Slide Show

Maret 30, 2012

Bookends


Cath adalah seorang wanita yang hidupnya sudah mapan, meskipun dia masih single. Dia toh tidak pernah lagi meributkan kencan, sebab bagi Cath, sahabat-sahabat yang ia miliki, (Josh dan Si) sudah cukup membahagiakan hidupnya. Karirnya di periklanan juga berkembang, sampai Lucy, istri Josh, mengusulkan ide yang sebenarnya sudah lama juga direncanakan Cath. Mereka akan membuat sebuah toko buku plus kafe di dalamnya. Sebuah ide brilian, mengingat kota tempat mereka tinggal belum memiliki padanan kesempurnaan toko seperti itu.

Tapi itu berarti Cath harus berhenti dari kemapanan di pekerjaannya sekarang. Dan, sekalipun harus diakui bahwa masakan Lucy selalu enak, berbisnis dengan seorang sahabat tentu saja beresiko tinggi. Tapi memiliki toko buku sendiri sudah menjadi keinginan terpendam Cath dari dulu. Jadi tentu saja ia mau melakukannya!

Kafe di dalam Toko Buku!!

Sayangnya, pada pesta pembukaan toko buku plus kafe tersebut, seorang sahabat lama yang sudah sepuluh tahun tidak bertemu, Portia, datang memberikan selamat. Itu adalah kehadiran pertama Portia yang ternyata mulai masuk lagi ke kehidupan persahabatan mereka. Portia pernah memiliki kenangan yang tidak mengenakkan dengan Josh, yang membuat Cath dan Si khawatir apakah peristiwa tidak mengenakkan itu akan terjadi lagi kali ini. Portia memang cantik, kaya, dan menarik, tapi ia bisa terlihat dingin, kaku dan superior di antara orang-orang. Padahal Cath bisa dibilang hampir memuja Portia sebagai sahabat wanita terbaiknya.

“Dia seperti saudara perempuan yang tidak pernah kumiliki.”, Hal. 129

Saya selalu menyukai kisah-kisah persahabatan. Seperti mengenang teman-teman terbaik saya yang selalu bisa saya hubungi kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun. Dan anehnya saya seperti merasa cerita dalam buku ini mungkin bisa saja terjadi pada banyak orang di sekitar saya. Tapi ijinkan saya mengkritik sedikit buku ini, sebelum saya mengemukakan apa yang saya suka dari buku ini berikutnya.
Di ringkasan cerita yang ditulis di cover belakang, ada kalimat yang menurut saya mengganjal, “ Bersama Lucy, istri sahabatnya dekatnya Josh…”. Lalu di halaman 195, “Josh menjejalkan beberapa potong cokelat lagi ke wajah Max..”, emm apa maksudnya mungkin menjejalkan ke mulut ya, bukan wajah?

Nah itu sedikit krtitik saya buat editorial, dan pada alur cerita, saya kurang puas tentang sisi Cath yang katanya suka pada buku. Sebab tidak banyak hal yang diutarakan tentang Cath yang katanya punya impian memiliki toko buku sendiri. Dan konflik yang terjadi pada tokoh utama, Cath, tidak sedrastis atau semengejutkan konflik yang terjadi pada sahabat-sahabatnya. Ini membuat saya kemudian berpikir, jangan-jangan Cath itu sebenarnya hanya sebagai pencerita, bukan bermain sebagai bintang utama buku ini? Karakter Cath sepertinya masih didominasi oleh kehadiran tokoh lain dalam cerita. Dan endingnya membuat saya tidak puas setelah menutup lembar terakhirnya. Kurang nggreget. Meski memang tidak bisa saya tebak.

Tapi saya akan memberikan tiga bintang untuk buku ini. Sebab saya menemukan kata-kata motivasi dan pencerahan di sela-sela ceritanya. Dan karena ini tentang tokobuku dan kafe, dua tempat yang selalu saya suka. Siapa sih pencinta buku yang nggak mau punya Toko Buku dan Kafenya sendiri?

 
Judul Buku :  Bookends
Penulis : Jane Green
Penerjemah : Utti Setiawati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kedua : Februari 2009
Tebal : 504 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-4099-3

Galaksi Kinanthi


Judul Buku : Galaksi Kinanthi
Penulis : Tasaro GK
Editor : Yani Suryani
Penerbit : Salamadani
Tebal : 432 halaman
Cetakan kedua : Februari 2009
ISBN 10 : 979-18035-9-5


Kinanthi adalah seorang gadis desa dari sebuah dusun kecil di Gunung Kidul, sebuah daerah di selatan Yogyakarta. Di dusun tersebut, keluarga Kinanthi dijauhi oleh banyak orang karena bapaknya terkenal suka berjudi dan ibunya sering disebut sebagai baulawean (wanita yang tiap menikah, suaminya selalu meninggal). Kinanthi sendiri juga tidak punya banyak teman, bahkan ia hanya berteman dengan satu orang, namanya Ajuj. Anak lelaki itu sebenarnya adalah anak seorang Rois, pemuka agama, yang paling tidak suka dengan keluarga Kinanthi. Tetapi ketidaksukaan itu rupanya tidak menurun terhadap Ajuj, ia malah lebih sering terlihat bermain bersama Kinanthi dan Hasto, adik Kinanthi, daripada bermain dengan anak lelaki lainnya. Ajuj juga sering membela Kinanthi dan tak pernah jera meski berkali-kali dimarahi orangtuanya karena bergaul dengan gadis desa tersebut. 

Suatu hari, Kinanthi yang telah lulus SD dipaksa orangtuanya untuk pindah hidup bersama sebuah keluarga di Bandung. Keluarga Pak Edi, namanya, memberikan balas jasa kepada keluarga Kinanthi sebanyak 50 kg beras sebagai tanda terima kasih karena diperbolehkan mengasuh Kinanthi. Siapa pula anak kecil yang mau berpisah dari keluarganya? Susah payah Kinanthi menolak pergi bersama keluarga baru itu, tapi ia hanyalah anak kecil yang tak punya kekuatan apa-apa dibanding keluarganya. Ia kabur, meronta, melawan, meski akhirnya ia terpaksa meninggalkan dusun tempat ia dilahirkan tersebut. Meninggalkan Bapak, Ibu, Hasto, dan .. Ajuj. Bocah lelaki itu berlarian mengejar mobil yang membawa Kinanthi pergi, meski gagal, ia masih berharap suatu saat mereka akan bertemu lagi. Kinanthi, teman bermainnya itu kini telah pergi.

Kinanthi melanjutkan hidup di Bandung, sampai suatu tragedi mendepaknya menjadi seorang TKW yang dipekerjakan di Arab. Kebahagiaan sudah jauh lari dalam hidup Kinanthi, ia berulangkali disiksa majikan, kemujuran pun sepertinya sudah enggan menghampiri karena tiap kali ia kabur, ia selalu masuk lagi ke rumah majikan lainnya yang sama bejat seperti sebelumnya. Harapan hidupnya mungkin karena Ajuj, pengharapan besar akan bertemu kembali dengan kawan lamanya itu membuat Kinanthi tegar. Ajuj-lah yang selama ini selalu memanusiakan Kinanthi, memberikan perlindungan dan kekuatan untuk bertahan hidup.

Cerita Kinanthi ini diceritakan secara flashback, sebab kelak ia menjadi seorang wanita sukses di Amerika. Kerisauan hati Kinanthi untuk bertemu kembali lagi dengan Ajuj-lah yang membuat buku ini semakin penasaran untuk dibaca. Apakah Kinanthi akan bertemu lagi dengan teman masa kecilnya itu? Atau Kinanthi memilih melupakan Ajuj dan melanjutkan hidupnya yang sekarang sudah nyaman?

Buku ini berisi banyak permasalahan yang mungkin mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia. Contohnya kasus perdagangan anak yang ujung-ujungnya mereka malah dijadikan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Kejadian penindasan yang dialami Kinanthi boleh jadi juga dialami ratusan ribu TKW kita di luar negeri. Penyerangan brutal oleh majikan dan ancaman yang menjadikan para korban itu memilih bungkam atau tak tahu kemana harus berkeluh kesah. Mereka memang merupakan sumber devisa Negara, tetapi apabila Negara saja tidak bisa berbuat banyak untuk menjamin kehidupan anak-anak negerinya yang bekerja di Negara asing tersebut, untuk apa memilih nekad?

Tentu jawabannya mudah. Mereka harus hidup, sebab di Negara sendiri tak banyak lapangan pekerjaan yang bisa menampung mereka dan memakmurkan mereka sebagai manusia. Bisa jadi kepergian mereka menjadi TKI seperti Kinanthi yang saking polosnya mereka beranggapan bahwa di Negara asing itu hidup mereka akan lebih baik. Tapi tentu saja, saya percaya ada cukup banyak majikan mereka yang masih memanusiakan mereka, sehingga impian kehidupan layak itu bisa tercapai.

'Galaksi Cinta' dalam buku ini
Karakter Kinanthi diceritakan dengan kuat, ia sosok yang tegar, cerdas dan berkemauan keras, meski kehidupan membantingnya sedemikian rupa. Galaksi Kinanthi telah berkembang dari sebuah ledakan besar yang membentuk gadis desa yang sederhana, polos dan lugu berubah menjadi seorang wanita yang kaya secara intelektual maupun financial. Buku ini saya ikutkan dalam posting bareng teman-teman Blogger Buku Indonesia, karena tokoh utamanya adalah seorang perempuan yang memperjuangkan sesuatu, yaitu kehidupannya sendiri. Ada banyak derita dan ketidakadilan yang dialami seorang Kinanthi, sebagai seorang anak ataupun sebagai seorang perempuan.  Mungkin itu keistimewaan perempuan, seperti kata Eleanor Roosevelt
“A woman is like a tea bag; you never know how strong it is until it's in hot water.”
Cerita di buku ini penuh dengan keromantisan kata khas tulisan-tulisan Tasaro.

"“Nanti, kalau kita ndak bersama lagi, terus kamu mau cari aku, kamu lihat saja ke langit sana, Thi. Cari Gubuk Penceng. Di bawahnya ada galaksi yang tidak terlihat. Namanya Galaksi Cinta. Aku ada di situ.”". Hal. 50
"Jangan kau ajari cara melupakanmu. Aku lebih tahu itu. Hari-hariku lebih fasih mengeja rasa itu.." Hal. 265

Disajikan dalam 16 bab yang masing-masing diberi judul seperti nama rasi bintang, buku ini jenis buku yang tepat dibaca bagi Anda yang menyukai cerita tentang benda langit dan kisah cinta.  

Pertama mengetahui buku ini, saya tergoda dengan tagline di bawah judul buku, “Sekali Mencintai Sudah itu Mati”. Bagaimana bisa seorang hanya sekali jatuh cinta dan setia pada satu cinta? Ya, baca saja bukunya dan temukan jawabannya, apakah ada yang mampu bertahan seperti itu..

Maret 29, 2012

Character Thursday 5

Eh, sudah akan 5 tokoh yang kita bicarakan sejak kamis bulan lalu ya? Emm, sejauh ini, entah kenapa saya lebih suka 'menonjolkan' para tokoh yang sebenarnya bukan tokoh utama cerita. Kali ini, saya juga memilih berbincang-bincang tentang seorang tokoh 'pendukung' dalam sebuah  novel berjudul 'Galaksi Kinanthi', karya Tasaro GK.

Sebelumnya, seperti biasa, saya mau cuap-cuap dulu tentang blog hop Character Thursday ini. :D

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…



Jadi, tokoh kita ini bernama Kinanthi. Karena Kinanthi di buku ini diceritakan dalam dua versi, anak-anak dan dewasa, saya mau bercerita tentang Kinanthi di masa kecilnya.

Kinanthi kecil tinggal di sebuah dusun di Gunung Kidul, sebuah wilayah di sebelah Selatan Yogyakarta. Waktu itu Gunung kidul terkenal gersang dan belum terjamah modernisasi, jadi Kinanthi kecil hidup dalam kesederhanaan hidupnya. Ia tumbuh di keluarga yang besar, tetapi kecil, maksud saya besar karena kakak-kakaknya banyak tetapi mereka semua sudah pergi dari kampung halaman. Merambahi ibukota dan tak jelas nasibnya.

Sedikit gambar gunung kidul
Kinanthi adalah sosok yang lugu, meski banyak warga yang membenci dan tak suka dengan keluarganya, Ia tetap menjadi 'anak kecil' apa adanya. Kepolosan itu hadir di karakter Kinanthi yang ditonjolkan oleh Tasaro, sang penulis, sehingga membaca kisah Kinanthi seakan benar-benar merasakan kepasrahan anak itu akan keadaan keluarganya.

Persahabatannya dengan Ajuj membuat Kinanthi lebih percaya diri, ia dimanusiakan oleh Ajuj. Persahabatan itu murni persahabatan dua anak kecil yang mana si Lelaki selalu berusaha melindungi Kinanthi, gadis desa yang memang seringkali dikucilkan orang-orang.

Yang kurang saya sukai dari karakter Kinanthi ini adalah ketergantungannya yang seakan cukup besar terhadap Ajuj, sampai suatu ketika mereka harus berpisah, Kinanthi setengah kelimpungan namun harus pasrah dan menapaki kehidupannya sendiri. Tanpa keluarga, tanpa Ajuj, sahabatnya.

Alasan saya memilih sosok Kinanthi di Blog Hop kali ini adalah, saya ingin menunjukkan pada siapapun yang membaca postingan saya kali ini, bahwa sosok Kinanthi kecil ini ada banyak di negara kita. Hidup di daerah yang kekurangan, dengan kondisi orangtua yang terkucilkan, padahal anak kecil itu sebenarnya memiliki hak yang sama untuk menikmati kemerdekaan hidupnya. Dari diskriminasi, dari kemiskinan, ketidak adilan, perdagangan anak terselubung, sampai kekerasan rumah tangga. Kinanthi kelak dijual sebagai TKI ke luar negeri, di mana penulis sepertinya sengaja menyorotkan permasalahan khas negeri ini tepat sebagai jalan hidup Kinanthi.

Kinanthi hanya satu cerita anak Indonesia yang tidak terselamatkan di negerinya sendiri.
Maret 28, 2012

Wishful Wednesday #5

Wishful Wednesday ke-5!!
 keren yak. *konsistennya saya, maksudnya dalam ikutan bloghop inih. :D
Seperti biasaa.. kita kenalan dulu sama Wishlist Wednesdaynya milik Perpus kecil.

1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Di hari Rabu iniih.. saya mau membicarakan sebuah buku yang diisukan sudah siap hadir tahun lalu, eh tapi ternyata belum jadi juga. Mungkin tahun ini terjemahannya sudah siap *semoga. #crossedfingers


Ini seri kedua dari Imaginarium Geographica.
Judulnya :

The Search for the Red Dragon


 



penulisnya : James A. Owen.

Kenapa buku ini ada di wishlist saya? Ehm, sebagai penggemar cerita-cerita fantasi, buku ini seperti menjadi 'kumpulan' dari berbagai tokoh fantasi yang pernah saya baca. Di buku pertamanya, ada banyak tokoh yang muncul dan itu cukup mengejutkan, jadi sejujurnya saya berharap di buku ini saya bisa mendapat 'kejutan' itu lagi.  Bahkan di beberapa review di Goodreads menyatakan ada kemunculan Merlin, Mordred, dan beberapa tokoh baru lainnya. Ratingnya juga cukup tinggi, jadi saya sangat bersemangat menantikan kehadiran buku ini! :)  

Maret 26, 2012

Charlie and the Great Glass Elevator


Judul Buku : Charlie and the Great Glass Elevator
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Ade Dina Sigarlaki
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua : Januari 2010
ISBN : 078-979-22-0364-6





Setelah mendapat kejutan-kejutan di pabrik Cokelat milik Mr. Wonka, kali ini Charlie dan keluarganya mendapat perjalanan ruaarr biasa bersama Mr. Wonka. Ke mana? Yak, ke luar angkasa. Tapi bukan Dahl kalau imajinasinya tidak luar biasa, kali ini ia menghadirkan perjalanan Mr. Wonka, Charlie dan keluarganya dalam sebuah elevator kaca tembus pandang alih-alih menggunakan roket di luar angkasa.

Pada awalnya Mr. Wonka hanya ingin mengajak mereka ke langit sampai ketinggian yang dirasa cukup untuk kemudian menjatuhkan elevator tersebut ke dalam pabrik cokelat. Tetapi kecelakaan terjadi, bukannya berhenti pada ketinggian tersebut lalu jatuh ke bumi, elevator tersebut malah bablas ke luar angkasa. Padahal yang ada di dalam elevator tersebut tidak hanya Charlie, Mr. Wonka dan Kakeknya Charlie. Tapi juga ada orang tua Charlie, Grandma Josephine, Grandma Georgina dan Grandpa George, mereka juga kakek nenek Charlie.

Di angkasa mereka melihat sebuah hotel yang akhir-akhir ini menjadi booming di media massa seluruh dunia. Hotel yang berhasil diterbangkan ke luar angkasa itu hampir pada saat yang bersamaan dengan kedatangan elevator Mr. Wonka, juga akan segera ditempati oleh banyak awak yang kelak bertugas sebagai karyawan hotel ruang angkasa tersebut. Mr. Wonka begitu bersemangat untuk mendaratkan elevatornya agar berhasil menjadi orang yang pertama masuk ke hotel tersebut. Setelah berhasil masuk, Mr. Wonka dan teman-teman kita melihat betapa hotel itu begitu mewah disertai makanan –makanan lezat. Mereka akan berpesta!!

Pada saat berbahagia itulah, suara dari ruang control hotel yang berada di bumi memberikan peringatan kepada Mr. Wonka dan kawan-kawan, mereka harus segera meninggalkan hotel tersebut karena mereka dikira para penjahat yang akan menghancurkan hotel luar angkasa tersebut! Bagaimana lanjutan kisah Mr. Wonka, Charlie serta keluarganya?

Ini adalah salah satu ciri khas buku Roald Dahl yang memiliki imajinasi seperti anak-anak, alias tak terbatas! Membaca buku ini seperti menemukan sumur buat dahaga saya akan fiksi fantasi anak-anak yang benar-benar berfantasi. Sayangnya, agak susah mencari buku-buku Dahl sekarang ini, soalnya lebih sering muncul di acara obral yang biasanya siapa cepat dia dapat. Dan saya tipe orang yang suka telat kalau datang ke acara obral buku.

Karakter yang menonjol di buku ini menurut saya adalah Mr. Wonka, bukannya Charlie. Meski Charlie terlibat dalam setiap adegan-adegan 'besar', tapi rasanya greget karakter Charlie tidak muncul sekuat kisahnya waktu di buku 'Charlie dan Pabrik Cokelat'. Mungkin memang ada pergeseran dominasi karakter, karena ini sifatnya lebih 'imajinatif', maka penulis menggunakan tokoh Mr. Wonka yang lebih punya kekuasaan dan keajaiban-keajaiban yang bisa lebih 'logis' untuk dimunculkan tiba-tiba. Eh tapi itu hanya pendapat saya semata loh.


 Imajinasi Dahl di buku ini, yang aslinya ditulis pada tahun 1973 sudah mengemukakan ide tentang hotel luar angkasa, keren ya? Bukan berarti itu adalah hal yang mustahil, sebab bagi orang yang cerdas, imajinasi itu sangat dibutuhkan untuk menemukan ide-ide baru yang brilian, meski mungkin susah diterima nalar secara langsung. Kalimat-kalimat yang digunakan Dahl dalam cerita juga sederhana dan tidak membosankan untuk dinikmati. Ditambah ilustrasi-ilustrasi menarik di dalam buku ini akan membuat Anda benar-benar merasa ikut dalam petualngan Charlie bersama Mr. Wonka. 

Jadi bila Anda ingin membaca buku fiksi yang sangat imajinatif, saya akan menyarankan Anda membaca buku-buku karya Roald Dahl!! :D


Salam,

Salam,