Judul Buku : The Martian
Penulis : Andy Weir
Tebal : 384 halaman
Penerbit : Broadway Books
ISBN : 9780804139038
All of Earth is watching but powerless to help
Ketika badai
menerpa Mars, Mark Watney terjatuh dan hilang dari barisan rombongannya dan
terpaksa ditinggalkan krunya karena tanda-tanda kehidupan di monitoring
menunjukkan bahwa ia telah mati. Para Kru kembali ke pesawat ulang alik mereka
dan meneruskan perjalanan untuk kembali ke Bumi meninggalkan Mark di permukaan
Mars. Yang tidak mereka ketahui adalah, Mark Wetney masih hidup meski saat itu pingsan
dan terluka.
Setelah Mark
sadar, ia harus menerima kenyataan bahwa ia adalah satu-satunya manusia yang
mungkin akan meninggal di Mars. Ia masuk ke Hab (bangunan tempat Mark dan
krunya seharusnya melakukan penelitian) dan memikirkan apa yang akan ia lakukan
selanjutnya di sana. Mark bisa saja menyalahkan keadaan lalu depresi dan yang
paling parah mungkin bunuh diri. Tetapi ia punya pikiran positif yang kelak
kemudian akan menyelamatkannya dari ratusan hari panjang dan membosankan yang
harus ia hadapi.
Sementara itu di
Houston, seseorang yang bertugas mengamati citra satelit di permukaan Mars, Mindy
Park, menemukan citra yang memberitahu bahwa Mark masih hidup. Setelah ia
memberi tahu kepada atasannya, mereka mencari tahu apa yang sebenarnya
dilakukan Mark di Mars. Ternyata Mark mencoba berkendara menuju Pathfinder,
sebuah robot yang pada tahun 1997-an mendarat di Mars. Dengan menggunakan salah
satu bagian dari robot tersebut, Mark berharap bisa berkomunikasi dengan bumi,
setidaknya memberitahukan bahwa ia masih hidup. Singkat cerita, NASA kemudian berusaha
untuk menyelamatkan Mark dengan cara mengirimkan bantuan suplai hidup agar Mark
mampu bertahan sampai misi berikutnya (Ares IV) sampai ke Mars dan membawanya pulang ke bumi..
Tapi bagaimana
caranya membangun roket dalam waktu cepat? Sedangkan Mark sendiri seakan tak habis
ditimpa kesialan saat di Mars. Semesta seakan sedang mengajaknya bermain-main
dengan kehidupannya… Pertanyaan penting lainnya, Apakah Mark bisa kembali ke
Bumi?
Yup, sejujurnya
saya katakan bahwa saya terbawa hysteria beberapa blogger yang menyebutkan bahwa
buku ini bagus dan worth it banget buat dibaca. Dulu saya pernah nyoba sih,
tapi di awal-awal saya menyerah karena tak tahan dengan monolog Mark meski saya akui saya menyukai humornya
yang sarkastis. Kali ini saya mencoba membaca lagi dan bertekad akan
menghabiskannya sampai akhir. Lagipula cita cita saya kan ingin menjadi
astronot, eaaaa.. Dan akhirnya saya berhasil membaca sampai akhir. Yihaaaa!
Also, he’s a good-natured man. Usually cheerful, with a great sense of
humor. He’s quick with a joke. In the months leading up to launch, the
crew was put through a grueling training schedule. They all showed signs
of stress and moodiness. Mark was no exception, but the way he showed
it was to crack more jokes and get everyone laughing.”“He sounds like a
great guy,” Cathy said. “He really is,” Irene said. “He was chosen for
the mission in part because of his personality. An Ares crew has to
spend thirteen months together. Social compatibility is key.
Selain
menceritakan tentang eksplorasi Mars, buku ini juga bercerita tentang Mark
Watney. Mulai dari cara pemikirannya, tingkah lakunya saat menghadapi suatu
masalah, kelakuannya saat bosan serta humornya yang khas mengisi sebagian besar
cerita. Tak semua orang bisa bertahan seperti Mark, apalagi menghadapi kondisi
ekstrem dan tanpa bantuan. Mark sebenarnya memiliki dasar pendidikan sebagai
botanis, hal ini sangat bermanfaat saat ia harus memutar ide mencari suplai
makanan tambahan agar ia mampu bertahan sampai bantuan datang. Caranya? Dengan berkebun
kentang. Ya, dia mengiris kentang-kentang utuh yang ada dalam paket makanan di
Hab, dan menanamnya dengan tanah Mars, di dalam Hab. Edan tapi keren kan? Well,
itu hanya salah satu kegilaan yang dilakukan Mark saat di Mars.
I’m the first guy to drive long-distance on Mars. The first guy to spend
more than thirty-one sols on Mars. The first guy to grow crops on Mars.
First, first, first!
Ia juga harus
memanfaatkan oksigenerator, mengaktifkan alat pengurai CO2, serta
penyuling air agar ia mampu bertahan hidup. Memodifikasi kendaraan yang ada
agar dapat menempuh jarak ratusan kilometer agar bisa berkomunikasi dengan
Bumi, Kelak Ia bahkan juga membuat bath tub plus air hangat di Hab. XD
Harus saya akui, buku ini penuh
dengan bahasa ilmiah, perhitungan-perhitungan matematis dan reaksi-reaksi kimia
tak sedikit yang diceritakan di log harian Mark. Saya sendiri salut akan
penelitian yang dilakukan sang penulis karena konon dia sendiri hanya bermodal online
research saat menulis buku ini. Kamu bisa simak banyak tanya jawab lainnya bersama
sang penulis mengenai The Martian di sini.
Oh ya, saya juga udah nonton filmnya,
sama-sama mendebarkan dan banyak membantu saya memperbaiki kesulitan yang
sebelumnya saya alami saat membayangkan istilah-istilah baru yang ada di buku
ini. Seperti probe, rover, MAV, isinya Hab itu kayak gimana, pesawat ulang
aliknya para kru itu kayak apa dalamnya, dan hal-hal mendasar lainnya sih. Tapi
secara keseluruhan saya lebih suka bukunya, lebih detail dalam bercerita dan humor-humornya
Mark lebih kerasa XD
Kabarnya akhir tahun 2015 ini akan
terbit terjemahannya lho, jadi kalau kamu penasaran.. tunggu aja!