Slide Show

April 04, 2012

Aruk-Aruk


Judul Buku : Esio Trot ( Aruk-Aruk)
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : April 2006
ISBN : 979-22-2091-7


Pertama membaca judul buku ini saya terbingung-bingung sendiri karena masih tidak mengerti apa maksud judul nggak jelas ini? *Padahal udah terpampang jelas gambar tokoh utamanya di cover buku.  Nah begitu mulai membaca dan mengikuti ceritanya yang ringan, saya baru sadar. “Oh ya ampun… ternyataaaaaa.. “, begitulah kurang lebih reaksi saya.

Ceritanya begini. *tsaah.. *ndongeng

Di suatu apartemen, tinggallah Mr. Hoppy, seorang lelaki yang sudah pension dari pekerjaannya, yang mencintai dua hal. Hal pertama adlaah bunga-bunga di balkon apartemennya dan yang kedua adalah Mrs. Silver. Janda parobaya itu tinggal tepat di bawah apartemen Mr. Hoppy, sering Mr. Hoppy berharap bisa mengajak janda itu mengobrol lebih lama dan lebih akrab selain hanya sebatas tukar menukar salam dan senyum. Sampai suatu pagi ketika membicarakan kura-kura milik Mrs. Silver, ide cemerlang melintas di pikiran Mr. Hoppy. Ide inilah yang kelak membuat Mrs. Silver mau berbicara lebih lama dengan Mr. Hoppy dan menumbuhkan kepercayaan diri di diri Mr. Hoppy.

Cerita ini sebenarnya ringan sekali, tapi kalau untuk anak SD saya kurang tahu apakah cocok atau tidak ya. Sebab secara tidak langsung ada ‘kebohongan’ yang disisipkan di pesan ceritanya. Bener sih tujuannya buat menyenangkan hati orang lain, tapi ujung-ujungnya dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Dengan ilustrasi Quentin Blake yang sangat membantu memahami cerita ini, saya rasa bintang tiga layak disematkan untuk kura-kura. :D

Kangen



Judul Buku :  Kangen
Penulis : Asma Nadia dan Biru Laut
Editor : Serenada Langit
Penerbit : Lingkar Pena
Cetakan pertama : September 2007
ISBN : 979-1367-04-3

Buku ini berisi 10 cerita pendek tentang rasa cinta. Saya coba ceritakan dengan singkat beberapa ya..

  1. Kangen à Ini tentang seorang Istri yang kerjanya terlalu padat sampai akhirnya memicu pertengkaran dengan suaminya.
  2. Jadilah Istriku à Seorang lelaki yang tak jua berhenti menyatakan ‘jadilah istriku’ ke banyak wanita di hidupnya.
  3. Istri à Beberapa cowok yang mulai mencari-cari criteria untuk calon istri mereka.
  4. Diet à Seorang istri yang merasa tubuhnya tak cantik lagi dan memutuskan untuk diet.

Dan beberapa cerita dengan judul menarik lainnya, seperti ‘Krisdayanti’, ‘Satu Kecupan’, ‘Kesempatan’, ‘Sebab Cinta belum Usai’, ‘Dia!’, dan ‘Sepi’. Secara keseluruhan latar cerita di buku ini mungkin akrab dengan keseharian kita. Mungkin kita atau saudara atau ada tetangga kita yang pernah mengalaminya, jadi buat saya cerita di buku ini ringan sekali untuk dihabiskan dalam jangka waktu singkat. Sayangnya menurut saya cerita ini terlalu biasa-biasa saja. Ending cerita yang mudah ditebak, tidak ada greget yang muncul, membuat saya kurang puas membaca buku ini.

Oke, memang ad apesan moral dan religius yang disampaikan di beberapa ceritanya. Tapi cara pengemasannya tidak cantik, menurut saya. Contohnya begini, katanya tidak mau dicium sama yang bukan muhrim, lha kok endingnya tetep dicium? Terus pesan yang disampaikan sebelumnya, gimana? Berlaku nggak? *ini untuk cerita ‘Krisdayanti’. Ada lagi kesamaan inti cerita tentang istri yang cemburuan pada beberapa cerita di dalam buku ini. Meski alur ceritanya beda, mungkin akan lebih enak jika si istri diganti jadi tokoh suami yang cemburuan, gitu. Heheh..

Dengan berat hati, untuk buku ini saya hanya bisa memberikan 1 bintang untuk cover dan 1 bintang untuk puisi yang ada di belakang cover.

Wishful Wednesday #6

Senangnyaa ini sudah Rabu kali keenam aku ikutan Wishful Wednesday. *eh beneran kan ini hari Rabu? soalnya tadi melongok ke Blognya BBI belum ada yg posting WW >_<

Semoga saya nggak ketinggalan info tentang Bloghop inih. :)
Seperti biasa, buat yang mau ikutan eventnya Perpus kecil.

Bisa melihat caranya di bawah ini : 



1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Naaahhh, kali ini saya ber-wishlist sebuah buku yang sedang heboh di Twitter karena akan terbit bulan ini.


Tak lain dan Tak bukan, Buku tersebut berjudul 

Supernova: Partikel


 
Buku yang terdiri atas  508  halaman ini akan diluncurkan serentak pada hari Jumat tgl 13 April jam 4.44 sore di seluruh tobuk. Nah. Apa yang membuat saya penasaran akan buku ini?



Ini resensi yang saya dapat dari bukabuku

Di pinggir Kota Bogor, dekat sebuah kampung bernama Batu Luhur, seorang anak bernama Zarah, dan adiknya, Hara, dibesarkan secara tidak konvensional oleh ayahnya, dosen sekaligus ahli mikologi bernama Firas. Cara Firas mendidik anak-anaknya mengundang pertentangan dari keluarganya sendiri.

Di balik itu semua, masih tersimpan berlapis misteri, di antaranya hubungan khusus Firas dan sebuah tempat angker yang ditakuti warga kampung. Tragedi demi tragedi yang menimpa keluarganya akhirnya membawa Zarah ke sebuah pelarian sekaligus pencarian panjang.

Di konservasi orang utan Tanjung Puting, Zarah menemukan keluarga baru dan kedekatannya kembali dengan alam. Namun, bakat fotografinya membawa Zarah lebih jauh dari yang ia duga. Di London, tempat Zarah akhirnya bermarkas, ia menemukan segalanya. Cinta, persahabatan, pengkhianatan. Termasuk petunjuk penting yang membawa titik terang bagi pencariannya.

Sementara itu, di Kota Bandung, Elektra dan Bodhi akhirnya bertemu. Secara bersamaan, keduanya mulai mengingat siapa diri mereka sesungguhnya.

Nah kaaann.. ada sambungan cerita dari Supernova 3 yang saya baca bertahun tahun yang lalu!!dan munculnya nama Zarah, partikel, membuat saya penasaran akan karakter apa yang akan dimunculkan Dee dalam Supernovanya kali ini.

Baiklah, semoga bisa saya peroleh dalam bulan ini. *cross-fingered

Ini buku 'wishlist Wednesday ku. Apa punyamu?
Maret 31, 2012

Sebuah cerita untuk Gramedia


“Hari ini Gramedia ulang tahun, kamu tahu nggak?”, tanyaku.
“Gramedia? Yang penerbit besar itu?”, kamu melempar kerikil kecil ke lautan di depan kita.
“Iya. Yang itu."
"Berapa sih umurnya sekarang?"
"Siapa? Gramedia itu?"
"Iya. Udah banyak ya umurnya?"
"Tahun ini penerbit itu merayakan hari lahirnya yang ke 38 kali. Eh, Ga, kalau kamu bertemu peri yang bisa mengabulkan keinginanmu untuk memberikan sesuatu kepada Gramedia sebagai hadiah ulang tahunnya, kamu mau kasih apa?”, pertanyaan itu muncul begitu saja di pikiranku.

Aku melihatmu termenung sejenak sebelum mengungkapkan ide gila yang selalu ada di benakmu.
“Aku akan ajak jalan-jalan pemilik Penerbitan itu, ke panti-panti asuhan di beberapa daerah.”
“Eh, kenapa?”, aku memandang penasaran.
“Tentu saja semua orang tahu bahwa Gramedia adalah sebuah kebanggaan bagi Indonesia. Tapi dengan harga buku yang mencekik, tak semua anak Indonesia bisa menikmatinya dengan mudah, kan?”, kamu duduk di sebelahku sambil memandangi kapal-kapal nelayan yang mulai berlayar.

“Lalu?”, aku tak sabar menunggu ceritamu.
“Iya. Anak-anak panti itu pasti senang sekali kalau bertemu dengan orang yang menerbitkan buku yang selama ini jarang mereka baca. Mereka kan nggak punya uang, makan saja pas-pasan apalagi untuk beli buku bacaan? Mungkin sedikit kunjungan dan banyak buah tangan berupa buku akan membantu mengenalkan bahwa Gramedia bukan hanya milik mereka yang ekonominya di atas rata-rata.”

“Oke. Itu permintaan pertama. Lalu apa permintaan keduamu?”
“Aku akan meminta Peri untuk membuat cabang penerbitan Gramedia di luar pulau Jawa.”
“Lhah, aneh. Kenapa emangnya?”, tanyaku.
“Kamu tahu Andin? Dia tinggal di Indonesia bagian timur dan harga bukunya cenderung mahal. Bahkan tak jarang biaya ekspedisi kalau belanja online pun jauh lebih mahal dari harga bukunya. Padahal mereka kan juga butuh buku-buku bermutu dan berkualitas bagus seperti terbitan Gramedia. Sayang donk pangsa pasar seperti itu disisihkan?”

Aku terdiam. Sudah sering aku menjadi penampung ide-ide gilamu, tapi baru kali ini aku rasa semua idemu sungguh mengesankan. Kecuali kalau fakta ini hanya sebuah imajinasi, tapi toh harapan tidak akan berhenti hanya karena semesta belum berkonspirasi melakukannya.

“Permintaan ketigamu apa?”, tanyaku sambil berharap menemukan ide menarik lagi darimu.
“Oh, itu sih gampang. Aku minta Peri memberikan aku tiga kesempatan lagi untuk meminta sesuatu yang menyenangkan diriku sendiri. Begitu terus pada permintaan ketiga sampai peri itu mengeluh karena bosan padaku.”, kamu tertawa terbahak-bahak.

Senja sore itu begitu indah dan langit yang berangsur gelap mulai membuat kami beranjak pergi. Sebuah bintang terlihat jatuh di langit. Aku mengucapkan permintaanku dalam hati.

“Kalau aku punya satu saja kesempatan memberikan sesuatu pada hari ulang tahun Gramedia. Aku akan memberikan sebuah ucapan ulang tahun sederhana. Semoga Gramedia selalu sukses dan berjaya di bidangnya. Menerbitkan buku-buku yang menjadi bestseller, kualitas internasional tapi dengan harga lokal. Amin.”
Maret 30, 2012

Bookends


Cath adalah seorang wanita yang hidupnya sudah mapan, meskipun dia masih single. Dia toh tidak pernah lagi meributkan kencan, sebab bagi Cath, sahabat-sahabat yang ia miliki, (Josh dan Si) sudah cukup membahagiakan hidupnya. Karirnya di periklanan juga berkembang, sampai Lucy, istri Josh, mengusulkan ide yang sebenarnya sudah lama juga direncanakan Cath. Mereka akan membuat sebuah toko buku plus kafe di dalamnya. Sebuah ide brilian, mengingat kota tempat mereka tinggal belum memiliki padanan kesempurnaan toko seperti itu.

Tapi itu berarti Cath harus berhenti dari kemapanan di pekerjaannya sekarang. Dan, sekalipun harus diakui bahwa masakan Lucy selalu enak, berbisnis dengan seorang sahabat tentu saja beresiko tinggi. Tapi memiliki toko buku sendiri sudah menjadi keinginan terpendam Cath dari dulu. Jadi tentu saja ia mau melakukannya!

Kafe di dalam Toko Buku!!

Sayangnya, pada pesta pembukaan toko buku plus kafe tersebut, seorang sahabat lama yang sudah sepuluh tahun tidak bertemu, Portia, datang memberikan selamat. Itu adalah kehadiran pertama Portia yang ternyata mulai masuk lagi ke kehidupan persahabatan mereka. Portia pernah memiliki kenangan yang tidak mengenakkan dengan Josh, yang membuat Cath dan Si khawatir apakah peristiwa tidak mengenakkan itu akan terjadi lagi kali ini. Portia memang cantik, kaya, dan menarik, tapi ia bisa terlihat dingin, kaku dan superior di antara orang-orang. Padahal Cath bisa dibilang hampir memuja Portia sebagai sahabat wanita terbaiknya.

“Dia seperti saudara perempuan yang tidak pernah kumiliki.”, Hal. 129

Saya selalu menyukai kisah-kisah persahabatan. Seperti mengenang teman-teman terbaik saya yang selalu bisa saya hubungi kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Dan anehnya saya seperti merasa cerita dalam buku ini mungkin bisa saja terjadi pada banyak orang di sekitar saya. Tapi ijinkan saya mengkritik sedikit buku ini, sebelum saya mengemukakan apa yang saya suka dari buku ini berikutnya.
Di ringkasan cerita yang ditulis di cover belakang, ada kalimat yang menurut saya mengganjal, “ Bersama Lucy, istri sahabatnya dekatnya Josh…”. Lalu di halaman 195, “Josh menjejalkan beberapa potong cokelat lagi ke wajah Max..”, emm apa maksudnya mungkin menjejalkan ke mulut ya, bukan wajah?

Nah itu sedikit krtitik saya buat editorial, dan pada alur cerita, saya kurang puas tentang sisi Cath yang katanya suka pada buku. Sebab tidak banyak hal yang diutarakan tentang Cath yang katanya punya impian memiliki toko buku sendiri. Dan konflik yang terjadi pada tokoh utama, Cath, tidak sedrastis atau semengejutkan konflik yang terjadi pada sahabat-sahabatnya. Ini membuat saya kemudian berpikir, jangan-jangan Cath itu sebenarnya hanya sebagai pencerita, bukan bermain sebagai bintang utama buku ini? Karakter Cath sepertinya masih didominasi oleh kehadiran tokoh lain dalam cerita. Dan endingnya membuat saya tidak puas setelah menutup lembar terakhirnya. Kurang nggreget. Meski memang tidak bisa saya tebak.

Tapi saya akan memberikan tiga bintang untuk buku ini. Sebab saya menemukan kata-kata motivasi dan pencerahan di sela-sela ceritanya. Dan karena ini tentang tokobuku dan kafe, dua tempat yang selalu saya suka. Siapa sih pencinta buku yang nggak mau punya Toko Buku dan Kafenya sendiri?

 
Judul Buku :  Bookends
Penulis : Jane Green
Penerjemah : Utti Setiawati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua : Februari 2009
Tebal : 504 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-4099-3

Salam,

Salam,