Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Historical-fiction. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Historical-fiction. Tampilkan semua postingan
April 26, 2023

The Nightingale

 




Judul buku : The Nightingale
Penulis : Kristin Hannah
Penerjemah : Airien Kusumawardhani
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun terbit : 2023 (New Edition)
Tebal :  520 halaman
ISBN : 978-602-04-4936-4


Kita semua rapuh, Isabelle. Itulah yang kita pelajari dalam perang


Mengambil latar cerita di Prancis pada masa pendudukan tentara Jerman di tahun 1940-an, Nightingale berkisah tentang kehidupan kakak beradik Vianne dan Isabelle Rossignol. V tinggal di kota kecil bernama Carriveau bersama suami dan anak perempuannya dan Isabelle di Paris bersama ayah mereka.


Kedua kakak beradik ini memiliki sifat yang berbeda. V, karena ditinggal suaminya pergi berperang, cenderung lebih denial dengan kesulitan dalam perang. Awalnya Ia menganggap Jerman tidak akan menguasai kota kecil mereka tetapi setelah berhasil dikuasai, V masih berharap Jerman berperilaku sopan terhadap mereka. Entah karena kepolosan atau memang naluri keibuannya yang cenderung terus ingin melindungi anaknya dari ancaman luar, hal ini membuat Isabelle gemas dan kesal.


Karena sejak kecil Isabelle dikenal sebagai gadis yang blak-blakan dan sulit mengikuti aturan, kedatangan pasukan Jerman ke Prancis semakin membuatnya marah dan mencari cara untuk melakukan perlawanan terang-terangan dengan bergabung dengan kelompok pemberontak.
Agustus 24, 2022

Tutur Dedes : Doa dan Kutukan




 Judul Buku : Tutur Dedes : Doa dan Kutukan

Penulis : Amalia Yunus

Tebal : 358 halaman

Penerbit : Banana

Cetakan Pertama : 2022

ISBN : 978-623-982-4914



Kita tidak mungkin menghindari takdir. Bagian kita hanya menjalani peran kita masing-masing yang sudah ditetapkan jauh di awal Waktu


Tokoh Ken Dedes sepertinya sudah akrab di telinga pelajar Indonesia. Bila pernah belajar sejarah kerajaan Singaraja dan kerajaan-kerajaan tempo dulu, lalu disebutlah nama Ken Arok, maka nama Ken Dedes biasanya juga ikut disebut. Tapi ternyata nama Ken Dedes ini hanya disebut di Kitab Pararaton (Kitab Para Raja) dan tidak ditemukan di jejak sejarah lainnya. 


Maka ketika buku ini muncul di timeline twitter saya, saya langsung tertarik untuk baca sinopsisnya dan order bukunya. 

Buku ini dikisahkan dari PoV Dedes sendiri, dan dimulai dari saat Dedes lahir, yang saat itu belum memiliki nama. Kelak ia akan dipanggil Dedes oleh seorang Kakek pertapa saat perayaan Magha Puja. Kakek itu meminta Dedes untuk membantu mengganti tali busur panah miliknya. Imbalannya, Si Kakek ini bercerita tentang Tunggul Ametung Sang Penguasa Tumapel.

September 06, 2020

The Tattooist of Auschwitz

 



Judul Buku : Juru Tato dari Auschwitz ( The Tattooist of Auschwitz)

Penulis : Heather Morris

Alih bahasa : Lulu Wijaya

Editor : Rosi L Simamora

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan pertama : 2018

Tebal : 304 halaman (baca di Gramedia Digital)

ISBN : 978-602-06-4281-9



Hanya kematian yang abadi di tempat ini


Kereta hewan itu menuju Auschwitz, bukan berisi sapi atau hewan ternak lainnya. Melainkan berisi pria-pria yang berdesak desakan dengan paksa di setiap gerbongnya, Lale termasuk salah satunya.


Sebagai seorang Yahudi, Lale mengetahui adanya pengumuman untuk menyetorkan seorang lelaki dari setiap rumah untuk membantu pemerintah Jerman yang sedang berperang. Maka berangkatlah ia dari kota kecilnya di Slovakia, menuju Praha untuk kemudian dibawa ke camp konsentrasi pekerja paksa.


Setelah diproses penatoan dan pemberian seragam, Lale dan kelompoknya dibawa ke Auschwitz dua yang juga disebut Birkenau. Di sini ia ditempatkan di Blok 7 bersama beberapa tahanan lainnya. 


Selang beberapa bulan, Lale terkena tifus yang cukup parah hingga tak sadar beberapa hari. Tetapi teman temannya menjaganya agar tetap hidup dan tidak ketahuan penjaga SS. Ketika ia akhirnya bangun, ia bertemu Sang Penato di kamp tersebut dan dijadikan asisten. 


Tapi suatu hari, sang penato tak pernah muncul lagi. Sejak itulah hari-hari Lale sebagai Tatowierer dimulai.


Agustus 15, 2019

The Stars are Fire




Judul buku : The Stars are Fire
Penulis : Anita Shreve
Alih Bahasa : Prima Sari WD
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan Pertama : 2019
Tebal : 320 halaman, baca di Gramedia Digital
ISBN : 978-602-04-8874-5


"Ingat saja betapa tangguhnya dirimu"


Pada Oktober 1947, kebakaran besar melanda Maine, salah satu negara bagian Amerika Serikat. Tercatat sembilan kota rusak terbakar, rumah rumah hancur, dan ribuan hektar lahan menyisakan abu. 

Saat percikan api mulai mendekati kompleks pemukiman Grace, ia dapat merasakan udara yang makin panas dan abu hitam yang berterbangan. Berlarian bersama dua anaknya serta Rosie, sahabatnya, yang juga membawa dua anak, Grace mengajak mereka untuk berlindung di tepi laut. 

Oktober 10, 2016

Siwa- Kesatria Wangsa Surya [Review dan Giveaway]





Judul Buku : Siwa- Kesatria Wangsa Surya
Penulis : Amish
Penerjemah : Desak Nyoman Pusparini
Penerbit : Javanica
Cetakan pertama : 2016
Tebal : 426 halaman, paperback
ISBN : 978-602-6799-15-9

"Keyakinan adalah senjata yang sangat ampuh, Batara."

Siwa sudah muak dengan pertempuran sukunya dengan suku-suku tetangga, terutama suku Pakrati yang ingin merebut wilayah mereka. Suatu hari, ada utusan dari negara Meluha yang mengajak Suku Guna untuk masuk menjadi bagian rakyat Meluha atau Wangsa Surya. Ide ini kemudian disetujui Siwa, dengan harapan seluruh anggota sukunya akan mendapat ketentraman, tanpa perlu was-was terhadap serangan suku lain lagi. 

Setelah pindah ke Meluha, Siwa kemudian mengetahui bahwa sebenarnya ia adalah seorang yang telah lama dinanti-nanti oleh rakyat Meluha. Lehernya yang secara ajaib memancarkan warna Nila membuatnya langsung dikenali oleh para petinggi Wangsa Surya sebagai Sang Nilakantha yang diramalkan akan memimpin rakyat Wangsa Surya ke kemenangan melawan kejahatan.


Akhir-akhir ini memang sering terjadi serangan terhadap kota-kota di Meluha, sehingga rakyat merasa terancam dan ketakutan. Berdasarkan laporan yang masuk, serangan itu merupakan serangan dari negara Wangsa Chandra dengan bantuan kaum Naga. Semenjak memahami keteraturan Meluha, Siwa mulai menyukai negara tersebut. Sehingga meski ia meragukan ramalan atas dirinya, ia tetap akan berusaha semampunya untuk membantu rakyat Meluha memerangi kejahatan bagaimanapun caranya.

Di Meluha, Siwa berkenalan dengan Sati, putri dari Sang Maharaja Dhaksa. Wanita ini memiliki keterampilan  bertarung yang belum pernah dilihat Siwa sebelumnya. Siwa juga mengagumi tingkah laku Sati serta kecantikannya. Pada dasarnya, Siwa jatuh cinta terhadap Sati. Sayangnya, ada peraturan yang membuat Siwa kesulitan untuk mendekati Sati. Selain itu, wanita itupun terkesan menjaga jarak terhadap keakraban dan keramahan yang coba Siwa tawarkan.

Lalu bagaimana kisah Siwa selanjutnya? Mampukah ia menjalankan dharmanya sesuai dengan ramalan yang telah digariskan? Atau apakah kisah cintanya kelak akan berakhir tanpa harapan?

Maret 31, 2016

Lingkar Tanah Lingkar Air





Judul Buku : Lingkar Tanah Lingkar Air
Penulis : ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2015
Tebal : 168 halaman
ISBN : 9786020318608

Belanda yang masih belum pergi meninggalkan Indonesia padahal negara kita sudah merdeka tentu membuat gusar masyarakat. Selain berperang melalui tentara pemerintah, beberapa orang yang tak puas juga ikut membentuk kelompok kelompok kecil untuk mengusir tentara Belanda. Amid, Jun dan Kiram pun demikian, mereka membentuk kelompok yang disebut Hizbullah dengan sasaran para pasukan Belanda.

Ketika Belanda akhirnya hengkang dari Indonesia, banyak pejuang muda yang tak rela menurunkan senjata. Mereka masih ingin berperang, entah unjuk kekuatan atau memang murni ingin membela negara. Kelompok Amid adalah salah satunya. Pemerintah Republik kemudian mengumumkan bahwa para pejuang muda itu dapat masuk ke dalam ketentaraan milik Republik.

Malangnya, sebuah tragedi terjadi saat segerombolan pejuang pejuang yang ingin bergabung itu malah ditembaki oleh sekelompok orang tak dikenal dari dalam kereta yang seharusnya akan membawa mereka ke markas tentara Republik. Kekacauan terjadi, baku tembak tak henti sampai ratusan orang mati. Semenjak itu banyak pejuang tak punya lagi keinginan untuk bergabung dengan Republik. Kalaupun ada, seperti Amid misalnya, hanya dapat menggigit jari karena ia dan kawan kawannya malah diburu oleh tentara tanpa alasan yang jelas. Di saat seperti inilah, sebuah informasi mengenai akan dibentuknya negara Islam membuat mereka tergoda. Tak dihiraukannya nasihat Kiai Ngumar, sesepuh kampung, yang menganjurkan mereka untuk tetap setia kepada Republik.
Maret 14, 2016

Salt to The Sea





Judul Buku :  Salt to The Sea
Penulis : Ruta Sepetys
ISBN : 978-0-698-17262-3
Penerbit : Philomel Books


The sound of children screaming, wood splintering, and life departing roared from behind.


Di tengah-tengah perang, harapan sekecil apapun pasti akan dicari dan dipegang sebagai tempat bertumpunya kekuatan untuk hidup. Begitu pula dengan kelompok kecil yang dipimpin Joana, seorang perawat di usia awal dua puluhan. Bersama seorang lelaki pembuat sepatu, seorang anak lelaki berusia 6 tahun yang yatim piatu, seorang gadis buta, dan seorang wanita yang bertubuh besar bernama Eva, mereka berjalan di tengah hutan yang penuh salju menuju pelabuhan, tempat kapal-kapal harapan akan membawa mereka pergi dari kekejaman perang.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan seorang gadis muda bernama Emilia dan seorang anak muda Jerman bernama Florian. Awalnya Eva menolak dua orang tersebut bergabung di kelompok mereka. Tetapi Florian terluka, dan naluri kemanusiaan Joana terdesak untuk merawat pemuda itu bersama Emilia. Singkat cerita, mereka berhasil mencapai pelabuhan yang penuh sesak manusia dan barang. Mereka masih harus mengurus administrasi dan pemeriksaan bawaan sebelum diperbolehkan naik ke kapal.
Maret 10, 2016

Surga Retak




Judul Buku : Surga Retak
Penulis : Syahmedi Dean
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 488 halaman
Cetakan pertama : Juli 2013
ISBN : 9789792296327

Jangan pernah remehkan kata hati. Itulah kelemahan kau, meremehkan hati kau sendiri.

Suri tak tahu kemana Bapak akan membawa pergi dia dan Fatma, saudara kembarnya. Di tengah malam mereka meninggalkan rumah, berkendara motor bertiga meskipun Fatma dalam keadaan demam. Bagaimanalah pula nasib mereka kelak, apakah mereka bisa sekolah lagi? Bagaimana pula dengan Murad, anak lelaki yang akhir akhir ini jadi satu satunya sahabat Suri? Ah hidup memang berat, meskipun di tanah Deli yang makmur ini, hanya kaum ataslah yang kekayaannya berlimpah. Apalagi bapak hanya senang bermain judi, jarang pulang ke rumah, dan sekarang malah entah mereka kabur ke mana. Bapak berkendara seperti dikejar setan saja.

Rupanya Bapak mengajak mereka pindah ke kampung lain di Baturaja. Di sana mereka diperkenalkan kepada Tante Nur, wanita yang akhir akhir ini menempel terus dengan Bapak. Mungkin Bapak sedang jatuh cinta dengan wanita itu, meskipun ia sudah beranak satu, Rohana namanya. Meski awalnya Suri dan Fatma membenci Rohana dan Tante Nur, tapi lama kelamaan mereka sudah merasa menjadi keluarga.

Suatu hari setelah perkenalan Suri dengan Nek Gintung, seorang dukun terkenal di kampung tersebut, Suri mengetahui banyak rahasia dalam hidupnya dari wanita tua itu. Tentang bapak juga tentang masa depan Suri. Sampai takdir membawa Suri pergi melarikan diri dari kampung tersebut, meninggalkan orang orang tercintanya.

Kisah hidup Suri buat saya cukup menarik dan.. yah, amat memusingkan ((Mwahahah)). Saya capek mengamati hidup Suri yang jumpalitan nggak karu-karuan. Beruntung tokoh Suri adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya tapi juga lugu. Ia tak sungkan mengungkapkan pikiran atau perasaannya terhadap orang lain. Pandai bergaul dengan orang baru, dan hampir selalu mengingat nasihat nasihat kebaikan dari ibunya dulu. Paras Suri pun cantik, tapi dia tidak tinggi hati bahkan selalu merasa rendah diri. Dia menghormati sekaligus membenci kehidupannya yang susah dan keras.
Februari 24, 2016

Burial Rites – Ritus-Ritus Pemakaman




Judul Buku : Burial Rites – Ritus-Ritus Pemakaman
Penulis : Hannah Kent
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : November 2014
Tebal : 416 halaman, paperback
ISBN : 9786020309064


“Kau masih beruntung aku tidak melaporkan insiden ini.”
“Aku bukan pencuri,” kataku.
“Bukan, kau pembunuh.”


Agnes Magnusdottir divonis bersalah atas pembunuhan Natan Ketilsson dan Petur Jonsson.  Menjelang hukuman matinya, Agnes dipindahkan ke Kornsà, ke rumah keluarga Jón yang seorang petugas wilayah dan istrinya Margrét. Keluarga itu pada awalnya menolak penempatan Agnes dengan keras. Bagaimana bisa mereka tinggal dengan seorang pembunuh? Apalagi ada dua anak gadis dan para pembantu, siapa yang akan menjamin keselamatan mereka?

Di awal kedatangan Agnes, suasana rumah terasa tegang. Margret sebagai nyonya rumah menyuruh Agnes untuk membantu apapun yang bisa dilakukan Agnes sebagai imbalan telah menampungnya di sana. Ternyata Agnes adalah seorang yang patuh dan pendiam. Ia amat jarang berbicara dan jika diajak berbicara, biasanya tak banyak yang terucap dari bibirnya. Satu satunya orang yang bisa membuat Agnes bercerita banyak adalah Toti, pendeta yang ditugaskan mendampingi Agnes dalam mempersiapkan hari kematiannya.

Tetapi meskipun Agnes pendiam, ia merupakan wanita yang terampil. Ia bisa melakukan banyak hal, mulai dari menyabit rumput hingga membuat sosis. Karena itu Margret benar benar terbantu oleh kehadiran Agnes apalagi kesehatan Margret memang sedang tidak bagus, batuknya parah dan berdarah, terlebih kedua anak Margret, Lauga dan Steina, belum sepatuh dan secekatan Agnes. 
Agustus 18, 2015

Resensi Halaman Terakhir dan Wawancara bersama Yudhi Herwibowo






Judul Buku : Halaman Terakhir
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Noura Books
Tebal : 448 halaman, paperback
Cetakan pertama : Februari 2015
ISBN : 9786027816657


Adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik


Pertama kali saya membaca Untung Surapati karya Mas Yudhi, saya hampir tak bisa berhenti membacanya. Menurut saya, Mas Yudhi cakap sekali menyusun cerita yang berdasarkan sejarah. Alurnya mengalir dengan apik dan lancar, seakan akan kita ikut ada di sana menyaksikan kisahnya. Maka ketika ia menerbitkan satu lagi bukunya yang berhubungan dengan sejarah, saya langsung memasukkannya ke dalam daftar baca.

Halaman terakhir menceritakan tentang Hoegeng, mantan Kapolri yang punya riwayat membanggakan. Ada kisah- kisah yang belum selesai saat Hoegeng lengser dari jabatan Kapolri, tetapi ada dua yang merupakan kasus besar yaitu Sum Kuning dan Cahaya. Sum kuning merupakan kasus pemerkosaan seorang gadis penjual telur di Yogyakarta, sedangkan Cahaya merupakan kasus penyelundupan mobil-mobil mahal ke Indonesia.

Sebagai Kapolri, Hoegeng mengikuti perkembangan kasus Sum meski tempat kejadian berjarak ratusan kilometer dari markas besarnya. Sum mengaku telah diperkosa di dalam mobil kombi merah oleh empat orang pemuda. Tetapi polisi setempat mencoba menutup nutupi kasus ini, bahkan mengambil kambing hitam sebagai pelakunya. Desas desus mulai bermunculan, banyak pihak yang menyebutkan bahwa polisi berpura pura menutup mata karena salah satu tersangka memiliki hubungan kekeluargaan dengan seorang Jenderal besar. Apa benar demikian?
Maret 18, 2015

Out of The Easy






Judul Buku : Out of The Easy
Penulis : Ruta Sepetys
Tebal : 288 halaman
ISBN : 9781101607800


Decisions, they shape our destiny


Out of the Easy adalah buku kedua Ruta yang saya baca. Menceritakan kehidupan Jo, gadis cerdas yang bekerja di rumah bordil dan tinggal di sebuah toko buku. Meski ia memiliki ibu, tetapi ia jauh lebih akrab dengan Willie, Sang Induk semang dari rumah bordil tempatnya bekerja. Eits jangan salah paham, Jo bukan bekerja sebagai pelacur, tetapi ia bertugas membersihkan kamar kamar di sana. Justru ibunya yang menjadi pelacur di tempat tersebut.


Some things just won’t go away, no matter how hard you scrub


Suatu hari, Jo melayani seorang pembeli di toko buku. Pembeli itu adalah seorang pria tampan dan ramah. Cara bicaranya sopan dan dilihat dari cara berpakaiannya, jelas ia adalah seorang yang kaya. Jo begitu terkesan dengan lelaki itu, sampai ia membayangkan bahwa mungkinkah kalau lelaki itu ayah kandungnya?

Keesokan harinya Jo menemukan berita mengejutkan. Si Lelaki baik hati semalam meninggal karena serangan jantung. Jo sangat kaget dan curiga kalau Si lelaki meninggal secara tidak wajar. Polisi kemudian menyelidiki kasus tersebut dan yang lebih mengejutkan adalah Jo menemukan jam tangan lelaki itu di kamar ibunya, padahal Ibunya kemudian malah kabur ke luar kota bersama Cincinnati, seorang buronan yang terkenal memiliki bisnis kotor.

Sementara Jo berkutat dalam misteri Si Lelaki Tampan, di lain hal ia juga sedang berusaha agar bisa kuliah. Hal yang sulit meski nilai pelajarannya memuaskan, tetapi ia tidak punya uang. Terlebih, kampus mana yang mau menerima seorang anak pelacur dan bekerja di rumah bordil?  Lalu, bagaimana misteri kematian Si Lelaki akan terungkap?
Februari 27, 2015

All the Light We Cannot See






Judul Buku :  All the Light We Cannot See
Penulis : Anthony Doerr
Tebal : 544 halaman
ISBN : 9781476746609
Awards : National Book Award Nominee for Fiction (2014), Goodreads Choice Awards (2014), ALA Alex Award (2015)


Only through the hottest fires, whispers the radio, can purification be achieved. Only through the harshest tests can God’s chosen rise.


Marie-Laure tiba tiba mengalami kebutaan, kongenital katarak dan tak dapat disembuhkan, vonis dokter. Gadis kecil yang telah kehilangan ibunya itu jadi semakin lekat dengan ayahnya yang seorang pegawai di Natural history Museum di Paris. Sang Ayah bertugas memegang kunci dari seluruh pintu yang ada di museum tersebut, sehingga setiap pagi hari, ia selalu sudah harus siap di ruangannya untuk menyalurkan kunci kunci kepada karyawan karyawan lain di berbagai divisi. Sambil menunggu Sang ayah bekerja, Marie Laure biasanya pergi ke berbagai ruang di museum yang sudah seperti rumah keduanya tersebut. Mulai dari taman sampai ke ruangan para kurator, ia gemar menanyakan banyak hal dan mencari tahu hal baru meskipun penglihatannya tak dapat digunakan. Ia mulai belajar menajamkan indera indera lainnya, lewat sentuhan ia mempelajari bentuk, lewat pendengaran ia mempelajari perbedaan suara. Sang ayah juga mendidik anaknya dengan kasih sayang dan mengajarkan kemandirian. Ia membuat miniatur kota lengkap dengan presisinya, sehingga Marie dapat belajar menjelajahi kota tanpa bantuan orang lain. Hal ini sulit dilakukan di awal, tetapi kelamaan Marie mulai mengerti mengenai detail dan berani melakukannya.

Suatu hari, sang ayah diberi tugas untuk menyimpan sebuah batu antik milik museum. Sebenarnya ada 4 orang yang diberikan batu yang sama, 3 di antaranya memegang replika dan salah satunya memegang batu yang sebenarnya. Tidak ada yang tahu yang mana batu yang asli, semuanya harus berusaha menjaga batu yang mereka terima seakan akan itu batu asli. Batu itu terkenal akan kutukannya. Ia akan membiarkan orang yang memilikinya hidup abadi, tetapi orang orang disekitarnya, orang orang yang ia sayangi akan meninggalkannya satu demi satu. Marie dulu pernah mendengar kutukan ini dan berharap ayahnya jauh jauh dari batu tersebut, sehingga ketika sang ayah mendapat tugas tersebut, Sang ayah merahasiakannya dari Marie.
Januari 16, 2015

Juliet





Judul buku : Juliet
Penulis : Anne Fortier
Penerjemah  : Linda Boentaram
Penerbit :  Qanita
Cetakan pertama : 2012
Tebal : 716 halaman, paperback
ISBN : 978-602-9225-38-9

Buku bantal pertama di tahun 2015!

Well, sebenarnya buku ini sudah 2 tahun lebih bercokol di lemari saya, melambai lambai meminta saya membuka halamannya. Tapi karena beberapa review mengatakan kalau buku ini kurang bagus, akhirnya nggak saya ambil ambil deh, padahal mah penasaran juga ceritanya seperti apa. 


“Jangan meremehkan kekuatan peristiwa yang terjadi di zaman dahulu”- 47


Jules dan Janice adalah saudari kembar yang dibesarkan oleh Bibi Rose, bibi mereka. Ketika Bibi Rose meninggal, sebuah wasiat disampaikan, bahwa Janicelah yang mendapatkan rumah berserta isinya sedangkan Jules tidak dapat apa apa. Ah, kecuali sebuah surat yang berisi pesan agar ia pergi ke Sienna dan pergi ke sebuah bank di Sienna untuk membuka brankas milik mendiang ibunya yang disimpan di sana.
Oktober 30, 2014

Between Shades of Grey






Judul Buku :  Between Shades of Grey
Penulis : Ruta Sepetys



“Andrius, I'm...scared."
He stopped and turned to me. "No. Don't be scared. Don't give them anything Lina, not even your fear.”


Hidup Lina dan keluarganya berubah hanya dalam hitungan menit. Ketika tentara Rusia menyerbu kotanya dan menangkap para warga termasuk ia, ibunya dan Jonas, adiknya, ketika itu pula kehidupan mereka terampas. Mereka diperbudak oleh tentara Rusia bersama puluhan, bahkan ratusan warga Lithuania berkendara di kereta kereta, berdesak desakan selama berhari hari tanpa diberi makan atau minum, bahkan Lina dan keluarganya menempati kereta ternak.

Dengan sedikit ransum roti perhari, mereka harus berkerja keras setiap hari bahkan saat musim dingin tiba. Menanam bit, kentang, menebang pohon, membuat sepatu dan berbagai pekerjaan kasar lainnya mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan tentara Rusia. Semangat hidup para tahanan ini menipis, mereka tidak merasa berbuat salah, mereka menjadi korban kekejaman Stalin yang kejam bersama aturan aturannya dalam Perang Dunia II. Satu persatu meninggal, entah karena sakit atau hilang kewarasannya lalu ditembak mati oleh tentara biadab itu. Di saat seperti ini, yang Lina harapkan adalah kebebasan. Apakah ayahnya akan datang membebaskannya? Apakah ia sendiri yang mampu membebaskan diri?
Maret 27, 2014

The Reader





Judul Buku : The Reader
Penulis : Bernhard Schlink

Michael Berg yang berusia lima belas tahun mungkin tidak pernah menyangka bahwa acara jalan jalannya di suatu ketika akan mengantarkannya kepada sebuah rasa bernama cinta. Hanna, nama wanita itu, berusia dua kali lipat usia Michael, namun apalah arti usia jika hati sudah berkata iya? Maka hari hari Michael selanjutnya diisi dengan kebahagiaan ala remaja yang sedang jatuh cinta. Uniknya, selain hubungan fisik yang intim, Michael juga menjadi pembaca cerita yang handal bagi Hanna. Sayangnya kisah cinta mereka sering kisruh sampai suatu ketika Hanna pergi tanpa pamit dari Michael.

Selang bertahun tahun kemudian, Michael kembali menjumpai Hanna dalam situasi yang sama sekali berbeda. Setelah gagal dengan kisah cinta lain dan juga dengan pernikahannya, Michael menyibukkan diri dalam bidang akademis, yaitu jalur hukum. Dalam suatu sidang, ia melihat Hanna sebagai seorang terdakwa dari kejahatan Genosida yang  dilakukannya saat menjadi anggota SS, tentara asuhan Hitler.
Februari 27, 2014

Pulang




Judul Buku : Pulang
Penulis : Leila S. Chudori
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan Pertama : Desember 2012
Tebal : 464 halaman, paperback
ISBN : 978-979-91-0515-8

Pulang adalah tempat ke mana hatimu berlabuh. Saya sering mendengar ungkapan ungkapan melankolis yang berhubungan dengan 'kepulangan'. Tetapi ketika itu dibawa ke dalam sebuah cerita novel, saya jarang terkesima, kecuali kali ini. Pulang yang diceritakan dengan latar sejarah pergolakan bangsa Indonesia pada tahun 1965 dan 1998.

Dimas Suryo adalah salah seorang wartawan di Kantor Berita Nusantara yang dikirim ke luar negeri oleh kantornya untuk menghadiri pertemuan wartawan internasional. Yang tidak Dimas ketahui adalah, kepergiannya itu berbarengan dengan memuncaknya konflik ekstremis dan pemerintah yang meletus pada September 1965. Sejak peristiwa itu, Dimas dan kawan kawannya tidak dapat pulang ke Indonesia. 

Oktober 30, 2013

Sejarah Singkat Traktor dalam Bahasa Ukraina



Judul Buku : A Short History of Tractors in Ukrainian - Sejarah Singkat Traktor dalam Bahasa Ukraina
Penulis : Marina Lewycka
Alih Bahasa : Gita Yuliani K.
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Februari 2008
Tebal : 416 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-3540-1
Finalis Booker Prize 2005

Sebelum saya menceritakan sedikit sinopsis buku ini, mari kita bahas terlebih dulu pemilihan judul dan cover bukunya yang sederhana.

Sebelum membeli buku ini, saya sudah beberapa kali melihatnya di obralan Gramedia, dibandrol dengan harga yang murah, tapi saya selalu melewatkan buku ini tanpa membaca sinopsis cerita dibelakang buku. Sampai suatu hari, saya melihat update-an teman di Goodreads tentang buku ini, maka berkelanalah saya di sana, ngublek satu demi satu review yang ada dan kagetlah saya. Ternyata ini novel, bukan nonfiksi seperti yang selama ini saya pikirkan.

Di obralan berikutnya, saya kembali menjumpai buku ini. Tanpa ragu, saya ambil deh satu. Lama teronggok di timbunan, san event Baca bareng BBI dengan tema Man Booker Prize membuat saya tergelitik untuk membaca novel ini.

Mei 31, 2013

Fiksi Lotus (Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia) Vol.1


Judul Buku :  Fiksi Lotus (Kumpulan Cerita Pendek Klasik Dunia) Vol.1
Penerjemah : Maggie Tiojakin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 184 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8353-2




Cerita klasik adalah cerita yang tidak kenal batasan waktu (Maggie Tiojakin, Fiksi Lotus Hal viii). Tetapi karya klasik terkadang menjadi momok bacaan yang cukup menakutkan bagi sebagian besar orang. Bukan karena isi ceritanya, tetapi lebih sering karena bahasa yang dipakai untuk menuturkan-lah yang cukup njelimet sampai kadang membuat pembaca lelah.

Mungkin itu yang mendasari Maggi Tiojakin begitu ingin mengenalkan karya klasik yang sederhana bagi para pembaca. Tentu selain alasan bahwa masih ada banyak karya klasik yang berupa cerpen yang belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sehingga cukup sedikit yang mengetahui siapa saja Tokoh-Tokoh sastra klasik Dunia.

Melalui Fiksi Lotus Volume pertama, kita akan diajak mengapung, melayang hingga tenggelam dalam keunikan karya klasik. Ada 14 cerita pendek dalam buku ini yang masing-masing ditulis oleh seorang sastrawan klasik dunia yang bukan tidak mungkin namanya baru Anda kenal beberapa di buku ini.

Teka-teki adalah cerita pembuka pertama buku ini. Ditulis oleh Walter De La Mare, bercerita tentang kisah para cucu yang tinggal di rumah Neneknya. Rumah tua itu memiliki satu ruangan yang terlarang untuk dimasuki. Pesan moral cerita ini buat saya, bahwa terkadang menaati pesan orang yang lebih tua bisa menyelamatkanmu dari bahaya.

Cerita kedua adalah Ramuan Cinta yang ditulis oleh John Collier, sastrawan asal Inggris. Bercerita tentang seorang lelaki yang berniat membeli ramuan cinta untuk kekasih idamannya. Ada banyak jalan pintas menuju keberhasilan, tetapi tentu saja harga yang harus dibayar tanpa kita sadari sebenarnya sangat mahal.
 
Bjornstjerne Bjornson

Sang Ayah adalah cerita ketiga yaitu dari Bjornstjerne Bjornson, sastrawan yang pernah memenangkan Nobel Sastra tahun 1903. Tentang seorang Ayah yang seringkali menjadi perwakilan kisah dari apa yang dilakukan orang tua untuk anak-anaknya. Hingga akhirnya Sang Anak memberikan pelajaran berharga untuk orang tuanya, meski itu yang terakhir kalinya.




Pemberian Sang Magi dari O. Henry adalah cerita keempat di buku ini. Seperti cirri khas kisah-kisahnya, kali ini ia menceritakan sepasang suami isteri, kado natal dan harta berharga dalam twist ending yang menghanyutkan.

Menembus Batas karya Saki adalah cerita yang saya suka di buku ini. Bagaimana kisah dua orang yang berseteru dari lahir sampai dewasa, sampai turun – temurun ke anak-anaknya. Meski endingnya sempat membahagiakan, tak urung saya tersenyum kecut membaca paragraf penutup kisahnya.

Meski sejauh ini ada cerita-cerita yang gampang dinikmati, tetapi Sang Komandan milik Stephen Crane masih sulit saya ambil inti dan maksud moral ceritanya.

Ernest Hemingway

Siapa yang tak tahu Ernest Hemingway? Kali ini dia hadir dalam kisah para pelayan café dalam kisah Persinggahan Malam. Di cerita ini ia menggambarkan bagaimana pandangan dua orang yang memiliki usia dan pengalaman beda juga memandang cara hidup di dunia ini dengan berbeda pula.




Gegap Gempita milik Anton Chekov menjadi kisah selanjutnya di buku ini. Cerita klasik tak perlu selalu serius, sebab kali ini kita akan dihibur oleh Mitya Kuldarov dengan kelucuannya dalam membaca sebuah berita di Koran dari sudut pandang yang lain.

Charles milik Shirley Jackson adalah kisah yang unik menurut saya, meskipun sebenarnya sudah bisa ditebak endingnya. Tentang seorang bocah lelaki yang baru masuk sekolah TK dan memiliki teman yang super nakal bernama Charles.

Dering Telepon dari Dorothy Parker membuat saya tersenyum-senyum saat membaca. Bukan, bukan karena cerita komedi, tapi kisah ini benar-benar pernah saya rasakan saat masih berpacaran dulu. Tentang seorang gadis yang menunggu telepon dari cowok pujannya. Ya, jatuh cinta memang membuat yang dulu begitu menawan malah sekarang menjadi agak konyol jika dipikir-pikir lagi.

Berikutnya masih ada Pesan Sang Kaisar (Franz Kafka), Republick (Naguib Mahfouz) dan Menjelang Fajar (Jean-Paul Sartre) yang bisa Anda nikmati di buku ini.

W. Somerset Maugham
Sebagai kisah penutup adalah kisah lainnya yang saya suka dengan judul Kalung Mutiara karya W. Somerset Maugham. Penulis asal Inggris ini bercerita tentang kalung mutiara yang dikenakan seorang pelayan wanita saat diundang makan malam di rumah majikannya. Cerita yang berpotensi menjadi cerita detektif ini memiliki keunikan karena ia cerita di dalam rangkaian cerita yang dikisahkan seseorang.



Buat saya, cerpen adalah cara yang mudah menikmati sebuah bacaan. Meski terkadang ada juga cerpen yang membuat saya pusing memikirkan apa inti ceritanya seperti dalam kasus buku ini adalah pada kisah Sang Komandan dan Menjelang Fajar. Cerita kedua ini malah menghabiskan cukup banyak halaman sehingga membuat saya agak capek juga menikmatinya.

Menulis cerpen jauh lebih susah dari yang dulu pernah saya bayangkan. Penulisnya harus mahir memilih-memadatkan-mengakhiri sebuah kisah dengan kesan dan cirri khasnya yang unik. Demikian pula yang ada di buku ini, semua penulisnya seakan memiliki sidik cerita yang membedakan gaya kisahnya antara satu dengan yang lain.

Untuk Volume satu ini, saya rasa 4 bintang layak disematkan karena membuat saya jauh lebih mudah menikmati sebuah karya sastra klasik :)


Posting ini dalam rangka Baca Bareng BBI dengan tema Kumcer :)

April 29, 2013

Entrok




Judul Buku :  Entrok
Penulis : Okky Madasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : April, 2010
Tebal : 288 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-5589-8

Membaca beberapa review buku ini di berbagai blog atau di situs goodreads membuat saya tertarik membeli buku ini saat ada diskon yang diberikan Gramedia. Ini buku tentang perjuangan dua orang, ibu dan anak. Perjuangan mereka sebagai manusia dan sebagai wanita, pada era yang bertautan tapi dalam sudut pandang yang berbeda.


Cerita dimulai dari keinginan Marni, seorang gadis desa yang mulai beranjak dewasa, untuk memiliki sebuah entrok (Bra/BH) seperti punya sepupunya. Kehidupan saat itu sangat sulit, terutama untuk Marni dan ibunya. Jangankan untuk membeli entrok, untuk makan saja sudah pas-pasan. Karena niat dan keinginan Marni sangat besar, maka ia memutuskan untuk ikut membantu ibunya menjadi buruh pengupas kulit singkong di pasar. Tetapi lazimnya saat itu, buruh wanita tidak pernah diupah dengan uang, mereka selalu diupah dengan bahan makanan, yaitu singkong. Berputarlah otak Marni untuk mencari akal, bagaimana cara ia mendapatkan upah berupa uang, bukan melulu singkong. Ide didapat, ia akan bekerja menjadi buruh panggul, yang membantu membawakan belanjaan orang-orang dari dalam pasar ke dokar. Dari pekerjaan itu, Marni mulai mengumpulkan uang dan berhasil membeli entrok pertamanya. Bahagianya bertambah karena ternyata simpanannya masih sisa, yang kemudian ia gunakan sebagai modal dagang sayur-sayuran ke rumah penduduk sehingga mereka tidak perlu repot-repot ke pasar untuk berbelanja.

Marni kemudian dinikahkan dengan Teja, seorang kenalannya di pasar yang juga buruh panggul. Bersama Teja mereka memiliki seorang putri yang diberi nama Rahayu. Semakin dewasanya Rahayu, kehidupan Marni pun makin sukses. Marni yang semula hanya berjualan sayur mayur menjadi tukang kredit perkakas rumah tangga hingga ia mulai meminjamkan uang kepada orang-orang. Pengetahuan Rahayu yang semakin luas terutama tentang agama membuat Rahayu sering berselisih paham dengan Ibunya, entah karena kebiasaan ibunya memuja Eyang Bumi atau karena cap ’lintah darat’ yang diberikan orang-orang, atau karena Ibunya yang tak mengenal Allah.

Tekad kuat Rahayu untuk menjauh dari kehidupan Ibunya dibuktikan dengan meneruskan studi di Jogja, meninggalkan kampung halaman (suatu daerah di Magetan) berharap menemukan kebebasan di sana. Sementara Rahayu kuliah, kehidupan Marni semakin penuh liku-liku. Marni mampu membesarkan rumahnya, membeli televisi, bahkan mobil pick up, tapi tetangga-tetangganya menganggap Marni sukses karena pesugihan bukan karena Marni pandai mengolah modal. Sedangkan aparat Tentara dan pemerintah tak juga membiarkan Marni bernafas lega, setiap dua minggu harus ada ’upeti’ yang dibayar untuk keamanan. Setiap akan ada pemilu, Marni harus menyumbang uang dalam jumlah banyak untuk kampanye partai beringin jika tidak ingin dicap sebagai PKI.

Sementara itu di Jogja, Rahayu semakin mempelajari agama Islam dengan mendalam. Ia juga jatuh cinta dengan Amri, dosen agamanya yang kemudian kelak menjadi suaminya. Mereka menikah di kampung halaman Rahayu, acaranya sederhana, meski sebenarnya Marni sempat melarang Rahayu menikah dengan Amri, karena ternyata Rahayu hanya akan menjadi istri kedua.


”Menjadi anak sekolahan juga makin membuatnya tidak tersentuh. Dia merasa paling pintar sendiri, paling benar. Kok menikah sama suami orang bisa dianggap benar?”-Hal.166


Setelah menikah, Rahayu dan Amri mengabdikan diri di sebuah pondok pesantren milik seorang Kyai. Semangat keislaman yang mereka punya ditularkan kepada anak-anak yang bersekolah di sana. Seakan tak peduli dengan dunia luar, sampai suatu hari mereka ’dituntut’ kembali terjun ke masyarakat. Hidup dengan tragedi, demikian pula dengan Marni yang hidupnya makin tak tentu.

Sampai salah satu di antara ibu dan anak itu putus asa dan hampir menjadi gila...

Sebuah cerita yang secara keseluruhan menurut saya, diceritakan dengan apik. Dua tokoh utama dalam cerita ini diceritakan secara bergantian dengan peralihan peran yang halus dan jelas. Terutama karena diberi batasan bab-babnya dengan dituliskan tahun kejadian dalam cerita tersebut.

Membaca kisah Marni dalam buku ini membuat saya kagum bagaimana pola pikir Marni sedemikian teratur sehingga ia mampu mengubah dirinya yang hanya anak seorang melarat berubah menjadi seorang wanita yang paling kaya dan disegani di kampungnya. Pun meski ia dituduh mencari pesugihan, menjadi lintah darat, bahkan oleh anaknya sendiri, ia tetap mempertahankan apa yang selama ini ia lakukan. Saat Marni dipalak oleh aparat tentara dan dari pemerintahan pun ia melawan, hanya suaminya saja yang seperti kerbau dicocok hidungnya, mengiyakan semua kemauan tentara tersebut. Marni di kisah ini diceritakan sebagai wanita yang mempertahankan dan memperjuangkan keinginannya. Kekuatannya ini tidak lantas menjadikan Marni seorang wanita ’super’, di bab lain juga diceritakan bagaimana ia sebagai wanita dan manusia biasa berkeluh kesah dengan keadaannya saat itu.

Sedangkan Rahayu, lahir dalam keadaan yang berkecukupan dan dilimpahi pendidikan menjadikannya wanita yang lebih modern. Sayang, ia malah menjelek-jelekkan ibunya sendiri alih-alih pelan-pelan memberitahu ibunya secara baik-baik. Yang menjadi kelemahan buku ini menurut saya ada di kisah cinta Rahayu dengan Amri, dengan ending yang seakan dipaksakan agar tetap berkesesuaian dengan masa saat itu. Penggunaan entrok sebagai judul buku ini juga kurang sesuai karena entrok hanya diceritakan di awal-awal cerita, tidak secara keseluruhan. Kecuali bila entrok dijadikan ’simbolisme’ wanita sebagai tokoh utama dalam buku ini.

Membaca buku ini mengingatkan saya akan Magetan, ya, kebetulan kampung halaman penulis sama dengan kampung halaman saya. Lokasi-lokasi khusus seperti Pasar Gede, jembatan Madiun, Koramil Sukomoro, markas tentara di Magetan, meski saya mengenalnya dalam versi ’modern’ tapi toh tempatnya tetap sama. Sehingga saya tidak terlalu kesulitan membayangkan isi cerita, kebiasaan penduduknya, juga adat masyarakatnya.

Ini memang bukan salah satu buku dengan genre favorit saya, tapi buku ini menarik untuk dibaca terutama mengenai kehidupan masyarakat kita yang lalu. Selamat membaca :)

 Posting ini dalam rangka Baca bareng BBI Bulan April dengan tema perempuan :D

Agustus 31, 2012

Therese Raquin



Judul Buku : Therese Raquin
Penulis : Émile Zola
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Agustus 2011
Tebal : 336 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-7436-3


Ini adalah salah satu buku yang termasuk ke dalam daftar 1001 books You Must Read before You Die, dan ada di posisi nomor 864 di kelompok buku-buku tahun 1800-an. Ceritanya di mulai di sebuah selasar du Pont-Neuf di kota Paris, di sebuah toko Peralatan Menjahit milik seorang wnaita bernama Therese Raquin. Sebenarnya toko itu milik seorang wanita bernama Mme Raquin, mantan penjual peralatan menjahit dari Vernon. Mme Raquin memiliki seorang putera yang sakit-sakitan dan seorang keponakan perempuan yang bernama Therese.

Suatu hari ketika mereka semua masih tinggal di Vermon, Si Bibi yang sangat mengkhawatirkan kesehatan anak laki-lakinya yang bernama Camille, memikirkan bahwa umurnya tak akan panjang. Karena itu ia berencana untuk menikahkan Therese dengan Camille, agar anak lelakinya itu berada di tangan seorang yang sudah terjamin akan merawatnya dengan baik. Therese tentu tak bisa menolak, ia sudah behutang budi seluruh hidupnya terhadap kebaikan Si Bibi, meski ia tak suka dengan Camille, mau tak mau ia mengiyakan pernikahan tersebut.

parisenimages.fr

Setelah menikah, mereka dan Mme Raquin pindah ke sebuah toko kecil di selasar du Pont-Neuf, dua wanita ini mengurus toko peralatan menjahit dan Camille mendapatkan pekerjaan di Kantor Kereta Api Orleans. Hidup mereka berjalan biasa-biasa saja dan cenderung monoton, sampai suatu hari Camille mengajak seorang teman kerja pulang ke rumah kiosnya. Laurent, nama temannya, memiliki paras yang khas, tubuh yang kekar dan terlihat lebih perkasa dibandingkan Camille. 


 
Sejak pertama kali melihat lelaki itu, Therese merasakan pijar-pijar kehidupan mulai memasuki hari-harinya. Sebelumnya memang ia selalu hidup dalam kemuraman, raut wajah yang dingin, kaku, seakan sebenarnya ingin kabur dari keluarga itu, tetapi setelah Laurent mulai sering mengunjungi rumah kios, Therese yakin ia mulai jatuh cinta terhadap teman suaminya.

Laurent sebenarnya tidak terlalu menyukai Therese, tapi toh baginya wanita itu bisa memuaskan gairahnya secara gratis, jadi ia tidak menolak perselingkuhan yang kemudian dijalankan mereka berdua diam-diam. Lagipula perhatian Mme terhadapnya dan persahabatan yang diberikan Camille membuat Laurent benar-benar menikmati keuntungan yang bisa sekaligus diperolehnya. Sampai suatu hari, Laurent memutuskan akan membunuh Camille agar ia bisa mendapatkan Therese seutuhnya.

Singkat cerita di suatu sore, Therese, Laurent dan Camille berjalan-jalan dan memutuskan akan naik perahu. Di sinilah kemudian tragedi itu berawal, kematian Camille dan kisah-kisah berikutnya yang tak terbayangkan.

Buku setebal 336 halaman ini secara langsung mengaduk-aduk emosi saya sebagai pembaca. Kembali ke Paris abad 18 dimana suasana suram masih terasa akibat adanya Revolusi Perancis di tahun 1789-an. Ditambah isi buku ini yang minta ampun sisi psikologisnya dijabarkan dengan rinci sampai-sampai pembaca merasa benar-benar mengetahui isi kepala si tokoh utamanya.

Kalau saya simpulkan, semua tokoh utama dalam cerita ini sangat egois, baik Camille, Mme Raquin, Therese dan terutama Laurent yang membuat pembaca sebal setengah mati membayangkan orang-orang ini berada dalam satu lingkaran menyesatkan satu sama lain. Tetapi kekesalan itu yang membuat saya menyadari (akhirnya) bahwa penulis benar-benar mampu menceritakan sisi psikologis tokoh-tokoh tersebut dengan baik. Tak jarang memang saya sempat merasa bosan karena ada banyak narasi panjang yang bertebaran dalam buku ini, padahal saya tipe pembaca yang lebih suka menarik kesimpulan sendiri dari dialog-dialog tokohnya.

Saya akan bercerita sedikit tentang tokoh utama kita, Therese, yang memiliki kecenderungan untuk bertindak teratur, hati-hati dan rapi. Wanita ini mampu menutupi perselingkuhannya bersama Laurent dengan rapi dan sempurna. Ia bisa memamerkan tampang sedih atau suramnya padahal dalam hati ia sedang gembira, demikian pula sebaliknya. Nyebelin juga sih mbayanginnya, kenapa dia nggak jujur aja, apa adanya gitu. Kalau suka, ya bilang suka, kalau nggak suka ya bilang nggak suka. Yah, tapi memang serba salah juga kali ya, di satu sisi dia nggak suka dengan kelakuan Bibi dan sepupunya, tapi di sisi lain ia merasa punya utang budi pada mereka yang telah memeliharanya.

Therese Raquin dipublikasikan pertama kali tahun 1867 dalam bentuk serial di journal L'Artiste dan diterbitkan dalam bentuk buku pada Bulan Desember tahun yang sama. Karya Émile Zola yang berairan naturalism memiliki kejujuran tentang kerasnya kehidupan, termasuk kemiskinan, rasisme, prasangka, kekerasan, penyakit, korupsi, prostitusi dan sebagainya. Akibatnya, penulis naturalistik sering dikritik karena terlalu fokus pada manusia dan penderitaannya. Karena itulah di awal buku Therese Raquin ini ada pendahuluan yang diberikan penulis kepada pembacanya agar tidak kaget dengan bahasa bahasa dan keterbukaan yang ada dalam cerita. Hal ini pula yang membuat saya yakin bahwa buku ini memang layak masuk ke dalam daftar 1001 Books You Must Read before You Die.

 
Therese Raquin ini juga sedang dibuat versi filmnya dengan Elizabeth Olsen sebagai Therese,  Tom Felton sebagai Camille dan Oscar Isaac sebagai Laurent. Tak sabar membaca bukunya? Mungkin Anda bisa menunggu filmnya beredar lalu menontonnya dulu. :)

crushable.com



Diposting dalam rangka posting bareng Blogger Buku Indonesia untuk 1001 Books You Must Read before You Die.


Salam,

Salam,