Slide Show

Agustus 10, 2014

Dua Ibu




Judul Buku :  Dua Ibu
Penulis : Arswendo Atmowiloto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Juni 2009
Tebal : 304 halaman, e-book (getscoop.com)
ISBN : 978-979-22-4684-1

Bagaimana rasanya punya dua ibu?  Dikisahkan, seorang wanita mengurus sembilan anak seorang diri. Suaminya telah meninggal, sedangkan anak anak itu kebanyakan adalah anak 'titipan' yg sengaja diasuh olehnya. Satu persatu, anaknya meninggalkan rumah, ada yang karena menikah, ada pula yang kembali ke rumah orang tua kandung. Tetapi meski kemudian jauh dari sang Ibu, mereka masih saja memujanya. 

“Tiba tiba aku rindu Ibu. Kalau rindu, aku bisa berkaca pada tempat penyimpanan beras. Berkaca di situ, sambil berkata Ibu, aku rindu dan Ibu pasti mendengar dan membalasnya.” – Hal. 122
Juli 25, 2014

Wonder





Judul Buku : Wonder
Penulis : RJ. Palacio
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Tebal : 430 halaman, paperback
Cetakan pertama : September 2012
ISBN : 978-979-024-508-2

Lucu juga kalau mengingat kadang kadang kau sangat mengkhawatirkan sesuatu dan ternyata tak ada yang perlu kaukhawatirkan -292

Sebelum seorang bayi lahir ke dunia, menurutmu, apakah mereka mengambil lotere? Sebuah undian yang  menentukan seperti apa fisik mereka kelak di dunia.

August Pullman lahir dengan fisik yang tidak sempurna, bahkan jauh dari sempurna. Ia menderita kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa. Selama ini ia sekolah di rumah, dibimbing oleh ibunya. Tetapi begitu usianya telah cukup untuk masuk ke kelas lima, orang tuanya mendaftarkan Auggie untuk masuk ke sekolah umum Beecher Prep. Awalnya Auggie menolak, ia akan sangat ketakutan berada di lingkungan asing, apalagi dengan kondisi fisiknya yang 'berbeda'. Tapi kemudian Auggie mengiyakan untuk memulai sekolahnya.
Juli 24, 2014

An Abundance of Katherines (Tentang Katherine)







Judul Buku : An Abundance of Katherines (Tentang Katherine)
Penulis : John Green
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor : Barokah Ruziati
Penerbit : Gramedia Pusataka Utama
Cetakan Pertama : Juni 2014
Tebal : 320 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-0527-1

Kau bisa sangat mencintai seseorang, pikirnya. Tapi kau tidak bisa mencintai sebesar kau merindukan mereka. -152

Pernah nggak sih kalian diputusin pacar? Atau malah kalian yang mutusin hubungan? Nah, Colin Singleton adalah anak laki-laki yang sudah 19 kali dicampakkan oleh perempuan. Istimewanya, semua mantannya itu bernama Katherine, yah ada Katherine I sampai dengan IX.

Suatu ketika, setelah diputuskan oleh Katherine IX, Colin benar benar sakit hati. Istilah gaulnya, nggak bisa move on. Maka Hassan, satu satunya teman sekaligus sahabat Colin, mengajak anak itu untuk berpetualang. Pergi dari rumah tanpa tujuan, ke manapun asalkan Colin melupakan kesedihan karena Katherine.

Di tengah perjalanan, mereka menemukan sebuah tanda bahwa ada makam Archduke Ferdinand di suatu kota bernama Gutshot. Inget sejarah? Ferdinand ini yang menyebabkan meletusnya perang dunia I. Karena Colin penasaran, dan daripada mereka berkelana tanpa tujuan, maka mereka berdua memutuskan pergi ke kota itu.

Di Gutshot, setelah mendapatkan tur dari seorang anak perempuan bernama Lindsey, mereka bertemu dengan Hollis yang adalah Ibunya Lindsey. Hollis ternyata mengenal Colin dan menawarkan pekerjaan bertarif tinggi untuk mereka. Tujuannya untuk menuliskan sejarah dari kota Gutshot melalui cerita para penduduknya. Yah daripada berkelana tanpa tujuan, maka mereka berdua menyetujui tugas tersebut.

Sementara mereka berkerja, Colin, yang seorang jenius mencoba membuat persamaan matematika yang bisa meramalkan masa depan sebuah percintaan. Tujuannya agar mengurangi jumlah 'para tercampak' dan mungkin memberi mereka waktu untuk sadar berapa hari yang mereka lalui dalam kebahagiaan sebelum mereka dicampakkan.

Juli 22, 2014

Syren




Judul Buku : Syren
Penulis : Angie Sage
Penerjemah : Febry E.S
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Desember 2011
Tebal : 624 halaman, paperback

Septimus pergi menjemput Jenna, Nicko, Beetle dan Snori di pelabuhan nomor tiga. Perjalanan ke sana ditempuhnya dengan menunggangi Spit Fyre dengan perasaan gembira karena akan berkumpul lagi. Sayangnya, sesampai di pelabuhan dua belas (iya, Jen membuat Septimus harus menyusuri pelabuhan dari nomor tiga sampai dua belas), anak anak itu tidak mau pulang naik Spit Fyre. Mereka lebih suka naik perahu milik Milo, ayah Jenna. Yah pada akhirnya hanya Jenna dan Beetle yang berhasil diajak Septimus menunggangi Spit Fyre. Di tengah perjalanan, mereka terkena badai besar yang menghempaskan mereka ke sebuah pulau misterius. Selama di pulau itu Spit Fyre terbaring lemah karena ekornya tersambar petir saat badai, sedangkan Septimus bertemu dengan Syrah,murid Penyihir Luar Biasa dari 500 tahun lalu. Apakah Syrah hantu?

Sementara itu, Lucy dan Bocah Serigala terjebak dalam kapal bersama Kapten Fry yang kejam. Kapten itu memiliki rencana jahat yang diam diam mengancam keselamatan Istana dan berhubungan dengan Kuasa Jahat.

Bagaimana Septimus keluar dari Pulau misterius tersebut? Dan apa yang sebenarnya direncanakan Kapten Fry?
Juli 21, 2014

KATARSIS






Judul : KATARSIS
Penulis : Anastasia Aemilia
Editor : Hetih Rusli
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : April 2013
Tebal : 264 hlm, ebook (getscoop.com)

Tara Johandi adalah salah satu korban yang selamat dari pembantaian di rumah keluarga Johandi. Ayah dan Bibinya meninggal dengan mengenaskan, sedangkan pamannya sekarat di bangsal rumah sakit, sementara sepupunya hilang sejak berhari hari yang lalu. Tara ditemukan polisi sedang terkurung di dalam kotak perkakas dengan kondisi luka luka. Yang lebih parah adalah psikologisnya yang terlihat sangat tertekan. Karena itu dia kemudian dirawat di rumah sakit jiwa didampingi Dr. Alfons, psikiater yang ternyata sudah mengurus Tara sejak sebelum tragedi itu terjadi. Tara memiliki gangguan psikologis yang mulai mengganggu keluarga besarnya.

Saat kondisi Tara semakin membaik, pembunuhan pembunuhan misterius makin merajalela di Bandung, kota tempat tinggalnya. Semua mayat dimasukkan ke dalam kotak perkakas yang berbentuk sama dengan kotak tempat Tara disekap. Ada apa sebenarnya hubungan kotak-kotak itu dengan Tara? Siapa dalang pembunuhan keluarga Johandi sebenarnya?

Wah, ternyata benar kata teman-teman, ini novel psikothriller yang keren. Karakter Tara dibangun dengan apik, termasuk gejala psikologisnya yang agak menakutkan itu. Selain diceritakan dengan dua sudut pandang berbeda, juga dengan alur bolak balik yang pas. Kita dibuat penasaran secara bersamaan, tentang tragedi yang dialami Tara juga tentang kasus kotak perkakas yang muncul setelah Tara sembuh.

Sayangnya karakter dari dua pencerita ini kurang bisa terbedakan dalam cara penceritaannya. Seakan akan hanya diceritakan oleh satu orang saja. Pembedanya hanya kita ketahui lewat orang orang yang berdialog dengannya. (Bingung nyeritain tanpa spoiler)

HAHAHHAHA

Alurnya yang cepat serta konflik mengejutkan yang kadang datang tanpa diduga, membuat saya merekomendasikan buku ini bagi para pencinta thriller. Lima bintang untuk katarsis.

"Apa aku jahat? Mungkin. Apa aku tidak punya sisi baik? Kau yang memutuskan." -80

Salam,

Salam,