Slide Show

Juli 21, 2014

KATARSIS






Judul : KATARSIS
Penulis : Anastasia Aemilia
Editor : Hetih Rusli
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : April 2013
Tebal : 264 hlm, ebook (getscoop.com)

Tara Johandi adalah salah satu korban yang selamat dari pembantaian di rumah keluarga Johandi. Ayah dan Bibinya meninggal dengan mengenaskan, sedangkan pamannya sekarat di bangsal rumah sakit, sementara sepupunya hilang sejak berhari hari yang lalu. Tara ditemukan polisi sedang terkurung di dalam kotak perkakas dengan kondisi luka luka. Yang lebih parah adalah psikologisnya yang terlihat sangat tertekan. Karena itu dia kemudian dirawat di rumah sakit jiwa didampingi Dr. Alfons, psikiater yang ternyata sudah mengurus Tara sejak sebelum tragedi itu terjadi. Tara memiliki gangguan psikologis yang mulai mengganggu keluarga besarnya.

Saat kondisi Tara semakin membaik, pembunuhan pembunuhan misterius makin merajalela di Bandung, kota tempat tinggalnya. Semua mayat dimasukkan ke dalam kotak perkakas yang berbentuk sama dengan kotak tempat Tara disekap. Ada apa sebenarnya hubungan kotak-kotak itu dengan Tara? Siapa dalang pembunuhan keluarga Johandi sebenarnya?

Wah, ternyata benar kata teman-teman, ini novel psikothriller yang keren. Karakter Tara dibangun dengan apik, termasuk gejala psikologisnya yang agak menakutkan itu. Selain diceritakan dengan dua sudut pandang berbeda, juga dengan alur bolak balik yang pas. Kita dibuat penasaran secara bersamaan, tentang tragedi yang dialami Tara juga tentang kasus kotak perkakas yang muncul setelah Tara sembuh.

Sayangnya karakter dari dua pencerita ini kurang bisa terbedakan dalam cara penceritaannya. Seakan akan hanya diceritakan oleh satu orang saja. Pembedanya hanya kita ketahui lewat orang orang yang berdialog dengannya. (Bingung nyeritain tanpa spoiler)

HAHAHHAHA

Alurnya yang cepat serta konflik mengejutkan yang kadang datang tanpa diduga, membuat saya merekomendasikan buku ini bagi para pencinta thriller. Lima bintang untuk katarsis.

"Apa aku jahat? Mungkin. Apa aku tidak punya sisi baik? Kau yang memutuskan." -80
Juli 17, 2014

Sabtu Bersama Bapak






Satya, Cakra dan Bu Itje mungkin salah satu keluarga yang bahagia meski telah ditinggal pergi Pak Gunawan, ayah terbaik dan suami tersayang. Setelah meninggal karena kanker, Pak Gunawan meninggalkan ratusan video untuk diputar kelak bagi Satya dan Cakra, agar mereka tetap tumbuh diiringi petuah petuah Sang ayah. 

Setelah bertahun tahun kemudian, Satya telah membina keluarga dan tinggal di Denmark bersama Rissa, istrinya, dan tiga anak lelakinya.  Sayangnya, Satya bukan tipe bapak yang ramah. Berkerja di industri 
minyak membuatnya harus berada jauh di tengah laut lepas , dan setiap kali ia menelepon ke rumah, ia selalu merasa ada yang tak beres dengan keluarganya. Demikian pula saat ia pulang ke rumah. Ruang tamu yang berantakan, masakan istri yang nggak enak, anak anak yang selalu dirasa tidak pintar.
Juli 11, 2014

Pengumuman Pemenang [Blog Tour] Girls In The Dark Giveaway


Halooo,
tak terasa udah seminggu sejak posting pertama saya tentang Girls in The Dark. Dan nggak nyangka banyak banget yang ikutan Giveaway ini. sampai 86 orang!!

Rasanya sedih karena cuma bisa milih dua. T_T

Tapi jangan khawatir, Blog Tour masih berjalan dan masih ada blog lain yang menyelenggarakan Giveaway. Semoga kalian ada yang 'kecantol' jadi pemenang di Blog tersebut ya..

Terima kasih kepada Penerbit Haru yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan buat saya menjadi salah satu host di Blog Tour ini.

Juli 06, 2014

Ngobrol-ngobrol tentang Copyrights Girls in the Dark




Hai-hai, kali ini saya mau sedikit berbagi hasil obrolan saya dengan pihak Penerbit Haru yang khusus mengurus copyright untuk novel Girls in the Dark yang sedang dikupas habis di  #BlogTour
Simak yuk, wawancara kami :D

Juli 03, 2014

[Blog Tour] Girls in the Dark





Kalau kemarin-kemarin kalian sudah mendapati blurb dan Imaginary Cast dari Girls in The Dark, maka kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang buku ini


Kematian Itsumi, Sang ketua Klub Sastra, membuat gempar SMA Putri Santa Maria.

Bayangkan saja, seorang gadis terkenal dan menjadi kebanggaan Yayasan, putri seorang konglomerat, meninggal di usia muda. Tragis bukan? Yang lebih misterius lagi, ia bunuh diri jatuh dari balkon bangunan Klub Sastra. Tunggu, benarkah dia bunuh diri? Sebab simpang siur terdengar bahwa Itsumi dibunuh oleh sahabatnya, seseorang dari Klub Sastranya sendiri. 

Maka untuk memperingati Kehidupan dan kematian gadis itu, sebuah acara Yami-Nabe yang memang rutin digelar, kali ini difokuskan untuk membahas tentang tragedi meninggalnya Itsumi.

Yami-Nabe adalah sebuah acara di mana dalam ruangan yang temaram, masing masing anggota Klub Sastra akan membacakan naskah tulisannya sendiri sementara anggota yang lain mendengarkan sambil menyantap bahan makanan yang misterius. Misteri karena tidak seorang pun tahu bahan makanan apa yang dibawa dan siapa yang membawanya, tapi mereka harus menghabiskan bahan makanan tersebut.

Saat gelap, semua indera menjadi lebih sensitif, maka itu pembacaan naskah menjadi lebih mengena. Sayangnya, ketika satu persatu anggota Klub Sastra membacakan karya mereka, ada banyak kejanggalan yang muncul di sana sini. Bukti- bukti saling tumpang tindih, semakin mencekam dan membuat penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Itsumi? Dan siapa orang yang membunuhnya?

Salam,

Salam,