Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Penerbit Baca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Penerbit Baca. Tampilkan semua postingan
Desember 02, 2024

Toko Buku Abadi







Judul buku : Toko Buku Abadi

Penulis : Yudhi Herwibowo

Cetakan Pertama : Juni 2024

Tebal : 276 halaman, paperback

Penerbit : BACA


Ambil yang kalian anggap berbahaya! Cuma orang bodoh saja yang takut dengan buku!


Waktu pertama membuka buku ini, saya kira ini adalah sekumpulan cerpen biasa yang mengambil tema tentang buku. Totalnya ada 33 cerpen! Tapi ternyata saya sedikit keliru dalam menebak ke mana cerpen cerpen ini akan bermuara akhirnya. Dari 33 cerita tadi, setelah makin lama makin membaca ke belakang barulah saya sadar bahwa semua kisah di cerpen ini saling berhubungan. Entah bagaimana si Penulis bisa menggariskan benang merah atas semua ceritanya, sehingga ketika kita selesai membaca satu cerpen mungkin awalnya kita bingung akan bersambung ke sebelah mana dari "pohon utama cerita" buku ini. 

Desember 26, 2022

7 Tastes of Love

 



Judul buku : 7 Tastes of Love
Penulis : Toko Koyanaga
Penerjemah : Clara Canceriana
Editor : Jia Effendie
Penerbit : Baca
Tahun terbit : Desember 2021
Tebal : 362 halaman
ISBN : 978-602-6486-65-3

Pasti kau berpikir andai saja bisa memilih kepada siapa kita jatuh cinta, ya.

Kiriko diam-diam tanpa sepengetahuan suaminya, bekerja sebagai juru masak di sebuah Panti Migiwa. Panti ini berupa sejumlah kondominium yang dihuni oleh para lansia yang mandiri dengan diet khusus yang dirancang oleh ahli gizi. Di panti, Kiriko jarang membuka masker dan kacamatanya agar orang-orang tidak dapat melihat wajahnya keseluruhan. Ia merasa tidak nyaman jika orang-orang melongo mengamati wajahnya.

Kiriko suka memasak, tetapi suaminya tidak pernah mengijinkan Kiriko untuk memasak di kondominium mereka. Semua pekerjaan rumah termasuk memasak adalah kewenangan sang suami. Hal ini awalnya membuat Kiriko merasa dimanja, tetapi lama kelamaan ia merasa seperti boneka yang dirawat dengan hati-hati hanya untuk sebagai pajangan. Karena itu ia merasa menjadi dirinya sendiri ketika sedang bekerja paruh waktu di panti sementara sang suami mengira Kiriko bekerja di tempat yoga yang prestige.

Nah, masalah muncul ketika Kiriko berselisih paham dengan seorang pegawai baru di panti. Ia juga merasa orang-orang kurang menyukainya karena ia begitu tertutup dan tidak mau bergaul dengan pegawai lain. Sementara itu, di rumah juga masalahnya dengan sang suami semakin memuncak. Bagaimana Kiriko menghadapi semuanya bersamaan?


Salam,

Salam,