Slide Show

Mei 31, 2012

Gadis Kretek


Judul Buku : Gadis Kretek
Penulis : Ratih Kumala
Editor : Mirna Yulistianti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Maret 2012
Tebal : 276 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8141-5



Namanya Pak Raja, ia adalah pimpinan Perusahaan Kretek Djagad Raja yang sangat terkenal. Sayangnya, saat ini kesehatan beliau makin memburuk, dan dalam kesekaratannya, ia malah memanggil-manggil nama seorang wnaita yang jelas bukanlah istrinya. Jeng Yah, nama wanita yang dipanggil-panggil itu tak urung membuat murka Sang Istri. Tapi tidak demikian dengan ketiga anak pewaris kerajaan Kretek Djagad Raja. Lebas, Karim dan Tegar malah penasaran siapa sebenarnya Jeng Yah sampai-sampai Ayah mereka yang sekarat berkali-kali menyebut nama itu.

Maka disusunlah strategi, biar bagaimanapun juga bisa jadi ini permintaan terakhir Sang Ayah yang harus diwujudkan, maka ketiga anak itu akan mencari tahu siapa dan bagaimana cara menjemput Jeng Yah agar bisa bertemu Pak Raja.

Mungkin kebetulan, mungkin memang takdir, Lebas, Si Bungsu, mendapatkan info dari Sang Ayah bahwa Jeng Yah kemungkinan besar ada di Kudus. Berangkatlah ia dari Jakarta ke Kudus, dengan harapan bisa mencapai titik terang siapa itu Jeng Yah.

Tapi dasar Lebas, hidupnya yang cukup berantakan dan tak terjadwal membuat ia malah tersangkut di rumah seorang temannya dengan tujuan berunding tentang proyek film barunya. Beruntung Tegar, kakaknya, menyusul dan memaksa Lebas meneruskan perjalanan mencari Jeng Yah.

Kudus adalah kampung halaman mereka, di sanalah Kretek Djagad Raja dilahirkan dan masih dibesarkan sampai sekarang oleh Mbah kakung yang kini sudah meninggal. Pencarian Jeng Yah ternyata belum berakhir di Kudus, karena mereka mendapatkan cerita yang membantu memecahkan teka-teki siapa Jeng Yah itu sebenarnya dan di mana sebenarnya ia berada.

Seiring perjalanan pewaris Djagad Raja mencari tahu siapa Jeng Yah, pembaca juga di ajak menempuh puluhan waktu ke belakang untuk bertemu dengan Idroes Moeria dan Soedjagad.  Kedua pria ini saling bersaing satu sama lain, awalnya hanya dalam percintaan. Ya, mereka mencintai gadis yang sama, Roemaisa, putri Juru Tulis yang telah memikat hati mereka. Tapi kemenangan saat itu berada di tangan Idroes, karena kemudian mereka menikah. Kehidupan mereka berangsur makin sukses, terutama karena Idroes juga mulai melinting kreteknya untuk dijual sendiri.

Peribahasa bilang, hidup bagaikan roda, kadang di atas sesekali ia juga terpuruk jatuh.

Begitupula dengan Idroes, ketika itu ia ditangkap dan dibuang ke Surabaya, oleh pemerintah Kolonial Jepang. Roemaisa yang ditinggal, kalang kabut memikirkan nasib suaminya. Soedjagad yang merasa kasihan dengan Roem, pelan-pelan mendekatinya. Ia juga mulai melebarkan usaha kreteknya meski Roem juga masih mempertahankan usaha kretek yang dulu dijalankan suaminya. Akankah Idroes kembali pulang? Lalu apa hubungan antara kedua cerita ini? Siapakah Jeng Yah sebenarnya? Apakah dia Sang Gadis Kretek dalam judul novel ini?

Sebenarnya hanya butuh dua hari menghabiskan cerita dalam buku ini meski di awal cerita saya penasaran setengah pingsan karena Si Gadis Kretek nggak muncul-muncul. Sudah gitu typonya yang bikin alis saya berkerut-kerut waktu membaca, bukan hanya kesalahan cetak, tapi kekeliruan nama pun seringkali terjadi di beberapa bagian buku. Ow, menurut saya ini cukup fatal, terlebih tak hanya sekali terjadi. Bagaimana bisa? Duh, mungkin kalo di cetakan kedua butuh proofreader, saya mau deh direkrut.

Lalu jalan ceritanya. Sebenarnya tak masalah bila memang adegan yang ditampilkan maju mundur secara bergantian, tetapi saya tadinya berharap twist yang dihadirkan lebih smooth, nggak kasar mak jeblag jeblug ganti topic. Duh, mana flashbacknya itu nggak Cuma puluhan tahun ke belakang, tapi kadang Cuma beberapa tahun ke belakang doank. Contohnya tentang masa lalu ketiga pewaris Djagad Raja.

Lalu mengapa saya beri bintang tiga? Apa yang menajdi keunggulan cerita ini?


Bagi saya, cerita tentang sejarah sebuah pabrik kretek tentu bukanlah hal yang mudah untuk dikisahkan. Saya yakin penulis telah melakukan riset yang cukup mendetail untuk mengetahui sejarah rokok pada saat awal kemerdekaan Indonesia dulu. Selain itu buku ini bisa saya bilang sarat dengan konflik, mungkin memang ada kisah cinta, tapi tetap saja kemudian memicu terjadinya konflik, Baik konflik utama dalam kisah gadis kretek ini maupun konflik sampingan yang dibawa oleh ketiga pewaris Djagad Raja. Toh memang terkesan berat, tapi ternyata saya lancar jaya membaca buku ini.

Dan aroma kreteknya, benar-benar menguar dari setiap halaman buku ini. Menghadirkan suasana yang berbeda waktu tapi dengan gurih disatukan oleh nikmatnya Kretek.


Posting Gadis Kretek ini dalam rangka Posting Bareng Buku Gramedia bersama teman-teman Blogger Buku Indonesia (BBI) :)

Character Thursday 12

Hari Kamis ini saya mau berbagi cerita tentang satu tokoh dalam buku yang baru saya selesai baca kemarin. Judulnya : A Stolen Life karya Jaycee Dugard

 
Character Thursday saya kali ini agak tidak biasa, karena buku ini sebenarnya adalah memoar gadis yang diculik selama 18 tahun semenjak ia berusia 11 tahun. Ia berhasil kembali ke keluarganya pada usianya yang ke 29, dengan membawa dua anak perempuan yang dilahirkannya saat ia diculik.

Jaycee Dugard sebelumnya adalah anak perempuan biasa. Penculikan tersebut mengubah seluruh orientasi hidupnya. Di buku ini diceritakan dengan cukup detail bagaimana  ia menghabiskan tahun-tahun penculikannya. Menurut saya, Jaycee adalah sosok yang amat sangat berani. Berani bertahan hidup, berani berharap, berani untuk bercerita ke dunia luar apa yang biasanya dianggap aib oleh orang lain.


Ia diculik pada umur sebelas tahun, lalu pada umur 14 tahun ia melahirkan anak pertamanya. Saya rasa perjuangan anak sekecil itu untuk bertahan hidup demi anak dan demi dirinya sendiri amat sangat tidak mudah. Sekalipun kehidupannya dan anaknya difasilitasi oleh Si Penculik.

Jaycee Dugard adalah juga seorang penyayang binatang. Berkali-kali diceritakan bahw aia pernah memelihara seekor hewan, terkadang kucing, anjing, sampai burung kakak tua. Semuanya karena ia merasa dengan hewanlah ia dapat mencurahkan perasaannya. Teman mengobrol yang tak pernah mengeluh, mungkin begitu maksudnya.

Ah, saya tak sanggup menceritakan lebih banyak kisah Jaycee Dugard, tunggu reviewnya saja ya. Kebetulan belum saya buat :)


Seperti biasaaaa.... Character Thursday

Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
 


Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Mei 30, 2012

Wishful Wednesday #12

Halo haloo.. sudah hari Rabuuu.. berarti saatnya Wishful Wednesday.. :D

Seperti biasa, kalau kamu ingin ikutan eventnya Perpus Kecil, begini caranya :


1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Hari ini saya mau membagi sebuah wishlist saya yang berjudul Love, Rosie yang merupakan karya dari Cecilia Ahern



Kayaknya sih belum diterjemahkan di Indonesia, maka kemungkinan besar saya harus mencari Ebooknya atau beli versi aslinya (dengan catatan kudu diskon), atau mungkin juga ada yang mau memberikan saya buntelan ini? Duh, saya pasti berbahagia sekaliii :)

Sedikit saya cuplikkan sinopsisnya ya :


From the bestselling author of PS, I Love You comes a delightfully enchanting novel about what happens when two people who are meant to be together just can't seem to get it right.

Rosie and Alex are destined for one another, and everyone seems to know it but them. Best friends since childhood, their relationship gets closer by the day, until Alex gets the news that his family is leaving Dublin and moving to Boston. At 17, Rosie and Alex have just started to see each other in a more romantic light. Devastated, the two make plans for Rosie to apply to colleges in the U.S.

She gets into Boston University, Alex gets into Harvard, and everything is falling into place, when on the eve of her departure, Rosie gets news that will change their lives forever: She's pregnant by a boy she'd gone out with while on the rebound from Alex.

Her dreams for college, Alex, and a glamorous career dashed, Rosie stays in Dublin to become a single mother, while Alex pursues a medical career and a new love in Boston. But destiny is a funny thing, and in this novel, structured as a series of clever e-mails, letters, notes, and a trail of missed opportunities, Alex and Rosie find out that fate isn't done with them yet.

From the gifted author of PS, I Love You comes this charming, romantic, addictively page-turning novel that will keep readers laughing and guessing until the very last page

 Nah, kenapa saya tertarik baca buku ini? Anyway, setelah sukses dengan PS I love you-nya yang berkali kali membuat saya banjir air mata, saya dengar ini karya keduanya dengan rating yang cukup tinggi di Goodreads.

Nah, semakin penasaranlah saya.. duh tapi harganya agak mahal ..$12 di Amazon, belum lagi ongkirnya -___-"

Ini wishlistku, mana milikmu? :)

Manxmouse

Judul Buku : Manxmouse
Penulis : Paul Gallico
Penerjemah : Maria Lubis
Penyunting : Abu Ibrahim
Penerbit : Media Klasik Fantasi (divisi Mahda Books)
Cetakan Pertama : April 2011
Tebal : 228 halaman, paperback
ISBN : 978-602-97067-3-4


Suatu hari, seorang perajin keramik bernama Tiddly merasa akan membuat sebuah Mahakarya, yaitu seekor tikus yang akan amat mirip dengan bentuk tikus aslinya. Tikus ini dibuat oleh Si Perajin dengan mengerahkan seluruh kebijaksanaan dan pengetahuan yang ia miliki. Keesokan paginya, sambil berharap-harap cemas seperti apa Mahakarya yang telah jadi, Si Perajin mengeluarkan benda yang berada di dalam tungku. Tapi ternyata yang ia buat bukan sebuah tikus biasa. Tikus itu berwarna biru, tidak memiliki ekor, cakar depannya milik monyet dan telinganya panjang seperti kelinci.

Ya, Si Perajin membuat seekor Manxmouse, tikus yang memiliki ciri tidak berekor.

Ajaibnya, tikus keramik ini kemudian hidup dan melarikan diri dari rumah Si Perajin. Dan inilah awal petualangannya..

Di jalan, ia bertemu Clutterbumph, makhluk yang sangat suka menakut-nakuti siapapun, termasuk si Manxmouse yang saat itu ada di dekatnya. Tetapi Clutterbumph tidak bisa menakut-nakuti jika orang yang akan ditakutinya tidak memiliki ketakutan terhadap sesuatu. Nah, Manxmouse ini ternyata sama sekali tidak takut terhadap apapun. Jadi gagal donk perjuangan Clutter buat menakut-nakuti si Manxmouse. Tapi di akhir pertemuan mereka, Clutter menyampaikan pesan

”Berhati-hatilah terhadap Kucing Manx”, Hal. 28

Manxmouse pada awalnya tidak terlalu khawatir terhadap pesan yang disampaikan Si Kucing Manx. Tetapi lama kelamaan hampir semua hewan yang ia temui selalu memberikan sorot mata prihatin ketika menyampaikan pesan yang serupa, bahwa Manxmouse adalah milik Kucing Manx, itu sudah ketetapannya. Semakin lama, ia mulai khawatir terhadap Kucing Manx. Seperti apa wujudnya, dimana tinggalnya, bagaimana kisah akhir hidupnya yang sudah ditentukan menjadi milik Kucing Manx tersebut?

Manxmouse bertemu banyak sekali hewan dan orang-orang sebelum akhirnya ia bertemu Kucing Manx. Ada Kapten Pilot Hawk Si Elang, Nelly si Gajah Gugup, Burra Khan Si Harimau. Tapi yang paling saya suka adalah pertemuannya dengan Wendy H. Troy, seorang anak perempuan yang juga memberikan nama kepada Manxmouse, yaitu Harrison G. Manxmouse. Si Wendy ini senang karena akhirnya memiliki teman, tetapi ketika ia membawa Manxmouse ke sekolah, keributan terjaid dan Wendy dihukum karena membawa makhluk imajinasi ke sekolah. Manxmouse juga ditangkap dan direncanakan akan dibedah untuk diteliti jika ia tidak segera diselamatkan.

Satu kalimat indah yang saya temukan di bab ini
”Karena kita tidak pernah diizinkan menyimpan impian kita yang paling kita sayangi.”~ Hal.110

Perjalanan Manxmouse terus berlanjut sampai akhirnya ia memutuskan akan menghadapi takdirnya sendiri. Ia akan mencari Kucing Manx. Namun sanggupkah ia menyerahkan dirinya dengan rela untuk disantap Si Kucing?

Buku yang terdiri dari 12 bab ini benar-benar menyenangkan dibaca dari awal sampai akhir. Kalimat-kalimatnya sederhana, bahkan dalam dua hari saya sudah selesai ’menghabisinya’. Perjalanan Manxmouse mengantarkan saya pada satu pesan moral yang kuat tertanam, bahwa

”Ketakutan itu ada karena ditanam. Selayaknya kertas, sebenarnya awal kita lahir ke dunia, kita tidak membawa ketakutan. Ia diciptakan bersama waktu dan pengalaman. Tapi bukan berarti harus ditinggalkan, karena terkadang ia harus dihadapi dan ditaklukkan.”

Sampul bukunya sudah manis, Cuma agak keramaian kali ya, saya Lebih suka cover dari HarperCollins. Ilustrasi di dalam buku juga membantu saya berimajinasi saat membaca. Terlebih font yang bersahabat dan tebal tidak terlalu berat menambah nilai plus pada buku ini. Dan ending cerita yang manis menjadikan saya merekomendasikan buku ini kepada mereka yang suka bacaan ringan khas anak-anak. 


Cerita manxmouse ini telah diadaptasi menjadi seri televisi untuk anak-anak di Jepang dengan judul Tondemo Nezumi Daikatsuyaku: Manxmouse (Manxmouse's Great Activity) dan juga telah disiarkan oleh Nickelodeon pada tahun 1990an dengan judul The Legend of Manxmouse.



Empat bintang untuk Manxmouse! :)

Sedikit tentang Paul Gallico
Ia lahir pada 26 Juli 1897 di New York. Karirnya berawal sebagai penulis dan editor berita olahraga di New York Daily News. Dia telah menerbitkan lebih dari 30 buku yang beberapa diantaranya juga telah diadaptasi ke dalam film. Anda bisa mengunjungi karya-karyanya di web http://www.paulgallico.info/


Mei 28, 2012

Room


Judul Buku : Room
Penulis : Emma Donoghue
First published 2010 by Picador
ISBN : 978-0-330-53398-0 (PDF)

Jack adalah anak laki-laki berusia 5 tahun yang tinggal bersama ibunya, Ma, di suatu tempat bernama Room. Room adalah segalanya bagi Jack, ia lahir dan dibesarkan di tempat itu. Di luar Room yang ada hanya Outside, yang selama ini menurut Jack semuanya tak nyata. Apa yang ada di Room itulah yang nyata, ada Ma, Lemari pakaian, Kasur, Tanaman, TV dan beberapa benda lainnya. Tapi semua yang ada di TV tak benar-benar nyata, seperti Dora, Diego, Backyardigans, Spongebob Squarepants, orang-orang, es krim, menurut Ma semua yang ada di TV adalah tak nyata .

Tapi ada Old Nick, seorang laki-laki yang sering membawakan barang-barang pesanan Jack dan Ma. Old Nick juga membuang sampah yang diletakkan Ma di dekat Door. Bila pukul 9 malam, dan Door berbunyi Beep..Beep.. itu berarti Old Nick datang ke Room. Terkadang Old Nick berbicara sesuatu dengan Ma, tapi Jack selalu dilarang Ma untuk bertemu Old Nick. Jack pikir Old Nick mungkin bukan sesuatu yang nyata

”Men aren’t real except Old Nick, and I’m not actually sure if he’s real for real. Maybe half ? He brings groceries and Sundaytreat and disappears the trash, but he’s not human like us. He only happens in the night, like bats. Maybe Door makes him up with a beep beep and the air changes.”

Suatu hari, Jack membuat Old Nick marah sampai-sampai listrik dimatikan selama dua hari. Dalam kesepian itu, Ma menceritakan sejarah hidupnya sampai tiba di Room. Ternyata saat berusia 19 tahun, Ma diculik oleh Old Nick lalu disekap di dalam Room sampai kemudian ia melahirkan Jack dan membesarkannya. Ma juga mengatakan bahwa di luar Room masih ada kehidupan nyata lainnya. Jack yang masih kecil amat sulit memahami penjelasan yang diberikan Ma, terlebih karena selama ini yang ia tahu tak ada yang benar-benar nyata selain Room.

Ma kemudian bertekad untuk melarikan diri dari Room, tapi untuk itu ia butuh bantuan Jack. Mampukah Jack membantu Ma melarikan diri dari Room, tempat yang selama ini membuatnya nyaman? Jika ia berhasil, mampukah ia dan Ma bertahan di Outside? Namun jika ia gagal, sanggupkah mereka menghadapi kemurkaan Old Nick?

Satu kesan saya dalam membaca buku ini, ceritanya amat menggugah. Bagaimana tidak, dikisahkan dari PoV anak 5 tahun membuat cerita ini memiliki kekuatannya sendiri. Konflik yang dibangun adalah konflik yang diciptakan oleh Ma, namun berimplikasi pada cara pandang Jack. Diceritakan dalam Lima bab, yaitu Presents, Unlying, Dying, After dan Living, pembaca diajak sedikit demi sedikit belajar menjadi anak kecil kembali.

Buku ini sungguh memiliki pesan moral yang banyak, meski kalau saya boleh menggaris bawahi yang paling utama adalah bagaimana seorang anak belajar memandang keluar zona nyamannya. Room adalah segalanya bagi Jack, sedangkan Ma adalah sumber segalanya. Bagaimana ia belajar mempercayai bahwa ada benda dan hal-hal di luar sana yang tak pernah ia sentuh, tak pernah benar-benar ia lihat (selain melalui televisi) dan harus ia percayai bahwa semuanya itu nyata?

Tokoh favorit saya tentu saja Ma, ia seorang wanita dan Ibu yang memainkan perannya dengan berani. Ia mampu menghadirkan zona nyamannya yang baru yang dibangun bersama dengan anaknya, hanya berdua. Ma mampu menciptakan berbagai permainan, mengajarkan kosakata, menceritakan berbagai kisah, belajar hitung-hitungan dan hidup selama 7 tahun tanpa ada kontak langsung dengan dunia luar. Dear, catat, ia diculik ketika berumur 19 tahun, ketika masih usia kuliah dan mungkin sama sekali belum kepikiran bagaimana cara merawat anak, tapi somehow dengan kekuatannya ia bertahan.

Ada banyak kutipan yang saya suka, tapi saya comotkan satu yang paling saya suka ya..
"If we don’t mind, it doesn’t matter.”

Ada beberapa kali muncul kalimat yang tak lazim, seperti The He, The She, Brung dan beberapa kata lainnya yg tidak tepat, tapi saya anggap ini karena Si Penulis mencoba mempertahankan keluwesan cara anak kecil berbicara yang belum teratur dengan baik. Selain itu kecerewetan Jack dan ketidaknyamanannya jika harus keluar dari rutinitas dan zona nyamannya saya rasa juga hasil riset penulis yang benar-benar berhasil menghadirkan bagaimana kelakuan seorang anak berumur lima tahun.

Sebenarnya sudah lama saya berniat membaca buku ini, tetapi kemarin setelah menonton Criminal Minds S7, di sebuah episode, mengingatkan saya akan cerita di buku ini. Tentang seorang penculik anak perempuan yang kemudian menghamilinya dan menyekapnya. Tapi sayangnya di film tersebut, Si anak perempuan ini tidak mampu bertahan meski hidupnya difasilitasi oleh Si Penculik. Ia lebih memilih bunuh diri sekaligus membunuh anak yang dikandungnya daripada hidup bersama Si Penculik.

Ya, dunia memang penuh manusia. Tak semuanya baik, sebab di antara mereka juga ada binatang yang menyamar sebagai manusia.

4 bintang untuk Ma dan Jack.

 

Salam,

Salam,