Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Salamadani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Salamadani. Tampilkan semua postingan
Maret 30, 2012

Galaksi Kinanthi


Judul Buku : Galaksi Kinanthi
Penulis : Tasaro GK
Editor : Yani Suryani
Penerbit : Salamadani
Tebal : 432 halaman
Cetakan kedua : Februari 2009
ISBN 10 : 979-18035-9-5


Kinanthi adalah seorang gadis desa dari sebuah dusun kecil di Gunung Kidul, sebuah daerah di selatan Yogyakarta. Di dusun tersebut, keluarga Kinanthi dijauhi oleh banyak orang karena bapaknya terkenal suka berjudi dan ibunya sering disebut sebagai baulawean (wanita yang tiap menikah, suaminya selalu meninggal). Kinanthi sendiri juga tidak punya banyak teman, bahkan ia hanya berteman dengan satu orang, namanya Ajuj. Anak lelaki itu sebenarnya adalah anak seorang Rois, pemuka agama, yang paling tidak suka dengan keluarga Kinanthi. Tetapi ketidaksukaan itu rupanya tidak menurun terhadap Ajuj, ia malah lebih sering terlihat bermain bersama Kinanthi dan Hasto, adik Kinanthi, daripada bermain dengan anak lelaki lainnya. Ajuj juga sering membela Kinanthi dan tak pernah jera meski berkali-kali dimarahi orangtuanya karena bergaul dengan gadis desa tersebut. 

Suatu hari, Kinanthi yang telah lulus SD dipaksa orangtuanya untuk pindah hidup bersama sebuah keluarga di Bandung. Keluarga Pak Edi, namanya, memberikan balas jasa kepada keluarga Kinanthi sebanyak 50 kg beras sebagai tanda terima kasih karena diperbolehkan mengasuh Kinanthi. Siapa pula anak kecil yang mau berpisah dari keluarganya? Susah payah Kinanthi menolak pergi bersama keluarga baru itu, tapi ia hanyalah anak kecil yang tak punya kekuatan apa-apa dibanding keluarganya. Ia kabur, meronta, melawan, meski akhirnya ia terpaksa meninggalkan dusun tempat ia dilahirkan tersebut. Meninggalkan Bapak, Ibu, Hasto, dan .. Ajuj. Bocah lelaki itu berlarian mengejar mobil yang membawa Kinanthi pergi, meski gagal, ia masih berharap suatu saat mereka akan bertemu lagi. Kinanthi, teman bermainnya itu kini telah pergi.

Kinanthi melanjutkan hidup di Bandung, sampai suatu tragedi mendepaknya menjadi seorang TKW yang dipekerjakan di Arab. Kebahagiaan sudah jauh lari dalam hidup Kinanthi, ia berulangkali disiksa majikan, kemujuran pun sepertinya sudah enggan menghampiri karena tiap kali ia kabur, ia selalu masuk lagi ke rumah majikan lainnya yang sama bejat seperti sebelumnya. Harapan hidupnya mungkin karena Ajuj, pengharapan besar akan bertemu kembali dengan kawan lamanya itu membuat Kinanthi tegar. Ajuj-lah yang selama ini selalu memanusiakan Kinanthi, memberikan perlindungan dan kekuatan untuk bertahan hidup.

Cerita Kinanthi ini diceritakan secara flashback, sebab kelak ia menjadi seorang wanita sukses di Amerika. Kerisauan hati Kinanthi untuk bertemu kembali lagi dengan Ajuj-lah yang membuat buku ini semakin penasaran untuk dibaca. Apakah Kinanthi akan bertemu lagi dengan teman masa kecilnya itu? Atau Kinanthi memilih melupakan Ajuj dan melanjutkan hidupnya yang sekarang sudah nyaman?

Buku ini berisi banyak permasalahan yang mungkin mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia. Contohnya kasus perdagangan anak yang ujung-ujungnya mereka malah dijadikan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Kejadian penindasan yang dialami Kinanthi boleh jadi juga dialami ratusan ribu TKW kita di luar negeri. Penyerangan brutal oleh majikan dan ancaman yang menjadikan para korban itu memilih bungkam atau tak tahu kemana harus berkeluh kesah. Mereka memang merupakan sumber devisa Negara, tetapi apabila Negara saja tidak bisa berbuat banyak untuk menjamin kehidupan anak-anak negerinya yang bekerja di Negara asing tersebut, untuk apa memilih nekad?

Tentu jawabannya mudah. Mereka harus hidup, sebab di Negara sendiri tak banyak lapangan pekerjaan yang bisa menampung mereka dan memakmurkan mereka sebagai manusia. Bisa jadi kepergian mereka menjadi TKI seperti Kinanthi yang saking polosnya mereka beranggapan bahwa di Negara asing itu hidup mereka akan lebih baik. Tapi tentu saja, saya percaya ada cukup banyak majikan mereka yang masih memanusiakan mereka, sehingga impian kehidupan layak itu bisa tercapai.

'Galaksi Cinta' dalam buku ini
Karakter Kinanthi diceritakan dengan kuat, ia sosok yang tegar, cerdas dan berkemauan keras, meski kehidupan membantingnya sedemikian rupa. Galaksi Kinanthi telah berkembang dari sebuah ledakan besar yang membentuk gadis desa yang sederhana, polos dan lugu berubah menjadi seorang wanita yang kaya secara intelektual maupun financial. Buku ini saya ikutkan dalam posting bareng teman-teman Blogger Buku Indonesia, karena tokoh utamanya adalah seorang perempuan yang memperjuangkan sesuatu, yaitu kehidupannya sendiri. Ada banyak derita dan ketidakadilan yang dialami seorang Kinanthi, sebagai seorang anak ataupun sebagai seorang perempuan.  Mungkin itu keistimewaan perempuan, seperti kata Eleanor Roosevelt
“A woman is like a tea bag; you never know how strong it is until it's in hot water.”
Cerita di buku ini penuh dengan keromantisan kata khas tulisan-tulisan Tasaro.

"“Nanti, kalau kita ndak bersama lagi, terus kamu mau cari aku, kamu lihat saja ke langit sana, Thi. Cari Gubuk Penceng. Di bawahnya ada galaksi yang tidak terlihat. Namanya Galaksi Cinta. Aku ada di situ.”". Hal. 50
"Jangan kau ajari cara melupakanmu. Aku lebih tahu itu. Hari-hariku lebih fasih mengeja rasa itu.." Hal. 265

Disajikan dalam 16 bab yang masing-masing diberi judul seperti nama rasi bintang, buku ini jenis buku yang tepat dibaca bagi Anda yang menyukai cerita tentang benda langit dan kisah cinta.  

Pertama mengetahui buku ini, saya tergoda dengan tagline di bawah judul buku, “Sekali Mencintai Sudah itu Mati”. Bagaimana bisa seorang hanya sekali jatuh cinta dan setia pada satu cinta? Ya, baca saja bukunya dan temukan jawabannya, apakah ada yang mampu bertahan seperti itu..

Salam,

Salam,