Slide Show

Juni 28, 2015

Tintenblut - Inkspell






Judul Buku : Tintenblut - Inkspell
Penulis : Cornelia Funke
Alih Bahasa : Dinyah Latuconsina & Monic D. C
Editor : Barokah Ruziati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Juni 2012
Tebal : 680halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8426-3


Kau tahu, kurasa sebuah buku selalu menyimpan sesusatu dari pemiliknya di antara halaman-halamannya - Mo


Setelah Capricorn mati, seharusnya kehidupan Meggie jadi bahagia donk ya? Etapi ternyata nggak sodara sodara... untuk itulah saya percaya bahwa Happily Ever After sebenarnya nggak pernah ada di dunia nyata, apalagi fiksi belaka.

Di awal cerita kita akan menemui Staubfinger yang berhasil masuk ke Inkworld dan kembali ke dunianya yang lama. Sepuluh tahun pergi bukanlah hal yang singkat, bukan? Seperti Resa yang kembali menemukan keluarganya, Staubfinger juga menemukan perubahan yang besar di dunianya. Pangeran Cosimo telah meninggal dunia dan Paduka Tawa berubah menjadi Paduka yang penuh dengan duka. Tiada hari yang dilewatkan Raja tersebut selain menangisi kepergian anaknya yang tampan dan ksatria. Segala tetek bengek kepemimpinan sementara dijalankan oleh janda Cosimo, yaitu Violante, anak dari Natternkopf. Sementara itu, Fenoglio yang masuk ke dunia karyanya sendiri mulai khawatir kalau kalau ceritanya berjalan tidak sesuai dengan seharusnya.
Juni 21, 2015

Mari Ngomongin Buku Blogiversary Giveaway





Halooo haloooo!!


Sebelum saya mulai giveawaynya, saya mau cerita sedikit yaaa. Blog ini mulai hidup sekitar bulan Juni 2011, tepat ketika saya selesai wisuda dan masih galau mau ngerjain apa. Secara tak diduga, saya diterima kuliah lagi dan masuk ke BBI juga. Tahun itu saya begitu bahagia karena akhirnya saya bertemu dengan teman teman baru yang mempunyai minat sama dengan saya, terutama teman teman BBI dengan segudang timbunannya. Blog ini pun isinya makin subur karena saya punya waktu banyak untuk membaca di perjalanan ke kampus serta pinjam meminjam buku dengan teman teman BBI. 

Dan ternyata sudah empat tahun blog ini berjalan, dalam empat tahun itu tentu saja ada banyak kenangan. Pasang surut mood mereview, event baca bareng BBI, review review cetek yang singkat karena saya lagi ga mood ngisinya, review Fifty shades yang sempat melejit disertai komen komen minta gratisan, dan sebagainya.

Juni 15, 2015

Chicken Soup for The Soul (graphic novel) : Hadiah Terindah dan Perjalanan Ajaib






Judul Buku : Chicken Soup for The Soul (graphic novel) : Hadiah Terindah
Penyusun : Jack Canfield dan Mark Victor Hansen
Ilustrator : Kim Dong-Hwa
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketujuh :  April 2009
Tebal : 174 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-1962-3

Kali ini saya akan meresensi dua buku sekaligus, soalnya karena ini Chicken soup dan novel grafis, jadi ngga banyak yang bisa saya ceritain (mendingan kamu baca sendiri bukunya, gituuh).

Buku pertama berjudul Hadiah Terindah, terdiri dari 12 cerita pendek yang sederhana tetapi menggugah, membuat buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Cerita yang paling saya suka yaitu yang berjudul Sirkus oleh Dan Clark. Tentang anak kecil dan ayahnya yang pergi untuk menonton sirkus, tetapi saat mengantri tiket mereka melihat sebuah keluarga besar, delapan anak anak dan dua orang dewasa, yang bersemangat untuk menonton. Sayangnya ketika Ayah dari keluarga besar tersebut akan membeli tiket, ia menyadari kalau uangnya kurang. Padahal anak anaknya sudah semangat sekali ingin menonton sirkus tersebut. Lalu tanpa disangka sangka, ayah dari Dan memberikan uang untuk menutupi kekurangan harga tiket tadi. Yah, karena Dan juga berasal dari keluarga sederhana, dan uang ayahnya sudah tak cukup untuk menonton sirkus, alhasil mereka batal menonton.
Mei 29, 2015

Maryam





Judul Buku : Maryam
Penulis : Okky Madasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Februari 2012
Tebal : 280 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8009-8


Apa yang diharapkan orang yang terbuang pada sebuah kepulangan?


Maryam dilahirkan dalam keluarga yang menganut kepercayaan Ahmadiyah di sebuah desa di pinggiran pulau Lombok. Setelah ia lulus SMA, Maryam meneruskan pendidikannya ke salah satu universitas negeri di Surabaya dan mulai menyukai seorang pria, sama sama berasal dari komunitas Ahmadiyah. Gamal, nama lelaki itu, awalnya juga mulai menunjukkan ketertarikannya terhadap Maryam. Sampai suatu hari, Gamal tak pernah lagi ikut pengajian-pengajian. Ia juga tak pernah lagi menghubungi Maryam. Ketika orang tua Gamal bercerita apa yang terjadi, musnah sudah harapan dan cinta yang dimiliki Maryam. Ternyata Gamal memilih pergi dari rumah dan keluar dari kepercayaan Ahmadiyah yang ia ikuti selama ini. Sambil berusaha menata hati, Maryam memilih melanjutkan hidupnya di Jakarta. Di sana ia bekerja di sebuah bank dan berkenalan lagi dengan seorang pria, Alam namanya.

Seiring berlalunya hari, Maryam jatuh cinta kepada Alam dan demikian pula sebaliknya. Ketika Maryam menceritakan perihal Alam ke orang tuanya di Lombok, orang tuanya kaget dan tidak setuju. Apalagi kalau bukan karena perbedaan agama yang dianut Alam. Tapi Maryam sudah terlanjur cinta, dan ia takut akan kehilangan Alam seperti dulu ia kehilangan Gamal. Maka meski tanpa restu orang tua, menikahlah Alam dengan Maryam.

Tapi jalan hidup kadang memang rumit. Maryam akhirnya harus bercerai dengan Alam dan memilih untuk kembali ke keluarganya di Lombok. Alangkah terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa keluarganya telah diusir dari desa yang sudah puluhan tahun ditempati. Apalagi kalau bukan karena masalah kepercayaan yang dianutnya. Maryam marah sekaligus sedih. Ia harus menemukan keluarganya kembali. Bagaimana kabar mereka? Apakah mereka hidup baik baik saja? Terlebih lagi, apakah mereka masih mau menerima Maryam kembali?
Mei 14, 2015

Happily Ever After




Judul Buku : Happily Ever After
Penulis : Winna Efendi
Editor : Jia Effendie
Penerbit : Gagas Media
Cetakan pertama : 2014
Tebal : 358 halaman, paperback
ISBN : 979-780-770-2


Hidup adalah sebuah hak yg istimewa, Lu.Karenanya,kita perlu melakukan kewajiban kita untuk menjalaninya sebaik mungkin


Saya selalu merasa kalau anak perempuan akan cenderung lebih akrab, lebih dekat dengan ayah daripada dengan ibunya. Saya sering melihat kebiasaan kebiasaan ini di sekitar, mulai dari saya sendiri, anak perempuan saya, keponakan, sampai anak beberapa orang teman, sebagian besar pasti begitu. Anak perempuan lebih dekat dengan ayah, anak laki laki lebih dekat dengan ibu.

Sama seperti Lulu, dalam cerita di novel ini, yang amat dekat dengan ayahnya yang seorang arsitek. Lulu dan ayahnya memiliki hobi yang sama, membaca, berkemah, mengumpulkan buku buku, menimbunnya di penjuru rumah, dan Lulu juga senang mengamati ayahnya saat bekerja. Ayah Lulu selalu membanggakan dirinya sebagai tukang kayu, tapi bagi Lulu, ayahnya adalah pendongeng yang handal. Sudah ratusan cerita yang dibacakan Ayah kepada Lulu dan Lulu tak pernah bosan mendengarkannya. Sang Ayah pintar memainkan suara, mengatur intonasi, dan lain sebagainya yang membuat Lulu sangat senang jika Ayah yang bercerita, bahkan meski sekarang Lulu sudah menginjak kelas 1 SMA.

Lulu sering dibully di sekolah karena penampilannya yang berbeda dan jarang bergaul dengan teman temannya. Tak hanya diejek, terkadang buku buku atau mejanya dicorat coret, tasnya sengaja dibasahi, dan lain sebagainya. Orang tua Lulu sebenarnya mengkhawatirkan anak semata wayangnya itu, tetapi Lulu berpendapat, selama ia masih memiliki ayah dan ibu yang selalu mendukungnya, persoalan sekolah hanyalah hal kecil yang tak perlu dipermasalahkan. 

Lulu tahu yang ia butuhkan hanya keluarganya, tak ada yang lain selain itu.

Tetapi kehidupan Lulu tentu tidak benar benar mulus, terutama ketika ia menerima kabar tentang ayahnya. Ayah yang selama ini dekat dengannya. Berita yang mengejutkan, yang membuat Lulu bertanya tanya, apakah benar "hidup bahagia selama lamanya" itu ada di dunia nyata? Atau hanya bualan kosong para pencerita?

Salam,

Salam,