Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Qanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Qanita. Tampilkan semua postingan
Juni 09, 2018

Turtle All the Way Down



Judul Buku : Turtles All The Way Down
Penulis : John Green
Penerjemah : Prisca Primasari
Penerbit : Qanita
Cetakan Pertama : April 2018
Tebal : 344 halaman, paperback
ISBN : 978-602-402-115-3


Bahwa hidupmu adalah cerita yang diceritakan orang tentangmu, bukan cerita yang kau sampaikan sendiri


Aza tidak pernah menduga bahwa ia bisa berhubungan lagi dengan Davis, teman dari perkemahan masa kecilnya. Tragedi menghilangnya Ayah Davis yang merupakan seorang konglomerat membuat penasaran Daisy -sahabat Aza- , dan mereka memutuskan untuk mencari informasi tentang si miliarder tersebut. 

Tentu saja awalnya Aza tidak berharap banyak tentang Davis, belum tentu juga anak itu masih mengenalnya. Tapi ternyata perkenalan ulang ini membuat Davis jadi berhubungan lebih dekat dengan Aza, lebih daripada yang bisa Aza sangka. 
Juli 31, 2016

The Woman in Black






Judul Buku : The Woman in Black
Penulis : Susan Hill
Penerjemah : Reinitha Lasmana
Penerbit : Qanita
Cetakan Pertama: Mei 2016
Tebal : 228 halaman, paperback
ISBN : 978-602-402-026-2


Bunyi itu datang dari kejauhan, dari ujung jalan lintas yang mulai terlihat seiring surutnya air. Bunyi kereta kuda poni.

Sebenarnya saya tahu buku ini justru dari filmnya yang dulu sempat ramai publisitasnya karena pemain utamanya adalah Daniel Radcliffe. Sebelumnya mah saya ngga tahu kalau ternyata film itu berdasarkan cerita di buku ini. Maka beginilah saya, alih alih ikutan nonton, saya malah tertarik untuk membacanya. Apalagi buku ini salah satu buku yang ada dalam box Peti Buku edisi Mei bertema Horror.

Cerita bermulai dari diutusnya Arthur, seorang pemuda yang bekerja di salah satu firma hukum London, ke sebuah desa di pinggir lautan. Ia bertugas untuk mengurus surat-surat serta rumah milik Mrs. Alice Drablow yang baru saja meninggal.

Tentu saja awalnya bagi Arthur ini merupakan tugas yang menyenangkan, ia membayangkan akan dapat melakukan pekerjaan sembari menikmati hawa pedesaan, jauh dari kebisingan Kota London. Tapi ternyata tugasnya tak semudah yang ia sangka.
Januari 16, 2015

Juliet





Judul buku : Juliet
Penulis : Anne Fortier
Penerjemah  : Linda Boentaram
Penerbit :  Qanita
Cetakan pertama : 2012
Tebal : 716 halaman, paperback
ISBN : 978-602-9225-38-9

Buku bantal pertama di tahun 2015!

Well, sebenarnya buku ini sudah 2 tahun lebih bercokol di lemari saya, melambai lambai meminta saya membuka halamannya. Tapi karena beberapa review mengatakan kalau buku ini kurang bagus, akhirnya nggak saya ambil ambil deh, padahal mah penasaran juga ceritanya seperti apa. 


“Jangan meremehkan kekuatan peristiwa yang terjadi di zaman dahulu”- 47


Jules dan Janice adalah saudari kembar yang dibesarkan oleh Bibi Rose, bibi mereka. Ketika Bibi Rose meninggal, sebuah wasiat disampaikan, bahwa Janicelah yang mendapatkan rumah berserta isinya sedangkan Jules tidak dapat apa apa. Ah, kecuali sebuah surat yang berisi pesan agar ia pergi ke Sienna dan pergi ke sebuah bank di Sienna untuk membuka brankas milik mendiang ibunya yang disimpan di sana.
Maret 10, 2014

Tentang anak perempuan dan sebuah buku yang menyuruhnya menyalahkan bintang-bintang



Alkisah ada seorang anak perempuan yang telah tumbuh dewasa bertanya kepada pamannya, ceritakan padaku tentang mama, wahai paman. Lalu pamannya bercerita tentang betapa sabarnya mama sang anak perempuan itu, bahwa mamanya jago masak, pandai bergaul, memiliki banyak teman, dan seorang petarung sejati. Si anak perempuan (yang sudah besar) bertanya kembali, bagaimana mama meninggal? 

pertanyaan ini diajukan karena si anak hanya ingat samar samar kejadian kejadian saling silang yang ada di memorinya. Lalu berkisahlah si paman, "Mamamu dulu sebenernya telah dianggap bersih dari kanker. Sampai kemudian kamu meminta seorang adik dan kekeras kekepalaanmu serta mamamu akhirnya berujung pada karunia Tuhan, seorang (calon) anak lagi. Lalu vonis dihadapkan pada Mamamu, pilih anak dalam rahimnya atau dia yang diselamatkan. Sebab kehamilan membuat entah bagaimana kanker sialan itu muncul kembali. Dan begitulah, karena mamamu adalah seorang yang keras kepala maka ia memilih anak dalam kandungannya. (si anak perempuan yang telah dewasa merengut dan berpikir, itu bukan karena mama keras kepala, itu karena mama adalah mama. Ibu waras mana yang mau menghilangkan nyawa anak di kandungannya?)

Desember 30, 2013

The Girl Who Kicked the Hornets' Nest



Judul Buku : The Girl Who Kicked the Hornets' Nest (Milllenium #3)
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina & Nur Aini
Penyunting : Esti Budihabsari
Penerbit : Qanita
Cetakan Pertama : Desember 2010
Tebal : 984 halaman, paperback
ISBN : 978-602-8579-45-2



Salander memang penuh kejutan.

Setelah kejadian di akhir buku kedua, kali ini ia harus bertahan hidup saat sebutir peluru masuk ke dalam otaknya. Syukurlah operasi yang dilakukan Dr. Jonasson berhasil, tapi selama Salander belum sadarkan diri, segala kemungkinan buruk masih dapat terjadi. Apalagi tak hanya kepala Salander yang cedera, bahu dan pahanya penuh luka dan kalaupun ia bisa sadarkan diri, akan butuh terapi fisik untuk mengembalikan kemampuannya seperti semula.

Sementara Salander di rumah sakit, Pihak penuntut mulai menyusun skenario-skenario busuk untuk kembali memasukkan Salander ke dalam rumah sakit jiwa. Hal ini dilakukan agar kelak tidak perlu dilakukan persidangan yang dikhawatirkan akan mengupas sampai habis tentang Seksi Analisis Khusus termasuk siapa-siapa yang selama ini bermain kotor di bawah nama Zalachenko.

Tapi se-introvert-nya Salander, serta asosialnya dia dalam pergaulan, wanita ini memiliki teman yang benar-benar loyal baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Plague, Trinity adalah dua orang kepercayaan Salander yang ikut membantu Blomkvist dan Giannini, adik perempuannya, untuk membebaskan Salander dari segala tuduhan yang selama ini menyesatkan tentangnya. Juga untuk memperjuangkan kebebasan sebagai wrga sipil yang seharusnya ia dapatkan, bukan penghakiman bahwa ia adalah seorang yang terganggu mentalnya dan harus selalu diawasi di rumah sakit jiwa.

Bagaimana cara mereka membantu Salander? Sedangkan makin lama ternyata masalah yang dihadapi mereka bukan hanya dengan orang-orang biasa, tetapi berhubungan langsung dengan konstitusi dan Perdana Menteri! Hal dan isu sensitif yang bisa saja menjungkirbalikkan Swedia jika skandal ini terbongkar..

November 29, 2013

The Girl Who Played With Fire




Judul Buku : The Girl Who Played With Fire (Millenium #2)
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penerbit : Qanita
Tebal : 904 halaman, paperback
Cetakan pertama : Desember 2009
ISBN : 978-602-8579-162

Hampir setahun saya menunda membaca buku ini, meski sebenarnya hasrat menamatkan kisahnya udah muncul sejak kali pertama buku ini saya terima. (Iya, buku ini hadiah dari menang giveaway di blog Bang Helvry ~sungkem~). Alasannya cuma satu, tebelnya bikin spaneng, apalagi selama hamil kemaren saya entah kenapa males banget baca yang tebel-tebel (alesan banget :p). Terus muncul deh tema baca bareng thriller di BBI, awalnya saya nggak ada niat pula ambil buku ini dari lemari. Jujur aja rencananya sih saya mau baca Carrie-nya King. Eh ternyata Carrie belum ajdi dibeli, saya telah memantapkan diri memilih buku ini buat dibaca.

Hasilnya? Saya ngga salah pilih, deh. X)

Maret 21, 2012

The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”


Judul Buku : The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”
Penulis : Shane Peacock
Penerjemah : Maria Lubis
Penerbit : Mizan Publika
Cetakan Pertama : Oktober 2011
Tebal : 368 halaman, paperback
ISBN : 978-602-8579-92-6



Anda pasti sering mendengar kisah Sherlock Holmes, tapi pernahkah Anda penasaran seperti apa kehidupan Sherlock di masa kecilnya? Jika hal itu pernah terlintas di pikiran Anda, maka buku ini berisi jawabannya.

Sherlock Holmes adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dengan orangtua mereka bernama Wilber dan Rose Holmes. Rose sebenarnya adalah seorang Bangsawan Inggris dengan sedikit campuran Prancis, sedangkan Wilber adalah seorang lelaki genius yang sangat menyukai ilmu tentang burung. Dua sejoli ini mengalami cinta yang tidak disetujui orangtua, mereka menikah dan kabur dari masa lalu, lalu memilih sebuah flat sederhana di kawasan Southwark, selatan Sungai Thames.

Kasus Sherlock pertama ini dimulai ketika ia membaca Koran yang berisi berita tentang pembunuhan seorang wanita di sebuah gang sempit di London. Pembunuhan kali ini begitu menarik perhatian Sherlock, karena ada gagak-gagak yang seakan selalu mengikutinya. Sebenarnya polisi sudah menemukan seorang tersangka utama kasus ini, yaitu seorang remaja keturunan Arab bernama Mohammad Adalji. Pada hari ketika tersangka itu akan diadili di Gedung Pengadilan, Sherlock pergi ke sana Karena ia begitu penasaran apakah benar anak lelaki itu seorang pembunuh. Ketika Adalji diseret oleh para polisi, secara tidak sengaja, Sherlock jatuh dan ia bersitatap dengan Si tersangka tersebut.

“Bukan aku pelakunya.”, Hal. 36

Kalimat Adalji itu seakan memenuhi pikiran Sherlock dan ia terus berpikir untuk membuktikan bahwa anak Arab tersebut tidak bersalah. Kemudian ia mencoba mencari sesuatu yang barangkali dapat ditemukan di TKP pembunuhan perempuan itu. Ternyata ia menemukannya, dengan bantuan gagak, ia menemukan sebuah bola mata palsu yang terselip di antara bebatuan.

Sialnya, saat itu ada polisi bertugas mengawasi tempat itu yang memergoki Sherlock dan menjebloskannya ke penjara karena dianggap merupakan sekutu Adalji. Lalu bagaimana cara Sherlock membuktikan bahwa ia dan Adalji tidak bersalah? Ya, sejujurnya Sherlock butuh banyak keberuntungan dan kelengahan Polisi untuk bisa melarikan diri dari penjara dan mencari tahu siapa pembunuh yang sebenarnya. Secepatnya. Sebelum Adalji kehilangan nyawanya untuk suatu hal yang tidak ia lakukan!

Karakter Sherlock di masa muda ini agak berbeda dengan karakter di masa tuanya yang suka slengean, sarkatis. Tapi sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan sangat teliti yang kadang memasukkan Sherlock ke dalam bahaya tapi juga membantunya dalam memecahkan masalah. Sikap kritis dan ingatan fotografis yang dimiliki Sherlock sejak kecil ini yang saya rasa awet bertahan sampai kisah-kisah di masa tuanya. Otaknya yang brilian seakan terus bekerja mengolah informasi-informasi yang ia dapatkan, hingga mendapat titik temu yang mencerahkan.

Suasana Inggris yang suram serta kekumuhan yang terjadi mungkin akibat dari Revolusi Industri mampu dikisahkan penulis dengan rapi dan gamblang. Cerita yang cukup menegangkan, ditambah beberapa ilustrasi kasar yang menambah keistimewaan buku ini. Ending cerita yang apik meski menyedihkan membuat saya sebagai pembaca semakin penasaran akan buku keduanya. Akankah kisah tragis di buku pertama ini mengubah kepribadian Sherlock?


Maret 05, 2012

The Girl With The Dragon Tattoo

Mikael Blomkvist, salah satu pemilik Majalah Millenium, harus menerima dengan pahit vonis penjara dan denda yang ditimpakan kepadanya atas tuduhan pencemaran nama baik terhadap seorang pengusaha bernama Hans-Erik Wennerström. Di tengah-tengah kekacauan hidupnya, ia ditawari pekerjaan oleh seorang miliuner bernama Henrik Vanger untuk melakukan pekerjaan yang sama sekali bukan keahliannya, yaitu menemukan cerita sebenarnya dari peristiwa menghilangnya sang keponakan, Harriet Vanger. 


Harriet Vanger menghilang sejak 40 tahun yang lalu, semenjak itu tak ada pendekatan sama sekali dari penyelidikan yang dilakukan polisi maupun oleh Henrik Vanger sendiri yang mampu mengungkap misteri bagaimana peristiwa hilangnya Harriet. Semenjak itu pula seluruh keluarga menjatuhkan pilihan terburuk bagi gadis malang itu, ia pasti telah mati sebab pencarian akan dirinya tidak pernah membuahkan hasil.

Tugas Mikael adalah menemukan apa-apa yang sekiranya terlewatkan dari penyelidikan yang telah dilakukan puluhan tahun tersebut. Dalam jangka kontrak satu tahun, ia akan berurusan dengan segala hal mengenai Dinasti Vanger yang ternyata tidak sebaik yang dilihat orang dari luar. Berbagai fakta-fakta mengejutkan membuat Mikael harus memperkerjakan seorang asisten untuk menggali lebih dalam apa-apa yang tersembunyi di keluarga Vanger. Inilah yang mengantarkan Mikael bertemu dengan Lisbeth Salander.

Salander adalah seorang gadis punk asosial yang sering disepelekan orang karena tampilan fisiknya. Kurus, kecil, terlalu banyak tato dan tindikan di wajahnya membuat gadis ini sering diabaikan dunia luar, padahal ia adalah seorang gadis yang jenius. Dengan kepiawaiannya, ia membantu Mikael mengungkap apa yang perlu diungkap dan mereka ulang sejarah hilangnya Harriet. Diwarnai konflik yang luar biasa dan beberapa adegan yang mengejutkan, membuat saya paham mengapa banyak orang yang begitu terpesona akan novel yang satu ini.

Pada awalnya saya cukup dibuat bosan dengan dijejali banyak fakta kapitalis liberalis yang disampaikan di awal cerita. Sempat juga ragu bagaimana bisa rating novel ini tinggi di Goodreads kalau yang ditampilkan hanya fakta-fakta keuangan dan politik main uang yang diceritakan? Jadi pasti ada sesuatu yang membuat mereka mau memberikan nilai tinggi untuk buku ini. Kesabaran saya itu terbayar begitu masuk ke konflik yang mulai bergemuruh di pertengahan cerita. Kesabaran saya melahap informasi-informasi yang tadinya hampir saya abaikan itu ternyata berujung pada sebuah kasus yang sebenarnya jauh digali lebih dalam oleh Sang Penulis. Alur yang mulai cepat dan adegan-adegan yang sebelumnya tidak terbayangkan hadir di buku ini mulai muncul sehingga membuat saya semakin penasaran bagaimana cerita ini berakhir.

Novel ini (dalam bahasa aslinya) telah mendapatkan penghargaan best crime novel of the year dari Sweden’s Glass Key Awards tahun 2006, Boeke Prize pada tahun 2008, dan Galaxy British Book Awards untuk Books Direct Crime Thriller of the Year pada tahun 2009. Novel dengan judul Asli “Man Who hate Women” ini pada 3 Juni 2011, telah terjual sebanyak lebih dari 15 juta copies di Amerika Serikat. Novel ini juga telah diadaptasi ke Film baik dalam versi Swedia maupun versi Hollywood. Anda bisa berkunjung ke webnya di http://www.dragontattoo.com/ . Meski Sang Penulis novel ini telah meninggal, tapi ia telah menyumbangkan karya yang fenomenal di sejarah crime novel dunia.


Jangan khawatir dengan tebalnya buku, sebab jika Anda sudah sampai di lembar terakhir, bukan tidak mungkin Anda malah akan menyesal mengapa buku ini kurang tebal. Selamat membaca!

Judul Buku : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson
Penerjemah : Nurul Agustina
Penerbit : Qanita
Cetakan I (Edisi Baru) : Desember 2011
ISBN : 978-602-9225-34-1



// Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-57018/the-girl-with-the-dragon-tattoo.html

So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Januari 23, 2012

Clara's Medal


Judul Buku : Clara’s Medal
Penulis : Feby Indirani
Penerbit : Qanita
Cetakan Pertama ; September 2011
Tebal : 484 halaman
ISBN : 978-602-922-504-4

Anda pasti punya cita-cita kan? Saya punya, pingin jadi astronot. Aneh? Banyak yang bilang begitu. Tapi toh saya tak ambil pusing. Itu kan cita-cita saya, jadi yang berjuang untuk meraihnya kan juga saya, bukan mereka.

Di buku ini, diceritakan ada banyak anak-anak muda Indonesia yang punya cita-cita sama. Ingin membawa pulang medali Olimpiade Fisika tingkat Internasional. Iya. FISIKA. Keren kan? Nggak sedikit orang yang menganggap pelajaran ini adalah hantu mengerikan, termasuk saya. Tapi tenang saja, novel ini tidak kebanyakan membahas fisika kok. :)

Clara Wibisono adalah pelajar SMA yang terdaftar ke dalam calon peserta yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade tersebut. Baru calon, sebab masih akan diseleksi hingga tersisa 12 orang yang akan berangkat ke Singapura, tempat olimpiade tersebut diadakan. Nah, tempat penggemblengan mereka itu adalah di FUSI (Fisika Untuk Siswa Indonesia). Ada 16 pelajar terpilih dari seluruh wilayah Indonesia yang digembleng di tempat tersebut. Clara adalah satu-satunya calon perempuan yang ada di asrama tersebut. Bisa dibayangin nggak, tinggal bersama 15 anak laki-laki ?

Untungnya, Clara bukanlah satu-satunya perempuan dalam asrama tersebut. Masih ada Bu Mirna dan Bu Atik yang membantu mengawasi siswa yang dalam tahap “penggodogan” itu.

Di asrama ini kisah Clara dan kawan-kawannya diceritakan. Bagaimana perjuangan mereka memperebutkan tempat agar bisa punya kesempatan untuk pergi ke Olimpiade. Penggemblengan habis-habisan, buku dan soal-soal yang terus dikerjakan serta bagaimana cara mereka me-refresh pikiran yang dijejali soal-soal tersebut.

Sayangnya, beberapa minggu sebelum keberangkatan, FUSI digegerkan dengan penangkapan Bagas, salah satu calon peserta yang diunggulkan, oleh Polisi. Ia ditahan di balik bui karena melanggar undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), yang membuat Bagas terancam batal berangkat.

Bukan hanya itu, sponsor FUSI pun mulai pergi satu-satu karena tidak mau ikut tercemar nama baik mereka atas peristiwa Bagas. FUSI di ujung tanduk, belum lagi tuduhan dari banyak pihak yang menyudutkan Prasetyo, salah satu pendiri FUSI. Mampukah FUSI memberangkatkan tim mereka ke Olimpiade?

Cerita yang ringan pandai dikemas Penulis, ia mampu membuatnya menjadi tidak membosankan untuk disimak. Unsur persaingan dan persahabatan juga dapat disatukan dengan apik, bahkan penulis juga menyisipkan cerita cinta khas anak muda. Meski endingnya nggantung XD.

Sedikit hal yang mengganggu saya adalah di beberapa bagian “fakta dan science” yang disisipkan di dalamnya. (pada halaman 252), Setahu saya, sifat konduktor, isolator atau semikonduktor ini bukan ditentukan banyak atau sedikitnya jumlah electron. Tetapi berdasarkan band gap atau di buku ini disebut celah tenaga. Semakin besar band gap-nya, maka ia akan semakin sulit menghantarkan listrik, karena itu disebut isolator. Semakin kecil band gap-nya, bahkan jika saling berimpitan, disebut konduktor.
Lalu di halaman 343, pada percobaan gunung berapi. Penambahan cuka ke larutan di dalam “botol” --> apa ini mungkin maksudnya ke dalam gunung berapi buatan tersebut? Tapi kalau memang benar "botol" tulisannya, botol yang mana ya? Dan reaksi penetralan asam, bukan berarti menjadikannya basa. Tetapi “menetralkan”, artinya TIDAK menjadikannya basa (baris ketujuh). Kecuali kalau mau dijelaskan bahwa yang terbentuk adalah basa konjugat dari asam lemah (CH3COOH). *aduh malah kimia banget* T_T
Sesuai reaksinya CH3COOH + NaHCO3 --> CH3COONa + CO2 + H2O

Sedikit saja koreksi saya, dengan tujuan agar meskipun science lebih diceritakan menarik di buku ini, tapi tidak mengurangi pembelajaran yang sebenarnya.

Ow, satu quote Einstein yang saya suka yang ditulis di halaman awal buku ini :
"Saya sangat yakin bahwa prinsip-prinsip semesta akan sangat indah dan sederhana."

3,5 bintang untuk Clara’s Medal. :)
Januari 02, 2012

Ondel-Ondel Nekat Keliling Dunia


Judul Buku : Ondel-Ondel Nekat Keliling Dunia

Penulis : Luigi Pralangga

Penerbit : Qanita

Cetakan Pertama : November 2011

Tebal :332 halaman

ISBN : 978-602-9225-13-6


Mungkin banyak diantara kita yang sering mendengar istilah “peacekeeper” apalagi kalau sudah mberhubungan dengan UN (PBB). Tapi pernahkah terlintas di pikiran Anda bagaimana sejatinya kehidupan mereka yang berjuang menciptakan perdamaian dunia yang merupakan hak segala Bangsa tersebut?


Di buku ini, penulis yang menyebut dirinya sebagai Ondel-Ondel berbagi kisahnya sebagai seorang “peacekeeper”. Kehidupannya yang sudah mapan di Jakarta ditinggalkan karena ingin mewujudkan mimpi masa kecilnya. Maka bertualanglah ia di New York, di salah satu kantor perutusan tetap tanah air untuk PBB. Berbekal keuletan, kesabaran, tekad dan semangat yang besar, Luigi, Sang Penulis buku ini akhirnya lulus ujian saringan masuk di markas besar UN di New York pada Mei 2000.


Pada tahun 2003, ia mengikuti misi pertamanya ke Irak, dalam misi inspeksi senjata Pemusnah Masal (serem ya namanya..). Tapi misi ini tak berlangsung lama, karena kemudian semua staf kembali ke headquarters masing-masing. Sejak inilah Luigi memutuskan bergabung dengan UNMIL (United Nations Mission in Liberia) untuk misi perdamaian dan kemanusiaan di sana. (Hal.49)


Kisah Luigi lebih banyak diceritakan di Liberia, dengan sisi seorang manusia, ia menceritakan kehidupan dan kesulitan yang ia alami di sana sebagai seorang “pendatang” yang kadang tidak disukai oleh penduduk setempat. Menceritakan bagaimana pengalamannya ikut penyuluhan HIV/AIDS, pelatihan penyanderaan, Ramadhan di negeri orang.


Kelemahan buku ini menurut saya ada di alur ceritanya, terlalu singkat dan cepat. Juga adanya kesulitan saya menafsirkan beberapa percakapan mana yang fiksi (banyolan biasa) dan mana yang nyata terjadi. Juga kata-kata yang semaunya seperti menggunakan kata kampret, mengandaikan nasib dengan (*****) yang kurang pas menurut saya.


Tapi toh saya tetap menikmati buku ini, selain hurufnya yang memanjakan mata (gede-gede!!), spasi yang lebar, banyak foto dan huruf yang dicetak warna biru membuat saya betah membaca buku ini. Banyak juga motivasi yang secara tidak langsung disisipkan penulis di ceritanya. Buku ini membawa saya sebagai pembaca untuk menelisik lagi kehidupan para penjaga perdamaian yang membawa serta nama Negara Indonesia di kancah dunia.

Seperti yang termaktub di Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Alinea ke-4 :

“dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”

3 bintang untuk Ondel-Ondel :)


Jika kalian tertarik untuk lebih banyak mengetahui aktivitas temen-temen yang menjadi peacekeeper, bisa berkunjung ke Blognya www.pralangga.org . Selamat berkunjung!! :D

Salam,

Salam,