Judul Buku : Sang
Penantang Takdir
Penulis : Ardani Persada
Penyunting :
Louis Javano
Ilustrator :
Henry Trisula
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 378
halaman, paperback
ISBN :
978-979-22-8663-2
Pernahkah kamu
mengalami sebuah kejadian dan akhirnya mengubah seluruh jalan hidupmu?
Jika belum pernah,
dengarkan cerita seorang anak lelaki yang kehilangan desanya, kehilangan orang
terdekatnya tapi kemudian menjadi seorang yang berhasil dalam perjalanan
hidupnya.
Namanya Deus, nama
yang diberikan Raja Baxilios kepada anak lelaki itu ketika ia diberi kesempatan
untuk menjalani pelatihan sebagai seorang prajurit frameless yang tangguh. Deus
tumbuh menjadi prajurit tangguh seiring dengan kedewasaannya, sampai suatu hari
ia dan beberapa prajurit terbaik lainnya diberi kesempatan untuk saling
bertanding untuk mendapatkan posisi terhormat sebagai pengawal Paduka Ratu
Seraph.
Kebaikan dan
kemujuran sepertinya selalu menaungi Deus, meski babak belur akibat
pertandingan tersebut, rupanya Ratu tetap memilih Deus menjadi pengawal
kepercayaannya. Dan semenjak itulah hubungan keduanya makin dekat.
Seperti pepatah
yang menyatakan cinta ada karena terbiasa, itulah yang terjadi antara Deus
dengan Seraph. Rupanya keinginan Ratu untuk menjadikan Deus sebagai Rajanya
ditentang oleh penasihatnya, terutama oleh Exar, Penasihat Tinggi Kerajaan
Edenion. Sebuah ide muncul di benak Exar, bahwa untuk menjadi seorang yang
setara dengan Seraph, Deus harus membuktikan kemampuannya.
Sialnya, Ratu
Seraph terlalu percaya diri dengan kemampuan Pengawalnya, sehingga ia
mengajukan bahwa jika Deus berhasil membunuh sembilan naga legenda maka Deus
berhak menjadi pasangan Ratu Seraph.
Yah, naga bukanlah
makhluk kecil yang bisa dengan mudah dibunuh. Apalagi jika jumlahnya sembilan,
bukan? Oleh karena itu, Deus mengajukan syarat agar ia bisa mengajak dua orang
untuk menemaninya membunuh naga-naga tersebut. Seorang adalah peramal yang
pernah Deus temui di jalan, satu lagi adalah Borr, seorang wanita yang dikurung
di penjara karena memiliki marga yang merupakan musuh Edenion.
Berangkatlah
mereka menuju petualangan yang sebenarnya, mencari tempat persembunyian naga,
melawan naga, bertaruh nyawa. Tapi dalam perburuan tersebut, Deus tidak hanya
mempelajari bagaimana cara membunuh naga, ia juga mempelajari kehidupan
orang-orang disekitarnya. Mereka para frameless dan separuh manusia, juga
mereka manusia yang seringnya menjadi budak. Langkah demi langkah, hari demi
hari yang mereka lewati rupanya membawa mereka sedikit lagi menguak rahasia
lama yang tersimpan di Edenion... dan seluruh tanah Vandaria...
Sebuah cerita
petualangan yang membuat penasaran untuk terus diikuti. Benarlah jika
teman-teman yang sudah membaca buku ini memberitahu bahwa ini adalah pembuka
dari keseluruhan cerita tentang Vandaria. Alur ceritanya memang cepat, tapi
menurut saya ada beberapa bagian cerita yang terpaksa dipotong di tengah jalan,
sehingga malah membuat pembaca kurang nyaman. Contohnya ketika mereka membunuh
naga, mungkin karena menyesuaikan dengan legenda Vandaria makanya ada sembilan
naga, sayangnya ngga semua kisah perburuan sembilan naga tersebut diceritakan.
Lalu ketika munculnya tokoh Arhan yang terasa tiba-tiba. Memang kemudian ada
cerita asal mula mereka bertemu, tapi tetap saja ceritanya seakan-akan
memaksakan suatu tokoh yang nantinya bertugas menceritakan Kisah tentang Deus.
Lalu hurufnya yang mungil, kurang bersahabat bagi pembaca yang matanya minus seperti saya.
Satu kalimat yang
masih saya ragui typo apa bukan, yang saya temui di halaman 138,
Deus dan Borr
mengacuhkan sedikit kebencian pribadi yang tercium jelas dalam nada suara Borr. <- Borr di awal kalimat ini, apa maksudnya mungkin
Azul ya?
Tokoh yang paling saya suka adalah Arhan, mungkin karena dia dikisahkan suka menulis dan punya koleksi buku banyak. hehe.. Buat saya sebenarnya karena Arhan adalah manusia, sehingga ia bertingkah apa adanya. Dia .. em.. normal gitu deh, setia tapi kadang nyebelin kalo liat cewek cantik. Sabar tapi kadang juga sok gentlemen gitu.. hihi.
Bagi
penggemar kisah fantasi, naga dan Vandaria, wajib membaca novel ini :)