Slide Show

Oktober 05, 2012

Di antara Dua Hati ( Heart of the Matter)



Judul Buku : Di antara Dua Hati ( Heart of the Matter)
Penulis : Emily Giffin
Penerjemah : Isthi P. Rahayu
Penerbit : Esensi
Tebal : 448 halaman, paperback
Cetakan Pertama : 2012
ISBN : 978-979-099-866-7

Sebelum menceritakan kembali isi buku ini, saya rasa nggak cocok kalau belum mbahas covernya. Awal melihat cover buku ini, saya suka dengan covernya yang berwarna hijau lembut yang sebenarnya langsung mengingatkan saya pada jubah operasi dokter di rumah sakit. Lalu tangan seorang wanita dengan setangkai bunga sederhana, oke, ini pasti tentang perselingkuhan, dan voila.. saya benar. 


Berawal dari sebuah tragedi yang menimpa seorang anak lelaki bernama Charlie yang memiliki orang tua tunggal, Valerie. Ketika Charlie menginap di rumah temannya, ia terjatuh ke dalam perapian sehingga sebagian wajah dan tangannya mengalami luka bakar yang cukup parah. Syukurlah dia mendapat perawatan yang baik terutama dari Dr. Nick Russo, ahli bedah yang masih muda, tampan, ramah dan sabar.

Didorong hausnya kasih sayang seorang Ayah membuat Charlie sangat menyukai dan akrab dengan Nick, yang secara langsung juga membuat Nick menjadi dekat dengan Valerie. Dekat dalam arti memberi dukungan penuh kepada ibu satu anak itu dan juga dekat dalam arti… jatuh cinta.

Padahal Nick sudah berkeluarga dengan Tessa, seorang ibu muda yang merelakan pekerjaan kantoran menjadi ibu rumah tangga. Dengan Ruby, anak perempuan yang berusia 4 tahun dan Frank, si tampan berumur 2 tahun, Tessa mulai merasakan bahwa suaminya berubah. Awalnya ia percaya bahwa semua hanya karena kesibukan Nick di rumah sakit karena pasien kecilnya.


Tetapi suatu hari Tessa membaca pesan singkat di ponsel suaminya yang isinya cukup mencurigakan sehingga ia pikir bisa saja itu dari selingkuhannya Nick. Tak ingin kecewa, ia bertahan meyakinkan diri sendiri bahwa Nick tidak akan dan tidak mungkin mau berselingkuh. Rumah tangga mereka bahagia, mereka memiliki dua anak yang sempurna, lalu apalagi yang harus Nick cari dari wanita lain?

Rasa penasaran dan kekhawatiran Tessa ternyata berujung pada sebuah penemuan yang mengejutkan. Mengapa Nick selingkuh? Akankah Nick lebih memilih wanita itu daripada Tessa dan keluarganya? Atau Tessa yang memilih untuk meninggalkan Nick dengan luka di hatinya?

Sebuah cerita yang penuh dengan drama, kalau boleh saya simpulkan. Cowok yang perfect,dokter, tampan, ramah lalu selingkuh. Cuma sayangnya si Dokter bukan menyelingkuhi pacar, tetapi seluruh keluarganya. Anak-anak dan istri yang dulu pernah dijanjikan akan selalu setia sampai maut memisahkan. Karakter Nick yang plin-plan tidak terlalu kuat diceritakan di buku ini, tapi yang terasa betul adalah karakter Valerie dan Tessa yang sama-sama dominan.

Valerie adalah tipe single parent yang kuat dan tipe wanita yang selalu berusaha terlihat tegar dimanapun dan kapanpun. Ia begitu protektif terhadap dirinya dan anaknya, sehingga lebih sering khawatir jika berhubungan dengan orang lain (well, kecuali dengan Nick). Sedangkan Tessa, bukan wanita superior yang saya simpulkan merupakan pribadi yang rapuh terutama terhadap cinta. Mungkin karena pernikahan orangtuanya yang juga bermasalah, membuat Tessa dengan mudah mencium gelagat tidak beres dari suaminya.

Diceritakan dari dua sudut pandang secara bergantian, Valerie dan Tessa, membuat cerita ini memiliki alur yang cepat dan meski mudah ditebak, tapi tetap menimbulkan rasa penasaran seperti menonton drama rumah tangga. Bagian yang paling saya suka adalah ketika seluruh keluarga Tessa mendukungnya saat mereka tahu bahwa Nick selingkuh. Termasuk kedua orangtuanya yang sebenarnya saling tidak suka, karena Ayah Tess juga menyelingkuhi istrinya.

Kutipan yang saya suka dari buku ini :


”Akhirnya yang kau miliki hanyalah dirimu sendiri”, -Hal.126


Tiga bintang untuk kisah sederhana tentang cinta yang tidak pernah sederhana.

Sekilas tentang penulis.

Emily Giffin memiliki enam novel yang telah dipublikasikan. Novel pertamanya, Something Borrowed (2004) telah difilmkan dengan judul yang sama dengan Ginnifer Goodwin dan Kate Hudson sebagai pemainnya.

Novel Heart of The Matter adalah novel ketiganya yang masuk di jajaran The New York Times Best Seller tahun 2010.

Tentang penulis dan karyanya lebih lengkap bisa Anda lihat di http://www.emilygiffin.com/

September 29, 2012

[un]affair



Judul Buku :[un]affair
Penulis : Yudhi Herwibowo
Editor : Anton WP
Penerbit : Bukukatta
Tebal : 172 halaman
ISBN : 978-979-1032-78-0

Pernahkah kamu bertemu seseorang di suatu tempat umum, secara tak sengaja entah kenapa bayang wajahnya ada terus di pikiranmu. Bukan mengganggu, sampai suatu hari lagi kalian berjumpa di tempat yang lain, lalu kamu semakin penasaran dengan orang itu, mengapa kalian selalu bertemu?

Bajja pernah mengalami perasaan seperti itu terhadap seorang wanita bernama Arra. Pertemuan pertama mereka sebenarnya hanya sambil lalu di sebuah pemberhentian rel kereta, lalu mereka bertemu lagi di kantor Bajja ketika Arra ingin mencetak sebuah buku tulisannya sendiri. Buku yang sangat spesial, sepertinya, sampai Bajja terkadang merasa risih ketika tak sengaja membaca isi di dalamnya. Memang Arra sendiri sudah berpesan agar buku itu jangan dibaca, tapi tentu saja rasa penasaran ditambah keperluan me-layout membuat Bajja sesekali membaca isinya.

Walau menyilaukan
Pada satu matahari aku akan menuju

Ya, sepertinya buku itu memang buku spesial yang dibuat Arra khusus untuk orang terkasihnya. Tetapi ternyata selama proses buku itu di-layout dan dicetak, Arra seperti mengalami masalah dalam hubungannya dengan si kekasih tersebut.

Seringkali Arra datang ke rumah kontrakan Bajja dan tidur nyaman di sofanya. Meski kedatangan Arra tiba-tiba, dengan raut muka duka, dan masih ada sisa air mata, tapi Bajja memilih diam dan membiarkan Arra menikmati waktunya sendiri. Dan itu terjadi berulangkali, saat malam sepi, gerimis menepi.

Perlahan Bajja sadar bahwa ia menyukai Arra. Yah, meski rasa sukanya lebih dari sekadar sahabat biasa, tapi Bajja begitu menghormati Arra. Ia juga tak berani menyatakan perasaannya, secara ya, Arra kan udah suka sama seseorang.

Suatu hari Arra menghilang dari kehidupan Bajja, sebesar apapun rasa rindu di hati, tapi Bajja tak pernah bertemu lagi dengannya. Yang ada malah kehadiran Canta, mantan kekasih Bajja yang mencoba kembali lagi ke kehidupan Bajja.

Adakah Bajja akan kembali ke Canta? Atau ia malah setia menunggu Arra?

Sebuah jalinan cerita yang manis dengan sentuhan kesenduan di setiap halamannya. Pasti asyik dibaca waktu gerimis, waktu senja, atau sekadar menunggu waktu. Jalan ceritanya ringan, meski bahasanya khas Mas Yudhi (puitis-melankolis) membuat segala hal yang sebenarnya biasa menjadi bacaan yang istimewa. Nah cuma ada satu yang bikin penasaran, kenapa di bagian keterangan tertulis kalau buku ini dicetak tahun 2010 ya? salah ketikkah?

Tokoh Bajja yang sabar, kalem, pemalu disandingkan dengan Arra yang misterius sehingga membuat penasaran pembaca bagaimana akhir kisah mereka.

Satu kutipan yang saya suka,

Kupikir senja menjadi indah bila kita memiliki jeda untuk tak melihatnya.
September 17, 2012

Beat The Reaper – Menaklukkan Maut


 Judul Buku :  Beat The Reaper – Menaklukkan Maut
Penulis : Josh Bazell
Penerjemah : Putri Dewi
Editor : Johanes Trihartanto dan Fransiska R. Uli
Penerbit : Esensi (Penerbit Erlangga)
Cetakan Pertama : 2012


Dilihat dari judulnya, mungkin memang buku ini masih ada hubungannya antara dokter dan mafia. Tapi kalau tokoh utamanya adalah seorang dokter yang dulu pernah jadi mafia, nah, itu dia yang membuat buku ini punya cerita yang tidak biasa.



Dr. Peter Brown sebenarnya adalah seorang dokter residen yang biasa-biasa saja. Jam di putaran hidupnya sebagian besar ia gunakan untuk bekerja-bekerja dan bekerja. Sampai suatu hari pertemuannya dengan seorang pasien membuat Peter makin waspada.

Pasien itu adalah seorang kenalan Peter dulu saat ia masih bergelut di dunia mafia, namanya Squillante. Tetapi setelah berbagai hal terjadi dalam hidupnya dan Mafia hanya membuat semuanya makin berantakan, Peter melarikan diri dari dunia penuh darah itu. Nah, Peter bingung harus ia apakan pasien itu, apa ia biarkan sembuh atau lebih baik ia bunuh?

Toh kalau dibunuh, hidup Peter akan tetap normal dan tak ada yang perlu dirisaukan lagi. Nah, sialnya, si Pasien ini telah memberitahu anak buahnya kalau-kalau ia mati, berarti ia dibunuh oleh Bearclaw, nama panggilan Peter saat ia masih menjadi mafia. Karena itu, kemudian Peter berusaha menyelamatkan hidup pasien itu, yang tidak bisa dibilang mudah.

Berhasilkah Peter mempertahankan pekerjaannya dan menyelamatkan nyawa si pasien itu?

Bagaimana kehidupan dokter di rumah sakit sepertinya merupakan bagian besar yang diceritakan penulis di buku ini. Melalui alur yang maju mundur, pembaca juga diberitahu asal mula Peter masuk ke dunia mafia sampai akhirnya ia memilih menghilang dari kehidupan kelam itu.

Yang membuat cerita ini unik, menurut saya adalah tokoh Peter itu sendiri. Saya rasa nggak banyak kisah yang memilih tokoh utamanya adalah ex-mafia dan seorang dokter residen.

Mmebaca buku ini mau tak mau mengingatkan saya dengan Dr. House, sebuah serial yang memiliki tokoh utama seorang dokter yang cuek, semaunya, tapi lihai dalam analisa terhadap pasien. Bedanya mungkin karena House bukan mafia, ya.. :D

Banyak istilah kedokteran yang digunakan dalam cerita di buku ini, yang berimbas kepada catatan kaki yang aduhai kadang panjang-panjang dan huruf yang menurut saya ukurannya kurang besar untuk dapat dinikmati.

Di awal cerita memang sempat membosankan, tapi saya akui saya penasaran dengan kisah si Peter ini. Secara keseluruhan saya rasa tiga setengah bintang layak untuk buku ini.


September 14, 2012

Kopdar BBI Jogja (edisi penyambutan Mbak Desti :D)

Hai hai...

Hari ini mau cerita tentang kopdar BBI Jogja yang.. pertamaaa.. (eh dulu juga pernah sih, barengan sama BBI Solo). Tapi ini kan isinya cuma BBI Jogja (Err, plus satu orang temenku yang diculik buat jadi tukang foto).

Apa? Saya kejam? Dikiit... XD

Jadi sejak seminggu sebelumnya, sudah direncanakan kalau kopdar akan diadakan hari Kamis 13 September 2012 di Gramed Sudirman, Jogja. Posisi tempatnya sih di kedai donat, dipilih di sana karena dirasa bahaya kalau kopdar di toko buku beneran (yeah.. kalian tahu sendiri gimana kalo penimbun buku berada di dekat buku-buku). Maka dari itu dicanangkanlah jam 12 teeet siang hari sebagai jam kopdar, dengan anggapan perut lagi pas lapar terus konsentrasi beralih dari buku ke perut XD


Jam 12 tepat, sms dari Oky sudah masuk ke ponsel, dia dan Mbak Desti udah sampai di TKP. Sedang Dion masih melenggang kangkung makan siang dulu di bakul tenongan di dekat parkiran. Saya? Celakanya saya masih di MIPA nungguin dosen yang nggak balik-balik ke ruangannya!!!

Ergghh... jam bergulir, mereka saya sms lagi kalau saya bakal super telat.

Jam 12.45 Bapak Dosen tercinta kembali lagi ke ruangannya, dan berhubung saya lagi butuh ngobrol sama beliau (bukan season curhat, kok) maka konsultasi berikutnya berjalan... LAMA.

Jam 13.30 akhirnya keluar ruangan dan langsung nggeret Uci (temen yang saya culik) buat nemenin ke TKP. Jam 13.45 sampai juga di parkiran gramed (setelah kena lampu merah dan maceeettt), saya tersengal sengal masuk ke kedai donat. (Aih, Angin Cemriwingnya ternyata juga nggak bikin adem, perut yang krucuk krucuk terpaksa saya hibur dengan memesan sebuah donat stroberi dan hot cokelat sebagai minumnya).



Lalu muncullah saya di hadapan merekaaa, (trio BBI yang sebelumnya hadir), dengan bertumpuk buku di meja bersaing dengan donat dan buah-buahan, saya turut menambah tumpukan buku tersebut dengan mengembalikan buku ke empunya.



Ngobrol-ngobrol di (lanjutkan kalau kata mereka, dimulai kalau kata saya), mulai membahas buku Gonzo sampai membahas SKS kuliah (yaaa, semester baru SKS baru *senyum anak mahasiswa).

dibahas juga tentang mahalnya buku buku fantasi jaman sekarang, buku buku tebel dan mbahas buku buku matahati.

terus mbahas juga bagaimana urutan baca buku buku yang biasa kita pinjem.  jadi urutannya itu --> buku yg pemiliknya jauh, jadi kudu pake ongkir kalo pinjem, terus buku yang dipinjem dari senior, terus buku yang berat dan kadang ngga selese dibaca, di urutan terakhir... buku yang mana pemiliknya punya timbunan super banyak dan kita udah kenal deket ama dia. XD Dalam hal saya pribadi, buku milik anak anak GRI Solo dan BBI Jogja pasti ada di urutan terakhir ini XD (muka polos)




Jam 14.50 dituntaskan pertemuan itu, berhubung saya masih mau naik ke atas (cuma nganterin Uci yang telah berbaik hati mau foto-foto kami) tapi tenang saja saya tidak beli buku apa apa kok, hehe, khawatir ketinggalan kereta balik ke Solo, soalnya XD

Jadi kapan ya kopdar lagi?
September 12, 2012

Wishful Wednesday 25

Hihi, males bikin review bukan berarti males ngeblog XD

Seperti biasa, hari Rabu hari berbagi keinginan. Nah, ada satu buku yang masuk wishlistku sejak lama, harganya murah tapi entah belum sempet kebeli >_<

Just So Stories adalah kumpulan kisah pengantar tidur yang ditulis oleh Rudyard Kipling—penulis novel klasik legendaris The Jungle Book. Dalam kumpulan cerita pendek ini, kisah-kisah lucunya bukan sekadar cerita, tapi juga dihiasi ilustrasi goresan Staven Andersen yang memperkaya kisah-kisah fabel ini.

Walau ditulis lebih dari seratus tahun lalu, cerita-cerita dalam Just So Stories tak lekang oleh zaman karena dipadukan dengan mutiara kebijaksanaan. Di sini kita bisa membaca kisah kenapa unta berpunuk, bagaimana macan mendapat tutulnya, kenapa gajah punya belalai, bagaimana alfabet diciptakan, dll. Semua kisah ini akan membawa Anda menuju petualangan menembus waktu dan imajinasi pengarang peraih nobel sastra, Rudyard Kipling.

Buku ini bisa dibaca oleh semua umur dan terutama bisa menjadi hadiah indah bagi putra-putri tercinta untuk membuka wawasan imajinasi dan kecintaannya terhadap buku





Ceritanya berharap semoga dalam bulan ini atau bulan depan bisa punya soalnya mau buat baca bareng BBI yang penulis peraih Nobel..

Secara, ceritanya ringan kan, jadi aku yang lagi anti sama buku super tebel nggak akan mabok baca isinya.

:D


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan Wishful Wednesday, eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)



Salam,

Salam,