Penulis : Anonymous
Penerbit : Kantera
Tebal : 473 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Juni 2011
The Book with no Name adalah sebuah buku yang penulisnya anonim. Isinya menceritakan sebuah kota yang bernama Santa Mondega, yang tidak akan kalian temukan di peta. Kenapa? Karena kota ini banyak misterinya!!
Tersebutlah sebuah batu yang disebut Mata Rembulan, hilang dari biara Hubal. Batu itu harus segera ditemukan sebelum kegelapan menyelimuti seluruh kota tiba saat gerhana. Batu itu memiliki kemampuan istimewa, yang bisa mengakibatkan kejahatan dan kekuatan mistis memiliki kota mereka sendiri. Dua orang biarawan diutus pergi ke Santa Mondega untuk menemukan batu itu dan membawanya pulang.
Sayangnya, batu itu juga menjadi rebutan banyak orang. Harganya yang snagat besar menjadikan batu itu sering berpindah tangan dari satu pembunuh ke pembunuh keji yang lain. 5 Tahun lalu, ketika terjadi gerhana, di Santa Mondega ada pembunuhan besar-besaran. Sang pemuda yang dikenal sebagai Bocah Bourbon memiliki tingkat kebrutalan yang luar biasa dalam pencariannya akan Mata Rembulan. Setelah pembunuhan keji yang ia lakukan, kabarnya Bocah itu telah mati, atau hilang. Tapi jangan percaya, sebab menjelang gerhana tahun ini, Bocah Pembunuh itu kembali lagi.
Nah, di perpustakaan Santa Mondega juga ada sebuah buku yang nggak ada judul dan nama pengarangnya. Sialnya, setiap orang yang pernah baca buku itu selalu dibantai. Polisi juga sudah mulai mengaitkan berbagai macam pembunuhan ini dengan kehadiran Bocah Bourbon, tapi sepertinya mereka juga takut terhadap Bocah Bourbon yang telah kembali itu. Lalu siapa yang berhasil memiliki Mata Rembulan? Lalu kenapa Bocah Bourbon itu hanya muncul setiap akan ada gerhana?
Ini buku dengan detail penuh darah yang pernah saya baca. Entah mengapa kesan horornya nggak ada, yang berkesan hanya darah yang berceceran di banyak halamannya. Banyak kisah mistis yang diselipkan di dalam buku ini, kisah Vampir, Orang-orangan sawah, serta beberapa kisah yang diceritakan di buku tak berjudul. Awalnya sih sempet bosen juga dicekokin kebrutalan yang ada di Santa Mondega, tapi ternyata akhir-akhirnya seru!! Kalau kita cermat memerhatikan detail-detail ceritanya, kita bisa nebak endingnya. Tapi kalo nggak jeli, mungkin akan kaget dengan endingnya yang berkesan ”ujug-ujug”. Oh ya, buku ini juga banyak mengambil banyak tokoh dari film atau buku yang kemudian disisipkan dengan pas di ceritanya. Mungkin biar punya gambaran juga kali ya..
Yang bikin serem justru simbolnya.. Saya ngga ngerti kenapa pake pentagram dan Kepala kambing di sampulnya.. bukannya itu simbol .... ah ya sudahlah. Semoga bisa lebih kalem lagi cover edisi selanjutnya.