Slide Show

Desember 10, 2012

Sang Penantang Takdir




Judul Buku :  Sang Penantang Takdir
Penulis : Ardani Persada
Penyunting : Louis Javano
Ilustrator : Henry Trisula
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 378 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8663-2

Pernahkah kamu mengalami sebuah kejadian dan akhirnya mengubah seluruh jalan hidupmu?
Jika belum pernah, dengarkan cerita seorang anak lelaki yang kehilangan desanya, kehilangan orang terdekatnya tapi kemudian menjadi seorang yang berhasil dalam perjalanan hidupnya.


Namanya Deus, nama yang diberikan Raja Baxilios kepada anak lelaki itu ketika ia diberi kesempatan untuk menjalani pelatihan sebagai seorang prajurit frameless yang tangguh. Deus tumbuh menjadi prajurit tangguh seiring dengan kedewasaannya, sampai suatu hari ia dan beberapa prajurit terbaik lainnya diberi kesempatan untuk saling bertanding untuk mendapatkan posisi terhormat sebagai pengawal Paduka Ratu Seraph.

Kebaikan dan kemujuran sepertinya selalu menaungi Deus, meski babak belur akibat pertandingan tersebut, rupanya Ratu tetap memilih Deus menjadi pengawal kepercayaannya. Dan semenjak itulah hubungan keduanya makin dekat.

Seperti pepatah yang menyatakan cinta ada karena terbiasa, itulah yang terjadi antara Deus dengan Seraph. Rupanya keinginan Ratu untuk menjadikan Deus sebagai Rajanya ditentang oleh penasihatnya, terutama oleh Exar, Penasihat Tinggi Kerajaan Edenion. Sebuah ide muncul di benak Exar, bahwa untuk menjadi seorang yang setara dengan Seraph, Deus harus membuktikan kemampuannya.

Sialnya, Ratu Seraph terlalu percaya diri dengan kemampuan Pengawalnya, sehingga ia mengajukan bahwa jika Deus berhasil membunuh sembilan naga legenda maka Deus berhak menjadi pasangan Ratu Seraph.

Yah, naga bukanlah makhluk kecil yang bisa dengan mudah dibunuh. Apalagi jika jumlahnya sembilan, bukan? Oleh karena itu, Deus mengajukan syarat agar ia bisa mengajak dua orang untuk menemaninya membunuh naga-naga tersebut. Seorang adalah peramal yang pernah Deus temui di jalan, satu lagi adalah Borr, seorang wanita yang dikurung di penjara karena memiliki marga yang merupakan musuh Edenion.

Berangkatlah mereka menuju petualangan yang sebenarnya, mencari tempat persembunyian naga, melawan naga, bertaruh nyawa. Tapi dalam perburuan tersebut, Deus tidak hanya mempelajari bagaimana cara membunuh naga, ia juga mempelajari kehidupan orang-orang disekitarnya. Mereka para frameless dan separuh manusia, juga mereka manusia yang seringnya menjadi budak. Langkah demi langkah, hari demi hari yang mereka lewati rupanya membawa mereka sedikit lagi menguak rahasia lama yang tersimpan di Edenion... dan seluruh tanah Vandaria...

Sebuah cerita petualangan yang membuat penasaran untuk terus diikuti. Benarlah jika teman-teman yang sudah membaca buku ini memberitahu bahwa ini adalah pembuka dari keseluruhan cerita tentang Vandaria. Alur ceritanya memang cepat, tapi menurut saya ada beberapa bagian cerita yang terpaksa dipotong di tengah jalan, sehingga malah membuat pembaca kurang nyaman. Contohnya ketika mereka membunuh naga, mungkin karena menyesuaikan dengan legenda Vandaria makanya ada sembilan naga, sayangnya ngga semua kisah perburuan sembilan naga tersebut diceritakan. Lalu ketika munculnya tokoh Arhan yang terasa tiba-tiba. Memang kemudian ada cerita asal mula mereka bertemu, tapi tetap saja ceritanya seakan-akan memaksakan suatu tokoh yang nantinya bertugas menceritakan Kisah tentang Deus.

Lalu hurufnya yang mungil, kurang bersahabat bagi pembaca yang matanya minus seperti saya.

Satu kalimat yang masih saya ragui typo apa bukan, yang saya temui di halaman 138,
Deus dan Borr mengacuhkan sedikit kebencian pribadi yang tercium jelas dalam nada suara Borr. <- Borr di awal kalimat ini, apa maksudnya mungkin Azul ya?


Tokoh yang paling saya suka adalah Arhan, mungkin karena dia dikisahkan suka menulis dan punya koleksi buku banyak. hehe.. Buat saya sebenarnya karena Arhan adalah manusia, sehingga ia bertingkah apa adanya. Dia .. em.. normal gitu deh, setia tapi kadang nyebelin kalo liat cewek cantik. Sabar tapi kadang juga sok gentlemen gitu.. hihi.

Bagi penggemar kisah fantasi, naga dan Vandaria, wajib membaca novel ini :)

November 28, 2012

Petualangan Tintin – Kepiting Bercapit Emas


Judul Buku : Petualangan Tintin – Kepiting Bercapit Emas
Penulis : Georges Prosper Remi (Herge)
Artwork : Casterman Edition. Belgium
Alih Bahasa : Dini Pandia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua : Juli 2008
Tebal : 64 halaman
ISBN : 978-979-22-3626-2


Kali ini petualangan Tintin dimulai sejak bertemu dengan Thomson dan Thompson yang sedang menyelidiki sebuah misteri tentang seorang mayat yang ditemukan di laut. Petunjuk dari sebuah bungkus kaleng daging kepiting mengantarkan Tintin ke sebuah kapal bernama Karaboudjan. Sayangnya, Tintin tidak menyadari bahwa ada orang-orang yang tidak suka dengan penyelidikan yang ia lakukan, sehingga berusaha menghabisi nyawa Tintin.

Di sebuah kapal, Tintin bertemu dengan kapten sebenarnya dari kapal tersebut, yaitu Kapten Haddock (yang kemudian menjadi sahabat Tintin) yang pemabuk. Karena kecerobohan Kapten Haddock, mereka berdua (bertiga dengan Snowy) terdampar di Gurun Sahara dan ditembaki oleh penunggang Berber.

from : nonicoclolasos.wordpress.com

Bisakah mereka selamat dan kembali memecahkan misteri kepiting dan kapal Karaboudjan? Siapa sebenarnya mayat yang diselidiki oleh kedua detektif kembar?

Petualangan Tintin ini adalah petualangan ke-9 dari total 24 serinya. Bagi para pencinta komik detektif, dan senior dalam perbukuan, seri Tintin selalu layak untuk dikoleksi. Sederhana, tetapi kaya akan ilustrasi, apalagi berwarna, jadi tambah seru.. Sayangnya di edisi terjemahan ini, tulisannya miring-miring dan mungil, yang membuat pembaca agak tidak nyaman saat menikmatinya.


blog.inetvideo.com
Penulis cerita Tintin, Georges Prosper Remi  atau dikenal dengan nama pena Herge adalah seorang penulis komik Belgia yang lahir pada 22 Mei 1907 dan meninggal pada 3 Maret 1983. Ia menulis 24 seri petualangan Tintin, meski seri ke-24 yang terbit mendapat beberapa material tambahan oleh penerbitnya.  

Tintin dan Kepiting bercapit emas adalah salah satu cerita yang ada di dalam alur film The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn dimainkan oleh Jamie Bell dan disutradarai oleh Steven Spielberg.


 
Jadi setelah saya membaca Tintin seri ini, muncul keinginan buat mulai mengoleksi lengkap 24 judulnya. Plus nonton filmnya. Ada ngga yang mau memberikan saya satu paket seri Tintin? *nyengir berharap

Oooh, buat yang ingin berkunjung ke website Tintin, bisa klik di sini :)


November 21, 2012

Wishful Wednesday 26

Yuhuuu, akhirnya disempat-sempatkan bikin WW lagi setelah sempat mandeg beberapa minggu..
Biasalah, 'sok sibuk' ngurusin tesis dan segala keperluan penelitian.

Hari Rabu ini, WW nya super spesial, karena host Perpus Kecil bakal bikin kejutan dengan memberikan buku wishlist dari dua orang yang beruntung. *Semoga kali ini saya dapet >_<

Iblis Lilith telah dihancurkan dan Jace dibebaskan. Tapi, ketika para Pemburu Bayangan muncul, mereka hanya menemukan darah dan pecahan kaca. Jace hilang. Juga pemuda yang Clary benci: Sebastian kakaknya, yang bertekad menekuk lutut para Pemburu Bayangan. Kunci pun tidak bisa melacak keberadaan keduanya.

Namun, Jace tidak bisa berada jauh dari Clary. Ketika mereka bertemu kembali, Clary mengungkap kengerian dari sihir Lilith—Jace dan Sebastian kini saling terikat, dan Jace menjadi pelayan kejahatan. Kunci bertekad menghancurkan Sebastian, tetapi mustahil melukai salah seorang di antara kedua pemuda itu tanpa menghancurkan seorang lagi.

Clary akhirnya menantang bahaya seorang diri. Apabila kalah, dia tidak hanya akan kehilangan nyawa, tetapi juga jiwa Jace. Clary rela melakukan apa pun demi Jace, tetapi apakah dia masih bisa memercayai Jace? Atau apakah Jace telah benar-benar tak terselamatkan? Risiko apa yang terlalu berat, bahkan demi cinta?


Bisa dibeli di sini :)


Baiklah, saya akui serial ini cukup bagus meski tebelnya bisa bikin pundak nyut-nyutan kalo dimasukin ke tas. Sudah punya 4 seri sebelumnya, jadi kurang seri iniii (dan satu seri terakhir lagi yang masih belum diterjemahkan) *nyengir mandangin timbunan



Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan Wishful Wednesday, eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

November 18, 2012

Tofi – Perburuan Bintang Sirius




Judul Buku : Tofi – Perburuan Bintang Sirius
Penulis : Prof. Yohanes Surya, Ellen Conny dan Sylvia Lim
Editor : Dr. Lies Dwiarti
Penerbit : PT Kandel
Cetakan Pertama :2012
Tebal : 856 halaman (Draft)


Tofi adalah seorang pemain basket sekaligus ilmuwan muda yang popular di Odyssa College, ia tampan, baik hati dan cerdas.-profile karakter hal.v



Odyssa College adalah sebuah sekolah untuk para ilmuwan muda yang terletak di Pulau Kencana, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Seperti halnya kehidupan anak muda, ada banyak konflik, persahabatan dan persaingan yang terjadi di sekolah ini. Salah satunya perebutan kekuasaan klub Fosfor, Klub ilmiah yang terdiri dari kumpulan anak-anak muda yang berbakat dengan fasilitas yang mengagumkan. Sayangnya, Klub ini ada di bawah kekuasaan Jupiter, saingan utama Tofi.

Jupiter sekelas dengan Tofi, tetapi yang membedakannya dari Tofi adalah sifat Jupiter yang semena-mena dan terlalu dominan terhadap teman-temannya. Tak banyak anak yang mau berteman dengan Jupiter, tapi ada banyak anak yang takut dengannya. Bersamaan dengan terancamnya Klub Fosfor atas kekurangan dana untuk riset pengembangan teknologi, Odyssa College berencana mengirimkan perwakilan ke sebuah perlombaan ilmuwan muda tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Bandung, sebuah kompetisi bernama Science to Generation.

Kepala Sekolah telah memilih lima anak untuk mengikuti perlombaan tersebut, Abigail si gadis germaphobia, Rahul yang terobsesi dengan angka, William yang terobsesi menjadi agen rahasia, Billy si Pujangga dan Marchia, adik Tofi. Tetapi karena suatu hal, terpaksa Tofi yang menggantikan posisi Abigail untuk berangkat ke STG tersebut meski sebenarnya Tofi enggan setelah sempat mendapat masalah di Pulau Kencana.

Yomosi, ayah Tofi dan Marchia, adalah seorang penerima Nobel Fisika yang ternyata menyimpan misteri dalam hidupnya. Ada hal-hal yang ia tutupi dengan sengaja dengan harapan keluarganya terlindungi, yang dalam buku ini adalah kisah tentang Bintang Sirius. Tapi toh sepintar-pintarnya hal tersebut disembunyikan, musuh dari Prof. Yomosi akhirnya tahu tentang Bintang Sirius tersebut yang membuat anak-anak STG menjadi target pemecahan teka-teki Bintang Sirius.


”Impian ada harganya. Impian menuntut pengorbanan.” –Hal.179


Sementara itu di lomba STG, persaingan mulai terasa dan tim-tim perwakilan daerah membuat kelompok sendiri-sendiri. Ada kelompok Jakarta yang senang mengadu domba dan berbuat curang, Tim Surabaya yang sering bekerja sama dengan Tim Kencana, lalu ada Tim Bandung sebagai tuan rumah yang banyak didekati kelompok lainnya untuk membantu menentukan jawaban dari lokasi teka-teki yang diperlombakan.

Diam-diam, ternyata ada panitia STG yang juga menyelidiki Misteri Bintang Sirius, yang mengancam tak hanya nyawa Tofi atau Tim Kencana, tetapi juga nyawa orang-orang yang dekat dengan mereka.

Pertama kali membaca tawaran mereview buku ini, adalah di FB grup BBI oleh Kezia yang tanpa banyak mikir saya langsung saja daftar untuk dapat draftnya. Lama berselang, saya hampir melupakan buku ini karena tidak juga sampai ke rumah sementara beberapa teman BBI sudah menerima paket mereka yang ternyata tebalnya super duper mengejutkan. Tapi toh akhirnya kiriman untuk saya sampai juga, dan saya makin dibuat geleng-geleng, antara terpesona tapi juga shock, aih ini buku baru satu seri kok tebalnya bukan main.

Pertahanan saya ketika membaca buku ini adalah, kalau bisa dibilang, saya sedang dalam tahap pendidikan menjadi seorang ilmuwan, apalagi ada nama  Prof. Yohanes Surya sebagai salah seorang penulis, membuat saya keukeuh penasaran seperti apa sih kisah Tofi ini? Ilmuwan seperti apakah dia? Apa seperti saya yang labil kapanpun saat masih muda pun dewasa? xD

Dan ternyata saya suka dengan ide ceritanya yang sederhana. Kisah persahabatan dan persaingan yang terjalin juga memberi kekuatan pada jalan cerita buku ini, meski pada beberapa adegan peralihannya tidak smooth terutama di bagian kedua yang akhir ketika... (ups, no spoiler, i promise :D) Ada kesan pemutusan adegan yang tiba-tiba dan endingnya berakhir begitu saja, membuat saya menutup buku ini dengan ketidakpuasan.

Terdiri dari 12 bab dan dua bagian, di peralihan antaranya sering disisipkan kisah-kisah atau paragraf-paragraf menarik tentang Ilmuwan atau ilmu pengetahuan. Huruf yang besar dan ilustrasi yang sesekali menghiasi bagian dalam buku membuat saya tidak terlalu capek saat membacanya, Meski daftar isi di draft ini tidak sesuai dengan halaman sebenarnya.

 Oh ada satu lagi perkataan Einstein yang saya ingat semenjak membaca buku ini,


”Letakkan tanganmu di tungku panas selama semenit, rasanya seperti satu jam. Duduklah bersama gadis pujaanmu selama satu jam, rasanya seperti semenit. Itulah makna relativitas.”-Hal.142








Salam,

Salam,