Slide Show

Tampilkan postingan dengan label E. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label E. Tampilkan semua postingan
Maret 20, 2023

Extremely Loud and Incredibly Close

 



Judul buku : Extremely Loud and Incredibly Close

Penulis : Jonathan Safran Foer

Cover&Ilustrasi : Penguin Books

Penerjemah : Antie Nugrahani

Penerbit : Mahda Books

Tahun terbit : 2010

Tebal : 430  halaman

ISBN : 978-979-19926-3-3


Aku berpikir bahwa jika kau menghitung semuanya -dari lubang kunci sepeda hingga tingkap di atap hingga wadah manset- mungkin ada sekitar 18 lubang kunci untuk setiap orang di New York City, yang berarti ada sekitar 162 juta lubang kunci, yang berarti sejurang penuh lubang kunci



Saya kesulitan membuat sinopsis dari buku ini. Bercerita tentang Oskar, ayahnya (yang telah meninggal dunia), ibunya (yang Oskar anggap tidak pernah bersedih atas kematian suaminya), neneknya (yang kehilangan anaknya tapi juga kehilangan suaminya), kakek (yang tidak pernah ditemui Oskar tetapi Oskar tahu kalau kakeknya pergi meninggalkan neneknya begitu saja).

Dimula dari pesan di mesin penjawab telepon yang disimpan Oskar secara rahasia dari ibunya dan neneknya. Pesan itu dari ayahnya, yang berkabar kalau ia berada di gedung WTC saat ditabrak oleh pesawat, ia baik baik saja dan akan segera diselamatkan. Tapi sang ayah tidak pernah pulang, ia hilang. 


Pemakaman dilakukan tanpa jenazah sang ayah, hanya peti kosong sebagai simbol yang membuat Oskar semakin bersedih dan merasa penasaran apa betul ayahnya telah meninggal dunia.


Secara tidak sengaja, Oskar menemukan sebuah kunci unik dalam amplop surat yang bertuliskan "Black" di kamar ayahnya. Nah, dimulailah petualangan Oskar mencari seseorang dengan nama Black yang mungkin mengetahui kunci apakah itu dan apa hubungannya dengan si ayah.

Maret 11, 2022

Everything I Never Told You

 



Judul Buku : Everything I Never Told You
Penulis : Celeste Ng
Penerbit : WF Howes Ltd
Tebal : 297 halaman (10 jam 1 menit)
Cetakan : Juni 2014, audiobook di Storytel

Lydia is dead. But they don’t know this yet

Lydia hilang. Pagi itu ketika keluarganya di meja makan siap untuk sarapan, Lydia tak kunjung muncul. Ia tak ditemukan di kamarnya, tapi barang-barangnya masih ada di tempat biasa. Dengan panik, orang tua Lydia -James dan Marilyn menghubungi sekolah, menelepon teman-teman Lydia dan melaporkan kasusnya ke polisi.

Tentu saja karena kita sudah tahu bahwa Lydia telah meninggal, kita hanya perlu menunggu jasadnya ditemukan. Sementara itu cerita bergulir bergantian dari masa lalu suami istri Lee ke masa sekarang.

Apa yang sebenarnya terjadi pada Lydia? Mengapa repot repot menceritakan masa lalu James Lee dan Marilyn? Siapa sebenarnya yang mencelakakan Lydia?

Juli 01, 2015

Escape From Mr. Lemoncello’s Library




Judul Buku : Escape From Mr. Lemoncello’s Library
Penulis : Chris Grabenstein
ISBN : 978-0-307-97496-9



It’ll be like The Hunger Games but with lots of food and no bows or arrows. - Mr. Lemoncello


Tidak ada latar cerita yang lebih membahagiakan seorang kutubuku selain di dalam perpustakaan atau toko buku. Ini juga yang membuat saya tergoda saat seorang teman, Esi, mengupdate progress bacaannya akan buku ini. Langsung saya masukkan ke dalam wishlist sambil membaca sinopsisnya. 

Kyle dan kesebelas temannya mendapatkan kesempatan untuk menginap semalam di sebuah perpustakaan yang belum dibuka. Tentu saja ini bukan perpustakaan biasa, sebab pemiliknya adalah seorang jutawan yang juga memiliki bisnis game. Jadi, iya, di dalam perpustakaan tersebut ada banyak sekali permainan,  serta tentu saja... buku, banyaak sekali buku. Jarang kan ada perpustakaan yang menggabungkan dua hal tersebut? Apalagi Kyle merupakan salah satu fans berat dari game game yang dikeluarkan perusahaan Mr.Lemoncello.

Perpustakaan itu ternyata luar biasa keren. Dan permainannya yang seru tentu saja berhadiah. Sejak itulah sebenarnya atmosfer kompetisi mulai terasa.
Februari 04, 2015

Every Day




Judul Buku : Every Day
Penulis : David Levithan
Tebal : 322 halaman
ISBN : 9780307931887


The only way I can navigate through my life is because of the 98 percent that every life has in common


Bagaimana kalau kamu setiap hari bangun di tubuh yang berbeda? Well, kalau saya sih jelas ngga pernah terbayang hal itu. Sesekali emang kayaknya seru sih ya kalau bangun tidur eh .. terus menjadi orang lain. Tapi kalau tiap hari pindah pindah tubuh.. ngga deh ya.
Tapi begitulah yang dialami A, dia bangun setiap hari di tubuh orang yang berbeda selama hidupnya. Diitung itung sih kurang lebih dia udah 16 tahun, jadi udah lebih dari 5000 orang yang pernah ia singgahi dan tak pernah sekalpun ia bangun di tubuh orang yang sama, setiap hari selalu orang yang berbeda.
September 26, 2013

Eleanor & Park





Judul Buku : Eleanor & Park
Penulis : Rainbow Rowell
Edisi : eBook, 329 halaman
Penerbit : Orion Books
ISBN : 978-1-4091-1633-2

Kamu pernah jatuh cinta?

Siapa dia yang jadi cinta pertamamu?
Apa dia seorang yang tampan/cantik? Terkenal di sekolah?

Dengan nilai akademis yang bagus, postur tubuh yang menawan, jago olahraga.

Ataukah dia hanya seorang gadis/pria yang biasa saja?
Yang seringnya malah diolok-olok, entah karena tampilannya yang aneh, atau karena ada hal yang tak biasa pada dirinya.
Yang mana kisahmu?

Kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang cinta pertama. Bukan, ini bukan cinta monyet yang sekadar lalu, sekadar suka tanpa ada getar rasa yang berkelip kelip di dada. Ini perasaan yang bisa membuatmu jungkir balik seperti naik bianglala.


Gadis itu bernama Eleanor, tidak terlalu tinggi, rambutnya ikal berwarna merah. Sedangkan si anak lelaki bernama Park, dengan wajah khas Asia, postur tinggi dan jago taekwondo.

Pertemuan mereka berawal di bus sekolah, ketika duduk berdekatan lalu pelan-pelan terjalin ikatan. Park yang sering membaca komik, diam-diam sadar bahwa gadis di dekatnya itu sering mencuri-curi baca. Lama kelamaan, Park mulai meminjamkan komik-komiknya kepada Eleanor, diam-diam. Karena, entah mengapa rasanya gadis itu tidak mau terlihat dekat dengan orang lain, termasuk dia.

Di bus sekolah, cerita mereka mulai terjalin. Eleanor yang sarkastik dengan Park yang menarik. Cerita-cerita dalam komik biasanya yang mereka debatkan, X-Men, Batman, sampe Watchmen juga diobrolin X)
Ngga Cuma komik, ternyata mereka memiliki kesukaan yang sama, mendengarkan musik. Park mulai merekamkan lagu-lagu favoritnya untuk diberikan kepada Eleanor, sampai lama-lama di antara mereka tumbuhlah cinta.

Witing tresno jalaran saka kulino. Si Mbahku seringkali berpetuah. ._.

Cinta itu ada karena terbiasa. Bahasa sastranya. :p

Perjalanan cinta dua sejoli ini bukan main rumitnya, bukan dari segi cinta segi empat atau segi macam-macam. Tekanan justru muncul dari dalam diri Eleanor sendiri. Park sering merasa kalau Eleanor bersikap defensif, terkadang terlalu cuek, sarkastik, bahkan terkadang insecure dan cenderung bukan tipe ’gadis cantik nan baik hati’. Ini yang membuat Park berpikir-pikir, apakah Eleanor mampu diterima oleh keluarganya?

September 21, 2013

Enigma





Judul Buku : Enigma
Penulis : Yudhi Herwibowo
Editor : Anin Patrajuangga
Penerbit : Grasindo
Tebal : 224 halaman, paperback
ISBN : 978-602-251-192-2

Hasha, Patta, Chang, Goza, Isara dan Kurani. Empat nama pertama yang saya sebutkan adalah laki-laki, dan dua terakhir adalah perempuan.

Yogyakarta adalah kota di mana mereka semua bertemu, sebelum Kurani memutuskan pindah ke Jakarta setahun kemudian, menyisakan lima orang yang kemudian berteman sangat akrab.

Cerita ini dimulai ketika Isara menerima surrat undangan pernikahan Kurani dengan Hasha. Isara yang saat itu telah berpisah dengan suaminya, Patta, setelah mengabarkan undangan tersebut, kemudian memutuskan pergi ke Yogyakarta. Mengenang masa lalu dan mungkin menghadiri pesta pernikahan sahabatnya.

Patta yang merupakan salah satu orang kepercayaan pejabat, diam-diam masih mencintai Isara. Setengah mati ia mencoba melupakan Isara, tetapi tak pernah berhasil, meski ia tahu bahwa hanya satu lelaki yang berhasil menguasai hati Isara, yaitu Hasha.

Hasha adalah seorang penulis, ia sering menulis artikel di koran, meski nyawanya pernah hampir hilang karena satu berita yang ia kerjakan bersama rekannya, Tapi Hasha tahu, ia tidak bisa berhenti menulis. Pun jika kemudian diterbitkan dengan nama lain, agar kehidupannya tidak terancam. Ia kini fokus ke masa depan, mencintai Kurani dan menikahinya, pun jika Kurani kadang terlihat ragu dengan keputusan mereka.

Chang adalah sahabat Hasha, lelaki ini memiliki misteri yang diam-diam ia sembunyikan dari sahabat-sahabatnya ketika mereka bertemu kembali. Lalu Goza, lelaki ini adalah yang paling berandal dari semua tokoh utama dalam cerita ini, ia pembunuh bayaran. Setahun ini ia berniat berhenti dari ’orang langganan’nya yang lama, tapi suatu hari ia mendapatkan pesan kembali dari orang tersbeut, ia harus ke Yogya. Targetnya yang berikut ada di kota pelajar itu.

Lalu apa yang menyatukan mereka?
Entah bagaimana, takdir menjadikan kisah hidup mereka saling bertautan satu sama lain. Diam-diam semuanya berhubungan, kebetulan-kebetulan kecil, bayang-bayang yang singgah di alam bawah sadar seorang di antara mereka, atau terkadang hanya keinginan kuat dalam hati, membuat mereka semua setelah bertahun-tahun berlalu, kembali lagi ke kota Yogyakarta. Bukan untuk mengenang masa lalu, tetapi meneruskan jalan takdir. Bagaimana akhir cerita masing-masing kemudian? Apa yang sebenarnya menautkan mereka?

September 09, 2013

The Enormous Crocodile – Si Buaya Raksasa





Judul Buku : The Enormous Crocodile – Si Buaya Raksasa
Penulis ; Roald Dahl
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Cetakan Pertama : Mei 2006
Tebal : 64 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 979-22-2127-1

Ini adalah buku Roald Dahl penuh warna pertama yang saya baca. Iya, sepanjang cerita dnegan kertas mewah dan warna penuh di halamannya, membuat saya tidak butuh waktu lama menghabisakannya.

April 29, 2013

Entrok




Judul Buku :  Entrok
Penulis : Okky Madasari
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : April, 2010
Tebal : 288 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-5589-8

Membaca beberapa review buku ini di berbagai blog atau di situs goodreads membuat saya tertarik membeli buku ini saat ada diskon yang diberikan Gramedia. Ini buku tentang perjuangan dua orang, ibu dan anak. Perjuangan mereka sebagai manusia dan sebagai wanita, pada era yang bertautan tapi dalam sudut pandang yang berbeda.


Cerita dimulai dari keinginan Marni, seorang gadis desa yang mulai beranjak dewasa, untuk memiliki sebuah entrok (Bra/BH) seperti punya sepupunya. Kehidupan saat itu sangat sulit, terutama untuk Marni dan ibunya. Jangankan untuk membeli entrok, untuk makan saja sudah pas-pasan. Karena niat dan keinginan Marni sangat besar, maka ia memutuskan untuk ikut membantu ibunya menjadi buruh pengupas kulit singkong di pasar. Tetapi lazimnya saat itu, buruh wanita tidak pernah diupah dengan uang, mereka selalu diupah dengan bahan makanan, yaitu singkong. Berputarlah otak Marni untuk mencari akal, bagaimana cara ia mendapatkan upah berupa uang, bukan melulu singkong. Ide didapat, ia akan bekerja menjadi buruh panggul, yang membantu membawakan belanjaan orang-orang dari dalam pasar ke dokar. Dari pekerjaan itu, Marni mulai mengumpulkan uang dan berhasil membeli entrok pertamanya. Bahagianya bertambah karena ternyata simpanannya masih sisa, yang kemudian ia gunakan sebagai modal dagang sayur-sayuran ke rumah penduduk sehingga mereka tidak perlu repot-repot ke pasar untuk berbelanja.

Marni kemudian dinikahkan dengan Teja, seorang kenalannya di pasar yang juga buruh panggul. Bersama Teja mereka memiliki seorang putri yang diberi nama Rahayu. Semakin dewasanya Rahayu, kehidupan Marni pun makin sukses. Marni yang semula hanya berjualan sayur mayur menjadi tukang kredit perkakas rumah tangga hingga ia mulai meminjamkan uang kepada orang-orang. Pengetahuan Rahayu yang semakin luas terutama tentang agama membuat Rahayu sering berselisih paham dengan Ibunya, entah karena kebiasaan ibunya memuja Eyang Bumi atau karena cap ’lintah darat’ yang diberikan orang-orang, atau karena Ibunya yang tak mengenal Allah.

Tekad kuat Rahayu untuk menjauh dari kehidupan Ibunya dibuktikan dengan meneruskan studi di Jogja, meninggalkan kampung halaman (suatu daerah di Magetan) berharap menemukan kebebasan di sana. Sementara Rahayu kuliah, kehidupan Marni semakin penuh liku-liku. Marni mampu membesarkan rumahnya, membeli televisi, bahkan mobil pick up, tapi tetangga-tetangganya menganggap Marni sukses karena pesugihan bukan karena Marni pandai mengolah modal. Sedangkan aparat Tentara dan pemerintah tak juga membiarkan Marni bernafas lega, setiap dua minggu harus ada ’upeti’ yang dibayar untuk keamanan. Setiap akan ada pemilu, Marni harus menyumbang uang dalam jumlah banyak untuk kampanye partai beringin jika tidak ingin dicap sebagai PKI.

Sementara itu di Jogja, Rahayu semakin mempelajari agama Islam dengan mendalam. Ia juga jatuh cinta dengan Amri, dosen agamanya yang kemudian kelak menjadi suaminya. Mereka menikah di kampung halaman Rahayu, acaranya sederhana, meski sebenarnya Marni sempat melarang Rahayu menikah dengan Amri, karena ternyata Rahayu hanya akan menjadi istri kedua.


”Menjadi anak sekolahan juga makin membuatnya tidak tersentuh. Dia merasa paling pintar sendiri, paling benar. Kok menikah sama suami orang bisa dianggap benar?”-Hal.166


Setelah menikah, Rahayu dan Amri mengabdikan diri di sebuah pondok pesantren milik seorang Kyai. Semangat keislaman yang mereka punya ditularkan kepada anak-anak yang bersekolah di sana. Seakan tak peduli dengan dunia luar, sampai suatu hari mereka ’dituntut’ kembali terjun ke masyarakat. Hidup dengan tragedi, demikian pula dengan Marni yang hidupnya makin tak tentu.

Sampai salah satu di antara ibu dan anak itu putus asa dan hampir menjadi gila...

Sebuah cerita yang secara keseluruhan menurut saya, diceritakan dengan apik. Dua tokoh utama dalam cerita ini diceritakan secara bergantian dengan peralihan peran yang halus dan jelas. Terutama karena diberi batasan bab-babnya dengan dituliskan tahun kejadian dalam cerita tersebut.

Membaca kisah Marni dalam buku ini membuat saya kagum bagaimana pola pikir Marni sedemikian teratur sehingga ia mampu mengubah dirinya yang hanya anak seorang melarat berubah menjadi seorang wanita yang paling kaya dan disegani di kampungnya. Pun meski ia dituduh mencari pesugihan, menjadi lintah darat, bahkan oleh anaknya sendiri, ia tetap mempertahankan apa yang selama ini ia lakukan. Saat Marni dipalak oleh aparat tentara dan dari pemerintahan pun ia melawan, hanya suaminya saja yang seperti kerbau dicocok hidungnya, mengiyakan semua kemauan tentara tersebut. Marni di kisah ini diceritakan sebagai wanita yang mempertahankan dan memperjuangkan keinginannya. Kekuatannya ini tidak lantas menjadikan Marni seorang wanita ’super’, di bab lain juga diceritakan bagaimana ia sebagai wanita dan manusia biasa berkeluh kesah dengan keadaannya saat itu.

Sedangkan Rahayu, lahir dalam keadaan yang berkecukupan dan dilimpahi pendidikan menjadikannya wanita yang lebih modern. Sayang, ia malah menjelek-jelekkan ibunya sendiri alih-alih pelan-pelan memberitahu ibunya secara baik-baik. Yang menjadi kelemahan buku ini menurut saya ada di kisah cinta Rahayu dengan Amri, dengan ending yang seakan dipaksakan agar tetap berkesesuaian dengan masa saat itu. Penggunaan entrok sebagai judul buku ini juga kurang sesuai karena entrok hanya diceritakan di awal-awal cerita, tidak secara keseluruhan. Kecuali bila entrok dijadikan ’simbolisme’ wanita sebagai tokoh utama dalam buku ini.

Membaca buku ini mengingatkan saya akan Magetan, ya, kebetulan kampung halaman penulis sama dengan kampung halaman saya. Lokasi-lokasi khusus seperti Pasar Gede, jembatan Madiun, Koramil Sukomoro, markas tentara di Magetan, meski saya mengenalnya dalam versi ’modern’ tapi toh tempatnya tetap sama. Sehingga saya tidak terlalu kesulitan membayangkan isi cerita, kebiasaan penduduknya, juga adat masyarakatnya.

Ini memang bukan salah satu buku dengan genre favorit saya, tapi buku ini menarik untuk dibaca terutama mengenai kehidupan masyarakat kita yang lalu. Selamat membaca :)

 Posting ini dalam rangka Baca bareng BBI Bulan April dengan tema perempuan :D

Juni 09, 2012

Xar & Vichattan Buku Tiga : Empat tubuh Statera


Judul Buku : Xar & Vichattan Buku Tiga : Empat tubuh Statera
Penulis : Bonmedo Tambunan
Penyunting : Tendy Yulianes Susanto
Penerbit : Adhika Pustaka
Cetakan Pertama : Januari 2012
ISBN : 978-979-19991-6-8
Tebal : 434 halaman, paperback



Perhatian bagi yang belum membaca buku pertama dan kedua, mohon untuk berhati-hati membaca review buku ketiga ini. Karena saya nggak mau dianggap tebar spoiler. XD

.....

....

.....

Adakah yang lebih membahagiakan selain berhasil mengembalikan keamanan cahaya dari serbuan kegelapan? Selang setelah berhasilnya para pejuang cahaya menghilangkan Khalash dan pasukannya yang mungkin terpenjara di Void, kehidupan di Xar maupun Vichattan terlihat aman kembali. Tetapi ternyata ketenangan itu tidak berlangsung lama...

Bangkitnya pasukan Kegelapan membuat Xar, Vichatta dan Para Ahli waris Cahaya cukup terkejut. Pasalnya kali ini bukan Khalash yang memimpin melainkan Corbus, mantan pemimpin Ka-Xar yang memihak kepada kegelapan. Di buku sebelumnya kekejaman Corbus telah terbukti dengan teganya ia merenggut nyawa orang yang paling mencintai dia. Kali ini kebangkitan pasukan kegelapan di bawah tangan Corbus tak urung mengkhawatirkan para pewaris Cahaya. Niat untuk menghancurkan Kuil Kegelapan pun muncul, tetapi ternyata Kuil Kegelapan tidak boleh dihancurkan.

Aneh?

Begitulah, karena bagaimanapun keseimbangan perlu ada di antara Cahaya dan Gelap. Maka bila Kuil Kegelapan dihancurkan, bukan tidak mungkin kalau cahaya juga akan ada dalam bahaya kehancuran yang sama. Meski belum pernah ada yang berhasil menghancurkan Kuil Kegelapan, tetapi tak urung sistem keseimbangan yang diceritakan ini membuat Pewaris cahaya tak jadi mengambil langkah menghancurkan Kuil Kegelapan.

Langkah yang diambil selanjutnya adalah mempercepat proses pengimbuhan kristal utama dengan Cahaya yang akan dilakukan Antessa dan para pemimpin Peri. Sedangkan Kara akan mencari tahu tentang retakan gelap di Vesmir melalui buku-buku di Perpustakaan Tiara. Dalrin dan Gerome akan membantu memperkuat kubu pertahanan Vichattan yang sepertinya akan menjadi tempat awal penyerangan pasukan kegelapan.

 Tetapi satu persatu keanehan mulai terjadi, mulai dari munculnya rasa bersalah di hati Antessa yang telah mengimbuhi Kristal Utama, pertemuannya dengan Ratu Peri yang telah bebas dari Void, adanya cahaya aneh yang sering muncul di dalam penglihatan Para pewaris Cahaya, ditemukannya buku dongeng kuno tentang Chaos dan Statera ditambah salju yang mulai turun di sekitar Vichattan. Perlahan mulai muncul ketidakjelasan di antara pejuang Cahaya.



Yang hitam mulai menjadi putih, dan Yang putih mulai menajdi Hitam.


Ternyata musuh yang selama ini terlihat bukanlah musuh yang sebenarnya. Bagaimana para pewaris cahaya bertindak? Akankah mereka tepat waktu menyeimbangkan kekuatan sebelum seluruh dunia hancur?


Aaaah... ini buku ketiga yang seru!! Alurnya cepat, peralihannya smooth, karakter tokoh utamanya akhirnya benar-benar bisa terbedakan oleh saya sebagai pembaca. Kisah petualangan dan pertarungannya juga memuaskan. Meski ending cerita terlalu tiba-tiba dan seakan mudah sekali mengakhiri pertarungan tersebut, tetapi saya cukup suka dengan kejutan yang diberikan di akhir kisahnya.

Romantisme khas anak muda juga muncul dalam porsi yang wajar setelah di buku-buku sebelumnya agak membuat saya penasaran sekaligus bingung apakah kisah cinta mereka benar-benar menjadi bagian dari konflik atau hanya bumbu penyedap saja. Tapi toh di buku ketiga ini kisah percintaan itu diakhiri dengan ending yang nggak ketebak.

Saya mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena berhasil membaca kisah Xar & Vichattan Seri Ahli Waris Cahaya sampai akhir. Buku ini membuat saya menantikan lagi seri berikutnya, bagaimana kisah Pewaris cahaya selanjutnya? Akankah mereka hidup bahagia selama-lamanya seperti sebuah cerita legenda? Ah, ya.. mari kita tunggu kelanjutan kisahnya :D


Maret 21, 2012

The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”


Judul Buku : The Boy Sherlock Holmes “Eye Of The Crow”
Penulis : Shane Peacock
Penerjemah : Maria Lubis
Penerbit : Mizan Publika
Cetakan Pertama : Oktober 2011
Tebal : 368 halaman, paperback
ISBN : 978-602-8579-92-6



Anda pasti sering mendengar kisah Sherlock Holmes, tapi pernahkah Anda penasaran seperti apa kehidupan Sherlock di masa kecilnya? Jika hal itu pernah terlintas di pikiran Anda, maka buku ini berisi jawabannya.

Sherlock Holmes adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dengan orangtua mereka bernama Wilber dan Rose Holmes. Rose sebenarnya adalah seorang Bangsawan Inggris dengan sedikit campuran Prancis, sedangkan Wilber adalah seorang lelaki genius yang sangat menyukai ilmu tentang burung. Dua sejoli ini mengalami cinta yang tidak disetujui orangtua, mereka menikah dan kabur dari masa lalu, lalu memilih sebuah flat sederhana di kawasan Southwark, selatan Sungai Thames.

Kasus Sherlock pertama ini dimulai ketika ia membaca Koran yang berisi berita tentang pembunuhan seorang wanita di sebuah gang sempit di London. Pembunuhan kali ini begitu menarik perhatian Sherlock, karena ada gagak-gagak yang seakan selalu mengikutinya. Sebenarnya polisi sudah menemukan seorang tersangka utama kasus ini, yaitu seorang remaja keturunan Arab bernama Mohammad Adalji. Pada hari ketika tersangka itu akan diadili di Gedung Pengadilan, Sherlock pergi ke sana Karena ia begitu penasaran apakah benar anak lelaki itu seorang pembunuh. Ketika Adalji diseret oleh para polisi, secara tidak sengaja, Sherlock jatuh dan ia bersitatap dengan Si tersangka tersebut.

“Bukan aku pelakunya.”, Hal. 36

Kalimat Adalji itu seakan memenuhi pikiran Sherlock dan ia terus berpikir untuk membuktikan bahwa anak Arab tersebut tidak bersalah. Kemudian ia mencoba mencari sesuatu yang barangkali dapat ditemukan di TKP pembunuhan perempuan itu. Ternyata ia menemukannya, dengan bantuan gagak, ia menemukan sebuah bola mata palsu yang terselip di antara bebatuan.

Sialnya, saat itu ada polisi bertugas mengawasi tempat itu yang memergoki Sherlock dan menjebloskannya ke penjara karena dianggap merupakan sekutu Adalji. Lalu bagaimana cara Sherlock membuktikan bahwa ia dan Adalji tidak bersalah? Ya, sejujurnya Sherlock butuh banyak keberuntungan dan kelengahan Polisi untuk bisa melarikan diri dari penjara dan mencari tahu siapa pembunuh yang sebenarnya. Secepatnya. Sebelum Adalji kehilangan nyawanya untuk suatu hal yang tidak ia lakukan!

Karakter Sherlock di masa muda ini agak berbeda dengan karakter di masa tuanya yang suka slengean, sarkatis. Tapi sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan sangat teliti yang kadang memasukkan Sherlock ke dalam bahaya tapi juga membantunya dalam memecahkan masalah. Sikap kritis dan ingatan fotografis yang dimiliki Sherlock sejak kecil ini yang saya rasa awet bertahan sampai kisah-kisah di masa tuanya. Otaknya yang brilian seakan terus bekerja mengolah informasi-informasi yang ia dapatkan, hingga mendapat titik temu yang mencerahkan.

Suasana Inggris yang suram serta kekumuhan yang terjadi mungkin akibat dari Revolusi Industri mampu dikisahkan penulis dengan rapi dan gamblang. Cerita yang cukup menegangkan, ditambah beberapa ilustrasi kasar yang menambah keistimewaan buku ini. Ending cerita yang apik meski menyedihkan membuat saya sebagai pembaca semakin penasaran akan buku keduanya. Akankah kisah tragis di buku pertama ini mengubah kepribadian Sherlock?


Februari 29, 2012

Gajah Selalu Ingat (Elephants Can Remember)


Pencinta novel detektif pasti sudah tak asing lagi dengan Agatha Christie. Kali ini ia muncul dengan kisahnya tentang Gajah. Emm.. bukan ‘Gajah’ dalam makna sebenarnya. Tetapi yang ini diambil dari sebuah ungkapan, ‘Gajah selalu ingat’. Suatu hari, Mrs. Ariadne Oliver, Sang penulis novel detektif terkenal, menghadiri perjamuan makan siang para pengarang. Awalnya semua berjalan lancar, ia gembira dapat hadir dan berbaur bersama mereka, makanan yang disajikan juga lezat, tapi ketika ia bertemu dengan Mrs. Burton-Cox, kebahagiaan itu hilang.

Mrs. Burton-Cox datang dengan topeng ‘penggemar’ sambil memuji-muji karya Mrs. Oliver padahal ia memiliki tujuan lain. Ia bertanya apakah Mrs. Oliver tahu tentang peristiwa kematian orangtua dari salah satu anak baptis Mrs. Oliver yang bernama Celia Ravenscroft. Suami Isteri Ravenscroft ditemukan mati dengan luka tembakan di masing-masing kepala dengan pistol yang diketahui milik Sang Suami. Kasus kematian tersebut masih menjadi misteri bagi banyak orang, karena penyelidikan kepolisian tidak dapat menemukan alasan yang tepat mengapa mereka bunuh diri, atau jika itu dilakukan orang lain mengapa tidak ditemukan jejak petunjuk yang mengarah ke sana.

Mengapa Mrs. Burton-Cox ini tertarik pada kasus Ravenscroft? Ternyata anak lelakinya, Desmond, berencana akan menikah dengan Celia. Seperti Ibu-ibu lainnya yang khawatir tentang anak kesayangannya, Mrs. Burton-Cox was-was apakah kematian itu karena masalah psikologis yang mungkin bisa diturunkan ke Celia?

Nah, Mrs. Oliver yang awalnya tidak mau ikut campur membahas masalah tersebut, diam-diam penasaran juga apalagi karena Lady Ravenscroft adalah sahabatnya sejak kecil. Maka ia menghubungi Mr. Hercule Poirot, Sang Detektif yang sudah sering membahas kasus bersamanya, untuk membantu memecahkan misteri ini.

 

Informasi demi informasi dicari dari banyak orang yang sekiranya dekat dengan keluarga Ravenscroft, terutama dari para ‘Gajah’, yaitu orang-orang yang memiliki ingatan kuat tentang keluarga tersebut. Baik Celia ataupun Desmond ternyata juga berminat menemukan titik penyelesaian akan kasus ini, karena Celia sangat mencintai orang tuanya dan Desmond juga sangat mencintai Celia.

Setelah dihimpun, diteliti dan dipilah-pilah menjadi alur yang dapat diterima dan menunjukkan titik terang, ternyata kasus ini memang bukan bunuh diri biasa! Tapi akankah Oliver dan Poirot sanggup memberitahu kejadian yang sebenarnya terhadap Celia ataupun Desmond?

Sebab mungkin biarlah masa lalu tetap menjadi masa lalu, yang harus kita pikirkan adalah sekarang dan masa depan, sebab itu yang akan kita jalani, kan?


Awalnya saya berharap menemukan kasus yang menantang untuk dipecahkan, terutama karena Agatha Christie terkenal akan cerita-cerita detektifnya yang bahkan sudah sering difilmkan. Tapi sayangnya untuk kasus ini saya tidak dapat menemukan adegan seru atau mendebarkan, semuanya terkesan datar. Apalagi alurnya yang cukup lambat membuat saya agak males membacanya. Yang asyik adalah, detail-detail yang dimunculkan Agatha sebagai kunci cerita ini cukup banyak meski berulang-ulang muncul. Ini membuat saya sebagai pembaca mampu menebak bagaimana akhir cerita, jadi saya seperti ikut merangkai puing-puing yang ditemukan Poirot dan Oliver. Sebab biasanya di cerita detektif, pembaca sering disodori ending cerita yang’tiba-tiba’.

Cover buku yang menarik serta synopsis di belakang buku adalah penarik minat saya membaca buku ini. Terjemahan yang cukup lancar meski terkesan berat dan masih ada beberapa istilah atau ungkapan yang masih dibiarkan seperti aslinya membuat saya cukup nyaman menikmatinya.

Novel Elephants Can Remember ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1972 di Inggris, mendapatkan kritik yang cukup keras karena berdasarkan The Cambridge Guide to Women's Writing in English , Agatha Christie dianggap kehilangan ‘sentuhannya’ yang biasa hadir. Robert Barnard, seorang penulis dan kritikus novel criminal juga menganggap karya Agatha yang satu ini terlalu berbelit dalam percakapannya.

Bagi saya, membaca karya salah satu penulis terkenal sepanjang masa ini tetap merupakan suatu kesenangan tersendiri. Buku ini menyadarkan saya, bahwa seorang penulis yang sukses pun tetap pernah merasakan jatuh dalam karyanya.

3 bintang untuk Gajah. :)










Judul Buku : Gajah Selalu Ingat (Elephants Can Remember)
Penulis : Agatha Christie
Alih Bahasa : Julanda Tantani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Ketujuh : November 2007
ISBN : 979-22-2870-5

Januari 19, 2012

Empat Elemen


Judul Buku : Empat Elemen
Penulis : The Hermes and Friends
Penyunting : Jia Effendie
Penerbit : The Hermes
Cetakan Pertama : Januari 2011
ISBN : 978-979-18103-6-4
Buku ini adalah wujud dari kepedulian teman-teman yang membantu saudara kita yang terkena musibah dari Merapi. Isinya 29 cerita pendek dan puisi yang melibatkan elemen air, udara, angin, api. Dipercaya bahwa keempat elemen inilah yang merupakan elemen pembentuk alam semesta.
Beberapa mengisahkan cerita cinta sepasang kekasih, ada yang menceritakan tentang solidaritas kemanusiaan, persahabatan, kesenyawaan air, dan yang tentu ada adalah mereka yang bercerita tentang bencana.
Saya paling suka cerita pendek yang disisipi puisi oleh Rendra Jakadilaga dengan judul “Partitur Musim”, ceritanya tentang kisah cinta yang tersalin dalam partitur kisah dua manusia, yang satu menulis novel dan satunya mewujudkan dalam partitur lagu. Saya ambil cuplikan puisinya yang saya suka
kemanakah engkau menuju?
"kemanakah engkau menuju?"
"ke masa depan, selalu ke masa depan"
"Apa yang menunggumu di sana?"
"Kau!"
"Bagaimana aku mengenalimu?"
"Aku yang akan menemukanmu"
(Hal 77)
3 bintang untuk buku ini, dengan dua jempol untuk semua penulisnya yang telah membantu saudara kita yang terkena bencana Merapi silam.
Mei 11, 2011

Erec Rex - The Dragon's Eye



Pengarang : Kaza Kingsley
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2009
Genre : Novel Fantasi
Tebal : 416 Halaman

Erec Rex adalah seorang anak laki-laki berumur dua belas tahun. Ia tinggal bersama keluarganya di sebuah apartemen yang sempit. Suatu hari, Ibunya hilang dan Erec bertekad untuk mencari dan menemukannya. Dalam perjalanan, ia bertemu Bethany yang juga kehilangan orang tuanya secara misterius. Mereka menemukan dunia sihir, Alypium.

Selagi berusaha membebaskan ibunya, Erec dan Bethany ikut pertandingan untuk menentukan 3 penguasa Alypium berikutnya, dan mereka berhasil bertahan smapai final. Tetapi final pertandingan itu jauh lebih sulit dari yang mereka kira, mereka harus mengambil mata Naga. Sanggupkah Erec dan Bethany memenangkan perlombaan itu? Bagi yang menyukai cerita fiksi fantasi terutama yang berkaitan dengan sihir, novel ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan Anda. Selamat membaca!
Mei 10, 2011

ELDEST


Oleh : Christopher Paolini
Tebal : 740 halaman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Eldest adalah serial lanjutan dari Eragon. Walaupun berhasil mengalahkan pasukan Galbatorix dan membunuh Durza, Kaum Verden kehilangan pemimpinnya, Ajihad. Sepeninggal Ajihad, Kaum Varden mengangkat Nasuada, putri tunggal Ajihad, sebagai pemimpin mereka yang baru dan Eragon, sesudah mengucap sumpah setia pada Nasuada berencana meneruskan perjalanan mereka ke Ellesmera untuk dilatih sebagai penunggang Naga oleh para Elf. Sebelum berangkat, Eragon diadopsi oleh Raja kaum Kurcaci untuk menjadi anggota klan kurcacinya, Dugrimst Ingeitum. Eragon pergi ke Ellesmera dengan ditemani Arya dan Orik, anak angkat Hrotghgar, raja kaum kurcaci.Sesampainya di Ellesmera, ternyata masih ada penunggang dan naganya yang tersisa, Oromis dan Glaedr. Dari merekalah, Eragon dan Saphira belajar baik bersama-sama maupun terpisah.

Selang beberapa lama, tersiar kabar Verden akan berperang melawan Kerajaan Galbatorix, sehingga membuat Eragon dan Saphira menunda latihannya lebih lanjut. Sementara itu, Roran dan penduduk Carvahall meninggalkan desa mereka dan mengungsi ke markas Kaum Varden. Pertarungan antara Varden dan pasukan Galbatorix berlangsung cukup sengit, karena ternyata Galbatorix telah menetaskan satu telur naganya yang dikendarai Murtagh, seorang teman Eragon yang dikira mati saat pertempuran Kaum Varden di buku 1 dulu, yang ternyata adalah saudara kandung Eragon sendiri. Meski peperangan bisa dimenangkan, tetapi petualangan belum berhenti, karena Eragon masih harus mengungkapkan identitasnya dan bertempur melawan Galbatorix. Sedangkan Roran juga masih harus membebaskan Katrina, kekasihnya yang ditawan oleh para Ra'zac.

Novel Eldest ini lebih menceritakan sisi fantasinya saat berada di kediaman para Elf. Penggambaran yang apik dan alur yang ringan juga menjadi kekuatan dalam membuat pembacanya penasaran bagaimana kisah Eragon berlanjut.

Eragon


Judul Buku : Eragon
Pengarang : Christopher Paolini
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 568 halaman

Seorang anak laki-laki yang bernama Eragon menemukan batu berwarna biru di dalam hutan. Ia mencoba menjualnya tetapi ternyata batu itu adalah telur yang menetaskan seekor anak naga. Ia tetap memelihara naga itu secara diam-dam karena jika Pamannya tahu, beliau akan marah besar. Berdasarkan cerita Brom, seorang pendongeng tua, Eragon mempelajari naga dan sejarah mereka. Suatu hari, ketika Eragon terbang bersama naganya yang bernama Saphira, pamannya dibunuh oleh Ra'zac, makhluk jahat utusan Galbatorix, Seorang penunggang yang menjadi raja Alagaesia dan memimpin dengan kejam.

Bersama Brom, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden, kaum yang akan melawan Galbatorix. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan menggunakan sihir dari Brom, serta mendapatkan pedang penunggang Naga yang dinamakan Zar’roc. Pertarungan antara pasukan Galbatorix yang dipimpin Durza tak terelakkan terjadi di kediaman kaum Varden. Perttarungan dimenangi kaum Varden, meski jalan ceritanya masih berlanjut ke buku selanjutnya.

Cra penyampaian novel ini ringan dan disisipi bahasa sihir yang mengingatkan kita akan serial Harry Potter, tetapi juga ada ciri khas petarungan tradisionalnya. Sebuah novel sihir- petualangan yang amat direkomendasikan untuk dibaca!!

Salam,

Salam,