Slide Show

April 13, 2016

Selamat Ulang Tahun kelima, BBI



Duh bingung mau ngomongin apa lagi di ultah ke-5 BBI kali ini.
 5 tahun pasang surut dalam dunia ngeblog, dalam membaca, dalam menimbun buku, dalam mengenal orang orang baru. 5 tahun yang penuh warna!

Terima kasih untuk kalian yang pernah bekerja sama dengan BBI, yang masih bekerja sama dengan BBI, yang pontang panting ngurus acara BBI, yang dapet semprotan kritik untuk kemajuan BBI, yang masih bersemangat untuk terus bersama BBI memajukan dunia literatur di Indonesia.


Saya beruntung mengenal dan menjadi bagian dari kalian.
I love you BBI, to the dragon island and back.




April 12, 2016

Where They Found Her






Judul Buku : Where They Found Her
Penulis : Kimberly McCreight
Tebal : 336 halaman
Penerbit : Harper
ISBN : 9780062225481


But it wasn’t easy to be someone’s mother when you’d never really had one of your own.


Molly mengalami depresi berat setelah janin yang dikandungnya meninggal dunia sebelum sempat dilahirkan. Ia merasa menjadi ibu yang tidak cukup baik karena hal tersebut. Sang suami, Justin, memutuskan bahwa mereka sekeluarga (Justin, Molly dan Elle anak perempuan mereka) lebih baik pindah ke kota lain dan memulai kehidupan baru di sana.

Di saat Molly sudah menemukan rutinitasnya sebagai karyawan surat kabar di Ridgedale, sebuah kasus kematian terjadi di lembah dekat universitas lokal. Sebagai wartawan, oleh atasannya ia diminta untuk membuat berita tentang peristiwa tersebut. Meliput dan mewawancarai satu dua orang yang mungkin dapat memberi tahu apa yang terjadi pada korban.

Sepucuk surat untuk Penulis Favorit





Hai, Gillian Flynn.

Sebetulnya saya hendak menulis surat ini dalam bahasa Inggris, tetapi karena keterbatasan waktu dan di tengah himpitan deadline kerjaan, saya rasa saya lebih baik menuliskannya dalam bahasa Indonesia. Surat ini saya buat dalam rangka menulis surat untuk penulis favorit, memperingati ulang tahun BBI yang ke-5.

Saya pertama kali membaca Gone Girl, dan kemudian terpesona (kalau tidak bisa disebut jatuh cinta) pada gaya tulisan Anda yang frontal dan berbeda. Suasana kelam yang timbul dalam karya karya Anda membuat saya muak sekaligus penasaran, sehingga mau tak mau saya tetap akan membaca sampai selesai. Setelah menamatkannya, saya sampai berkali kali berpikir bahwa Anda cukup cerdas sekaligus edan dalam membuat twist cerita.

Karena saya makin penasaran, maka melajulah saya mencoba menuntaskan dua buku Anda lainnya, Sharp Object dan Dark Places. Kedua duanya tentu saja tak kalah edan, tapi Gone Girl tetap ada di peringkat pertama buku Anda yang saya suka. Tidak juga novella The Grown Up yang setelah membacanya lagi lagi saya nggak habis pikir, kenapa jadi begini akhirnya?
April 11, 2016

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi




Judul Buku : The Infinite Sea
Penulis : Rick Yancey
Penerjemah : Angelic Zaizai
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 400 halaman, paperback
Cetakan Pertama ; 2015
ISBN : 978-602-03-1799-1


BEWARE, POSTINGAN INI MENGANDUNG SPOILER BUKU PERTAMA. TIDAK DISARANKAN BAGI KALIAN YANG BELUM MEMBACA GELOMBANG 5

Kalau belum membaca Gelombang 5, Silakan membaca reviewnya dulu di sini




Dalam hutan, dalam dingin menggigit, di permukaan lautan tak bertepi, dia membisikkan nama gadis itu, mempercayakan ingatan akan gadis itu pada angin, pada dekapan pepohonan penjaga yg membisu dan pada asuhan bintang bintang yg setia, yg menjadi namanya, murni dan abadi. Alam semesta yang tak terkekang ada dalam diri gadis itu.. Cassiopeia

 

Setelah melarikan diri dari ledakan, Cassie bersama kelompoknya yang terdiri dari Ben, Sam, Poundcake, Ringer, Dumbo dan Teacup berlindung di sebuah hotel tua. Mereka berdebat siapa yang seharusnya pergi mencari kelompok lain yang selamat, dan karena Ben terluka parah maka Ringerlah yang diputuskan untuk berangkat.

Sementara itu, Evan berhasil menemukan Cassie meski ia juga menggiring bahaya ke kelompok Cassie karena Evan dibuntuti oleh Grace. Grace adalah seorang gadis yang sama seperti Evan, bahkan Grace lebih terampil dan kejam. Bahaya bagi kelompok Cassie tak hanya dari Grace melainkan juga dari pihak musuh, yang mencoba meledakkan mereka dengan perantara seorang anak kecil.

Dua cerita dikisahkan secara bergantian dalam buku ini. Ringer yang kemudian bertemu kembali dengan Vosch serta Kelompok Cassie yang berusaha melarikan diri hidup hidup dari Grace. Diceritakan dari beberapa tokoh dengan PoV pertama membuat ceritanya makin seru. Masih seperti cara bercerita Rick di buku pertama, di buku kedua pun dia mengambil alur maju mundur mengisahkan kehidupan tokoh saat sebelum bencana sampar menyerang.

Alurnya maish lambat, tapi jauh lebih baik daripada Gelombang 5. Saya bahkan tak habis piker mengapa baru kali ini saya membaca, bukannya langsung dibaca aja watu buku ini saya terima dulu. Ya, mungkin karena saya tertipu dengan covernya yang.. ampun.. deh. Saya lebih suka ngga usah ditampilin cewek gitu deh di bukunya, ya mungkin karena Ringer (iya sepertinya tokoh di sampul itu menggambarkan sosok Ringer) mengambil porsi cerita lebih besar dalam buku ini.

Saya akui kisah Ringer tidak lebih menarik daripada kisah Cassie dan Evan, karena entah mengapa buku ini jadi berasa novel romance dengan bumbu dystopia. Tapi untungnya, mungkin karena diceritakan oleh penulis lelaki, bagian pertarungannya cukup mendetail dan seru. Saya harap di buku selanjutnya juga bakal sekonsisten ini sih, mengingat bisa saja pembaca mudah bosan apalagi dengan tokoh yang makin bertambah.

Oh iya, setelah membaca buku ini saya jadi kepikiran kenapa jadi mluntir gitu ceritanya. Kira kira selesai dalam berapa judul ya? Mungkin tak lama lagi?

Top 5 BBI-ers Terfavorit




Kalau bukan karena tweet @Lovaren_ kemarin sore, saya pasti sudah lupa tentang posting bareng ini. Sebenernya tema tulisannya ngga susah sih, lima blog terfavorit. Tapi tetep saja susah milihnya. Bayangin aja, member BBI lebih dari dua ratus, bagaimana bisa cuma disuruh milih lima? (Oke aku lebai. Kalaupun disuruh milih sepuluh ya mungkin saya malah males bikin postingannya. #dikeplak )

Salam,

Salam,