Slide Show

Maret 10, 2016

Surga Retak




Judul Buku : Surga Retak
Penulis : Syahmedi Dean
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 488 halaman
Cetakan pertama : Juli 2013
ISBN : 9789792296327

Jangan pernah remehkan kata hati. Itulah kelemahan kau, meremehkan hati kau sendiri.

Suri tak tahu kemana Bapak akan membawa pergi dia dan Fatma, saudara kembarnya. Di tengah malam mereka meninggalkan rumah, berkendara motor bertiga meskipun Fatma dalam keadaan demam. Bagaimanalah pula nasib mereka kelak, apakah mereka bisa sekolah lagi? Bagaimana pula dengan Murad, anak lelaki yang akhir akhir ini jadi satu satunya sahabat Suri? Ah hidup memang berat, meskipun di tanah Deli yang makmur ini, hanya kaum ataslah yang kekayaannya berlimpah. Apalagi bapak hanya senang bermain judi, jarang pulang ke rumah, dan sekarang malah entah mereka kabur ke mana. Bapak berkendara seperti dikejar setan saja.

Rupanya Bapak mengajak mereka pindah ke kampung lain di Baturaja. Di sana mereka diperkenalkan kepada Tante Nur, wanita yang akhir akhir ini menempel terus dengan Bapak. Mungkin Bapak sedang jatuh cinta dengan wanita itu, meskipun ia sudah beranak satu, Rohana namanya. Meski awalnya Suri dan Fatma membenci Rohana dan Tante Nur, tapi lama kelamaan mereka sudah merasa menjadi keluarga.

Suatu hari setelah perkenalan Suri dengan Nek Gintung, seorang dukun terkenal di kampung tersebut, Suri mengetahui banyak rahasia dalam hidupnya dari wanita tua itu. Tentang bapak juga tentang masa depan Suri. Sampai takdir membawa Suri pergi melarikan diri dari kampung tersebut, meninggalkan orang orang tercintanya.

Kisah hidup Suri buat saya cukup menarik dan.. yah, amat memusingkan ((Mwahahah)). Saya capek mengamati hidup Suri yang jumpalitan nggak karu-karuan. Beruntung tokoh Suri adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya tapi juga lugu. Ia tak sungkan mengungkapkan pikiran atau perasaannya terhadap orang lain. Pandai bergaul dengan orang baru, dan hampir selalu mengingat nasihat nasihat kebaikan dari ibunya dulu. Paras Suri pun cantik, tapi dia tidak tinggi hati bahkan selalu merasa rendah diri. Dia menghormati sekaligus membenci kehidupannya yang susah dan keras.
Maret 09, 2016

Bekisar Merah






Judul Buku : Bekisar Merah
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 358 halaman
ISBN : 9789792266320


Di desa Karangsoga, mata pencaharian utama masyarakatnya adalah penyadap nira. Demikian pula dengan suami Lasi, Darsa, yang berangkat setiap sore untuk mengumpulkan hasil sadapannya di pagi hari. Suatu sore, hujan turun dengan derasnya bersama petir yang menggelegar. Naluri penyadap Darsa tahu bahwa sebaiknya ia tak nekat pergi mengumpulkan hasil sadapan. Tetapi jika ia tak pergi, bagaimana ia akan memberi makan istrinya, sebab jika hasil sadapan itu dibiarkan semalam maka tak akan ada gula bagus untuk dihasilkan. Beruntung seketika langit menghentikan tumpahan airnya, diiringi doa Lasi, berangkatlah Darsa memanjat pohon pohon yang tingginya bisa mencapai puluhan meter. 

Malang tak dapat ditolak, Darsa jatuh dari pohon. Lasi dan keluarganya bergegas mencari kesembuhan bagi Darsa, mulai dari puskesmas sampai ke dukun, semua diusahakan oleh keluarga miskin tersebut. Dasar Darsa, setelah kesembuhannya, ia malah menghamili wanita lain. Tak tahan dengan rasa malu dan kemarahan yang dihadapinya, Lasi kabur ke Jakarta dengan menumpang truk gula. Dengan kecantikan keturunan Jepang yang ia miliki, Lasi dengan mudah menjadi sumber perhatian lelaki.

Tapi Lasi hanyalah wanita desa yang lugu dan taat adat, ia masih punya malu dan harga diri meski akhirnya mau juga ia diperistri oleh seorang pembesar di Ibukota. Handarbeni sangat memanjakan Lasi, diberikannya sebuah rumah mewah, dibiarkannya Lasi berbelanja ini itu dan banyak hal lainnya yang memuaskan Lasi secara materi. Tapi dia merasa ada yang kurang dan hilang dalam hatinya sampai ia bertemu dengan Kanjat, Lelaki masa lalunya.

Bagaimana kemudian kisah cinta Lasi dengan Kanjat?
Maret 07, 2016

Wintergirls





Judul Buku : Wintergirls
Penulis : Laurie Halse Anderson
Tebal : 278 halaman
ISBN : 9780670011100


You gotta accept that and let the flow carry you, stop resisting.


Wintergirls terkenal di kalangan pembaca novel young adult yang suram. Bercerita tentang Lia, gadis ini baru saja kehilangan Cassie yang meninggal dunia di sebuah kamar hotel sendirian. Mereka dulu bersahabat, sampai tak berapa lama persahabatan itu putus dan mereka berdua menjauh satu sama lain.

Lia merasa kehilangan Cassie tapi ia tidak berani menceritakannya kepada orang lain. Terutama karena kedua orang tuanya tak menyukai Cassie dan menganggap gadis itu hanya memberikan pengaruh buruk kepada Lia. Yang tak seorang pun tahu, pada malam kematiannya, Cassie menghubungi Lia berpuluh kali tetapi tidak satupun panggilan itu dijawab oleh Lia.

Terdorong rasa bersalah serta mungkin karena tubuhnya dalam kondisi tidak sehat, Lia merasa terus dihantui oleh Cassie. Bayangan Cassie hadir di kamarnya, di lorong sekolahnya, bahkan di kantor psikiater tempat Lia berkonsultasi. Cassie terus mendorong Lia untuk menyelesaikan kompetisi mereka, siapa yang memiliki berat badan paling kecil, maka dia yang akan menang.
Maret 06, 2016

We Have Always Lived in The Castle







Judul Buku :  We Have Always Lived in The Castle
Penulis : Shirley Jackson
ISBN : 978 1101 530 658
Penguin Classic Deluxe Edition, 160 pages

Keluarga Blackwood meninggal dunia akibat keracunan, menyisakan tiga anggota keluarga yang kini tinggal di kastel mereka di tepi desa. Merricat, Constance dan Uncle Julian tinggal bersama dalam rumah yang megah namun terisolasi dari masyarakat sekitar. Setiap dua minggu sekali, Merricat pergi ke desa untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga serta terkadang meminjam buku-buku.

Orang-orang sejak dulu tak pernah suka dengan keluarga Blackwood, demikian pula terhadap anggota keluarga mereka yang tersisa. Bagi mereka, kastel Balckwood menyimpan misteri sama seperti penghuninya, juga misteri tentang kematian keluarga besar Blackwood yang dicurigai memang sengaja diberi racun.

Anak anak kecil di desa bahkan memiliki nyanyian tentang keluarga Blackwood yang tersisa.
Merricat, said Connie, would you like a cup of tea?
Oh, no, said Merricat, you’ll poison me.
Merricat, said Connie, would you like to go to sleep?
Down in the boneyard ten feet deep!

Suatu hari, sepupu mereka yang bernama Charles datang ke kastel. Lelaki yang berusia tak berbeda jauh dengan Constance itu mencari-cari harta milik keluarga Blackwood yang tersimpan. Dia bahkan menempati kamar milik ayah Merricat dan Constance, menggunakan pipa tembakaunya, membuka kotak perhiasan dan berbagai kelakuan lainnya yang membuat Merricat geram. Charles juga membuat perhatian Constance teralihkan. Jika biasanya Constance selalu mengiyakan kemauan Merricat, kali ini ia mulai menolak kemauan adik perempuannya tersebut dan lebih memilih mengutamakan Charles.

Maret 03, 2016

Les Masques





Judul Buku : Les Masques
Penulis : Indah Hanaco
Penerbit : Grasindo
Cetakan pertama : Maret 2014
Tebal : 240 halaman
ISBN : 9786022514657


Fleur merasa ada yang janggal dengan dirinya, bagaimana bisa ia terpilih menjadi finalis cover girl sebuah majalah remaja ternama tapi sama sekali tak mengingat audisinya? Di rumah pun baik  neneknya maupun bude Nana bersikap seakan akan mereka tahu bahwa Fleur memang sudah mengikuti audisi tersebut. Koper berisi pakaian juga sudah disiapkan di kamarnya, tapi Fleur masih tak ingat kapan ia menyiapkan semuanya. Ia hanya ingat ia kehilangan ingatan setiap kali ia merasa sakit kepala yang sangat. Dan Fleur terlalu takut mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.

Elektra bertekad untuk menyelamatkan Fleur dari masa lalunya yang kelam. Menurutnya, Fleur terlalu lugu untuk membela dirinya sendiri. Perlakuan kasar neneknya yang amat membenci Fleur, membuat Elektra menyimpan bara dendam yang setiap saat bisa meledak.

Tatum mengenal Elektra dan Fleur sejak kecil, tapi ia lebih akrab dengan Elektra padahal keduanya amat jauh berbeda. Kalau Elektra cenderung ekspresif dan blak blakan, Tatum adalah sosok yang menutup diri dan memendam kesedihannya. Dia menekan ingatan masa lalu yang pahit milik Fleur agar Fleur tak mengingat-ingatnya lagi. 

Jika tak ada satupun orang di luar sana yang bersedia membela dan melindungi Fleur, membalaskan perlakuan jahat yang ia terima, maka jiwanya sendirilah yang membelah dan melindungi dirinya sendiri.

Sejujurnya, di awal saya sampai melihat ke cover berkali-kali untuk memastikan novel ini karya Indah Hanaco. Oke, mungkin kelakuan saya lebay, tapi saya benar-benar baru tahu kalau Indah menulis novel thriller. Psychology thriller, malahan! FYI, saya pribadi sedang gandrung dengan tema ini, jadi ketika ada penulis lokal yang mengangkat tema ini, tentu saya penasaran donk. Dan ini buku ketiga Indah yang saya baca setelah dua buku sebelumnya tidak berkesan bahkan cenderung datar bagi saya, dan dua-duanya memang bergenre romance.

Novel Les Masques ini memiliki alur yang cepat, pembaca juga diberikan kunci masa lalu Fleur sedikit demi sedikit sehingga menimbulkan rasa penasaran yang terbangun dengan apik sampai akhir cerita. Bumbu romance tetap ada meski hanya sebagai pelengkap, dan mungkin menjadi pemicu meledaknya konflik yang selama ini dipendam oleh masing-masing kepribadian. 

Saya benar-benar berharap Indah akan menulis lagi novel thriller seperti ini, apalagi kalau lebih gelap, dan lebih kompleks kepribadiannya XD

Salam,

Salam,