Slide Show

Februari 15, 2013

Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah




Judul Buku : Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah
Penulis : Jackson Pearce
Penerjemah : Ferry Halim
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Februari 2011
Tebal : 432 halaman, paperback
ISBN : 978-979-024-464-1

Penggemar cerita fantasi pasti mengenal kisah Si Tudung Merah, yang dipopulerkan oleh Grimm bersaudara. Sisters Red merupakan pengembangan dari cerita tersebut, dengan dua kakak beradik sebagai tokoh utama.

Scarlett dan Rosie March adalah dua pemburu manusia serigala yang tinggal di pinggir kota, sebuah daerah bernama Ellison. Semenjak tragedi kematian nenek mereka yang juga mengakibatkan Scarlett kehilangan mata kanannya, hidup mereka seakan-akan ditujukan hanya untuk berburu, menyelamatkan gadis-gadis lain yang keselamatannya terancam oleh para Fenris (sebutan untuk manusia serigala).

Suatu ketika, bersamaan dengan kembalinya Silas, lelaki yang menjadi sahabat mereka dalam berburu, intensitas serangan para Fenris semakin bertambah. Bahkan ada banyak kawanan yang berburu bersama-sama, yang kemudian Scarlett sadari bahwa para Fenris pasti sedang mengejar Calon Fenris.  Tapi mereka tidak memiliki informasi yang spesifik tentang siapa Calon tersebut, kapan ia akan muncul atau di mana ia berada saat ini. Dengan semua pertimbangan, mereka memutuskan bahwa perburuan Fenris atau Si Calon akan lebih baik jika dilakukan di kota yang lebih besar yang dekat dengan Ellison, yaitu Atlanta. Di sana jumlah Fenris lebih banyak dan pasti akan ada informasi lebih banyak yang bisa mereka peroleh tentang Si Calon.

Di Atlanta ternyata mereka tidak hanya mengetahui informasi-informasi berharga tentang Calon, tetapi tumbuhnya benih cinta antara Rosie dan Silas tanpa sepengetahuan Scarlett. Rosie yang merasa berutang nyawa terhadap kakaknya tahu betul bahwa Scarlett akan membencinya karena merebut Silas, sahabat sejak kecil. Rosie diam-diam juga mengikuti kegiatan les di luar jam berburunya, kelas-kelas melukis, origami, atas dukungan Silas dan dengan merahasiakannya dari Scarlett. Kegiatan-kegiatan ‘normal’ yang selama ini tidak pernah bisa Rosie ikuti, yang ternyata menggembirakan lagi hidupnya.

Sepandai-pandainya seseorang menutupi kebenaran, akhirnya toh akan tercium juga. Scarlett merasa sejak pindah ke Atlanta, ada yang berubah pada Rosie, ia seakan berubah menjadi gadis ‘capung’ yang biasa diburu oleh para Fenris. Bisakah Scarlett kelak memaafkan Rosie atas apa yang disembunyikan darinya selama ini? Dan di manakah Si Calon yang sejatinya harus segera mereka temukan sebelum menjadi Fenris?

Sebab Fenris baru akan berburu setiap hari dan menjadi lebih cepat, lebih lapar daripada serigala-serigala lainnya. -Hal.123

Lalu bagaimana kisah cinta Rosie dengan Silas?

Membaca buku ini sampai pertengahan, alurnya terasa agak lambat meski banyak diselingi adegan pertarungan yang cukup seru. Tokoh Scarlett dan Rosie masing-masing diberikan porsi yang sama besar dalam hal penokohan dan memiliki karakter yang bertolak belakang. Scarlett cenderung lebih emosional, dominasinya dalam berburu terlihat sekali karena baginya berburu sudah menjadi tujuan hidup. Sedangkan Rosie lebih pemalu dan kurang percaya diri, ia jauh terlihat lebih ’manusiawi’ dan ’normal’ dibandingkan Scarlett. Bagi Rosie, perburuan yang dilakukannya hanya untuk menutupi utang nyawa kepada kakaknya karena Scarlett kehilangan mata kanannya saat melindungi Rosie.

Sisters Red seakan mengingatkan saya bahwa semua individu adalah berbeda, adalah istimewa dan masing-masing memiliki hak untuk memilih kehidupannya sendiri. Seperti kata Silas,


”Kakakmu bukan dirimu. Kau adalah milikmu sendiri, Rosie.”-Hal. 266

  
Posting ini dibuat untuk ikutan di Fantasy Reading Challenge 2013 Bulan Februari :)


Februari 13, 2013

Wishful Wednesday #34

Saya rasa banyak penikmat sastra yang pernah mendengar nama Seno Gumira Ajidarma. Kali ini saya mau berbagi 'wishlist' salah satu buku yang merupakan kumpulan cerita pendek





Sebuah buku lawas sih, karena diterbitkan pada tahun 2003, jadi termasuk langka buat dicari saat ini. Ratingnya juga nggak tinggi banget, tapi saya penasaran bagaimana cara SGA menceritakan tentang cinta. :D


Cinta barangkali memang indah, namun cinta di kota metropolitan yang begitu longgar norma-normanya, ternyata tidak selalu pas tidak selalu berakhir dengan : "dan mereka hidup bahagia selama-lamanya".

Dalam buku kumpulan cerita pendek ini, penulisnya merekam peristiwa cinta yang menghinggapi pasangan-pasangan yang tidak pas tersebut : antara seorang gadis dengan suami orang, antara seorang suami dengan istri orang lain, antara seorang istri dengan pria lain entah siapa, bahkan cinta antara pasangan sejenis. Namun, antara pasangan yang resminya pas, boleh, dan halal, ternyata cinta pun tidak dengan sendirinya beres. Selalu ada Sebuah Pertanyaan untuk Cinta dalam kehidupan nyata bukan dalam dongeng.

Ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma, penulis Atas Nama Malam, Kematian Donny Osmond, dan Sepotong Senja untuk Pacarku, yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama




Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)





Februari 06, 2013

Wishful Wednesday #33


Beberapa hari yang lalu, saya ditawari Si Dion buat PO Novel fantasi ini, tapi yang versi terjemahan..



Well, saya lebih suka cover aslinya sih, lebih elegan.. meski yang versi terjemahan juga cantik meski keramaian :p


Tapi toh saya tetep penasaran sama ceritanya..



The circus arrives without warning. No announcements precede it. It is simply there, when yesterday it was not. Within the black-and-white striped canvas tents is an utterly unique experience full of breathtaking amazements. It is called Le Cirque des Rêves, and it is only open at night.

But behind the scenes, a fierce competition is underway—a duel between two young magicians, Celia and Marco, who have been trained since childhood expressly for this purpose by their mercurial instructors. Unbeknownst to them, this is a game in which only one can be left standing, and the circus is but the stage for a remarkable battle of imagination and will. Despite themselves, however, Celia and Marco tumble headfirst into love—a deep, magical love that makes the lights flicker and the room grow warm whenever they so much as brush hands.

True love or not, the game must play out, and the fates of everyone involved, from the cast of extraordinary circus per­formers to the patrons, hang in the balance, suspended as precariously as the daring acrobats overhead.

Written in rich, seductive prose, this spell-casting novel is a feast for the senses and the heart

Saya termasuk orang yang suka menikmati sirkus, meski baru sedikit novel dan film yang saya baca bertemakan sirkus, seperti The Leap nya Jonathan Stroud, Water for Elephant, Cirque du Freak, Open Season 3.. well, dan beberapa lainnya (yang saya lupa XD)

Meski baru sekali seumur hidup saya nonton sirkus, tapi saya terpesona dengan keindahannya. Rasanya kaya masuk ke negeri ajaib di mana banyak orang - orang luar biasa ada di dalamnya. :D

Sayang ini buku mahal euy..
Sambil berharap ada Peri baik hati yang mau nge-buntelin buku ini buat saya, bolehlah kita berandai andai dulu yak.. :))


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)





Februari 01, 2013

Update Progress What's in a Name Challenge 2013 - January

Hai.. Hai, posting awal bulan ini saya mau merekap buku apa aja yang sudah saya baca dan termasuk ke dalam What's in a Name Reading Challenge nya Ren's Little Corner..



Total ada empat buku yang 'mengandung nama Tokoh' di judulnya..

1. Life of Pi by Yann Martel
2. The Story Girl (Gadis Pendongeng) by LM Montgomery
3. Miracle Journey – Kisah Perjalanan PenuhKeajaiban Kitta Kafadaru by Yudhi Herwibowo
4. ParaNorman by Elizabeth Cody Kimmel


Well, permulaan yang tidak buruk, kan untuk awal tahun ini :D

Asal bisa konsisten, semoga Target saya membaca minimal 20 buku 'yang mengandung nama di judulnya' dalam setahun ini bisa tercapai :D
Januari 31, 2013

Life Of Pi – Kisah Pi



Judul Buku : Life Of Pi – Kisah Pi
Penulis : Yann Martel
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima : November 2012
Tebal : 448 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8900-8


Piscine Molitor Patel, seorang anak laki-laki yang tinggal di Pondicherry, India bersama Ayah, Ibu, seorang kakak laki-laki dan juga bersama hewan-hewan di kebun binatang yang dikelola Ayahnya. Pi adalah seorang anak yang saleh dan memiliki keingintahuan yang luas. Ia bahkan menganut tiga agama sekaligus, sembahyang di masjid, pergi ke gereja tetapi juga menyembah para Dewa di Kuil.


 “Aku cuma ingin mengasihi Tuhan”

begitu jawab Pi ketika ia ditanya mengapa menjadi penganut tiga agama sekaligus.


Suatu hari, karena kondisi politik di India yang tidak stabil, Ayahnya memutuskan bahwa mereka sekeluarga akan pindah ke Kanada. Binatang-binatang yang ada kemudian diurus dokumennya lalu dijual ke beberapa tempat. Sampai hari keberangkatan, mereka menumpangi sebuah kapal barang bernama Tsimtsum yang berlayar dari Madras pada tanggal 21 Juni 1977. Di kapal tersebut juga dibawa hewan-hewan dari kebun binatang yang ikut dijual ke Amerika.

2 Juli 1977, kapal tersebut tenggelam di Samudra Pasifik. Pi kehilangan keluarganya, meski ia dapat lolos dari kapal dan naik ke sekoci. Sialnya, di sekoci tersebut ia tidak sendirian, ada seekor hyena, orang utan betina, zebra yang patah kaki, dan seekor harimau Bengal jantan yang beratnya 225 kilogram.

Selama 227 hari, Pi terombang ambing di lautan lepas, bertahan hidup bersama hewan-hewan, dan dalam kondisinya tersebut, kita diajak merasakan kebesaran Tuhan.
 
Sebuah buku yang... berat, Menurut saya pribadi. Bukan dari tema yang diusungnya atau dari kisahnya, tapi saya tipe pembaca yang mabuk kalau sebuah cerita dipenuhi detil-detil. Apalagi miskin dialog, terutama di pertengahan kisah, ketika Pi terombang ambing di samudera. Memang sih, ini kan Si Pi Cuma satu satunya orang yang selamat di sekoci tersebut, jadi wajar saja kalau ngga ada dialognya.

Sebenarnya kisah Pi ini bagus, bahkan luar biasa bagus jika memang nyata. Saya juga salut karena penulis pasti melakukan banyak riset tidak hanya terhadap hewan di kebun binatang, tapi juga kebudayaan India, hewan di laut, cara survival, bahkan menciptakan sebuah ’pulau imajinasi’ yang secara science tidak mungkin dapat exist di samudera.

Pi adalah seorang yang berntung, menurut saya. Bukan dalam hal ia menjadi satu-satunya yang selamat dari musibah kecelakaan, tetapi karena ia mampu menemukan Tuhan secara spiritual dan pribadi karena pengalamannya tersebut. Pi juga tipe manusia yang sering putus asa, sering mengenang masa lalu dan memiliki banyak angan-angan serta imajinasi. Menurut saya pribadi, mungkin penulis ingin menyampaikan bahwa Kisah Pi ini adalah cerminan kisah hidup manusia biasa, kita yang mencoba bertahan di samudera kehidupan sedang Pi bertahan di Samudera yang sebenarnya.

Pesan yang bisa diambil dari buku ini? Ah, ada banyak banget deh kayaknya. Tapi yang jelas, tidak perlu melihat untuk bisa percaya kalau sesuatu itu ada. 

Sedikit tentang Yann Martel
Yann Martel adalah seorang penulis dari Kanada, lahir di Spanyol pada 25 Juni 1963 dan ia telah menulis beberapa novel. Life of Pi adalah buku keempatnya yang memenangkan banyak penghargaan salah satunya Man Booker Prize tahun 2002. 
Oh, dan alasan mengapa ia menamai kapal tersebut Tsimtsum? 


I wanted a representative scoop of religions in the book – Hindu, Christian, Islam. I would have loved to have Pi be a Jew, too, but there are no synagogues in Pondicherry [in India, where the story begins].... So I chose Tsimtsum as the name of the Japanese cargo boat because, although it sounds Japanese, it is a Hebrew word.

Dialog lainnya tentang Life of Pi bersama Yann Martel bisa disimak di sini




-Secret Santa-

Okeeh, sebelum dan sesudahnyaa saya sampaikan buanyak sekali terima kasih untuk SS saya yang telah memberikan buku ini sebagai hadiah ‘akhir tahun’. Terima kasih juga atas riddlenya (yang langsung bisa dikenalin dari potonyah) dan terima kasih juga untuk Oky dan Ndari yang udah bikin event SS tahun 2012 ini berbeda dari tahun sebelumnya :D Jadi inilah tebakan saya (semoga benaaar)



“Aku ada di Sepanjang Segala Zaman”

 
Dear Santa, saya tahuuu.. ini pasti Rahib (Oom Tanzil) kaan :D
*hormat takzim



Salam,

Salam,