Slide Show

Maret 07, 2012

Bedah Buku Sanie B. Kuncoro 4 Maret 2012


Hari itu kayaknya hari minggu deh, waktu ditawarin Mas Yudhi Herwibowo buat ngisi acara di Bedah Bukunya Mbak Sanie B. Kuncoro di Balai Soedjatmoko, Solo. Ih rasanya keren banget ya kalau bisa ikutan acara ngobrol-ngobrol begituan. Dasar emang sayanya yang kepedean alias nekad, maka saya meng-iyakan tawaran Mas Yudhi tersebut. Usut punya usut, ternyata memang yang akan membedah buku-buku Mbak Sanie tersebut adalah kebanyakan wajah-wajah baru.

Masalahnya saya belum pernah baca buku Mbak Sanie!!

Nah, begitu tawaran itu saya iyakan, untungnya Mas Yudhi bilang kalo buku Mbak Sanie yang akan saya bedah bisa saya ambil tgl 15 Februari besok pas acara Ulang Tahunnya Pawon. Jadilah saya bergembira dan antusias banget menunggu tgl 15 itu datang. Singkat cerita, begitu saya dapat bukunya dari Mbak Sanie, saya langsung bergegas pulang. Maklum, serombongan sama suami dan anak, jadi saya udah dikejer-kejer diajak pulang karena udah jam 21.30, lewat jam malam booo’..

Besok pagi langsung saya baca itu buku, dan ternyata nggak butuh waktu lama menghabiskan cerita di dalamnya. Nah, kalau penasaran bisa cek review saya di sini .

Tanggal 4 Maret, hari minggu jam setengah tujuh malam saya berangkat sendirian ke BS, si anak saya tinggal sama suami di rumah, katanya sih mereka bakalan akur. Meski hati agak keder juga, soalnya nggak pernah ninggalin anak malem malem. Sampai di BS, ternyata yang dateng itu banyaak banget dari Pawon dan dunia perbukuan. Matteekk. Itu yang terlintas di pikiran saya. Saya cuman seorang penikmat buku dan blogger biasa, nerbitin buku juga buku kumpulan soal-soal, bukan karya sastra berkelas high kayak mereka. Langsung ke-pede-an saya musnah seketika.

Untungnya saya ketemu Mbak Lia Achmadi ‘ProResensi’ (yang sering streaming denger tiap minggu sore di Pro2 RRI pasti tahu acara ini deh).  Mbak Lia ini supell banget orangnya, syukurlah saya bisa ngobrol-ngobrol banyak dan diperkenalkan dengan dua pembicara wanita lainnya. Eh, begitu kenalan, saya lebih shock lagiih.. ternyata mereka senior-senior di bidang sastra. Jegeeerrr.. bak petir menggelegar, ciut lagi deh keberanian saya untuk tampil. Seorang pembicara wanita bernama Nusya Kuswantin yang telah memiliki sebuah novel berjudul Lasmi. Nah wanita yang satu lagi bernama Ita Siregar, di goodreads udah punya 3 novel berjudul Satu hari penuh keajaiban, JustLooking For Daniel, dan Emeritus.
Pembicara ketiga bernama Bandung Mawardi, seorang penulis, editor dan kritikus sastra.


Huaa.. kesalahan saya adalah tidak browsing mencoba mencari siapa saja yang menjadi pembedah buku di acaranya Mbak Sanie. Tapi namanya udah kadung nyemplung, ya lanjutin aja doonk. Syukur terbesar saya adalah karena bisa berkenalan dengan wanita-wanita penulis yang saya sebutkan di atas. Bangga banget, yakiin deh!! Untungnya lagi Ada Mbak Busyra (@bzee_why) yang ikut hadir di acara tersebut, beneran jadi agak tenang waktu acara berlangsung. Heheheh.

Acara dimulai jam 19.30 oleh Mas Yudhi dilanjutkan dengan Mbak Lia sebagai moderator acara. Diskusi-diskusi singkat tentang tiga buku Mbak Sanie akan saya uraikan sedikit ya.
  1. Dari Mbak Ita, Buku Melepas Ranting Hati terbitan Gradien. Kebanyakan cerita di buku ini ternyata merupakan cerita-cerita lama yang ‘diperbaharui’ menjadi cerpen-cerpen gaya baru. Membaca buku ini seperti membaca karya Mbak Sanie yang sering muncul di majalah Anita Cemerlang jaman tahun 80-an. Cowok yang ditampilkan juga khas cowok-cowok jadul yang seneng hiking dsb. Merupakan buku yang kuat unsur perempuannya, yang merupakan ciri khas tulisan Mbak Sanie.
  2. Dari Mbak Nusya, Buku Sayap Cahaya, terbitan Elexmedia. Pas banget sama hal yang sedang digeluti Mbak Nusya sekarang ini di bidang antropologi. Buku ini membahas kehidupan wanita dengan lelaki dan satu wanita lagi yang kali ini hadir sebagai wanita ketiga yang tidak diharapkan. Seperti beberapa kisah tentang wanita kupu-kupu malam, contohnya. Pesan kemanusiaan dan ‘perempuan’ khas Sanie muncul di buku ini (ya iya donk, secara.. ini kan bukunya Mbak Sanie.. :D)
  3. Dari Mas Bandung, Buku Memilikimu, terbitan GagasMedia. Nah, yang ini seru lo waktu dia cerita. Seperti khas sastrawan, Mas Bnadung ini cerita sambil berprosa (atau puisi ya?), pokoknya berima dan romantis gitu deh. Buku ini sanggup membuat dia mengalirkan air mata. Buku yang membahas tentang ke-piatu-an seorang manusia. Penokohan kuat dan karakter yang dibangun bisa membuat Mas Bandung melihat cerita ini dari sisi seorang wanita yang disewa rahimnya atau melihat dari sisi si Suami yang nggak puas sama apa yang dimiliki istrinya!



Bedah buku diisi lebih seru lagi dengan musikalisasi beberapa paragraf dalam cerita di buku Melepas Ranting Hati oleh Mas Yudi Teha. Ada dua lagu yang ia nyanyikan bersama musik yang mengalun merdu dari gitarnya. Yang pertama berjudul Renjani, dan yang kedua berjudul Melepas Ranting Hati.






Ada juga pembacaan cerpen karya Mbak Sanie oleh Dewi Chandraningrum, yang berkisah tentang seorang anak piatu yang sedemikian inginnya memiliki seorang Ibu. Cerita yang indah dan dibawakan dengan cantik bahkan membuat Mbak Sanie sangat puas dan kagum dengan penampilan Mbak Dewi.

Mbak Sanie juga mengisi acara, loohh.. Beliau bercerita betapa bahagianya bisa mengeluarkan 3 buku baru berurutan dalam waktu 3 bulan di dekat dengan hari ulangtahunnya. Tidak semua penulis memiliki kenangan manis seperti ini, karena itu ia bersyukur dan berbahagia sekali bisa membagi kesenangannya itu bersama orang-orang terdekatnya dan para pembaca bukunya.


Tak lupa ada buku-buku gratis yang dibagikan saat Tanya jawab dengan Mbak Sanie. Ada 5 atau 6 orang gitu yang mendapat kesempatan Tanya jawab dan membawa pulang buku-buku ini. Keren kan? Kapan lagi penulis ulang tahun malah bagi-bagi buku? :D

Acara ditutup dengan penampilan Suyud Nugrahawati, yang sayangnya tidak bisa saya nikmati karena anak saya (yang tadi di tengah acara tiba-tiba nyusul sama bapaknya ) nangis minta pulang. Heheheh.. (teteuup ya, Ibu-Ibu mahh…).

Saya senang banget bisa menikmati waktu yang dihabiskan di acaranya Mbak Sanie tersebut. Suatu kebanggan sendiri yang belum tentu bisa saya rasakan kedua kalinya. :D

Terima kasih banyak untuk Mas Yudhi Herwibowo dan Mbak Sanie B. Kuncoro yang sudah memberikan saya kesempatan dan pengalaman berharga. :)



Jadi, siapa yang mau ngundang saya untuk bedah buku lagi? XD



*note : foto-foto di atas saya ambil dari Doc. Balai Soedjatmoko dari FB Buletin Sstra Pawon. *maklum, kemarin waktu acara nggak berani foto-foto.wakakak. Maluuww..

Wishful Wednesday #2

Wishful Wednesday keduaaaaa..




Aturan mainnya masih sama:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
Daaan.. Rabu ini saya akan mengajak kalian bergalau ria tentang buku berjudul :


A Tree Grows In Brooklyn, karangan Betty Smith








Untuk cover versi Indonesianya kayak gini :



Sinopsisnya bisa dilihat di sini

Kenapa saya pingin banget buku ini?

Tumben looh saya pingin banget novel klasik! Maklum, biasanya klasik itu identik dengan gaya bahasa yang berat dan buku yang tebeel. Nah, saya tertarik sama buku ini pada awalnya cuman gara-gara cover dan judulnya yang mengusik.

Ada apa dengan pohon di Brooklyn?
Kenapa harus Brooklyn?
Siapa cewek yang ada di cover buku ini?


Nah, begitu baca reviewnya, saya lebih tertarik lagi. Bayangin ajah, ini buku berlatar amerika, padahal jarang lo sepengetahuanku penulis klasik dari amerika. Perasaan kebanyakan malah dari Eropa. Udah gitu penulisnya cewek, jadi pasti gaya bahasanya atau sudut pandang yg digunakan unik.

Nah, sayangnya harga buku ini mahaaaaaaaaal, dan belum ada diskonannya T_T *merintih pilu.

Jadilah saya berharap suatu hari nanti bisa baca buku ini meskipun minjem XD. Tapi akan sangat menyenangkan kan kalo saya punya? :D
Maret 05, 2012

The Magician’s Elephant (Gajah Sang Penyihir)


Judul Buku : The Magician’s Elephant (Gajah Sang Penyihir)
Penulis : Kate Dicamillo
Alih bahasa : Dini Pandia
Cetakan Pertama : September 2009
ISBN-13 : 978-979-22-4943-9




Peter Augustus Duchene tinggal di sebuah apartemen bersama seorang mantan tentara tua yang sakit-sakitan bernama Vilna Lutz. Orangtua Peter sudah meninggal dan ia kehilangan seorang adik perempuannya bernama Adele. Vilna Lutz bilang bahwa Adele sudah meninggal sejak kecil, tetapi naluri Peter mengatakan bahwa Adele masih hidup.

Suatu hari Peter bertemu seorang peramal dan bertanya bagaimana ia bisa ke tempat adik perempuannya berada. Jawaban Si Peramal ternyata mengejutkan, ia berkata bahwa Peter harus mengikuti seekor Gajah betina. Masalahnya di kota itu tidak ada gajah dan tidak mungkin ka nada gajah yang turun begitu saja dari langit demi memenuhi ramalan si Peramal akan Peter. Nggak mungkin banget kan? Atau.. sebenarnya malah amat sangat mungkin?

Nah, itu keajaiban sihir! Malam itu terjadi keajaiban di Gedung Opera Bliffendorf, seorang penyihir menghadirkan seekor gajah betina dari langit-langit! Sayangnya gajah tersebut menimpa seorang Wanita Bangsawan bernama Madam LaVaughn mengakibatkan kaki wanita tersebut lumpuh dan tidak bisa berjalan lagi.

Sang Penyihir dan Gajah tersebut ditahan di kantor polisi. Peter yg mendengar kabar gajah sihir tersebut mulai bersemangat mencari adiknya yang hilang. Sekarang masalahnya, bagaimana cara Peter mencari Adele kalau gajah itu ditahan di kantor polisi?

Sebuah cerita sederhana yang sangat kaya makna. Penulis mengajak kita berjalan-jalan di dunia keajaiban untuk menemukan bagaimana cinta seorang kakak terhadap adiknya yang terpisah lama. Berbagai pengharapan, semangat dan cinta terjalin dengan manis dan indah. Setelah menutup lembar terakhir buku ini, saya kecewa mengapa buku ini tidak bisa lebih tebal lagi? Ceritan yang indah, font yang memanjakan mata, ilustrasi yg cukup mewakili cerita membuat saya sanggup memberi 4 bintang untuk buku ini :)

The Girl With The Dragon Tattoo

Mikael Blomkvist, salah satu pemilik Majalah Millenium, harus menerima dengan pahit vonis penjara dan denda yang ditimpakan kepadanya atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap seorang pengusaha bernama Hans-Erik Wennerström. Di tengah-tengah kekacauan hidupnya, ia ditawari pekerjaan oleh seorang miliuner bernama Henrik Vanger untuk melakukan pekerjaan yang sama sekali bukan keahliannya, yaitu menemukan cerita sebenarnya dari peristiwa menghilangnya sang keponakan, Harriet Vanger. 


Harriet Vanger menghilang sejak 40 tahun yang lalu, semenjak itu tak ada pendekatan sama sekali dari penyelidikan yang dilakukan polisi maupun oleh Henrik Vanger sendiri yang mampu mengungkap misteri bagaimana peristiwa hilangnya Harriet. Semenjak itu pula seluruh keluarga menjatuhkan pilihan terburuk bagi gadis malang itu, ia pasti telah mati sebab pencarian akan dirinya tidak pernah membuahkan hasil.

Tugas Mikael adalah menemukan apa-apa yang sekiranya terlewatkan dari penyelidikan yang telah dilakukan puluhan tahun tersebut. Dalam jangka kontrak satu tahun, ia akan berurusan dengan segala hal mengenai Dinasti Vanger yang ternyata tidak sebaik yang dilihat orang dari luar. Berbagai fakta-fakta mengejutkan membuat Mikael harus memperkerjakan seorang asisten untuk menggali lebih dalam apa-apa yang tersembunyi di keluarga Vanger. Inilah yang mengantarkan Mikael bertemu dengan Lisbeth Salander.

Salander adalah seorang gadis punk asosial yang sering disepelekan orang karena tampilan fisiknya. Kurus, kecil, terlalu banyak tato dan tindikan di wajahnya membuat gadis ini sering diabaikan dunia luar, padahal ia adalah seorang gadis yang jenius. Dengan kepiawaiannya, ia membantu Mikael mengungkap apa yang perlu diungkap dan mereka ulang sejarah hilangnya Harriet. Diwarnai konflik yang luar biasa dan beberapa adegan yang mengejutkan, membuat saya paham mengapa banyak orang yang begitu terpesona akan novel yang satu ini.

Pada awalnya saya cukup dibuat bosan dengan dijejali banyak fakta kapitalis liberalis yang disampaikan di awal cerita. Sempat juga ragu bagaimana bisa rating novel ini tinggi di Goodreads kalau yang ditampilkan hanya fakta-fakta keuangan dan politik main uang yang diceritakan? Jadi pasti ada sesuatu yang membuat mereka mau memberikan nilai tinggi untuk buku ini. Kesabaran saya itu terbayar begitu masuk ke konflik yang mulai bergemuruh di pertengahan cerita. Kesabaran saya melahap informasi-informasi yang tadinya hampir saya abaikan itu ternyata berujung pada sebuah kasus yang sebenarnya jauh digali lebih dalam oleh Sang Penulis. Alur yang mulai cepat dan adegan-adegan yang sebelumnya tidak terbayangkan hadir di buku ini mulai muncul sehingga membuat saya semakin penasaran bagaimana cerita ini berakhir.

Novel ini (dalam bahasa aslinya) telah mendapatkan penghargaan best crime novel of the year dari Sweden’s Glass Key Awards tahun 2006, Boeke Prize pada tahun 2008, dan Galaxy British Book Awards untuk Books Direct Crime Thriller of the Year pada tahun 2009. Novel dengan judul Asli “Man Who hate Women” ini pada 3 Juni 2011, telah terjual sebanyak lebih dari 15 juta copies di Amerika Serikat. Novel ini juga telah diadaptasi ke Film baik dalam versi Swedia maupun versi Hollywood. Anda bisa berkunjung ke webnya di http://www.dragontattoo.com/ . Meski Sang Penulis novel ini telah meninggal, tapi ia telah menyumbangkan karya yang fenomenal di sejarah crime novel dunia.


Jangan khawatir dengan tebalnya buku, sebab jika Anda sudah sampai di lembar terakhir, bukan tidak mungkin Anda malah akan menyesal mengapa buku ini kurang tebal. Selamat membaca!

Judul Buku : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penerbit : Qanita
Cetakan I (Edisi Baru) : Desember 2011
ISBN : 978-602-9225-34-1



// Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-57018/the-girl-with-the-dragon-tattoo.html

So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Maret 01, 2012

Character Thursday 1

Entri pertama di Bulan Maret ini adalah.. Blog hop lagih XD
Kali ini dari blognya Mbak Fanda.

Judulnya :








Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…



Kali ini saya mau menceritakan sosok yang menyebalkan dari buku yang saat ini masih 'sedang' saya baca.
Tokoh tersebut bernama : Nils Bjurman, seorang tokoh dari 'The Girl With The Dragon Tattoo' .




 Tokoh ini sebenarnya diangkat sebagai wali yang bertanggung jawab atas Lisbeth Salander, seorang tokoh utama wanita di novel yang digambarkan sebagai seorang gadis punk asosial yang jenius dan memiliki kemampuan hacking. 

Tapi bukannya bersikap sebagai 'wali' yang baik. Si Bjurman ini malah seenaknya sendiri menerapkan aturan-aturan yang sebenarnya tidak diperlukan terhadap Salander. Udah gitu ada adegan yang bikin saya senewen banget waktu baca, antara kesel pengen mencaci maki dan rasanya pingin nggebukin Si Bjurman ini pake pemukul baseball deh, saking perlakuannya yang 'nggak manusiawi' banget sama Salander.




Intinya si Bjurman ini Tokoh Antagonis yang muncul tapi bukan sebagai tokoh utama. Well, tokoh sampingannya aja udah ngeselin begini, gimana tokoh utama Antagonisnya ya? *mikir sambil ngelanjutin baca buku.

Salam,

Salam,