Slide Show

Oktober 07, 2013

Buying Monday #3; September 2013








Oktober tibaaaa
Saatnya pengakuan buku apa aja yang didapat dari bulan September kemarin?

Uhuk, bulan ini saya rekor loh puasanya, intip yuk ;p
Oktober 03, 2013

Freebies the 13th #2

Haduh, hampir saja kelewatan ikut Freebies 13th #2 ini. *lap keringet






Oke, quote favorit saya ini berasal dari Novel 'Sepucuk Angpau Merah' karya Tere Liye

“Boleh jadi ketika orang yang kita sayangi pergi, maka separuh hati kita seolah tercabik ikut pergi. Tapi kau masih memilik separuh hati yang tersisa, bukan? Maka jangan ikut merusaknya pula. Itulah yang kau punya sekarang. Satu-satunya yang paling berharga.” –Pak Tua. Hal. 479

Oktober 02, 2013

Wishful Wednesday #59



Carrie White adalah gadis yang tidak populer, tapi dia memiliki kemampuan tersembunyi. Carrie bisa membuat benda-benda bergerak jika dia memusatkan perhatiannya pada benda itu. Kemampuan ini membuatnya berkuasa dan menjadi sumber dosanya.
Carrie hanya ingin menjadi gadis normal di sekolah, tidak diejek sebagai gadis aneh, dan... bisa pergi ke pesta dansa sekolah. Hingga seorang gadis berusaha menebus kesalahannya pada Carrie dengan memberikan semua keinginan Carrie tersebut. Kebaikan itu berubah menjadi malapetaka yang takkan pernah dilupakan teman-teman sekolahnya dan seisi kota.

"Mengerikan dan menakutkan... Kau tidak bisa berhenti membacanya." –– Chicago Tribune

"Dijamin akan membuatmu bergidik."––The New York Times

September 30, 2013

The Giver (The Giver Quartet #1)




Judul Buku : The Giver (The Giver Quartet #1)
Penulis : Lois Lowry
Edisi : Epub, 131 halaman

For All The Children

To Whom We Entrust the Future

Hampir memasuki bulan Desember, Jonas mulai merasa senang sekaligus was-was. Desember ini ia genap berusia dua belas tahun, di usia inilah anak-anak mulai beranjak dewasa dan diberi sebuah Tugas berdasarkan kemampuan mereka masing-masing. Setelah di usia sebelumnya mereka melakukan percobaan kerja di berbagai unit di komunitas tempat tinggalnya, Usia duabelas merupakan usia yang banyak dinanti-nanti.

Anak lelaki ini tinggal di sebuah komunitas bersama ‘Ayah dan Ibu’ serta Lily, adik perempuannya yang hampir berusia tujuh tahun. Ayah dan Ibu Jonas bukanlah Ayah Ibu kandung, mereka adalah sepasang pria wanita yang dipilih Komite untuk membentuk sebuah ‘unit keluarga’ dan untuk memiliki anak pun, mereka harus mengajukan permohonan terlebih dahulu. Setelah ijin diturunkan, mereka akan menerima seorang anak dari ‘birthmother’, wanita-wanita yang telah diseleksi untuk mengemban tugas hamil dan melahirkan bayi di komunitas tersebut.

Upacara tahunan tiap Desember akhirnya tiba, setelah satu demi satu anak dengan usia masing-masing (ya, semuanya ‘naik level tahun’ di hari yang sama di bulan Desember) maju ke depan dan naik satu level tahun akhirnya tiba giliran anak yang naik ke usia duabelas. Jonas adalah anak terakhir yang dipanggil, tetapi ia tidak masuk unit tertentu. Ia diberi kehormatan menjadi seorang ‘The Receiver’. Pelatihan Jonas akan dimulai bersama seorang ‘The Giver’, seorang lelaki tua yang menyimpan banyak memori tentang masa lalu komunitas mereka, masa lalu dunia, dan apa yang disembunyikan Komite dari orang-orang di komunitas tersebut.

Dari lelaki tua itu Jonas belajar, bertahan menghadapi sakit, hal yang sebenarnya amat sangat dicegah dalam komunitas, sebab mereka selalu menyediakan obat untuk menghilangkan rasa sakit karena apapun.


September 27, 2013

Live Through This (Kekuatan Cinta Seorang Ibu)



Judul Buku : Live Through This (Kekuatan Cinta Seorang Ibu)
Penulis : Debra Gwartney
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : Mahda Books
Cetakan Pertama : Agustus 2009
ISBN : 978-979-19926-1-9


Kisah ini diceritakan dari sudut pandang seorang Ibu yang terus berjuang mendapatkan kepercayaan anaknya kembali. Sejak bercerai dari suaminya, Debra, sang Ibu ini, mengalami berkali-kali keputusasaan yang sangat karena dua anak pertamanya bermasalah. Stephanie dan Amanda, nama anak-anak perempuan itu, mulai sering membolos sekolah, melarikan diri dari rumah bahkan masuk ke jejaring narkoba yang kelam.

Debra selalu merasa bahwa kelak anak-anaknya tersebut suatu saat akan kembali pulang dan semuanya akan baik-baik saja. Berkali-kali ia menyalahkan mantan suaminya, Tom, atas sifatnya yang seenaknya dan memberikan contoh yang buruk bagi anak-anaknya. Tom selalu mengompori mereka untuk melakukan hal-hal yang terlalu bebas, dan sering menyudutkan Debra karena bertindak sebagai ‘seorang Ibu yang terlalu khawatir akan anak-anaknya’.

Hei, padahal menurut saya bukankah itu memang ciri khas seorang Ibu?

Salam,

Salam,