Slide Show

Tampilkan postingan dengan label R. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label R. Tampilkan semua postingan
Maret 29, 2024

Rumah di Mango Street

 



Judul Buku : Rumah di Mango Street

Penulis :  Sandra Cisneros

Alih Bahasa : Ariyanti E. Tarman

Editor : Siska Yuanita

Ilustrasi Sampul : Zelma Firdauzia

Tebal : 176 halaman, baca di Gramedia Digital

Cetakan pertama : 2024

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Rumah di Mango Street berisi tentang puluhan cerita pendek yang humanis. Menceritakan tokoh-tokoh atau kejadian sederhana tapi dari cara pandang penulisnya jadi terasa istimewa. Tokoh utama kita yang bercerita bernama Esperanza, ia memiliki dua saudara lelaki Carlos dan Kiky, dan satu saudara perempuan yang bernama Nenny. 

Sebagian besar ceritanya adalah cerita tentang seseorang yang ia kenal dan tinggal di lingkungan tempat tinggalnya. Melalui tokoh-tokoh tersebut ia menceritakan bagaimana kehidupan orang-orang Hispanik di Amerika. Ada yang jauh dari kata sederhana, ada juga yang beruntung bisa pindah dari sana.

Maret 30, 2023

Rumah di Tanah Rempah

 



Judul buku : Rumah di Tanah Rempah - Penjelajahan Memaknai Rasa dan Aroma Indonesia
Penulis : Nurdiyansah Dalidjo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2020
Tebal :  466 halaman, baca di Gramedia Digital
ISBN : 978-602-06-3967-3

Saya seperti berada pada jeda. Rumah menjadi perhentian sejenak. Terkadang pula, saya melihat rumah sebagai poros yang membuat saya agar jangan tersesat


Hal pertama yang menggoda saya untuk membaca buku ini adalah covernya yang cantik. Buat saya yang tidak akrab dengan buah pala mentah, covernya tampak aneh, tapi terkesan manis dan eksotis. Sebelumnya mana tahu saya kalau itu pala. Pala yang saya kenal adalah pala yang sudah kering dan berbentuk seperti kenari, eh usut punya usut ternyata itu biji dari buahnya.


Indonesia kaya akan rempah-rempah, itu jelas adanya. Di buku-buku sejarah juga diceritakan betapa bernafsunya orang-orang Barat untuk menguasai kota-kota penghasil rempah di Indonesia bahkan sejak sebelum VOC beranak pinak di sini.


Di buku ini, penulis mengajak kita berjalan-jalan menengok rempah-rempah dan hasil bumi lain mulai dari Sumatra lalu ke Pulau Jawa, Bali dan Nusra. Lalu singgah ke Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Maluku sebelum ditutup dengan kota kota lain yang dibahas sekilas sebagai Epilog. Beberapa kota dipilih dan diceritakan perihal rempah dan sejarahnya yang belum banyak saya tahu. Ternyata kemajuan ataupun kemiskinan sebuah daerah banyak berhubungan dengan hasil alam yang ada di daerah itu.

Januari 17, 2017

Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi






Judul Buku : Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi
Penulis: Yusi Avianto Pareanom
Penerbit : Banana
Cetakan pertama : Maret 2016
Tebal : 450 halaman, paperback
ISBN ; 978-979-1079-52-5


Sesuatu yang sempurna tak punya hasrat lagi mencari

Saya membuka tahun 2017 ini dengan bacaan bacaan bagus, senangnyaa. Salah satunya adalah Raden Mandasia yang tahun lalu menyabet juara KLA di segmen prosa.

Tergoda oleh rasa penasaran sekaligus promo dan kompor dari banyak kawan, saya memaksakan diri untuk menyegerakan baca buku ini sebelum boomingnya hilang. Maka itu di awal tahun, saya dan sepasukan kawan di telegram (Aki, Mba Mute, dkk) meniatkan diri untuk baca bareng (dengan hestek #BacaBarengAki), meski entah kelarnya kapan.


Januari 09, 2017

[Blogtour] Rule of Thirds




Judul Buku : Rule of Thirds
Penulis : Suarcani
Penyunting : Midya N Santi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: Desember 2016
Tebal : 280 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-3475-2

Pada akhirnya, aku percaya bahwa hidup bukan hanya mengenai memiliki sesuatu, tetapi lebih pada menghargai sesuatu

Agar tinggal lebih dekat dengan sang pacar, Ladys rela pindah dari rumahnya yang nyaman di Korea Selatan ke pulau Bali yang asing baginya. Dulu ia dan Papanya pernah tinggal di Bali, namun setelah Mama  pergi, Papa memutuskan untuk memboyong Ladys dan membangun hidup baru di Seoul. Kepindahan Ladys ke Bali disambut baik oleh Esa, kekasihnya. Meski jadwal pekerjaan Esa padat, Ladys tetap bahagia bisa dekat dengan kekasihnya lagi.

Ladys sendiri merupakan seorang juru foto. Di Seoul, namanya sudah terkenal di dunia mode. Ia sering menjadi juru foto perhiasan, gaun-gaun baru rancangan desainer tenar, serta segala hal yang berkutat dengan fashion. Sementara di Bali, ia memulai pekerjaannya menjadi juru foto di studio milik Pamannya. Ladys dibantu oleh seorang asisten, Dias namanya.

Dias bukan seorang asisten yang ramah. Terlebih lagi saat sesi pemotretan mereka yang pertama, Ladys sering dikritik oleh Dias. Merasa muak dan marah, Ladys mulai sebal dengan lelaki ini. Bagaimana mungkin seorang asisten malah memberi kritik tentang fotografi kepada juru fotonya?

Tak hanya membahas kisah cinta Ladys, serta hubungannya dengan Dias, buku ini juga menceritakan kisah pribadi Dias dan adiknya yang menjadi korban broken home.

Desember 16, 2016

Rumah Kertas





Judul Buku : Rumah Kertas
Penulis : Carlos Maria Dominguez
Penerjemah : Ronny Agustinus
Penerbit : Marjin Kiri
Cetakan kedua : Oktober 2016
Tebal : 76 halaman, paperback
ISBN : 078-979-1260-62-6

Namun demikian,  ada suatu momen tertentu saat kita sudah mengumpulkan begitu banyak buku sampai mereka menembus garis batas tak kasat mata.

 Kematian Profesor Bluma membuat seorang koleganya harus menggantikan posisi mengajar wanita tersebut. Suatu hari, sang kolega ini menerima paket berisi buku yang cukup aneh. Buku yang merupakan karya dari Joseph Conrad itu berlapis kerak semen dan berisikan sebuah pesan kepada seseorang bernama Carlos. 

Berbekal rasa penasaran yang besar, ia kemudian melakukan penyelidikan tentang Carlos dan buku tersebut. Ternyata rasa penasaran itu membawanya bertemu dengan para pencinta buku yang unik dan gila. Dan ketika pembaca menelusuri kisahnya, mungkin kita juga akan bertanya-tanya, apakah kita termasuk para pencinta buku seperti di dalam cerita.


November 21, 2016

[Giveaway][Blogtour] Reuni







Judul Buku : Reuni
Penulis : Joe Andrianus, Brigida Alexandra, Hally Ahmad
Penerbit : Elex Media
Tebal : 246 halaman, paperback
Cetakan pertama : 2016
ISBN : 978-602-02-9516-9


Bukankah jujur dengan perasaan yang kita punya jauh lebih penting?



Gita, Ivanka dan Arsha harus menekan ego masing-masing untuk hadir di reuni yang diselenggarakan di sekolah mereka dulu. Dua belas tahun berlalu, tapi bukan berarti masalah yang ada di antara mereka sudah terselesaikan seiring waktu. Ada rasa gugup, khawatir serta ketakutan untuk menghadiri reuni tersebut. Memang akan lebih mudah jika mereka tidak menghadiri reuni tersebut, tetapi mereka sadar bahwa reuni ini mungkin bisa jadi pintu awal bagi akhir masalah yang mereka hadapi.

Semuanya berawal dari masa SMA yang mereka lalui bersama. Hampir setiap warga sekolah mengenal mereka bertiga, karena kekompakan sekaligus prestasi yang mereka dapatkan. Lebih dari teman biasa, mereka bertiga menjadi sahabat yang teramat akrab. Sampai sebuah tragedi terjadi, dan mereka memutuskan pergi menjauh satu sama lain.

Dua belas tahun tanpa kabar, tanpa berita, hanya sebuah luka lama yang mereka tahu masih tersembunyi di sela hati. Apakah reuni tersebut mampu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi?

Diceritakan dari tiga sudut pandang para tokoh utama, novel ini ternyata selesai saya baca dalam sehari. Bahasanya ringan, alurnya cepat serta konfliknya unik. Sebagai pembaca, saya hampir selalu dibuat penasaran dengan cerita para tokohnya. Tragedi masa lalu yang bagaimana yang sebenarnya terjadi di antara mereka sampai waktu dua belas tahun pun tak sanggup menyelesaikannya.

Juni 25, 2016

Rumah Hujan






Judul Buku : Rumah Hujan
Penulis : Dewi Ria Utari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Mei 2016
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 9786020328997

Bahwa bisa jadi semua yang terjadi di dunia ini seperti perulangan. Berputar putar di sumbu yang sama.

Rumah Hujan adalah sebutan bagi sebuah rumah joglo yang baru dibeli Dayu dan dijadikan studionya. Dayu adalah seorang seniwati, dan menurutnya sebuah rumah joglo akan makin menguatkan suasana yang ia perlukan dalam menghasilkan sebuah karya lukis. Rumah itu dibeli dengan perantara seorang sahabatnya –Nilam- , yang pada awalnya ingin membeli untuk dirinya sendiri.

Sebenarnya rumah tersebut berencana dirobohkan oleh pemiliknya sebab sejak dulu, ada kenangan yang tidak menyenangkan tentang penghuni rumah Hujan. Rumah itu dulu dihuni oleh seorang wanita bernama Narpati beserta budenya. Mereka berdua disegani oleh penduduk sekitar karena kemampuan mistis yang dimiliki. 

Februari 24, 2016

Burial Rites – Ritus-Ritus Pemakaman




Judul Buku : Burial Rites – Ritus-Ritus Pemakaman
Penulis : Hannah Kent
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : November 2014
Tebal : 416 halaman, paperback
ISBN : 9786020309064


“Kau masih beruntung aku tidak melaporkan insiden ini.”
“Aku bukan pencuri,” kataku.
“Bukan, kau pembunuh.”


Agnes Magnusdottir divonis bersalah atas pembunuhan Natan Ketilsson dan Petur Jonsson.  Menjelang hukuman matinya, Agnes dipindahkan ke Kornsà, ke rumah keluarga Jón yang seorang petugas wilayah dan istrinya Margrét. Keluarga itu pada awalnya menolak penempatan Agnes dengan keras. Bagaimana bisa mereka tinggal dengan seorang pembunuh? Apalagi ada dua anak gadis dan para pembantu, siapa yang akan menjamin keselamatan mereka?

Di awal kedatangan Agnes, suasana rumah terasa tegang. Margret sebagai nyonya rumah menyuruh Agnes untuk membantu apapun yang bisa dilakukan Agnes sebagai imbalan telah menampungnya di sana. Ternyata Agnes adalah seorang yang patuh dan pendiam. Ia amat jarang berbicara dan jika diajak berbicara, biasanya tak banyak yang terucap dari bibirnya. Satu satunya orang yang bisa membuat Agnes bercerita banyak adalah Toti, pendeta yang ditugaskan mendampingi Agnes dalam mempersiapkan hari kematiannya.

Tetapi meskipun Agnes pendiam, ia merupakan wanita yang terampil. Ia bisa melakukan banyak hal, mulai dari menyabit rumput hingga membuat sosis. Karena itu Margret benar benar terbantu oleh kehadiran Agnes apalagi kesehatan Margret memang sedang tidak bagus, batuknya parah dan berdarah, terlebih kedua anak Margret, Lauga dan Steina, belum sepatuh dan secekatan Agnes. 
September 30, 2015

Re-Write




Judul Buku :  Re-Write
Penulis : Emma Grace
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : September 2015
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-2115-8



Jangan pernah menaruh kunci kebahagiaanmu di tangan orang lain, selain dirimu sendiri


Demi Jared, sahabatnya sejak SMA, Beth Samodro rela magang di FashionSheet selama sebulan. Gadis yang sedang menempuh kuliah di Sydney itu merelakan sebagian waktunya hilang karena Jared.  Sebenarnya Jared tidak hanya dianggap sebagai sahabat oleh Beth, gadis itu seakan memujanya, setiap permintaan Jared tidak pernah sekalipun ditolak oleh Beth. Maka ketika Beth masuk ke dunia fashion yang sama sekali bukan bidangnya, bekerja dengan Rick, seorang fotografer yang baru pada perkenalan pertama saja sudah jutek terhadapnya, Beth tahu kali ini ia memberi terlalu banyak untuk Jared. Tapi apa sih yang nggak buat Jared?

Padahal saat itu Jared baru memulai hubungan baru dengan kekasihnya, Gwen. Demi pacarnya itulah, Jared rela berhenti dari pekerjaannya di FashionSheet dan mengantarkan Gwen kemanapun Gwen meminta. Tentu saja Beth tahu dan sakit hati, tapi dia seakan buta saat menghadapi Jared. Cukup dengan sorotan mata dan intonasi Jared yang lembut, seketika pertahanan diri Beth luruh dan tidak bisa berkata tidak.
Maret 27, 2014

The Reader





Judul Buku : The Reader
Penulis : Bernhard Schlink

Michael Berg yang berusia lima belas tahun mungkin tidak pernah menyangka bahwa acara jalan jalannya di suatu ketika akan mengantarkannya kepada sebuah rasa bernama cinta. Hanna, nama wanita itu, berusia dua kali lipat usia Michael, namun apalah arti usia jika hati sudah berkata iya? Maka hari hari Michael selanjutnya diisi dengan kebahagiaan ala remaja yang sedang jatuh cinta. Uniknya, selain hubungan fisik yang intim, Michael juga menjadi pembaca cerita yang handal bagi Hanna. Sayangnya kisah cinta mereka sering kisruh sampai suatu ketika Hanna pergi tanpa pamit dari Michael.

Selang bertahun tahun kemudian, Michael kembali menjumpai Hanna dalam situasi yang sama sekali berbeda. Setelah gagal dengan kisah cinta lain dan juga dengan pernikahannya, Michael menyibukkan diri dalam bidang akademis, yaitu jalur hukum. Dalam suatu sidang, ia melihat Hanna sebagai seorang terdakwa dari kejahatan Genosida yang  dilakukannya saat menjadi anggota SS, tentara asuhan Hitler.
September 23, 2013

Rencana Besar





Judul Buku : Rencana Besar
Penulis : Tsugaeda
Penyunting : Pratiwi Utami
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 378 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Agustus 2013
ISBN : 978-602-7888-65-4


”Bisnis kami adalah soal reputasi. Tanpa reputasi, kami mati. Kami tahu persis berapa harga suatu pekerjaan.” –Hal. 15

Makarim Ghanim bukanlah seorang detektif, ia lebih dikenal dengan kemampuannya dalam membenahi atau membuat suatu sistem baik dalam sebuah perusahaan atau pihak manapun yang membutuhkan bantuannya. Kali ini Makarim dihubungi seorang sahabat lamanya, Agung, yang merupakan Wakil Direktur Utama Universal Bank Of Indonesia atau yang sering disingkat sebagai UBI. Agung menemukan kejanggalan dalam pembukuan Bank tersebut, ada selisih 17 milyar yang hilang jika dibandingkan dengan laporan akhir tahun sebelumnya. Karena itu ia meminta Makarim menyelidiki hal ini, kapasitasnya sebagai orang netral dan juga kemampuannya menganalisis dengan tajam dan teliti lah yang mengantarkan Agung merekrut teman kuliahnya dulu itu.

Tiga orang tersangka telah diajukan oleh Agung, dengan keterangan bahwa mereka inilah yang memiliki akses dan motif yang cukup berbahaya sehingga mampu melenyapkan uang sebesar 17 milyar. Tiga orang itu adalah Amanda Suseno, Reza Ramaditya dan Rifad Akbar. Anehnya, ketiga orang ini adalah pegawai-pegawai yang teladan di kantornya, bagaimana bisa mereka malah memiliki motivasi untuk mengambil dana milyaran rupiah?

Penyelidikan dimulai, Makarim yang sedang memiliki masalah rumah tangga, ijin kepada anak buahnya dengan alasan untuk pergi berlibur selama sebulan. Diam-diam ia ke Surabaya, satu demi satu berkenalan dan mengorek informasi dari masing-masing tersangka.

Agustus 14, 2013

Redfang







Judul : Redfang
Pengarang : Fachrul R.U.N
Editor   : Louis Javano
Ilustrator : happy Mayorita
Cetakan Pertama : 2012
Tebal : 418 halaman, paperback
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Jadi endingnya.. gini doank?

Itu kesan saya setelah menutup lembar terakhir novel ini. Sebelumnya memang sempat diwanti-wanti Dion kalau novel ini kadar romancenya benar-benar hanya pemanis. Selebihnya, berdarah-darah sampai perih.

Cassius Redfang jelas bukan seorang kakak yang baik. Bagaimana tidak? Dia rela membunuh adiknya demi memenangkan tahta dan kekuasaan keluarga besar Redfang. Padahal Velius, Sang Adik, memiliki karakterisktik pemimpin jauh lebih baik daripada kakaknya. Velius juga lebih dicintai rakyatnya yang toh masih memujanya meski ia sudah mati dan digantikan si Kakak.

Suatu hari, Velius muncul kembali dalam kehidupan Cassius. Bukan hanya mimpi, si adik ini benar-benar nyata, padahal jelas-jelas dulu Cassius sudah membunuhnya. Kemunculan Velius juga mengakibatkan Avenia, kekasih Velius yang sekarang adalah istri Cassius, kembali mengharapkan Velius pulang ke sisinya. Cassius jelas murka, lha wong Velius sudah jelas mati kok berani-beraninya ada yang menyamar menjadi Adiknya itu.

Yah, sialnya, Si Velius ‘gadungan’ ini punya kemiripan luar biasa sama dengan adiknya dahulu. Bahkan Velius tak menua sedikitpun, ia masih persis seperti dulu ketika Cassius membunuhnya secara tidak adil. Apakah Velius berniat balas dendam?

Tentunya iya donk, yah. Kembalinya Velius membuat gempar banyak trah keluarga dan rakyat yang dipimpin mereka. Intrik politik secara padat berseliweran dan tumpang tindih dalam novel ini. Kepentingan individu, hasrat penaklukan serta persengketaan menjadi topik utama yang menjalin kisah Redfang. Perang, darah, senjata-senjata dan rune tak lagi menjadi hal yang fantastis karena novel ini bertaburan hal-hal tersebut.

Hebatnya, Si Penulis mampu menggabungkan itu semua menjadi kesatuan cerita yang utuh dan padu, yang dapat pembaca ikuti dengan gampang meski tidak mampu menyelesaikan satu buku sekali baca. Penamaan tokohnya juga mudah diingat, padahal tidak sedikit tokoh yang muncul di cerita ini. Sayangnya, ending kisah ini ngga sesuai donk sama tebakan saya. ._. (sedih)

Tokoh favorit saya, emm.. Ninh! Entah kenapa membayangkan keloyalan Ninh membuat saya langsung suka sama wanita ini. Meski dia loyal terhadap Cassius, tapi Ninh juga nggak menelan mentah-mentah perintah tuannya. Ia memberi masukkan, bahkan meakukan penyelidikan untuk hal-hal yang membuatnya penasaran.



Tokoh yang paling saya sebelin, meh. Jelas Si Cassius. XD

Aristokrat yang haus kekuasaan, suka ambil jalan pintas baik terhadap politik ataupun masalah cinta. Nyebelin abis pokoknya mah.

Satu kutipan yang menjadi inti cerita ini saya temukan di hal.391


Balada-balada para penyair, yang menyerukan bahwa balas dendam tak akan memberi kepuasan apa pun, tampaknya benar adanya.


Ini membuat saya makin penasaran dengan Hailstorm (yang ampe sekarang masih nangkring di Wishlist) Mungkinkah juga penuh darah dan ambisi?

terimakasih untuk the black in the book atas buntelannya yah :*
 
Januari 21, 2013

The Road


Penulis : Cormac McCarthy
Penerjemah : Sonya Sondakh
Penyunting : Sapardi Djoko Damono
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 264 halaman, paperback
Cetakan pertama : Januari 2009
ISBN-10 : 979-22-4316-X
ISBN-13 : 978-979-22-4316-1

Akhirnya saya menamatkan buku ini. Awal mulanya karena saya penasaran dengan beberapa komentar teman yang sudah membaca buku ini. Bagus dan unik. Di bagian percakapan ngga ada tanda petiknya. Semenjak itu saya penasaran, meski berkali-kali nyari nggak ketemu, tapi kemarin akhirnya nemuin buku ini juga.
The Road menceritakan kisah seorang ayah dan anak laki-laki yang menempuh perjalanan ke Selatan. Latar ceritanya adalah Amerika yang kering dan penuh abu. Tidak diceritakan apa penyebabnya, yang ada hanya lanskap yang terbakar, debu dan jasad-jasad kering orang-orang yang meninggal dengan mengerikan. Kedua tokoh ini memiliki ransel di pundak, kereta belanja tempat memuat terpal, selimut dan beberapa kaleng makanan serta sebuah pistol yang dibawa Sang Laki-laki yang berisi dua peluru untuk berjaga-jaga.

Perjalanan mereka dipenuhi dengan kekhawatiran dan ketakutan. Keterbatasan makanan membuat beberapa orang menjadi kanibal. Tapi tidak dengan mereka, anak dan ayah itu memasuki setiap rumah yang mereka temukan dan mengais apa saja yang bisa dimakan. Apel yang kering, sisa-sisa tepung jagung, dan terkadang menemukan beberapa kaleng makanan yang kemudian dipanaskan untuk mereka makan. Demikian pula dengan keterbatasan air, sumber air telah mati, genangan air yang ada telah berwarna kehitaman dan tertutup abu. Untuk dapat meminumnya mereka harus menyaringnya terlebih dahulu dan kemudian disimpan dalam botol-botol sebagai persediaan mereka.
Mimpi-mimpi buruk juga sering mendatangi mereka. Dan perjuangan mereka juga ditambah dengan pergulatan kemanusiaan ketika bertemu dengan orang-orang yang kelaparan seperti mereka. Sang anak seringnya menjadi ”Dewa”, diliputi kasih sayang dan nggak tegaan buat ninggalin orang-orang menderita yang mereka temui di perjalanan. Namun Sang Ayah adalah sisi yang lebih ”manusia”, ia tega membunuh orang yang mencuri perbekalan mereka, ia mengkhawatirkan keselamatan anaknya, ia mengkahawatirkan kematiannya akibat kesehatannya yang semakin memburuk dari hari ke hari.
Buku ini membuat saya betah membacanya lama-lama. Bahasanya puitis, dan percakapannya juga sederhana. Meski perlu perhatian juga apakah yang berbicara ini Sang Ayah atau Anaknya. Perjalanan mereka memberikan ras apenasaran yang besar bagi saya, akankah mereka berhasil sampai ke Selatan? Adakah orang-orang baik seperti mereka yang nanti mereka temui? Yang lebih sering bikin penasaran, hari ini mereka dapet makanan ngga ya.. dan perasaan-perasaan penasaran lainnya.
Saya punya beberapa kutipan favorit dari buku ini,
” Kau lupa apa yang ingin kau ingat dan kau ingat apa yang ingin kaulupakan.” Hal.15
” Layaknya pendulum besar pada rotundanya mencatat sepanjang hari gerakan-gerakan alam semesta yang bisa dikatakan tak diketahuinya tetapi harus dipahaminya.” Hal.18
”Dan mimpi-mimpi begitu penuh warna. Bagaimana lagi maut memanggilmu? Terjaga dalam dinginnya fajar, semua menjelma debu begitu cepat.” Hal.23
Saya rasa buku ini memang pantas mendapat Pulitzer Prize untuk fiksi tahun 2007. Dan saya mulai penasaran sama filmnya. Nonton aah... :D


"Posting ini dibuat dalam rangka posting bersama BBI dengan tema Pulitzer Prize"
Juni 20, 2012

Reckless ~ Ketika Setiap detik mengubah adikmu menjadi batu.

Reckless dalam bahasa Indonesia berarti Sembrono. Mungkin nama belakang yang disanding Jacob itu benar-benar mewakili dirinya. Jacob Reckless. Kesembronoan Jacob membuat nyawa adiknya dalam bahaya.

Jasper. (dari incazone.com)
Selama bertahun-tahun, Jacob memiliki dunianya sendiri di balik cermin ajaib di kamar kerja Ayahnya. Semenjak Ayahnya menghilang dan Ibunya yang selalu bermuram durja, Jacob selalu melarikan diri dari kenyataan dan ketakutan hidupnya untuk menikmati petualangan di dunia cermin tersebut. Sampai suatu hari adiknya, Will, ikut masuk ke dalam dunia di balik cermin tersebut. Malangnya, Will mengalami suatu kecelakaan sehingga ia perlahan-lahan berubah menjadi goyl.

Goyl di kisah ini adalah kaum seperti manusia hanya saja mereka memiliki kulit yang terbuat dari batu. Ada banyak jenis Goyl dan kesemuanya memiliki warna kulit yang berbeda-beda, mungkin sebanyak jenis batu yang biasa dijumpai manusia. Ada kulit dari batu carnelian, batu Oniks, batu jasper dan beberapa jenis lainnya. Ajaibnya, Will berubah menjadi Goyl yang spesial, kulitnya pelan-pelan berubah menjadi berwarna seperti Giok. Ya, Will kelak akan segera menjadi Goyl Giok jika Jacob tidak segera menyelamatkan nyawa adiknya tersebut.

“Batu Giok menjalari kulit manusianya bagaikan janji.” – Hal. 79

Giok. (dari olx.co.id)
Dunia di balik cermin ini punya banyak sekali misteri dan terkait dengan dongeng-dongeng yang sering kita dengar atau baca saat masih anak-anak. Ditambah lagi bahwa saat itu juga sedang terjadi peperangan antara manusia dan Goyl yang selama ini selalu dimenangkan kekuasaan Goyl. Inilah yang membuat perjalanan Jacob untuk menyelamatkan Will tidaklah semudah yang diinginkannya. Bersama Rubah, gadis yang bisa beralihrupa menjadi seekor rubah merah, dan Clara, pacar Will yang ikut masuk ke dunia cermin, mereka bertekad untuk menyelamatkan dan mengembalikan Will menjadi manusia seutuhnya.

Namun mampukah Jacob mengembalikan rupa adiknya menjadi manusia? Apalagi ternyata Will yang akan berubah menjadi Goyl Giok itu diburu oleh Goyl lainnya atas perintah Sang Raja. Berkejaran dengan waktu, Jacob terus mengusahakan cara agar Will tidak berubah menjadi Goyl. Sebab seiring berubahnya Will, ternyata ia juga kehilangan kenangan manusianya, ia melupakan Jacob.. dan mulai kehilangan rasa cinta terhadap Clara..

Bagi para penggemar cerita Grimm bersaudara saya rasa tidak akan sulit menerjemahkan latar cerita di buku ini. Sebab ada beberapa cerita dan mitos yang hadir di buku ini muncul di kisah-kisah Grimm yang terkenal tersebut. Contohnya ada rumah kue milik penyihir di cerita Hansel Gretel, kisah Sleeping Beauty, Rapunzel, Manusia Kerdil, Serigala, dan beberapa cerita lainnya yang dicuplik di buku ini. Sebenarnya saat awal membaca, saya khawatir merasa kecewa, Sebab twist yang ditampilkan agak kasar dan kurang menggigit. Dan kurang pahamnya saya terhadap jenis atau warna batu-batuan merupakan penghambat besar saya dalam berimajinasi.

Tapi bagi penggemar fiksi fantasi, tentu saja tidak boleh melewatkan karya Funke yang satu ini. Keunggulannya terletak dari ras Goyl, yang saya pikir merupakan pengembangan atau modifikasi cerdik Funke yang mungkin terinspirasi dari ‘Golem’. Juga ilustrasi yang ada di tiap awal bab, membawa saya lebih mudah dalam membayangkan latar atau bagian-bagian tertentu dalam cerita. Konflik cinta yang muncul ‘tiba-tiba’ di tengah cerita juga membawa angin segar bagi pembaca, Tentu dengan porsi yang pas karena seperti yang kita tahu, Genre buku ini adalah Fantasi, bukan Romance :D


Tokoh yang paling saya suka di cerita ini tentu saja tokoh utama, Jacob, yang sepertinya memiliki prinsip hidup ‘ Bertindak dahulu, berpikir kemudian’ karena ia sering sekali melakukan hal-hal yang spontan dan kadang membuatnya menjadi semakin terlihat ceroboh tapi tak jarang mampu membuat nyawanya terselamatkan. Ditampilkan di awal cerita sebagai seorang kakak yang kurang perhatian terhadap adiknya, tapi seiring perjalanan dan pengorbanan yang dilakukan untuk menyelamatkan Will membuat saya memandang Jacob dari sisi lain. Sisi yang sebenarnya, mungkin dia ceroboh, mungkin dia cuek, tapi saya tahu, Jacob sangat menyayangi adiknya.

4 bintang untuk Reckless!
Seperti kata Kirkus Review : “Gaya bercerita yang luar biasa.”


Judul Buku :  Reckless
Penulis : Cornelia Funke
Alih Bahasa : Monica Dwi C
Editor : Barokah Ruziati
Cetakan pertama : Februari 2012
Tebal : 376 halaman, paperback
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-8008-1


Postingan ini dalam rangka Posting bersama @bbi_2011 untuk genre Fantasi :)
Mei 28, 2012

Room


Judul Buku : Room
Penulis : Emma Donoghue
First published 2010 by Picador
ISBN : 978-0-330-53398-0 (PDF)

Jack adalah anak laki-laki berusia 5 tahun yang tinggal bersama ibunya, Ma, di suatu tempat bernama Room. Room adalah segalanya bagi Jack, ia lahir dan dibesarkan di tempat itu. Di luar Room yang ada hanya Outside, yang selama ini menurut Jack semuanya tak nyata. Apa yang ada di Room itulah yang nyata, ada Ma, Lemari pakaian, Kasur, Tanaman, TV dan beberapa benda lainnya. Tapi semua yang ada di TV tak benar-benar nyata, seperti Dora, Diego, Backyardigans, Spongebob Squarepants, orang-orang, es krim, menurut Ma semua yang ada di TV adalah tak nyata .

Tapi ada Old Nick, seorang laki-laki yang sering membawakan barang-barang pesanan Jack dan Ma. Old Nick juga membuang sampah yang diletakkan Ma di dekat Door. Bila pukul 9 malam, dan Door berbunyi Beep..Beep.. itu berarti Old Nick datang ke Room. Terkadang Old Nick berbicara sesuatu dengan Ma, tapi Jack selalu dilarang Ma untuk bertemu Old Nick. Jack pikir Old Nick mungkin bukan sesuatu yang nyata

”Men aren’t real except Old Nick, and I’m not actually sure if he’s real for real. Maybe half ? He brings groceries and Sundaytreat and disappears the trash, but he’s not human like us. He only happens in the night, like bats. Maybe Door makes him up with a beep beep and the air changes.”

Suatu hari, Jack membuat Old Nick marah sampai-sampai listrik dimatikan selama dua hari. Dalam kesepian itu, Ma menceritakan sejarah hidupnya sampai tiba di Room. Ternyata saat berusia 19 tahun, Ma diculik oleh Old Nick lalu disekap di dalam Room sampai kemudian ia melahirkan Jack dan membesarkannya. Ma juga mengatakan bahwa di luar Room masih ada kehidupan nyata lainnya. Jack yang masih kecil amat sulit memahami penjelasan yang diberikan Ma, terlebih karena selama ini yang ia tahu tak ada yang benar-benar nyata selain Room.

Ma kemudian bertekad untuk melarikan diri dari Room, tapi untuk itu ia butuh bantuan Jack. Mampukah Jack membantu Ma melarikan diri dari Room, tempat yang selama ini membuatnya nyaman? Jika ia berhasil, mampukah ia dan Ma bertahan di Outside? Namun jika ia gagal, sanggupkah mereka menghadapi kemurkaan Old Nick?

Satu kesan saya dalam membaca buku ini, ceritanya amat menggugah. Bagaimana tidak, dikisahkan dari PoV anak 5 tahun membuat cerita ini memiliki kekuatannya sendiri. Konflik yang dibangun adalah konflik yang diciptakan oleh Ma, namun berimplikasi pada cara pandang Jack. Diceritakan dalam Lima bab, yaitu Presents, Unlying, Dying, After dan Living, pembaca diajak sedikit demi sedikit belajar menjadi anak kecil kembali.

Buku ini sungguh memiliki pesan moral yang banyak, meski kalau saya boleh menggaris bawahi yang paling utama adalah bagaimana seorang anak belajar memandang keluar zona nyamannya. Room adalah segalanya bagi Jack, sedangkan Ma adalah sumber segalanya. Bagaimana ia belajar mempercayai bahwa ada benda dan hal-hal di luar sana yang tak pernah ia sentuh, tak pernah benar-benar ia lihat (selain melalui televisi) dan harus ia percayai bahwa semuanya itu nyata?

Tokoh favorit saya tentu saja Ma, ia seorang wanita dan Ibu yang memainkan perannya dengan berani. Ia mampu menghadirkan zona nyamannya yang baru yang dibangun bersama dengan anaknya, hanya berdua. Ma mampu menciptakan berbagai permainan, mengajarkan kosakata, menceritakan berbagai kisah, belajar hitung-hitungan dan hidup selama 7 tahun tanpa ada kontak langsung dengan dunia luar. Dear, catat, ia diculik ketika berumur 19 tahun, ketika masih usia kuliah dan mungkin sama sekali belum kepikiran bagaimana cara merawat anak, tapi somehow dengan kekuatannya ia bertahan.

Ada banyak kutipan yang saya suka, tapi saya comotkan satu yang paling saya suka ya..
"If we don’t mind, it doesn’t matter.”

Ada beberapa kali muncul kalimat yang tak lazim, seperti The He, The She, Brung dan beberapa kata lainnya yg tidak tepat, tapi saya anggap ini karena Si Penulis mencoba mempertahankan keluwesan cara anak kecil berbicara yang belum teratur dengan baik. Selain itu kecerewetan Jack dan ketidaknyamanannya jika harus keluar dari rutinitas dan zona nyamannya saya rasa juga hasil riset penulis yang benar-benar berhasil menghadirkan bagaimana kelakuan seorang anak berumur lima tahun.

Sebenarnya sudah lama saya berniat membaca buku ini, tetapi kemarin setelah menonton Criminal Minds S7, di sebuah episode, mengingatkan saya akan cerita di buku ini. Tentang seorang penculik anak perempuan yang kemudian menghamilinya dan menyekapnya. Tapi sayangnya di film tersebut, Si anak perempuan ini tidak mampu bertahan meski hidupnya difasilitasi oleh Si Penculik. Ia lebih memilih bunuh diri sekaligus membunuh anak yang dikandungnya daripada hidup bersama Si Penculik.

Ya, dunia memang penuh manusia. Tak semuanya baik, sebab di antara mereka juga ada binatang yang menyamar sebagai manusia.

4 bintang untuk Ma dan Jack.

 
November 01, 2011

Rumah Tangga yang Bahagia

Judul buku : Rumah Tangga yang Bahagia

Penulis : Leo Tolstoy

Penerjemah : Dodong Djiwapradja

Penerbit : Pustaka Jaya

Cetakan Kedua, Desember 2008

ISBN : 978-979-419-349-5

Tebal : 168 halaman, paperback


Berawal dari judulnya yang cukup membuat saya penasaran. Terlebih dari sinopsisnya yang menceritakan pernikahan seorang wanita belia dengan seorang pria yang sudah berumur dewasa.


Setelah kematian ayah yang kemudian disusul kematian Ibunya, Marya Alexandrovna, yang biasa dipanggil dengan nama kesayangan ”Masha”, mengalami kemurungan yang sangat. Di usianya yang baru 17 tahun, segala keceriaan dalam dirinya lenyap. Ketika itulah seorang sahabat mendiang Ayah Masha datang berkunjung.


Sergei Mikhailich adalah lelaki berumur 36 tahun yang menyenangkan, ia mampu menghadirkan kembali keceriaan di dalam diri Masha. Perasaan Masha terhadap lelaki itu dari hari kehari semakin melebihi dari rasa simpati biasa. Keadaan hati Masha yang berbahagia berpengaruh terhadap keimanannya terhadap Tuhan. Perasaan Masha menjadi semakin damai, pengaruh apapun yang dibawa Sergei Mikhailich telah membawa Masha ke arah positif kehidupannya.


Tetapi lelaki itu masih belum menyatakan rasa cintanya terhadap Masha, padahal jelas-jelas sudah semua perasaan itu telah terwujud dalam perhatian, tatapan mata dan obrolan-obrolan kecil mereka. Tapi Sergei Mikhailich masih belum menyatakan cintanya kepada Masha. Tabukah jika seorang wanita mengucapkan cinta terlebih dulu terhadap Pria? Setidaknya untuk segera memastikan perasaan, daripada terombang-ambing khawatir bahwa cintanya tidak bersambut.


Ternyata Sergei Mikhailich ragu untuk mengungkapkan perasaannya, perbedaan usia yang jauh antara ia dan Masha menjadi penyebab utamanya. Masha yang masih belia mana mungkin betah membina rumah tangga dengan lelaki yang sudah puas dengan kehidupannya sekarang. Bukankah masa muda itu begitu menggelora? Begitu berwarna? Mendamba dan bukannya bersahaja.


Konflik inilah yang dibangkitkan penulis dalam cerita. Bagaimanakah kriteria rumah tangga bahagia itu? Apakah dengan saling berkorban demi kepentingan pasangan padahal menyiksa diri sendiri juga bisa dimasukkan ke dalam kriteria rumah tangga yang bahagia? Dalam usia yang masih muda, mampukah seorang wanita, dalam hal ini Masha, mampu mengimbangi pola pikir suaminya yang sudah lebih banyak makan asam garam kehidupan? Penulis menceritakan ide biasa ini menjadi sedemikian menariknya sehingga membuat pembaca betah menyimaknya. Selain itu lewat bahasa yang dipergunakan, penulis dapat menceritakan hal-hal biasa menjadi demikian indahnya. Kekuatan berbahasa benar-benar bermain di dalam buku ini.


Mungkin ada baiknya saya cuplikkan sedikit keindahannya,


”Kukhayalkan bahwa mimpi-mimpiku, pikiran-pikiranku, dan do’a-do’aku adalah makhluk-makhluk hidup yang dalam keremangan senja ini ada bersamaku, menggelepar-gelepar di atas ranjangku, terkatung-katung di udara di atas badanku.”, Hal.34


Sayangnya masih ada typo yang muncul, di halaman 34, kata makhluk menjadi kata mahhluk. Lalu di halaman 127, kata pangeran yang berubah menjadi pengeran. Beberapa kata terjemahan yang digunakan juga agak asing di telinga saya, tapi dengan kemudahan internet sekarang ini, saya bisa mencari terjemahannya di KBBI online atau pada kateglo.


Satu kutipan yang saya suka di dalam buku ini, di halaman 160.


”Setiap waktu punya bentuk cintanya sendiri-sendiri.”


4/5 bintang untuk Leo Tolstoy! :)


Sekilas tentang Novel Rumah tangga yang Bahagia.


Novel ini berjudul asli Семейное счастье (Semeynoye Schast'ye), diterbitkan di The Russian Messenger pada tahun 1859, dan pada tahun 1862 Tolstoy menikahi seorang gadis dengan perbedaan usia 18 tahun.

The Russian Messenger


Cuplikan dari beberapa quote buku ini juga muncul di beberapa buku seperti pada Into The Wild karangan Jon Krakauer dan juga muncul di novel The Counterlife karya Phillip Roth.


Untuk yang penasaran edisi aslinya, mungkin bisa berkunjung ke http://az.lib.ru/t/tolstoj_lew_nikolaewich/text_0039.shtml/

Menurut referensi sih, ini naskah aslinya. Tapi berhubung saya juga nggak bisa bahasa Rusia, jadi saya nggak bisa baca ceritanya. -_-”


Nah, daripada versi Rusianya terus nggak ngerti, mending baca versi Indonesianya aja. Bisa pesen lewat internet lagi, praktis. Ini link Pustaka Jaya, yang menerbitkan banyak karya-karya dunia salah satunya Rumah Tangga yang Bahagia-nya Leo Tolstoy.

http://demipustakajaya.wordpress.com/

Selamat berkunjung!!

Oktober 31, 2011

Secret of a Summer Night (Rahasia Malam Musim Panas)

Judul : Secret of a Summer Night (Rahasia Malam Musim Panas)

Penulis : Lisa Kleypas

Alih Bahasa : Lingliana

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan : September 2008

ISBN-10 : 979-22-4040-3

ISBN-13 : 978-979-22-4040-5


Annabelle Peyton adalah gadis 25 tahun yang belum menikah. Di Inggris pada tahun 1843, umur seusia Annabelle seharusnya sudah menikah, terutama dengan Bangsawan yang bisa meningkatkan derajat dan membantu kesulitan keuangan keluarganya. Ayah Annabelle sudah meninggal, sedang keluarganya pelan-pelan mulai jatuh miskin. Belum lagi Ibu dan adik kecilnya, Jeremy, yang masih harus meneruskan sekolah, membuat Annabelle benar-benar memaksakan diri bahwa di akhir musim panas ini ia harus menikahi salah seorang bangsawan yang masih belum menikah. Sayangnya meskipun Annabelle cantik, kemiskinannya membuat ia tidak memiliki mas kawin untuk menikahi seorang lelaki. Hambatan yang membuatnya harus memilih di akhir musim ini, apakah ia akan berhasil menikahi bangsawan yang rela menikahinya tanpa mas kawin, atau terpaksa menikah dengan rakyat jelata dan meninggalkan status kebangsawanannya.


Ternyata selain Annabelle, ada gadis-gadis lain yang juga belum mendapatkan pasangan di musim ini. Miss Jenner yang pemalu dan kakak beradik Bowman, gadis-gadis New York yang masih belum bisa beradaptasi dengan tata krama Inggris. Sebagai sesama Wallflower, mulailah kedekatan mereka sebagai sahabat dimulai. Dengan misi yang jelas, mereka akan membantu satu sama lain untuk mendapatkan suami seorang Bangsawan. Dan gadis pertama yang akan dicomblangi adalah Annabelle dengan Bangsawan yang diincar adalah Lord Kendall. Sosok lelaki pendiam, yang meskipun Annabelle kurang cocok dengan Kendall, Annabelle akan melakukan apa saja agar hidup keluarganya terjamin kembali.


Tersebutlah Simon Hunt, lelaki anak tukang daging yang sukses menapaki tangga sosial dengan menjadi salah satu orang terkaya di Inggris saat itu. Simon sudah mengenal Annabelle sejak 2 tahun yang lalu, ketika mereka bertemu di suatu teater panorama dan Simon mencium Annabelle pertama kalinya. Ciuman itu begitu mengesankan, hingga Annabelle menjauhi Simon karena ia takut dengan perasaan yang tumbuh di hatinya.


Simon ternyata diam-diam menyukai Annabelle, ia ingin sekali memiliki gadis itu meski Simon tahu Annabelle tidak suka dengannya. Seperti kisah cinta pada umumnya ya, Simon mulai mendekati Annabelle, eh tapi Annabelle malah jual mahal. Kan yang diincar dia bukan Simon, tetapi Kendall. Sampai suatu hari, ketika Annabelle tiba-tiba jatuh sakit, Simon menunjukkan perhatian yang besar kepada Annabelle, hingga gadis itu mulai berpikir ulang dengan perasaan dia ke Simon yang sebenarnya.


Belum lagi ditambah dengan peristiwa di satu malam yang jelas-jelas menjadikan keduanya sadar Bahwa mereka saling menyukai. Tapi Annabelle ragu untuk memilih, haruskah ia memilih Simon, yang bukan seorang Bangsawan, atau Kendall yang sudah termakan umpan dari comblangan teman-teman wallflowernya?


Membaca cerita ini awalnya sih datar aja, begitu sampai ke tengah.. emm.. menurut saya pribadi, buku ini untuk orang-orang yang usianya 16 tahun ke atas. Secara keseluruhan sih ide kisah cintanya tentang seorang wanita yang harus memilih di antara dua pria. Namun yang saya suka dari cara penulis menggambarkan detail latar cerita sehingga saya bisa membayangkan suasana yang terjadi di sana. Atau membayangkan kostum yang sedang dipakai tokohnya. Saya juga menyukai ide bagaimana sebuah perkenalan itu bisa bermula, yaitu dari hal-hal yang sama dan akhirnya berkembang menjadi lebih dari pertemanan biasa.


Persahabatan mereka tentunya selain misi utama mencarikan suami, dengan segera juga membantu dalam hal lainnya. Misalkan membantu Miss Jenner yang pemalu agar lebih percaya diri lagi, membantu Kakak adik Bowman agar mengerti tata krama Bangsawan Inggris, atau memfasilitasi pakaian Annabelle yang sebelumnya sudah banyak cela di sana-sini. Sayang di awal ceritanya terkesan datar, konflik yang disiapkan juga sebenarnya sudah dapat terbaca dan teramalkan dari awal. Tapi toh, saya tetap bisa menikmati ceritanya sampai akhir.

Ow, satu kutipan dari Annabelle yang saya suka.


”Aku lebih baik mati dalam pelukanmu daripada menghadapi seumur hidup tanpa dirimu. Semua tahun-tahun panjang itu... seratus musim menginginkanmu, dan tidak pernah bisa mendapatkanmu. Menjadi tua, sementara kau tetap muda dalam kenanganku.”

Sebuah buku yang cukup menggelitik. Bahkan saya yang agak anti romance jadi penasaran sama Wallflower seri keduanya. :D


4 bintang untuk para Wallflowers

Salam,

Salam,