Slide Show

Juli 18, 2012

Wishlist Wednesday #19

Segala yang berhubungan dengan dunia astronomi dan semesta selalu membuat saya penasaran. Mungkin kesalahan saya adalah tidak mengambil jurusan Astronomi waktu kuliah dulu, tapi tak apalah, katanya kalau mau jadi astronot justru jangan ambil jurusan Astronomi.

Ya. sejak kecil saya memang bercita-cita jadi astronot.
Membayangkan berada di ruang hampa udara dengan berjuta bintang dan galaksi yang bisa kita tatap, pasti hal yang menakjubkan.

Karena itu saya memilih sebuah buku (yang dulu pernah dibaca Mbak Astrid dan terkompori ripiunya dia) yang ada judul 'Universe'nya. Covernya juga kereen banget menurut saya :D




Sinopsisnya :
Seventeen-year-old Amy joins her parents as frozen cargo aboard the vast spaceship Godspeed and expects to awaken on a new planet, three hundred years in the future. Never could she have known that her frozen slumber would come to an end fifty years too soon and that she would be thrust into the brave new world of a spaceship that lives by its own rules.

Amy quickly realizes that her awakening was no mere computer malfunction. Someone-one of the few thousand inhabitants of the spaceship-tried to kill her. And if Amy doesn't do something soon, her parents will be next.

Now Amy must race to unlock Godspeed's hidden secrets. But out of her list of murder suspects, there's only one who matters: Elder, the future leader of the ship and the love she could never have seen coming

 Aaaa.. pingin banget punya dan baca!!


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Fifty Shades of Grey (Fifty Shades #1)




Dari: Mr. Perfect
Subject: Siapa saya?
Tanggal: July 13 2012 14:52
Kepada: @alvina13

Kenalkan nama asli saya Christian Grey, tapi panggil saja Mr. Perfect. Kalau kamu Tanya saya seperti apa,  lebih baik saya deskripsikan saja dalam tiga kata.

Tampan, Kaya, Sempurna.

Pengalaman cinta?
Ah, untungnya saya tidak pernah jatuh cinta. Buat saya cinta hanyalah omong kosong belaka. Komitmen dan segala sesuatu di belakangnya membuat saya tak pernah mau merasakan  jatuh cinta.

Tapi tunggu dulu, itu sebelum saya kenalan sama cewek super lugu dan cantik suatu hari di kantor pribadi saya.
 
 
Jadi begini, suatu hari ada cewek yang mau mewawancarai saya, namanya Anastasia. Semenjak dia datang itulah, saya rasa saya mulai menyukainya. Saya mulai mencari tahu segala sesuatu tentang dia, rumahnya, pekerjaannya, sampai suatu hari kami bertemu lagi dan saya tahu bahwa dia juga menyukai saya.

Sebentar, saya harus mengakui sesuatu kepada Anda.
Saya punya kebiasaan yang berbeda dalam membina hubungan dengan wanita. Okelah, saya memang sudah sering dekat dan bermain-main dengan wanita, tapi itu pun hanya sebatas kontrak. Benar. Saya membuat kontrak dengan mereka semua.

Kenapa?
Begini..
Saya menyukai peran sebagai seorang Dominan jika berhubungan dengan wanita, Baik dalam keseharian maupun di atas ranjang. Bahkan bisa dibilang saya menyukai peran sebagai dominan di manapun saya berada.

Kali ini saya terbebani, maukah Ana menandatangani kontrak tersebut saat berhubungan dengan saya? Sungguh, saya benar-benar menyukai gadis ini, saya ingin memiliki dia seutuhnya, tapi tentu saja untuk itu ia harus menandatangani kontrak kami. Harus. Bagaimanapun caranya akan saya lakukan untuk menaklukan Ana.

Kamu boleh saja memiliki pikiran bahwa saya terlalu berambisius terhadap Ana. Tapi toh Ny. E.L James membuat tokoh saya sedemikian sempurnanya sampai apapun bisa saya dapatkan dengan mudah. Termasuk Ana, pastinya.


Christian Grey
CEO, Grey Enterprises Holdings Inc.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari: Ms. Naive
Subject: Kenapa aku?
Tanggal: July 13 2012 16:12
Kepada: @alvina13

Pertama kali aku melihat Mr. Grey, aku terpesona oleh dia. Semua tentang dia. Caranya menjawab pertanyaan, senyumannya, sorot matanya, terutama ketampanannya. Dan ketika dia tahu kalau dia juga menginginkanku, rasanya saat itu aku bisa menobatkan diri menjadi gadis paling berbahagia sedunia.

Bayangkan saja, Mr. Grey, Lelaki idaman banyak wanita malah mengejar-ngejar aku.

Aku juga nggak ngerti kenapa aku yang dipilih. Aku yang polos, yang naif, yang biasa biasa saja, dan sialnya kenapa Ny. James menokohkan aku menjadi si ugly duck yang tak punya keistimewaan barang satupun. Yeah, entah film apa yang sedang ditonton Ny. James saat membuat karakterku.

Apa, nonton Twilight?
Haree genee masih nonton Twilight?

Hmm.. mungkin aku harus menonton film itu juga. Memang sih banyak yang bilang karakterku seperti duplikatnya Bella. Eh siapa juga yang mau disama-samain dengan orang lain? Kalau boleh milih, aku minta ditokohkan seperti Kate, sahabatku. Ya, cewek berambisius, kaya, cantik dan kadang juga bersifat dominant.

Pasti jalan cerita akan seru donk kalau si Grey yang dominant Vs Aku yang juga Dominan. Bukan model Pasrah aja kaya Ana yang sekarang. *sigh

Tapi tak apalah. Tok dengan jadi Ana yang begini, tetap membuat buku ini laris. *senyum ngeliat pundi pundi di celengan.



Kembali ke Grey, percobaan kami beberapa kali di atas ranjang bisa dibilang sukses sih, tapi aku masih belum menandatangani kontrak tersebut. Kenapa?

Jual mahal dikit doonk. 

Padahal sebenarnya aku sudah mengiyakan berkali-kali, hanya saja rasanya ada yang tidak pas dengan semua aturan-aturan yang tertera di kontrak tersebut. Enak aja dia mau njadiin aku sebagai Submissivenya doank, I want more. Give me More!

Tapi kita lihat saja nanti, bagaimana kisah kami berlanjut.
Sementara ini aku tidak mau berkomentar banyak.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari: @alvina13
Subject: Jadi begini…
Tanggal: July 13 2012 16:51
Kepada: yang akan menjadi saksi hubungan dua orang di atas

Keinginan gue buat baca buku ini sebenernya berawal dari twitter. Iya, tengah malem ada yang ngetwit ngasih info kalau ini buku bakal diterjemahin di sini (Indonesia). Jadi muncul ide untuk membaca versi aslinya lalu membandingkannya (kelak) dengan buku versi terjemahannya (kalau jadi dicetak dan diterbitkan). Bagaimana versi smooth yang katanya akan digunakan dalam versi terjemahan itu yang sebenarnya membuat gue dan beberapa orang temen penasaran.

Awalnya satu dua orang, lalu nambah-nambah-dan nambah lagi yang ikutan.

Tadinya gue pikir ini novel punya jalan cerita utama menarik, terlepas dari fakta bahwa sebenarnya cerita ini versi pengembangan ficfan nya Twilight. Seperti info yang gue dapet dari sini

As was reported in the Washington Post, the 50 Shades of Grey trilogy has its origins in Twilight fan fiction. James took Bella and Edward, placed them a few years in the future in Seattle, and called the book Master of the Universe. That book was published on FanFiction.net. James reportedly rewrote the story to remove the Twilight influence, adding new characters and situations. Edward's character became Christian Grey and Bella was re-imagined as Anastasia Steele. All paranormal elements were removed -- there are no vampires whatsoever. This new work is what readers are getting when they buy 50 Shades of Grey edition published by The Writer's Coffee Shop.

Tapi ternyata gue salah. Novel ini tidak punya kekuatan dalam jalan cerita utamanya. Entah karena baru buku pertama atau bagaimana, tapi yang didapatkan dari buku ini hanya kisah perkenalan Ana dan Grey yang gitu-gitu aja. Si Grey yang ngebet biar Ana mau teken kontrak, dan si Ana yang malu malu kucing buat teken kontrak sama Grey.
Si Grey yang super kaya memfasilitasi dan pelan-pelan masuk mendominasi kehidupan Ana dan Si Ana yang plin plan mau ngelanjutin atau nggak hubungan dia sama Mr. Grey.

Ada pendapat bahwa mereka yang suka hal-hal romantis akan suka sama buku ini, tapi nyatanya pendapat itu tidak berlaku buat gue. Lalu alur ceritanya yang lambat banget. Terhitung gue sempat lima kali jatuh tertidur saat membaca buku ini, ya, karena saking lambatnya berasa ngejar ngejar siput.



Nah, terus kenapa gue kasih dua bintang? yang membuat nilai plus buku ini adalah gue penasaran bagaimana masa lalu Mr. Grey sebenarnya. Mengapa dia memiliki keinginan yang kuat sebagai seorang Dominant padahal di cerita pun sebenarnya dia tak bermasalah jika harus berhubungan yang biasa-biasa saja (seperti saat test drive *mengutip ungkapan Mbak Dewi* pertama dia dengan Ana). 
Lalu cover yang keren, menurut gue loh, yang sebenarnya sudah bisa ditebak sih itu dasinya siapa buat apa, somehow tetep aja keliatan elegant gitu..

Kesimpulan gue setelah khatam baca buku ini?
Dua bintang aja cukup. It was Ok kalo kata Goodreads, tapi gue juga ngga yakin versi Indonesianya dapet berapa bintang (kalo jadi diterbitin lho yaaa). :p

Lalu isinya yang tersebut fenomenal?
Memang banyak adegan ‘ehem’ nya, dan ‘ehem-ehem’ yang ‘beda’. Ngga terlalu sadis sih (ya iyalah mana mungkin si Grey tega sama Ana). Mungkin karena di buku ini dicantumin kontrak (yang berkali kali muncul, direvisi, muncul lagi di bab-bab berikutnya, yang membuat gue bosen dan garing tapi juga membuka pengetahuan baru tentang apa itu Dominant dan Submissive).

Jadi, gimana, masih pada mau baca buku ini? Memang heboh banget sih kalau di luar negeri, tapi menurut gue buku ini biasa saja.

Tapi kalo penasaran ya.. gue saranin baca aja review temen-temen lainnya. Baru memutuskan bakal baca atau ngga.
....
Kalo masih memutuskan untuk baca, well.. jangan malem-malem pas di kasur, entar kasusnya kayak gue.
..
....
.....

.....

.........




@alvina13
Emak-emak yang terperangkap dalam tubuh gadis manis.




Judul Buku :  Fifty Shades of Grey (Fifty Shades #1) 
Penulis : E.L James
Format : e-Book
356 pages
Published 2011 by The Writer's Coffee Shop








Juli 13, 2012

Friday's Recommendation #1


 Hello Hari Jumat!!
Kali ini saya mau ikutan blog meme yang diadakan oleh Ren's Little Corner .
(BTW Sepertinya saya makin sering ikutan blog meme nih :p)

Nama eventnya adalah Friday Recommendation

 Syarat buat ikutan : 


1. Pilih jenis rekomendasi buku. Ada dua jenis rekomendasi, yang pertama dan sifatnya mutlak adalah Rekomendasi Buku untuk Diterjemahkan . Jika tidak ada buku yang direkomendasikan untuk diterjemahkan, maka bisa memilih pilihan kedua, Rekomendasi Buku Pilihan. Disini rekomendasikan buku yang paling kamu suka baca dalam minggu ini.

2. Pilih hanya 1 (satu) buku untuk direkomendasikan. Tidak boleh lebih.

3. Beri sinopsis, genre buku dan alasan kenapa kamu merekomendasikan buku itu.

4. Blogger yang sudah membuat memenya, jangan lupa menaruh link ke blog di daftar linky di bagian paling bawah post ini (di Ren's Liottle Corner), sehingga pembaca bisa blog walking.


Karena saya termasuk jenis orang yang jarang membaca buku versi aslinya (bukan terjemahan), Dengan ikutan eventnya Ren ini semoga membuat saya makin sering baca buku versi asli. Biar bisa Melatih penggunaan kosakata dalam kalimat (berhubung bahasa Inggris saya pas-pasan ) :p



Buku yang saya rekomendasikan untuk diterjemahkan adalah :


Room ~ By Emma Donoghue

To five-year-old Jack, Room is the entire world. It is where he was born and grew up; it's where he lives with his Ma as they learn and read and eat and sleep and play. At night, his Ma shuts him safely in the wardrobe, where he is meant to be asleep when Old Nick visits.

Room is home to Jack, but to Ma, it is the prison where Old Nick has held her captive for seven years. Through determination, ingenuity, and fierce motherly love, Ma has created a life for Jack. But she knows it's not enough...not for her or for him. She devises a bold escape plan, one that relies on her young son's bravery and a lot of luck. What she does not realize is just how unprepared she is for the plan to actually work.

Told entirely in the language of the energetic, pragmatic five-year-old Jack, ROOM is a celebration of resilience and the limitless bond between parent and child, a brilliantly executed novel about what it means to journey from one world to another.
Genre buku ini : Contemporary dan Adult Fiction (berdasarkan Goodreads)

Alasan kenapa saya berharap banget buku ini diterjemahin adalah karena saya suka buku ini.
Kenapa suka?
Jadi begini, buku ini spesial banget, unik dan punya ciri khas tersendiri dalam bahasa yang penulis gunakan dalam bercerita. Bayangin aja, buku ini diceritain dari sudut pandang anak berusia 5 tahun, yang nggak pernah keluar ruangan bernama 'Room' ini.

Penasaran reviewnya, ceritanya, tokohnya? Bisa klik di sini, kok :)

Semoga ada penerbit yang tertarik menerjemahkan dan menerbitkan buku ini dalam bahasa Indonesia.  :)

Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah



Judul Buku : Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 512 halaman, paperback
Cetakan Ketiga : April 2012
ISBN : 978-979-22-7913-9


Kota Pontianak adalah salah satu kota yang Istimewa di Indonesia, selain karena terdapat tugu katulistiwa, nama kota ini pun bisa dibilang unik. Kata Pontianak sejatinya adalah nama sejenis hantu yang terkenal di daerah tersebut. Alkisah karena kemenangan Sultan Alkadrie melawan hantu Ponti ini, maka peristiwa itu dikenang dengan cara memberikan nama Pontianak sebagai nama kota ini. Sayangnya tak banyak buku-buku yang menuliskan cerita berlatar kota Pontianak. Maka ketika saya tahu bahwa kisah di buku Tere Liye kali ini diceritakan dengan mengambil latar kota tersebut, maka semakin besar niat saya membaca buku ini.

Tersebutlah seorang Anak laki-laki bernama Borno. Ketika ia berumur dua belas tahun, Bapaknya yang seorang nelayan terjatuh ke laut dan tersengat ubur-ubur. Divonis meninggal secara klinis, Akhirnya jantung milik Sang Bapak didonorkan ke seorang pasien gagal jantung yang berminggu-minggu menantikan donor. Borno kecil meraung marah, meratap dan kecewa, Bapak belum benar-benar meninggal. Mengapa dadanya harus dibelah?

Sepuluh tahun kemudian, berceritalah Sang Penulis tentang kehidupan Borno muda. Semenjak lulus dari SMA, telah banyak pekerjaan yang ia lamar, namun tak satu juga yang benar-benar mantap ia jalani. Enam bulan bekerja di Pabrik karet, ia dan banyak karyawan lainnya dipecat karena perusahaan saat itu merugi. Berikutnya ia menjadi pemeriksa karcis di dermaga feri, sayangnya pekerjaan ini membuat Borno dimusuhi oleh Bang Togar dan sebagian besar pengemudi sepit (semacam perahu sebagai transportasi air di Kalimantan) karena Feri merupakan saingan terbesar dari sepit. Kemudian ia menjadi petugas SPBU apung sementara, membantu menjaga warung, mencari sotong, memperbaiki genteng, toilet mampet, dan berbagai pekerjaan serabutan lainnya.


Orang-orang terdekatnya mulai prihatin, Cik Tulani pemilik warung makan, Koh Acong pedagang Kelontong, sampai Ibunya sendiri semua menyarankan Borno untuk menjadi pengemudi sepit. Meski Bapaknya pernah melarang Borno menjadi pengemudi sepit, tetapi dalam hati Borno berjanji

“Aku akan jadi orang baik, setidaknya aku tidak akan mencuri, tidak akan berbohong, dan senantiasa bekerja keras-meski akhirnya hanya jadi pengemudi sepit” –Hal. 54

Pertama-tama tentunya Borno harus belajar mengemudikan sepit, beruntunglah ia karena ada Pak Tua, seorang pengemudi sepit yang berbaik hati mau mengajarkan Borno. Sayangnya tidak semudah itu, untuk menjadi anggota pengemudi sepit di Sungai Kapuas, Borno harus melalui masa perploncoan dari Bang Togar, ketua PPSKT (Persatuan Pengemudi Sepit Kapuas Tercinta), terlebih dulu. Membersihkan jamban umum, mengecat sepit Bang Togar bahkan ketika Borno diberi kepercayaan Pak Tua untuk membawa penumpang pertama kali, Bang Togar malah melarang Pak Tua ikut dalam perjalanan tersebut. Meski ketar-ketir, toh akhirnya Borno sampai dengan selamat membawa seluruh penumpang di sepit yang ia kendarai.

embun-rayya.blogspot.com

Tanpa ia sadari, saat itu semesta sedang setuju serempak bersama memperkenalkan Borno pada gadis yang kelak membuatnya jatuh cinta. Kenangan pertama yang Borno ingat dari gadis itu adalah gadis itu memiliki wajah yang sendu menawan. Mengapa Borno tertarik dengan gadis ini? Tak lain dan tak bukan karena Si Gadis telah menjatuhkan sebuah amplop kecil berwarna merah di sepit yang tadi dikemudikan Borno. Maka dari sinilah awal perkenalan Borno dengan perasaan yang konon bernama ‘cinta’ itu dimulai.

Borno terus menyimpan amplop merah itu sambil mencari gadis berwajah sendu yang memilikinya setiap pagi di pangkalan sepit. Sampai suatu hari ia menemukan gadis itu sedang membagi-bagikan angpau persis seperti amplop merah yang ia temukan kemarin. Rupanya Si sendu menawan sudah mengetahui nama Borno, bahkan kemudian Borno menjadi akrab dengan gadis itu.

Setiap pagi Borno berangkat tepat waktu agar bisa mengantarkan si sendu menawan menyeberang. Apapun caranya, ia akan memilih urutan sepit nomor tiga belas karena berdasarkan pengalamannya, sepit di urutan itulah yang akan membawa Si sendu menawan menyeberang.

Seperti yang seterusnya bisa diperkirakan pembaca, Borno dan Si Sendu Menawan akhirnya berkenalan. Gadis itu bernama Mei, ia sedang kuliah lapangan mengajar di sebuah SD di Pontianak. Sayangnya Mei harus segera kembali ke Surabaya, kembali ke rutinitas kuliahnya dan Borno menghabiskan enam bulan dalam kerinduan bertemu lagi dengan Mei.

Suatu hari setelah enam bulan menanti, kabar baik mengunjungi Borno. Pak Tua memutuskan untuk melakukan terapi pengobatan penyakitnya di Surabaya, diajaknyalah Si Borno ikut serta. Bahagia bukan main meraja, tapi apalah daya, Borno tak tahu di mana alamat Mei di kota besar itu. Namun kali ini semesta bekerja sama lagi untuk membuat Borno sedikit lebih dekat dengan Mei. Mereka bertemu di klinik tempat Pak Tua melakukan terapi. Berkali-kali bertemu dan menyimpan rasa suka, ternyata tak membuat hubungan keduanya berjalan mulus seperti kisah cinta biasa. Borno harus menyimpan beribu tanya ketika Bapak Mei berulangkali menyuruh Borno menjauhi anaknya. Belum lagi dengan hadirnya seorang gadis cantik lain di kehidupan Borno, dengan cara yang tidak diduga.

Bagaimana kisah cinta Borno diakhiri di cerita ini? Akankah ‘hidup bahagia selama-lamanya’ menjadi takdir Si Bujang dengan hati paling lurus sepanjang tepian Kapuas itu kelak?

Sebuah buku yang sarat akan cinta. Itu kesan saya ketika menutup lembar terakhirnya. Bagaimana tidak, selain kisah cinta Borno dengan Mei yang diam-diam menggelitik, pembaca juga disuguhkan sedikit kisah cinta Bang Togar dengan istrinya, ditambah kalimat-kalimat cinta Pak Tua yang ‘jleebb’ ketika dibaca. Berikut salah satu contohnya.

“Boleh jadi ketika orang yang kita sayangi pergi, maka separuh hati kita seolah tercabik ikut pergi. Tapi kau masih memilik separuh hati yang tersisa, bukan? Maka jangan ikut merusaknya pula. Itulah yang kau punya sekarang. Satu-satunya yang paling berharga.” –Pak Tua. Hal. 479

Sebenarnya saya sudah sering membaca karya-karya Tere-Liye, tetapi selama ini saya lebih sering menemukan ia berkisah tentang cinta dalam keluarga. Bukan hal macam percintaan Borno dan Mei kali ini, dan yang membahagiakan saya ternyata ciri khas cara penyampaian cerita Tere Liye juga tak hilang. Ia masih menyelipkan beberapa kalimat-kalimat yang memotivasi dan mencerahkan, meski lebih sering keluar dari kisah Pak Tua.

Sosok Pak Tua inilah yang membuat saya sedikit kurang puas dengan buku ini. Pak Tua adalah lelaki misterius yang seakan-akan ditokohkan ‘super’. Ia punya banyak sekali kata-kata menarik tentang cinta yang membuat Borno dan Andi, sahabatnya, terkagum-kagum dengan petuah Pak Tua. Terlebih bahwa ternyata Pak Tua ini memiliki uang yang banyak tersimpan, cukup untuk membuatnya bebas menikmati hari tua. Pak Tua juga sosok yang pintar memecah kebekuan suasana, membuat yang tadinya kaku menjadi berbaur dengan gembira. Mungkin banyak pembaca yang menyukai sosok Pak Tua, namun tidak demikian dengan saya karena saya merasa Bang Togar adalah sosok yang lebih ‘manusia’.

Bang Togar ini sifatnya keras dan galaknya minta ampun. Tapi meski demikian, dia selalu menghormati dan menghargai para anggota perkumpulan PPSKT-nya. Bahkan ia juga menanamkan (meski kadang dengan ancaman) agar anak buahnya yang sedang bertengkar mau berdamai lagi. Bang Togar juga tipe lelaki yang menghargai dan benar-benar menghormati sejarah. Masa lalu baginya suatu pelajaran yang harus diambil hikmahnya, meski terkadang ia mencoba membalasnya dengan kejam. Bang Togar sebenarnya memiliki hati yang baik dan murah hati, terbukti dari kisahnya setelah ’tragedi dengan Kak Unai, istrinya’ yang diceritakan di buku ini. Buat saya Bang Togar memang hanya manusia biasa yang kadang salah dan alpa, tapi ia juga punya kebaikan yang tersimpan di hatinya.
Untuk ukuran novel dewasa, saya suka dengan penceritaan penulis tentang filosofi cinta yang rumit di buku ini. Seperti lagu yang konon katanya kalau jatuh cinta bisa membuat tidur tak tenang, makan tak lahap, semuanya habis untuk memikirkan si dia. Tapi seperti diingatkan, kita dituntun dan dijelaskan bahwa bukan cinta seperti itu yang sehat. Cinta yang sehat itu adalah cinta yang pantang menyerah, cinta yang selalu berdoa, bahkan selalu optimis berharap kebaikan selalu terjadi atas dirinya. Seperti cerita Borno dengan Mei, si Gadis sendu menawan.

Ketidakpuasan saya pada 37 bab cerita di dalamnya terletak dari endingnya yang terlalu biasa, bahkan saya merasa dipaksakan untuk diakhiri dengan cara seperti itu. Bukan berarti saya mengharapkan ceritanya berkelanjutan, tetapi konflik yang terbangun dan tereksekusi dengan baik dari awal sampai klimaks cerita rasanya terlalu berbobot untuk ending buku ini. Ini membuat saya bertanya-tanya, apakah memang penulis sengaja mengakhiri cerita ini dengan begitu sederhana dengan maksud bahwa kehidupan memang terkadang berakhir dengan kejadian biasa-biasa saja. Atau memang penulis kehabisan ide untuk mengakhiri cerita ini dengan kejutan?

Tapi toh saya suka sekali dengan kisah buku ini, cara penulis mengungkapkan detail tempat, detail suasana, detail perasaan tidak membuat pembaca terganggu menikmatinya. Peralihan scene yang smooth meski kembali ke puluhan atau bertahun-tahun lalu mampu diceritakan dengan apik. Cover dan layoutnya juga memuaskan pembaca, ah.. saya rasa memang buku ini memang layak dibaca bagi mereka yang pernah atau sedang atau sedang bersiap menghadapi datangnya cinta.

Seperti kata Pak Tua : 

”Ada tujuh miliar penduduk bumi saat ini. Jika separuh saja dari mereka pernah jatuh cinta, maka setidaknya akan ada satu miliar lebih cerita cinta. Akan ada setidaknya 5 kali dalam setiap detik, 300 kali dalam semenit, 18.000 kali dalam setiap jam, dan nyaris setengah juta sehari-semalam, seseorang entah di belahan dunia mana, berbinar, harap-harap cemas, gemetar, malu-malu menyatakan perasaanya.”

Selamat merasakan cinta dengan buku ini. :)





Juli 12, 2012

Character Thursday 17

Hai-hai.. hari Kamis berarti hari untuk menceritakan satu tokoh dalam buku yang sedang saya baca..

Kali ini Edisi perdana Character Thursday saya dengan button yang baru :)




Seperti biasa, kalau mau ikutan, ini syaratnya :

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

Buku yang saya baca kali ini adalah 



Nama tokohnya : Kolya atau lengkapnya :  Nikolai Alexandrovich Vlasov
Ia seorang prajurit Rusia yang tampan dan gagah, badannya besar dan tegap. Tapi ia dijebloskan ke penjara karena diduga ia adalah desertir (lari meninggalkan dinas ketentaraan atau membelot kpd musuh)

Kolya ini salah satu dari tokoh utama yang ada di cerita ini, ia dan Lev (Yang jadi PoV) diberi tugas untuk mencari telur (telur beneran lho ya..Bukan telur emas :D)saat krisis perang melanda Rusia. Jika mereka berhasil menemukan, maka mereka akan dibebaskan.

Si Kolya ini ternyata tipe orang yang nekad, omongannya kadang sarkatis, selalu ingin tahu dan nggak punya rasa sungkan. Tapi dia juga teman dan sahabat yang baik, tipe cowok yang sabar (terutama terhadap Lev) dan humoris..

Ini yang membuat saya suka sama kepribadian dia (sejauh ini.. soalnya ini buku juga masih aku baca :D)

Begitulah.. sampai sini dulu ya soalnya saya juga baru sampai 25% membacanya.. siapa tahu minggu depan kita berjumpa lagi dnegan tokoh dari buku ini :)


Salam,

Salam,