Judul Buku : Life Of Pi – Kisah Pi
Penulis : Yann Martel
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Kelima : November 2012
Tebal : 448 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8900-8
Piscine Molitor Patel, seorang anak laki-laki yang tinggal di
Pondicherry, India bersama Ayah, Ibu, seorang kakak laki-laki dan juga bersama
hewan-hewan di kebun binatang yang dikelola Ayahnya. Pi adalah seorang anak
yang saleh dan memiliki keingintahuan yang luas. Ia bahkan menganut tiga agama
sekaligus, sembahyang di masjid, pergi ke gereja tetapi juga menyembah para
Dewa di Kuil.
“Aku cuma ingin mengasihi Tuhan”
begitu jawab Pi
ketika ia ditanya mengapa menjadi penganut tiga agama sekaligus.
Suatu hari, karena
kondisi politik di India yang tidak stabil, Ayahnya memutuskan bahwa mereka
sekeluarga akan pindah ke Kanada. Binatang-binatang yang ada kemudian diurus
dokumennya lalu dijual ke beberapa tempat. Sampai hari keberangkatan, mereka
menumpangi sebuah kapal barang bernama Tsimtsum yang berlayar dari Madras pada
tanggal 21 Juni 1977. Di kapal tersebut juga dibawa hewan-hewan dari kebun
binatang yang ikut dijual ke Amerika.
2 Juli
1977, kapal tersebut tenggelam di Samudra Pasifik. Pi kehilangan keluarganya,
meski ia dapat lolos dari kapal dan naik ke sekoci. Sialnya, di sekoci tersebut
ia tidak sendirian, ada seekor hyena, orang utan betina, zebra yang patah kaki,
dan seekor harimau Bengal jantan yang beratnya 225 kilogram.
Selama 227
hari, Pi terombang ambing di lautan lepas, bertahan hidup bersama hewan-hewan,
dan dalam kondisinya tersebut, kita diajak merasakan kebesaran Tuhan.
Sebuah
buku yang... berat, Menurut saya pribadi. Bukan dari tema yang diusungnya atau
dari kisahnya, tapi saya tipe pembaca yang mabuk kalau sebuah cerita dipenuhi
detil-detil. Apalagi miskin dialog, terutama di pertengahan kisah, ketika Pi
terombang ambing di samudera. Memang sih, ini kan Si Pi Cuma satu satunya orang
yang selamat di sekoci tersebut, jadi wajar saja kalau ngga ada dialognya.
Sebenarnya
kisah Pi ini bagus, bahkan luar biasa bagus jika memang nyata. Saya juga salut
karena penulis pasti melakukan banyak riset tidak hanya terhadap hewan di kebun
binatang, tapi juga kebudayaan India, hewan di laut, cara survival, bahkan
menciptakan sebuah ’pulau imajinasi’ yang secara science tidak mungkin dapat
exist di samudera.
Pi adalah
seorang yang berntung, menurut saya. Bukan dalam hal ia menjadi satu-satunya
yang selamat dari musibah kecelakaan, tetapi karena ia mampu menemukan Tuhan
secara spiritual dan pribadi karena pengalamannya tersebut. Pi juga tipe
manusia yang sering putus asa, sering mengenang masa lalu dan memiliki banyak
angan-angan serta imajinasi. Menurut saya pribadi, mungkin penulis ingin
menyampaikan bahwa Kisah Pi ini adalah cerminan kisah hidup manusia biasa, kita
yang mencoba bertahan di samudera kehidupan sedang Pi bertahan di Samudera yang
sebenarnya.
Pesan yang bisa
diambil dari buku ini? Ah,
ada banyak banget deh kayaknya. Tapi yang jelas, tidak perlu melihat untuk bisa
percaya kalau sesuatu itu ada.
Sedikit tentang Yann Martel
Yann Martel adalah seorang penulis dari Kanada,
lahir di Spanyol pada 25 Juni 1963 dan ia telah menulis beberapa novel. Life of
Pi adalah buku keempatnya yang memenangkan banyak penghargaan salah satunya Man
Booker Prize tahun 2002.
Oh, dan alasan mengapa ia menamai kapal tersebut Tsimtsum?
I wanted a representative scoop of religions in the book – Hindu, Christian, Islam. I would have loved to have Pi be a Jew, too, but there are no synagogues in Pondicherry [in India, where the story begins].... So I chose Tsimtsum as the name of the Japanese cargo boat because, although it sounds Japanese, it is a Hebrew word.
Dialog lainnya tentang Life of Pi bersama Yann Martel bisa disimak di sini
-Secret Santa-
Okeeh, sebelum dan sesudahnyaa saya sampaikan
buanyak sekali terima kasih untuk SS saya yang telah memberikan buku ini
sebagai hadiah ‘akhir tahun’. Terima kasih juga atas riddlenya (yang langsung
bisa dikenalin dari potonyah) dan terima kasih juga untuk Oky dan Ndari yang
udah bikin event SS tahun 2012 ini berbeda dari tahun sebelumnya :D Jadi inilah
tebakan saya (semoga benaaar)
“Aku ada di Sepanjang Segala Zaman”
Dear
Santa, saya tahuuu.. ini pasti Rahib (Oom Tanzil) kaan :D
*hormat
takzim