Slide Show

Mei 10, 2012

Character Thursday 10

Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
 


Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…


Di character Thursday ini saya mau menceritakan seorang tokoh yang bukunya sedang saya baca. Tokoh yang sering sekali didengar atau dibaca kisahnya oleh pencinta novel etektif utamanya pada serial Sherlock Holmes. Kali ini saya akan menceritakan Dr. Watson dalam buku berjudul "His Last Bow", Salam Terakhir Sherlock Holmes



Bagi yang belum pernah mengenal atau bahkan membaca sama sekali siapa itu Dr. Watson (aduh kasian bener kalian), saya ceritakan sedikit ya siapa sih dokter ini dan apa peranannya dalam berbagai kasus Holmes?

Jadi begini ya sodara sodara.. #tsaah. Nama lengkap Dr. Watson adalah John H. Watson, pada buku seri Holmes, sudut pandang yang diambil oleh Si Pencerita (dalam hal ini berarti Sir Arthur Conan Doyle) adalah sebagai Dr. Watson. Jadi semua kisah tentang Holmes diceritakan lewat sudut pandang sahabatnya ini. Mereka bertemu pertama kali ketika akan menyewa bersama sebuah flat di 221B Baker Street (dalam kisah Holmes berjudul A Study in Scarlet. Keeksentrikan dan kejeniusan Holmes membuat Dr. Watson penasaran dan anehnya malah bersahabat dengan Detektif tersebut.

Oke, sekarang tentang Dr. Watson di salah satu cerita dalam buku His Last Bow, ya..
Buku ini terdiri dari 9 cerita misterius, tapi karena saya baru selesai baca satu kisah berjudul "Pertualangan di Wisteria Lodge", maka saya cerita tentang Dr. Watson di kisah itu saja ya..


Dr. Watson, seperti biasa adalah seorang yang saya yakin banyak orang lain yang mau jadi sahabatnya. Bagaimana tidak, dalam kisah ini ditekankan bahwa Watson adalah seorang sahabat yang sabar, mungkin karena sudah berpengalaman menghadapi Holmes yang penuh misteri, makanya ketika Watson penasaran (dalam hal ini adalah tentang kasus yg ditangani Holmes), ia memilih tetap diam saja mengendapkan rasa penasarannya. Hebat ya? Dia nggak nanya yang macem macem atau sok cerewet kepada Holmes. Yang ia yakini, suatu hari nanti Holmes pasti akan menceritakan detail apa saja yang teramati Holmes tapi terlewat oleh Watson.

Watson juga selalu siap sedia ketika dimintai saran atau pendapat tentang suatu kejadian yang memerlukan pengamatan medis. Cerita yang dibawakannya pun penuh detil sehingga membuat pembaca serasa ikut menyelami kejadian tersebut bersama dia dan Holmes berbarengan.

Singkat kata, Watson adalah seorang sahabat yang langka di jaman sekarang ini. Dia selalu ada kapanpun, dan mau jadi 'tempat sampah' sahabatnya. Tuh kan. kurang apa, coba?

Kalau dalam film, Anda bisa menemukan banyak wajah yang pernah memerankan tokoh Dr. Watson ini, secara ya sudah sering difilmkan. Tapi toh saya tetap menyukai versi


Yang diperankan oleh Jude Law. Keren dan cowok banget.. *eh padahal kayaknya Dr. Watson itu nggak ganteng ganteng banget lo kalau dicerita XD

Mei 09, 2012

Wishful Wednesday #10

Sudah Wishful Wednesday ke sepuluuuuhhh.. karena ini episode kesepuluh, bole ya saya isi dulu dengan rangkuman buku Wishlist saya 9 episode yang lalu.

WW #1 : Juliet : Anne Fortier --> belum beli dan belum baca
WW #2 : A Tree Grows in Brooklyn : Betty Smith --> belum beli dan belum baca
WW #3 : American Gods : Neil Gaiman --> belum beli dan belum baca
WW #4 : Abraham Lincoln - Vampire Hunter : Seth Grahame-Smith --> belum beli dan belum baca
WW #5 : The Search For The Red Dragon : James A. Owen --> belum beli dan belum baca
WW #6 : Partikel : Dewi Lestari --> Belum beli dan belum baca
WW #7 : The Alexandria Link : Steve Berry --> belum beli dan belum baca
WW #8 : Perkara Mengirim Senja : 14 kontributor --> Sudah beli dan sudah baca. :D
WW #9 : The Ring of Solomon : Jonathan Stroud --> Sudah punya dan belum baca. :)

Jadi ada dua Wishful saya yang udah tercapai, karena program Perpus Kecil ini. Setidaknya sekarang kalau membeli buku, saya jadi lebih punya pakem untuk mewujudkan dulu WW saya daripada tergoda buku lainnya. *eh tapi godaannya gede sebenarnya.

Seperti biasa, buat yang mau ikutan eventnya Perpus kecil.  Wishful Wednesday, ini saya kasih tau caranya ya..




1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Sekarang saya mau kasih tau buku WW saya ke-10. judulnya adalah : Lost (Kepingan Memori) karya Michael Robotham.



Kenapa saya pingin baca? Nah sinopsisnya di GR cukup menggoda  :

Inspektur Detektif Vincent Ruiz tidak ingat bagaimana dia bisa dirawat di rumah sakit. Dia ditemukan mengapung di Sungai Thames dengan luka tembak di kaki dan foto si anak hilang, Mickey Carlyle, di kantongnya.

Mickey Carlyle lenyap tiga tahun lalu. Seorang pedofil telah dijebloskan ke penjara, dituduh membunuh Mickey padahal jasad anak itu tak pernah ditemukan. Inspektur Detektif Ruiz tak pernah percaya Mickey tewas. Dia juga tak percaya saat sekantong berlian ditemukan di rumahnya. Sayangnya, dia tak mampu mengaitkan semua kepingan kejadian itu.

Dianggap berpura-pura amnesia oleh rekan-rekannya di kepolisian, Ruiz berpaling pada Joe O’Loughlin, berharap psikolog itu bisa membantunya menguak ingatannya. Dan lambat laun, kepingan puzzle menyatu, mengungkap jejak kesedihan, pembalasan dendam, dan pembayaran tebusan.


* Peraih Ned Kelly Award 2005 sebagai novel kriminal terbaik
“Thriller luar biasa… dialog lihai, alur cepat, dan karakter kuat.” ––Tucson Citizen
“Kelihaian Robotham menggabungkan emosi dan kekejaman untuk menciptakan misteri pelik.” ––People


Tuhkan, gimana nggak tergoda kalau dikomporin kayak gitu.
Ini WW ku, mana WW mu?
Mei 07, 2012

The Naked Traveler 2



Judul Buku :  The Naked Traveler 2
Penulis : Trinity
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit : B-First
Cetakan Ketujuh : Mei 2011
ISBN : 978-979-24-3870-3
Tebal : 352 halaman, paperback


Saya sudah lama berniat membaca buku The Naked Traveler, meski ternyata harus puas membaca langsung ke buku 2. Soalnya nyari buku NT yang pertama minta ampun susahnya. Bagi saya buku yang menceritakan perjalanan seperti obat yang memuaskan sejenak keinginan saya untuk traveling.

Buku yang terdiri dari delapan bab ini berisi pengalaman-pengalaman Trinity ketika ia berjalan-jalan di suatu negara atau kota. Republik Palau di Micronesia, Dubai, New Zealand bahkan saat ia bersekolah di Filipina pun juga diceritakan di buku ini. Pembawaan kisah yang ceplas ceplos dengan bahasa yang campur aduk dan kadang dibumbui adegan konyol ini membuat saya cukup puas membacanya.

Ada banyak cerita, ada banyak pengalaman dan ada banyak kesempatan yang bisa diceritakan dari sebuah perjalanan. Dan Trinity, kalau saya simpulkan, menukilkan pengalaman sosialnya daripada bercerita tentang perjalannya itu sendiri. Sebut saja contoh bagaimana ia berkali-kali diajak menikah oleh cowok ketika bertraveling, atau bagaimana perbandingan nonton film di bioskop luar negeri dan di dalam negeri.

Buku-buku perjalanan yang sudah pernah saya baca, biasanya memang bercerita tentang perjalanan, dan tentunya urut. Maksudnya, bila sedang bercerita di Kamboja, maka seluruh bab itu berisi tentang kejadian-kejadian di Kamboja atau cara naik angkutan di sana, penginapan bahkan sampai beberapa referensi makanan. Yang tidak boleh ketinggalan adalah tempat-tempat mana saja yang menjadi daya tarik kota atau negara tersebut, sehingga masuk ke daftar kita saat berkunjung ke sana.

Maka ketika saya membaca NT, sejujurnya saya sedikit shock, karena saya disodorkan cerita dalam bab-bab yang entah disusun berdasarkan apa. Kalau berdasarkan kesamaan kok ya ada yang nggak nyambung, kalau berdasarkan urutan abjad kok ya nggak. Kalau dibilang berdasarkan letak negara atau kota yang dituju, lebih-lebih nggak banget. Saya seperti main Yoyo, dilempar ke sana balik ke sini, ke sana lagi sampai akhirnya saya malah bingung. Buku ini memang buku tentang perjalanan, tapi bukan seperti kamus perjalanan Lonely Planet atau buku-buku traveling lokal lainnya. Trinity menyuguhkan cerita atau pengalaman-pengalaman pribadinya sendiri yang mungkin bisa berguna bagi ornag lain yang bernasib atau ada pada saat yang sama seperti dia di suatu tempat saat traveling.

Lalu apa yang saya dapatkan dari buku ini? Ada beberapa hal baru kok yang saya dapatkan, seperti penyimpanan uang saat jalan-jalan, cabe yang dahsyat pedesnya dari Lombok, berenang bersama whaleshark, atau apa yang bisa kita lakukan jika saat traveling itu kita memiliki banyak waktu luang. Toh saya juga berhasil dibuat cekikikan sendiri saat membaca beberapa episode cerita Trinity yang konyol. Keunggulan buku ini menurut saya karena Trinity sepertinya sudah mengunjungi banyak tempat di Dunia, pengalamannya sudah banyak jadi dia bisa mudah menceritakan dan menggabungkan satu dengan lainnya.

Tiga bintang untuk Buku ini



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

// Lomba Estafet Review Buku //

Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
 
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-30277/the-naked-traveler-2.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Mei 04, 2012

Glubbslyme –Kodok Ajaib



Judul Buku : Glubbslyme –Kodok Ajaib
Penulis : Jacqueline Wilson
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor : Dini Pandia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Agustus 2009
ISBN 13 : 978-979-22-4888-3
Tebal : 152 halaman, paperback



Ahhh.. ini buku Jacqueline Wilson pertama yang aku baca dan aku langsung suka dengan gaya bahasanya yang ceplas-ceplos. Buku ini berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Rebecca yang bertemu dengan seekor kodok ajaib di kolam taman.

Suatu hari Rebecca bertengkar dengan sahabatnya, Sarah, perihal kolam penyihir yang terletak di taman. Em.. Si Rebecca berkali-kali menegaskan bahwa kolam tersebut dulunya adalah kolam tempat dibuangnya penyihir-penyihir di jaman kuno. Karena Sarah dan Mandy, teman Sarah lainnya, nggak ada yang percaya dengan perkataan Rebecca, maka mereka meninggalkan Rebecca yang sedang berusaha membuktikan bahwa kolam tersebut memang kolam penyihir.

Saat menceburkan diri di dalam kolam, Kaki Rebecca ditempeli seekor kodok buruk rupa (oke, kodok memang jelek, tapi sepertinya kodok di sini lebih jelek lagi rupanya). Spesialnya adalah, Kodok ini bisa bicara! Dulu ternyata dia adalah famili penyihir yang bernama Rebecca Cockgoldde sedangkan Kodok yang ternyata juga bisa menyihir ini bernama Glubbslyme.

Petualangan Rebbeca dan Kodok ajaibnya lucu meski kadang juga mengesalkan. Mulai dari belajar terbang sampai mengusili tetangga Rebecca. Selain kocak, cerewet, banyak maunya, sok keren dan sarkatis, Si Glubbslyme membuat saya tak bosan membaca buku cerita ini.

Bahkan dalam setengah jam saja saya sudah merampungkan kisahnya. Ditambah huruf yang memanjakan mata dan ilustrasi yang lucu di dalamnya, buku ini cocok dibaca sebagai teman anda di kala perjalanan. Sayangnya mungkin ada beberapa kata kasar yang dipakai di buku ini, yang menurut saya belum cocok untuk dibaca anak-anak. Sayang ya, padahal ceritanya itu lucu bangeett..

Tak apalah, Glubb bla bla (namanya susah buat diucapin kan?), aku kasih tiga bintang buat kamu!


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------



 // Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-28822/glubbslyme-kodok-ajaib.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html

Xar & Vichattan : Takhta Cahaya. Jika anakmu bertugas menyelamatkan dunia, relakah kamu melepasnya?



Judul Buku :      Xar & Vichattan. Seri Ahli Waris Cahaya.
Buku Satu : Takhta Cahaya
Penulis : Bonmedo Tambunan
Penyunting : Lutfi Jayadi dan Ratri Adityarani
Penerbit : Adhika Pustaka
Cetakan kedua : Juli 2010
Tebal : 342 halaman, softcover
ISBN : 978-979-19991-2-0


Kuil kegelapan kembali bangkit, ditandai dengan terwujudnya kutukan yang menimpa pimpinan Kuil Xar dan Vichattan, yaitu Biarawati Agung Mirell dan Penasihat Utama Magdalin. Kedua wanita ini mulai khawatir, bukan karena kesehatan mereka tetapi karena adanya ramalan bahwa Khalash, Sang Penguasa kegelapan akan kembali. Khalash dan para sekutunya telah berhasil dikalahkan pasukan cahaya dalam peperangan tujuh tahun yang lalu. Ramalan itu juga sudah ada selama jangka waktu tersebut, tetapi mereka tidak menyangka bahwa secepat itu Kuil kegelapan akan berdiri lagi.

Sedangkan tanpa penerus Kuil cahaya, kekuatan Kuil Xar dan Vichattan tidak akan mampu melawan Khalash dan sihir kegelapannya. Ya, perang tujuh tahun lalu telah menghancurkan Kuil Cahaya dan Kuil Kegelapan. Lalu jika Kalash bisa membangun kembali Kuil Kegelapan, siapa yang bisa membangkitkan lagi Kekuatan Kuil Cahaya?

Untungnya Pendeta Cahaya Lucia masih terus mengawasi dan mempersiapkan pewaris untuk membangkitkan kembali kekuatan Kuil Cahaya, bahkan meskipun Lucia sebenarnya tidak lagi berada di dunia ini. Dengan kekuatannya, Lucia meneruskan berita bahwa pewaris cahaya tersebut adalah keempat anak yang berasal dari Kuil Xar dan Vichattan. Yaitu Antessa (cucu dari Biarawati Agung Mirell), Dalrin (putra dari Terma uv Elaim pemimpin pasukan penjaga Kuil Xar), Kara (cucu dari Penasihat Utama Magdalin dari Vichattan) dan Gerome (anak dari Tiarawan Mauris dari Vichattan).


Keempat anak ini harus memenuhi takdir mereka menjadi pewaris sihir cahaya dan membangkitkan kembali Kuil Cahaya. Namun untuk membangkitkan Kuil Cahaya, mereka terlebih dahulu harus membangunkan Amor dan Pietas, dua penjaga Kuil cahaya di Pegunungan Eros. Perjalanan mereka tentu saja tidak mudah, selain karena mereka masih anak kecil, adanya serangan dari pengikut Kalash, bahkan dari monster-monster menjijikkan  juga menjadikan petualangan mereka menjadi berbahaya dan menegangkan.

Akankah keempat anak itu akan berhasil membangkitkan lagi kekuatan Kuil Cahaya?

Dari awal membaca buku ini, saya sudah suka dengan pengembangan ide ceritanya. Meski tema ceritanya standar, yaitu kebaikan melawan kejahatan, serta tokoh anak menjadi calon penyelamat masa depan sudah sering juga digunakan di berbagai cerita fantasi tetapi keistimewaan buku ini adalah adanya empat anak sekaligus yang menjadi tokoh utama cerita. Menurut saya pilihan empat tokoh adalah bukan hal yang mudah, karena sebenarnya penulis dituntut untuk menonjolkan karakter dari masing-masing anak.

Yang sayangnya di buku ini, karakter tersebut kurang dibangun dengan kuat, bahkan tokoh Gerome yang seorang anak kecil dengan sifat semaunya juga masih memiliki standar kebaikan yang juga dimiliki ketiga temannya. Bahkan kalau saya perhatikan, si Kara dan Antessa kurang bisa dibedakan karena sama-sama baik hati dan pintar. Meski di beberapa adegan juga ada karakter Kara yang menonjol karena ia terlihat serba tahu akan sejarah meski usianya masih muda.

Keluhan yang muncul saat saya membaca buku ini juga dari tokohnya yang.. em.. cukup banyak, sampai saya kadang bingung membayangkannya. Kenapa? Karena namanya panjang-panjaang.. huwouwooo.. dan karakternya yang ’wah’ Cuma satu kalau menurutku, si Terma doank. Mungkin karena ditokohkan sebagai petinggi dan cowok yang ganteng, eh.. ayah yang ganteng.. jadinya aku gampang banget ngebayangin wajahnya si Terma ini meski ia muncul berkali-kali di beberapa adegan secara mendadak XD

Adegan pertempuran yang diceritakan di buku ini sangat seru, saking serunya sampai saya susah banget nglepasin buku ini buat istirahat kalau sudah dibaca, padahal kalau baca kelamaan agak kurang nyaman karena hurufnya.. mungil.. -- ”

Tapi toh, empat bintang saya sematkan untuk empat ahli waris sihir Cahaya.


Yang masih membuat saya penasaran adalah kenapa dipilih empat orang anak kecil?
Kenapa sebanyak itu? Ya, mungkin jawabannya bisa saya dapatkan kalau sudah membaca buku lanjutannya. :D

*Terima kasih untuk buntelan yang seru ini Mas Boni dan Mbak Truly. :D

Salam,

Salam,