Slide Show

Februari 06, 2013

Wishful Wednesday #33


Beberapa hari yang lalu, saya ditawari Si Dion buat PO Novel fantasi ini, tapi yang versi terjemahan..



Well, saya lebih suka cover aslinya sih, lebih elegan.. meski yang versi terjemahan juga cantik meski keramaian :p


Tapi toh saya tetep penasaran sama ceritanya..



The circus arrives without warning. No announcements precede it. It is simply there, when yesterday it was not. Within the black-and-white striped canvas tents is an utterly unique experience full of breathtaking amazements. It is called Le Cirque des Rêves, and it is only open at night.

But behind the scenes, a fierce competition is underway—a duel between two young magicians, Celia and Marco, who have been trained since childhood expressly for this purpose by their mercurial instructors. Unbeknownst to them, this is a game in which only one can be left standing, and the circus is but the stage for a remarkable battle of imagination and will. Despite themselves, however, Celia and Marco tumble headfirst into love—a deep, magical love that makes the lights flicker and the room grow warm whenever they so much as brush hands.

True love or not, the game must play out, and the fates of everyone involved, from the cast of extraordinary circus per­formers to the patrons, hang in the balance, suspended as precariously as the daring acrobats overhead.

Written in rich, seductive prose, this spell-casting novel is a feast for the senses and the heart

Saya termasuk orang yang suka menikmati sirkus, meski baru sedikit novel dan film yang saya baca bertemakan sirkus, seperti The Leap nya Jonathan Stroud, Water for Elephant, Cirque du Freak, Open Season 3.. well, dan beberapa lainnya (yang saya lupa XD)

Meski baru sekali seumur hidup saya nonton sirkus, tapi saya terpesona dengan keindahannya. Rasanya kaya masuk ke negeri ajaib di mana banyak orang - orang luar biasa ada di dalamnya. :D

Sayang ini buku mahal euy..
Sambil berharap ada Peri baik hati yang mau nge-buntelin buku ini buat saya, bolehlah kita berandai andai dulu yak.. :))


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)





Februari 01, 2013

Update Progress What's in a Name Challenge 2013 - January

Hai.. Hai, posting awal bulan ini saya mau merekap buku apa aja yang sudah saya baca dan termasuk ke dalam What's in a Name Reading Challenge nya Ren's Little Corner..



Total ada empat buku yang 'mengandung nama Tokoh' di judulnya..

1. Life of Pi by Yann Martel
2. The Story Girl (Gadis Pendongeng) by LM Montgomery
3. Miracle Journey – Kisah Perjalanan PenuhKeajaiban Kitta Kafadaru by Yudhi Herwibowo
4. ParaNorman by Elizabeth Cody Kimmel


Well, permulaan yang tidak buruk, kan untuk awal tahun ini :D

Asal bisa konsisten, semoga Target saya membaca minimal 20 buku 'yang mengandung nama di judulnya' dalam setahun ini bisa tercapai :D
Januari 31, 2013

Life Of Pi – Kisah Pi



Judul Buku : Life Of Pi – Kisah Pi
Penulis : Yann Martel
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima : November 2012
Tebal : 448 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8900-8


Piscine Molitor Patel, seorang anak laki-laki yang tinggal di Pondicherry, India bersama Ayah, Ibu, seorang kakak laki-laki dan juga bersama hewan-hewan di kebun binatang yang dikelola Ayahnya. Pi adalah seorang anak yang saleh dan memiliki keingintahuan yang luas. Ia bahkan menganut tiga agama sekaligus, sembahyang di masjid, pergi ke gereja tetapi juga menyembah para Dewa di Kuil.


 “Aku cuma ingin mengasihi Tuhan”

begitu jawab Pi ketika ia ditanya mengapa menjadi penganut tiga agama sekaligus.


Suatu hari, karena kondisi politik di India yang tidak stabil, Ayahnya memutuskan bahwa mereka sekeluarga akan pindah ke Kanada. Binatang-binatang yang ada kemudian diurus dokumennya lalu dijual ke beberapa tempat. Sampai hari keberangkatan, mereka menumpangi sebuah kapal barang bernama Tsimtsum yang berlayar dari Madras pada tanggal 21 Juni 1977. Di kapal tersebut juga dibawa hewan-hewan dari kebun binatang yang ikut dijual ke Amerika.

2 Juli 1977, kapal tersebut tenggelam di Samudra Pasifik. Pi kehilangan keluarganya, meski ia dapat lolos dari kapal dan naik ke sekoci. Sialnya, di sekoci tersebut ia tidak sendirian, ada seekor hyena, orang utan betina, zebra yang patah kaki, dan seekor harimau Bengal jantan yang beratnya 225 kilogram.

Selama 227 hari, Pi terombang ambing di lautan lepas, bertahan hidup bersama hewan-hewan, dan dalam kondisinya tersebut, kita diajak merasakan kebesaran Tuhan.
 
Sebuah buku yang... berat, Menurut saya pribadi. Bukan dari tema yang diusungnya atau dari kisahnya, tapi saya tipe pembaca yang mabuk kalau sebuah cerita dipenuhi detil-detil. Apalagi miskin dialog, terutama di pertengahan kisah, ketika Pi terombang ambing di samudera. Memang sih, ini kan Si Pi Cuma satu satunya orang yang selamat di sekoci tersebut, jadi wajar saja kalau ngga ada dialognya.

Sebenarnya kisah Pi ini bagus, bahkan luar biasa bagus jika memang nyata. Saya juga salut karena penulis pasti melakukan banyak riset tidak hanya terhadap hewan di kebun binatang, tapi juga kebudayaan India, hewan di laut, cara survival, bahkan menciptakan sebuah ’pulau imajinasi’ yang secara science tidak mungkin dapat exist di samudera.

Pi adalah seorang yang berntung, menurut saya. Bukan dalam hal ia menjadi satu-satunya yang selamat dari musibah kecelakaan, tetapi karena ia mampu menemukan Tuhan secara spiritual dan pribadi karena pengalamannya tersebut. Pi juga tipe manusia yang sering putus asa, sering mengenang masa lalu dan memiliki banyak angan-angan serta imajinasi. Menurut saya pribadi, mungkin penulis ingin menyampaikan bahwa Kisah Pi ini adalah cerminan kisah hidup manusia biasa, kita yang mencoba bertahan di samudera kehidupan sedang Pi bertahan di Samudera yang sebenarnya.

Pesan yang bisa diambil dari buku ini? Ah, ada banyak banget deh kayaknya. Tapi yang jelas, tidak perlu melihat untuk bisa percaya kalau sesuatu itu ada. 

Sedikit tentang Yann Martel
Yann Martel adalah seorang penulis dari Kanada, lahir di Spanyol pada 25 Juni 1963 dan ia telah menulis beberapa novel. Life of Pi adalah buku keempatnya yang memenangkan banyak penghargaan salah satunya Man Booker Prize tahun 2002. 
Oh, dan alasan mengapa ia menamai kapal tersebut Tsimtsum? 


I wanted a representative scoop of religions in the book – Hindu, Christian, Islam. I would have loved to have Pi be a Jew, too, but there are no synagogues in Pondicherry [in India, where the story begins].... So I chose Tsimtsum as the name of the Japanese cargo boat because, although it sounds Japanese, it is a Hebrew word.

Dialog lainnya tentang Life of Pi bersama Yann Martel bisa disimak di sini




-Secret Santa-

Okeeh, sebelum dan sesudahnyaa saya sampaikan buanyak sekali terima kasih untuk SS saya yang telah memberikan buku ini sebagai hadiah ‘akhir tahun’. Terima kasih juga atas riddlenya (yang langsung bisa dikenalin dari potonyah) dan terima kasih juga untuk Oky dan Ndari yang udah bikin event SS tahun 2012 ini berbeda dari tahun sebelumnya :D Jadi inilah tebakan saya (semoga benaaar)



“Aku ada di Sepanjang Segala Zaman”

 
Dear Santa, saya tahuuu.. ini pasti Rahib (Oom Tanzil) kaan :D
*hormat takzim



Januari 30, 2013

Wishful Wednesday #32


 Tadaaaa.. sudah Hari Rabu lagi, berarti saatnya masukin satu buku ke daftar wishlist.

Hari ini saya mau 'ngebeberin' satu buku yang masuk keranjang -pingin punya-






Yup. Saya rada sangsi sih apa anak anak jaman sekarang kenal sama Paman yang satu ini. Tapi saya adalah salah satu anak yang 'dibesarkan' dengan cerita cerita tentang DOnald- Paman Gober - Mimi Hitam - Gerombolan Siberat dan lain lain. :D

Sayangnya dulu saya cuma punya beberapa koleksinya dan ditinggal di rumah eyang di Pemalang (yang kayaknya udah hilang dimakan rayap karena ga ada yg ngurusin). Jadi saya pingiiin banget punya yang cerita Paman Gober yang ini. Sayang harganya muahaal T_T

Yah barangkali ada yang berkenan memberikan saya buntelan buku ini, nanti saya berikan koin emas deh.. (tapi bukan koin keberuntungan Paman Gober XD)
 
Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Januari 25, 2013

Paranorman




Judul Buku : Paranorman
Penulis : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah :  Reni Indardini
Penerbit :  Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Agustus 2012
ISBN : 978-979-433-718-9
Tebal : 264 halaman, paperback

Norman Babcock adalah anak laki-laki yang memiliki kemampuan spesial, yah meskipun banyak orang malah mencemoohnya karena bakat spesialnya tersebut. Mampu berkomunikasi dengan hantu memang memberikan Norman banyak masalah ketimbang banyak kegunaan, ia bahkan lebih sering berkomunikasi dengan mereka yang sudah mati ketimbang mereka yang masih hidup. Orang-orang yang masih hidup malah menganggap Norman anak yang aneh, menurut mereka Norman lebih sering berbicara sendiri seperti orang gila ketimbang bersikap seperti anak-anak pada umumnya.

Tak hanya tetangganya, teman-teman di sekolah, bahkan Ayah Norman sudah sering menegur Norman agar tidak ‘berperilaku aneh’. Tapi mau bagaimana lagi, hampir di setiap tempat yang ia lewati ataupun ia kunjungi selalu ada arwah yang mencoba berkomunikasi dengannya, bahkan arwah katak sekalipun seperti satu yang ada di ruang kelasnya.

Suatu hari di pemakaman Nenek Babcock, ada seorang laki-laki berpenampilan aneh, ia berteriak memanggili Norman dan bersikap seakan-akan ia juga dapat melihat arwah. Usut punya usut, lelaki itu ternyata masih memiliki darah keluarga yang sama dengan Norman dan ia adalah penjaga makam, namanya Mr. Prenderghast. Norman bertemu dengannya lagi sepulang dari latihan drama. Lelaki itu berpesan bahwa Norman adalah satu-satunya orang yang harus menyelamatkan seluruh warga Blithe Hollow, tentang hantu penyihir, kutukan dan zombie yang mengancam kota.

Norman dan teman-temannya akan mementaskan drama dalam rangka memperingati 300 tahun sejarah sidang seorang penyihir yang pernah ada di Blithe Hollow. Penyihir tersebut dikisahkan telah mengutuk hakim dan orang-orang yang menghukum mati dirinya.

Awalnya sih Norman tidak begitu ambil pusing dengan permintaan Lelaki aneh tersebut, tetapi mimpi yang berulangkali muncul serta tanda-tanda lainnya membuat Norman sadar bahwa semua ini benar-benar nyata. Bagaimana cara Norman menyelamatkan kota, sedang ia sendiri hanya anak kecil yang tak banyak dipercaya orang? Apakah ia sanggup melawan penyihir dan zombie-zombie yang masuk dan mengejar-ngejar penduduk kota?

Ini adalah buku kelima dari Elizabeth Cody Kimmel yang sudah saya baca. Buku lainnya yaitu seri Suddenly Supernatural yang tokohnya ternyata sama-sama memiliki kekuatan supranatural, yaitu mampu berkomunikasi dengan arwah, Bedanya si Norman ini tidak memiliki keluarga yang mendukungnya dalam hal ‘keistimewaannya’ tersebut. Membaca buku ini awalnya membuat saya prihatin dengan Norman, terutama karena dia sering dibully oleh Alvin, teman sekelasnya. Padahal kan Norman juga ngga minta lahir dengan kekuatan spesial, lagian juga ngga apa donk menjadi anak yang spesial. Kan semua anak itu spesial (kalo kata guru anak saya) :)

Balik lagi ke Norman, karena kemampuannya itu malah Si Norman minder kalau bergaul dengan orang lain. Belum apa-apa eh udah pesimis duluan, termasuk ketika Neil mencoba berteman dengan Norman.

Awalnya agak pesimis baca buku ini, karena kisahnya tentang zombie (yah, saya nggak begitu suka cerita Zombie), eh ternyata saya malah ngga bisa berhenti baca buku ini (selese dalam waktu 2,5 jam doank!!). Pesan moralnya banyak dan bahasanya ringan, jadi beneran bisa menikmati kisah Norman ini. Sayang ya bukan serial, sebenarnya saya ketagihan baca kisahnya Norman yang lain lagi.

Untuk penggemar fantasi, sihir, atau kisah remaja yang ringan saya rasa buku ini kudu dibaca deh. Bahkan bisa juga diberikan kepada seorang teman atau sahabat yang spesial :)

Salam,

Salam,