Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Mahda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mahda. Tampilkan semua postingan
Maret 20, 2023

Extremely Loud and Incredibly Close

 



Judul buku : Extremely Loud and Incredibly Close

Penulis : Jonathan Safran Foer

Cover&Ilustrasi : Penguin Books

Penerjemah : Antie Nugrahani

Penerbit : Mahda Books

Tahun terbit : 2010

Tebal : 430  halaman

ISBN : 978-979-19926-3-3


Aku berpikir bahwa jika kau menghitung semuanya -dari lubang kunci sepeda hingga tingkap di atap hingga wadah manset- mungkin ada sekitar 18 lubang kunci untuk setiap orang di New York City, yang berarti ada sekitar 162 juta lubang kunci, yang berarti sejurang penuh lubang kunci



Saya kesulitan membuat sinopsis dari buku ini. Bercerita tentang Oskar, ayahnya (yang telah meninggal dunia), ibunya (yang Oskar anggap tidak pernah bersedih atas kematian suaminya), neneknya (yang kehilangan anaknya tapi juga kehilangan suaminya), kakek (yang tidak pernah ditemui Oskar tetapi Oskar tahu kalau kakeknya pergi meninggalkan neneknya begitu saja).

Dimula dari pesan di mesin penjawab telepon yang disimpan Oskar secara rahasia dari ibunya dan neneknya. Pesan itu dari ayahnya, yang berkabar kalau ia berada di gedung WTC saat ditabrak oleh pesawat, ia baik baik saja dan akan segera diselamatkan. Tapi sang ayah tidak pernah pulang, ia hilang. 


Pemakaman dilakukan tanpa jenazah sang ayah, hanya peti kosong sebagai simbol yang membuat Oskar semakin bersedih dan merasa penasaran apa betul ayahnya telah meninggal dunia.


Secara tidak sengaja, Oskar menemukan sebuah kunci unik dalam amplop surat yang bertuliskan "Black" di kamar ayahnya. Nah, dimulailah petualangan Oskar mencari seseorang dengan nama Black yang mungkin mengetahui kunci apakah itu dan apa hubungannya dengan si ayah.

September 27, 2013

Live Through This (Kekuatan Cinta Seorang Ibu)



Judul Buku : Live Through This (Kekuatan Cinta Seorang Ibu)
Penulis : Debra Gwartney
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : Mahda Books
Cetakan Pertama : Agustus 2009
ISBN : 978-979-19926-1-9


Kisah ini diceritakan dari sudut pandang seorang Ibu yang terus berjuang mendapatkan kepercayaan anaknya kembali. Sejak bercerai dari suaminya, Debra, sang Ibu ini, mengalami berkali-kali keputusasaan yang sangat karena dua anak pertamanya bermasalah. Stephanie dan Amanda, nama anak-anak perempuan itu, mulai sering membolos sekolah, melarikan diri dari rumah bahkan masuk ke jejaring narkoba yang kelam.

Debra selalu merasa bahwa kelak anak-anaknya tersebut suatu saat akan kembali pulang dan semuanya akan baik-baik saja. Berkali-kali ia menyalahkan mantan suaminya, Tom, atas sifatnya yang seenaknya dan memberikan contoh yang buruk bagi anak-anaknya. Tom selalu mengompori mereka untuk melakukan hal-hal yang terlalu bebas, dan sering menyudutkan Debra karena bertindak sebagai ‘seorang Ibu yang terlalu khawatir akan anak-anaknya’.

Hei, padahal menurut saya bukankah itu memang ciri khas seorang Ibu?

Mei 30, 2012

Manxmouse

Judul Buku : Manxmouse
Penulis : Paul Gallico
Penerjemah : Maria Lubis
Penyunting : Abu Ibrahim
Penerbit : Media Klasik Fantasi (divisi Mahda Books)
Cetakan Pertama : April 2011
Tebal : 228 halaman, paperback
ISBN : 978-602-97067-3-4


Suatu hari, seorang perajin keramik bernama Tiddly merasa akan membuat sebuah Mahakarya, yaitu seekor tikus yang akan amat mirip dengan bentuk tikus aslinya. Tikus ini dibuat oleh Si Perajin dengan mengerahkan seluruh kebijaksanaan dan pengetahuan yang ia miliki. Keesokan paginya, sambil berharap-harap cemas seperti apa Mahakarya yang telah jadi, Si Perajin mengeluarkan benda yang berada di dalam tungku. Tapi ternyata yang ia buat bukan sebuah tikus biasa. Tikus itu berwarna biru, tidak memiliki ekor, cakar depannya milik monyet dan telinganya panjang seperti kelinci.

Ya, Si Perajin membuat seekor Manxmouse, tikus yang memiliki ciri tidak berekor.

Ajaibnya, tikus keramik ini kemudian hidup dan melarikan diri dari rumah Si Perajin. Dan inilah awal petualangannya..

Di jalan, ia bertemu Clutterbumph, makhluk yang sangat suka menakut-nakuti siapapun, termasuk si Manxmouse yang saat itu ada di dekatnya. Tetapi Clutterbumph tidak bisa menakut-nakuti jika orang yang akan ditakutinya tidak memiliki ketakutan terhadap sesuatu. Nah, Manxmouse ini ternyata sama sekali tidak takut terhadap apapun. Jadi gagal donk perjuangan Clutter buat menakut-nakuti si Manxmouse. Tapi di akhir pertemuan mereka, Clutter menyampaikan pesan

”Berhati-hatilah terhadap Kucing Manx”, Hal. 28

Manxmouse pada awalnya tidak terlalu khawatir terhadap pesan yang disampaikan Si Kucing Manx. Tetapi lama kelamaan hampir semua hewan yang ia temui selalu memberikan sorot mata prihatin ketika menyampaikan pesan yang serupa, bahwa Manxmouse adalah milik Kucing Manx, itu sudah ketetapannya. Semakin lama, ia mulai khawatir terhadap Kucing Manx. Seperti apa wujudnya, dimana tinggalnya, bagaimana kisah akhir hidupnya yang sudah ditentukan menjadi milik Kucing Manx tersebut?

Manxmouse bertemu banyak sekali hewan dan orang-orang sebelum akhirnya ia bertemu Kucing Manx. Ada Kapten Pilot Hawk Si Elang, Nelly si Gajah Gugup, Burra Khan Si Harimau. Tapi yang paling saya suka adalah pertemuannya dengan Wendy H. Troy, seorang anak perempuan yang juga memberikan nama kepada Manxmouse, yaitu Harrison G. Manxmouse. Si Wendy ini senang karena akhirnya memiliki teman, tetapi ketika ia membawa Manxmouse ke sekolah, keributan terjaid dan Wendy dihukum karena membawa makhluk imajinasi ke sekolah. Manxmouse juga ditangkap dan direncanakan akan dibedah untuk diteliti jika ia tidak segera diselamatkan.

Satu kalimat indah yang saya temukan di bab ini
”Karena kita tidak pernah diizinkan menyimpan impian kita yang paling kita sayangi.”~ Hal.110

Perjalanan Manxmouse terus berlanjut sampai akhirnya ia memutuskan akan menghadapi takdirnya sendiri. Ia akan mencari Kucing Manx. Namun sanggupkah ia menyerahkan dirinya dengan rela untuk disantap Si Kucing?

Buku yang terdiri dari 12 bab ini benar-benar menyenangkan dibaca dari awal sampai akhir. Kalimat-kalimatnya sederhana, bahkan dalam dua hari saya sudah selesai ’menghabisinya’. Perjalanan Manxmouse mengantarkan saya pada satu pesan moral yang kuat tertanam, bahwa

”Ketakutan itu ada karena ditanam. Selayaknya kertas, sebenarnya awal kita lahir ke dunia, kita tidak membawa ketakutan. Ia diciptakan bersama waktu dan pengalaman. Tapi bukan berarti harus ditinggalkan, karena terkadang ia harus dihadapi dan ditaklukkan.”

Sampul bukunya sudah manis, Cuma agak keramaian kali ya, saya Lebih suka cover dari HarperCollins. Ilustrasi di dalam buku juga membantu saya berimajinasi saat membaca. Terlebih font yang bersahabat dan tebal tidak terlalu berat menambah nilai plus pada buku ini. Dan ending cerita yang manis menjadikan saya merekomendasikan buku ini kepada mereka yang suka bacaan ringan khas anak-anak. 


Cerita manxmouse ini telah diadaptasi menjadi seri televisi untuk anak-anak di Jepang dengan judul Tondemo Nezumi Daikatsuyaku: Manxmouse (Manxmouse's Great Activity) dan juga telah disiarkan oleh Nickelodeon pada tahun 1990an dengan judul The Legend of Manxmouse.



Empat bintang untuk Manxmouse! :)

Sedikit tentang Paul Gallico
Ia lahir pada 26 Juli 1897 di New York. Karirnya berawal sebagai penulis dan editor berita olahraga di New York Daily News. Dia telah menerbitkan lebih dari 30 buku yang beberapa diantaranya juga telah diadaptasi ke dalam film. Anda bisa mengunjungi karya-karyanya di web http://www.paulgallico.info/


Salam,

Salam,