Slide Show

Maret 21, 2012

Wishful Wednesday #4

Sudah pekan keempat aku ikutan Wishful Wednesdaynya Perpus kecil. Makin lama makin seru, kita jadi makin banyak tahu buku-buku baru yang bagus dan emm.. sayangnya mahal. --". Tapi tak apaaah, mari kita lanjutkan ber-Wishful-nya.


Pengen ikutan juga?
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)


Kali ini saya mau ber-wishlist ria dengan sebuah buku yang katanya sih termasuk dalam best seller-nya Amazon. Nggak tau bener apa nggak, tapi buku ini sudha menggoda saya bahkan dari judul awalnya saja.






Ini cover yang saya ambil dari Amazon. Judulnya Abraham Lincoln : Vampire Hunter, karya Seth-Grahame Smith.

Eits, kaget? yak, Abraham Lincoln Sang Presiden yang terkenal di Amerika itu. Ternyata ia pemburu Vampir! Benarkah? Nah itu dia yang bikin penasaran. Tapi ada masalah. Harganya Mahaall, apalagi kalo pake mesen langsung dari Amazon. fiuuh, pasti ditambah ongkos transportasi kirimnya akan lebih mahal lagi. Ini yg aku sayangkan. Sedangkan di Indonesia belum ada bisik-bisik penerbit mana yang mau nerjemahin buku ini

T_T



Siapa ya yang sudah punya atau baca buku ini? Errr... aku pingin banget pinjem dehh.. apalagi kalo ada yang baik hati mau mbeliin. Eh. *senyum senyum manis manis maksa

Ini review dari Amazon.

Indiana, 1818. Moonlight falls through the dense woods that surround a one-room cabin, where a nine-year-old Abraham Lincoln kneels at his suffering mother's bedside. She's been stricken with something the old-timers call "Milk Sickness."

"My baby boy..." she whispers before dying.
Only later will the grieving Abe learn that his mother's fatal affliction was actually the work of a vampire.

When the truth becomes known to young Lincoln, he writes in his journal, "henceforth my life shall be one of rigorous study and devotion. I shall become a master of mind and body. And this mastery shall have but one purpose..." Gifted with his legendary height, strength, and skill with an ax, Abe sets out on a path of vengeance that will lead him all the way to the White House.
While Abraham Lincoln is widely lauded for saving a Union and freeing millions of slaves, his valiant fight against the forces of the undead has remained in the shadows for hundreds of years. That is, until Seth Grahame-Smith stumbled upon The Secret Journal of Abraham Lincoln, and became the first living person to lay eyes on it in more than 140 years.

Using the journal as his guide and writing in the grand biographical style of Doris Kearns Goodwin and David McCullough, Seth has reconstructed the true life story of our greatest president for the first time-all while revealing the hidden history behind the Civil War and uncovering the role vampires played in the birth, growth, and near-death of our nation..
Nah, ini wishlistku Rabu ini. Mana Wishlist-mu? :D
Maret 16, 2012

Sarah’s Key


Julia Jarmond adalah seorang wanita Amerika yang bekerja sebagai wartawan di sebuah surat kabar di Perancis. Suatu hari ia ditugaskan untuk membuat artikel tentang peringatan ke enam puluh tahun Vel’d’Hiv’. Operasi Angin Musim Semi, nama lainnya, adalah peristiwa pengumpulan besar-besaran di sebuah stadion indoor bernama Vélodrome d’Hiver pada tanggal 16 Juli 1942. Ribuan keluarga Yahudi disekap di sana lalu dikirim ke Auschwits dan dimasukkan ke kamar gas.

Masalahnya, ini adalah aib bagi orang-orang Prancis, sehingga Julia mungkin akan kesulitan menemukan fakta-fakta atau jejak masa lalu dari peristiwa memalukan tersebut. Mengapa? Karena orang-orang Yahudi tersebut ditangkapi oleh Polisi-Polisi Prancis, Kamp-kamp yang dijadikan tempat tahanan juga berada dekat dengan rumah-rumah warga Prancis dan para terluka tersebut, orang-orang Yahudi, dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya di depan mata warga Prancis, karena mereka melalui jalan-jalan utama yang tentu dapat dilihat orang banyak.

Penjelajahan Julia akan peristiwa Holocaust tersebut membuatnya sangat penasaran. Terlebih banyaknya ketidaktahuan banyak orang Prancis sendiri akan tragedi apa yang terjadi saat itu. Aib yang mereka anggap angin lalu, sampai Julia menemukan rahasia antara apartemen nenek suaminya dengan sebuah keluarga dari korban Holocaust tersebut.
26 Rue de Saintonge, saat ini
Tersebutlah Sarah Starzynski, gadis kecil berumur sepuluh tahun yang pada malam di Juli 1942 mendengar gedoran di pintu apartemennya. Ia segera membangunkan ibunya, berdua mereka membuka pintu dan mendapati dua Polisi Prancis menyuruh mereka mengemasi barang-barang. Ibunya membereskan barang dan Sarah membangunkan adik laki-lakinya, Michel, supaya bergegas mengikuti ia dan Ibunya. Michel terlalu takut untuk ikut, ia memilih bersembunyi di tempat persembunyian petak umpet favorit mereka, yaitu di dalam lemari.

Sarah menyetujuinya, ia membiarkan Michel masuk dan berbisik bahwa Sarah akan kembali untuk mengeluarkan Michel. Pintu lemari terkunci dan Sarah tahu adiknya akan aman, di dalam lemari ada sebotol air minum, sebuah senter dan buku cerita yang disukai Michel. Sarah memasukkan kunci kuningan itu ke dalam sakunya dank e luar rumah bersama Ibunya. Ia berbisik bangga kepada Ibu, kalau Michel bersembunyi dalam lemari dan ia akan aman. Kita akan segera kembali untuk mengeluarkannya.

Saat itu Ibu dan Ayahnya yang menyusul kemudian menunjukkan senyum tersedih yang pernah dilihat Sarah. Kenapa? Ah, celakanya Sarah dan orangtuanya tidak langsung dikembalikan ke rumah. Mereka di bawa ke sebuah ruangan besar bersama banyak orang-orang Yahudi lainnya. Benak Sarah berkecamuk, ia harus kembali menolong adiknya, Michel masih di dalm lemari. Ia harus segera melarikan diri. Jika tidak…

Ya, sebuah cerita yang menautkan dua kehidupan, beberapa generasi dan disatukan oleh peristiwa pahit dalam sejarah manusia. Diceritakan secara bergantian antara kisah Sarah dan Julia, yang membuat pembaca betah lama-lama menikmati alurnya. Meski font huruf yang digunakan kurang nyaman di mata, namun konflik pernikahan, tragedy kemanusiaan, pengungkapan misteri yang dijalin penulis dalam cerita ini seakan menjadi perekat yang membuat saya penasaran untuk terus membaca.

Velodrome d'Hiver memorial sculpture
 Penokohan Julia dan Sarah yang kuat serta cerita yang tragis membuat buku ini amat berkesan bagi saya. Bahkan dalam waktu kurang dari 24 jam sudah selesai dibaca, tentu karena terbawa emosi dan rasa penasaran yang muncul saat membaca kisahnya. Mungkin Sarah adalah tokoh fiksi, tapi bisa jadi ia benar-benar ada di luar sana. Seorang dari beribu korban Holocaust, yang tak hanya terjadi di Prancis tapi terjadi di beberapa bagian dunia lainnya. Tragedi yang diungkap penulis ini membuat saya memandang aib suatu Negara sebagai suatu hal yang jika ditutup-tutupi malah menjadi penyakit yang menggerogoti batin orang-orang yang terlibat di dalamnya secara langsung maupun tidak langsung.

Poster Film Sarah's key
 Tatiana de Rosnay, sang penulis novel ini sebenarnya adalah orang Prancis, sejak tahun 1992 ia telah menerbitkan 12 novel baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis. Novel Sarah’s Key diterbitkan pertama kali tahun 2006 dan berhasil mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya Livre du Poche - Reader's choice, Prix de lecteurs de Corse dan Cronos prize of literature. Novel Sarah’s Key juga sudah difilmkan pada tahun 2010 dengan Kristin Scott Thomas sebagai Julia dan Melusine Mayance sebagai Sarah. Anda bisa mengunjungi website de Rosnay di http://www.tatianaderosnay.com/.

4/5 bintang untuk buku ini!


Judul Buku :  Sarah’s Key
Penulis : Tatiana de Rosnay
Alih Bahasa : Lily Endang J.
Tebal : 340 halaman, paperback
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Cetakan Pertama : 2011
ISBN : 978-602-00-0923




Maret 15, 2012

Character Thursday 3

Udah Character Thursday ketigaa.. *hip hip huraa.
*Apa sih.
Baiklah, sebelum mulai menokohkan si dia. Mari kita ulas dulu peraturannya yang masih sama.

Peraturannya masih samaa..


Character Thursday
 
 
 
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
 4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…
 
 
 Kali ini saya mau cerita tentang seorang wanita keren bernamaa.. *aduh, nggak tahu namanyaaa.

Sebut saja Ibunya Lena Haloway, dari cerita di Novel Delirium karya Lauren Oliver. 
 
 
Kenapa saya milih Si 'Ibu' ini? Begini, dia (menurut saya pribadi) adalah sumber dari konflik yang sebenarnya terjadi pada tokoh utama, yaitu Lena Haloway, anak perempuannya.Si Ibu ini amat sangat menyayangi anak-anaknya. Yaitu Lena dan Rachel, kakak Lena.
“Aku mencintaimu. Ingat. Mereka Tidak bisa mengambilnya.”
Padahal saat itu tidak ada orangtua lain yang bersikap begitu sayang terhadap anaknya, seperti kasih sayang Ibunya Lena. Mereka bernyanyi (padahal musik adalah suatu hal yang diatur ketentuannya oleh undang-undang, jadi tidak boleh sembarang musik bisa didengarkan dengan legal), bermain kejar-kejaran di rumah, pesta piyama, tertawa-tawa, dan semuanya dilakukan secara rahasia, dengan pintu dan sela-sela jendela yang tertutup rapat, agar tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi di rumah mereka.Ini yang membuat Lena sebenarnya sangat beruntung, karena sejak kecil ia disiram dengan penuh cinta oleh keluarganya. Meski saat itu pemerintah telah bersikeras menganggap cinta adalah penyakit mematikan yang harus dihindari.

Kira-kira kalau difilmin, siapa ya yang pantas jadi si Ibu yang 'keras kepala' tapi penyayang ini? Hmm.. berbagai wajah bersliweran di pikiran saya, tapi menurut saya paling pas kalo diperankan..
 
 
 Halle Berry!! Dia mewakili sosok wanita yang penuh cinta tapi juga ada sisi keras dan perjuangannya. :)
 
Maret 14, 2012

Wishful Wednesday #3

Udah hari Rabuuu.. Meski agak ketinggalan, namun tak apalah. Kali ini saya mau ngajak kalian menyimak sebuah buku yang sudah saya pingin-in sejak pertama bertatap muka di toko buku. Tsaaah.. Eh, sebelumnya, sesuai peraturaan, kita kenalan dulu sama Wishful Wednesday nya Perpus kecil.


 Nah, yang mau share Wishful Wednesdaynya, silakan lho! 




1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =) 
2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya! 
3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Kali ini, Wishful Wednesday saya adalah sebuah buku karya Neil Gaiman berjudul American Gods.

Kenapa saya pingin buku ini? Well, utamanya sih karena saya penasaran dengan cerita fantasi khas Amerika. Sebenarnya selama ini saya lebih sering membaca fantasi khas dunia Eropa, Afrika atau Asia. Nah, jarang banget saya membaca cerita Fantasi yang ada totemnya.

Ini yang membuat saya bersemangat untuk terus menabung agar bisa membeli satu persatu Wishful Wednesday saya. Wakakak *curcol.

American Gods memenangkan penghargaan Hugo Award for Best SF/Fantasy Novel, Bram Stoker Award for Best Horror Novel, Locus Award for Best Fantasy Novel, Nebula Award for Best Novel, udah gitu bintannya di Goodreads tinggi. Jadi saya rasa, pantaslah kalau buku ini jadi Wishful Wednesday saya kali ini.



Sedikit review dari Goodreads yang saya culik.
Menjalani masa hukuman tiga tahun di penjara, Shadow melalui hari-harinya dengan tenang, menunggu dengan sabar hari ketika dia bisa kembali ke Eagle Point, Indiana. Pria yang tidak lagi takut akan yang mungkin terjadi esok, yang dia inginkan hanyalah kembali bersama dengan Laura, istri yang sangat dia cintai, dan memulai kehidupan baru.

Tetapi beberapa hari sebelum dia dibebaskan, Laura dan sahabat Shadow tewas dalam kecelakaan mobil. Hidupnya berantakan dan kehilangan arah, Shadow memutuskan untuk menerima pekerjaan dari orang asing yang memesona yang Shadow temui dalam perjalanan pulang. Pria misterius itu menamakan dirinya Mr. Wednesday, yang sepertinya lebih memahami Shadow daripada dirinya sendiri.

Kehidupan sebagai pelindung, sopir, dan pesuruh Wednesday ternyata lebih menarik dan berbahaya daripada yang dibayangkan Shadow––pekerjaan ini membawanya melalui perjalanan gelap dan aneh dan memperkenalkannya kepada karakter-karakter eksentrik dengan takdir yang bertautan dengan takdir Shadow sendiri. Shadow belajar bahwa masa lalu tidak pernah mati; bahwa semua orang, termasuk Laura yang dia cintai, menyimpan rahasia; dan bahwa mimpi, totem, legenda, dan mitos sebenarnya lebih nyata daripada yang kita ketahui. Puncaknya, dia akan menemukan di balik permukaan tenang kehidupan sehari-hari, ada badai datang––dan peperangan epik untuk jiwa Amerika––dan dia berdiri di tengah-tengah semua itu.

Semburat Senyum Sore



Judul Buku : Semburat Senyum Sore
Penulis : Vinca Callista
Penyunting : Jia Effendie
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Mei 2011
Tebal : 244 halaman, paperback



 Langit Astreila Kawiswaran adalah seorang gadis berumur 20 tahun yang bekerja sebagai seorang penyiar di Ganendra Radio. Untuk merayakan ulang tahun Ganendra Radio yang kesepuluh, general manager Ganendra meminta Langit untuk membuat naskah film. Bahagia bukan kepalng, Langit tentu saja langsung menyanggupi permintaan itu. Me nulis sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi gadis yang supel itu, ia telah sering membuat cerpen, tulisan di blog, bahkan sampai menulis novel. Tapi keinginan terbesar Langit sebenarnya adalah membuat jalan cerita sebuah film.

Ternyata membuat sebuah film itu tidaklah mudah. Menentukan jalan cerita yang sesuai dengan kemauan banyak pihak dan terlibat langsung dalam pengambilan gambarnya membuat Langit cukup lelah, meski dijalaninya dengan semangat 45. Padahal saat itu di keluarganya sedang ada masalah. Oom kesayangannya meninggal dunia, sementara tantenya berbuat semena-mena terhadap Mama Langit dan Nini, neneknya. Belum lagi masalah yang timbul dari kisah cintanya Langit. Khas anak muda, menyukai dua orang pada saat yang bersamaan. XD

Tapi pertemuan Langit dengan Nenek Romlah dan Waris membuat cara pandang Langit terhadap hidup ini berubah. Pedagang tasbih di pinggir jalan itu menyadarkan Langit bahwa Langit masih jauh lebih beruntung daripada banyak orang yang tak mampu seperti Si Nenek. Pertemuan sederhana membuat Langit terlibat dan terikat lebih erat dalam jalinan kasih sayang yang diciptakan melalui senyum tulus dan keikhlasan Nenek Romlah.

Sebuah cerita yang benar-benar padat dan sarat makna. Yang paling saya suka dari buku ini adalah kata-kata indah yang ditulis di bagian bawah bab baru. Sebenarnya memang merupakan inti dari kisah yang tertuang dalam bab tersebut, tapi dengan manis, penulis menulisnya dalam kalimat yang panjang, tapi bermakna.

Membaca cerita ini sebenarnya membuat saya seperti menonton alur padat sinetron, cerita khas anak muda dan reality show tentang kehidupan yang disajikan secara singkat. Terlalu banyak masalah pada tokoh utama sehingga menyebabkan masalah itu jadi berlompatan di tiap-tiap bab. Kurang terpadu, kesannya.

Tapi tetaplah, pembawaan Langit yang riang. Alur yang cepat. Bahasanya yang keren dan gampang melekat, membuat saya memberi 4 bintang untuk buku ini.

Satu kalimat Langit yang saya suka,
“Kalau kita nggak bisa dapet apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang udah kita dapet.”

Salam,

Salam,