Slide Show

April 10, 2013

Wishful Wednesday #41

Hohoohhh, Rabu ini agak telaat posting WW. Tak apalah yee, yang penting masih sempet nambah daftar lagi di 'wishlist' yang makin berbaris baris.

Kali ini lagi pingin bukunya Paulo Coelho, tumben tumbenan juga sih. Sebenernya karena kemaren tau buku ini juga karena dikasih tau mas Tezar. Lha judulnya unik gitu, jadi kepo mau baca bukunya deh X)

Sayang covernya nggak meyakinkan. -_____-"



Veronika Memutuskan Mati adalah novel tentang pencarian makna hidup dalam masyarakat yang terbelenggu rutinitas tanpa jiwa dan takluk terhadap tekanan sosial. Dengan tokoh utama Veronika, seorang gadis yang berusaha bunuh diri, Paulo Coelho mengisahkan individu-individu rapuh yang terlempar ke rumah sakit jiwa karena hasrat, impian, dan sikap hidup mereka berbeda dengan yang dianggap normal oleh masyarakat
 


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


April 08, 2013

Chambers



Judul Buku : Chambers
Penulis : Sarah Gerdes
Penerjemah : Oktaviani
Penyunting : Dhewiberta
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 566 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-695-3


Perjalanan antar waktu adalah hal yang sering dikisahkan dalam berbagai cerita fantasi maupun fiksi ilmiah, tapi jarang yang berujung dengan perjalanan ke negeri China.


Saat mencari ayahnya yang hilang di dalam gua, Cage dan Mia, saudara kembar tersebut secara tidak sengaja menemukan jalan yang membawa mereka dari Enumclaw di Amerika pada masa sekarang menuju ke Nanjing, China abad 14. Rupanya Ayah mereka bersama seorang atasannya ditawan oleh pasukan Kaisar. Sialnya, Cage dan Mia dianggap mata-mata dan harus membuktikan diri bahwa mereka tidak bersalah atau mereka semua akan dihukum mati.

Cage kemudian dipisahkan dari Ayah dan saudari kembarnya dan ditawan di sebuah penjara. Di dalam sel ia bertemu dengan seorang Juru Tulis yang mengatakan bahwa Cage tidak memiliki banyak waktu untuk sebuah siklus yang akan datang. Tapi ia tidak menjelaskan satu tahun dari apa dan Cage malah dibuat penasaran dengan keterangan Juru tulis tersebut.

Berawal dari seorang yang terasing dan diremehkan, Cage dan Mia dapat membuktikan bahwa diri mereka berguna bagi Kekaisaran saat itu. Mia dilatih menjadi pelayan dan juru cicip masakan Permaisuri sedangkan Cage bahkan dipercaya menjadi pengawal pribadi Kaisar Jianwen.

Sementara itu diam-diam Cage juga menyelidiki tentang pesan yang disampaikan Juru Tulis Istana sewaktu Ia dipenjara. Ternyata ada misteri yang tersimpan selama ini dan Cage adalah ‘Yang Terpilih’ untuk meneruskan takdir keluarga. Berbekal bola yang membawa mereka melakukan lintas waktu, Cage juga mempelajari bahwa ada kekuatan lain yang dimiliki bola tersebut, yaitu menghidupkan benda mati.

Celakanya, berbekal pengetahuan sejarah, Cage dan Mia menyadari bahwa kekaisaran tempat mereka tersesat sekarang adalah Kekaisaran yang kelak akan ditumbangkan oleh pemberontakan. Sang Kaisar dan Permaisurinya tidak pernah diketahui jejaknya, apakah meninggal atau mampu melarikan diri. Lalu bagaimana cara Cage dan Mia menyelamatkan Kaisar dan membuktikan bahwa mereka tidak bersalah? Mampukah bola ajaib membawa mereka kembali ke masa kini? Bisakah mereka melakukannya tanpa mengubah sejarah yang sebenarnya sudah tercetak ?


Pertama membaca buku ini, saya sudah bersemangat karena temanya tentang perjalanan lintas waktu. Secara ilmiah, kabarnya sih hal ini memang benar bisa dilakukan dengan menggunakan wormhole yang bisa saja terletak di mana-mana, tapi kendalanya adalah wormhole ini ukurannya terlalu kecil, sehingga butuh pembesaran kalau benar bisa menghantarkan manusia berjalan jalan antar waktu. Selain itu, memang perjalanan waktu lebih bisa dilakukan ke masa lalu, bukan ke masa depan, jadi mungkin saja loh kalau Si Cage dan Mia ini beneran nyasar ke China di abad 14.

Tokoh favorit saya adalah Mia, seorang gadis tomboi, cerdas, mampu menyesuaikan diri, cantik, tapi keras kepala. Well, sama keras kepalanya dengan Cage (mungkin karena kembar yak?). Saking sayangnya Mia ke Cage, dia lebih sering meremehkan saudaranya itu perihal keahlian beladiri. Ya, beruntung mereka mengenal budaya China (Ayahnya pernah melakukan penelitian di Beijing) bahkan Cage juga tahu tentang senjata-senjata yang lazim digunakan di masa itu sehingga saat ditawan baik Mia maupun Cage mampu beradaptasi dengan baik. Padahal saat itu, orang kulit putih cukup ditakuti dan dianggap mata-mata oleh orang China.

Novel ini memiliki kekuatan dalam hal peperangannya atau seni pertempuran. Banyak detil yang diceritakan penulis tentang senjata-senjata kuno, sejarah dan budaya China yang membuat saya salut karena pasti diperlukan riset yang mendalam sebelum ia memulai menulis cerita. Kisah Cage juga diselingi dengan cinta ala remaja, yaitu dengan Bao, gadis yang menjadi kepercayaan Permaisuri.

Sayangnya karena tampilan covernya suram, jadi agak gimana gitu waktu baca, kertasnya juga buram.. jadi nambah nambah suram kesan ceritanya. Covernya udah unik sih, itu naga beneran ada tapi kudu sabar nunggu di bagian akhir cerita :D

Well, bener kalau kata produser Mr. And Mrs. Smith, Lucas Foster, kalau buku ini difilmkan, pasti bakal dahsyat. Empat bintang buat Chambers.

The Warlock(The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel #5)




Judul Buku :  The Warlock(The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel #5)
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Mohammad Baihaqqi
Penyunting : Lisa Indriana Yusuf
Penerbit : Matahati
Cetakan pertama : Januari 2012, paperback
ISBN : 978-602-859-039-8

AWAS SPOILER. Buat mereka yang belum membaca buku 1-3 nya, saya rasa lebih baik menghindari review ini, daripada nanti ketebak jalan ceritanya X)


Buku kelima.
Hari Rabu, Tanggal 6 Juni.

Masih ingat bagaimana petualangan Josh dan Sophie, juga persaingan antara Dr. Dee dan pasangan Flamel dalam merebutkan si kembar tersebut?

Kali ini perjalanan masih berlanjut, diawali dengan sekaratnya Nicholas Flamel membuat Perenelle terus mencari cara agar suaminya dapat hidup lebih lama lagi. Sementara John Dee yang berhasil mendapatkan Josh merencanakan untuk menebar teror di kota San Fransisco. Mereka akan melepaskan makhluk-makhluk kegelapan yang terkurung di Alcatraz.

Sementara itu, Joan of Arc, Scathach dan tiga orang lain berada di lini waktu yang berbeda. Mereka berada di Danu Talis, sebelum pulau itu mengalami kehancuran. Tempat di mana Abraham sang Mage akan selesai menuliskan bukunya yang kemudian kelak dijaga oleh pasangan Flamel (seperti yang kita ketahui sebelumnya).

Sophie bersama Niten yang berkunjung ke rumah Bibi Agnes, malah menemukan kejutan tak terduga di sana. Ternyata Bibi Agnes yang selama ini dikenalnya bukanlah benar-benar Bibinya. Yang lebih seru, di tempat ini juga nantinya akan berkumpul banyak manusia abadi, mereka kemudian masing-masing kelak mendapatkan surat dari Abraham yang dititipkan melalui seseorang.

Sambil menunggu ramalan terwujud, makin banyak petualangan dan keseruan yang ada di buku ini. Terus siapa yang jadi Warlock (pengingkar janji)?

Aduh saya mau cerita banyak tapi nanti spoiler donk yaah XD

Meski jalan ceritanya agak membingungkan (karena diceritakan secara bergantian), istilah-istilah yang digunakan juga makin unik, tapi buat saya buku kelima ini jauh lebih seru daripada buku ketiga atau keempat dari serinya Flamel.

Tersisa satu buku lagi, akankah Josh-Sophie punya happy ending? Duh makin penasaran X)
April 03, 2013

Wishful Wednesday #40

Mumpung sempet curi curi waktu onlen disambi nyelesein gawean, mari kita berpingin pingin ria dahulu X)

Kali ini ada buku yang pingiiin banget aku punyaaaak. Well, meski tahun 90an itu aku masih SD sih, tapi ada banyak kenangan di tahun itu XD




Bahagia itu sederhana, nostalgia salah satunya, dan buku ini menjadi mesin waktunya.
Tiada kesan nostalgia bersama teman tanpa kehadiran buku "Generasi 90an"
 


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Maret 28, 2013

Abraham Lincoln-Vampire Hunter




Judul Buku : Abraham Lincoln-Vampire Hunter
Penulis : Seth-Grahame Smith
Tebal : 258 halaman, e-book
Penerbit : Grand Central Publishing
ISBN : 0446571857 (ISBN13: 9780446571852)

Pasti banyak orang yang mengenal siapa itu Abraham Lincoln. Kisah kepemimpinannya sebagai presiden Amerika Serikat ke-16, kemampuannya berorasi serta tragedy kematiannya membuat Lincoln (menurut saya) layak mendapatkan kemegahan dan dikenang dalam bentuk Monumen di Lincoln Memorial. Sejarah telah mencatat Lincoln terutama dalam perang American Civil War, bgaimana Lincoln sedemikian perhatiannya terhadap perbudakan di Amerika saat itu.

Seth-Grahame Smith kali ini mencoba menambahkan ‘kemistisan’ dalam kisah hidup Lincoln, yaitu bagaimana Lincoln memiliki ’pekerjaan sampingan’ sebagai pemburu vampir.

Tak lama setelah kemerdekaan Amerika diumumkan, tingkat kematian bukannya semakin menurun malah makin banyak. Sebagian besar tentu karena pembunuhan terjadi dengan keji yang anehnya tanpa saksi mata, bahkan tak jarang tanpa motif pembunuhan. Asumsi bahwa ada ‘hantu’ mulai berkembang di masyarakat, bahkan kata ‘Vampir’ juga mulai disebut diam-diam oleh banyak orang.

Abe kecil tak menyadari itu semua sampai ibunya meninggal dunia. Kelak kemudian ia tahu bahwa Sang Ibu dibunuh oleh vampire, alih-alih karena penyakit seperti kata Ayahnya. Geram dan Dendam, Abe mencari Jack Barts, vampire yang bertanggung jawab atas kematian Ibunya dan juga merupakan vampire pertama yang berhasil dibunuh Abe. Semenjak itu Abe memutuskan bahwa ia akan berburu vampire, menghabisi vampir-vampir yang makin berkeliaran di Amerika.

Dalam perburuan berikutnya, Abe hampir mati saat bertarung namun ia berhasil diselamatkan oleh Henry Sturges, yang sayangnya adalah vampire. Awalnya Abe bertahan untuk cuek, nggak mau ngomong, nggak mau minum obat, gara-gara Henry adalah vampire. Tapi kelamaan mereka saling mengenal, terlebih setelah Henry mengatakan 

“Judge us not equally, Abraham.” – p.45

Henry kemudian menjadi sahabat Abe dalam perburuan vampire yang dilakukannya. Henry melatih Abe dalam bertarung, pagi lewat teori dan malam prakteknya. Bahkan sampai Abe meninggalkan kediaman Henry, mereka masih saling berkomunikasi melalui surat, mencari dan mengenali letak vampir-vampir di kota atau yang sekiranya berbahaya. Menandai mereka untuk kemudian dibasmi oleh Abraham.

Kehidupan Abraham berikutnya tak pernah jauh-jauh dari berburu vampire, seakan ia telah terikat dengan sumpah. Ia bahkan bertemu dengan seorang kawan dan mengajarinya berburu vampire. Sampai ia mulai masuk ke dunia hokum dan politik. Sampai ia jatuh cinta dengan seorang wanita.

Ann Rutledge, gadis cantik itu berumur sekitar 20 tahun. Dia juga mencintai Abe, tapi orangtuanya telah menjodohkan seorang laki-laki lain untuk dinikahinya. Seakan kenyataan tersebut belum begitu buruk, Ann kemudian meninggal dunia dengan cara yang sama seperti Ibu Abraham, gara-gara Vampir.

Semakin lama, Abe akhirnya memutuskan berhenti dari pekerjaan pemburu vampirnya. Ia lebih sering terjun di dunia politik, pembebasan budak, dunia hukum dan kemudian jatuh cinta lagi dengan seorang wanita. Akankah Abe benar-benar berhenti dari memburu vampire? Atau hidupnya malah diteror oleh keberadaan vampire yang makin banyak di sekitarnya?


Membaca buku ini sejujurnya terasa membosankan. Sebenarnya sudah banyak teman dan review yang kecewa dengan buku ini. Alur yang lambat, penokohan yang dangkal dan ketidakfokusan penulis dalam tema utamanya membuat buku ini menjadi sebuah buku sejarah plus Vampir di dalamnya.Yang pintar diselipkan oleh penulis adalah ketika Abe bertemu dengan Poe, yaak, Edgar Allan Poe, yang ceritanya selaluuu suram dan kadang seram. Si Abe menduga kalau si Poe ini juga Vampire. Benarkah begitu? X)

Tokoh utama, Abraham Lincoln, dari awal merupakan anak laki-laki yang berkemauan keras dan selalu ingin tahu. Meski keras kepala, tetapi ia juga mencintai keluarga dan orang-orang terdekatnya. Semakin dewasa, Lincoln makin matang terutama dalam hal berkemanusiaan. Dari cerita juga bisa diketahui dia memiliki keinginan yang kuat dalam menghapus perbudakan terutama di Amerika.

Henry, tokoh sampingan yang lebih berperan lewat surat-suratnya dalam perburuan vampir yang dilakukan Lincoln memiliki karakter yang tidak terlalu terekspose. Meski demikian, ada satu kalimatnya yang membuat saya berpikir bahwa Henry mungkin telah menyesal karena ia menjadi vampir.

“Without death, life is meaningless. It is a story that can never be told. A song that can never be sung. For how would one finish it?”-p.48


Alasan saya membaca buku ini sebenarnya lebih tertarik karena tokoh utamanya Lincoln. Apalagi juga sudah difilmkan, dan meski banyak yang kecewa dengan jalan cerita, beberapa cukup puas dengan visual efek yang digunakan dalam film. Nah, karena penasaran maka beberapa hari yang lalu saya memutuskan untuk mencari dan nonton versi filmnya.

Ternyata jalan ceritanya memang masih sama membosankannya. yah, dan seperti halnya banyak novel yang kemudian di filmkan, yang ini pun antara film dan novelnya banyak yang berbeda. Yang paling utama adalah proses perkenalan Henry dengan Abe, di novel sudah sejak awal Abe tahu bahwa Henry adalah vampire, baru mereka memulai latihan bersama. Tapi di film, setelah Abe menjadi pemburu vampire, barulah dia mnegetahui kalau sahabatnya itu se'orang' vampire.

Di novel, diceritakan bahwa pembantaian vampire yang pertama dilakukan oleh Abe dilakukan saat masih ada Ayahnya. Tapi di film, Abe harus menunggu 9 tahun dulu baru ia menjadi pemburu vampire yang menghabisi nyawa Ibunya.
2,5/5 bintang untuk Abraham Lincoln – The Vampire Hunter.


Posting ini dibuat dalam rangka posting bareng BBI tema 'Fiksi Fantasi'




Salam,

Salam,