Slide Show

Maret 05, 2012

The Magician’s Elephant (Gajah Sang Penyihir)


Judul Buku : The Magician’s Elephant (Gajah Sang Penyihir)
Penulis : Kate Dicamillo
Alih bahasa : Dini Pandia
Cetakan Pertama : September 2009
ISBN-13 : 978-979-22-4943-9




Peter Augustus Duchene tinggal di sebuah apartemen bersama seorang mantan tentara tua yang sakit-sakitan bernama Vilna Lutz. Orangtua Peter sudah meninggal dan ia kehilangan seorang adik perempuannya bernama Adele. Vilna Lutz bilang bahwa Adele sudah meninggal sejak kecil, tetapi naluri Peter mengatakan bahwa Adele masih hidup.

Suatu hari Peter bertemu seorang peramal dan bertanya bagaimana ia bisa ke tempat adik perempuannya berada. Jawaban Si Peramal ternyata mengejutkan, ia berkata bahwa Peter harus mengikuti seekor Gajah betina. Masalahnya di kota itu tidak ada gajah dan tidak mungkin ka nada gajah yang turun begitu saja dari langit demi memenuhi ramalan si Peramal akan Peter. Nggak mungkin banget kan? Atau.. sebenarnya malah amat sangat mungkin?

Nah, itu keajaiban sihir! Malam itu terjadi keajaiban di Gedung Opera Bliffendorf, seorang penyihir menghadirkan seekor gajah betina dari langit-langit! Sayangnya gajah tersebut menimpa seorang Wanita Bangsawan bernama Madam LaVaughn mengakibatkan kaki wanita tersebut lumpuh dan tidak bisa berjalan lagi.

Sang Penyihir dan Gajah tersebut ditahan di kantor polisi. Peter yg mendengar kabar gajah sihir tersebut mulai bersemangat mencari adiknya yang hilang. Sekarang masalahnya, bagaimana cara Peter mencari Adele kalau gajah itu ditahan di kantor polisi?

Sebuah cerita sederhana yang sangat kaya makna. Penulis mengajak kita berjalan-jalan di dunia keajaiban untuk menemukan bagaimana cinta seorang kakak terhadap adiknya yang terpisah lama. Berbagai pengharapan, semangat dan cinta terjalin dengan manis dan indah. Setelah menutup lembar terakhir buku ini, saya kecewa mengapa buku ini tidak bisa lebih tebal lagi? Ceritan yang indah, font yang memanjakan mata, ilustrasi yg cukup mewakili cerita membuat saya sanggup memberi 4 bintang untuk buku ini :)

The Girl With The Dragon Tattoo

Mikael Blomkvist, salah satu pemilik Majalah Millenium, harus menerima dengan pahit vonis penjara dan denda yang ditimpakan kepadanya atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap seorang pengusaha bernama Hans-Erik Wennerström. Di tengah-tengah kekacauan hidupnya, ia ditawari pekerjaan oleh seorang miliuner bernama Henrik Vanger untuk melakukan pekerjaan yang sama sekali bukan keahliannya, yaitu menemukan cerita sebenarnya dari peristiwa menghilangnya sang keponakan, Harriet Vanger. 


Harriet Vanger menghilang sejak 40 tahun yang lalu, semenjak itu tak ada pendekatan sama sekali dari penyelidikan yang dilakukan polisi maupun oleh Henrik Vanger sendiri yang mampu mengungkap misteri bagaimana peristiwa hilangnya Harriet. Semenjak itu pula seluruh keluarga menjatuhkan pilihan terburuk bagi gadis malang itu, ia pasti telah mati sebab pencarian akan dirinya tidak pernah membuahkan hasil.

Tugas Mikael adalah menemukan apa-apa yang sekiranya terlewatkan dari penyelidikan yang telah dilakukan puluhan tahun tersebut. Dalam jangka kontrak satu tahun, ia akan berurusan dengan segala hal mengenai Dinasti Vanger yang ternyata tidak sebaik yang dilihat orang dari luar. Berbagai fakta-fakta mengejutkan membuat Mikael harus memperkerjakan seorang asisten untuk menggali lebih dalam apa-apa yang tersembunyi di keluarga Vanger. Inilah yang mengantarkan Mikael bertemu dengan Lisbeth Salander.

Salander adalah seorang gadis punk asosial yang sering disepelekan orang karena tampilan fisiknya. Kurus, kecil, terlalu banyak tato dan tindikan di wajahnya membuat gadis ini sering diabaikan dunia luar, padahal ia adalah seorang gadis yang jenius. Dengan kepiawaiannya, ia membantu Mikael mengungkap apa yang perlu diungkap dan mereka ulang sejarah hilangnya Harriet. Diwarnai konflik yang luar biasa dan beberapa adegan yang mengejutkan, membuat saya paham mengapa banyak orang yang begitu terpesona akan novel yang satu ini.

Pada awalnya saya cukup dibuat bosan dengan dijejali banyak fakta kapitalis liberalis yang disampaikan di awal cerita. Sempat juga ragu bagaimana bisa rating novel ini tinggi di Goodreads kalau yang ditampilkan hanya fakta-fakta keuangan dan politik main uang yang diceritakan? Jadi pasti ada sesuatu yang membuat mereka mau memberikan nilai tinggi untuk buku ini. Kesabaran saya itu terbayar begitu masuk ke konflik yang mulai bergemuruh di pertengahan cerita. Kesabaran saya melahap informasi-informasi yang tadinya hampir saya abaikan itu ternyata berujung pada sebuah kasus yang sebenarnya jauh digali lebih dalam oleh Sang Penulis. Alur yang mulai cepat dan adegan-adegan yang sebelumnya tidak terbayangkan hadir di buku ini mulai muncul sehingga membuat saya semakin penasaran bagaimana cerita ini berakhir.

Novel ini (dalam bahasa aslinya) telah mendapatkan penghargaan best crime novel of the year dari Sweden’s Glass Key Awards tahun 2006, Boeke Prize pada tahun 2008, dan Galaxy British Book Awards untuk Books Direct Crime Thriller of the Year pada tahun 2009. Novel dengan judul Asli “Man Who hate Women” ini pada 3 Juni 2011, telah terjual sebanyak lebih dari 15 juta copies di Amerika Serikat. Novel ini juga telah diadaptasi ke Film baik dalam versi Swedia maupun versi Hollywood. Anda bisa berkunjung ke webnya di http://www.dragontattoo.com/ . Meski Sang Penulis novel ini telah meninggal, tapi ia telah menyumbangkan karya yang fenomenal di sejarah crime novel dunia.


Jangan khawatir dengan tebalnya buku, sebab jika Anda sudah sampai di lembar terakhir, bukan tidak mungkin Anda malah akan menyesal mengapa buku ini kurang tebal. Selamat membaca!

Judul Buku : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penerbit : Qanita
Cetakan I (Edisi Baru) : Desember 2011
ISBN : 978-602-9225-34-1



// Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-57018/the-girl-with-the-dragon-tattoo.html

So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Maret 01, 2012

Character Thursday 1

Entri pertama di Bulan Maret ini adalah.. Blog hop lagih XD
Kali ini dari blognya Mbak Fanda.

Judulnya :








Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :

1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di box di bawah button (cukup copas saja kode itu di posting atau di sidebar kalian).
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: "Nama blogger @ nama blog", misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…



Kali ini saya mau menceritakan sosok yang menyebalkan dari buku yang saat ini masih 'sedang' saya baca.
Tokoh tersebut bernama : Nils Bjurman, seorang tokoh dari 'The Girl With The Dragon Tattoo' .




 Tokoh ini sebenarnya diangkat sebagai wali yang bertanggung jawab atas Lisbeth Salander, seorang tokoh utama wanita di novel yang digambarkan sebagai seorang gadis punk asosial yang jenius dan memiliki kemampuan hacking. 

Tapi bukannya bersikap sebagai 'wali' yang baik. Si Bjurman ini malah seenaknya sendiri menerapkan aturan-aturan yang sebenarnya tidak diperlukan terhadap Salander. Udah gitu ada adegan yang bikin saya senewen banget waktu baca, antara kesel pengen mencaci maki dan rasanya pingin nggebukin Si Bjurman ini pake pemukul baseball deh, saking perlakuannya yang 'nggak manusiawi' banget sama Salander.




Intinya si Bjurman ini Tokoh Antagonis yang muncul tapi bukan sebagai tokoh utama. Well, tokoh sampingannya aja udah ngeselin begini, gimana tokoh utama Antagonisnya ya? *mikir sambil ngelanjutin baca buku.
Februari 29, 2012

Wishful Wednesday #1

Kali ini mau ikutan Blog Hop-nya Mbak Astrid. Judulnya "Wishful Wednesday".



Buat yang mau ikutan, ini ada beberapa aturan mainnya :)

  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian. 
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

 Nah, karena aku ikutaaan...  Rabu ini aku mau ber'wishful' salah satu buku yang aku incer baru-baru ini karena terkompor oleh promo penerbitnya. Terlebih suka sama sinopsis ceritanya..

Buku itu adalah :


Sinopsisnya bisa dilihat di sini


Baru-baru ini diterbitin oleh Penerbit Qanita dan setelah baca sinopsisnya, membuat saya langsung jatuh cinta pengen baca. Ehm, maklum, saya termasuk yang 'gandrung' sama yang berbau Romeo-Juliet-Shakespeare. Film Romeo Juliet udah berkali-kali saya tonton, juga 'Shakespeare in Love' yang kemaren diputer di salah satu Channel Tipi Kabel. Tiap ada re-runnya juga saya tonton. XD. Ada lagi Film Letters to Juliet yang membuat saya juga makin jatuh hati sama legenda cinta sepasang muda-mudi ini.


Terlepas dari harga buku ini yang 'mahal' (soalnya buku sexy : tebel), saya masih berharap suatu saat nanti bisa membeli buku ini. Suatu hari nanti. Meski sekarang masih belum bisa beli :)
 

Gajah Selalu Ingat (Elephants Can Remember)


Pencinta novel detektif pasti sudah tak asing lagi dengan Agatha Christie. Kali ini ia muncul dengan kisahnya tentang Gajah. Emm.. bukan ‘Gajah’ dalam makna sebenarnya. Tetapi yang ini diambil dari sebuah ungkapan, ‘Gajah selalu ingat’. Suatu hari, Mrs. Ariadne Oliver, Sang penulis novel detektif terkenal, menghadiri perjamuan makan siang para pengarang. Awalnya semua berjalan lancar, ia gembira dapat hadir dan berbaur bersama mereka, makanan yang disajikan juga lezat, tapi ketika ia bertemu dengan Mrs. Burton-Cox, kebahagiaan itu hilang.

Mrs. Burton-Cox datang dengan topeng ‘penggemar’ sambil memuji-muji karya Mrs. Oliver padahal ia memiliki tujuan lain. Ia bertanya apakah Mrs. Oliver tahu tentang peristiwa kematian orangtua dari salah satu anak baptis Mrs. Oliver yang bernama Celia Ravenscroft. Suami Isteri Ravenscroft ditemukan mati dengan luka tembakan di masing-masing kepala dengan pistol yang diketahui milik Sang Suami. Kasus kematian tersebut masih menjadi misteri bagi banyak orang, karena penyelidikan kepolisian tidak dapat menemukan alasan yang tepat mengapa mereka bunuh diri, atau jika itu dilakukan orang lain mengapa tidak ditemukan jejak petunjuk yang mengarah ke sana.

Mengapa Mrs. Burton-Cox ini tertarik pada kasus Ravenscroft? Ternyata anak lelakinya, Desmond, berencana akan menikah dengan Celia. Seperti Ibu-ibu lainnya yang khawatir tentang anak kesayangannya, Mrs. Burton-Cox was-was apakah kematian itu karena masalah psikologis yang mungkin bisa diturunkan ke Celia?

Nah, Mrs. Oliver yang awalnya tidak mau ikut campur membahas masalah tersebut, diam-diam penasaran juga apalagi karena Lady Ravenscroft adalah sahabatnya sejak kecil. Maka ia menghubungi Mr. Hercule Poirot, Sang Detektif yang sudah sering membahas kasus bersamanya, untuk membantu memecahkan misteri ini.

 

Informasi demi informasi dicari dari banyak orang yang sekiranya dekat dengan keluarga Ravenscroft, terutama dari para ‘Gajah’, yaitu orang-orang yang memiliki ingatan kuat tentang keluarga tersebut. Baik Celia ataupun Desmond ternyata juga berminat menemukan titik penyelesaian akan kasus ini, karena Celia sangat mencintai orang tuanya dan Desmond juga sangat mencintai Celia.

Setelah dihimpun, diteliti dan dipilah-pilah menjadi alur yang dapat diterima dan menunjukkan titik terang, ternyata kasus ini memang bukan bunuh diri biasa! Tapi akankah Oliver dan Poirot sanggup memberitahu kejadian yang sebenarnya terhadap Celia ataupun Desmond?

Sebab mungkin biarlah masa lalu tetap menjadi masa lalu, yang harus kita pikirkan adalah sekarang dan masa depan, sebab itu yang akan kita jalani, kan?


Awalnya saya berharap menemukan kasus yang menantang untuk dipecahkan, terutama karena Agatha Christie terkenal akan cerita-cerita detektifnya yang bahkan sudah sering difilmkan. Tapi sayangnya untuk kasus ini saya tidak dapat menemukan adegan seru atau mendebarkan, semuanya terkesan datar. Apalagi alurnya yang cukup lambat membuat saya agak males membacanya. Yang asyik adalah, detail-detail yang dimunculkan Agatha sebagai kunci cerita ini cukup banyak meski berulang-ulang muncul. Ini membuat saya sebagai pembaca mampu menebak bagaimana akhir cerita, jadi saya seperti ikut merangkai puing-puing yang ditemukan Poirot dan Oliver. Sebab biasanya di cerita detektif, pembaca sering disodori ending cerita yang’tiba-tiba’.

Cover buku yang menarik serta synopsis di belakang buku adalah penarik minat saya membaca buku ini. Terjemahan yang cukup lancar meski terkesan berat dan masih ada beberapa istilah atau ungkapan yang masih dibiarkan seperti aslinya membuat saya cukup nyaman menikmatinya.

Novel Elephants Can Remember ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1972 di Inggris, mendapatkan kritik yang cukup keras karena berdasarkan The Cambridge Guide to Women's Writing in English , Agatha Christie dianggap kehilangan ‘sentuhannya’ yang biasa hadir. Robert Barnard, seorang penulis dan kritikus novel criminal juga menganggap karya Agatha yang satu ini terlalu berbelit dalam percakapannya.

Bagi saya, membaca karya salah satu penulis terkenal sepanjang masa ini tetap merupakan suatu kesenangan tersendiri. Buku ini menyadarkan saya, bahwa seorang penulis yang sukses pun tetap pernah merasakan jatuh dalam karyanya.

3 bintang untuk Gajah. :)










Judul Buku : Gajah Selalu Ingat (Elephants Can Remember)
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Ketujuh : November 2007
ISBN : 979-22-2870-5

Salam,

Salam,