Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Gradien Mediatama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gradien Mediatama. Tampilkan semua postingan
April 20, 2012

Mafia Espresso


Judul Buku :  Mafia Espresso
Penulis : Fransisca Todi
Penyunting  : @angtekkhun
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan Pertama : 2012
Tebal : 320 halaman, paperback
ISBN : 978-602-208-041-1


Pertemuan pertama memang sering mengesankan, bahkan orang-orang seringkali mendapatkan ‘cinta’ mereka dari pertemuan pertama. Tapi tak jarang pertemuan pertama dengan seseorang yang terasa begitu menyebalkan, sampai-sampai saking menyebalkannya kita tidak akan mau bertemu dengan orang itu lagi.

Hal kedua ini yang terjadi dengan Sophie Pieters. Setelah pertemuan pertamanya dengan seorang lelaki parlente yang menabrak mobil Sophie dan menyebabkan Sophie terlambat datang ke kantor. Padahal hari itu ia akan presentasi di depan calon klien barunya, dari perusahaan Eco Green, dan ia harus memenangkan hati mereka untuk menyetujui kerjasama mereka dengan perusahaan tempat Sophie bekerja.

Sesampai di ruang presentasi, atasan Sophie yang menjelaskan keterlambatan Sophie mengatakan di depan calon klien tersebut kutipan perkataan Sophie sendiri yaitu ”Sophie baru saja ditabrak seorang idiot yang menjengkelkan”. Nah. Sialnya, di ruangan tersebut ada lelaki yang tadi menabrak Mobil Sophie dan ternyata ia bos dari Eco Green! Lelaki itu, Antonio Azzaro, sambil memanfaatkan kekuasannya ia diam-diam menunda perjanjian kerja sama antara Eco Green dengan perusahaan tempat Sofie bekerja. Antonio baru akan menandatangani kesepakatan tersebut jika Sophie mau menemaninya berjalan-jalan di Belanda selama sebulan penuh.

Sophie yang merasa tersudutkan terpaksa mengiyakan kesepakatan tidak tertulis tersebut. Sejak pertemuannya dengan Antonio, hari hari Sophie lebih banyak dihabiskan bersama Lelaki Italia tersebut. Awalnya semua berjalan cukup baik, sampai Sophie mengetahui bahwa Antonio berasal dari Sisilia, kota mafia. Sejak itu Sophie curiga, jangan-jangan Antonio juga seorang Mafia? Apalagi kekayaan dan gerak geriknya cukup mencurigakan bagi seorang pengusaha biasa. Jika iya, sanggupkah Sophie menemani Antonio sebulan penuh, berada di sisi seorang Lelaki Mafia selama sebulan? Tapi Antonio begitu.. tampan.. jantan.. elegan.. *ya ampun, dia terlalu sempurna untuk menjadi mafia yang mengagumkan.

Mafia Espresso adalah sebuah novel yang ditulis oleh Fransisca Todi yang kini tinggal di Belanda. Mungkin karena itu ia mengambil negeri Belanda sebagai latar cerita ini. Sosok Antonio sebagai lelaki sempurna seringkali muncul di banyak novel romance, tetapi di buku ini sebenarnya ada kemisteriusan yang bisa dieksplore lebih dalam oleh penulis. Sayangnya kemisteriusan itu masih belum kuat dimunculkan di buku ini. Keromantisan antara Antonio dan Sophie juga terkesan biasa-biasa saja. Seperti kisah wanita sederhana yang bertemu dengan seorang laki-laki kaya yang menawan. Mungkin bisa diperkuat emosi yang ditampilkan Sophie karena harus terpaksa menemani Antonio. Karena di buku ini saya merasa Sophie yang diceritakan agak plin plan, dia itu beneran ngga suka atau malah suka sih sama Antonio?

Tapi tetap saja, menurut saya, buku ini cocok sebagai teman menyantap secangkir kopi (apalagi espresso) di sore hari sambil menikmati hujan yang turun atau senja yang menjingga. Bahasanya ringan ditambah beberapa kata dari bahasa Belanda dan Itali ditampilkan apa adanya dengan catatan kaki yang pas. Cover yang cantik dan alur cerita yang cepat membuat saya mampu menyantap buku ini hanya dalam dua hari.

Oh tentang Espresso di judul buku, Anda baca sendiri ya untuk mengetahui ada apa dengan ’Mafia Espresso’ ini :)

Satu adegan yang saya suka
Ketika Antonio berkata "Kenapa kau selalu berpura-pura kuat? Sini." lalu Sophie luruh dalam pelukannya.


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lomba Estafet Review Buku
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
 
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-59755/mafia-espresso.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Februari 19, 2012

Melepas Ranting Hati


Judul Buku : Melepas Ranting Hati
Penulis : Sanie B. Kuncoro
Penyunting : @angtekkhun
Penerbit : Gradien Mediatama
Cetakan Pertama : 2011
Tebal : 184 halaman, paperback

Momen ini sudah terpikirkan sebelumnya dalam pikiran Lare, gadis yang tidak suka alpukat ataupun kopi, bahwa Karin akan mendatanginya membahas hubungannya dengan Giri. Tiga tahun hubungan Karin dengan Giri ternyata tidak berlalu dengan baik. didasari sifat Karin yang terlalu protektif mengekang kebebasan Giri sebagai lelaki.

Hadirnya Lare di antara kisah percintaan mereka tak urung membuat Karin resah, sudah pasti ia tidak akan mau kehilangan lelaki yang sangat dicintainya itu. Namun mengapa Giri memilih Lare? Apa yang bisa diberikan Lare sehingga ia menggeser posisi Karin di hati Giri? Siapa yang akan mundur dalam mendapatkan hati Giri, Akankah Karin atau Lare?

Ini adalah sebuah kisah yang menjadi judul utama dalam Buku karya Mbak Sanie kali ini, Melepas Ranting Hati. Buku yang terdiri dari 12 cerita pendek tentang cinta, kehidupan, mimpi, taruhan dan pilihan ini menawarkan sisi lain romansa manusia.

Sayangnya ada banyak inti cerita yang diulang lagi di cerita dengan judul berbeda.  Apalagi diletakkan dalam susunan yang berurutan, ini membuat saya sebagai pembaca jadi berpikir, ‘Tunggu. Kok ceritanya gini lagi? Kok kalimat percakapannya hampir sama?’

“Kalau kau tidak bisa memilih, kami yang akan menentukan.”-Hal.34
“Kalau begitu, kami yang akan melakukannya -Hal.48

Atau dua cerita yang berbeda dengan tokoh utama yang namanya sama. Sebut saja Giri di ‘Melepas Ranting Hati’ dan muncul lagi di ‘Kidung Hutan Cemara’. Atau Geld di ‘Di Ambang Hari Valentin’ dan ‘Lembah Kali Kuning’. Serta adanya kejanggalan nama tokoh dalam cerita berjudul ‘Anyelir Putih’, sebenarnya bernama Kenanga atau Mega?

“Kenanga menggelengkan kepalanya. Matanya muram. Hans tahu, Mega kecewa sekali padanya.”-Hal. 80

Serta bunga anyelir putih yang tiba-tiba menjadi pokok cerita tanpa diketahui darimana asal mula kisahnya. (Entah ini kekeliruan dalam meng-cut cerita dengan sengaja atau tidak)

Tapi dari semua cerita pendek di buku ini, ada satu yang paling saya suka, yang berjudul ‘Camar Terakhir’. Latar cerita di pantai seakan memberi kesegaran saya dari cerita –cerita sebelumnya yang sering menyuguhkan episode memanjat gunung. Pesan kesungguhan dan semangat yang diceritakan lewat tokoh utamanya juga membuat warna lain cerita tentang cinta di buku ini.

Dengan bahasanya yang puitis dan pesan-pesan yang terselip di dalam cerita, Mbak Sanie terampil dalam mengolah kata demi kata ceritanya.

Sebuah pesan yang saya temukan di halaman 153, contohnya.
“Kamu benar. Untuk bisa dihargai, seseorang harus punya harga diri.”

3 bintang untuk buku ini. Buku yang asyik untuk dinikmati terlebih bagi Anda para pencinta suasana pegunungan yang menjadi latar cerita.


Salam,

Salam,