Slide Show

Juni 14, 2012

Character Thursday 13

 Setelah minggu kemarin lupa posting Character Thursday, maka kali ini sudah saya siapkan satu tokoh dari Novel yang masih dalam perjalanan membaca kisahnya.





 Karakter yang akan aku ceritakan bernama Bang Togar. Bang Togar ini adalah ketua PPSKT ( persatuan pengemudi sepit kapuas tercinta). Benar, cerita di buku ini memang berlatarkan Pontianak yang terkenal dengan Sungai Kapuasnya. Nah Bang Togar ini sifatnya keras dan galaknya minta ampun. Tapi meski demikian, dia selalu menghormati dan menghargai para anggota perkumpulannya. Bahkan ia juga menanamkan (meski kadang dengan ancaman) agar anak buahnya yang sednag bertengkar mau berdamai lagi.

Bang Togar juga tipe lelaki yang menghargai dan benar-benar menghormati sejarah. Masa lalu baginya suatu pelajaran yang harus diambil hikmahnya, bahkan terkadang ia mencoba membalasnya dengan kejam. Tapi itulah keunikan Bang Togar.

Sejauh ini baru 20% yang saya baca, jadi mari berharap saya menemukan tokoh lainnya dalam buku ini yang unik dan bisa saya ceritakan lagi di Character Thursday berikutnya. :)

Seperti biasaaaa.... Character Thursday

Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
 



Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Juni 13, 2012

Wishlist Wednesday #14

Jadi ya.. hari ini saya kebetulan memang ada rencana pergi ke Toko buku untuk mencari-cari inspirasi Wishlist baru saya. Sialnya berharap hanya akan menambahkan 1-2 buku wishlist, ternyata malah ada banyak buku yang saya pegang-pegang di toko buku tadi!! Dipegang-ditaruh-dipilih-dipegang-jalan lagi-ditaruh-ambil yang lain. T_T


Salah satunya Novel ini



Semenjak membaca Takdir Elir, saya mulai penasaran tentang kisah-kisah yang berlatar di Vandaria. sayangnya buku ini harganya agak mahal. Hiks. >_< Padahal bulan ini cuman ngebudget satu buku buat dibeli. *prihatin dengan UAS

Jadilah buku ini kudu sabar menunggu antrian untuk tetap stay di wishlistku smape dananya cukup. huwouwooo..

Untuk sinopsisnya :
Ambisi.... Kekuasaan.... Kekuatan....

Ketiganya berpusar bagai badai, terpusat pada satu keluarga: Hailstorm. Bahkan sosok digdaya, Raja Deimos Amurdad, menerjang ke dalam pusaran badai lewat tawarannya yang terlalu menggiurkan untuk ditolak: Kekuatan penakluk segala! Mereka yang menginginkan anugerah itu harus mengatasi tantangan maha dahsyat di tempat maha berbahaya: Reigner, alam kematian.

Semua berlomba mendapatkan kekuatan itu. Jika berhasil, mereka akan mempunyai senjata untuk menumbangkan Sang Raja Tunggal. Jika gagal, kematian menjadi hal yang tak terelakkan. Segala cara untuk mengumpulkan pasukan hebat ditempuh Hailstorm. Bahkan cara kotor. Menyandera keluarga kesatria veteran Lavinia, yang sesungguhnya ia tak ingin kembali mengangkat pedang.

Mungkinkah Lavinia berhasil menyelamatkan keluarganya? Atau... malah menjadi tumbal ambisi keluarga Hailstorm? Ini adalah kisah tentang Sang Badai dan Penunggangnya.
Yah. mari berharap ada buntelan buku ini nyasar ke rumah :)


Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Juni 09, 2012

Xar & Vichattan Buku Tiga : Empat tubuh Statera


Judul Buku : Xar & Vichattan Buku Tiga : Empat tubuh Statera
Penulis : Bonmedo Tambunan
Penyunting : Tendy Yulianes Susanto
Penerbit : Adhika Pustaka
Cetakan Pertama : Januari 2012
ISBN : 978-979-19991-6-8
Tebal : 434 halaman, paperback



Perhatian bagi yang belum membaca buku pertama dan kedua, mohon untuk berhati-hati membaca review buku ketiga ini. Karena saya nggak mau dianggap tebar spoiler. XD

.....

....

.....

Adakah yang lebih membahagiakan selain berhasil mengembalikan keamanan cahaya dari serbuan kegelapan? Selang setelah berhasilnya para pejuang cahaya menghilangkan Khalash dan pasukannya yang mungkin terpenjara di Void, kehidupan di Xar maupun Vichattan terlihat aman kembali. Tetapi ternyata ketenangan itu tidak berlangsung lama...

Bangkitnya pasukan Kegelapan membuat Xar, Vichatta dan Para Ahli waris Cahaya cukup terkejut. Pasalnya kali ini bukan Khalash yang memimpin melainkan Corbus, mantan pemimpin Ka-Xar yang memihak kepada kegelapan. Di buku sebelumnya kekejaman Corbus telah terbukti dengan teganya ia merenggut nyawa orang yang paling mencintai dia. Kali ini kebangkitan pasukan kegelapan di bawah tangan Corbus tak urung mengkhawatirkan para pewaris Cahaya. Niat untuk menghancurkan Kuil Kegelapan pun muncul, tetapi ternyata Kuil Kegelapan tidak boleh dihancurkan.

Aneh?

Begitulah, karena bagaimanapun keseimbangan perlu ada di antara Cahaya dan Gelap. Maka bila Kuil Kegelapan dihancurkan, bukan tidak mungkin kalau cahaya juga akan ada dalam bahaya kehancuran yang sama. Meski belum pernah ada yang berhasil menghancurkan Kuil Kegelapan, tetapi tak urung sistem keseimbangan yang diceritakan ini membuat Pewaris cahaya tak jadi mengambil langkah menghancurkan Kuil Kegelapan.

Langkah yang diambil selanjutnya adalah mempercepat proses pengimbuhan kristal utama dengan Cahaya yang akan dilakukan Antessa dan para pemimpin Peri. Sedangkan Kara akan mencari tahu tentang retakan gelap di Vesmir melalui buku-buku di Perpustakaan Tiara. Dalrin dan Gerome akan membantu memperkuat kubu pertahanan Vichattan yang sepertinya akan menjadi tempat awal penyerangan pasukan kegelapan.

 Tetapi satu persatu keanehan mulai terjadi, mulai dari munculnya rasa bersalah di hati Antessa yang telah mengimbuhi Kristal Utama, pertemuannya dengan Ratu Peri yang telah bebas dari Void, adanya cahaya aneh yang sering muncul di dalam penglihatan Para pewaris Cahaya, ditemukannya buku dongeng kuno tentang Chaos dan Statera ditambah salju yang mulai turun di sekitar Vichattan. Perlahan mulai muncul ketidakjelasan di antara pejuang Cahaya.



Yang hitam mulai menjadi putih, dan Yang putih mulai menajdi Hitam.


Ternyata musuh yang selama ini terlihat bukanlah musuh yang sebenarnya. Bagaimana para pewaris cahaya bertindak? Akankah mereka tepat waktu menyeimbangkan kekuatan sebelum seluruh dunia hancur?


Aaaah... ini buku ketiga yang seru!! Alurnya cepat, peralihannya smooth, karakter tokoh utamanya akhirnya benar-benar bisa terbedakan oleh saya sebagai pembaca. Kisah petualangan dan pertarungannya juga memuaskan. Meski ending cerita terlalu tiba-tiba dan seakan mudah sekali mengakhiri pertarungan tersebut, tetapi saya cukup suka dengan kejutan yang diberikan di akhir kisahnya.

Romantisme khas anak muda juga muncul dalam porsi yang wajar setelah di buku-buku sebelumnya agak membuat saya penasaran sekaligus bingung apakah kisah cinta mereka benar-benar menjadi bagian dari konflik atau hanya bumbu penyedap saja. Tapi toh di buku ketiga ini kisah percintaan itu diakhiri dengan ending yang nggak ketebak.

Saya mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena berhasil membaca kisah Xar & Vichattan Seri Ahli Waris Cahaya sampai akhir. Buku ini membuat saya menantikan lagi seri berikutnya, bagaimana kisah Pewaris cahaya selanjutnya? Akankah mereka hidup bahagia selama-lamanya seperti sebuah cerita legenda? Ah, ya.. mari kita tunggu kelanjutan kisahnya :D


Juni 06, 2012

Prahara. Ketika orang yang kamu percayai ternyata berkhianat.


Judul Buku : Xar & Vichattan buku dua : Prahara
Penulis : Bonmedo Tambunan
Penyunting : Arie Prabowo dan Leony Siregar
Penerbit : Adhika Pustaka
Cetakan Pertama : Juli 2010
Tebal : 428 halaman, paperback
ISBN : 978-979-19991-3-7



Sebelumnya saya mau wanti wanti dulu, buat yang belum membaca buku pertama, ada baiknya berhati hati membaca review saya. Soalnya kalo dianggap spoiler buku pertama ya... begitulah.. secara kan ini buku kedua :D

....


....
"Tetapi sesungguhnya dua adalah satu. Satu yang saling menjelaskan. Satu yang saling mencipta. Tak ada dua tanpa satu, karena dua adalah satu. Satu yang sama, tetapi bertolak belakang." -Niota. Waktu, Terang dan Gelap
 
Setelah Kuil Cahaya berdiri, ternyata masih ada bahaya yang mengintai dunia. Dimulai dari Frigus Acerbus, Sang Ratu Peri, yang mencoba mengimbuhi Kristal Utama dengan kegelapan. Ratu Peri yang memilih jalan kegelapan ini bertujuan untuk membuat energi utama alam yang kekuatan sihirnya luar biasa itu bisa digunakan oleh para pasukan kegelapan. Yang bila terjadi dan berhasil, maka akan membuat mereka akan dengan mudah menggunakan kekuatan alam untuk melakukan kejahatan.

Selain itu, aktivitas kegelapan di seputar Desa Cimea mulai meningkat. Anehnya, kekuatan kegelapan tersebut menyebar dengan cepat sekali. Padahal jarak antara Desa Cimea dengan Kuil Kegelapan cukuplah jauh sehingga seharusnya penambahan jumlah pasukan kegelapan agak mustahil dilakukan dengan cepat dan terus bertambah banyak tanpa adanya pergerakan aktivitas kegelapan dari Kuil Kegelapan ke Desa Cimea.
Hal ini membuat petinggi Xar dan Vichattan kebingungan, mereka curiga jangan-jangan kegelapan memiliki kekuatan untuk mendatangkan pasukannya dari alam lain yang bisa langsung dihadirkan di sekitar Desa Cimea.


Karena itulah dilakukan pembagian tugas bagi para pemegang kekuatan cahaya. Kara ke Vichattan untuk mencari referensi buku-buku di Ruang terlarang yang sekiranya dapat memberi titik terang tentang kehadiran pasukan kegelapan yang sangat cepat, Antessa pergi ke Kristal Utama untuk mencegah Ratu Peri melakukan pengimbuhan kegelapan. Amor dan Gerome pergi ke Desa Galad untuk membantu pasukan Xar Vichattan melawan pasukan kegelapan, Pietas bertugas menjaga Kuil Cahaya, sedangkan Dalrin kembali ke Xar.

Setelah kehilangan Ayahnya, Dalrin merasa kehilangan kepercayaaan kepada kekuatan Cahaya. Padahal syarat utama bagi pemegang kekuatan cahaya adalah percaya pada cahaya itu sendiri. Kehilangan sumber utama membuat Dalrin belum mampu mengendalikan kemampuan cahayanya dengan baik, tidak seperti sebelumnya. Ia berubah menjadi pendiam, emosional dan tidak percaya diri, karena itulah ia ingin belajar mengendalikan kemampuannya di Kuil Xar, tempat ia tumbuh dan dibesarkan selama ini.

Banyaknya tugas yang harus diselesaikan oleh pemegang kekuatan cahaya membuat buku ini padat berisi tentang kisah-kisah seru mereka. Seperti Gerome yang akhirnya tahu siapa yang membunuh orang tuanya, lalu Kara yang menghilang ketika membaca buku hitam di Ruang terlarang perpustakaan. Antessa bersama para pimpinan peri yang harus menemukan jalan menuju Kristal Utama sebelum terlambat, lalu Dalrin yang menemukan kembali Ayahnya melalui Pedang Al Kamra.

Ide yang muncul dari penulis tentang lempengan yang menandakan perbedaan dunia mau tak mau membuat saya kagum. Meski agak sulit juga pada awalnya membayangkan perbedaan lempeng ini, terlebih saat jiwa seorang wanita gila meluncur di antara lempeng-lempeng demi mencari tahu keberadaan seorang pewaris cahaya.

Penokohan keempat pewaris cahaya makin kuat, mungkin karena mereka diceritakan secara terpisah dan berjuang dengan misi yang masing-masing emban. Antessa yang sensitif, setia kawan lalu Kara yang kutubuku, pencetus ide-ide berani dan tidak mudah menyerah bersama Gerome yang emosional, tidak sabaran, cuek dan Dalrin yang cenderung kalem, masing-masing menjadikan cerita di buku ini makin berwarna.

Sayangnya karena terlalu padat, saya agak lelah membaca buku ini. Mungkin karena isinya pertarungan dan lebih sering tokoh-tokoh utamanya agak ’nelangsa’. Untuk typo dan penulisan nama tokoh yang keliru, sama seperti yang dibahas beberapa reviewer di Goodreads, muncul terutama di beberapa bagian akhir cerita. Seperti kekeliruan penulisan Kara yang seharusnya Antessa, dan nama Pietas yang berali-kali disebut Amor.

Bagaimana kisah para pewaris cahaya di buku ini? Sanggupkah mereka mengerjakan tugas mereka sendiri-sendiri? Siapa yang pergi, siapa yang datang dan siapa yang berkhianat?

Baca buku ini dan temukan sendiri jawabannya :)


Wishful Wednesday #13

Halo haloo.. sudah hari Rabuuu.. berarti saatnya Wishful Wednesday.. :D

WW #13 ini saya mau berbagi sedikit ttg salah satu buku yg ada di wishlist saya. :D
Judulnya Joshua Files #1


Gara-gara  terkompori oleh Oky, salah satu Anggota BBI dan Dion yang kemaren sempet ngajak swap buku ini terus saya penasaran ceritanyaaa >_<

Sinopsis singkatnya :
kau memasuki zona teori konspirasi
Blog ini milik:
Josh Garcia
Tentang aku:
Aku anak laki-laki arkeolog Meksiko (Dad)
dan dosen sejarah Inggris (Mum)

ENTRI BLOG:
Beberapa minggu lalu, aku hanyalah cowok biasa. Cowok yang suka mendengarkan Green Day, Arctic Monkeys, dan Nirvana. Cowok yang ikut kelas capoeira dan lumayan jago melancarkan tendangan putar.

Tapi suatu hari Dad dilaporkan meninggal dalam kecelakaan pesawat, dalam salah satu perjalanannya untuk meneliti reruntuhan Maya di Meksiko. Benarkah itu kecelakaan? Kenapa email-email terakhir Dad sepertinya menunjukkan sebaliknya?
Bisa juga ditengok review Oky di sini :)
Yaah, tapi serinya cukup banyak.. bulan ini terbit buku keempatnya. Hiks. aku nunggu boxsetnya sekalian aja apa ya biar kaga penasaran? XD

Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Salam,

Salam,