Slide Show

Desember 15, 2015

[Wawancara] Ngobrol bareng Member Cakrawala Gelinjang #2 - Tezar Yulianto



Saya kira, banyak anggota BBI yang kenal dengan Mas Tezar, pemilik Blog Membaca Buku . Nah, kali ini saya mau mewawancarai dia sebagai anggota Grup Cakrawala Gelinjang.

Simak yuk!
 
Mas Tezar
Haloo! Sebelum mulai wawancaranya, kenalan dulu donk. Rutinitas sehari hari MasTez, nama akun goodreads, genre bacaan favorit?

Hallo juga kak Vina dan teman-teman semua. salam kenal, nama saya Tezar, kembarannya Shinichi Kudo (karena ngaku kembarannya Harry Potter sudah mainstream banget buat yang sudah kenal ma saya #dikeplakjamaah) (Keplak pake Book Thief). Aktivitas sekarang bantu usaha orang tua dan professional jobseeker #dikeplaklagi #mohondoanyaya.

akun goodreads di Tezar Yulianto

genre favorit omnireader ^^ saya membaca berbagai genre dan dari tiap genre ada yang disuka ada yang nggak suka sih

Dari sekian banyak buku yang Mastez baca, Novel apa yang Hero/heroine nya paling bikin berkesan saking bagusnya? Nggak harus novel romance kok ^^

Sherlock Holmes. Karena tak hanya cerdas tapi juga unik. Karakternya pun paling tak bisa ditebak di novelnya


Mana yang merupakan Setting novel favorit MasTez, historical atau modern?

Modern karena nggak perlu mikir banyak.

Punya author favorit ngga? Yang buku bukunya pasti kamu beli tiap terbit yang baru, gitu. Kalau ada, siapa dan mengapa dia?


#Penuliskembaran, JK Rowling (tapi masih mikir2 mau beli HP Illustrared Edition) mungkin ada yang mau beliin #kaliinidilemparbukubantal (Kalau itu mah saya juga mau dibeliin, Mas x__x)


Paling nggak suka sama novel yang kayak gimana?

Kalau mengacu ke sejarah, timelinenya sejarahnya salah. Serasa pingin garuk-garuk kepala. Sama novel yang kata penulisnya, butuh otak prima tapi nyatanya kalau baca pingin jeduk2in kepala. (Terbayang bayang buku biru)

Pernah punya pengalaman berkesan terkait hobi membaca? Misalkan pernah kena razia sekolah waktu baca karya karya EA, atau diam diam ngumpulin uang buat beli majalah playboy, dsb.

Degdegan baca adegan kipas pas sekolah & kuliah di buku harlequin tak bersegel di Gramedia. Padahallll adegan hot di harlequin kurang kipas ya? #tutupmuka (Mas, tolong itu FSOG Segera diselesaikan ya X)))

Desember 14, 2015

[Guest Post] 5 Romance “Melting” Books – Ala Peek A Book




Kali ini Asri dari Peek A Book mau berbagi 5 Romance "Melting" Books versi dia. Saya geleng-geleeng kepala karena belum pernah baca semuanya XD

Langsung aja simak yaa..



Holaaa..
Tengkyu buat Ibunya kak Oryz dan adek Zie *yang sudah membuat saya gemes*, sudah mengijinkan saya buat ngisi di blog kece badai dan bikin nggak bisa berpaling ini.
Saya sebenarnya itu orangnya moody-an kalau buat baca buku. Jadi, kalau mood pas lagi bagus, bisa sehari baca sampai 5 buku. Tapi, kalau mood lagi nggak bagus, bisa sebulan lebih nggak baca buku sama sekali. Asyik ngegame atau nulis cerita. 

Jujur, sebenarnya saya lebih senang dapat gratisan ketimbang beli. Atau kalau beli dapat diskonnya asoy geboy dehhh. Dan, lebih jujurnya lagi, saya suka banget kalau ada buku baru terbit, kebetulan saya suka sama ceritanya, dan kenal sedikit sama penulisnya, saya usahakan beli. Apalagi kalau penulisnya ngadain open PO dan kasih harga miring kemudian masih ditambahin dikasih souvenir, langsung deh, ikutan PO, walaupun bacanya masih entah kapan saya pun tak tahu. Jadi, kesimpulannya, saya ini selain penimbun buku juga penimbun souvenir.. Yeayyyy..

Oke, stop, ngomongin ke-excited-an saya dalam timbun menimbun. Agak serius dikit sekarang.
Tahun 2015 ini bisa dibilang benar-benar tahun yang luar biasa. Setelah bertemu dan bergabung dengan teman-teman baru di BBI dan Joglosemar, referensi bacaan saya pun semakin banyak. Walaupun pada akhirnya saya tetap setia pada novel bergenre romance. Ada sedikit banyak buku yang saya baca dan juga ada buku yang masih setia berada di timbunan. Buku-buku lama juga masih banyak yang belum direview *doengg*. (*salaman)

Kali ini, ijinkan saya membagikan 5 buku yang menurut saya paling berkesan di tahun 2015 ini. Mungkin di antara kalian belum ada yang membacanya dan bisa dimasukkan ke reading list kalian bulan ini atau tahun depan.

5. My Future – Ainun Nufus



Siapkah kau untuk jatuh cinta lagi?

Perjodohan, sebuah hal mainstream yang menjadi topik akhir-akhir ini. Dari perjodohan muncullah cinta, biasanya begitu. Cinta karena terbiasa. Buku ini bercerita mengenai kisah cinta Ayla dan Ghani yang terjebak dalam perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka.  Membaca novel ini benar-benar membuat saya jadi senyum-senyum sendiri. Sampai saya nggak bisa beranjak dari tempat saya membaca karena penasaran hasil akhirnya dari cerita ini, apakah akhirnya happy ending ataukah sad ending? Penulis mendeskripsikan perasaan tokoh Ayla benar-benar pas dan bikin pembaca ingin berada di posisi dia.



4. Bila – Laini Laitu



Pada akhirnya aku memilihmu

Novel ini menceritakan mengenai kehidupan percintaan dari seorang gadis bernama Bila *Bila kuingat.. #Malahnyanyi* (Sodorin mic buat smule-an). Perasaan sakit hatinya karena ditinggal menikah oleh sahabatnya yang diam-diam dicintainya dan akhirnya malah mempertemukan dia dengan seorang lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, Daffa. Saya terkesan dengan novel ini. Walaupun ada muatan mengenai agama, tapi tidak terkesan menggurui. Suka dengan covernya yang kesannya dark alias misterius. (Btw, saya baru tahu setelah buka GR Kalau Laini Laitu adalah penulis novel Calon Imam. IYA. CALON IMAM YANG ITU! *lirik BBI Joglosemar)


3. Pillow Talk – Christian Simamora



Setiap hati punya rahasia

Banyak cerita yang menceritakan tentang persahabatan yang terjalin antara lelaki dan perempuan yang endingnya nanti aka nada yang jatuh cinta, patah hati, bersama ataupun berpisah. Nggak ada yang membahagiakan jika memiliki seorang sahabat cowok yang benar-benar mengerti apa maunya kita, peduli akan keadaan kita. Emi amat sangat beruntung bisa bersahabat dengan Jo yang benar-benar peduli pada dirinya. Bukan hanya peduli, tapi mencintainya sepenuh hati tanpa Emi sadari. Jadi, ya di dalam kisah persahabatan mereka akan banyak sekali masalah yang datang dan tak jauh-jauh pasti berhubungan dengan perasaan.


2. Jodoh untuk Naina – Nima Mumtaz


Buku ini benar-benar membuat saya tak sanggup berpaling. Setelah tak mengikuti kisahnya di situs aplikasi wattpad, dan benar-benar buta akan jalan ceritanya, akhirnya bisa membaca sampai tuntas juga. Bercerita (lagi dan lagi) mengenai perjodohan, di mana sang lelaki memiliki satu kisah kelam di masa lalunya dan itu membuat Naina ragu pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, ada panah cupid (#tsaaah) yang beraksi di dalam hubungan antara Rizal dan Naina. Seperti kisah rumah tangga lainnya yang akhirnya pasti akan ada kerikil yang datang menghalangi. Bahasanya indah, dan ceritanya bagus, serta walaupun ada muatan mengenai agama, terkesan tidak menggurui.

  
1.Not A Perfect Wedding – Asri Tahir


Novel ini ada di peringkat satu, karena menurut saya, ceritanya bagus dan benar-benar membuat saya tak ingin beehenti membacanya. Kisah ini dimulai dari dua orang asing yang terjebak dalam satu ikatan pernikahan, dan harus menjalani kehidupan yang sama sekali tak pernah diduga sebelumnya. Penulis amat sangat lihai memainkan emosi pembaca. Sampai-sampai saya menangis saat membaca cerita ini.(Tadinya kupikir kamu milih ini karena sama sama bernama Asri.. *dikeplak)

Nah, itulah 5 buku romance yang menurut saya berkesan selama tahun 2015. Sebenarnya ada 10 buku yang paling berkesan menurut saya. Jadi, memilih 5 yang paling berkesan itu buat saya pribadi, benar-benar susah, karena kebanyakan novel yang saya baca ceritanya bagus-bagus, berkesan di hati dan pikiran saya #uhuk, dan bikin saya susah berpaling alias habis selesai dibaca pasti dibaca lagi, lagi, dan lagi. *hahaha*

 Demikian novel Romance pilihan Asri yang mungkin bisa kamu masukin ke reading list, kalau saya sih akhir akhir ini penasaran sama karyanya Asr Tahir. Sayang di Aplikasi IJak belum ada bukunya. *mental peminjam*

Terima kasih sudah mau berbagi, Asri! ^^
Desember 12, 2015

[Wawancara] Member Cakrawala Gelinjang - #1 (Destinugrainy)



Selamat Pagi!!
Kali ini Blog saya kedatangan tamu lagi, tapi bukan Blog Post sih. Saya mengundangnya dalam sebuah Wawancara khusus pasukan blog Cakrawala Gelinjang.

Si Imut Yobel dan Mbak Desty

Udah semingguan tapi baru satu orang yang mbalas email sayaa.. wkwk, jadi mari langsung aja simak obrolan saya dengan Mbak Desty dari Desty Baca Buku

1.     Haloo! Sebelum mulai wawancaranya, kenalan dulu donk. Rutinitas sehari hari Mba Desty, nama akun goodreads, genre bacaan favorit?

Halooo. Nama saya Desty. Lengkapnya Pauline Destinugrainy Kasi. Rutinitas sehari-hari dimulai dari bangun pagi, ngurus anak dan suami, trus berangkat kerja. Saya kerjanya sebagai dosen biologi di salah satu universitas swasta di kota tempat saya tinggal, Palopo-Sulawesi Selatan. Sore hari sepulang kerja, kembali ngurus anak sampai dia tertidur. 

Trus kapan saya membaca buku? Biasanya sebelum tidur. Atau di sela-sela nungguin jam ngajar di kampus (rajinnyaa emak yang satu inii)

Oh ya, akun Goodreads saya destinugrainy
Genre bacaan favorit : romance dan thriller.

2.     Dari sekian banyak buku yang Mba Desty baca, Novel apa yang Hero/heroine nya paling bikin berkesan saking bagusnya?

Duh…ini pertanyaan sulit sih. Saya orangnya pelupa, habis baca buku ya udah (Kamu gampang banget move-onnya ya XD). Tapi yang masih keingat sampai sekarang itu McGabe Triloginya Maya Banks. Itu pertama kali saya membaca hisrom yang lokasinya di Skotlandia (Kebayang Lepprechaun. Dan Mbak Dewi. Dan Ren X))) . Trus kan saya baca ebooknya, trus saya terkesan sama bahasanya dan karakter tokohnya.

3.     Buku romance favorit Mba Des yang kadar romancenya gimana sih? Biasa biasa aja, suam suam kuku atau buku buku kipas? XD

Bacaan romance saya terlalu luas kayaknya. Mulai dari yang kadar romance-nya biasa saja sampai yang kipas-kipas. Nggak ada kadar favorit, selama jalan ceritanya menarik, dan romance-nya bukan hanya sekedar tempelan. Kan ada tuh yang dikasih label romance karena isinya ah-uh-uhuk-uhuk tapi jalan ceritanya nggak jelas (Isinya cuman ah uh ah uh ya, Mbak.. *dijejelin dasi).

4.     Mana yang merupakan Setting novel favorit kamu, historical atau modern?

Sebenarnya saya lebih suka baca yang setting-nya modern. Lebih terasa real.

Desember 11, 2015

[Guest Post] Top 5 Buku Kejet-kejet - Versi Opat



Blog saya kedatangan tamu lagi! Kali ini Si Fatma, empunya blog Casual Book Reader. Simak yuk mau ngomongin apaan sih dia kali ini :))

Opat Si Casual Reader tapi bukan timbun-er


Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bunda Oryz dan Zie yang sudah mau menjadi tempat saya numpang beken. 


Percayalah kalau saya adalah casual reader. Yah walaupun saya juga nggak ngerti casual reader itu yang kayak bagaimana. Disebut moody boleh, disebut santai juga boleh, pokoknya saya pembaca yang suka-suka saya saja. Tapi saya snobbish sih, jadi yah, saya casual reader, but snobby. Tapi postingan ini bukan untuk membahas ke-snobby-an saya, tapi membahas yah, sebenarnya ini adalah hoarder problems di manapun. You know, nimbun.


Walaupun casual, saya punya napsu tinggi untuk membeli buku (ok, this sounds wrong). Kadang-kadang saya nekat beli buku sampai saya rela nggak jajan, nggak naik ojek, atau kalau perlu jalan kaki 10 Km dari kantor ke rumah (oke ini lebay, etapi saya pernah coba lo jalan sekitar 10 Km itu dari kantor ke rumah. Giling bo, mau patah itu kaki rasanya). Namuuunn... keinginan yang membuncah itu ternyata tidak sesuai dengan keinginan dan kemampuan saya untuk...


Desember 09, 2015

Cantik Itu Luka






Judul Buku : Cantik Itu Luka
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Februari 2012
Tebal : 490 halaman, baca di aplikasi IJak
ISBN : 9786022517498

Ini kisah yang rumit. Sudah lama saya mendengar nama Eka Kurniawan ketika sedang mengobrol dengan teman teman blogger buku atau sekadar melihat buku barunya di timeline. Terlebih setelah bukunya memenangkan anugerah sastra dan banyak review positif mengenainya.

Ketika masih dalam tahap mencoba aplikasi IJak, saya langsung meminjam buku ini. Penasaran tingkat dewa.

Kesan saya? Ouch, buku ini berat banget kisahnya.

Salam,

Salam,