Slide Show

Februari 19, 2012

Life Traveler


Adalah seorang Windy yang berbagi pengalamannya dalam perjalanan kehidupan lewat buku ini. Tentu saja semua orang pernah melakukan perjalanan, pergi ke kantor, ke sekolah, ke kampus, bahkan ke pasar pun tentunya sudah termasuk ke kategori ‘perjalanan’. Tapi tak semua orang mampu bercerita pengalaman perjalanan seperti yang Windy ceritakan di buku ini. Ia berbagi, mengajari, dan menyadarkan pembaca tentang makna lain yang bisa kita dapatkan dalam sebuah perjalanan.

Sebelum melakukan perjalanan, Windy membantu kita berkemas terlebih dahulu. Sambil mempersiapkan daftar dan tips-tips barang ataupun peralatan yang harus kita bawa, ia menyelipkan satu pikiran yang berkesan bagi saya (lihat, padahal ini baru di awal cerita!).

“Proses berkemas selalu menarik. Kita harus memilih mana yang penting dan mana yang kurang penting. Kita belajar memutuskan.” – Hal.8

Windy mengajak kita bercengkerama di Vietnam, Kamboja, Praha, Czech Republik, bahkan berburu Louis Vitton di Paris. Dengan bahasanya yang bersahabat dan cara bertutur yang apik, ia mampu membuat pembaca ikut hadir dalam tempat yang sedang ia ceritakan. Ini seperti duduk di sebelahnya sambil menikmati pagi, turut mencium manisnya buah saat ia berbelanja di Swiss, atau duduk melamun sambil mengamati keindahan alam yang bergantian tampil di jendela bus.

Di dalam buku ini juga diselipkan cerita tentang cinta yang ditemui Windy dalam berbagai rupa di perjalanannya.
“Jatuh cinta membuat siapa saja menjadi penuh. Dan buncah karena bahagia.” – Hal.107
Cinta itu ia temui dalam dua orang yang duduk diam di taman, dalam mahasiswa yang saling suap di kedai makan Ha Noi, dan sedikit kisah cinta Windy sendiri dengan pasangan perjalanannya di North Carolina.

Tapi buat saya, perjalanan Windy yang paling berkesan di buku ini ada di Frankfurt, Jerman!! Cara penulisan yang berbeda mungkin menjadikan cerita ini lebih menarik. Mungkin juga karena saya sendiri punya impian untuk dapat menapaki Negara ini, entah kapan atau bagaimana caranya. Tapi sungguh, setiap cerita yang membawa oleh-oleh tentang kehidupan Jerman selalu memesona saya, seakan mereka melambaikan tangan mengajak saya secepatnya datang ke sana. XD

Tak hanya perjalanan, tapi Windy mengenalkan pembaca kepada satu sosok wanita pemandu perjalanan, Marjolein, yang sangat suka memandu orang-orang Indonesia yang melakukan perjalanan di Perancis, karena membuatnya lebih dekat dengan Indonesia. (Ingat, bahwa Mer sendiri bukan orang Indonesia).

“Saya belajar banyak dan lebih dalam tentang hubungan dengan manusia dari orang Indonesia.”- Hal.313

Terkadang memang butuh orang lain untuk menunjukkan betapa sebenarnya kita sedang menggenggam sebuah harta yang amat berharga, Negara kita, Indonesia.

Setelah berlika-liku dalam perjalanan, mari kita membahas sedikit tentang pulang, tentang rumah yang diceritakan Windy melalui kisah 24 jamnya di Bandara Chicago. Dalam sosok wanita tua di sebuah kedai di bandara, terseliplah pertanyaan yang menyadarkan Windy bahwa Wanita tersebut adalah sebuah pelajaran, sebuah hidup itu sendiri.
“Going back or Going Home?”-Hal.351
Dihadirkan bersama foto-foto dan ilustrasi yang sederhana namun indah, Life Traveler membuat saya enggan barang sejenak melepaskan mata menikmati tulisannya. Sungguh pun sebenarnya saya sempat iri terhadap kebebasan dan perjalanan yang dilakukan Windy, saya sangat berterima kasih karena setidaknya ia mau berbagi pengalaman bahkan tips-tips dan tempat-tempat penting yang bisa kunjungi dalam cerita yang ia tuangkan di buku ini. Bukan sebuah panduan perjalanan biasa, sebab ia mengajarkan kita memaknai lebih dalam sebuah perjalanan hidup. Berhenti sejenak untuk melirik kejadian-kejadian sederhana yang mungkin selama ini terlewatkan. Cerdas menangkap momen-momen indah dan menyenangkan untuk dibagi dengan orang lain.

Seperti sebuah quote dari Dewi Lestari yang saya ingat.
"Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?”
Maka diperlukanlah sebuah perjalanan itu. Setidaknya untuk memberikan jarak dan menciptakan kerinduan terhadap sesuatu.

5 bintang untuk buku ini. Semoga terberkatilah engkau Windy. Atas cerita dan pengalamanmu yang menginspirasi. :)

Judul Buku : Life Traveler
Penulis :Windy Ariestanty
Editor : Alit T. Palupi
Penerbit : Gagas Media
Cetakan Pertama : 2011
ISBN : 978-780-444-5
Februari 16, 2012

[Reading Challenge 2012] Books in English

Kali ini saya mau ikutan Reading Challenge dari blog sebelah. yaitu ikutan membaca minimal 1 (satu) buku berbahasa Inggris setiap bulannya.Menantang banget nih proyek, soalnya saya jarang baca buku bahasa Inggris. Kenapa? Karena ribet, apalagi biasanya bentuk e-book. pedes kalo liat komputer mulu. 



Tapi eh jaman kan makin berkembang, apalagi kalau kita makin sering latihan kan makin lama makin lancar membacanya. Jadi inilah .. saya putuskan ikut dalam reading Challenge yang satu ini.

Daftarnya? Mari kita lihat!

JANUARI saya berhasil baca satu buku berjudul Life on The Refrigerator Door by

FEBRUARI  sukses baca dua buku! Oliver Twist (Audio CD) dan Ten Things We Did (and Probably Shouldn't have)


MARET : rencananya baca Lola and The Boy Next Door :)
APRIL : …
MEI : …
JUNI : …
JULI :…
AGUSTUS : …
SEPTEMBER : …
OKTOBER : …
NOVEMBER : …
DESEMBER : …

Yak. semoga bisa sukses ikutan ini acara! :D
Februari 15, 2012

Trimester Giveaway

Novel karya Valiant Budi Yogi yang telah dicetak ulang oleh GagasMedia  


Ketika yang kamu kejar ternyata bukan yang kamu inginkan—semua yang klise ternyata tidak biasa—atau batu justru berada di balik udang.

Mungkin kamu baru saja bertemu dengan seorang Joker.

Hati-Hati

Gak semua yang tampak seperti yang terlihat
Gak semua yang bunyi seperti yang terdengar


Joker. Ada lelucon di setiap duka

***

"Amati baik-baik sebuah kartu Joker dan temukan bahwa sang badut itu tidak sepenuhnya melucu atau tertawa. Selalu ada sisi mengejutkan darinya. Temukan kejutan itu dalam Joker yang kocak dan misterius ini."
— Icha Rahmanti – www.icha.rahmanti.com

"Joker celebrates our right to be young, smart, and rebelliously immature."
— Willy Priyoko (Group station manager MRA broadcast media division)

"... Membaca detail Joker seperti membaca serangkaian pelajaran tentang hidup, tanpa tersadar kalau sedang diajari. Pemikiran liar dan absurd terhadap karakter Brama membuat saya tergelitik untuk terus membuka halaman demi halaman…."
— Mhala (Vokalis Numata, Song Writer)

"Cerdik dan mengena. Awalnya saya ‘takut’ membacanya, tetapi sekarang saya bangga telah menjadi setitik inspirasi yang turut mengisi lembaran Joker. Selamat menikmati."
— Mario (Vokalis Kahitna)



Nah, mau dapet 1 Novel Joker gratis? Kalian bisa ikut Giveaway di blog ini, silakan isi data-datanya dan untuk input data tertentu bisa Anda lakukan setiap hari, karena semakin sering Anda menginput, semakin besar kemungkinan Anda untuk menang!

The Physick Book of Deliverance Dane

Ketika Connie Goodwin dinyatakan layak untuk menjadi kandidat Ph.D (Doctor of Philosophy), kelegaan yang sangat membanjiri dirinya. Musim panas akan dilaluinya dengan sukacita, meski ia masih memikirkan tema apa yang akan diambil untuk penelitian disertasinya. Tapi dengan segera, kebahagiaan itu berubah menjadi kekesalan karena ibunya, Grace, meminta bantuan Connie untuk membersihkan rumah neneknya di Milk Street, Kota Salem agar dapat dijual untuk menutupi hutang atas beban pajak bangunannya.

Rumah tua itu benar-benar sudah tidak terawat. Kebunnya penuh dengan tetumbuhan herba yang bersaingan tempat, di sisi lain terdapat bunga-bunga dan sayur mayur yang merekah lebat. Sedangkan isi rumah itu sendiri sangat suram, interiornya sempurna seperti rumah sebelum tahun 1700-an dengan perabotan yang masih lengkap meski sudah tak layak pakai. Di rumah ini, Connie menemukan sebuah alkitab yang di dalamnya tersembunyi sebuah kunci. Sebuah perkamen kecil terselip di sela kunci tersebut, bertuliskan sebuah nama Deliverance Dane.

Bersama Sam, seorang tukang reparasi menara, mereka menelusuri jejak demi jejak yang ditinggalkan Deliverance. Sampai suatu ketika mereka berhasil menemukan bukti mengejutkan bahwa Deliverance adalah seorang penyihir Salem pada abad ke-17. Ini diperkuat adanya bukti yang mengarah kepada buku ramuan (physick) milik Deliverance yang diwariskan kepada keturunannya. Namun buku ini ternyata hilang dan untuk menemukannya kembali, Connie mendapatkan banyak kesulitan.

Tidak hanya itu, rahasia-rahasia yang tersebar di sekeliling Connie pelan-pelan mulai terkuak. Keluarganya, orang kepercayaannya, bahkan lingkungannya membuat Connie merasa tak nyaman. Perubahan juga terjadi pada Connie ketika tinggal di rumah itu, entah bagaimana ia mulai merasa terkait dengan Deliverance Dane, salah satu wanita penyihir Salem yang misterius.

Sebuah cerita yang memesona, ketika kita melihat sisi lain dari sebuah fakta. Ketika penulis menceritakan Pengadilan Penyihir Salem, mau tak mau sejarahlah yang banyak diceritakan di buku ini. Tapi sejarah itu diceritakan dengan alur yang cepat, dengan jeda yang kadang disisipkan di perjalanan Connie, membawa kita berkunjung sesekali ke Salem pada Abad ke-17, ketika pengadilan Penyihir terjadi. Yang tentu saja membuat buku ini semakin tidak membosankan.

Ketika penulis menyisipkan isu lingkungan ke dalam percakapan antara Grace dan Connie, saya rasa agak janggal karena entah mengapa terkesan dipaksakan. Meski tujuannya untuk menarik kesimpulan dari suatu akibat. Tapi tentu ada bagian cerita yang paling saya suka, yaitu ketika batu filsuf dan alkimia muncul dalam buku ini. Meski masih ada cukup banyak typo pada penulisan kata dalam cerita, saya masih dapat menikmati keseruan tokoh utama dalam mencari jejak buku ramuan Deliverance yang hilang. Ini seperti berburu harta karun! Apalagi dilengkapi kisah romantis yang pas porsinya sehingga tidak menghilangkan inti cerita sebenarnya.

4 bintang untuk buku ramuan Deliverance!

Sedikit tentang Penyihir Salem pada abad ke-17





Examination of a Witch (1853) by T. H. Matteson
Beberapa anak perempuan mulai berkelakuan aneh, mereka menyakiti diri mereka sendiri, berteriak-teriak dan mengeluh seakan tubuhnya kesakitan. Dokter telah didatangkan tapi karena tidak sanggup menanganinya, disimpulkan bahwa para anak gadis tersebut terkena teluh dari penyihir. Ide tersebut mengguncang banyak orang dan berbagai nama mulai disebutkan sebagai tersangka. Mereka dijebloskan ke dalam penjara dan banyak yang dieksekusi (lebih dari 20 orang) dengan tragis, karena orang-orang di Salem yang kebanyakan kaum Puritan tersebut malah bersorak sorai seakan pembunuhan tersebut membebaskan mereka dari gangguan Satan. Tapi dari tersangka ada beberapa yang dibebaskan karena benar-benar terbukti tak bersalah dan ada juga yang bersalah tetapi diampuni, salah satunya bernama Elizabeth Proctor yang memiliki garis keturunan dengan Katherine Howe, sang penulis buku ini.

Ide tentang penyihir sebenarnya sudah ada sebelum abad ke-17 dan bahkan sampai sekarang juga masih menginspirasi banyak cerita dan kisah yang memukau. Harry Potter adalah salah satu cerita penyihir yang sukses merajai baik penjualan novel ataupun filmnya. Sejarah juga mencatat Merlin, yang merupakan penasihat Arthur dan dipercaya juga merupakan seorang penyihir. Sedangkan dari dalam negeri juga banyak legenda tentang penyihir seperti Dirah dan Raja Airlangga dari Bali, Keong Emas, bahkan sampai Film Misteri Gunung Merapi juga ada penyihirnya.

Pertanyaan sebenarnya adalah, apakah penyihir benar-benar nyata? Jika iya, masih bisakah kita temui penyihir sebenarnya di masa modern ini?

Judul Buku : The Physick Book of Deliverance Dane
Penulis : Katherine Howe
Alih Bahasa : Dina Begum
Penerbit : VioletBooks
Cetakan Pertama : 2011
ISBN : 978-979-081-631-2

Februari 13, 2012

Fantasy Fiesta 2011


Judul Buku : Fantasy Fiesta 2011. Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011

Penulis : R.D. Villam, Klaudiani, Bonmedo T dan 17 Pemenang Kontes Fantasy Fiesta 2011

Penerbit : Adhika Pustaka

Cetakan Pertama : Desember 2011

ISBN : 978-979-19991-5-1



Lomba Fantasy Fiesta 2011 diselenggarakan di Bulan April dan pengumuman pemenangnya diumumkan di Bulan Oktober 2011 kemarin. Buku ini adalah kumpulan cerpen terbaik yang terpilih dari keseluruhan cerpen dalam Lomba tersebut. Ketertarikan saya pada buku ini sebenarnya karena begitu penasarannya saya akan sejauh dan sedahsyat apa para penulis Indonesia bercerita tentang Fantasi. Bersiap-siaplah, karena saya akan membiarkan Anda menyicipi keseruan cerita-cerita di dalamnya!


  1. Bentala-Imaji (Fredrik Nael)

Berawal dari keikutsetaan seorang Pria bernama Tala dalam sebuah seminar, kita diajak menyelami imajinasinya yang sempat hilang dan terlupakan. Cerita yang singkat tetapi mempertanyakan keeksistensian diri kita atas upaya perwujudan mimpi-mimpi kita sendiri. Seperti kalimat pembukanya yang manis: Apalah gunanya impian bila tidak diwujudkan?

  1. Bhupendra Gagan (Salvirius Sandy)

Bhupendra Gagan adalah seorang Maharaja dengan sifat kepemimpinan diktator. Suatu hari ia melarang penggunaan kata “aku” di dalam negerinya. Siapapun yang mengatakan kata tersebut, akan langsung dibunuh. Akibatnya banyak kematian di mana-mana. Tapi untungnya Bhupendra mengganti penggunaan kata “aku” dengan kata “Brahman”, yang kemudian mengakibatkan kedamaian di negeri tersebut.

Ide ceritanya menarik, meski awalnya tampak “sadis”. Tapi ada sedikit penasaran yang timbul ketika membaca bagian akhir cerita, mengapa ketika Si Tokoh Utama mengatakan “aku” (hal.31 baris 17), ia tidak ikut dibunuh?

  1. Dongeng Kanvas (Luz Balthasaar)

Bagaimana cara seorang gadis buta melukis peri? Una, gadis itu, pintar melukis, ia dapat melukis sesuatu dengan memanfaatkan indera lainnya selain penglihatan. Namun bagaimana cara dia memenuhi keinginan Ratu untuk menghasilkan lukisan Peri? Sedang Una sendiri tidak percaya bahwa peri itu ada.

  1. E (Epsilon) (Klaudiani)

Zeta, tokoh wanita dalam cerita ini memiliki partner bernama Sigma, seorang pria yang mempunyai kemampuan mengontrol pikiran. Mereka adalah partner dalam Proyek Epsilon, seorang bocah yang mampu menyemburkan api (pyrokinesis). Anak itu yang kemudian dipanggil Epsilon, dipercaya merupakan keturunan Verbti (dewa badai dan api dalam mitologi Albania).

  1. Enam Belas Menit (Shao An)

Ini adalah cerita yang paling nyesek waktu saya baca. Bagaimana jadinya jika kamu diberi kesempatan untuk terus mengulang 16 menit kehidupan terakhir dari orang yang paling kamu sayangi? Akankah kamu mencoba menolongnya atau menghabiskan setiap detiknya dengan mengatakan “aku sayang kamu” ? Dapatkah kita mengacaukan takdir dan mengubah cara kematian sesorang?

  1. Hari Terakhir Ishan (Cloverwitch)

Kamu jatuh cinta terhadap seseorang tanpa tahu siapa dia sebenarnya. Dan ketika kamu sadar siapa dia, takdir memisahkan kalian berdua. Tragis? Itulah kisah yang diceritakan dalam cerita fantasi ini.

  1. Hikayat Pungguk Merindukan Bulan (F.A. Purawan)

Dahulu kala, ada seorang anak-angkasa yang bernama Pungguk. Lelaki ini bertemu dengan wanita orang-bintang dan keduanya saling mencintai. Ulayn, nama gadis itu mengajak Pungguk berkunjung ke Bulan. Sayangnya, kisah cinta mereka berakhir tragis akibat keserakahan orang-bintang akan batu tambang yang dimiliki orang-rimba.

Yang mengganjal dari cerita ini buat saya ada pada cerita Si Pungguk. Dia ini sebenarnya anak-angkasa (hal.105 baris 23) atau orang-rimba (hal. 112)? Atau keduanya sama saja? Dan ada typo di halaman 111 baris ke 19, pada kalimat “Ientu saja, … ”.

  1. Kembali ke Morova (R.D. Villam)

Bagaimana ketika setelah lama berselang, lalu kamu pulang ke kampung halaman setelah ikut berperang? Kenyataannya, Morova, tempat kembalinya Niko “pulang” sudah berubah menjadi kota hantu. Tidak ada siapapun di sana sampai ia bertemu dengan wanita pujaannya yang menyimpan misteri tentang kembalinya ia ke Morova.

  1. Kisah Sang Kerudung Merah (Serpentwitch)

Kerudung Merah adalah cerita anak-anak yang melegenda. Di kisah ini diceritakan versi lainnya. Lebih kelam dan lebih “serigala”. Anne terpaksa masuk ke hutan terlarang demi menolong neneknya yang sakit keras ternyata malah menemukan kisah kelam dalam keluarganya. Diperkaya dengan istilah “klan Red Hood” dan manusia serigala.

  1. Leyl-Hasrat Bebas (ElBintang)

Leyl, gadis pencipta ilusi yang akan merayakan Pesta Pembebasan-nya. Jika dalam pesta tersebut ia gagal memanggil binatangnya yang berdiam jauh dalam dirinya, maka ia akan mati tanpa sisa diburu para orang hunian.

Sedikit typo di halaman 158 baris 16, “iamencari”.

  1. Menuju Akhir Masa (Shienny M.S.)

Seorang calon dokter mati karena kecelakaan, lalu arwahnya tersesat di antah berantah dan bertemu dengan Iblis yang mengajaknya mengadakan perjanjian. Si calon dokter tersebut dapat hidup dan mencegah kematiannya asalkan mau memutuskan tali yang mengikat malaikat Azrael. Sialnya, perjanjian tersebut ternyata memakan lebih banyak pengorbanan yang tidak disadari oleh calon dokter tersebut.

  1. Misteri Pulau Goudian (Rickman Roedavan)

Pulau Goudian adalah pulau misterius yang membuat Kapten Adrian gila. Ekspedisi yang berakhir dengan kematian seluruh awak kapal kecuali Kapten Adrian sendiri kemudian menjadi misteri. Apa yang sebenarnya terjadi? Kali ini, seorang Kapten lain, Dmitri, ditugaskan menemukan pulau tersebut. Ternyata penemuan Dmitri jauh diluar perkiraannya. Dan ia sebagai Kapten, bertanggungjawab atas anak buah kapalnya.

Typo ada di halaman 188 baris keempat, “ … merupakan salah kapal terbesar… “

  1. Neil//Lien (Magdalena M. Amanda)

Namanya Neil Argentum, ia sering disebut tidak waras karena sering berbicara dengan Lien, anak perempuan yang tidak nyata yang hanya ada di dalam kepalanya. Sebuah peristiwa membuat Neil sadar, bahwa ia tidak bisa terlepas dari anak perempuan tersebut, ia tidak mampu dan tidak mau meskipun sebelumnya ia begitu ingin menjadi normal kembali dan berharap Lien hilang dari hidupnya.

  1. Noel (Feby Anggra)

Noel adalah seorang wanita yang sedang mencari kekasihnya, Darius di tengah kemunculan makhluk mirrlith. Ketika akhirnya Noel bertemu dengan kekasihnya tersebut, ia menemukan fakta yang mengejutkan bahwa Noel yang sebenarnya sudah mati. Lalu siapakah dia sebenarnya?

  1. Oris (I.B.G. Wiraga)

Seorang anak yang kedua orangtuanya meninggal diasuh oleh Paman dan Bibinya yang haus harta warisan. Tapi seekor kucing yang kemudian dinamai Oris mengubah nasib anak tersebut. Penuh dengan imajinasi dan syukurnya ending yang tidak mengecewakan.

  1. Petra (Bonmedo Tambunan)

Pemimpin Kuil Xar meninggal, sesuai tradisi Kuil akan menunjuk penggantinya. Untuk itu diadakan pertempuran antara pimpinan utama Ka-Xar, Panglima Corbus, dan pimpinan Es-Xar, Mirell kar Illaisa.

Cerita yang seru meski disayangkan akhir ceritanya agak “menggantung” dan terkesan berakhir dengan ringkas. Typo di halaman 258 baris pertama, “ekspressi”.

  1. Selamanya Bersamamu (Fachrul R.U.N)

Hati-hati kalau menolak cinta seseorang, bisa jadi dia malah terobsesi memilikimu sampai-sampai ia kabur dari neraka hanya untuk menguasaimu. Itu yang terjadi di cerita ini. Margarita Paulson begitu mencintai Richter yang sayangnya tidak membalas cinta itu. Maggie yang kabur dari akhirat kemudian menyandera Richter dan menjadikan lelaki itu miliknya seorang.

Typo halaman 277 baris 14, “… menyediankanku… ”

  1. Selamat Datang di Wonderland (Kristy S. Tjong)

Wonderland yang ini sama sekali bukan dunia yang penuh fantasi dan kebahagiaan, apalagi tawa ceria manusia. Wonderland di cerita ini adalah “neraka” di mana penghuninya dipaksa mengumpulkan poin dalam permainan-permainannya untuk membebaskan diri mereka sendiri dari Wonderland.

  1. Tukang Sapu (Erwin Adriansyah)

Bagaimana jika tukang sapu yang biasa kamu lihat itu ternyata bukan manusia biasa? Kehadiran dan percakapan tukang sapu tersebut dengan seorang mahasiswa mengungkap apa dan untuk apa dia sebenarnya diciptakan.

  1. Wanita Pembisik (Xeno)

Seorang wanita yang memiliki kekuatan untuk memerintah para Iblis berencana menghancurkan Kota Azaiga. Hal ini dikarenakan dendam atas pembunuhan Ibu kandungnya oleh para penghuni Kota. Namun ternyata ambisinya salah sasaran dan ketika ia menyadarinya.. semua telah terlambat.


Beberapa cerita dapat dinikmati, tapi sebagian besar agak berat untuk dibayangkan. Mungkin karena keterbatasan jumlah kata yang digunakan dalam lomba ini menjadikan fantasi yang baru saja dimulai seakan putus begitu saja di tengah jalan. Adanya typo yang bertebaran juga cukup mengganggu jalannya cerita.


Cerita Fantasi adalah cerita yang “berat” menurut saya, baik berat dari segi kepenulisannya maupun pembaca sebagai penikmatnya. Penulis harus pintar mengolah kata agar ide ceritanya tersampaikan dan Pembaca harus punya ruang imajinasi yang luas agar dapat masuk ke dalam fantasi yang disiapkan penulis. Mungkin ini yang menyebabkan penilaian cerita fantasi berbeda oleh tiap orang. Semakin nyaman pembaca masuk ke fantasi yang ditulis penulis, maka dia akan semakin menikmati jalannya cerita.


Tapi biar bagaimanapun, salut untuk para penulis fantasi yang karyanya dituliskan di buku ini. Cerita-cerita pendek ini menurut saya berpotensi untuk dikembangkan lebih luas dan jelas, mungkin dalam bentuk novel.


3/5 bintang untuk Fantasy Fiesta 2011.


Bagi yang ingin mengunjungi dan belum puas dengan cerita fantasi lainnya, bisa berkunjung ke kastilfantasi.com :)

Salam,

Salam,