Judul Buku : Chambers
Penulis : Sarah Gerdes
Penerjemah : Oktaviani
Penyunting : Dhewiberta
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 566 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-695-3
Perjalanan antar waktu adalah hal yang sering dikisahkan
dalam berbagai cerita fantasi maupun fiksi ilmiah, tapi jarang yang berujung
dengan perjalanan ke negeri China.
Saat mencari ayahnya yang hilang di dalam gua, Cage dan Mia,
saudara kembar tersebut secara tidak sengaja menemukan jalan yang membawa mereka
dari Enumclaw di Amerika pada masa sekarang menuju ke Nanjing, China abad 14.
Rupanya Ayah mereka bersama seorang atasannya ditawan oleh pasukan Kaisar. Sialnya,
Cage dan Mia dianggap mata-mata dan harus membuktikan diri bahwa mereka tidak
bersalah atau mereka semua akan dihukum mati.
Cage kemudian dipisahkan dari Ayah dan saudari kembarnya dan
ditawan di sebuah penjara. Di dalam sel ia bertemu dengan seorang Juru Tulis
yang mengatakan bahwa Cage tidak memiliki banyak waktu untuk sebuah siklus yang
akan datang. Tapi ia tidak menjelaskan satu tahun dari apa dan Cage malah
dibuat penasaran dengan keterangan Juru tulis tersebut.
Berawal dari seorang yang terasing dan diremehkan, Cage dan
Mia dapat membuktikan bahwa diri mereka berguna bagi Kekaisaran saat itu. Mia
dilatih menjadi pelayan dan juru cicip masakan Permaisuri sedangkan Cage bahkan
dipercaya menjadi pengawal pribadi Kaisar Jianwen.
Sementara itu diam-diam Cage juga menyelidiki tentang pesan
yang disampaikan Juru Tulis Istana sewaktu Ia dipenjara. Ternyata ada misteri
yang tersimpan selama ini dan Cage adalah ‘Yang Terpilih’ untuk meneruskan
takdir keluarga. Berbekal bola yang membawa mereka melakukan lintas waktu, Cage
juga mempelajari bahwa ada kekuatan lain yang dimiliki bola tersebut, yaitu menghidupkan
benda mati.
Celakanya, berbekal pengetahuan sejarah, Cage dan Mia
menyadari bahwa kekaisaran tempat mereka tersesat sekarang adalah Kekaisaran
yang kelak akan ditumbangkan oleh pemberontakan. Sang Kaisar dan Permaisurinya
tidak pernah diketahui jejaknya, apakah meninggal atau mampu melarikan diri. Lalu bagaimana cara Cage dan Mia
menyelamatkan Kaisar dan membuktikan bahwa mereka tidak bersalah? Mampukah bola
ajaib membawa mereka kembali ke masa kini? Bisakah mereka melakukannya tanpa
mengubah sejarah yang sebenarnya sudah tercetak ?
Pertama membaca
buku ini, saya sudah bersemangat karena temanya tentang perjalanan lintas
waktu. Secara ilmiah, kabarnya sih hal ini memang benar bisa dilakukan dengan
menggunakan wormhole yang bisa saja terletak di mana-mana, tapi kendalanya
adalah wormhole ini ukurannya terlalu kecil, sehingga butuh pembesaran kalau
benar bisa menghantarkan manusia berjalan jalan antar waktu. Selain itu, memang
perjalanan waktu lebih bisa dilakukan ke masa lalu, bukan ke masa depan, jadi
mungkin saja loh kalau Si Cage dan Mia ini beneran nyasar ke China di abad 14.
Tokoh favorit saya
adalah Mia, seorang gadis tomboi, cerdas, mampu menyesuaikan diri, cantik, tapi
keras kepala. Well, sama keras kepalanya dengan Cage (mungkin karena kembar
yak?). Saking sayangnya Mia ke Cage, dia lebih sering meremehkan saudaranya itu
perihal keahlian beladiri. Ya, beruntung mereka mengenal budaya China (Ayahnya
pernah melakukan penelitian di Beijing) bahkan Cage juga tahu tentang senjata-senjata
yang lazim digunakan di masa itu sehingga saat ditawan baik Mia maupun Cage
mampu beradaptasi dengan baik. Padahal saat itu, orang kulit putih cukup
ditakuti dan dianggap mata-mata oleh orang China.
Novel ini memiliki
kekuatan dalam hal peperangannya atau seni pertempuran. Banyak detil yang
diceritakan penulis tentang senjata-senjata kuno, sejarah dan budaya China yang
membuat saya salut karena pasti diperlukan riset yang mendalam sebelum ia
memulai menulis cerita. Kisah Cage juga diselingi dengan cinta ala remaja,
yaitu dengan Bao, gadis yang menjadi kepercayaan Permaisuri.
Sayangnya karena
tampilan covernya suram, jadi agak gimana gitu waktu baca, kertasnya juga
buram.. jadi nambah nambah suram kesan ceritanya. Covernya udah unik sih, itu
naga beneran ada tapi kudu sabar nunggu di bagian akhir cerita :D
Well, bener kalau
kata produser Mr. And Mrs. Smith, Lucas Foster, kalau buku ini difilmkan, pasti
bakal dahsyat. Empat bintang buat Chambers.