Slide Show

Tampilkan postingan dengan label B-First. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label B-First. Tampilkan semua postingan
Mei 07, 2012

The Naked Traveler 2



Judul Buku :  The Naked Traveler 2
Penulis : Trinity
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit : B-First
Cetakan Ketujuh : Mei 2011
ISBN : 978-979-24-3870-3
Tebal : 352 halaman, paperback


Saya sudah lama berniat membaca buku The Naked Traveler, meski ternyata harus puas membaca langsung ke buku 2. Soalnya nyari buku NT yang pertama minta ampun susahnya. Bagi saya buku yang menceritakan perjalanan seperti obat yang memuaskan sejenak keinginan saya untuk traveling.

Buku yang terdiri dari delapan bab ini berisi pengalaman-pengalaman Trinity ketika ia berjalan-jalan di suatu negara atau kota. Republik Palau di Micronesia, Dubai, New Zealand bahkan saat ia bersekolah di Filipina pun juga diceritakan di buku ini. Pembawaan kisah yang ceplas ceplos dengan bahasa yang campur aduk dan kadang dibumbui adegan konyol ini membuat saya cukup puas membacanya.

Ada banyak cerita, ada banyak pengalaman dan ada banyak kesempatan yang bisa diceritakan dari sebuah perjalanan. Dan Trinity, kalau saya simpulkan, menukilkan pengalaman sosialnya daripada bercerita tentang perjalannya itu sendiri. Sebut saja contoh bagaimana ia berkali-kali diajak menikah oleh cowok ketika bertraveling, atau bagaimana perbandingan nonton film di bioskop luar negeri dan di dalam negeri.

Buku-buku perjalanan yang sudah pernah saya baca, biasanya memang bercerita tentang perjalanan, dan tentunya urut. Maksudnya, bila sedang bercerita di Kamboja, maka seluruh bab itu berisi tentang kejadian-kejadian di Kamboja atau cara naik angkutan di sana, penginapan bahkan sampai beberapa referensi makanan. Yang tidak boleh ketinggalan adalah tempat-tempat mana saja yang menjadi daya tarik kota atau negara tersebut, sehingga masuk ke daftar kita saat berkunjung ke sana.

Maka ketika saya membaca NT, sejujurnya saya sedikit shock, karena saya disodorkan cerita dalam bab-bab yang entah disusun berdasarkan apa. Kalau berdasarkan kesamaan kok ya ada yang nggak nyambung, kalau berdasarkan urutan abjad kok ya nggak. Kalau dibilang berdasarkan letak negara atau kota yang dituju, lebih-lebih nggak banget. Saya seperti main Yoyo, dilempar ke sana balik ke sini, ke sana lagi sampai akhirnya saya malah bingung. Buku ini memang buku tentang perjalanan, tapi bukan seperti kamus perjalanan Lonely Planet atau buku-buku traveling lokal lainnya. Trinity menyuguhkan cerita atau pengalaman-pengalaman pribadinya sendiri yang mungkin bisa berguna bagi ornag lain yang bernasib atau ada pada saat yang sama seperti dia di suatu tempat saat traveling.

Lalu apa yang saya dapatkan dari buku ini? Ada beberapa hal baru kok yang saya dapatkan, seperti penyimpanan uang saat jalan-jalan, cabe yang dahsyat pedesnya dari Lombok, berenang bersama whaleshark, atau apa yang bisa kita lakukan jika saat traveling itu kita memiliki banyak waktu luang. Toh saya juga berhasil dibuat cekikikan sendiri saat membaca beberapa episode cerita Trinity yang konyol. Keunggulan buku ini menurut saya karena Trinity sepertinya sudah mengunjungi banyak tempat di Dunia, pengalamannya sudah banyak jadi dia bisa mudah menceritakan dan menggabungkan satu dengan lainnya.

Tiga bintang untuk Buku ini



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

// Lomba Estafet Review Buku //

Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
 
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-30277/the-naked-traveler-2.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Oktober 20, 2011

Nguping Jakarta

Judul Buku : Nguping Jakarta

Penulis : Kuping Kiri dan Kuping Kanan (Rey Saroso dan Rangga Sastrowardoyo)

Penyunting : Isman H. Suryaman dan Primadonna A.

Pemeriksa Aksara : Pritameani

Penata Aksara : Beni

Cetakan Pertama : Agustus 2011

Penerbit : B First

ISBN : 978-602-8864-37-4


Sesungguhnya, reaksi para pembaca sebelumnya-lah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini. Kabarnya cerita-cerita atau humor di dalamnya bisa membuat Anda terbahak-bahak waktu membacanya. Sebagai mantan penduduk Jakarta, saya tergoda sekali untuk mengetahui sisi humor Ibukota yang katanya lebih kejam dari Ibu tiri ini.


Buku ini terdiri dari enam bab, yang tiap babnya berisikan humor-humor yang sejenis. Pada Bab I, isinya tentang humor-humor di sekitar dunia pendidikan.


Saya ambil contoh ya,


”Ah, mahasiswa seperti kamu paling bisanya Cuma ngomong. Pasti IP kamu Cuma 6, kan! IP segitu aja bangga!”, -secuplik percakapan di Hal.15-

Bab II tentang beberapa humor yang isinya tentang kata-kata yang pengucapannya sering salah, atau malah sering nggak pada tempatnya.


”Rambut Boleh acak-acakan, tapi lihat dong otaknya|Kenapa otaknya?| Bilyaran! | Hah?| Biliaran!!|...| Brilian, Mas!|” - Hal.37-


Bab III tentang Teknologi. Terus Bab IV, judulnya sih Tepuk Jidat Berjamaah.


”(nyolek kenek) Bang, bagi apinya dong!| Kenek: Emangnya Gue naga?!!|”


Atau yang ini

"Ah gila, gue baru nonton Ghost Ship!Keren Banget! Kita bikin film kayak gini aja, tapi temanya di kereta!| Terus lo mau kasih judul apa filmnya?"| Train Ship!!|...|"

Dan Bab-bab setelahnya yang juga membuat saya tidak bisa menahan ketawa di depan orang-orang banyak di atas kereta. Ya, sepertinya saat Anda membaca buku ini di keramaian, Anda harus siap-siap untuk diliatin orang banyak. Karena paling nggak pasti ada humor-humor yang cukup ”gila” untuk ditertawakan. Atau kalau tidak, biasanya pada akhir tiap­-tiap humor akan ada tulisan tentang reaksi orang-orang yang turut ada di lokasi kejadian.


Misalnya gini,


”Angkot 43, di dengar oleh semua penumpang yang ingin melontarkan kutukan Crucio ke Ibu#1”, hal 77

Nah, kadang yang kaya beginian jadi membuat saya tertawa membayangkan reaksi orang-orang itu.


Mungkin karena isinya humor, jadi untuk membacanya pun saya tidak memerlukan waktu yang lama. Habis sekali lahap. Sayangnya masih ada beberapa typo yang muncul di buku. Tapi untungnya Cuma sedikit, jadi nggak terlalu mengganggu. Yang agak mengganggu mungkin ada beberapa humor yang karena saya nggak paham, jadi terasa kurang lucu. Tapi secara keseluruhan, 4 bintang untuk Para Kuping!! Dan bila Anda masih belum puas dengan humor-humor di buku ini, bisa intip blog mereka di ngupingjakarta.blogspot.com , Ini tempat berkumpul para dialog absurd yang berseliweran di kota Jakarta. Selamat membaca!!

Salam,

Salam,