Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Matahati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Matahati. Tampilkan semua postingan
Juli 22, 2014

Syren




Judul Buku : Syren
Penulis : Angie Sage
Penerjemah : Febry E.S
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Desember 2011
Tebal : 624 halaman, paperback

Septimus pergi menjemput Jenna, Nicko, Beetle dan Snori di pelabuhan nomor tiga. Perjalanan ke sana ditempuhnya dengan menunggangi Spit Fyre dengan perasaan gembira karena akan berkumpul lagi. Sayangnya, sesampai di pelabuhan dua belas (iya, Jen membuat Septimus harus menyusuri pelabuhan dari nomor tiga sampai dua belas), anak anak itu tidak mau pulang naik Spit Fyre. Mereka lebih suka naik perahu milik Milo, ayah Jenna. Yah pada akhirnya hanya Jenna dan Beetle yang berhasil diajak Septimus menunggangi Spit Fyre. Di tengah perjalanan, mereka terkena badai besar yang menghempaskan mereka ke sebuah pulau misterius. Selama di pulau itu Spit Fyre terbaring lemah karena ekornya tersambar petir saat badai, sedangkan Septimus bertemu dengan Syrah,murid Penyihir Luar Biasa dari 500 tahun lalu. Apakah Syrah hantu?

Sementara itu, Lucy dan Bocah Serigala terjebak dalam kapal bersama Kapten Fry yang kejam. Kapten itu memiliki rencana jahat yang diam diam mengancam keselamatan Istana dan berhubungan dengan Kuasa Jahat.

Bagaimana Septimus keluar dari Pulau misterius tersebut? Dan apa yang sebenarnya direncanakan Kapten Fry?
April 08, 2013

The Warlock(The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel #5)




Judul Buku :  The Warlock(The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel #5)
Penulis : Michael Scott
Penerjemah : Mohammad Baihaqqi
Penyunting : Lisa Indriana Yusuf
Penerbit : Matahati
Cetakan pertama : Januari 2012, paperback
ISBN : 978-602-859-039-8

AWAS SPOILER. Buat mereka yang belum membaca buku 1-3 nya, saya rasa lebih baik menghindari review ini, daripada nanti ketebak jalan ceritanya X)


Buku kelima.
Hari Rabu, Tanggal 6 Juni.

Masih ingat bagaimana petualangan Josh dan Sophie, juga persaingan antara Dr. Dee dan pasangan Flamel dalam merebutkan si kembar tersebut?

Kali ini perjalanan masih berlanjut, diawali dengan sekaratnya Nicholas Flamel membuat Perenelle terus mencari cara agar suaminya dapat hidup lebih lama lagi. Sementara John Dee yang berhasil mendapatkan Josh merencanakan untuk menebar teror di kota San Fransisco. Mereka akan melepaskan makhluk-makhluk kegelapan yang terkurung di Alcatraz.

Sementara itu, Joan of Arc, Scathach dan tiga orang lain berada di lini waktu yang berbeda. Mereka berada di Danu Talis, sebelum pulau itu mengalami kehancuran. Tempat di mana Abraham sang Mage akan selesai menuliskan bukunya yang kemudian kelak dijaga oleh pasangan Flamel (seperti yang kita ketahui sebelumnya).

Sophie bersama Niten yang berkunjung ke rumah Bibi Agnes, malah menemukan kejutan tak terduga di sana. Ternyata Bibi Agnes yang selama ini dikenalnya bukanlah benar-benar Bibinya. Yang lebih seru, di tempat ini juga nantinya akan berkumpul banyak manusia abadi, mereka kemudian masing-masing kelak mendapatkan surat dari Abraham yang dititipkan melalui seseorang.

Sambil menunggu ramalan terwujud, makin banyak petualangan dan keseruan yang ada di buku ini. Terus siapa yang jadi Warlock (pengingkar janji)?

Aduh saya mau cerita banyak tapi nanti spoiler donk yaah XD

Meski jalan ceritanya agak membingungkan (karena diceritakan secara bergantian), istilah-istilah yang digunakan juga makin unik, tapi buat saya buku kelima ini jauh lebih seru daripada buku ketiga atau keempat dari serinya Flamel.

Tersisa satu buku lagi, akankah Josh-Sophie punya happy ending? Duh makin penasaran X)
Februari 27, 2013

Fatima’s Good Fortune (Keberuntungan Fatima)



Judul Buku : Fatima’s Good Fortune (Keberuntungan Fatima)
Penulis : Joanne & Gerry Dryansky
Penerjemah :  Susi Dwiyanti
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Maret 2011
Tebal : 376 halaman, paperback
ISBN : 978-602-962-554-7

Namanya Fatima, jauh-jauh dari Tunisia ia menjadi Tenaga Kerja di Paris, Prancis. Padahal di kampung halamannya pun, ia sudah memiliki pekerjaan yang tetap, lalu mengapa ia jauh-jauh memilih bekerja di negeri orang?


Awal mulanya karena adik perempuan Fatima, Rachida, meninggal secara mengenaskan di tempat majikannya, wanita tua bernama Countess Poulais du Roc. Karena Rachida pernah menceritakan tentang kakaknya kepada Si Majikan, dan karena Si Majikan teramat mempercayai Rachida, maka dikirimkanlah pesan agar Fatima menggantikan posisi Rachida sebagai pembantunya di Paris.

Paris memang kota yang romantis, kota yang indah dengan sentuhan arsitektur lama. Tetapi sejak  awal kedatangannya ke Kota itu, Fatima tidak menemukan kebahagiaan dan kenyamanan yang biasa ia dapatkan di Djerba, kampungnya. Setiap pagi ia harus mengajak Emma, anjing labrador tua milik Countess, jalan-jalan. Lalu membelikan secangkir kopi panas dan membawanya ke lantai 5, tempat tinggal Countess, masih dalam keadaan panas. Fatima juga harus berbelanja, membacakan koran untuk Countess, padahal ia sama sekali tidak bisa membaca.

Belum lagi tatapan sinis orang-orang kepada Fatima, seorang wanita Arab yang gendut, pendek dan kedua bola matanya yang berbeda warna, membuat Fatima sering diremehkan. Tapi Fatima tidak pernah menyerah, ia bertahan, belajar dan kemurah hatiannya membuat Fatima dengan cepat memiliki beberapa orang sahabat. Hadley, pria pelayan di 34bis avenue Victor-Hugo adalah salah satu sahabat terbaiknya. Ia mengajari Fatima membaca, mendengarkan cerita-cerita Fatima, menyemangati dan mendukung Fatima habis-habisan dengan tekad bahwa Fatima pasti bisa ’menaklukan’ Countess.

Keberuntungan rupanya menyertai Fatima, bersama keinginannya untuk pergi mengunjungi mantan suami yang telah mencampakkannya di Wisconsin, kepercayaan yang kemudian ia dapatkan, serta orang-orang yang mengasihinya, Fatima menemukan cinta di Kota Cahaya tersebut. Tapi apakah Fatima akan bahagia jauh dari kampung halamannya?

Sebuah cerita bagus yang memiliki banyaak sekali pesan moral. Ada persahabatan antar etnis yang dibangun dalam cerita, kepercayaan yang didapatkan setelah perjuangan, tekad yang kuat dari seorang wanita (yang tak lagi muda), buku ini memiliki ’warna’ yang beragam.

Sayangnya ada banyak istilah Prancis yang tidak saya ketahui, lalu tokoh-tokoh sampingan yang banyak dengan nama Prancis yang aduhai juga membuat saya ’sedikit kesulitan’ menghafal satu-satu siapa mereka.

Dan meski ending cerita bisa ditebak, toh saya tetap menyukai buku mungil ini :D
Mei 01, 2012

Specials. Kamukah diantaranya?


Judul Buku :  Specials (Uglies #3)
Penulis : Scott Westerfeld
Penerjemah : Yunita Candra S
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : 2011
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
ISBN : 978-602-859-0310



Masih ingat bagaimana kisah Tally Youngblood di seri kedua Uglies yang berjudul Pretties? Yak, di buku ini seperti yang sudah bisa ditebak dari judulnya adalah kisah Tally dan kawan-kawannya setelah mereka menjadi Specials.

Specials atau yang biasa disebut Special Circumtances adalah aparat rahasia pemerintahan kota yang bertindak seperti militer. Wajah mereka rupawan, tetapi otak dan tubuh mereka adalah senjata yang mengancam. Tally bergabung dalam kelompok Cutter, kelompok yang didirikan Shay yang dianakemaskan pimpinan mereka, Dr. Cable, Wanita ambisius yang sudah lama mencoba mencari jejak orang-orang Smoke.

Di buku ini, Tally dan kelompoknya mencoba mmencari letak Smoke Baru yang diam-diam telah mempererat cengkeramannya terhadap kota Rupawan Baru. Diketahui bahwa banyak orang-orang di Rupawan Baru yang mulai bertindak sangat ekstrim yang membuat kelompok Cutter, terutama Shay dan Tally curiga telah terjadi sesuatu. Dan ternyata dugaan mereka benar, kaum Smoke Baru telah menyelundupkan banyak pil untuk membantu menjernihkan pikiran mereka. Pil yang diduga sama seperti yang diminum Tally dan Zane dulu.

Satu-satunya cara untuk menghentikan peredaran obat tersebut adalah dengan menghancurkan pusat pembuatnya. Shay dan Tally memiliki ide untuk menemukan dan memusnahkan Smoke Baru, dan sebuah ide cemerlang muncul. Mereka akan memanfaatkan Zane. Awalnya Tally tidak rela kekasihnya itu dijadikan umpan, tapi dengan pertimbangan bahwa jika Zane bisa melarikan diri dari kota Kaum Rupawan, maka mungkin Dr. Cable akan mengijinkan Zane menjadi kaum Specials. Sama seperti Tally dan mereka mungkin akan hidup bahagia selama-lamanya.

Tapi benarkah begitu akhir ceritanya?

Tunggu, cerita yang sebenarnya baru dimulai. Untuk menegaskan kemampuan Zane (yang sebenarnya dibantu oleh Tally dan Shay) melarikan diri, mereka memiliki ide untuk mencuri sebuah pemotong logam di Gudang Senjata. Celakanya, ketika mencuri mereka tidak sengaja menumpahkan sebotol larutan yang berbahaya. Larutan itu memakan semuanya, besi, meja, dinding, mesin-mesin dan banyak hal yang membuat Gudang Senjata hancur terbakar.

Mungkin ini kecelakaan yang berlebihan, tapi Tally pikir ini pasti akan menjadi pertimbangan untuk menjadikan Zane kelak seorang Special. Perjalanan Zane dan teman-temannya dalam menemukan Smoke Baru tentu saja dalam pengawasan Shay dan Tally. Mereka berdua mengendap-endap mencari jejak agar bisa tetap mengikuti kelompok pelarian Rupawan Baru tersebut sambil merancang rencana untuk menghancurkan Smoke Baru.

Kejutannya, akan saya beberkan ya. Smoke Baru itu adalah Kota lainnya. Itu bukan hanya sekedar ’Smoke’, Kota tersebut adalah kota yang penuh warna dan banyak orang. Begitu banyak cerita dan petualangan Tally yang sebenarnya, malah terjadi di kota tersebut.

 Dari awal cerita sampai hampir setengah buku cukup membuat saya bosan membaca buku ini. Tally yang plin-plan, alur yang bikin senewen saking lambatnya, serta Shay yang judes hampir membuat saya punya niat untuk berhenti membaca buku ini. Tapi toh, berhubung saya masih penasaran akan akhir kisahnya Tally, maka saya tetapkan hati untuk terus menyimak jalan ceritanya.

Ternyataaa..oh ternyataa..

Keseruan buku ini itu ada di setengah buku sisanya. Jadi setelah Tally menemukan kota Baru itu, ia mengalami serentetan peristiwa dan kejadian yang membuat saya cukup tegang saat membacanya. Alur ceritanya berubah menjadi cepat meski tetap saja ada detail-detail yang cukup membosankan bila dibaca. Seperti ketika pelarian di Rumah sakit, atau sebelum itu, saat kejadian Tally mengejar helikopter. Jadi, saya membaca sekilas paragraf-paragraf yang banjir detail ini, dan meskipun demikian saya toh tetap tidak kehilangan jalan ceritanya.

Tokoh Tally juga membuat saya sebal bukan main, di cerita ini dia menjadi sangat plin-plan jauh melebihi sifatnya di buku kedua. Meski Tally sudah menjadi Special, tapi kegalauan dan keplin-planannya tidak hilang. Sifat ini ditambah sikap sok tahu, mau menang sendiri dna sok berkuasa sebagaimana sikap seorang ’Special’ membuat Tally lengkap menjadi tokoh yang nggak saya suka.

Tapi toh ending yang mengejutkan membuat saya memberi tiga bintang untuk buku ini.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------






 // Lomba Estafet Review Buku //
Buku ini dapat kamu peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter @bookoopedia
http://www.bookoopedia.com/id/book/id-54379/uglies-series-3-specials.html
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet ini kepada temanku, di blognya:
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho! http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html


April 25, 2012

Uglies

Pengarang : Scott Westerfeld
Penerjemah : Nita Candra
Penerbit : Matahati
Cetakan pertama : April 2010
Soft Cover
Tebal :432 halaman
ISBN : 978-602-8590-12-9

Uglies menceritakan tentang kehidupan di sebuah kota bernama Uglyville, isinya orang-orang buruk rupa, salah satunya bernama Tally Youngblood. Sama seperti semua anak buruk rupa lainnya, tepat pada usia 16 tahun ia akan menjalani operasi menjadi seorang dewasa yang rupawan. Kenekadan Tally membawa rasa penasarannya ke Kota Rupawan, tempat dimana orang orang yang telah menjalani operasi tinggal di sana. Tentu saja sesuai dengan namanya, kota itu hanya berisikan Kaum Rupawan. Dengan pemandangan kota yang indah dan seakan bersinar di malam hari, Tally nekad berjumpa dengan seorang sahabat sejak kecilnya di sana, Peris namanya. Peris telah lebih dulu dioperasi karena umurnya 3 bulan lebih tua daripada Tally.

Sayangnya pertemuan Tally dengan Peris berakhir dengan kegaduhan, Tally terpaksa melarikan diri dengan meninggalkan kehebohan di Garbo Mansion, tempat Peris tinggal sekarang. Ditengah pelariannya, Tally bertemu dengan Shay, seorang gadis buruk rupa yang punya kesukaan sama dengan Tally, melakukan petualangan ekstrem. Persahabatan mereka yang hanya hitungan minggu sebelum mereka dioperasi menjadi rupawan (mereka lahir pada tanggal yang sama) telah menjadi sangat erat.

Tetapi suatu hari Shay mengatakan sesuatu, ia tidak mau menjadi rupawan, ia akan pergi ke kota Smoke, tempat para Buruk rupa lainnya tinggal dan hidup dengan alam. Shay memutuskan ia tidak ingin menjadi rupawan. Shay mengajak Tally ikut dengannya, tapi Tally tidak mau, ia ingin menjadi rupawan karena seumur hidupnya ia sudah mengharapkan operasi itu dilakukan. Maka Shay meninggalkan Tally dan menuju Smoke sorang diri, meski Shay meninggalkan catatan sebagai peta panduan kalau-kalau Tally mengubah keputusannya dan mau ikut dengan Shay.

Saat ulang tahunnya, kenyataan pahit diterima Tally, ia tidak akan dioperasi kalau tidak menunjukkan Kota Smoke kepada Dr. C, karena selama ini sudah terlalu banyak anak yang hilang dari Uglyville dan pergi ke Kota Smoke. Ketika Tally berhasil sampai di Smoke, ia jatuh cinta dan ia menemukan kenyataan yang disembunyikan tentang Kaum Rupawan selama ini. Dilema menghantuinya, haruskah ia mengkhianati Seluruh isi Kota dengan menyalakan alat pelacak yang diberikan Dr.C padanya, atau ia memilih untuk hidup di Kota Smoke, dengan menjadi buruk rupa selamanya..

Sebelum membaca sampai jauh, agak sulit membayangkan si buruk rupa dengan rupawan, tapi akhirnya setelah membaca cukup jauh, Kaum Buruk rupa yang dimaksud adalah kaum seperti kita sekarang ini, apa adanya. Sedang mereka yang dioperasi adalah mereka yang mukanya seperti boneka mainan orang-orangan, yang sempurna, simetris dan menarik, persis seperti boneka tanpa cela. Buku ini alurnya cepat, jadi untuk membacanya nggak butuh lama-lama, bahasanya juga ringan dan mudah dicerna. Buku yang berbeda, karena jarang ada yang mbahas cantik-buruk rupa dalam novel. Kecuali mungkin dongeng beauty and the Beast kali ya.

Ide cerita Uglies dan Uglyville ini saya rasa agak mewakili atau bahkan menyindir kehidupan manusia sekarang ini. Seperti yang kita tahu, Kecantikan di akhir-akhir ini telah menjadi semacam Dewa bagi banyak orang. Kamu nggak cantik? Ke laut aja deh. Sehingga ada banyak produk-produk baru yang ditawarkan atau lebih tepatnya dijejalkan kepada manusia.

Kecantikan sebenarnya telah menjadi ikon yang diagungkan sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Seperti yang kita ketahui, di Yunani ada Dewi Aphrodite, di Mesir ada Hathor dan di Romawi ada Dewi Venus. kesemuanya melambangkan betapa kecantikan itu sudah sejak dulu menjadi pujaan atau sebuah kebanggaan tersendiri memilikinya. Meski jaman telah berubah, kepintaran telah menjadi tolak ukur lain. Tapi tak urung masih banyak pendapat yang mengatakan bahwa kecantikan yang terbaik itu adalah kecantikan luar dan dalam.

Di Uglies ini saya sedikit seram membayangkan apa jadinya ketika sebuah bangsa dikekang aturan penguasa untuk menjadikan mereka semua pribadi yang 'cantik'?
Dua bintang untuk Tally, dan dua bintang untuk Shay. :)
Januari 06, 2012

Pretties


Judul Buku : Pretties
Penulis : Scott Westerfeld
Penerjemah : Yunita Candra S.
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Oktober 2010
ISBN : 602-859-021-5

Masih ingat dengan Tally Youngblood? Ya, seorang buruk rupa yang kabur dari operasi perubahan menjadi rupawan sebelum ulang tahunnya ke-16. Di buku kedua ini, diceritakan bahwa Tally telah hidup bahagia di kota Rupawan Baru, tentu saja menjadi seorang yang sempurna, seperti cirri khas Kaum Rupawan. Kehidupannya bahagia, persahabatannya dengan Shay yang dulu sempat hancur sekarang kembali normal kembali. Tally bahkan juga sudah bisa berteman lagi dengan Peris, sahabat lamanya dari Uglyville.

Petualangan Tally dimulai ketika ia mencoba masuk dalam keanggotaan kelompok Crim, kelompok yang berisi anak-anak muda yang sering menantang bahaya dan kelompok yang disegani di Kota tersebut. Ketika proses inisiasi diadakan, Tally bertemu dengan Croy, seorang buruk rupa yang mengantarkan pesan bahwa Tally harus pergi ke Valentino 317. Diiringi rasa penasaran dan ditemani Zane, cowok keren yang merupakan ketua dari Kelompok Crim, Tally pergi dan mencari kamar 317 tersebut.

Tapi ternyata proses menemukan kamar itu sendiri telah memberikan efek besar bagi ingatan dan pikiran Tally. Dalam usahanya menemukan kunci kamar tersebut, ia merasa pikirannya lebih segar dan lebih tajam. Padahal Tally harus memanjat menara yang tingginya lima kali lebih tinggi daripada Valentino mansion itu sendiri. Di kamar ini, Tally menemukan sebuah surat dan 2 butir obat yang ditujukan untuknya.

Jalan cerita berikutnya mungkin sudah bisa ditebak, Tally harus melarikan diri dari kota Rupawan Baru. Tapi ke mana? Dengan siapa? Naik apa? (lhah kayak lirik lagu..)

Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu yang dirangkai dengan apik oleh Si Penulis sampai menjadikan petualangan Tally kali ini tak kalah seru dengan Seri pertamanya. Meski saya bisa menebak endingnya, tetapi saya cukup puas dengan “tambahan” lain yang diceritakan penulis di akhir cerita.

Satu pikiran Tally yang saya suka,
" Setiap orang di dunia terikat pada tempat asalnya, namun setidaknya kau harus mencoba berpikir lebih luas. Kalau tidak, kau ibarat katak dalam tempurung, yang menyembah para dewa gadungan." (Hal. 320)

Penulis juga menyisipkan beberapa poin kehidupan di dalam cerita ini, seperti naluri alamiah manusia untuk merusak, untuk menghancurkan, tapi kita juga punya naluri untuk merawat, menyayangi dan mengasihi. Serta bagaiaman cerdiknya penulis membawa kita mempertanyakan ke”ada”an diri kita sebagai manusia. Apakah hanya pion yang diatur ataukah sebagai individu yang bebas dan merdeka? Serta bagaimana kekuatan alam itu sebenarnya. Bahkan ide mengenai bakteri pengurai minyak bumi itu membuat saya bergidik mendengarnya. Tentu saja bakteri seperti itu ada, hanya saja saya tidak tahu apakah efeknya bisa sedahsyat itu?

Jadi, tiga bintang untuk Pretties, dan saya penasaran bagaimana cerita Tally ini akan berakhir di buku ketiga?
November 24, 2011

Incarceron











Judul Buku : Incarceron
Penulis : Catherine Fisher
Penerjemah : Mery Riansyah dan Febry E.S.
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Korektor : Nani
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Agustus 2011

Anda pasti tahu apa itu penjara. Sebuah tempat yang digunakan untuk mengurung para tahanan yang biasanya orang-orang yang bersalah atau telah didakwa melakukan suatu kesalahan. Di buku ini, Penulis mengajak kita untuk berkunjung ke sebuah penjara yang bernama Incarceron.

Cerita dimulai pada kisah Finn, seorang tahanan di dalam Incarceron yang memiliki julukan Sang Penglihat Bintang. Finn ini adalah anak Sel, anak yang terlahir dari penjara itu sendiri. Finn adalah anak yang spesial, karena dipercaya ia bisa melihat jalan keluar dari Incarceron. Berulangkali ia mendapatkan penglihatan yang tidak lazim dilihat di dalam penjara. Seperti kue ulang tahun dengan lilin di atasnya, danau dengan angsa-angsa yang meluncur dengan gemulai di permukannya, dan ia tahu bahwa penglihatannya tersebut berasal dari luar Incarceron. Ia punya keyakinan kuat tentang hal itu.

Suatu hari Finn bertemu dengan seorang wanita yang disebut Maestra, dari wanita inilah Finn mendapatkan sebuah kristal yang memiliki gambar sama dengan gambar yang dirajah di pergelangan tangannya sendiri. Sudah sering Finn mencoba mengingat masa lalunya, tapi ia tidak pernah berhasil. Maka ketika ia menemukan kunci berbentuk kristal tersebut, Finn mulai bersemangat untuk mengungkap kembali masa lalunya. Ia, Keiro kakak angkatnya, gadis bernama Attia dan Gildas, Sang Sapient bersama-sama mengikuti petunjuk dari Legenda Sapphique agar bisa keluar dari Incarceron.

Di luar penjara, Claudia, putri dari Sipir Incarceron sedang mempersiapkan pernikahan besar-besarannya dengan Pangeran Caspar, putra kesayangan Ratu Sia. Claudia bersama Jared, guru kesayangan dan orang kepercayaannya, diam-diam mencoba mengungkap rahasia letak Incarceron. Suatu hari, Claudia mencuri kunci kristal dari ruang kerja Ayahnya. Kunci tersebut dipercaya merupakan kunci penghubung ke Incarceron, yang kata orang-orang tempat itu adalah surga, tempat semua kesempurnaan berada.

Ternyata kedua kunci yang ditemukan oleh Claudia dan Finn saling berhubungan. Hal ini membuat mereka mampu berkomunikasi satu sama lain dan mengungkap misteri Incarceron sebenarnya. Rahasia itu ternyata jauh lebih kelam, bahkan mengungkap konspirasi yang terjadi di Istana dan kenyataan sebenarnya tentang kisah hidup mereka berdua.

Novel ini diceritakan dengan apik, sayangnya detail yang diceritakan teramat detail, sehingga pembaca yang kurang suka dengan detail mungkin akan merasa bosan sehingga melewatkannya saja. Sayangnya kurang banyak ”greget” dalam cerita ini. Jalan ceritanya juga sudah dapat ditebak sejak awal, meski tetap menyisakan sedikit misteri untuk diselesaikan di akhir cerita. Ow, dan typonya ada banyak tanda petik pembuka atau penutup percakapan yang hilang.

Tetapi cerita ini tentu memiliki keunikannya sendiri, yang saya rasa terletak di ide penulis dalam menciptakan Incarceron. Ide cerita yang disampaikan pada awalnya saya pikir biasa saja. Hanya sebuah penjara yang penuh kekejaman, kemuraman dan kotor. Di akhir cerita barulah terungkap apa letak keistimewaan Incarceron itu.

Kutipan yang saya suka ada di halaman 480 :
Tak satu pun dari kita yang tahu di mana kita berada. Mungkin seumur hidup kita terlalu cemas akan tempat kita berada, sehingga tidak cukup cemasakan siapa diri kita.

3 bintang untuk Incarceron.
Oktober 27, 2011

Vampire Academy 4; Blood Promise


Judul Buku : Blood Promise
Penulis : Richelle Mead
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Korektor : Mery Riansyah
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Oktober 2011
Tebal : 572, paperback

Setelah serangan Strigoi di Akademi St. Vladimir, Rose memutuskan meninggalkan sekolah dan teman-teman tercintanya untuk menepati janjinya terhadap lelaki yang dicintainya, Dimitri. Perubahan Dimitri menjadi Strigoi membuat Rose memutuskan harus membunuh kekasihnya tersebut, seperti dulu yang pernah diminta Dimitri jika hal itu terjadi padanya. Permasalahannya adalah, Rose tidak tahu kemana Dimitri pergi. Sedangkan meninggalkan Lissa adalah hal tersulit yang Rose lakukan. Ia teramat mencintai Dimitri, dan ikatan batin dengan Lissa membuat Rose tidak tega meninggalkan sahabatnya itu.

Tapi janji adalah janji, sebuah hutang yang harus dipenuhi.

Rose memutuskan pergi ke Rusia, mungkin Dimitri akan kembali ke sana, ke masa lalunya sebelum ia menjalani tugas sebagai seorang Pengawal. Tapi Rose tidak punya siapa-siapa di sana, dan Rose tidak bisa bahasa Rusia, bagaimana ia bisa menemukan Dimitri? Mungkin Takdir yang akan menuntunnya. Saya ralat. Takdir yang menuntun Rose untuk masuk ke kehidupan masa lalu Dimitri. Pertemuan Rose dengan Sydney, seorang alkemis sedikit banyak memang berperan dalam kebetulan-kebetulan kecil yang akhirnya membawa Rose masuk ke keluarga Dimitri. Ya, saudara-saudara perempuan Dimitri, Neneknya yang terkesan misterius, dan Ibu Dimitri.

Bagaimanapun juga Rose harus memberitahu keluarga Dimitri, bahwa laki-laki itu telah mati. Atau mungkin, lebih tepatnya berubah menjadi Strigoi. Tapi mampukah Rose bercerita kepada mereka?

Sedangkan tiap hari Rose begitu mendambakan Dimitri, bayangan Dimitri sering muncul dalam mimpi. Dimitri yang tampan, yang seksi, yang sempurna di mata Rose. Jika Rose bertemu dengannya, mampukah Rose membunuh lelaki yang begitu dipujanya?

Sementara itu di Akademi, Lissa yang ditinggalkan Rose, menjadi lebih sering uring-uringan. Kehadiran Avery, putri Kepala Sekolah St. Vladimir yang baru, membuat Lissa menjadi gadis yang lebih ceria, sehingga Avery dengan cepat menjadi teman baru Lissa tepat di saat Rose meninggalkan Lissa. Tetapi kemunduran latihan Lissa dalam mengendalikan kemampuan roh, serta sifat uring-uringannya menjadikan ia tidak peka, bahwa sesuatu yang berbahaya sedang menantinya. Tapi toh, tidak semua orang tau, kejutan ini benar-benar tersimpan sampai akhir cerita.

Buku ini benar-benar membuat saya penasaran sampai halaman terakhirnya. Dari awal yang ada di pikiran saya cuma rasa penasaran yang besar ” Dimitri, kamu di mana sih..”. Eh ternyata, sampai halaman belakang, saya menemukan akhir cerita yang mengejutkan. Kok jadi gini akhir ceritanya????

Yah, 5/5 bintang untuk Blood Promise. Hanya satu pesan saya, jangan salahkan saya kalau Anda jadi semakin nggak sabar buat baca buku ini. :D
Oktober 13, 2011

Prophecy of The Sisters


Judul Buku : Prophecy of The Sisters
Penulis : Michelle Zink
Penerjemah : Ida Wajdi
Penyunting : Aisyah
Korektor : Tisa Anggriani
Penerbit : Matahati
Cetakan Pertama : Maret 2011

Kematian Thomas Milthorpe tidak urung membuat kedukaan mendalam di hati keluarga yang ditinggalkan. Terutama bagi Amalia Milthorpe, sang anak yang kini menjadi yatim piatu bersama kembarannya Alice dan adik bungsunya, Henry. Meski masih ada Bibi Virginia, adik dari mendiang Ibu mereka, rasa kehilangan itu terasa menyakitkan. Apalagi meninggalnya Sang Ayah secara tak wajar dan sekarang sebuah parut luka tertera di pergelangan tangan Lia. Parut luka yang muncul begitu saja, dengan bentuk ular yang menyelubungi sebuah lingkaran di mana kepala ular itu memakan ekornya sendiri.

Keanehan ternyata belum berhenti sampai di sana, sebuah buku di temukan tersembunyi di ruang perpustakaan oleh James, kekasih Lia. Buku yang berjudul The Book of Chaos itu berisikan ramalan tentang saudari kembar yang menjadi legenda akan kembalinya Iblis ke muka bumi. Ramalan itu menyebutkan akan adanya saudari kembar dimana yang satu menjadi Sang Garda, yang bertugas menjaga kedamaian Bumi, dan Sang Gerbang, Sang Malaikat kekacauan yang memiliki kemampuan untuk melepaskan Sang Iblis dan Roh yang tersesat sebagai pasukannya kembali ke dunia manusia.

Lia dan Alice ternyata ditakdirkan menjadi saudari dalam legenda tersebut. Namun seperti halnya kebaikan dan keburukan yang memiliki dua sisi berbeda, si kembar ini juga memiliki jalan hidup pilihan yang berbeda. Lia, begitu besar keinginannya agar Iblis tidak kembali ke muka bumi untuk selamanya, sedangkan Alice, berada di jalan yang lain, di mana Para Roh telah mendidiknya sejak kecil sehingga ia ingin mengembalikan kekuatan kegelapan untuk menguasai dunia.

Di dalam ramalan juga disebutkan tentang 4 kunci yang bisa digunakan untuk menjaga Gerbang, membukanya atau menguncinya secara permanen. Lia, dibantu dengan Sonia dan Lucia, dua sahabatnya yang juga memiliki parut luka bertekad mencari pengetahuan akan kunci itu yang ternyata sebelumnya pernah dicari oleh Thomas, mendiang Ayahnya Lia dan Alice. Perebutan pengetahuan antara Lia dan Alice juga tak bisa ditengahi lagi. Mereka telah memantapkan diri berada di dua jalur yang berbeda, dan pencarian kunci yang bahkan baru saja dimulai itu telah menelan nyawa..

Cerita tentang si kembar mungkin jarang saya baca, apalagi kalau tokohnya wanita. Jadi kisah ini dari segi itu memiliki nilai plusnya sendiri. Yang kurang asyik bagi saya adalah Lia yang mendominasi cerita di buku ini, meski penggambaran karakter masing-masing tokoh sudah cukup jelas. Alur ceritanya yang terkesan suram juga terasa sekali, dan sayangnya bagi saya sangat mudah ditebak. Oh, dan bumbu romance-nya terasa kurang pas di cerita suram beginian :p
Secara keseluruhan, 3/5 bintang untuk Alice, Sonia dan Lucia. :)
Oktober 03, 2011

13 Reasons Why


Judul Buku : Thirteen Reasons Why
Penulis : Jay Asher
Penerjemah : Mery Riansyah
Penyunting : Endah Sulwesi, Lulu Fitri Rahman
Korektor : Tisa Anggriani
Tebal : 288 halaman, paperback
Cetakan pertama : September 2011
Penerbit : M-Pop (Kelompok Penerbit Matahati)

Pertama melihat cover buku ini dan membaca cerita di bagian belakang buku, bikin saya agak khawatir, ceritanya serem nggak ya? Bayangin, kamu mendapatkan kaset-kaset rekaman dari cewek yang kamu suka, padahal dia baru aja bunuh diri. Ya, kamu mendapatkan kaset dari orang yang sudah meninggal. Serem kan?

Tapi kenyataannya cerita ini nggak begitu.

Setelah dua minggu kematian Hannah Baker, Clay Jensen menemukan paket seukuran kotak sepatu di pintu depan rumahnya. Tidak ada nama pengirimnya. Ketika Clay membuka paket itu, isinya tujuh buah kaset rekaman. Di masing sisi-sisinya tertulis nomer yang urut dari 1 sampai dengan 13. Kaset yang berkesan ketinggalan jaman itu tak urung membuat Clay penasaran, siapa yang di jaman modern ini masih merekam menggunakan kaset seperti itu?

Ketika ia mendengarkan kaset dengan sisi nomer 1, sontak Clay terkejut. Suara di kaset rekaman itu adalah suara Hannah, gadis yang diam-diam Clay suka selama ini.

”Kuharap kalian siap, sebab aku akan menceritakan kisah hidupku pada kalian. Lebih jelasnya, kenapa kehidupanku berakhir. Dan jika kalian sedang mendengarkan rekaman-rekaman ini, berarti kalian salah satu alasannya. ”, Hal.13
Clay termasuk salah satu orang di cerita dalam kaset itu? Benarkah ia termasuk ke dalam alasan kenapa Hannah bunuh diri?

Ah ya, di dalamnya ada banyak orang yang membuat hidup Hannah Baker menjadi berantakan. Kebanyakan adalah anak-anak yang bersekolah sama dengan Hannah, yang menyebarkan gosip tentang Hannah, yang membuat putus asa Hannah, yang merenggut kepercayaan diri Hannah. Dan yang lebih parah, kesemuanya menjadi efek bola salju yang menjadikan Hannah tertekan dan nekad mengakhiri hidupnya.

Di kaset itu, Hannah menceritakan semuanya. Ciuman pertamanya, teman dekat waktu awal kepindahannya, orang-orang yang menertawakannya diam-diam, teman sekaligus musuh baginya, dan cerita tentang Clay Jensen. Reputasi Hannah yang ”kotor” membuat Hannah mengasihani dirinya sendiri. Di dunia ini seakan tak ada yang mampu menyelamatkannya dari keputusan bunuh dirinya. Dan kaset itu akan jadi pengenang yang permanen bagi orang-orang yang telah melukai Hannah.

Pesan Hannah hanya dua bagi para penerima kaset itu. : ”mendengarkan dan mengedarkan.” Mengedarkan ke orang berikutnya yang ada dalam daftar. Jika kaset itu tidak diedarkan, siap-siap saja, kopi kaset itu akan disebarkan ke semua orang. Agar semua orang tahu bagaimana kisah hidup Hannah Baker yang sebenarnya. Agar mereka tahu, siapa saja yang turut berhubungan dengan bunuh diri Hannah.

Rasa penasaran Clay terus berlanjut sampai namanya tersebut di dalam kaset itu. Bagaimana mungkin Clay menjadi salah satu alasan kematian Hannah? Clay menyukai gadis itu dengan sungguh-sungguh, sialnya, dia tidak pernah mengungkapkannya pada Hannah. Gadis yang telah bunuh diri 2 minggu yang lalu itu.

4 bintang untuk Hannah, waktu baca ceritanya, entah kenapa saya kasihan terhadap Hannah. Dia terlalu muda untuk bunuh diri. Cerita yang sanggup membuat saya betah membaca kisahnya lama-lama.
Agustus 21, 2011

The Necromancer , The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel #4


Penulis : Michael Scott
Penerbit : Matahati
Cetakan Kedua : Februari 2011
Tebal : 492 Halaman

Bagi yang belum membaca 3 seri sebelumnya..Awas Spoiler!!

Resensi ini hanya diperuntukkan bagi yang telah membaca seri 1-3 nya.

Akhirnya Josh dan Sophie pulang ke Rumah Bibi Agnes di Sacramento Street. Rasanya sudah lama sekali mereka meninggalkan rumah, meski tepatnya belum ada seminggu sejak kepergian mereka bertualang bersama pasangan Flamel. Saat sampai di rumah, kejutan rupanya tak henti juga mendatangi mereka. Kali ini seorang yang mirip sekali dengan Scathach. Tunggu sebentar, bukankah seharusnya Joan dan Scathach hilang di gerbang Ley? Ah ya, tentu akan lebih seru kalau kalian baca sendiri kisah sebenarnya.
Ternyata Josh dan Sophie masih harus segera mempersiapkan diri setelah pembangkitan aura keduanya, Josh si Emas harus segera menguasai Sihir Api. Kali ini pilihan Tetua yang akan mengajarinya adalah Prometheus, Ayah dari semua Humani. Dari auranya lah para Humani dibangkitkan.
Di tempat lain, Dee telah merencanakan rencana kotor lainnya. Setelah ia dijadikan buronan oleh para Tetua, kehidupannya berada di ujung bahaya. Tapi Bukan Dee namanya kalau tidak memiliki rencana sempurna lainnya. Ia akan membangkitkan Coatlicue, monster yang akan menyerang semua Tetua sementara Dee akan menguasai dunianya sendiri.
Sementara itu rahasia-rahasia mengenai Perenelle dan Nicholas semakin terungkap. Kerumitan dari kebohongan yang dilakukan pasangan Flamel akhirnya mengancam keselamatan Si Kembar. Dan Machiavelli sedang bersiap-siap melepaskan seluruh monster di Alcatraz ke dunia manusia. Masih adakah yang bisa diselamatkan?
Seri keempat ini cukup seru, meski awalnya cenderung membosankan karena munculnya beberapa tokoh baru lagi. Alurnya terasa terlalu cepat, 4 buku terjadi dalam waktu kurang dari seminggu. Padat, bahkan terkesan terlalu kompleks. Tapi pada intinya saya suka sejarah yang dimasukkan ke dalamnya. Ini membuat saya bertanya-tanya, mungkinkah Indonesia suatu saat juga bisa dijadikan latar cerita seperti ini, ya? Negeri kita kan kaya Legenda dan tempat-tempat eksotis.. Tiga/Lima bintang untuk seri empat ini :)
Juli 27, 2011

The Sorceress


Kisah Flamel dan si kembar Josh dan Sophie kali ini bercerita di Inggris. Flamel hendak bertemu dengan seorang kawan lama, dalam usaha menyelamatkan dunia dari kuasa Dark Elders. Dalam perjalanan itu, Josh dan Sophie baru mengetahui bahwa ternyata selama ini sepanjang hidupnya, Flamel dan istrinya telah berkali-kali mencari dan mencoba menemukan pasangan kembar yang ditakdirkan seperti pada lembar buku Codex. Josh dan Sophie penasaran, apa yang terjadi dengan pasangan – pasangan kembar tersebut ketika mereka dibangkitkan padahal mereka bukanlah si Kembar dalam ramalan Codex.

Sementara itu, Master dari Dr. Dee menuntut agar kali ini Dee harus berhasil mendapatkan si Kembar dan membunuh Flamel. Maka berbagai cara ia lalui, termasuk dengan bekerja sama dengan Mars, sang Dewa Perang yang sama seperti yang telah membangkitkan Josh. Di Amerika, Alcatraz, Machiavelli ditugaskan Masternya untuk menghabisi Perenelle, yang masih tertawan di Alcatraz dengan Sang Laba-Laba Aereop-enap diantara sphinx dan makhluk “tidak biasa” lainnya. Perenelle yang semakin lemah mulai khawatir, akankah ia bisa selamat dari penjara itu dan bertemu kembali dengan suaminya?

“Do not attempt to capture or imprison Perenelle. Do not talk to her, bargain with her or try to reason with her. Kill her on sight. The Sorceress is infinitely more dangerous than the Alchemyst.”

Sampai separuh cerita, kayaknya nggak begitu dapet gregetnya. Tapi karena alurnya juga cepet, begitu dapet “asyiknya”, yaa.. cepet selesenya juga sih..
Juli 01, 2011

Here, There Be Dragons (The Imaginarium Geographica #1)


Pengarang : James A Owen
Penerbit : Penerbit Matahati
Tebal : 450 halaman


Ini adalah kisah tentang buku yang disebut The Imaginarium Geographica. Isinya adalah peta dari dunia yang berbeda dengan dunia kita, yaitu dunia dimana semua mitologi, legenda, fabel dan dongeng hidup dan nyata. Tersebutlah 3 orang pemuda yang dipertemukan takdir oleh kematian seorang kenalan mereka yang ternyata mewariskan peta berharga itu kepada mereka.
Saat itulah mereka, John, Jack dan Charles menyadari sebuah beban sebesar dunia berada di tangan mereka. Mereka ditakdirkan menjadi juru kunci The Imaginarium Geographica. Peta itu beserta seluruh kepulauan Mimpi terancam keberadaannya karena diincar seseorang yang ingin menguasai seluruh dunia beserta kerajaannya. John, Jack dan Charles dibantu dengan juru Kunci terdahulu harus menyelamatkan Dunia dari incaran Raja Musim Dingin.
Cerita dalam buku ini saya sebut unik, karena ia mempertemukan berbagai tokoh legenda, fable dan mitos dalam satu buku satu cerita. Sebut saja diantaranya ada Nemo dan Nautilus kapalnya, Kotak Pandora, Morgaine, Kisah legendaries Raja Arthur, Lochness dan yang sudah pasti ada adalah Para Naga. Ya, buku ini penuh detail menawan dan terkadang juga diselingi humor yang menggelitik.
Satu bintang untuk C.S Lewis, Satu bintang untuk J.R.R. Tolkien, satu bintang untuk Charles Williams, dan satu bintang untuk Para Naga. J
Mei 09, 2011

The Magician



Penulis : Michael Scott
Penerbit : Matahati
Terbit : Maret 2009
Halaman : 580/Book Paper

Buku lanjutan dari the Alchemyst ini juga tidak kalah seru.

Nicholas Flamel, sang Alchemyst, kembali ke kota masa lalunya: Paris. Bersama Scathach dan si kembar Newman, kedatangan mereka disambut oleh Niccolò Machiavelli. Konon, ia jauh lebih berbahaya dari Dee. Di Paris, Flamel dibantu Saint Germain (penguasa api) dan Joan of Arc yang memiliki aura sama dengan Sophie Newman, aura perak murni. Dari sinilah Sophie berlatih mengendalikan kemampuannya yang telah dibangkitkan. Meski menimbulkan konflik dan iri dari saudara kembarnya, Josh yang belum dibangkitkan.

Sementara itu Perenelle Flamel berjuang melarikan diri dari Alcatraz, yang berada dalam penjagaan ketat sphinx, ribuan laba-laba dan monster-monster di penjara itu.Di dua tempat terpisah, Paris dan Alcatraz, mereka harus berjuang mempertahankan dunia dari cengkeraman para Tetua Gelap. Dan Nicholas Flamel semakin menua setiap harinya

Buku seri kedua yang wajib dibca, penuh dengan legenda dan konflik.

The Alchemyst


Penulis : Michael Scott

Penerbit : Matahati

Terbit : I/Juni 2008

Tebal : 504 halaman



Novel ini mengisahkan Josh Newman dan Sophie Newman, mereka kembar dan mereka dipercaya merupakan tokoh yang telah diramalkan di dalam buku Codex, buku Abraham Sang Magus.“…Dan dia yang kekal harus melatih manusia.Dua yang menjadi satu dan satu yang mencakup semuanya.” Mereka terpaksa terjebak di antara pertempuran dua manusia abadi-Nicholas Flamel dan Dr. John Dee-dalam memperebutkan buku itu.

Si kembar yang hidup di masa modern dipaksa untuk sepenuhnya mempercayai sihir dimana nyawa mereka menjadi taruhannya.

Penulisnya juga pintar mencampuradukkan mitos dewa-dewi, seperti Hekate putri Titan dari mitologi Yunani; Bastet dari mitologi Mesir; pohon Yggdrasil dari cerita Skandinavia; Morrigan, yang dipuja pada 3000 sebelum masehi. The Witch of Endor, terdapat dalam kitab suci Hebrew.

Alurnya juga mengalir jelas, dan salah satu keistimewaan dari buku ini adalah karakter dalam buku ini sebagian besar didasarkan pada tokoh-tokoh sejarah yang nyata dan makhluk-makhluk dalam mitologi, bahkan buku Abraham sang Magus itu sendiri juga nyata.

Buku yang tidak boleh dilewatkan oleh pencinta fiksi fantasi yang beraroma magic. :D

Salam,

Salam,