Judul Buku : Takdir Elir
Penulis : Hans J. Gumulia
Pemeriksa Aksara : Reyner Nabeel
Proofreader : Bonmedo Tambunan, Dina Begum, Adit Hadi Pratama
Ilustrator dan Perancang Sampul : Rama Indra, Hans. J. Gumulia
Pencipta Hikayat : Ami Raditya
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : 2012
Tebal : 238 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8138-5
|
http://fc02.deviantart.net/ |
Nama gadis itu adalah Rozmerga, ia seorang frameless yang merupakan anggota Kesatria Valiant Ordo Vhranas di Tanah Suci Bedina. Suatu hari ia ditugaskan oleh Sang Pendeta Agung untuk pergi ke Benua Elir, menghentikan konflik dua kerajaan besar yaitu Kerajaan Serenade yang dipimpin Raja Althor dan Kerajaan Vandergaard yang dipimpin oleh Raja Xaliber. Ditemani para Prajurit Suci, ia berangkat menuju benua asing di timur laut untuk mengaminkan takdir yang telah dituliskan untuknya.
|
http://fc03.deviantart.net |
Liarra adalah nama gadis itu. Seorang gadis frameless yang tinggal di Hutan tenteram Raz’vinel di sebelah selatan pegunungan Gablsisk yang terletak di Benua Elir. Frameless adalah makhluk yang hidup bersahabat dengan alam, pun mencintai perdamaian. Sehingga mereka amat resah karena mengetahui adanya gejolak antar kerajaan di benua Elir tempat mereka tinggal. Ketika ada upacara pemilihan penyandang Valuminiare, sebuah busur panah pusaka yang merupakan kunci untuk mengatasi konflik di Benua Elir, gadis frameless ini terpilih untuk memilikinya. Ketika ia memegang busur tersebut kekuatan cahaya menenggelamkannya dan memunculkan gadis itu di tempat yang berbeda.
Namanya Sigmar Arvhelon, pemuda separuh frameless dari Republik Highwind ini sedang mencari kuil kuno di Gurun Pasir tak Bernama di Benua Elir ketika ia bertemu dengan gadis berpakaian aneh yang bernama Liarra. Mereka berdua meneruskan perjalanan hingga menemukan pusaka di Kuil Kuno yang ternyata menghubungkan keduanya dalam visi yang sama. Dari peristiwa tersebut, mereka memutuskan untuk pergi mengikuti takdir mereka menyelamatkan Benua Elir dari konflik yang makin memanas.
Sementara itu Rozmerga yang sudah sampai di Benua Elir, memutuskan harus segera menemui pemimpin dari kedua kerajaan yang memiliki konflik. Karena ia mendarat di kerajaan Serenade, maka ia berencana menghadap raja Althor terlebih dahulu. Sayangnya perjalanan Roz menemukan banyak rintangan, bertemu bandit, kehilangan pasukan dan perbekalan yang habis membuatnya terlunta-lunta kehilangan kesempatan bertemu Raja Althor.
Tapi seperti judul buku ini, Takdir Elir, Takdir membawanya bertemu dengan Raja Althor dan menyampaikan pesan dari Sang Pendeta Agung untuk menunda peperangan terlebih dahulu. Tapi apakah Sang Raja mau mendengarkan gadis separuh frameless ini? Sedangkan para tentara sudah dikerahkan ke perbatasan, dan Raja Xaliber dari Kerajaan Vandergaard juga telah mendengar pernyataan perang tersebut.
Lalu bagaimana cara Liarra dan Sigmar mengambil peran dalam menyelamatkan Benua Elir? Takdir telah diputuskan dan di tangan kelima orang inilah masa depan Benua Elir terletak. Akankah mereka mampu menyelamatkannya?
Sebuah cerita fantasi yang seru. Begitulah kalau boleh saya simpulkan dalam sebuah kalimat singkat. Alur yang cepat dan pemotongan antar bab yang apik membuat saya penasaran dan terus melahap bab-bab selanjutnya sampai akhirnya habis tak tersisa. Mungkin karena baru buku pertama, maka penokohannya terasa kuat pada tokoh Roz, Liarra dan Sigmar saja, belum pada Althor dan Xaliber pemegang tampuk pemerintahan kedua kerajaan yang bersitegang.
Sayangnya kenapa ending ceritanya nggantung? *huwaaa
Mungkin karena masih ada seri lanjutannya ya, jadi dipotong pas seru serunya. Tapi toh konflik di buku ini sudah selesai, jadi sebenernya sah sah saja kalau penulis meng’gantung’kan ending cerita ’sebenarnya’.
Nah, agak aneh juga waktu nyari nama penulis di bagian awal buku ini. Di situ disebutkan judul, ilustrator, penata letak, bahkan proofreader dan pemeriksa aksara saja dibedakan (padahal kemarin nanya teman yang juga proofreader, dia bilang tugas kedua pekerjaan ini sama. Lhah terus kenapa dibedakan ya?) nah lha kok nggak ada nama penulisnya? Apa karena sudha ditulis di cover lalu di halaman ini nggak ditulis lagi? Tapi toh biasanya dibuku yang saya baca, selalu dituliskan nama penulis pada halaman data buku. Untuk pemeriksa aksara dan layout, saya puas karena nggak menemukan kesalahan tulisan dan penempatan catatan kakinya juga nggak umpel-umpelan (berdesak-desakan maksudnya).
Untuk cover atau ilustrasi, aduh bagaimana bilangnya ya.. emm.. ini buku yang ditargetkan untuk anak remaja atau dari anak-anak ya? Soalnya kalau target bacanya dari anak-anak, aduh itu si Liarra agak kebuka gitu bajunya. Duh, kalo saya nemuin anak saya SD baca buku kaya gini, bisa saya tegur deh dia. Padahal isi ceritanya keren lo, sama sekali nggak ada hubungannya dengan ‘begituan’. Tapi kalau memang target bacanya untuk remaja ke atas, saya rasa nggak apa sih, eh meski kemarin saya baca buku ini di kereta, dilirik-lirik terus sama bapak-bapak yang duduk di sebelah dan di depan saya (yaa, kalau saya sih cuek cuek aja. XD)
Oh, mungkin bagi yang akan membaca buku ini, bisa singgah dulu di vandaria.com untuk mengetahui apa itu Vandaria, Benua Elir, Frameless dan lain lainnya. Pengetahuan sederhana yang bisa menambah kenikmatan Anda dalam membaca buku ini.
Yang menambah nilai plus buku ini lagi, adalah adanya peta dan data tentang tokoh utama. Tulisan dengan huruf yang besar dan sesekali disertai ilustrasi yang keren membuat saya nyaman sekali membaca buku ini. Toh untuk ukuran novel, buku Takdir Elir ini bisa dibilang tidak terlalu tebal, maka saya nggak salah donk kalau dalam sehari saja sudah selesai membacanya. :p
Satu kutipan yang saya suka :
Ingatlah wahai Putri Vanadis, bahwa di jalan segelap apapun, selalu ada saja secercah cahaya yang akan melindungimu...
Saya suka dengan keteguhan dan kepercayaan yang dimiliki Roz. Dalam segelap apapun masalah yang ia hadapi, ia percaya, dan kepercayaan itu memberikan jalan bagi dirinya.
4 bintang untuk Takdir Elir. :)
Setelah ini, sambil setia menunggu lanjutan cerita Benua Elir, saya rasa tidak ada salahnya membaca Kristalisasi yang terdiri dari sepuluh cerita tentang Vandaria Saga. Siapa tahu saya mendapat lebih banyak kejelasan tentang Vandaria di sana. :D