Slide Show

Oktober 25, 2013

Friday's Recommendation #7

Huwaaah, seminggu ini hampir belum megang kompi sama sekali buat update blog atau sekadar main CC. Lagi pada kena flu serumah, akhirnya tepar menggelepar ._.


Jumat ini mau ngerekomendasiin satu buku buat diterjemahin di Indonesia



Jonas' world is perfect. Everything is under control. There is no war or fear or pain. There are no choices. Every person is assigned a role in the Community. When Jonas turns twelve, he is singled out to receive special training from The Giver. The Giver alone holds the memories of the true pain and pleasure of life. Now, it is time for Jonas to receive the truth. There is no turning back


Oktober 18, 2013

All About Roald Dahl - Dreams







Yeay, hampir saja kelupaan untuk ikutan event tambahan dari Hobby Buku's RAL Roald Dahl.

Kali ini saya memilih 'Dreams', sambil berandai-andai kalau ada Dahl yang mampir ke rumah dan akan mengabulkan permintaan saya.

Oktober 17, 2013

Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps


 

Judul Buku : Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps
Penulis : Allan Pease dan Barbara Pease
Penerbit  :Ufuk Press
Tebal : 405 halaman


Asal muasal saya menemukan buku ini sebenernya karena aki hippo yang udah ngereview duluan. Ngek, baca review dia kok merasa tergugah (ceile bahasanya) untuk menamatkan buku ini juga. Kenapa?
Soalnya ada kasus yang sama persis kejadiannya dengan saya dan Si Ayah.

Me : "Yah, makan di luar yuk."
A: "Nanti sore ya."
Me: "Yes..", (kegirangan)
-sore datang-
Me : "Katanya mau makan di luar, Yah?"
A : "Ya udah digelar aja sana karpetnya deket kolam, nanti Ayah bantu usungin piringnya."
Me: "Lah.. deket kolam?"
A: "Kan katanya makan di luar.."
Me: "......." (sambil puntir puntir lap piring)


Orang-Orang Tanah





Judul Buku :  Orang-Orang Tanah
Penulis : Poppy D. Chusfani
Editor : C. Donna Widjajanto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Agustus 2013
Tebal : 200 halaman, paperback
ISBN :  978-979-22-8398-3

Awalnya buku ini saya tahu dari cerita seorang teman di BBI Solo, katanya kumpulan cerpen ini kurang pas kalau untuk anak-anak. Lalu entah mungkin jodoh, ada tawaran membeli buku ini bertandatangan penulisnya. Yah, buat para penikmat novel fantasi terjemahan, saya kira tidak asing lagi dengan nama Kak Poppy, maka saya langsung saja memesannya. Tak sampai dua hari, buku sudah saya terima dan langsung saya nikmati ceritanya.

Fantasi?

Begitulah. Kurang lebih.

Cerita pertama berjudul Jendela. Kisah ini bercerita tentang seorang anak yang memiliki kemampuan membuka sebuah jendela kasat mata tetapi entah menuju ke mana. Setiap kali ia menggoreskan tangannya naik turun di udara hingga membentuk segaris sinar yang benderang. Dinah, nama anak itu, tidak berani masuk ke sana meski hidupnya bersama Sang Ibu sangat memprihatinkan. Ibunya kerap disiksa oleh anak lelakinya yang bajingan. Sampai suatu saat, Dinah tahu bahwa sudah saatnya mereka pergi. Kemampuan membuka jendela di udara ini entah mengapa mengingatkan saya sedikit tentang pisau gaibnya Philip Pullman meski tentu saja berbeda ceritanya.
Oktober 16, 2013

Wishful Wednesday #61

Hai haiiii,
Selamat hari Rabuuu
*dadah dadah sama long weekend

Maish mabok daging?
Yuk ah daripada galau mendingan ikut WW. Hari ini saya mau masukin satu buku lagi ke daftar WW saya. Covernya biasa aja sih, cuma penasaran dari judulnya.





Morveren tinggal bersama orangtua dan saudari kembarnya, Jenna, di sebuah pulau dekat pantai Cornwall—pulau yang di masa lalu pernah luluh lantak oleh gelombang pasang yang dahsyat, menenggelamkan aula-aula dan para penghuninya. Namun ada beberapa orang yang tidak mati, meski ditelan samudra. Suatu ketika Morveren menemukan seorang remaja pria di kolam berbatu karang, setelah badai reda. Dia terkejut karena remaja itu bukan manusia, melainkan remaja Mer. Karena Jenna tak mau menerima kenyataan ini, Morveren mesti menghadapinya seorang diri. Sebab banyak konsekuensi berbahaya yang akan muncul bila dunia manusia dan dunia Mer bertemu.

Salam,

Salam,