Slide Show

April 11, 2016

The Infinite Sea - Lautan Tak Bertepi




Judul Buku : The Infinite Sea
Penulis : Rick Yancey
Penerjemah : Angelic Zaizai
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 400 halaman, paperback
Cetakan Pertama ; 2015
ISBN : 978-602-03-1799-1


BEWARE, POSTINGAN INI MENGANDUNG SPOILER BUKU PERTAMA. TIDAK DISARANKAN BAGI KALIAN YANG BELUM MEMBACA GELOMBANG 5

Kalau belum membaca Gelombang 5, Silakan membaca reviewnya dulu di sini




Dalam hutan, dalam dingin menggigit, di permukaan lautan tak bertepi, dia membisikkan nama gadis itu, mempercayakan ingatan akan gadis itu pada angin, pada dekapan pepohonan penjaga yg membisu dan pada asuhan bintang bintang yg setia, yg menjadi namanya, murni dan abadi. Alam semesta yang tak terkekang ada dalam diri gadis itu.. Cassiopeia

 

Setelah melarikan diri dari ledakan, Cassie bersama kelompoknya yang terdiri dari Ben, Sam, Poundcake, Ringer, Dumbo dan Teacup berlindung di sebuah hotel tua. Mereka berdebat siapa yang seharusnya pergi mencari kelompok lain yang selamat, dan karena Ben terluka parah maka Ringerlah yang diputuskan untuk berangkat.

Sementara itu, Evan berhasil menemukan Cassie meski ia juga menggiring bahaya ke kelompok Cassie karena Evan dibuntuti oleh Grace. Grace adalah seorang gadis yang sama seperti Evan, bahkan Grace lebih terampil dan kejam. Bahaya bagi kelompok Cassie tak hanya dari Grace melainkan juga dari pihak musuh, yang mencoba meledakkan mereka dengan perantara seorang anak kecil.

Dua cerita dikisahkan secara bergantian dalam buku ini. Ringer yang kemudian bertemu kembali dengan Vosch serta Kelompok Cassie yang berusaha melarikan diri hidup hidup dari Grace. Diceritakan dari beberapa tokoh dengan PoV pertama membuat ceritanya makin seru. Masih seperti cara bercerita Rick di buku pertama, di buku kedua pun dia mengambil alur maju mundur mengisahkan kehidupan tokoh saat sebelum bencana sampar menyerang.

Alurnya maish lambat, tapi jauh lebih baik daripada Gelombang 5. Saya bahkan tak habis piker mengapa baru kali ini saya membaca, bukannya langsung dibaca aja watu buku ini saya terima dulu. Ya, mungkin karena saya tertipu dengan covernya yang.. ampun.. deh. Saya lebih suka ngga usah ditampilin cewek gitu deh di bukunya, ya mungkin karena Ringer (iya sepertinya tokoh di sampul itu menggambarkan sosok Ringer) mengambil porsi cerita lebih besar dalam buku ini.

Saya akui kisah Ringer tidak lebih menarik daripada kisah Cassie dan Evan, karena entah mengapa buku ini jadi berasa novel romance dengan bumbu dystopia. Tapi untungnya, mungkin karena diceritakan oleh penulis lelaki, bagian pertarungannya cukup mendetail dan seru. Saya harap di buku selanjutnya juga bakal sekonsisten ini sih, mengingat bisa saja pembaca mudah bosan apalagi dengan tokoh yang makin bertambah.

Oh iya, setelah membaca buku ini saya jadi kepikiran kenapa jadi mluntir gitu ceritanya. Kira kira selesai dalam berapa judul ya? Mungkin tak lama lagi?

Top 5 BBI-ers Terfavorit




Kalau bukan karena tweet @Lovaren_ kemarin sore, saya pasti sudah lupa tentang posting bareng ini. Sebenernya tema tulisannya ngga susah sih, lima blog terfavorit. Tapi tetep saja susah milihnya. Bayangin aja, member BBI lebih dari dua ratus, bagaimana bisa cuma disuruh milih lima? (Oke aku lebai. Kalaupun disuruh milih sepuluh ya mungkin saya malah males bikin postingannya. #dikeplak )

April 08, 2016

Liars, Inc.





Judul Buku : Liars, Inc.
Penulis : Paula Stokes
Tebal : 384 halaman
ISBN : 9780062238450


Sometimes I think I’m the worst sheep of all


Liars, Inc. adalah kelompok yang akan menutupi kebohongan kebohongan kecilmu di sekolah Vista Pallisades. Terdiri dari Max, Parvati (kekasihnya) dan Preston (sahabatnya), kelompok ini akan membantumu membuat surat ijin palsu, bertukar peran saat ujian, bahkan memberikan alibi palsu. Yah seperti misalnya kau bisa berkencan dengan pacarmu tetapi kau pamit ke orang tuamu untuk belajar kelompok, nah, Liars, Inc. ini akan memberikan alibi itu.

Suatu hari, Preston meminta bantuan kepada Max untuk memberinya alibi karena ia akan pergi berkencan ke Vegas. Sebagai sahabat, tentu saja Max mengiyakan, toh ia hanya perlu berpura pura bersama Max  semalam. Sialnya, Preston malah menghilang. Ia tidak dapat dihubungi bahkan tidak memberi kabar ke Max, Parvati maupun keluarganya.

Keadaan semakin rumit karena Preston seorang anak Senator, polisi dan FBI langsung turun tangan menyelidiki kasus ini. Nah, karena Max adalah orang terakhir yang bertemu dengan Preston, tentu saja Max yang dicurigai telah berbuat sesuatu. Malang bagi Max, bukannya membeberkan kisah sebenarnya tetapi ia masih mempertahankan alibinya yang menutup nutupi kencan Preston di Las Vegas. Akibatnya Max makin terdesak dan beberapa pernyataannya malah menyudutkannya sendiri.
April 05, 2016

Harry Potter dan Batu Bertuah (illustrated edition)





Judul Buku : Harry Potter dan Batu Bertuah (illustrated edition)
Penulis : JK Rowling
Ilustrasi : Jim Kay
Penerjemah : Listiana Srisanti dan Dini Pandia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : 2016
Tebal : 264 halaman, hardcover
ISBN : 978-602-03-2480-7


Mars terang malam ini.



Menjelang ulang tahunnya yang kesebelas, Harry Potter mendapatkan sebuah kejutan. Ia menerima sebuah surat, pertama kali dalam hidupnya. Surat ini bukan surat biasa, karena alamatnya tertulis dengan jelas,

Mr. H. Potter

Lemari di bawah tangga

Privet Drive No. 4

Little Whinging

Surrey

Nah, bagaimana bisa ada orang yang tahu di mana kamar Harry Potter? Apalagi selama 10 tahun, Harry dianggap tak ada oleh keluarga bibinya. Yang lebih aneh lagi, kelakuan Paman dan Bibinya jadi berubah. Setelah mereka melarang Harry membaca surat itu, yang tentu saja membuat Harry penasaran sekaligus marah, mereka malah menyuruh Harry untuk pindah ke kamar lain yang agak lebih baik kondisinya daripada lemari bawah tangga.
Maret 31, 2016

Lingkar Tanah Lingkar Air





Judul Buku : Lingkar Tanah Lingkar Air
Penulis : ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2015
Tebal : 168 halaman
ISBN : 9786020318608

Belanda yang masih belum pergi meninggalkan Indonesia padahal negara kita sudah merdeka tentu membuat gusar masyarakat. Selain berperang melalui tentara pemerintah, beberapa orang yang tak puas juga ikut membentuk kelompok kelompok kecil untuk mengusir tentara Belanda. Amid, Jun dan Kiram pun demikian, mereka membentuk kelompok yang disebut Hizbullah dengan sasaran para pasukan Belanda.

Ketika Belanda akhirnya hengkang dari Indonesia, banyak pejuang muda yang tak rela menurunkan senjata. Mereka masih ingin berperang, entah unjuk kekuatan atau memang murni ingin membela negara. Kelompok Amid adalah salah satunya. Pemerintah Republik kemudian mengumumkan bahwa para pejuang muda itu dapat masuk ke dalam ketentaraan milik Republik.

Malangnya, sebuah tragedi terjadi saat segerombolan pejuang pejuang yang ingin bergabung itu malah ditembaki oleh sekelompok orang tak dikenal dari dalam kereta yang seharusnya akan membawa mereka ke markas tentara Republik. Kekacauan terjadi, baku tembak tak henti sampai ratusan orang mati. Semenjak itu banyak pejuang tak punya lagi keinginan untuk bergabung dengan Republik. Kalaupun ada, seperti Amid misalnya, hanya dapat menggigit jari karena ia dan kawan kawannya malah diburu oleh tentara tanpa alasan yang jelas. Di saat seperti inilah, sebuah informasi mengenai akan dibentuknya negara Islam membuat mereka tergoda. Tak dihiraukannya nasihat Kiai Ngumar, sesepuh kampung, yang menganjurkan mereka untuk tetap setia kepada Republik.

Salam,

Salam,