Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Non-fiksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Non-fiksi. Tampilkan semua postingan
April 24, 2024

Wiji Thukul - Seri buku Tempo

 



Judul buku : Wiji Thukul - Seri buku Tempo

Penulis : Tim Buku Tempo

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia

Tebal : 160 halaman

Baca di Ipusnas dan Gramedia Digital

Tahun terbit : Juni 2013

ISBN13: 9789799105929


Hanya ada satu kata: Lawan!

 

Wiji Thukul adalah nama yang akrab bagi mereka pembaca sejarah penggulingan Orde Baru. Sosoknya yang amat sederhana membuatnya mudah bergaul dengan kaum kecil, terutama kaum buruh. Diawali dengan bab berjudul Dari Kota ke Kota, buku ini mengajak pembacanya mengikuti jejak Thukul dalam pelarian. Sosoknya pandai menyamar, berpindah dari kota kecil ke kota besar, Solo, Jakarta, sampai ke pelosok Kalimantan menjadi tempat persembunyiannya. 


Dari tuturan saksi saksi mata, Thukul adalah sosok yang teliti dan hati-hati. Ia juga tidak mau merepotkan orang lain dan ramah terhadap siapa saja. Komunikasi terakhir Thukul dengan istrinya ada di saat pergolakan Mei 1998. Saat itu Sipon -istri Thukul- mengkhawatirkan suaminya yang memang sejak lama sudah diburu pemerintah karena terkait dengan Partai Rakyat Demokratik.

April 19, 2024

Lekra dan Geger 1965 - Seri Buku Tempo

 



Judul Buku : Seri Buku Tempo - Lekra dan Geger 1965

Penyusun : Tim Liputan Khusus Tempo

Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

Tebal : 155 halaman, baca di Gramedia Digital dan Ipusnas

Cetakan pertama : 2014

ISBN : 978-602-424-640-2 (Digital)



Sebab, tak satu pun yang berhasil mem-PKI-kan Lekra kecuali Soeharto. Bahkan Aidit tak bisa. – Putu Oka Sukanta



Lembaga Kebudayaan Rakyat atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan Lekra didirikan pada tanggal 17 Agustus 1950, lima tahun setelah Indonesia merdeka. Sebagai sebuah Lembaga, Lekra memiliki anak cabang yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia yang kemudian berkembang dengan pesat. Kemajuan ini sebagian besar dikarenakan seni yang diangkat adalah seni yang merakyat, sehingga setiap ada pertunjukkan seni yang dibawakan Lekra, rakyat berbondong-bondong hadir untuk menyaksikannya.


Turba (turun ke bawah) adalah semboyan yang dipegang teguh oleh seniman-seniman Lekra, yang tua membimbing yang muda, yang muda juga dengan semangatnya menjadikan seni sebagai sarana untuk membela buruh dan petani. Berkat jalin-jemalin koneksi bahkan ada seniman seniman yang mendapatkan beasiswa untuk belajar ke luar negeri. 

Mei 24, 2023

Antara Lawu dan Wilis - Arkeologi, Sejarah dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam

 


Judul buku : Antara Lawu dan Wilis - Arkeologi, Sejarah dan Legenda Madiun Raya Berdasarkan Catatan Lucien Adam (Residen Madiun 1934-38)
Editor : Christopher Reinhart
Penerjemah : Nunus Supardi, Peter Carey, Christopher Reinhart
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun terbit : 2021
Tebal : 458  halaman
ISBN : 978-602-481-645-2

Madiun menjadi menarik di mata Adam dan mungkin juga menjadikan wilayah ini signifikan dalam wilayah sejarah


Rasanya menyenangkan membaca sejarah kampung halamanmu. Nama tempat yang kau kenal, daerah yang pernah kau jelajahi, gunung yang pernah kau daki, rasanya akrab namun nyatanya asing bagimu.

Buku ini berisi lima bab yang membahas tentang Madiun Raya, ditambah Prolog dan Epilog. Di bagian akhir juga diceritakan tentang profil penulis, Lucien Adam berupa sejarah keluarganya hingga daerah mana saja yang pernah ia tinggali.

Sebagai pribadi yang suka menulis, Lucien telah mulai mempelajari hukum adat sejak ia di Minahasa pada tahun 1917-19. Ia berkuliah di Universitas Leiden Jurusan Indologi dan melanjutkan ke tingkat Doktoral pada tahun 1922-24. Skill akademis ini yang saya kira membuat Lucien menulis dengan detail informasi-informasi yang ia punya atau ia temukan dalam melakukan penelitiannya.

Maret 30, 2023

Rumah di Tanah Rempah

 



Judul buku : Rumah di Tanah Rempah - Penjelajahan Memaknai Rasa dan Aroma Indonesia
Penulis : Nurdiyansah Dalidjo
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2020
Tebal :  466 halaman, baca di Gramedia Digital
ISBN : 978-602-06-3967-3

Saya seperti berada pada jeda. Rumah menjadi perhentian sejenak. Terkadang pula, saya melihat rumah sebagai poros yang membuat saya agar jangan tersesat


Hal pertama yang menggoda saya untuk membaca buku ini adalah covernya yang cantik. Buat saya yang tidak akrab dengan buah pala mentah, covernya tampak aneh, tapi terkesan manis dan eksotis. Sebelumnya mana tahu saya kalau itu pala. Pala yang saya kenal adalah pala yang sudah kering dan berbentuk seperti kenari, eh usut punya usut ternyata itu biji dari buahnya.


Indonesia kaya akan rempah-rempah, itu jelas adanya. Di buku-buku sejarah juga diceritakan betapa bernafsunya orang-orang Barat untuk menguasai kota-kota penghasil rempah di Indonesia bahkan sejak sebelum VOC beranak pinak di sini.


Di buku ini, penulis mengajak kita berjalan-jalan menengok rempah-rempah dan hasil bumi lain mulai dari Sumatra lalu ke Pulau Jawa, Bali dan Nusra. Lalu singgah ke Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Maluku sebelum ditutup dengan kota kota lain yang dibahas sekilas sebagai Epilog. Beberapa kota dipilih dan diceritakan perihal rempah dan sejarahnya yang belum banyak saya tahu. Ternyata kemajuan ataupun kemiskinan sebuah daerah banyak berhubungan dengan hasil alam yang ada di daerah itu.

Januari 16, 2023

Crying in H Mart

 




Judul buku : Crying in H Mart

Penulis : Michelle Zauner

Penerbit : Pan Macmillan

Tahun terbit : Mei 2021

Tebal :  272 halaman (7 jam 23 menit)

ISBN : 978-1-5290-3380-9


How cyclical and bittersweet for a child to retrace the image of their mother

Di usianya yang kedua puluh lima, ketika ibunya dulu pernah berkata bahwa usia tersebut adalah usia istimewa, Michelle kehilangan ibunya. Sosok ibunya begitu berperan dalam kehidupan Michelle, sehingga sejak awal ibunya divonis kanker, Michelle berusaha selalu ada di sisi sang ibu. 


Meskipun mereka terkadang berselisih tentang satu dua hal, Sang Ibu adalah orang terdekat Michelle. Di buku ini Michelle mengenalkan kita dengan ibunya yang telah tiada, dari awal kepindahan sang Ibu ke Amerika sampai kepergian sang Ibu dan bagaimana Michelle mengenang sosoknya. 


Sebagai individu dengan pengaruh dua kebudayaan dari ayah dan ibunya, Michelle sedari kecil diperkenalkan tentang Korea oleh ibunya. Sang Ibu yang suka sekali masak dan makan makanan Korea terutama, begitu totalitas ketika mencoba makanan baru atau makan makanan tertentu. Terkadang ia juga mengajak Michelle berlibur ke Korea dan mendukung Michelle belajar berbahasa Korea. 

Agustus 16, 2022

Yang Terlupakan dan Dilupakan : Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia

 



Judul Buku : Yang Terlupakan dan Dilupakan : Membaca Kembali Sepuluh Penulis Perempuan Indonesia

Penulis : Giovanni Dessy, Rain Chudori, Ziggy Z, et al.

Editor : Pradewi Tri Chatami

Tebal : 314 halaman

Penerbit : Marjin Kiri

Cetakan Pertama : 2021

ISBN : 978-602-0788-19-7



Luar biasa detail buku ini. Apa jadinya bila sepuluh penulis perempuan Indonesia di era modern ini menulis esai tentang sepuluh penulis perempuan yang namanya tidak pernah kita dengar sebelumnya. Seakan sosok-sosok asing padahal mereka ada dan telah memberikan kontribusi besar bagi khazanah sastra Indonesia serta emansipasi wanita Indonesia. 


Esai esai ini disajikan dengan apik, bercerita tentang kelahiran dan kematian, juga kehidupan di antaranya. Sebagai reviewer abal-abal, saya kagum benar dengan cara penulis-penulis muda ini bercerita juga mereview karya-karya sastra yang jejaknya amat sulit dilacak. Empat jempol saya rasa masih kurang untuk diberikan atas usaha dan kerja keras mereka mencari literatur yang berkenaan dengan sosok yang sedang mereka ceritakan.


Mereka membandingkan tokoh demi tokoh, adegan demi adegan, juga mencari tahu mengapa ada perbedaan karakter yang menonjol antara satu tokoh dalam satu cerita dengan cerita lain padahal ditulis oleh penulis yang sama. Apakah saat itu ada unsur sosial politik atau ada sesuatu yang terjadi pada si penulis ini. 


Dari esai esai inilah kemudian saya sebagai pembaca tahu bahwa ada penulis-penulis perempuan Indonesia sejak zaman kolonial yang gigih memperjuangkan pemberdayaan kaum perempuan. Baik melalui terjun langsung di dunia politik maupun lewat tulisan-tulisan mereka yang dipublikasikan, juga cerpen dan novel yang diterbitkan. 

Juni 02, 2021

Jalan Panjang untuk Pulang

 



Judul Buku : Jalan Panjang untuk Pulang

Penulis : Agustinus Wibowo

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan pertama : 2020

Tebal : 464 halaman, paperback + e-book

ISBN : 978-602-06-4757-9


"Bukan, bukan begitu," dia berkata penuh kepastian. "Itu namanya bukan 'pulang ke tanah air'. Itu namanya cuma 'pergi ke Cina'. Tanah air kita di sini, Indonesia."



Rasanya menyenangkan bisa kembali bertualang bersama Agustinus ke negeri negeri jauh. Negeri yang mustahil saya kunjungi namun sering sekali saya dengar namanya di berita ataupun di cerita. 


Kali pertama, kita diajak menelusuri Cina lalu singgah ke Mongol bertemu dengan para pemburu elang. Selepas melihat elang yang dengan gagahnya memburu mangsa, kita diajak menyeberang jauh ke Papua Nugini. Tempat di mana perbatasan Indonesia dan Papua Nugini berupa hutan belantara dengan orang orang yang hidup di dalamnya.


Tak hanya bercerita tentang perjalanan, kali ini Agustinus juga mengajak kita menapak sejarah beberapa agama dan kepercayaan di dunia. Seperti mengetahui kehidupan menjadi Shaman di Mongolia, Yahudi di Bukhara, juga penganut Agama Tua di pedalaman Toraja.


Ada empat bab dalam buku ini, masing masing berisi sub bab berupa cerita cerita perjalanannya. Sebenarnya jika mau, pembaca bisa membaca sub babnya secara acak, tetapi untuk babnya saya sarankan sih baca berurutan. Karena perjalanan ini ujungnya berakhir di pulang. Tidak hanya bercerita tentang perjalanan ke berbagai negara, buku ini juga menceritakan bagaimana Agustinus berdamai dengan dirinya sendiri terutama setelah kepergian kedua orang tuanya. 

Desember 26, 2017

The O Project



Judul Buku : The "O" Project
Penulis :  Firliana Purwanti
Penerbit : KPG
Cetakan Pertama : Maret 2010
Tebal : 142 halaman, baca di SCOOP


Buku ini pertama kali saya tahu judulnya lewat twit seorang teman di timeline. Judulnya langsung membuat saya penasaran, kenapa saya ngga pernah denger buku ini ya padahal termasuk buku lama. 

Banyak hal tentang orgasme wanita yang dikupas di dalam buku ini, beberapa berdasar literatur dan beberapa berdasar wawancara langsung si penulis dengan wanita dari berbagai kalangan. Bab pertama membahas tentang sunat wanita yang masih dipraktikkan di beberapa daerah sampai saat ini di Indonesia. Lewat bab ini saya baru tahu kalau Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan surat edaran yang melarang sunat wanita sejak tahun 2006. 

November 27, 2016

Seri #Ya Tuhan - Buku doa plus curhat jaman sekarang



Judul Buku : Seri #Ya Tuhan (1-5)
Penulis : Adityayoga dan Zinnia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : 2016



Yak, ini buku yang waktu hadir di timeline penerbitnya, saya ngga yakin mau beli atau nggak meski judulnya bikin penasaran. Saya sih ngiranya buku buku ini mungkin berisi tentang petuah petuah bijak ala motivator. Duh saya kan ngga banget kalau baca buku begituan. Mana ada banyak pula judulnya. Tapi rasa kepo saya masih diam diam tersimpan gitu deh di dalam hati. Penasaran Kenapa pakai Ya Tuhan? Kenapa judul-judulnya unik? Ada yang berjudul .3gp pula. Kan makin penasaran.  #ehgimana #IYKWIM

Jadi waktu kemarin langganan SCOOP premium, direkomendasiin buku ini sama salah seorang teman (Si ABO tentunya) yang bilang kalau buku-buku ini bagus dan kudu dibaca. Langsunglah saya unduh kelima limanya, saking penasaran. Ternyata oh ternyata, isinya unik XD

Juli 27, 2016

Sekolah di Atas Bukit





Judul Buku  : Sekolah di Atas Bukit
Penulis : The Nature Conservancy
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 halaman, ebook di SCOOP
Cetakan pertama : 2015
ISBN : 978-602-03-1593-5


Aku hanya ingin bertemu. Memastikan kau masih di sini.

Kalau tidak di sini, aku mau ke mana lagi? Tempat ini rumahku.


Sekolah di atas bukit berisi 31 cerita yang berhubungan dengan konservasi lingkungan di Kalimantan Timur. Cerita pendeknya pun macam-macam, meski memang diambil dari pengalaman para aktivis TNC saat bertugas. Ada yang kocak macam Pesan yang terbawa Angin, ada yang sarat tantangan seperti Melacak Orangutan Segah. Ada juga yang menceritakan keberanian seperti pada Finding Pongo. Secara garis besar tentu saja ceritanya setema, serupa, mirip, tapi buat saya tetap saja menambah ilmu baru tentang alam luar.
Sebenarnya tidak semua merupakan cerita pendek, beberapa di antaranya adalah artikel yang membuka pandangan pembacanya tentang isu iklim serta orang-orang yang bergerak di belakangnya. Ya, tentu saja ada banyak pengalaman yang mewarnai kehidupan para pejuang lingkungan, baik yang di garis depan maupun mereka yang berada di dalam gedung-gedung mencari donatur dan sponsor demi lancarnya misi mereka menyelamatkan lingkungan.
Januari 24, 2016

Moms and The City – Cerita seru Mamud Masa Kini





Judul Buku : Moms and The City – Cerita seru Mamud Masa Kini
Penulis : Joy Roesma dan Nadia Mulya
Ilustrasi : eMTe
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Agustus 2014
Tebal : 406 halaman

Berisi 21 Bab yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan sampai dengan tetek bengek urusan Mama setelah si anak lahir. Diceritakan dengan bahasa yang ceplas ceplos, gaul dan lugas alias apa adanya, buku ini benar-benar memberi pandangan lain tentang hal-hal yang mungkin terjadi saat awal-awal seorang wanita menjadi Mama. Sebut saja Bab pertama, “Welcome to the Mama Club (whether you like it or not)”  yang berisi kehamilan, aborsi, dan pengantar lain tentang kehamilan. Di bab lain yang berjudul “Pregnancy Insanity and Baby Blues” juga mengulas hal-hal penting yang membuat Mama pembaca yang menderita hal serupa jadi tidak sendirian. (Duh, kalau saja waktu saya hamil si kakak udah baca buku ini ya. Hahahahahhh.) 

Banyak fakta-fakta menarik yang tidak ada di buku parenting lain (yang biasanya terlalu formal) diceritakan dengan santai di buku ini. Termasuk bagaimana pandangan suami saat melihat istrinya yang sedang hamil, apakah mereka turut berbahagia atau turut deg-degan karena pengaruh hormon membuat si Istri gampang marah-marah nggak jelas. Ada juga kisah-kisah yang membuat pembacanya terkejut karena kelakuan suami, atau kelakuan istri yang nggak bener. Atau tentang harga-harga perlengkapan bayi yang bikin mata mendelik saking mahalnya XD
November 26, 2015

728 hari – Ibu jembatanmu menuju surga





Judul Buku : 728 hari – Ibu jembatanmu menuju surga
Penulis : Djono W Oesman
Penerbit : Melvana
Cetakan pertama : Oktober 2015
Tebal : 336 halaman, paperback
ISBN : 978-602-73303-1-3



Hitung mundur tetap saja berlangsung. Cuma sekarang aku tidak tahu lagi, kapan berakhirnya. Umur manusia memang hanya menjadi rahasia-Mu, Allah… 



Sepertinya ini kali pertama saya membaca kisah Odapus (Orang dengan penyakit Lupus). Sebelumnya saya hanya sekadar tahu kalau penyakit lupus berhubungan dengan antibodi, tapi jujur saja baru melalui buku ini saya tahu betapa berat perjuangan seorang odapus.

Novel ini mengisahkan tentang Eva yang sakit sakitan saat SD. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia terserang penyakit Lupus. Prediksi ini makin kuat saat ia menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang saat kelas 3 SMP. Semenjak itu hari-hari Eva makin penuh dengan obat obatan. Dokter mengatakan usia Eva mungkin tinggal 2 tahun, 728 hari. Hitung mundur pun dimulai.
Oktober 15, 2015

Astrie Ivo : Sepasang Sayap Menuju Surga



 

Judul Buku : Astrie Ivo : Sepasang Sayap Menuju Surga
Penulis : Yugha Erlangga dan Astrie Ivo
Penerbit : Emir
Tebal : 162 halaman
Cetakan pertama : 2015
ISBN : 978-602-0935-16-4

Bagi orang-orang yang lahir di tahun 80-an, nama Astrie Ivo mungkin tidak akan asing terdengar. Sosok wanita ini pernah memainkan beberapa film dan sinetron dan juga mengeluarkan beberapa album lagu. Hanya saja memang akhir-akhir ini kita sudah tak sering melihatnya di layar kaca sebagai bintang televisi, ternyata beliau lebih sering mengisi pengajian-pengajian bahkan sampai ke Negara tetangga. 

Buku ini menceritakan sekelumit kehidupan Astrie Ivo, tumbuh dari keluarga yang memiliki darah seni, ia telah menjadi pemain film sejak kanak-kanak. Dibimbing dan dengan dorongan oleh Ibunya yang seorang biduan, membuat karir Astrie dengan mudah menaik di industri seni. Meski tumbuh dominan dalam seni hiburan, sang ibu cukup disiplin dalam mendidik perihal agama kepada anak-anaknya. Hal ini juga yang dipelajari Astrie dan dicontohnya ketika ia sudah memiliki anak.

Diceritakan juga perihal awal rumah tangga Astrie bersama suaminya. Ternyata Asrie ini menikah di usia muda, di awal dua puluhan sambil mengikuti suaminya yang kuliah di Jerman.  Di Negara ini Asrie menceritakan kesulitan yang ia hadapi terutama karena ada perbedaan “budaya” antara ia dan suaminya. Ada sebuah kalimat apik yang saya suka dari curhat Asrie, 


 Lihat lagi kelebihan pasangan kita dan menilik lagi banyaknya kekurangan kita.


Ayah dan Ibu Asrie yang bercerai malah makin memotivasi Asrie agar tidak melakukan hal yang sama. Ia merasakan kehilangan dan dihina orang lain karena perceraian orang tuanya, hal ini membuat Asrie tidak ingin anak-anaknya mengalami perasaan yang sama seperti yang dulu pernah ia rasakan. Asrie selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi ketiga buah hati dan suami tercintanya.

Oktober 07, 2015

Seri Siswa Cerdas : Memahami Matematika



Judul : Seri Siswa Cerdas : Memahami Matematika
Penulis : Alex Frith, Minna Lacey, Lisa Jane Gillespie
Penerjemah : Esther Puji Lestari, S.Si
Editor : Betty, S.
Penerbit  : Erlangga
Tebal : 112 halaman
Cetakan pertama : 2015

Pernah ngerasa pelajaran matematika sebagai momok ngga sih? Mungkin karena kebanyakan rumus yang dihafal, ya, jadi kesan yang timbul amat menyebalkan. Tapi kalau buat saya pribadi, paling susah tuh mbayangin bangun 3D. Konon katanya memang wanita paling susah kalau disuruh mbayangin sesuatu gitu. Karena nila setitik, jadi sebel sebelanga deh ya ama matematika. Padahal matematika adalah pelajaran dasar yang akan kepakai seumur hidup kita, lho. Seperti yang diceritakan di buku ini. Sebenarnya buku ini ditujukan untuk kelas 4-6 SD, tapi melihat isinya, saya aja yang udah emak emak masih tertarik untuk membacanya. Apalagi si Kakak, yang meski baru kelas 2 SD, udah penasaran baca buku ini.

September 24, 2015

Jurus Jitu Ke Luar Negeri







Judul Buku : Baca Ini Kamu Pasti Kuliah ke Luar Negeri Dijamin 100%
Penulis : Miftachudin Arjuna dkk
Penerbit : Inspira
Cetakan kelima : Agustus 2015
ISBN : 978-602-0829-26-5

Saya pernah bercita cita untuk kuliah di luar negeri. Dulu saya rasa cita cita ini amatlah muluk, siapa sih saya, bukan siswa tercerdas, nilai pas pasan, apalagi udah punya anak. Memangnya hidup di luar negeri itu gampang?

Setelah membaca buku ini, saya jadi lebih tahu apa saja pilihan yang ada untuk kita melanjutkan studi di luar negeri. Mungkin kita sering bertanya ke kakak kelas atau teman yang sudah terlebih dulu kuliah di sana tentang bagaimana hidup di negeri orang. Tetapi tentu saja teman teman kita tersebut tidak bisa 100% menjadi sumber informasi kita. Mereka memiliki dunianya sendiri, kuliah, tugas, kehidupan pribadi, dan lain sebagainya. Situs situs universitas yang merinci tentang pendidikan juga tidak terlalu jelas dalam memberikan informasi. Sebagian hanya memberikan dalam bentuk garis besar saja, padahal tentu saja kita sebagai pemula membutuhlan banyak bekal untuk berani memutuskan kuliah di luar negeri.

Buku ini memberikan solusi atas masalah masalah di atas. Dijabarkan dengan rinci, kita jadi lebih tahu bagaimana seluk beluk kuliah di luar negeri. Ada tahapan tahapan yang harus ditempuh, prosedur prosedur yang harus dilakukan, semuanya dalam langkah langkah sistematis agar kita dapat mengetahui sejauh mana kemajuan yang kita peroleh untuk kuliah di luar negeri. Yang saya cukup kaget adalah ternyata buku ini sebenarnya kumpulan dari 9 buah buku elektronik yang kesemuanya bertujuan mempermudah langkah kita ke luar negeri. Sedangkan buku cetaknya, dalam hal ini, mempermudah pembaca untuk mengetahui bagian bab mana saja yang harus diperhatikan dan dilakukan terutama mengenai prosedur kuliah ke luar negeri. 


Buku pertama : Siap 1001%, mengupas tentang segala persiapan yang kita butuhkan untuk kuliah di luar negeri. Mulai dari pemilihan jurusan, negara tujuan, dokumen yang diperlukan serta kesalahan yang tidak boleh dilakukan dalam persiapan ke luar negeri

Buku kedua : 1001 beasiswa, Mengupas jenis-jenis beasiswa, persyaratan sampai  info tentang tes wawancara.

Buku ketiga :  Berjaya tanpa beasiswa, isinya tentang bagaimana cara mendapat dana kuliah tanpa melalui beasiswa, pilihan negara mana saja yang menawarkan ongkos kuliah murah, cara mengatur uang luar saat kita di luar negeri.

Buku keempat  : Student Hack, merupakan panduan survive kuliah di luar negeri mulai dari prosedur naik pesawat sampai tips menjalin LDR saat kuliah di luar negeri (ahzeeek)

Buku kelima- kedelapan : Berisi panduan untuk kuliah di Asia, Eropa, Afrika, Australia, juga di Amerika.

Ebook kesembilan berisi tentang cerita seru mahasiswa Indonesia yang memutuskan kuliah di luar negeri, senang susahnya, motivasi mereka, perjuangannya, dan masih banyak lagi!

Tak hanya ebook,tetapi buku ini juga dilengkapi interview dan tips tentang pengalaman mereka yang sudah atau sedang kuliah di luar negeri. Bagaimana pengalaman saat menghadapi shock culture, homesick, dan berbagai masalah yang mungkin timbul saat kita mulai kuliah di luar negeri. Cerita-cerita inspiratif dan berkesan yang akan memotivasi kamu untuk kuliah ke luar negeri.
Mei 05, 2015

Titik Nol





Judul Buku : Titik Nol
Penulis : Agustinus Wibowo
Editor  : Hetih Rusli
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 556 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Februari 2012
ISBN : 978-979-22-9271-8


Justru kita perlu bermimpi. Karena mimpi itu yang menentukan perjalanan. Mimpi itu yang mengubah manusia.


Saya ingat ada pepatah yang mengatakan begini, kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang jalan. Rasa rasanya pepatah tersebut bener banget deh.. Apalagi setelah membaca kisah Agustinus di buku ini.

Berbeda dengan dua buku sebelumnya, Selimut debu dan Garis Batas, kali ini ada dua cerita yang secara bergantian diceritakan. Yang pertama adalah kisah ketika Agustinus menjelajahi beberapa negara dalam perjalanannya, yang kedua adalah kisah sekarang saat mamanya sakit tergolek lemah di ranjang menunggu kesembuhan ataupun ajal yang datang. Sambil mendampingi Sang Mama itulah, Agustinus menceritakan perjalanannya, mengembara dari satu gunung ke gunung lainnya, dari satu kota ke kota berikutnya, dan pembaca dibuat luluh oleh ceritanya.


Justru karena masih ada mimpi, kita jadi punya alasan untuk terus hidup, terus maju, terus berjalan, terus mengejar.


Perjalanan kita dimulai dari Kailash di Tibet, gunung yang menjulang sendiri ini menjadi pusat peribadatan tertinggi bagi banyak orang. Mereka mendaki gunung tidak hanya berjalan kaki tetapi sampai berposisi melata di atas tanah. Makin menderita maka mereka merasa ibadahnya akan makin diterima. Tak cukup Kailash, Agustinus masih mencoba lagi keberuntungannya dengan gunung, Himalaya. Yah, mengingat perjalanan sebelumnya cukup membuat Agustinus merana, kali ini ia sadar diri sehingga tidak sampai muluk muluk ke puncaknya.
Juni 30, 2014

Alien itu Memilihku




Judul Buku :  Alien itu Memilihku
Penulis : Feby Indirani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : 2014
Tebal : 302 halaman, paperback
ISBN : 978-02-03-0541-7

Indah Melati Setiawan adalah seorang survivor kanker, setelah divonis menderita Ewing Sarcoma yang langka, karena biasanya kasus ditemui pada pasien anak-anak dan jarang sekali dialami oleh orang dewasa. Di Maret 2009, kaki kiri Indah mulai terasa bermasalah, terutama rasa nyeri di kala malam. Setelah dilakukan pemeriksaan, diobati bermacam macam dan nggak mempan, akhirnya vonis pahit dijatuhkan, Indah menderita Ewing sarcoma. Sejak itu hidup Indah berubah 180 derajat, di National University Hospital Singapura, Indah menghabiskan hari harinya dalam perawatan intensif bagi penderita kanker. Sel pemberontak itu pelan pelan menggerogoti kapabilitas Indah dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan Indah sampai mengalami patah tulang saat ia jatuh di kamar mandi. Di bawah pengawasan Dr. Suresh, Indah dioperasi, diradiasi dan dikemoterapi, agar sel sel kanker benar benar hilang dari tubuhnya.

Buku ini mengisahkan perjuangan Indah yang luar biasa, pengalaman sakit yang dialami dan pelajaran berharga yang juga didapat Indah selama proses penyembuhannya. Pahit, muram, tapi yah, kanker memang penyakit yang pengobatannya tidak hanya membunuh sel-sel mati, tapi juga meredupkan harapan selama perjuangannya.
Mei 30, 2014

Drunken Marmut


Judul Buku : Drunken Marmut
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : DAR Mizan
Tebal : 204 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Agustus 2009

Kumpulan cerita pendek yang saya rasa benar benar dialami si penulisnya, Pidi Baiq. Kisah yang menjadi judul utama buku ini, Drunken Marmut, berupa curhatan Pidi yang dipaksa sang istri (suribu) untuk membuang marmut peliharaannya. Marmut itu mengancam taman apik milik Suribu, jadi ya mau ga mau harus disingkirkan.

Ternyata pidi baiq itu agak sableng ya. Saya cukup menikmati beberapa cerita di buku ini, meski sebagian besar saya malah plonga plongo mikir di mana bagian lucunya. Tapi kan ini bukanlah buku humor, hanya memang kekonyolan Pidi sesekali membuat pembacanya tertawa terbahak bahak.

Yang paling berkesan itu cerita terowongan. Entah itu si pidi bohongan berharap ajakannya diseriusin apa kaget karena ternyata ajakannya beneran diseriusin. Yah, untungnya dia nggak main suruh si abang becak pulang gitu setelah lewat terowongan.

Yang bikin ketawa kepingkal pingkal itu bagian Pidi dan pengemis. Syukurlah keluarga besar Pidi kayaknya tahu kalau pria ini usil sekali, meski kadang dia baik hati.
Nah kalo yang ambigu plus ngga ngerti kek gimana maksudnya itu ada beberapa, salah satunya yang hut RI.

Yah, meski banyak yang bilang buku ini lucu, sayangnya saya bukan termasuk salah satunya.


Mei 18, 2014

Sebut Aja Mbee!



Judul Buku : Sebut Saja Mbee!
Penulis : @shaunmbeesheep
Penyunting : Hakan Rizki Milanello
Penerbit : Asoka Aksara
Cetakan Pertama : 2014
Tebal : 196 halaman, paperback
ISBN : 978-602-7031-80-7

eng...
Saya sebenarnya bingung mau cerita apa tentang buku ini. ._.
Sesuai blurb di bagian depan novel

"Ini semua tentang pengalaman 'Domba' di sekolah"

Maka.. ya, memang isinya seputar hal-hal yang pernah dialami penulis di Sekolah, saat SMA atau SMP atau bahkan pengalamannya waktu SD pun ada di buku ini.
Awalnya kita dikenalkan dengan asal muasal julukan 'Mbee' nya, lalu dimulai dengan MOS, guru killer, kelas yang aneh, teman-temen yang unik, pelajaran yang bikin senewen, yah..seputaran itu lah.

Biar di awal bab biasanya si Mbee ini misuh misuh tentang suatu hal, tapi kadang ia juga menyelipkan pesan moral di akhir babnya, well, meski kadang suka 'frontal' juga bahasanya x(

Yang bikin beda, buku ini ada warna hijau di kertasnya, jadi semacam bercorak gitu sih. Udah gitu ada ilustrasinya pula di dalam, yah.. meski alay alay jablay, tapi okelah untuk corak yang beda ini. Ilustrasinya juga udah lumayan.





Ng..
Tapi mungkin buku ini cocoknya buat remaja-remaja gaul yang masih sekolah kalik ya, semacam buku yang ngga berat berat amat dibacanya. Kalau untuk yang udah lulus SMA macam saya, eng... entah kok saya kurang dapet greget buku ini. kocak juga nggak, yang ada malah misuh misuh sepanjang jalan kenangan 
~~~\o/







Mei 13, 2014

Kedai 1002 Mimpi









Judul : Kedai 1002 Mimpi

Penulis : Valiant Budi @vabyo
Penyunting : Alit Tisna Palupi
Penerbit : GagasMedia
Cetakan pertama : 2014
Tebal : 384 halaman, paperback


Tadinya saya pikir Vabyo beruntung, sebab setelah pengalaman panjangnya menjadi TKI, dengan segala hal baik dan buruknya, mungkin cuma dia TKI yang berhasil membuat satu buku tentang kisahnya dan laris manis pula di pasaran. Tetapi setelah membaca buku keduanya ini, saya jadi memandang dari sisi lain kesuksesan yang dialami Vabyo. Karena ternyata dia masih belum bisa terlepas dari bayang-bayang gelapnya semasa jadi TKI. Mimpi-mimpi buruk menghantuinya tiap malam, sampai saat bangun pagi kamarnya berantakan dan tak jarang basah kuyup keringetan.

Teror ini kelamaan tak hanya dalam mimpi namun berwujud di dunia nyata. Banyak oknum yang tak suka dengan buku Kedai 1001 Mimpi miliknya dan meragukan kisah kisah di dalamnya. Oknum oknum ini kemudian meneror Vabyo di dunia maya, lewat email dan pesan pesan 'mengejutkan' serta tak jarang ancaman kematian. Yang lebih parah, sering juga kasus ban yang sengaja dibocorin atau diserang tiba tiba saat Vabyo sedang asyik jalan kaki.

Semua hal ini membuat Vabyo menjadi paranoid. Hidupnya tak tenang, masalah masih saja datang. (yah namanya juga manusia, masalah mah seakan ngga ada habisnya)

Di buku ini Vabyo juga bercerita tentang Warungnya yang dibuat bersama kakak tercinta dan sedikit tentang lirik lagu yang ia tuliskan untuk sebuah boy band (yang lumayan tenar dan menggemparkan karena terdiri dari bocah bocah ganteng *lope lope)

Secara keseluruhan, saya menikmati gaya bercerita Vabyo di buku ini. Bahkan saya sampai merasa Vabyo menyempilkan banyak pesan kehidupan di dalamnya (entah sengaja atau memang tidak sengaja), yang membuat saya pelan pelan membaca buku ini karena saya jadi merenung juga.

Salam,

Salam,