Mari Ngomongin Buku

Slide Show

Desember 11, 2024

The Lost Apothecary

   






Judul buku : The Lost Apothecary

Penulis : Sarah Penner

Narator : Lorna Bennet, Lauren Anthony, Lauren Irwin 

10 Jam Audiobook

Penerbit :  Harlequin Audio


That the hardest truths never rest on the surface. They must be dredged up, held to the light and rinsed clean


Caroline memaksakan diri untuk pergi ke Inggris sendirian dalam rangka memperingati hari ulang tahun pernikahannya yang ke-10. Kenangan indah selama sepuluh tahun  terhapus begitu saja dalam semalam ketika ia tahu suaminya selingkuh. Karena orang tua Caroline telah memesankan trip dan hotel untuk liburan yang sayang banget kalau dicancel, alhasil Caroline pergi sendiri tanpa mengajak suaminya. Ia bahkan tidak yakin lagi apakah setelah liburan ini berakhir masih mau menghabiskan waktu bersama Sang suami.

Saat melakukan mudlarking, sejenis kegiatan mencari barang-barang kuno di pinggir sungai, Caroline menemukan sebuah vial kusam bergambar beruang. Ia kemudian dengan bantuan kenalan barunya yang bekerja di British Museum mencoba mencari tahu dari era mana vial itu berasal. Caroline suka dengan sejarah, ia memendam mimpi untuk mempelajari sejarah di Cambridge ketika calon suaminya dulu melamarnya. Menemukan sejarah vial ini menjadi semacam penebusan baginya, pengingat betapa ia pernah begitu cinta dengan perkara masa lalu.

Dalam buku ini ada dua alur yang diceritakan bergantian namun beriringan. Di alur kedua berlatar abad ke-18 ketika sebuah apothecary milik seorang wanita bernama Nella mendapat kunjungan seorang anak perempuan bernama Eliza. Apothecary ini khusus diperuntukkan bagi wanita, Nella menyediakan obat sekaligus racun bagi wanita yang memintanya diam-diam. Kedatangan Eliza salah satunya adalah untuk mengambil racun pesanan majikannya. Yang terjadi seiring waktu berlalu adalah hal yang sama sekali tidak pernah diduga Nella, bahwa apothecary warisan ibunya terancam. Bahwa keselamatan hidupnya juga terancam.


Sebenernya motivasi saya buat baca buku ini karena udah lama ngincer semenjak masuk di daftar nominasi Goodreads Award. Apalagi temanya historical fiction, covernya juga cakeeep. Jadi begitu nemu buku ini available di digital library, saya langsung cepet-cepet pinjam. 

Alur ceritanya cepat, cuman banyak momen-momen yang kayaknya kok kebetulan banget. Jadi kayak agak dipaksa gitu akhirnya. Tokoh-tokohnya punya karakter yang kuat dan menonjol. Karakter Caroline berkembang dari wanita yang meratapi kesedihannya karena perselingkuhan suaminya menjadi sosok wanita yang sadar kalau ia bisa menjadi wanita mandiri. Sedangkan karakter Nella yang juga seorang wanita mandiri, secara diam-diam masih dihantui oleh masa lalunya. Mungkin karena dua orang ini ada di dua masa yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap cara mereka memandang jalan hidupnya.


Dalam audio book yang saya dengar, disertakan link untuk mengunduh peta London pada masa 1791, serta beberapa nama ramuan dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam membuat ramuan itu. Saya tidak tahu apa di buku cetaknya juga tersedia. Ada juga resep minuman dan makanan yang disebut di dalam cerita, jadi ketika saya mendengarkan audionya yang tadinya ga kebayang namanya kaya gimana spellingnya, berkat panduan ini saya jadi tahu. 


Karena membahas tentang apothecary, ngga afdol rasanya kalau saya tidak mengupas sedikit tentang Apothecary di London circa abad 17-an. Pada masa itu, kaum wanita biasa menggunakan tumbuh-tumbuhan serta hal lain yang ada di alam sebagai obat. Mungkin sama seperti di Indonesia, kita biasa mengenal jamu-jamuan, nah mereka di sana juga melakukan hal yang yah serupa lah ya. Mungkin karena saat itu muncul revolusi London dan wabah besar yang menghantui Inggris sehingga apothecary tumbuh subur. Wanita pada zaman itu tidak diperbolehkan memiliki properti, tetapi mereka diperbolehkan menjalankan apothecary milik keluarga. Sama seperti Nella di cerita ini yang menjalankan apothecary milik mendiang ibunya. 


Beberapa apothecary juga dijalankan dengan bantuan tenaga magang yang membutuhkan latihan bertahun-tahun untuk mengenali rempah-rempah obat dan takaran yang tepat. Ramuan yang dihasilkan juga memiliki nama unik, bukan hanya berdasar kandungannya seperti jejamuan di Indonesia misalnya. Di buku ini misalnya ada Thorn Apple, Nux Vomica. Dari website Science History Institute saya menemukan nama unik ramuan seperti Harts-Horn, Aurum Potabile dan beberapa nama lainnya.


Sebagai sebuah buku berlatar sejarah, saya rasa buku ini sudah mampu membangkitkan rasa penasaran pembacanya perihal apothecary di masa lalu. Layak untuk dibaca selagi senggang :)


To me, the allure of history lay in the minutiae of life long ago, the untold secrets of ordinary people

Desember 04, 2024

A Woman is No Man

  



Judul buku : A Woman is No Man

Penulis : Etaf Rum

Narator : Ariana Delawari, Dahlia Salem, Susan Nezami

10 Jam Audiobook

Penerbit :  Harper Audio


It took more than one woman to do things differently. It took a world of them


Brooklyn, 2008. Deya yang baru berusia delapan belas tahun dianggap telah cukup umur untuk menikah. Neneknya yang bernama Fareeda akhirnya berhasil menemukan calon suami yang akan dipertemukan dengan Deya. Ini tak urung membuat Deya kesal karena ia tidak mau menikah, setidaknya bukan di usianya yang baru 18 tahun, ia ingin kuliah bukannya menikah. Deya adalah anak pertama dari empat bersaudara yang kesemuanya perempuan. Ibunya bernama Isra dan ayahnya yang bernama Adam meninggal dunia dalam kecelakaan mobil ketika Deya masih berusia 11 tahun. Deya tidak ingat banyak tentang kedua orang tuanya selain ibunya yang selalu murung dan ayahnya yang ringan tangan (in a negative way). 


Isra berasal dari tanah Palestina yang diboyong ke Brooklyn ketika ia telah dinikahi Adam. Tinggal di daerah pengungsian membuat Isra berharap banyak atas kepindahannya ke Amerika. Ibunya memaksa Isra bersyukur atas pernikahannya karena ada banyak wanita lain yang berharap bisa pergi dari tanah penuh konflik itu. Dengan memiliki suami seorang Amerika, Isra sendiri sudah merasakan banyak kebebasan yang sebelumnya tidak ia dapatkan sebagai warga Palestina. Bersama Adam ketika mereka baru mengurus kepindahannya, ia dengan mudah pergi ke Jerusalem mengurus administrasi dan paspor serta mengunjungi Masjid Al Aqsa yang seumur-umur -meski ia adalah rakyat Palestina- tidak pernah bisa ia datangi. Israel memperketat pengawasan dan persenjataan lengkap dalam setiap pos-pos yang mereka lewati, tetapi sekali lagi karena ia menikahi warga Amerika, ia bisa dengan mudah melewati pos-pos tersebut.


Di Brooklyn, kehidupan Isra jauh dari apa yang ia bayangkan. Fareeda terus-terusan menekannya untuk memiliki anak lelaki, dan harus tunduk pada adat budaya Palestina. Bagi Fareeda, Adam sebagai anak pertama lelaki sudah selayaknya mempunyai anak laki-laki juga yang akan meneruskan garis generasi mereka. Isra sama sekali tidak menemukan kebebasan di rumah suaminya, sedangkan suaminya jarang sekali ada di rumah karena Fareeda terus menyuruh Adam untuk bekerja keras demi menghidupi keluarga mereka juga biaya kuliah adik laki-lakinya. 

Desember 02, 2024

Toko Buku Abadi







Judul buku : Toko Buku Abadi

Penulis : Yudhi Herwibowo

Cetakan Pertama : Juni 2024

Tebal : 276 halaman, paperback

Penerbit : BACA


Ambil yang kalian anggap berbahaya! Cuma orang bodoh saja yang takut dengan buku!


Waktu pertama membuka buku ini, saya kira ini adalah sekumpulan cerpen biasa yang mengambil tema tentang buku. Totalnya ada 33 cerpen! Tapi ternyata saya sedikit keliru dalam menebak ke mana cerpen cerpen ini akan bermuara akhirnya. Dari 33 cerita tadi, setelah makin lama makin membaca ke belakang barulah saya sadar bahwa semua kisah di cerpen ini saling berhubungan. Entah bagaimana si Penulis bisa menggariskan benang merah atas semua ceritanya, sehingga ketika kita selesai membaca satu cerpen mungkin awalnya kita bingung akan bersambung ke sebelah mana dari "pohon utama cerita" buku ini. 

November 29, 2024

A Map for Falasteen








Judul buku : A Map for Falasteen

Penulis : Maysa Odeh

Ilustrator : Aliaa Betawi

Narator : Dalia Ramahi

9 menit, audiobook

Penerbit : Macmillan Audio


there are places hayati, you dont need a map to find 

Di sekolah, anak-anak diminta menunjukkan negara dari mana mereka berasal. Falasteen mencari negaranya tetapi tidak dapat menemukannya. Ia bertanya kepada gurunya, tetapi Sang Guru malah berkata bahwa mungkin memang tidak ada tempat seperti itu.


Sepulang sekolah, Falasteen bertanya kepada kakeknya. Kakeknya menggambarkan peta Palestina dan memberikannya kepada Falasteen. Kakek meminta Falasteen agar membawa dna menunjukkan peta itu kepada gurunya esok hari.

November 14, 2024

Pengantin-Pengantin Loki Tua






Judul buku : Pengantin-Pengantin Loki Tua

Penulis : Yusi Avianto Pareanom

Cetakan Pertama : Juni 2023

Tebal : 348 halaman, paperback

Penerbit : Banana


Cinta tidak perlu kucari, bocah. Cinta tidak pernah pergi, ia selalu dalam diriku


Cerita ini dimulai sebagai flashback ketika Loki Tua mengenang cinta yang pernah menetap di hatinya. Perjalanannya mengembara dimulai setelah ia meninggalkan kedua orang tuanya dan asal ikut kapal berlayar. Yang penting ia segera mengenyahkan diri dari pulau tempat tinggalnya tersebut sebelum Sang Raja berubah pikiran setelah Loki Tua memasak hewan piaraan kesayangan Raja. Celakanya, kapal yang ia tumpangi tersebut adalah kapal para budak, meski ia sendiri sebenarnya bukanlah budak belian tetapi ia tetap diperlakukan sama dengan budak lainnya. 

Setelah terlepas dari kapal, ia dan seorang budak lainnya dibeli oleh keluarga pangeran Kiram Pahala. nasibnya mujur di sini ketika kemudian ia bertemu dengan cinta pertamanya, Hokulani. Sialnya, Loki Tua terperangkap dalam buruknya perang saudara dan memaksanya untuk meninggalkan kekasihnya tersebut. Loki Tua kembali mengembara ke berbagai tempat. Ia tinggal di tepi hutan sampai bertemu juru masak handal yang mengajaknya bekerja di rumah makan. Sayangnya karena tampang Loki Tua tidak meyakinkan dan dia terlihat berbeda dengan penduduk asli, ia tidak pernah diizinkan menunjukkan keahliannya memasak. 

Salam,

Salam,