Slide Show

Juli 26, 2011

Mata Air Air Mata Kumari


Kumpulan cerita : Yudhi Herwibowo
Penerbit : KATTA
Tebal : 140 halaman, soft cover
Cetakan I, 2010
ISBN : 978-979-1032-41-4

Mata Air Air Mata Kumari berisikan 14 cerita pendek yang sebagian besar berkesan agak “seram”. Beberapa ceritanya mengambil latar belakang kisah di Nusa Tenggara Timur, seperti pada Cerpen berjudul “Kofa” yang menceritakan sebuah dusun kecil di utara Larantuka. Kemudian pada cerpen “Lama Fa”, kisah tentang seorang pemburu paus di Lamalera, sebuah kampung di pulau Lembata. Pada cerpen dengan judul “Ana Bakka”, cerita berlatar belakang sebuah desa bernama Mafat-to, 3 jam dari Kupang.

Meski sebagian berlatar belakang di Nusa Tenggara Timur, Penulis juga menyertakan cerita yang berlatar belakang di Nepal, dengan judul sama seperti buku ini, “Mata Air Air Mata Kumari”, tentang seorang Kumari, seorang gadis kecil yang dipilih berdasarkan waktu kelahiran oleh pihak Isatana Nepal, Kumari adalah Dewi Perawan, yang bertugas memberi berkah pada masyarakat setempat, dengan tanda berupa Agni Chakcuu yang dilukis di keningnya.

Kisah-kisah di buku ini diceritakan dengan latar budaya dan tradisi yang kuat, pada ”Keris Kiai Setan Kober”, kita seakan turut serta menyaksikan bagaimana kekuatan keris terbentuk, bahkan ketika membacanya saya sedikit merinding merasakan hausnya keris yang meminta jatuhnya korban.

Pada “Lama Fa”, penulis mengambil latar cerita tentang pantangan yang harus dilakukan oleh Lama Fa ketika musim berburu paus tiba. Sedang pada “Anak Nemang Kawi”, adanya unsur pertentangan antar suku turut disisipkan di situ.
“Dari mana kau?” teriak salah seorang dari mereka dengan golok di tangan, sementara orang-orang yang ada di belakangnya membidikkan anak pada ke arah beta. “ Dani, Damal atau Amungbe?”

Bahasa yang digunakan penulis juga penuh pilihan kata, halus seperti puisi padahal bagian dari cerita.
“Kini setiap hari, aku menulis sajak-sajakku dalam gelap, di dinding-dinding rumahku yang selama ini selalu putih.” - Bayang pada tempayan penuh air, cermin retak, langit-langit kamar, rumah kosong penuh debu, dan epitaf yang patah-

“Hari ini kuputuskan bersekutu dengan angin lainnya, melupakan jadi diriku, memunculkan sosok yang aku sendiri seakan tak mengenalinya. Aku tak lagi ingin mengalun pelan. Tak juga ingin membuai ramah.” – Mata Air Air Mata Kumari.

Meski banyak jalan cerita seremnya yang nggantung, tapi malah bikin penasaran untuk segera menamatkan seluruh cerita di buku ini. Kekurangannya adalah typonya cukup..mengganggu..
Juli 24, 2011

Muhammad : Para Pengeja Hujan


Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Penerbit Bentang
Tebal : 688 halaman, soft cover
Cetakan Petama : Mei, 2011
ISBN : 978-602-8811-38-5

Kashva telah sampai di Tibet, di Puncak Kesepuluh Pegunungan Suci di mana ia bertemu dengan Biksu Tashidelek. Sekarang Kashva hanya ditemani Vakhshur, ia kehilangan jejak Mashya dan Xerxes setelah hanyut terbawa arus sungai ketika meninggalkan Gunung Kailash. Ia kini bimbang antara mencari jejak Astvat-ereta atau mencari Xerxes dan Mashya. Di Kuil Perdebatan, ia mendengarkan kisah Budha Maitreya, Budha yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan Astvat-ereta dari ajaran Zardhust kepercayaannya.

Dalam perjalanan ini, sesuatu yang aneh terlihat dari sikap Vakhshur kepada Kashva, seperti ada yang disembunyikan oleh anak muda itu, bahkan pesan yang disampaikan Biksu Tashidelek juga memperkuat kecurigaannya terhadap Vakhshur. Meski demikian, Vakhshur tidak mau menceritakan rahasianya itu kepada Kashva, ia malah menemukan jejak Xerxes dan Mashya di antara pahatan-pahatan yang ada di Pegunungan Tibet. ‘Mashya, Xerxes, ke Persia’.

Sementara itu di Persia, terjadi pertumpahan darah akibat perebutan kekuasaan. Seorang arsitek ternama perempuan bernama Atusa diminta untuk bertemu dengan Para Putri keturunan Khosrou, yang meminta bantuannya untuk menghidupkan kembali pasukan Atanatoi, pasukan Immortal yang melindungi pemimpin Persia. Atusa yang ternyata memiliki kemampuan militer yang baik, diangkat menjadi Jenderal Atanatoi. Meski Atusa tahu, akan ada peperangan lagi di Persia untuk perebutan kekuasaan yang dilakukan para Putri (Purandokht, Azarmidokht dan Turandokht) terhadap kekuasaan Persia sekarang ini, tetapi yang terlihat paling berambisi merebut hanyalah Putri Azarmi. Kudeta terjadi, Putri Puran terbunuh dan Putri Turan terancam nyawanya, semua karena ambisi Azarmi untuk mencapai Kursi kepemimpinan Persia. Atusa, Sang arsitek dan ahli militer itu ternyata menyimpan masa lalu yang dipalsukannya selama ia menetap di Persia. Ia bukan hanya mata-mata, ia seorang perempuan yang menyimpan dendam kepada Khosrou dan berniat membalaskannya.

Di Madinah, datanglah banyak utusan dari berbagai negeri yang menerima Kenabian Muhammad atau membayarkan pajak untuk mereka yang tetap dalam agamanya, sebagai ganti perlindungan Islam kepada mereka. Perluasan Islam oleh Pasukan juga mulai menyisiri daerah Utara. Nabi mengutus Usamah sebagai pemimpin pasukan, untuk memberikan pilihan kepada Rakyat di negeri yang akan mereka datangi, memeluk Islam atau tetap dalam Agama mereka tetapi membayar pajak keamanan, atau jika tidak memilih keduanya maka mereka berarti memilih berperang.

”Setiap yang hidup pasti mati, segala yang baru pasti basi, setiap yang besar pasti sirna.”

Nabi Muhammad mengehembuskan nafas terakhirnya, setiap sudut Kota Cahaya seolah kehilangan Cahayanya. Semua orang di sana berduka kehilangan Rasulullah, pemimpin dan orang yang mereka cintai. Belum lagi Rasulullah dikebumikan, perselisihan tampuk kepemimpinan mulai terjadi baik antara Kaum Anshar atau pun Kaum Muhajirin. Meski perselisihan itu dapat diselesaikan dengan dibaiatnya Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti Rasulullah, tapi perpecahan dan pembangkangan Umat Islam mulai muncul di mana-mana. Sang Nabi yang sudah wafat seakan dijadikan alasan mereka untuk berkelit lagi dari kepercayaan mereka terhadap Islam. Belum lagi perbedaan pendapat antara Abu Bakar dengan Fatimah putri Rasulullah tentang harta warisannya. Umat Islam di ambang perpecahan, sedang dirinya terlibat sengketa dengan Putri Rasulullah, sanggupkah Abu Bakar meneruskan kepemimpinan Rasulullah dan membawa kejayaan Islam kembali?

Buku kedua dari Novel biografi Muhammad ini sejak awal sudah mampu memikat pembaca. Beberapa percakapan yang mungkin dalam bahasa Persia ada di dalamnya, tetapi tidak perlu khawatir tidak mengerti, karena disertakan pula penjelasannya, sehingga kita tidak kesulitan memahaminya. Alur cerita terjadi di 3 bagian dunia berbeda, tetapi penulis mampu menghubungkan satu dengan yang lainnya dengan cermat sehingga menghasilkan hubungan di antaranya.

Untuk typo, nggak parah sih.. hanya beberapa saja, di antaranya :
Hal. 334, ”Haru ada yang mati. Hanya boleh ada satu ratu dalam satu istana.”
Hal. 588 dan 589, penulisan nama Al-Mutsanna yang berubah menjadi A-Mutsanna
Juli 19, 2011

Chicken Soup for The Mother of Preschooler's Soul

Penulis : Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Maria Nickless, Elisa Morgan

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 254 halaman, Soft Cover

ISBN : 978-979-22-6271-1


Menjadi seorang Ibu yang akan melepas anak kecilnya untuk sekolah ternyata tidak pernah mudah. Ada anak-anak yang berlarian memasuki gedung sekolah barunya, ada yang masih malu-malu memegangi baju Ibunya sambil mengusap air mata di sudut matanya. Anak saya lain lagi, ia tipe yang Nangis ketika mau berangkat sekolah-Nggak mau pulang kalau udah di sekolah.


Kali ini Chicken Soup yang saya baca adalah Chicken Soup for the Mother of Preschooler’s Soul. Seperti biasa, di dalamnya saya selalu bisa merasa sedang berada di perkumpulan Ibu-Ibu yang mencoba merelakan anak mereka dititipkan di “rumah keduanya”, sekolah. Sebagai seorang Ibu, cerita-cerita di buku ini biasanya sanggup membuat saya tertawa sendiri, seperti pada cerita “Peniru”, Karin A. Lovold, yang menceritakan betapa susahnya anak-anak mendengarkan orangtuanya, tetapi tak pernah gagal untuk menirukan orangtuanya. Atau cerita yang heboh “Dalam Pelarian”, Reene Hixson yang menceritakan anaknya yang sempat hilang ketika ia dan ketiga anaknya berjalan-jalan di Mal. Atau cerita tentang “Teman Sewaan”, yang menceritakan seorang anak kecil yang “menyewa” tetangganya untuk menemani Ibunya saat ia sedang sekolah, agar Sang Ibu punya teman bermain dna tidak memakan semua cokelatnya.


Tidak semua yang bisa dihitung itu berharga, dan tidak semua yang berharga bisa dihitung –Albert Einstein-


Bagi saya, cerita-cerita yang inspiratif dan supportif di buku ini mampu menjadi teman cerita, sehati dan berbagi perasaan. Karena kami sama-sama sedang memandangi anak kami yang mulai dewasa perlahan-lahan..

Juli 10, 2011

Kedai 1001 Mimpi


Penulis : Valiant Budi

Penerbit : Gagas Media

Cetakan Pertama : 2011

Tebal : 443 halaman

ISBN 979-780-497-6


Akhirnya kelar juga baca kedai 1001 mimpi nya Vabyo. Jarang-jarang kan seorang penulis sampe rela jadi TKI di negeri Arab sana? Vabyo adalah orang yang berani mengambil keputusan itu *pada awalnya kali ya..*

Buku ini menceritakan pengalaman Vabyo di Salah satu kota di KSA, Berawal dari keberangkatannya di Mei 2009 sampai kepulangannya ke Indonesia di Agustus 2010. Dengan unik, Vabyo menceritakan pengalamannya sebagai Barista di salah satu kedai kopi di Kota Dammam. Ya.. selain menceritakan nasibnya sebagai TKI yang konyol-miris-miris waktu baca, Vabyo juga menceritakan tabiat ”oknum-oknum” Para Orang Arab yang seringkali semena-mena sama para tenaga kerja yang dikirim ke negara mereka.

Ow juga ada peraturan dan cerita-cerita khas mereka yang sebelumnya saya nggak tahu.

Seperti libur dokter di akhir pekan (Jumat) yang menyakitkan, mengelus jenggot orang untuk meredam napsu amarahnya, kebiasaan berlalu lintas yang nggak punya attitude, yaa.. dan banyak keunikan yang bikin saya kadang berapi api waktu baca ini buku. Antara sedih, marah, kecewa, mau murka.. dan ya mau apa lagi. Teruskan saja baca.. :D

Tapi tentu saja, di antara para manusia yang bermoral bejat itu, masih ada orang-orang Arab yang ramah, lalu kenapa mereka terkenal dengan kebejatan dan ketidaksopanannya di dunia?

” Some of saudi tourist behaviour reflects the bad image people have about Saudi. Most of them don’t respect the other country’s law and not to mention their shameful behaviour!”, kata salah seorang warga Saudi sendiri.

Ya, Vabyo bilang it because world Loves bad attitude more. Jadi yang baik-baik tertutup kejelekan yang dilakukan sesama mereka sendiri.

Buku yang kereen!! Wajib dibaca buat yang mau ke KSA, Biar shock culture nya ngga parah waktu kesana. Empat bintang buat Vabyo!! Bravo :p

Juli 06, 2011

City of Bones (The Mortal Instruments #1)


Penulis : Cassandra Clare

Cetakan I : Februari 2010

ISBN : 978-602-8224-80-2

Penerbit : Ufuk Press

Tebal : 649 halaman

Awal baca buku ini agak khawatir kebawa-bawa sama pengaruh unsur buku-buku lainnya. Maklum, yang dibahas di buku ini semacam vampir, werewolf, warlock dan sebagainya. Takutnya nanti jadi ngebanding-bandingin sama Vampire Academy, Serialnya Nicholas Flamel ato Twilightnya Stephanie Meyer. Tapi ternyata nggak begitu.

Kisah ini menceritakan Clarissa Fray, seorang fana (manusia biasa) yang tiba-tiba bisa melihat makhluk yang bukan jenisnya.


“Apa yang akan Kau lakukan kalau melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain?”


Ketika sedang berada di klab malam bersama Simon sahabatnya, ia pertama kali bertemu dengan Jace, Izzy dan Alec. Ketiga orang ini adalah Pemburu Bayangan, Kaum Nephilim (manusia tapi keturunan malaikat) yang melindungi manusia dari Makhluk-Makhluk Dunia Bawah yang berbahaya. Sebuah kejadian menyeret Clary ke dalam Dunia Bayangan, Ibunya hilang sedang rumahnya diobrak-abrik oleh Yang Terabaikan.


Valentine, Sang pemimpin Lingkaran telah kembali, ia adalah Pemburu Bayangan yang ingin membersihkan dunia dari semua Makhluk Dunia Bawah. Sebuah hal yang tidak disetujui oleh Peraturan Para Pemburu Bayangan, karena yang mereka buru seharusnya hanya mereka-mereka yang melakukan kejahatan terhadap manusia. Valentine menculik Jocelyn, Ibunya Clary. Dari sinilah Clary mulai mencari tahu keberadaan Ibunya dan menemukan rahasia yang dikunci rapat dalam ingatannya.


'‘Kalau aku membuat kesalahan terkecil pun dalam menguraikannya, pikirannya bisa rusak selamanya”


Sampai setengah buku nggak begitu seru, tapi begitu dapat setengah dari Bab 2, Alurnya mulai cepat, bikin penasaran soalnya. Sayangnya typo di buku ini banyak banget, jadi cukup terganggu, lagi seru-seru baca tiba-tiba Typo lagi typo lagi..


Contohnya,

Hal 230, “ Lampur perpustakaan dimatikan. Hanya ada penerangan dari pendaran seperti susu yang membungkus dari jendela tinggi.”


Hal 456, “banyak psikolog setuju bahwa permusahan hanyalah ketertarikan seksual yang diperhalus”


Hal 507, “ Jarinya berhenti bergerang di globe. Clary yakin dia sednag menyentuh lokasi Idris.“


Hal 638, “ Clary minggir saat Jeremiah berjalan melewatinya ke koridor. Clay memperhatikannya menjauh, bercampur dengan keramaian.” (cat : nggga ada tokoh Clay di cerita ini)


Dan jangan khawatir nggak dapet cerita cinta di buku ini, :D

Cerita cintanya unik dan complicated, meski endingnya bisa ditebak tapi sejujurnya.. saya sedikit kecewa sih. Nggak sehappy ending yang aku kira. Tapi mungkin masih bisa berubah di buku keduanya. Heheh.. Selamat membaca J

Salam,

Salam,