Slide Show

Maret 28, 2012

Wishful Wednesday #5

Wishful Wednesday ke-5!!
 keren yak. *konsistennya saya, maksudnya dalam ikutan bloghop inih. :D
Seperti biasaa.. kita kenalan dulu sama Wishlist Wednesdaynya milik Perpus kecil.

1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Di hari Rabu iniih.. saya mau membicarakan sebuah buku yang diisukan sudah siap hadir tahun lalu, eh tapi ternyata belum jadi juga. Mungkin tahun ini terjemahannya sudah siap *semoga. #crossedfingers


Ini seri kedua dari Imaginarium Geographica.
Judulnya :

The Search for the Red Dragon


 



penulisnya : James A. Owen.

Kenapa buku ini ada di wishlist saya? Ehm, sebagai penggemar cerita-cerita fantasi, buku ini seperti menjadi 'kumpulan' dari berbagai tokoh fantasi yang pernah saya baca. Di buku pertamanya, ada banyak tokoh yang muncul dan itu cukup mengejutkan, jadi sejujurnya saya berharap di buku ini saya bisa mendapat 'kejutan' itu lagi.  Bahkan di beberapa review di Goodreads menyatakan ada kemunculan Merlin, Mordred, dan beberapa tokoh baru lainnya. Ratingnya juga cukup tinggi, jadi saya sangat bersemangat menantikan kehadiran buku ini! :)  

Maret 26, 2012

Charlie and the Great Glass Elevator


Judul Buku : Charlie and the Great Glass Elevator
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Ade Dina Sigarlaki
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua : Januari 2010
ISBN : 078-979-22-0364-6





Setelah mendapat kejutan-kejutan di pabrik Cokelat milik Mr. Wonka, kali ini Charlie dan keluarganya mendapat perjalanan ruaarr biasa bersama Mr. Wonka. Ke mana? Yak, ke luar angkasa. Tapi bukan Dahl kalau imajinasinya tidak luar biasa, kali ini ia menghadirkan perjalanan Mr. Wonka, Charlie dan keluarganya dalam sebuah elevator kaca tembus pandang alih-alih menggunakan roket di luar angkasa.

Pada awalnya Mr. Wonka hanya ingin mengajak mereka ke langit sampai ketinggian yang dirasa cukup untuk kemudian menjatuhkan elevator tersebut ke dalam pabrik cokelat. Tetapi kecelakaan terjadi, bukannya berhenti pada ketinggian tersebut lalu jatuh ke bumi, elevator tersebut malah bablas ke luar angkasa. Padahal yang ada di dalam elevator tersebut tidak hanya Charlie, Mr. Wonka dan Kakeknya Charlie. Tapi juga ada orang tua Charlie, Grandma Josephine, Grandma Georgina dan Grandpa George, mereka juga kakek nenek Charlie.

Di angkasa mereka melihat sebuah hotel yang akhir-akhir ini menjadi booming di media massa seluruh dunia. Hotel yang berhasil diterbangkan ke luar angkasa itu hampir pada saat yang bersamaan dengan kedatangan elevator Mr. Wonka, juga akan segera ditempati oleh banyak awak yang kelak bertugas sebagai karyawan hotel ruang angkasa tersebut. Mr. Wonka begitu bersemangat untuk mendaratkan elevatornya agar berhasil menjadi orang yang pertama masuk ke hotel tersebut. Setelah berhasil masuk, Mr. Wonka dan teman-teman kita melihat betapa hotel itu begitu mewah disertai makanan –makanan lezat. Mereka akan berpesta!!

Pada saat berbahagia itulah, suara dari ruang control hotel yang berada di bumi memberikan peringatan kepada Mr. Wonka dan kawan-kawan, mereka harus segera meninggalkan hotel tersebut karena mereka dikira para penjahat yang akan menghancurkan hotel luar angkasa tersebut! Bagaimana lanjutan kisah Mr. Wonka, Charlie serta keluarganya?

Ini adalah salah satu ciri khas buku Roald Dahl yang memiliki imajinasi seperti anak-anak, alias tak terbatas! Membaca buku ini seperti menemukan sumur buat dahaga saya akan fiksi fantasi anak-anak yang benar-benar berfantasi. Sayangnya, agak susah mencari buku-buku Dahl sekarang ini, soalnya lebih sering muncul di acara obral yang biasanya siapa cepat dia dapat. Dan saya tipe orang yang suka telat kalau datang ke acara obral buku.

Karakter yang menonjol di buku ini menurut saya adalah Mr. Wonka, bukannya Charlie. Meski Charlie terlibat dalam setiap adegan-adegan 'besar', tapi rasanya greget karakter Charlie tidak muncul sekuat kisahnya waktu di buku 'Charlie dan Pabrik Cokelat'. Mungkin memang ada pergeseran dominasi karakter, karena ini sifatnya lebih 'imajinatif', maka penulis menggunakan tokoh Mr. Wonka yang lebih punya kekuasaan dan keajaiban-keajaiban yang bisa lebih 'logis' untuk dimunculkan tiba-tiba. Eh tapi itu hanya pendapat saya semata loh.


 Imajinasi Dahl di buku ini, yang aslinya ditulis pada tahun 1973 sudah mengemukakan ide tentang hotel luar angkasa, keren ya? Bukan berarti itu adalah hal yang mustahil, sebab bagi orang yang cerdas, imajinasi itu sangat dibutuhkan untuk menemukan ide-ide baru yang brilian, meski mungkin susah diterima nalar secara langsung. Kalimat-kalimat yang digunakan Dahl dalam cerita juga sederhana dan tidak membosankan untuk dinikmati. Ditambah ilustrasi-ilustrasi menarik di dalam buku ini akan membuat Anda benar-benar merasa ikut dalam petualngan Charlie bersama Mr. Wonka. 

Jadi bila Anda ingin membaca buku fiksi yang sangat imajinatif, saya akan menyarankan Anda membaca buku-buku karya Roald Dahl!! :D


Maret 25, 2012

Nyai Duesseldorf

Namanya Kinasih, seorang gadis pemetik daun teh dari Ciwidey, sebuah kota di Jawa-Barat. Kinasih adalah sosok gadis yang cantik lahir dan batin. Dia pintar, ramah, santun, pokoknya tipe wanita yang sanggup membuat hati pria berjedag jedug ria saking kagumnya. *tsaah.

dari http://didephotography.blogspot.com/2010/10/lanscape-of-kebun-teh-ciwidey-bandung.html

Di sekolah, Kinasih dikagumi guru karena prestasi dan kepintaran otaknya. Ini membuat Ardy, seorang pria pemilik sekolah besar di Ciwidey, penasaran dengan Kinasih. Pertemuan mereka membuat Ardy langsung jatuh hati dengan Kinasih, yang lebih suka dipanggil Nyai. Awal mulanya mereka berteman dan berpartner, Kinasih mengelola perpustakaan sekolah dan membantu Ardy dalam hal mencerdaskan anak-anak Ciwidey. Meningkatkan mutu pendidikan dan menyebarkan kesempatan bersekolah yang rata bahkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu sekalipun.

Cinta itu ada karena terbiasa, kata pepatah. Maka tumbuhlah bibit suka di antara mereka yang bersemi menjadi cinta. Sayangnya, kebahagiaan mereka tak kunjung bertahan lama. Bahkan bisa dibilang ada saja aral halangannya. Baik dari Ibunya Ardy yang gak rela anaknya suka sama orang desa, maupun dari Mark, seorang bule Jerman yang jatuh hati dengan Nyai.

Duesseldorf, dari wikitravel.org

Awal pertemuan Mark dengan Nyai sebenarnya terjadi jauh sebelum Nyai jatuh cinta dengan Ardy. Saat itu Nyai sempat menyukai Mark, tapi kehadiran Ardy ternyata sanggup merajai hati Nyai. Ketika Nyai bermasalah dengan hubungannya bersama Ardy, Mark selalu hadir dan memberikan dukungan moril kepada Nyai. Statusnya memang sahabat, tetapi sebagai sahabat yang sangat mencintai Nyai.

Lalu mengapa judulnya ‘Nyai Duesseldorf’? Nah, kisah si Nyai ini pada bagian prolog sebenarnya sudah mengantarkan pembaca ke Duesseldorf, tempat Mark berasal. Tetapi karena sebagian besar yang diceritakan adalah kisah Nyai di Ciwidey, saya rasa porsi keberadaan Nyai di Duesseldorf, sebagai judul utama, agak kurang. Tapi kehadiran konflik yang naik turun di cerita membuat pembaca cukup larut bahkan terus penasaran akan kisah cinta Nyai. Happy ending ngga ya, happy ending nggak ya.. *gitu terus pikirannya.

Meski tokoh Nyai menjadi si cewek yang sempurna, (nggak semua cewek bisa cantik luar dalam, loh) tapi kisah cintanya bisa dibilang tragis. Entahlah, mungkin memang benar bahwa kekuatan cinta itu bener-bener dahsyat, bisa membuat seseorang bertahan di tengah badai yang menerjang atau bahkan bisa membuat seorang berubah jadi setengah waras karena kehilangan orang yang kita cintai. Dan yang lebih kuat lagi diceritakan di buku ini, menurut saya adalah kekuatan Nyai sebagai seorang wanita.

Kekuatan Nyai mempertahankan cinta, mengusahakan pendidikan yang layak bagi anak-anak di kampungnya, serta bagaimana cara dia mengikhlaskan kenangan masa lalunya adalah hal-hal yang saya kagumi dari Nyai. Pemilihan tokoh utama dari kalangan bawah serta beberapa percakapan yang ada membuat buku ini memiliki pesan moral dan kritik sosial yang diusung secara langsung oleh penulis.


Lebih manis lagi karena novel ini dibundel juga dengan sebuah CD berisi 10 lagu yang dinyanyikan Yohanna Nainggolan dengan lagu pertama berjudul Hanya Untukmu, merupakan soundtrack dari kisah Nyai Duesseldorf.
  
Telah lama kita menahan pedih
Sakit ini, biarkan terkuak
Hati yang kini tinggal kepingan
Ingin tangisi hidup
Bersamamu

Nggak usah bersedih Nyai karena untukmu saya berikan 4 bintang!


Judul Buku  : Nyai Duesseldorf
Penulis  : Zeventina
Penyunting : Krisna Pabichara dan Tantrina Dwi A.
Penyelaras Aksara : Mery Riansyah
Penerbit : Imania
Cetakan Pertama : Desember 2011
Tebal : 402 halaman, paperback
Maret 23, 2012

Character Thursday 4

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
4. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
5. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Kali keempat ini, karakter yang akan aku ambil adalah seorang gadis yang kelak menjadi satu-satunya wanita yang bisa menaklukan hati Sherlock Holmes (Mungkin). heheh

Namanya Irene Doyle.
Irene Doyle adalah seorang gadis yang sering membantu dan ikut Ayahnya dalam hal membantu orang-orang yang kesulitan. Ayahnya pendiri dari Perkumpulan Kunjungan Sesama di London, mereka memberi kesempatan para pesakitan untuk menyampaikan uneg-uneg mereka. Mengajak orang-orang tersebut berdoa dan kesemuanya dilakukan demi misi sosial yang dijunjung tinggi.
Irene adalah seorang gadis mandiri yang cukup berkeras hati. Ia tipe cewek yang selalu penasaran, yang membuat ia juga merupakan cewek pemberani. 
Di buku "The Boy Sherlock Holmes, Eye of the Crow", Irene menjadi teman Holmes dalam memecahkan kasus. Ide-ide dan kemampuan Irene turut membantu Holmes menemukan titik-titik terang yang ia hadapi. Kalau misalnya, kelak Irene Doyle ini adalah Irene Adler yang biasa saya baca di buku-buku Holmes karya Arthur Doyle, dan kelak akan difilmkan (versi Irene Adler muda). Saya memilih gadis ini yang akan memerankannya. :D

yaituuu... 









Keira Knightley!!! Wajahnya yang bergaris tegas dan senyumnya yang sederhana sepertinya cocok buat Irene Doyle di buku ini, kalo difilmkan looh.. :D
Maret 21, 2012

The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”


Judul Buku : The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”
Penulis : Shane Peacock
Penerjemah : Maria Lubis
Penerbit : Mizan Publika
Cetakan Pertama : Oktober 2011
Tebal : 368 halaman, paperback
ISBN : 978-602-8579-92-6



Anda pasti sering mendengar kisah Sherlock Holmes, tapi pernahkah Anda penasaran seperti apa kehidupan Sherlock di masa kecilnya? Jika hal itu pernah terlintas di pikiran Anda, maka buku ini berisi jawabannya.

Sherlock Holmes adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dengan orangtua mereka bernama Wilber dan Rose Holmes. Rose sebenarnya adalah seorang Bangsawan Inggris dengan sedikit campuran Prancis, sedangkan Wilber adalah seorang lelaki genius yang sangat menyukai ilmu tentang burung. Dua sejoli ini mengalami cinta yang tidak disetujui orangtua, mereka menikah dan kabur dari masa lalu, lalu memilih sebuah flat sederhana di kawasan Southwark, selatan Sungai Thames.

Kasus Sherlock pertama ini dimulai ketika ia membaca Koran yang berisi berita tentang pembunuhan seorang wanita di sebuah gang sempit di London. Pembunuhan kali ini begitu menarik perhatian Sherlock, karena ada gagak-gagak yang seakan selalu mengikutinya. Sebenarnya polisi sudah menemukan seorang tersangka utama kasus ini, yaitu seorang remaja keturunan Arab bernama Mohammad Adalji. Pada hari ketika tersangka itu akan diadili di Gedung Pengadilan, Sherlock pergi ke sana Karena ia begitu penasaran apakah benar anak lelaki itu seorang pembunuh. Ketika Adalji diseret oleh para polisi, secara tidak sengaja, Sherlock jatuh dan ia bersitatap dengan Si tersangka tersebut.

“Bukan aku pelakunya.”, Hal. 36

Kalimat Adalji itu seakan memenuhi pikiran Sherlock dan ia terus berpikir untuk membuktikan bahwa anak Arab tersebut tidak bersalah. Kemudian ia mencoba mencari sesuatu yang barangkali dapat ditemukan di TKP pembunuhan perempuan itu. Ternyata ia menemukannya, dengan bantuan gagak, ia menemukan sebuah bola mata palsu yang terselip di antara bebatuan.

Sialnya, saat itu ada polisi bertugas mengawasi tempat itu yang memergoki Sherlock dan menjebloskannya ke penjara karena dianggap merupakan sekutu Adalji. Lalu bagaimana cara Sherlock membuktikan bahwa ia dan Adalji tidak bersalah? Ya, sejujurnya Sherlock butuh banyak keberuntungan dan kelengahan Polisi untuk bisa melarikan diri dari penjara dan mencari tahu siapa pembunuh yang sebenarnya. Secepatnya. Sebelum Adalji kehilangan nyawanya untuk suatu hal yang tidak ia lakukan!

Karakter Sherlock di masa muda ini agak berbeda dengan karakter di masa tuanya yang suka slengean, sarkatis. Tapi sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan sangat teliti yang kadang memasukkan Sherlock ke dalam bahaya tapi juga membantunya dalam memecahkan masalah. Sikap kritis dan ingatan fotografis yang dimiliki Sherlock sejak kecil ini yang saya rasa awet bertahan sampai kisah-kisah di masa tuanya. Otaknya yang brilian seakan terus bekerja mengolah informasi-informasi yang ia dapatkan, hingga mendapat titik temu yang mencerahkan.

Suasana Inggris yang suram serta kekumuhan yang terjadi mungkin akibat dari Revolusi Industri mampu dikisahkan penulis dengan rapi dan gamblang. Cerita yang cukup menegangkan, ditambah beberapa ilustrasi kasar yang menambah keistimewaan buku ini. Ending cerita yang apik meski menyedihkan membuat saya sebagai pembaca semakin penasaran akan buku keduanya. Akankah kisah tragis di buku pertama ini mengubah kepribadian Sherlock?


Salam,

Salam,