikutan. Terima kasih juga sudah ikut menyemarakkan ulang Tahun kelima BBI \o/
April 18, 2016

Teka Teki Terakhir





Judul Buku : Teka Teki Terakhir
Penulis : Annisa Ihsani
Editor : Ayu Yudha
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-0298-0



Janganlah terlalu fokus pada satu hal hingga lupa menghargai apa yang ada di sekelilingmu


Buku ini berkisah tentang Laura dan keluarga Maxwell yang misterius. Perkenalan Laura dan keluarga itu berawal saat Tuan Maxwell memberikan sebuah buku tentang angka nol kepada Laura. Bingung hendak dikemanakan buku itu setelah selesai ia baca, Laura memutuskan untuk mengembalikan buku itu ke rumah Maxwell.

Kelak Laura akan berteman dengan Nyonya Maxwell yang pintar memasak dan senang berkebun, Juga mengetahui hasrat, ambisi yang dimiliki Tuan Maxwell terhadap Teorema Terakhir Fermat.

Tidak pernah mengenal Fermat? Tidak menyukai matematika? Mungkin kamu tetap akan menyukai buku ini, kok. Tenang saja. Meski ada banyak penjelasan tentang matematika di dalamnya, saya akui buku ini tidak sesulit bahasa matematika di Abundance of Catherine milik John Green, misalnya.

Salam,

Salam,