Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Mizan Fantasy. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mizan Fantasy. Tampilkan semua postingan
Januari 19, 2015

Wonderstruck






Judul Buku : Wonderstruck
Penulis : Brian Selznick
Penerjemah : Marcalais Fransisa
Penerbit : Mizan Fantasi
Tebal : 648 halaman
Cetakan Pertama : November 2013
ISBN : 978-979-433-685-4


And i'm floating in a most peculiar way. And the stars look very different today 


Ben baru kehilangan Ibunya yang meninggal karena kecelakaan. Ia kemudian tinggal bersama keluarga bibinya yang tinggal tak jauh dari rumah lamanya. Suatu malam, Ben pulang ke rumahnya dan menemukan rahasia yang disimpan ibunya tentang ayah kandung Ben. Saat Ben hendak menelepon Ayahnya tersebut, petir menyambar tiang telepon dan merambat mengenai telinga Ben. Ini menyebabkan anak laki-laki itu menjadi tuli, meski dokter bilang masih ada kemungkinan untuk sembuh.

Saat dirawat di rumah sakit anak, Ben malah melarikan diri ke New York guna mencari Ayah kandungnya. Ia mempunyai alamat dan uang simpanan ibunya, jadi setidaknya Ben merasa aman. Tetapi di New York kehidupan lebih kejam daripada kampung halamannya di Michigan. Ia dirampok dan ayahnya juga sudah pindah dari alamatnya yang lama. Terluntang lantung, Ben pergi ke Museum National History of America, dan mengendap endap masuk ke dalamnya. Di sana Ben berkenalan dengan Jamie yang membantunya mencari gudang untuk tempat beristirahat. Ternyata di museum itu, Ben menemukan jalan untuk mencapai kebenaran perihal ayahnya.
Juli 01, 2014

Whisper (Riley Bloom 4)






Judul Buku : Whisper (Riley Bloom 4)
Penulis : Alyson Noel
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Juli 2013
Tebal : 198 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-777-6

Terkadang kau harus nekat -mengabaikan hal yang kau lihat di depan mata, juga ucapan orang - dan justru menelisik kebenaran yang sudah kau ketahui di lubuk hatimu :130

Setelah kejadian di buku tiga, Riley kemudian ditugaskan Dewan dalam sebuah pekerjaan menyeberangkan yang lebih menantang daripada yang pernah ia lakukan sebelumnya. Celakanya, kali ini pekerjaan tersebut benar-benar menantang, arwah yang harus ia seberangkan adalah gladiator bernama Theocoles. Lelaki ini sudah ratusan tahun menghantui amfiteater di Roma, dan sudah banyak Penyeberang Jiwa yang gagal dalam misi tersebut. Theocoles adalah gladiator paling perkasa, seorang jawara yang dijuluki Tonggak Petaka, bagaimana mungkin Riley yang seorang anak kecil kerempeng bisa menyeberangkan seorang gladiator? Apalagi tugas ini hanya boleh dilakukan sendiri, Riley tidak boleh ditemani Bodhi ataupun Buttercup.
Maret 06, 2014

Dreamland (Seri Riley Bloom #3)



Judul Buku : Dreamland (Seri Riley Bloom #3)
Penulis : Alyson Noel
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Juli 2013
Tebal : 190 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-776-9

Riley diliburkan dari tugas berburu hantu, demikian pula dengan Bodhi. Bedanya, kalau Bodhi sudah menyusun rencana untuk bersenang senang selama liburan itu, Riley malah bingung mau ngapain. Saat bebas tugas itulah Riley baru sadar betapa dia menggantungkan rutinitas 'hidupnya' dengan memburu hantu bersama Bodhi. Orang tua dan kakek nenek Riley saja memiliki kesenangan dengan sibuk beraktivitas yang menyenangkan di dunia tersebut, bergaul dan memiliki banyak teman. masa iya Riley yang masih muda malah jadi pengangguran?

Sialnya, Si Bodhi akan menghabiskan liburannya dengan mengencani seorang.. Em.. Hantu wanita yang cantik dan luar biasa feminin. Riley saja sampai salah tingkah saat berkenalan dengan gadis itu.
Sambil bersungut sungut, Riley merutuki nasibnya yang mati sebelum genap berusia tiga belas tahun. Usia sakral yang menaikkan statusnya menjadi 'remaja'. Ia tidak akan pernah menginjak usia remaja tersebut, iya kan? Sebab dia kan sudah mati. Bagaimana mungkin dia bisa tumbuh dewasa?
Februari 28, 2014

Bliss - The Bliss Bakery Trilogy #1



Judul Buku : Bliss - The Bliss Bakery Trilogy #1
Penulis : Kathryn Littlewood
Penerjemah : Nadia Mirzha
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : November 2012
Tebal : 310 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-690-8

Keluarga Bliss memiliki usaha sebuah toko kue di kota Calamity Falls. Dengan empat anaknya, Ty, Rose, Sage dan Leigh, keluarga tersebut cukup dikenal dan disegani oleh masyarakat. Kue kue dari toko mereka terkenal karena selain rasanya yang enak, juga kemampuan kuenya mengatasi masalah. Iya, sebut saja snickerdoodle Tidur Pulas agar Mr. Rook tidak lagi berjalan dalam tidur, Macaroon putih mengembang untuk Mr. Wadsworth yang terjebak di dasar sumur, atau kue jahe menyanyi untuk Mrs. Rizzle yang suaranya serak.
November 30, 2013

Shimmer (Riley Bloom 2)





Judul Buku : Shimmer (Riley Bloom 2)
Penulis : Alyson Noel
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 166 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-675-5

Bodhi dan Riley menikmati liburan mereka di St. John, bersama debur ombak dan jilatan lembutnya di telapak kaki yang menenangkan. Setidaknya cukup menenangkan sampai Riley melihat seekor anjing menyeramkan yang seakan hadir dari neraka. Terdesak rasa penasaran, Riley memutuskan untuk mengikuti arah datang anjing itu agar ia dapat mengetahui mengapa anjing itu muncul tiba-tiba, meskipun Bodhi sudah melarang Riley agar tidak ikut campur dalam urusan arwah yang tidak diperintahkan Dewan.
Riley yang terus berjalan akhirnya bertemu dengan hantu seorang anak perempuan bernama Rebecca di sebuah pemakaman lawas yang sudah tidak terurus. Di pemakaman itu Riley merasa amat sedih dan marah karena tiba-tiba saja ia mengingat masa lalunya yang menyakitkan. Setelah peristiwa dramastis itu, Rebecca menghilang, dan Riley sadar bahwa Rebecca bukanlah gadis yang manis seperti terlihat dari luar.

Juli 04, 2013

Liesl & Po





Judul Buku : Liesl & Po
Penulis : Lauren Oliver
Penerjemah : Prisca Primasari
Penyunting : Esti A. Budihabsari
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan I : April, 2013
ISBN : 978-979-433-712-7

 

Pertama mengenal buku ini dari sebuah giveaway yang diadakan seorang anggota BBI, sudah lama sekali, tapi saat itu buku yang di GA kan adalah versi Inggrisnya. Begitu tahu bahwa buku ini akan diterjemahkan Mizan, rasanya seneng banget. Pokoknya harus punya, harus baca. Dari covernya dan sinopsisnya aja udah bikin jatuh cinta, jadi wajar donk kalau Cuma butuh semalam buat saya ngehabisin buku ini XD

Liesl, seorang anak perempuan yatim piatu yang dikurung dalam loteng oleh ibu tirinya, bertemu hantu pada hari ketiga setelah kematian Ayahnya. Dua wujud hantu mendatangi Liesl malam itu, Po dan Bundle, makhluk-makhluk dari Dunia Lain. Tak jelas apakah Po seorang anak laki-laki atau perempuan, demikian pula dnegan Bundle yang tidak jelas apakah seekor kucing atau anjing, mungkin mereka terlalu lama di Dunia Lain dan tak segera Ke Sana, ke tempat mereka yang arwahnya tidak berkeliaran di Dunia Lain.

Malam itu Po menanyakan mengapa Liesl tak pernah menggambar lagi selama beberapa hari ini.

Kemudian terlintas ide di pikiran Liesl bahwa Po pasti tahu di mana Arwah Ayahnya berada, dan menitipkan salam rindu kepadanya. Saat Ayahnya sakit, Liesl berbulan-bulan dilarang Ibu tirinya untuk datang menengok barang sebentar, dan ia juga belum sempat mengucapkan salam perpisahan kepada Ayah tercintanya. Karena itu ia ingin sekali Po menemukan Ayahnya, barangkali ia belum melangkah Ke Sana.

Po mengiyakan permintaan Liesl tersebut dan ia segera kembali meninggalkan Dunia Nyata.

Di sudut jalan, dekat rumah Liesl, seorang anak laki-laki bernama Will termenung menantikan secercah sinar di jendela loteng yang biasanya ada saat malam. Sinar itu membentuk bayang-bayang muka seorang gadis kecil yang cantik dan pastinya ramah, Will ingin sekali berkenalan dengan gadis itu. Lama menunggu, saat hampir menyerah, akhirnya sinar itu nyala juga, dan Will meneruskan perjalanannya mengantarkan kotak berisi serbuk sihir dari majikannya dan mengambil pesanan di rumah pembakaran.

Orang bilang, kebetulan selalu terjadi, dan kali ini, kebetulanlah yang menjadi awal kisah anak-anak ini.

Di rumah pembakaran, Will tidak sengaja menukar kotak berisi sihir dengan kotak berisi abu dari Ayah Liesl yang dikremasi. Karena tidak tahu, maka Will dengan cueknya melanjutkan perjalanan hari itu dan menyelesaikan malamnya kembali ke rumah Alkemis, Sang Majikan. Keesokan harinya, terjadi kekacauan ketika Ia dan Alkemis pergi ke rumah Lady Premiere, wanita yang seharusnya menerima kotak berisi serbuk sihir. Betapa marahya Lady dan Alkemis ketika tahu bahwa kotak berisi sihir itu telah hilang, lebih murka lagi karena Will tiba-tiba hilang, padahal pengiriman kotak itu adalah tanggung jawabnya.

Sementara itu, ketika Po kembali ke Dunia Nyata dan bertemu Liesl, ia menceritakan bahwa Ayah Liesl ada di Dunia Lain dan menitipkan pesan agar abu jenazahnya disebarkan di bawah Pohon Willow, dekat dengan makam Ibu kandung Liesl. Tertuntut pesan terakhir Ayahnya, Liesl dan Po merencanakan untuk kabur dari rumah tersebut. Dan siapa sangka mereka akhirnya berhasil?

Lalu bagaimana cara mereka pergi ke tempat Pohon Willow berada? Padahal tak sepeser uang pun mereka punya. Yang lebih penting lagi, bagaimana caranya agar mereka tahu bahwa kotak yang mereka bawa itu berisi sihir yang paling kuat di seluruh dunia, bukan abu jenazah Ayah yang kelak akan disebar? Aapakah rangkaian kebetulan lainnya bermain dalam jalan cerita mereka? Nah, kalau penasaran, yuk dibaca aja bukunya.. :p



Saya pribadi cinta suka sekali sama kisahnya Liesl-Po di buku ini. Bagaimana tidak? Akhir-akhir ini saya sebagai peminat cerita fantasi lebih sering dihadapkan pada kisah-kisah berjalan cerita berat padahal sama-sama berbau sihir. Nah buku ini membuat perbedaan karena jalan ceritanya sederhana, dengan bumbu persahabatan dan keluarga serta rasa percaya, (tak lupa sentuhan sihirnya), membuat buku ini layak dibaca anak-anak berusia delapan tahun sekalipun.

Liesl yang diceritakan berani dan berkemauan keras bersanding cocok dengan Po yang kadang cuek tapi sebenernya perhatian. Liesl juga memiliki kasih sayang besar terhadap Ayahnya, membuat ia mampu melakukan perjalanan jauh demi ‘mengembalikan’ arwah Ayahnya dengan tenang. Will, bocah yang sering dipandang rendah oleh Alkemis, sebenarnya memiliki keistimewaan. Ia memiliki rasa ingin tahu yang besar, mungkin sama besarnya dengan Po, tetapi Will mengungkapkannya secara diam-diam tidak terang-terangan seperti Po.

 
 Ada banyak pesan cinta dan kasih sayang di buku ini, juga kutipan-kutipan indahnya, tapi yang lebih menyenangkan pembaca adalah ilustrasi di halaman-halamannya.

Pada akhirnya, semua kembali ke keluarga, dan kasih cinta antar sesama, tanpa perlu sihir pun, saya rasa lima bintang patut disematkan untuk buku yang telah menggondol predikat ABC Bestbook for Children 2011

Penulis, Lauren Oliver yang lebih kita kenal sebagai penulis Delirium dan Before I Fall kali ini memberikan santapan bacaan untuk pembaca yang lebih muda. Dalam novel Delirium, ia juga membahas tentang cinta, yang sepertinya selalu menjadi landasan kisah yang ditulis Lauren. Tetapi karena Delirium segmennya adalah remaja dan mereka yang merasakan cinta antara laki-laki dan perempuan, Novel Liesl & Po ini lebih menceritakan pondasi cinta itu sendiri, yaitu dalam keluarga.

Dan covernya, ah.. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Sungguh. Nggak akan nyesel deh baca ceritanya. :D

April 08, 2013

Chambers



Judul Buku : Chambers
Penulis : Sarah Gerdes
Penerjemah : Oktaviani
Penyunting : Dhewiberta
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 566 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-695-3


Perjalanan antar waktu adalah hal yang sering dikisahkan dalam berbagai cerita fantasi maupun fiksi ilmiah, tapi jarang yang berujung dengan perjalanan ke negeri China.


Saat mencari ayahnya yang hilang di dalam gua, Cage dan Mia, saudara kembar tersebut secara tidak sengaja menemukan jalan yang membawa mereka dari Enumclaw di Amerika pada masa sekarang menuju ke Nanjing, China abad 14. Rupanya Ayah mereka bersama seorang atasannya ditawan oleh pasukan Kaisar. Sialnya, Cage dan Mia dianggap mata-mata dan harus membuktikan diri bahwa mereka tidak bersalah atau mereka semua akan dihukum mati.

Cage kemudian dipisahkan dari Ayah dan saudari kembarnya dan ditawan di sebuah penjara. Di dalam sel ia bertemu dengan seorang Juru Tulis yang mengatakan bahwa Cage tidak memiliki banyak waktu untuk sebuah siklus yang akan datang. Tapi ia tidak menjelaskan satu tahun dari apa dan Cage malah dibuat penasaran dengan keterangan Juru tulis tersebut.

Berawal dari seorang yang terasing dan diremehkan, Cage dan Mia dapat membuktikan bahwa diri mereka berguna bagi Kekaisaran saat itu. Mia dilatih menjadi pelayan dan juru cicip masakan Permaisuri sedangkan Cage bahkan dipercaya menjadi pengawal pribadi Kaisar Jianwen.

Sementara itu diam-diam Cage juga menyelidiki tentang pesan yang disampaikan Juru Tulis Istana sewaktu Ia dipenjara. Ternyata ada misteri yang tersimpan selama ini dan Cage adalah ‘Yang Terpilih’ untuk meneruskan takdir keluarga. Berbekal bola yang membawa mereka melakukan lintas waktu, Cage juga mempelajari bahwa ada kekuatan lain yang dimiliki bola tersebut, yaitu menghidupkan benda mati.

Celakanya, berbekal pengetahuan sejarah, Cage dan Mia menyadari bahwa kekaisaran tempat mereka tersesat sekarang adalah Kekaisaran yang kelak akan ditumbangkan oleh pemberontakan. Sang Kaisar dan Permaisurinya tidak pernah diketahui jejaknya, apakah meninggal atau mampu melarikan diri. Lalu bagaimana cara Cage dan Mia menyelamatkan Kaisar dan membuktikan bahwa mereka tidak bersalah? Mampukah bola ajaib membawa mereka kembali ke masa kini? Bisakah mereka melakukannya tanpa mengubah sejarah yang sebenarnya sudah tercetak ?


Pertama membaca buku ini, saya sudah bersemangat karena temanya tentang perjalanan lintas waktu. Secara ilmiah, kabarnya sih hal ini memang benar bisa dilakukan dengan menggunakan wormhole yang bisa saja terletak di mana-mana, tapi kendalanya adalah wormhole ini ukurannya terlalu kecil, sehingga butuh pembesaran kalau benar bisa menghantarkan manusia berjalan jalan antar waktu. Selain itu, memang perjalanan waktu lebih bisa dilakukan ke masa lalu, bukan ke masa depan, jadi mungkin saja loh kalau Si Cage dan Mia ini beneran nyasar ke China di abad 14.

Tokoh favorit saya adalah Mia, seorang gadis tomboi, cerdas, mampu menyesuaikan diri, cantik, tapi keras kepala. Well, sama keras kepalanya dengan Cage (mungkin karena kembar yak?). Saking sayangnya Mia ke Cage, dia lebih sering meremehkan saudaranya itu perihal keahlian beladiri. Ya, beruntung mereka mengenal budaya China (Ayahnya pernah melakukan penelitian di Beijing) bahkan Cage juga tahu tentang senjata-senjata yang lazim digunakan di masa itu sehingga saat ditawan baik Mia maupun Cage mampu beradaptasi dengan baik. Padahal saat itu, orang kulit putih cukup ditakuti dan dianggap mata-mata oleh orang China.

Novel ini memiliki kekuatan dalam hal peperangannya atau seni pertempuran. Banyak detil yang diceritakan penulis tentang senjata-senjata kuno, sejarah dan budaya China yang membuat saya salut karena pasti diperlukan riset yang mendalam sebelum ia memulai menulis cerita. Kisah Cage juga diselingi dengan cinta ala remaja, yaitu dengan Bao, gadis yang menjadi kepercayaan Permaisuri.

Sayangnya karena tampilan covernya suram, jadi agak gimana gitu waktu baca, kertasnya juga buram.. jadi nambah nambah suram kesan ceritanya. Covernya udah unik sih, itu naga beneran ada tapi kudu sabar nunggu di bagian akhir cerita :D

Well, bener kalau kata produser Mr. And Mrs. Smith, Lucas Foster, kalau buku ini difilmkan, pasti bakal dahsyat. Empat bintang buat Chambers.

Januari 25, 2013

Paranorman




Judul Buku : Paranorman
Penulis : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah :  Reni Indardini
Penerbit :  Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Agustus 2012
ISBN : 978-979-433-718-9
Tebal : 264 halaman, paperback

Norman Babcock adalah anak laki-laki yang memiliki kemampuan spesial, yah meskipun banyak orang malah mencemoohnya karena bakat spesialnya tersebut. Mampu berkomunikasi dengan hantu memang memberikan Norman banyak masalah ketimbang banyak kegunaan, ia bahkan lebih sering berkomunikasi dengan mereka yang sudah mati ketimbang mereka yang masih hidup. Orang-orang yang masih hidup malah menganggap Norman anak yang aneh, menurut mereka Norman lebih sering berbicara sendiri seperti orang gila ketimbang bersikap seperti anak-anak pada umumnya.

Tak hanya tetangganya, teman-teman di sekolah, bahkan Ayah Norman sudah sering menegur Norman agar tidak ‘berperilaku aneh’. Tapi mau bagaimana lagi, hampir di setiap tempat yang ia lewati ataupun ia kunjungi selalu ada arwah yang mencoba berkomunikasi dengannya, bahkan arwah katak sekalipun seperti satu yang ada di ruang kelasnya.

Suatu hari di pemakaman Nenek Babcock, ada seorang laki-laki berpenampilan aneh, ia berteriak memanggili Norman dan bersikap seakan-akan ia juga dapat melihat arwah. Usut punya usut, lelaki itu ternyata masih memiliki darah keluarga yang sama dengan Norman dan ia adalah penjaga makam, namanya Mr. Prenderghast. Norman bertemu dengannya lagi sepulang dari latihan drama. Lelaki itu berpesan bahwa Norman adalah satu-satunya orang yang harus menyelamatkan seluruh warga Blithe Hollow, tentang hantu penyihir, kutukan dan zombie yang mengancam kota.

Norman dan teman-temannya akan mementaskan drama dalam rangka memperingati 300 tahun sejarah sidang seorang penyihir yang pernah ada di Blithe Hollow. Penyihir tersebut dikisahkan telah mengutuk hakim dan orang-orang yang menghukum mati dirinya.

Awalnya sih Norman tidak begitu ambil pusing dengan permintaan Lelaki aneh tersebut, tetapi mimpi yang berulangkali muncul serta tanda-tanda lainnya membuat Norman sadar bahwa semua ini benar-benar nyata. Bagaimana cara Norman menyelamatkan kota, sedang ia sendiri hanya anak kecil yang tak banyak dipercaya orang? Apakah ia sanggup melawan penyihir dan zombie-zombie yang masuk dan mengejar-ngejar penduduk kota?

Ini adalah buku kelima dari Elizabeth Cody Kimmel yang sudah saya baca. Buku lainnya yaitu seri Suddenly Supernatural yang tokohnya ternyata sama-sama memiliki kekuatan supranatural, yaitu mampu berkomunikasi dengan arwah, Bedanya si Norman ini tidak memiliki keluarga yang mendukungnya dalam hal ‘keistimewaannya’ tersebut. Membaca buku ini awalnya membuat saya prihatin dengan Norman, terutama karena dia sering dibully oleh Alvin, teman sekelasnya. Padahal kan Norman juga ngga minta lahir dengan kekuatan spesial, lagian juga ngga apa donk menjadi anak yang spesial. Kan semua anak itu spesial (kalo kata guru anak saya) :)

Balik lagi ke Norman, karena kemampuannya itu malah Si Norman minder kalau bergaul dengan orang lain. Belum apa-apa eh udah pesimis duluan, termasuk ketika Neil mencoba berteman dengan Norman.

Awalnya agak pesimis baca buku ini, karena kisahnya tentang zombie (yah, saya nggak begitu suka cerita Zombie), eh ternyata saya malah ngga bisa berhenti baca buku ini (selese dalam waktu 2,5 jam doank!!). Pesan moralnya banyak dan bahasanya ringan, jadi beneran bisa menikmati kisah Norman ini. Sayang ya bukan serial, sebenarnya saya ketagihan baca kisahnya Norman yang lain lagi.

Untuk penggemar fantasi, sihir, atau kisah remaja yang ringan saya rasa buku ini kudu dibaca deh. Bahkan bisa juga diberikan kepada seorang teman atau sahabat yang spesial :)
Maret 11, 2012

Delirium


Judul Buku :  Delirium (Delirium #1)
Penulis : Lauren Oliver
Penerjemah : Vici Alfanani Purnomo
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Desember 2011
ISBN : 978-979-433-646-5

Kenapa Orang yang merasakan cinta disebut : jatuh cinta?
Mari saya bantu menjawab. Disebut jatuh, karena merasakan cinta itu berarti merasakan sakit. Dengan kata lain, layak donk kalau cinta disebut sebagai penyakit?



Nah, di buku ini diceritakan pada suatu masa ketika pada usia 18 tahun, orang-orang diwajibkan mendapatkan penawar akan sebuah  penyakit bernama amor deliria nervosa, nama lain dari cinta. Jadi bayangkan sebuah kehidupan yang begitu teratur tetapi tanpa cinta di dalamnya! Menyedihkan? Well, bagi mereka yang hidup di masa itu, penawar tersebut adalah sebuah kebutuhan yang selalu diidam-idamkan bagi mereka yang belum mendapatkannya. Termasuk bagi Lena Haloway, yang masih harus menunggu sembilan puluh lima hari lagi untuk dapat ‘disembuhkan’.

Sejarah keluarga Lena tidak begitu menyenangkan untuk diceritakan. Ibunya bunuh diri karena sakit ‘cinta’nya terlalu parah, dan bibinya meninggal karena suaminya dicurigai merupakan seorang Simpatisan, yaitu orang-orang yang masih menganggap cinta itu bukanlah sebuah penyakit yang begitu menakutkan. Inilah yang membuat Lena sedemikian besar berharap bahwa setelah ia lulus evaluasi, disembuhkan dan segera dipasangkan, ia akan dapat hidup normal tanpa harus mendapat pandangan iba dan jijik dari orang-orang. Ia ingin membuktikan bahwa penyakit cinta tersebut bukan hasil keturunan, bahwa ia akan mengembalikan nama baik keluarganya yang sebelumnya telah tercoreng. Pada intinya, ia hanya ingin membebaskan dirinya.

Sayangnya, perkenalan Lena dengan Alex Sheates membuat semuanya berubah. Bersama Alex, Lena melanggar banyak peraturan dan mengetahui apa makna sebenarnya dari kebebasan. Mereka bahkan melewati perbatasan untuk pergi ke ‘Alam Liar’, di mana akhirnya Lena mengetahui bahwa selama ini orang-orang telah dibodohi dan dikekang oleh peraturan-peraturan atas alasan yang tidak tepat. Namun masalahnya, waktu masih mengalir dengan cepat dan Lena masih harus bersiap dengan proses penyembuhannya. Ia harus memilih akankah hidup dengan pilihan ‘kebebasan’ yang diberikan pemerintah, atau ‘kebebasan’ yang ia rasakan ketika ia bersama Alex?

Di awal cerita, saya agak bosan dengan penokohan Lena yang terlalu ‘kelam’ dan alur cerita yang agak lambat. Pertemuan pertamanya dengan Alex juga tidak serta merta membuat cerita ini menjadi menarik. Tetapi semakin lama, penulis semakin terampil dalam menceritakan suasana cinta yang tumbuh di antara mereka berdua. Di latari tempat-tempat romantis dan pertemuan diam-diam demi menghindar dari para Regulator, membuat pembaca turut tegang tapi juga berbunga-bunga.

Di antara semua kisah yang saya baca di buku ini, saya paling suka ketika penulis menceritakan masa kecil Lena yang tumbuh dengan seorang Ibu yang benar-benar mencintainya.

“Aku mencintaimu. Ingat. Mereka Tidak bisa mengambilnya.”

Padahal saat itu tidak ada orangtua lain yang bersikap begitu sayang terhadap anaknya, seperti kasih sayang Ibunya Lena terhadap Lena dan Rachel, kakak Lena. Mereka bernyanyi (padahal musik adalah suatu hal yang diatur ketentuannya oleh undang-undang, jadi tidak boleh sembarang musik bisa didengarkan dengan legal), bermain kejar-kejaran di rumah, pesta piyama, tertawa-tawa, dan semuanya dilakukan secara rahasia, dengan pintu dan sela-sela jendela yang tertutup rapat, agar tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi di rumah mereka.

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika seorang anak hidup tanpa diberikan cinta sejak kecil. Itu yang sebenarnya saya suka dari kisah di buku ini. Meski mungkin itu hanya kisah sampingan dari kisah utama yang terjadi dalam diri Lena, saya tersentuh dan menitikkan air mata ketika tahu berkali-kali Ibunya menyatakan betapa ia sangat mencintai Lena. Cinta adalah hal yang sudah pasti akan dirasakan manusia, tidak terbatas terhadap pasangannya, tetapi juga terhadap keluarga dan orang-orang terdekat kita.


Delirium adalah buku pertama dari sebuah Trilogi dengan buku keduanya, Pandemonium, yang dikabarkan terbit di tahun 2012 ini. Dari segi kesehatan, delirium sendiri sebenarnya adalah suatu sindrom dengan gejala pokok adanya gangguan kedasaran yang biasanya tampak dalam bentuk hambatan pada fungsi kognitif, Penderita gangguan mental ini biasanya menunjukan tanda-tanda seperti, rasa mengantuk, pemahaman keliru tentang waktu, ruang dan orang, tidak punya orientasi (sumber : health.detik).

Sayangnyaaaa.. sewaktu membaca buku ini, saya terbayangi cerita Uglies (2005, Scott Westerfeld) yang dulu pernah saya baca. Tokoh utamanya sama-sama seorang gadis remaja yang menantikan ‘penyembuhan’. Bedanya kalau di Uglies, orang-orang di sana disembuhkan dari buruk rupa, sedangkan di Delirium, orang-orangnya disembuhkan dari penyakit cinta. Si Pria juga berasal dari orang-orang yang ‘tidak disembuhkan’ yang telah kabur ke daerah di luar ‘daerah aman’, dan si Tokoh utama wanitanya memiliki seorang teman (wanita juga) yang mengajak berbuat ‘nekad’ dengan melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Entahlah, apakah sebuah ketidak sengajaan atau bagaimana, tetapi bagi saya baik Delirium ataupun Uglies, keduanya sama-sama mengusung nilai-nilai sosial yang mulai bergeser di masyarakat. Di Uglies, kita disuguhi cerita tentang kecantikan yang sekarang ini menjadi ‘segalanya’. Sedangkan di Delirium, kita disuguhi fakta bahwa urusan pribadi (dalam hal ini, cinta) sudah semakin dibatasi kebebasannya oleh peraturan yang tidak beralasan kuat.

4 bintang untuk Delirium!

Ow, anda bisa berkunjung ke Website penulis di http://www.laurenoliverbooks.com/


Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia

http://www.bookoopedia.com/id/book/id-57019/delirium.html

Selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku Rahmatika Dian Amalia, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html


Februari 10, 2012

The Invention of Hugo Cabret. Orphan, Clock Keeper, and Thief


Judul Buku : The Invention of Hugo Cabret

Penulis : Brian Selznick

Penerjemah : Marcalais Fransisca

Penyunting : Dhewiberta

Penerbit : Mizan Fantasi

Cetakan pertama : Januari 2012

Tebal : 544 halaman, paperback

ISBN : 978-979-433-681-6


Terlebih dulu saya akan mengungkapkan betapa istimewanya buku ini. Buku setebal 544 halaman ini bercerita tentang seorang anak laki-laki, tapi kisahnya tidak hanya diceritakan lewat rangkaian kata dan kalimat. Kisah anak laki-laki tersebut diceritakan juga dalam ilustrasi yang menawan, meski dalam warna hitam putih. Ya! Sketsa dan cerita dalam bentuk kalimat disajikan secara bergantian dalam satu kesatuan yang utuh dan melengkapi.


Sekarang saya akan memperkenalkan anak lelaki tersebut, namanya Hugo Carbett. Ayahnya meninggal dalam sebuah kebakaran di museum, yang membuat Hugo kemudian diasuh oleh Pamannya. Tapi lelaki yang seharusnya merawat Hugo tersebut malah pergi entah kemana dan meninggalkan pekerjaannya sebagai pengatur putaran jam di sebuah stasiun di Paris. Hugo yang masih berusia 12 tahun itu menjaga rahasia kepergian Pamannya, dan karena Hugo sendiri juga ahli dalam mengatur putaran jam, maka ia yang menggantikan tugas Pamannya agar tidak terbengkalai sampai menimbulkan kecurigaan bagi orang-orang.


Kehidupan Hugo semuanya dilakukan diam-diam. Ia diam-diam memperbaiki jam dari lorong dalam dinding stasiun, diam-diam mencuri makanan, susu dan diam-diam ternyata Hugo menyembunyikan sebuah benda peninggalan Ayahnya. Benda yang berbentuk seperti robot itu terdiri dari banyak kerangka putaran mekanik yang rumit dan saling berhubungan. Usaha untuk menjalankan automaton sendiri juga tidak mudah, meski Hugo yakin bahwa pasti ada misteri yang tersembunyi dalam Automaton tersebut seperti yang pernah diceritakan Ayahnya sebelum meninggal. Sayangnya, karena automaton tersebut kehilangan banyak suku cadang, Hugo harus mencari gantinya yang kemudian ia curi dari sebuah toko mainan di stasiun milik seorang Pria tua.


Suatu hari, pria tua ini memergoki Hugo yang sedang mencuri dan melihat isi buku catatan di kantong Hugo yang menggambarkan kerumitan rangka automaton. Sejak pertemuan itu, putaran mekanis yang menghubungkan antara Hugo dan Pak Tua dimulai. Keduanya sama-sama tidak menyadari bahwa semesta sedang bertindak untuk menyingkap misteri yang ada, baik dalam hidup Hugo maupun Pak Tua.


Buku yang terdiri dari 2 bagian dan 24 bab ini mengajak pembaca menikmati bentuk lain dalam penyajian sebuah cerita. Sayangnya masih ada beberapa typo dalam beberapa kata meski tidak terlalu mengganggu jalannya cerita. Penulis dengan apik menyajikan keseruan ceirta ini dalam cara yang berbeda. Ini membuat pembaca semakin penasaran bagaimana kisah selanjutnya dan sulit melepaskan mata dalam menikmati halaman tiap halam dan lembar tiap lembarnya.


Anda suka berimajinasi? Suka berfantasi, suka bermimpi dan suka menonton film? Kalau begitu buku ini sangat saya sarankan untuk Anda baca, karena saya sendiri memberikan 5 bintang untuk cerita dan terutama ilustrasinya yang seakan nyata!


Sedikit saya ceritakan tentang The Invention of Hugo Cabret

The Invention of Hugo Cabret telah diterbitkan di 30 negara dan memenangkan berbagai penghargaan, diantaranya : Publishers Weekly Best Book of 2007, New York Times Best Illustrates Book of 2011, dan juga sudah difilmkan! Pemeran utamanya, Hugo, adalah Asa Butterfield, seorang actor cilik yang pernah membintangi film The The Boy In Striped Pyjamas sebagai Bruno dan dalam film Nanny Mcphee and the Big Bang sebagai Norman Green. Anda juga bisa menikmati opening sequence dari gambar-gambar dalam The Invention of Hugo Cabret dengan mengunjungi websitenya : http://www.theinventionofhugocabret.com

Februari 01, 2012

The Power of Six


Judul Buku : The Power of Six
Penulis :Pittacus Lore
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : November 2011
Tebal : 427+102 halaman
ISBN : 978-979-433-671-7

Masih ingat kisah tentang John Smith? Salah satu dari sembilan anak yang memiliki tanggung jawab besar akan keselamatan Planet mereka, Lorien dan juga Bumi. Di buku ini, kisah John Smith kembali bergulir, berpacu dengan sedikitnya waktu yang dimiliki untuk mencegah para Mogadorian menghancurkan semuanya…
Cerita ini dimulai dengan pelarian John, Bernie Kosar, Nomor Enam dan Sam setelah membuat kehebohan di Paradise. Peristiwa di sekolah (diceritakan di buku pertama) itu membuat mereka dianggap Buronan Nasional, foto-foto mereka disebar dan bagi siapa saja yang bisa memberi petunjuk atau bahkan mampu menangkap mereka akan diberikan hadiah oleh pemerintah. Hal ini meyulitkan, sehingga mereka harus berkendara diam-diam dan lebih sering memanfaatkan kemampuan Enam yang membuat mereka tidak dapat terlihat.

Mereka juga menguatkan diri untuk terus berlatih agar kelak jika berhadapan lagi dengan Mogadorian, mereka memiliki kemampuan yang lebih baik. Sam juga ikut belajar bertarung, dan John yang masih berduka karena kehilangan Henry harus tetap berlatih terutama melatih Pusakanya agar dapat berguna bagi mereka.

Sementara itu di suatu tempat di Spanyol, diceritakan tentang salah satu Garde lainnya yang selamat. Dia Nomor Tujuh, seorang gadis yang tinggal di sebuah biara khusus wanita. Dia dan Cepannya, Adelina, telah lama tinggal di tempat itu. Marina, nama garde itu, masih terus berusaha untuk mencari kabar kelima garde lainnya yang masih hidup lewat berita baik di internet maupun koran. Sayangnya, Adelina tidak antusias lagi dalam misi penyelamatan Planet Lorien tersebut. Mungkin karena ia sudah terlalu capek berpindah-pindah, bertukar nama, menjadi miskin, hingga akhirnya ia pasrah dan lebih khusyuk dalam mengurus hal-hal yang bersifat agamis. Ia menjadi seorang suster, dan menolak meladeni Marina jika Marina mulai membahas tentang Lorien ataupun tentang Garda. Pun ketika Marina bercerita kepada Adelina bahwa ia melihat satu Mogadorian di dalam biara itu…

Suatu hari, setelah membaca surat dari Henry yang tersimpan dalam peti John, Sam mengetahui ada rahasia Lorien dan Bumi yang disembunyi di rumahnya. Untuk itu mereka (John, Enam, Sam dan BK) harus kembali ke Paradise, kota yang pernah meninggalkan kenangan pahit bagi mereka. Dilema menghadapi John, akankah ia pergi menemui Sarah, kekasihnya yang kini ia tinggalkan? Berhasilkah mereka menememukan Rahasia yang tersembunyi di rumah Sam? Serta bagaimana caranya Marina kembali menyadarkan Adelina bahwa bahaya besar tengah mengincar mereka?
Cerita yang disajikan penulis benar-benar menghipnotis pembacanya. Alurnya yang cepat, detail yang berlimpah dan pertarungan yang menegangkan membuat saya betah menyimaknya sampai akhir. Kejutan-kejutan yang disisipkan di dalamnya juga membuat saya kadang berdecak sebal, heran dan bahkan kagum sampai-sampai saya merasa turut ada dalam kejadian di cerita ini. Sebuah buku yang memikat, meski dengan pasrah saya harus menerima kenyataan bahwa cerita ini masih akan berlanjut…

4 bintang untuk buku ini!
Ini membuat saya semakin curiga, mungkinkah ada konspirasi besar yang sedang terjadi di dunia akan kerawanan semesta?
Oktober 07, 2011

I Am Number Four


Judul Buku : I Am Number Four

Penulis : Pittacus Lore

Penerjemah : Nur Aini

Penyunting : Esti A. Budihabsari

Proofreader : Ocllivia Dwiyanti P.

Cetakan Pertama : Januari 2011

Penerbit : Mizan Fantasi


Ternyata ini cerita tentang seorang alien yang tampan!!


Dia berasal dari planet Lorien, Planet selain Bumi yang bisa didiami makhluk hidup seperti manusia. Alien yang tampan ini, namanya Nomor Empat, atau dalam cerita ini ia memilih nama John Smith untuk dicantumkan di kartu identitasnya. Mengapa namanya Nomor Empat? Karena ia adalah anak keempat dari sembilan anak yang dibawa keluar Lorien saat planet itu diserang Bangsa Mogadorian. Sembilan anak itu yang disebut Garde, memiliki masing-masing seorang yang bertugas menemani dan mempersiapkan mereka untuk tumbuh dewasa dan memiliki Pusaka. Penjaga itu disebut Cẻpan, dan untuk John, cẻpan yang dimilikinya lebih suka dipanggil Henri. Masing-masing Garde diharapkan suatu saat nanti bisa kembali ke Planet Lorien dan memenangkan pertarungan melawan Bangsa Mogadorian, lalu Lorien kembali sembuh.


Planet yang bisa ditempati yang paling dekat dari Lorien adalah bumi. Maka mereka tinggal di sini, di dunia kita manusia, bersembunyi sampai Pusaka mereka muncul dan mereka siap menyelamatkan Lorien. Masing-masing dari sembilan anak itu ditandai dengan jimat khusus, dan diasingkan satu sama lainnya. Mereka dimantrai agar mereka tidak pernah bertemu, dan kemungkinan mereka mati dibunuh Morgadorian adalah sesuai urutan dengan nomor jimat mereka masing-masing. Nanti apabila salah seorang dari bocah-bocah itu telah mati, maka di sekeliling pergelangan kaki kanan mereka akan muncul bekas luka berbentuk goresan. Saat ini, goresan itu telah berjumlah tiga, yang berarti sekaranglah nyawa Nomor Empat benar-benar terancam bahaya.


Persembunyian dan penyamaran telah sering ia dan Cẻpannya lakukan, kali ini mereka pergi ke Ohio. Di Kota kecil ini, satu demi satu, Pusaka John mulai muncul. Ia juga jatuh cinta dengan manusia bumi bernama Sarah Hart yang membuatnya tidak mau melarikan diri lagi ketika Morgadorian sudah dekat dengan mereka.


Ya, Morgadorian yang mengincar nyawa John mulai menjamah Ohio, mencari identitas Nomor Empat yang bisa mereka lacak. Mungkinkah John dan Henri menyelamatkan diri? Akankah kisah cinta John dan Sarah tetap berlanjut atau takdir memutuskan untuk memisahkan mereka?


Ceritanya memang bikin penasaran, apalagi ada bumbu Romancenya. Sanggup membuat kita penasaran sampai lembar terakhir, bahkan sampai penasaran edisi selanjutnya.

Terlebih saya suka semangat positifnya Henri


"Saat Kau Kehilangan Harapan, segalanya pun musnah. Saat kau pikir semua telah berakhir, ketika segala sesuatu tampak buruk dan sia-sia, harapan itu selalu ada."

Ow, dan endingnya.... Sukses bikin saya meneteskan air mata!! Unpredictable >_<

Mei 12, 2011

Percy Jackson And The Olympians : The Battle of The Labyrinth, Pertempuran Labirin


Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2009
Tebal Buku : 445halaman
Ukuran : 13 X 20 cm

Percy pindah sekolah ( lagi ). Tapi kali ini lebih parah, orientasi murid baru, Percy sudah bikin kekacauan. Belum - belum Percy sudah berhadapan dengan monster yang menyamar jadi cheerleader. Dan Percy pun sebenarnya sudah kehabisan waktu, perang antara para dewa dan Titan semakin dekat.

Kronos dan pasukan pengikutnya sedang mencari jalan untuk menembus sihir perkemahan dan meluluhlantakkan Perkemahan Bukit Blasteran. Misi baru harus segera dituntaskan. Annabeth kali ini yang memimpin. Bersama Tyson dan Grover mereka harus masuk ke bawa tanah, menjelajahi Labiririn buatan Daedalus, yang luas dan rumitnya luar biasa, dengan bahaya mengintai di setiap persimpangan.

Dalam misi yang dahsyat ini monster - monster kuno mengintai mereka, Labirin menyesatkan mereka, dan kenyataan tentang keberadaan dewa Pan yang dicari Grover akhirnya terkuak. Berhasikah Percy menyelamatkan Bukit Blasteran?
Mei 11, 2011

Percy Jackson And The Olympians : The Titan's Curse, Kutukan Bangsa Titan


Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2009
Tebal Buku : 412 halaman
Ukuran : 13 X 20 cm

Percy, Annabeth dan Thalia mengunjungi sebuah asrama tempat Grover menemukan dua orang anak setengah dewa. Mereka harus memperebutkan kedua anak itu dengan monster yang memburunya. Pada saat pertarungan, sang Monster membawa kabur Annabeth, sementara Percy dan kawan-kawan lainnya diselamatkan Artemis, Dewi Perburuan. Artemis memutuskan memburu sendiri monster berbahaya yang bangkit kembali.

Saat Zoe Nightshade mengantarkan para blasteran ke perkemahan, di sana Sang Oeracle membacakan ramalannya.

Lima akan pergi ke barat menuju dewi terantai, Seorang akan menghilang di dataran tanpa hujan, Amukkan Olympus menunjukkan jejaknya, Pekemah dan Pemburu bersatu akan bertahan, Kutukan Bangsa Titan harus seorang hadapi, Dan seorang akan binasa di tangan salah satu orang tuanya.

Percy dan teman-temannya bersama pemburu Artemis hanya memiliki waktu satu minggu untuk mencari Artemis dan memecahkan misteri monster yang tengah diburu, Juga untuk menemukan Annabeth yang diculik. Sayangnya, perburuan kali ini sudah diawali dengan teki-teki yang besar tentang ramalan Oracle. Siapa yang akan hilang dan siapa yang akan binasa di tangan salah satu orang tuanya?

Percy Jackson And The Olympians : The Sea of Monster , Lautan Monster


Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2009
Tebal Buku : 380 halaman
Ukuran : 13 X 20 cm

Serial Percy Jackson kali ini berawal dengan mimpi buruk Percy. Ia merasa Sahabatnya Grover sedang menghadapi masalah. Terlebih ketika ibunya berkata tidak aman bagi Percy untuk berlibur ke perkemahan blasteran.Percy juga kewalahan menghadapi teman barunya, Tyson, remaja tunawisma berbadan besar dengan tingkah seperti anak kecil yang selalu mengekor Percy kemanapun dia pergi.

Lalu tiba-tiba Annabeth datang membawa kabar buruk. Perkemahan Blasteran terancam dikuasai oleh para monster. Untuk menyelamatkan Perkemahan Blasteran dan sahabatnya, Grover, Percy harus mengarungi Lautan Monster, tempat mengerikan yang dihindari oleh pelaut waras manapun. Meski lautan adalah wilayah kekuasaan Poseidon, ayah Percy, sanggupkah Percy, Annabeth dan Tyson menyelamatkan Grover dan perkemahan Blasteran?

Sama seperti cerita Percy di buku sebelumnya, selalu bisa membuat penasaran sampai ke akhir buku. Bahkan sampai berlanjut ke buku seterusnya. :D

Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief, Pencuri Petir


Percy Jackson And The Olympians : The Lightning Thief, Pencuri Petir
Penulis : Rick Riordan
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun : 2008
Tebal Buku : 468 halaman
Ukuran : 13 X 20 cm

Seri pertama dari kisahnya Percy Jackson berawal dari sini. Dia adalah seorang anak laki-laki yang mengalami disleksia dan GPPH. Karena seringnya ia pindah sekolah, akhirnya ia diterima di Sekolah untuk anak-anak yang bermasalah.

Suatu hari ketika sekolahnya mengadakan acara berkunjung ke museum, saat itulah Percy melihat guru Matematikanya berubah menjadi monster dan monster itu dapat dimusnahkan dengan sebuah pulpen pemberian guru sejarahnya yang bisa berubah menjadi pedang. Keanehan belum berhenti di sini. suatu ketika pada saat sedang liburan, ibunya dihilangkan oleh seekor minotaur dan Percy terpaksa harus berada di sebuah perkemahan musim panas di perkemahan blasteran, tempat anak-anak keturunan dewa.

Di perkemahan itu dikumpulkan seluruh anak Dewa - Manusia yang dikelompokkan ke kabin-kabin mereka berdasarkan persamaan Dewa yang menjadi ayah atau ibu mereka. Di sana juga terdapat makhluk-makhluk yang tidak pernah dibayangkan Percy untuk bisa dilihat di dunia sekarang ini, seperti Satir, centaurus, dan pemimpin perkemahan itu sendiri adalah seorang Dewa. Rupanya, Percy adalah anak dari Poseidon, sang penguasa lautan.

Tetapi Percy difitnah telah mengambil petir asali milik Zeus, yang membuat Zeus mengungkapkan lagi dendamnya kepada Poseidon. Persy bersama dua orang temannya hanya punya waktu 10 hari untuk menemukan dan mengembalikan Petir asai tersebut atau jika tidak, dunia terancam perang dari para Dewa yang berseteru.

Buku ini serial fiksi yang unik, karena menggabungkan dunia modern kita sekarang dengan kehidupan Dewa Dewi dan mitologi kuno Yunani. Bukunya juga tidak terlalu tebal, pembawaan alurnya jelas dan aksinya juga membuat penasaran untuk terus membaca lanjutan kisahnya.

Salam,

Salam,