Slide Show

Maret 20, 2013

George’s Secret Key to the Universe – Kunci Rahasia George ke Alam Semesta




Judul Buku :  George’s Secret Key to the Universe – Kunci Rahasia George ke Alam Semesta
Penulis : Lucy dan Stephen Hawking
Alih Bahasa : Andang H. Sutopo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Mei 2009
Tebal : 336 halaman, paperback.
ISBN : 978-979-22-4582-0

Satu lagi novel yang mengasyikkan tentang ilmu pengetahuan. Di buku ini, kita akan diajak berkenalan dengan George, seorang anak laki-laki yang memiliki orangtua super protektif dan tidak pernah mau berurusan dengan teknologi. Keduanya adalah aktivis lingkungan, sehingga mereka berusaha agar tidak terlalu menyebabkan polusi bagi bumi, rumah tercinta kita (yang Cuma satu-satunya). Mereka tidak menggunakan listrik, tidak punya televisi, memasak makanan dari sayuran di kebun dan George sebagai anak tentu harus nurut sama orang tuanya. Tapi anak lelaki ini memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu impiannya adalah memiliki komputer, yang tidak pernah disetujui baik oleh Ayah atau Ibunya. (poor George)

Suatu hari, Freddy, babi peliharaan George, menerobos pagar halaman tetangga sebelah. Kabarnya rumah itu telah lama tidak berpenghuni, bahan pernah juga dijadikan sarang gelandangan sebelum akhirnya mereka diusir oleh polisi. Antara takut tapi juga khawatir dengan babinya yang menghilang, George memberanikan diri masuk ke halaman rumah tetangganya. Di sana, ia bertemu dengan seorang anak perempuan manis bernama Annie dan berkenalan juga dnegan ayahnya, Eric yang ternyata adalah seorang ilmuwan.

Kunjungan pertama George amat sangat berkesan, ia juga dikenalkan kepada Cosmos. Sebuah komputer paling canggih di dunia. Komputer ini tidak hanya bisa berbicara, bernyanyi atau mengolah data, ia juga dapat membuka portal ke ruang angkasa.

Tapi selama ada kebaikan, tentu ada kejahatan. Ternyata ada orang yang menginginkan Cosmos untuk sesuatu yang buruk bagi umat manusia, yang lebih parah, orang tersebut adalah guru George di sekolah. Tak hanya itu, petualangan George juga terjadi di luar angkasa, sialnya, yang kemudian berakhir dengan penampakan Lubang Hitam. Yah, lubang hitam itu tidak hanya menyedot caahaya atau bebatuan di luar angkasa, ia juga menyedot... Pak Eric.

Dapatkah George menyelamatkan Pak Eric dan menjauhkan gurunya dari Cosmos?

Novel yang ringan, yang membuat pembacanya sumringah disuguhi foto-foto luar angkasa dan banyak ilustrasi cerita. Tidak terlalu banyak ilmu Fisika diceritakan dalam buku ini, tapi lebih ke pelajaran astronominya.

Buku yang keren, cover yang eye-catching, ah.. 4 bintang layak buat buku ini, mah :D

Wishful Wednesday #38

Buat penggemar Sherlock Holmes kayak saya, buku ini mah wajib masuk daftar to read, yah setidaknya masuk wishlist kalo saya XD

Pertama kali dalam sejarah, setelah 125 tahun, ahli waris Sir Arthur Conan Doyle akhirnya mengakui satu-satunya novel seri baru Sherlock Holmes.
Maka, sekali lagi, petualangan dimulai …

London, 1890. Baker Street 221B.
Seorang penjual benda-benda seni, Edmund Carstairs mengunjungi Sherlock Holmes dan Dr. John Watson untuk meminta bantuan. Dia telah diancam oleh seorang buronan yang sepertinya sudah mulai mengikutinya sejak dia pulang dari Amerika. Beberapa hari berikutnya, rumahnya dirampok dan keluarganya menerima surat ancaman. Setelah perampokan itu, sebuah pembunuhan terjadi.
Holmes dan Watson pun akhirnya tanpa sengaja masuk ke dalam dunia bawah tanah Boston. Dan semakin jauh mereka kasusnya, mereka menemukan misteri Rumah Sutra yang menghubungkan pemerintah dengan criminal tingkat tinggi. Sebuah kasus yang mungkin berakibat pecahnya sosial London.
 
Harganya ngga mahal banget sih, cuman.. mari berharap ada peri buku yg baik hati yang mau ngadoin saya buku ini :D

Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Maret 18, 2013

The Stinky Cheese Man: And Other Fairly Stupid Tales



Judul Buku : The Stinky Cheese Man: And Other Fairly Stupid Tales

Penulis : Jon Sciezka , Lane Smith

ISBN : 0670035696 (ISBN13: 9780670035694)

Yak, ini adalah kumpulan cerita anak-anak singkat yang telah berubah jalan ceritanya daripada yang biasa kita dengar. Ada 9 cerita pendek dalam buku ini, cerita yang benar-benar pendek sampai membaca buku ini saja tidak butuh waktu lebih dari satu jam. 

  1. Chicken Licken
  2.  The Princess and The Bowling Ball
  3.  The Really Ugly Duckling
  4.  The Other Frog Prince
  5.  Little Red Running Shorts
  6.  Jack’s Bean Problem
  7.  Cinderumpelstilskin
  8.  The Tortoise and The Hair
  9. The Stinky Cheese Man.

Ada Chicken Licken yang ‘kayaknya’ ngelihat langit runtuh lalu heboh ke seisi kota. The Princess and the Bowling Ball yang mana si Pangeran selain menaruh kacang di bawah kasur, juga meletakkan bola bowling tanpa sepengetahuan Raja dan Ratu (soalnya dia jatuh cinta sama Si Puteri, dan kalau Cuma pakai kacang, nggak pernah ada puteri yang sukses ngerasain itu benda di bawah timbunan berlapis-lapis kasur)

The Really ugly duckling, yang ngga pernah jadi Angsa tetapi tetep jadi Bebek buruk rupa selama-lamanya. Terus Little Red yang kabur bahkan sebelum ceritanya dimulai, dan cerita-cerita lainnya yang pendek, simple, tapi bisa bikin kamu ngakak sendirian kalau baca.

Ilustrasi yang lucu, unik dan tulisan yang memanjakan mata serta versi lain cerita membuat buku ini layak diganjar penghargaan-penghargaan seperti Caldecott Honor (1993), Texas Bluebonnet Award (1995), Buckeye Children's Book Award for K-2 (1995), Flicker Tale Children's Book Award (1994)

Nah sayangnya kalau menurut saya, buku ini baru bisa dinikmati kalau si Pembaca udah baca ‘versi aslinya’. Jadi dia bisa dapet ‘humor’ versi lain cerita di buku ini. Mungkin untuk anak-anak, ya.. umur 10 tahun ke atas deh (kalau di Indonesia), soalnya kan anak-anak sekarang jarang baca cerita-cerita beginian. Tapi kalau di Amerika, mungkin umur 7-8 tahun udah bisa menikmati buku ini.

 Posting ini diikutsertakan dalam Bacaan BZee : Fun Year With Children’s Literature 

Fun Months 2 - Tema – Short Stories / Fairy Tales


Maret 06, 2013

Wishful Wednesday #37


Hari Rabu lagiiiiii... saatnya bersenang senang dengan menambahkan satu wishlist lagi :p

Kali ini saya lagi pingin buku yg judulnya Amba.





Dalam epik ini, kisah Amba dan Bhisma dalam Mahabharata bertaut (dan bertabrakan) dengan kisah hidup dua orang Indonesia dengan latar kekerasan tahun 1965.

Amba anak sulung seorang guru di Kadipura, Jawa Tengah. Ia meninggalkan kota kecilnya, belajar sastra Inggris di UGM dan bertunangan dengan Salwa Munir, seorang dosen ilmu pendidikan yang mencintainya. Pada suatu hari di Kediri, ia bertemu dengan Bhisma Rashad, seorang dokter muda lulusan Universitas Leipzig yang bekerja di sebuah rumah sakit.

Percintaan mereka yang intens terputus mendadak di tahun 1965, di tengah ketegangan dan kekerasan politik setelah Peristiwa G30S di Kediri dan Yogya.

Bhisma tiba-tiba hilang---ketika Amba hamil.

Beberapa tahun kemudian, setelah Amba menikah dengan seorang peneliti keturunan Jerman, datang kabar bahwa Bhisma meninggal. Ia meninggal di Pulau Buru.

Rupanya selama itu, sejak sebuah bentrokan di Yogya, Bhisma, dijebloskan dalam tahanan di Jawa, dan sejak akhir 1971 dibuang ke pulau itu, bersama 7000 orang yang dituduh 'komunis' oleh pemerintahan Suharto.

Amba, yang tak pernah berhenti mencintainya, datang ke pulau itu dengan ditemani seorang bekas tapol, seorang lelaki Ambon. Ia berhasil menemukan surat-surat Bhisma yang selama bertahun-tahun ditulisnya untuk dia—tetapi tak pernah dikirimkan, hanya disimpan di bawah sebatang pohon.

Dari surat-surat yang selama bertahun-tahun disembunyikan ini terungkap bukan saja kenangan kuat Bhisma tentang Amba, tetapi juga tentang pelbagai peristiwa—yang kejam dan yang mengharukan—dalam kehidupan para tahanan di kamp Pulau Buru.


Melalui penelitian bertahun-tahun, melalui puluhan interview dan kunjungan ke Pulau Buru, Laksmi menampilkan sejarah Indonesia yang bengis, tetapi justru dengan manusia-manusia yang mencintai. Dalam sepucuk suratnya kepada ayahnya Amba menulis:

Adalah Bapak yang menunjukkan bagaimana Centhini sirna pada malam pengantin... Adalah Bapak yang mengajariku untuk tidak mewarnai duniaku hanya Hitam dan Putih, juga untuk tidak serta-merta menilai dan menghakimi. Hitam adalah warna cahaya. Sirna adalah pertanda kelahiran kembali


Premis yang menarik dan rating tinggi di GR, serta review banyak orang yang memuji buku ini membuat saya... ikutan tergoda pingin punya. X)

Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Maret 05, 2013

National Geographic – Angry Birds : 50 Kisah Nyata Tentang Burung-Burung yang Sangat Marah




Judul Buku : National Geographic – Angry Birds : 50 Kisah Nyata Tentang Burung-Burung yang Sangat Marah
Penulis : Mel White
Alih Bahasa  : Rosi L. Simamora
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 160 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Februari 2013
ISBN: 978-979-22-8477-5

Angry Bird merupakan game yang sangat populer belakangan ini. Pasukan burung warna-warni melawan segerombolan piggy, dengan berbagai latar tempat pertarungan mereka. Kali ini National Geographic, bersama dengan Rovio, perusahaan entertainmen yang menciptakan Angry Bird membuat buku khusus tentang burung yang mudah marah.


Terdiri dari 160 halaman, penuh warna, buku ini membawakan keajaiban bidikan kamera khas National Geographic bersamaan dengan karikatur Angry Bird yang dijelaskan satu persatu.

Ada 4 level burung dalam buku ini, yaitu Kesal, Jengkel, Marah dan Murka. Masing-masing berisi tentang perilaku burung saat mereka ’marah’. Contohnya pada Level Satu (Kesal), ada Guineafowl yang suka berkuak keras saat ada predator datang sampai-sampai mereka dipelihara manusia sebagai petugas keamanan. Pada level Tiga (Marah) ada Kalkun yang agresif sampai-sampai meneror penduduk.

Selain kisah perilaku burung, kita juga diberikan data tentang spesies mereka, serta fakta-fakta unik burung yang sebelumnya jarang atau bahkan belum kita ketahui.

Buku ini memang penuh dengan pengetahuan dan memanjakan mata Anda sebagai pembaca, hanya saja menurut saya pribadi buku ini bukan bacaan untuk anak-anak di bawah 10 tahun. Atau kalau memang mereka menginginkan buku ini karena gambar-gambarnya yang menarik, saat membacanya butuh dampingan orang tua. Kenapa? Karena bahasa yang digunakan di buku ini agak ’keras’, contohnya kita dapat menemukan kalimat ’Iblis-Iblis terbang Kepulauan Falkland’ untuk mendeskripsikan burung Caracara. Ada juga ’Burung Pembantai Menusukkan Korbannya’ untuk deskripsi Northern Shrike yang menggigiti leher sampai saraf tulang belakang mangsanya.

Tapi jelas untuk isi, pengetahuan dan gambar oh juga warnanya yang cantik, saya memberikan 4 bintang. Nggak nyesel deh punya koleksi National Geographic ini di rumah :)


Sedikit tentang Mel White

Mel White. (Sumber)
Mel White adalah seorang kontributor untuk Majalah "National Geographic Traveler" dan "Living Bird", menspesialisasikan diri dengan kepenulisan tentang alam ataupun perjalanan. Ia juga pernah memenangkan Lowell Thomas Award untuk best environmental journalism article pada tahun 2002.

Salam,

Salam,