Slide Show

Tampilkan postingan dengan label D. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label D. Tampilkan semua postingan
September 07, 2022

Dulu, Kini, Nanti - Here and Now and Then

 




Judul Buku : Dulu, Kini, Nanti - Here and Now and Then

Penulis : Mike Chen

Penerjemah : Rosi L Simamora & Lianita Simamora

Tebal : 368 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : 2022

ISBN : 978-602-066-2763

Baca di Gramedia Digital



Kita adalah orang yang berbeda sepanjang kehidupan kita, tapi itu tidak apa-apa, selama kau mengingat semua dirimu yang dulu


Kin Stewart adalah seorang agen penjelajah waktu. Saat menyelesaikan misinya di tahun 1996, Kin terluka dan tidak dapat mengirimkan sinyal kepada kantor pusat Temporal Corruption Bureau, sehingga ia terdampar di masa tersebut. Delapan belas tahun berlalu, Kin masih mempertahankan namanya tetapi ia telah menjadi orang biasa, ia menjadi ahli IT, suami dari Heather dan ayah dari Miranda. Tak pernah sekalipun ia menduga bahwa ia akan dijemput dan pulang ke tahun sebenarnya ia berasal, 2142.


Marcus, agen penjemput yang juga sahabatnya, menyadari bahwa Kin kehilangan ingatan tentang dia di masa depan. Setelah meyakinkan Kin, mereka kembali ke tahun 2142 dan Kin kemudian menyadari bahwa ia telah memiliki kekasih di masa ini. Dengan berat hati dan rasa penasaran, Kin diam-diam mencari tahu bagaimana keadaan keluarganya di masa lalu setelah ia pergi. Ternyata keadaan tidak begitu baik bagi Miranda. Pelacakan di web masa lalu itu memberi informasi kalau Miranda terlibat kecelakaan dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Mei 19, 2021

Dear Evan Hansen




Judul buku : Dear Evan Hansen
Penulis : Val Emmich
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 424 halaman
Cetakan pertama : 2020
Baca di Gramedia Digital

Kurasa itulah yang terjadi kalau ada orang yang meninggalkan kita. Saat mereka pergi, kau tidak perlu diingatkan tentang semua hal buruk. Kau bisa mengenang orang itu sekehendakmu. Selamanya. Sempurna.

Dear Evan Hansen bercerita tentang Evan yang berbohong tentang persahabatannya dengan Connor, seorang siswa yang baru saja meninggal karena bunuh diri.

Sebenarnya hal ini tidak disengaja, ketika ibunya Connor menemukan surat bertuliskan "Dear Evan Hansen", secara otomatis ia mengira anaknyalah yang mengirim surat itu kepada Evan. Padahal surat itu diketik Evan untuk dirinya sendiri sebagai bagian dari terapi dari psikiaternya. Nah, saat dia mencetak surat itu, si Connor merebutnya. Begitulah mengapa surat itu bisa ditemukan di kamar Connor.

Sialnya, ketika Cynthia (ibunya Connor) mengonfirmasi persahabatan Evan dengan mendiang Connor, Evan tidak dapat menyangkalnya. Alih alih mengatakan kebenarannya, Evan malah makin membumbui "persahabatan" tersebut, bahwa mereka bersahabat sangat akrab. Bahkan Evan dibantu temannya malah membuat email email palsu seolah ia dan Connor bersahabat diam diam.
April 10, 2018

Daddy's Little Girl




Judul Buku : Daddy's Little Girl
Penulis : Vinca Callista
Penerbit : Nawalapatra
Cetakan Pertama : Januari 2018
Tebal : 274 halaman, paperback
ISBN : 978-602-99797-2-5


Dear Redme,
Kapan kita bisa berkumpul lagi? Please...  Aku perlu bicara sama Papi.


Tony punya masa lalu yang tak menyenangkan karena Orang orang mengenalnya sebagai penyintas dari Post Traumatic Stress Disorder. Kini setelah tamat SMA, ia bersemangat menjadi mahasiswa baru. Dunia, lingkungan, orang-orang baru membuat Tony berharap dapat meninggalkan masa lalunya jauh di belakang dan menjadi sosok baru yang lebih diterima dan disukai oleh orang lain. 

Pada saat ospek mahasiswa baru, ia terkesan dengan Vanja, komandan lapangan yang cantik namun bersorot mata dingin. Singkat cerita, Tony berhasil masuk ke lingkaran pertemanan Vanja dan mulai berhubungan dekat dengan wanita itu. Bahkan saat Tony terkena serangan panik, Vanja satu satunya orang yang berhasil menenangkan Tony dan membuatnya sadar kembali. 

Januari 18, 2017

The Dry



Judul Buku : The Dry
Penulis : Jane Harper
Penerbit : Macmillan Australia
Tebal: 352 halaman

 Death rarely changes how we feel about someone. Heightens it, more often than not. 

Sebuah tragedi pembunuhan membawa Falk pulang ke tempat tinggalnya dulu di Kiewarra. Luke, sahabat masa kecilnya, dduga bunuh diri setelah terlebih dulu menembak istri dan anaknya yang masih berusia enam tahun. Kematian itu pada awalnya menggemparkan, terlebih Luke dikenal sebagai sosok lelaki baik dan krismatik.

Pada awalnya Falk hanya berkunjung untuk sekadar memberikan ucapan belasungkawa serta menghadiri pemakaman satu keluarga tersebut. Namun atas desakan ibu Luke, Falk akhirnya memutuskan untuk tinggal sedikit lebih lama untuk menyelidiki kasus tersebut terutama dalam hal ekonomi, karena Falk sendiri sebenarnya adalah seorang polisi untuk kasus kasus keuangan. Polisi setempat tidak mengambil penyelidikan lebih lanjut karena mereka mengira bahwa kesehatan psikologis Luke terganggu karena kekeringan hebat yang melanda kota mereka dalam beberapa bulan ini.

Kembalinya Falk bukanlah hal mudah karena dua puluh tahun lalu ia pernah terlibat dalam kematian seorang gadis di kota tersebut. Ellie, nama gadis itu, adalah sahabat Luke dan Falk. Suatu hari mayatnya ditemukan di sungai dengan kondisi mengenaskan. Beberapa orang percaya ia bunuh diri, tetapi sebagian besar percaya bahwa Ellie dibunuh oleh seseorang. Salah satu orang yang dicurigai adalah Falk, karena namanya ditemukan di selembar kertas yang ada di kamar Ellie. Mungkin ditulis sebelum ia meninggal dunia.

Ada satu kebohongan yang dilakukan Falk dan Luke tentang kesaksian mereka saat Ellie meninggal dunia. Dan setahu Falk, tidak ada yang tahu kebohongan itu selain ia dan Luke. Sayangnya, kini setelah luke meninggal, ayah Luke memberikan pesan yang menandakan bahwa ia mengetahui sesuatu tentang kebohongan yang dilakukan Falk dan Luke di masa lalu.

Sang ayah inilah yang setengah memaksa Falk untuk melakukan penyelidikan tentang kematian anaknya. Apakah mungkin Luke, anaknya itu, mampu membunuh istri dan anaknya sendiri?

Januari 29, 2016

Dumplin’






Judul Buku : Dumplin’
Penulis : Julie Murphy
Penerbit : Balzer + Bray


When I decided being good at something didn’t mean you had to do it. Just ’cause something’s easy doesn’t make it right. 


Saya rasa hampir sebagian besar gadis gadis di usia remaja akan mengalami masa ketika mereka kekurangan rasa percaya diri. Willowdean mengalaminya saat sahabat satu satunya, Ellen, dekat dengan seorang teman perempuan yang "normal". Sebelumnya Willowdean memiliki kepercayaan diri yang kuat, tetapi ketika melihat Ellen dan Callie mengobrol dengan santai, membicarakan hal-hal yang tak ingin diketahui Willowdean, rasa minder itu pun datang.

Pada saat yang bersamaan, Willowdean jatuh cinta dengan Bo, partner kerja paruh waktunya di sebuah restoran cepat saji. Masalahnya, Willowdean kemudian merasa ia tak cukup layak untuk menjadi kekasih Bo. Laki-laki itu terlalu tampan dan keren untuk menjadi pacar dari seorang gadis gendut dan tak menarik.

Di antara konflik yang terjadi, Willowdean membuat keputusan yang berani, ia akan mengikuti kontes kecantikan yang diselenggarakan tiap tahun di kotanya. Ibunya, mantan ratu kecantikan dari kontes yang sama, memberikan ijin pada Willowdean meski ia terkejut dengan keputusan anaknya. Yang tak disangka, keputusan Willowdean malah menginspirasi banyak gadis-gadis yang bermasalah dengan tampilan fisik mereka untuk ikut kontes kecantikan juga. 

Lalu apa yang akan dilakukan Willowdean selanjutnya?
Januari 12, 2016

The Cuckoo’s Calling – Dekut Burung Kukuk




Judul Buku : The Cuckoo’s Calling – Dekut Burung Kukuk
Penulis : Robert Galbraith
Alih Bahasa : Siska Yuanita
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : 2014
Tebal : 520 halaman, baca di IJak (tapi punya buku cetaknya kok, beneran.)
ISBN : 978-602-03-0062-7

Bagaimana saya mengawali review ini? Berhubung buku ini sudah lama dan sudah banyak banget reviewnya, maka sayaakan bercerita singkat saja.

Desember 22, 2014

Dark Places





Judul Buku : Dark Places
Penulis : Gllian Flynn
Tebal : 452 halaman
ISBN : 9780307459923

  I’ve labeled the memories as if they were a particularly dangerous region: Darkplace
 
Bertahun tahun lalu, keluarga Day meninggal secara tragis di rumah mereka. Sang Ibu dan Debby (kakak Libby) dibunuh seperti hewan buruan. Kepala Sang Ibu ditembak dan Debby dikapak, keduanya secara brutal. Anak perempuan mereka satu lagi juga meninggal di kamarnya, dengan tulisan dan simbol Satan di rumah itu, perburuan tersangka berakhir ke arah Ben, anak lelaki pertama dan satu satunya di keluarga itu.

Libby adalah si bungsu yang selamat dari peristiwa itu dan hidup mengandalkan uang  dari belas kasihan donatur. Sampai ketika suatu hari, pengurus keuangannya mendatangi dan mengabarkan Libby bahwa uang yang ia miliki hanya tersisa amat sedikit. Mau tidak mau, Libby harus mulai bekerja agar dapat mencukupi hidupnya. Tapi Libby terlalu takut dan malas untuk bekerja, meskipun di usianya yang sudah tiga puluhan, Libby memilih menghabiskan waktunya di rumahnya yang sepi dan suram daripada bekerja di luar dengan orang-orang. 


“Don’t be discouraged—every relationship you have is a failure, until you find the right one.”

Nah, saat kepepet ini, Libby mendapatkan tawaran dari sebuah kelompok yang menggemari peristiwa peristiwa pembunuhan tragis, salah satunya pembunuhan keluarga Day. Tawaran itu berupa uang tunai ratusan dollar jika Libby bersedia menemui mereka. Tentu saja hal yang mudah kan? Yang penting bertemu mereka lalu mendapatkan uangnya, setelah itu semua akan beres, pikir Libby. Ternyata pertemuan itu berbuntut panjang, mereka akan memberikan uang ratusan dollar lagi jika Libby mau membuka diri untuk bertemu kakaknya, Ben, yang di penjara dan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di malam itu.

Agustus 10, 2014

Dua Ibu




Judul Buku :  Dua Ibu
Penulis : Arswendo Atmowiloto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Juni 2009
Tebal : 304 halaman, e-book (getscoop.com)
ISBN : 978-979-22-4684-1

Bagaimana rasanya punya dua ibu?  Dikisahkan, seorang wanita mengurus sembilan anak seorang diri. Suaminya telah meninggal, sedangkan anak anak itu kebanyakan adalah anak 'titipan' yg sengaja diasuh olehnya. Satu persatu, anaknya meninggalkan rumah, ada yang karena menikah, ada pula yang kembali ke rumah orang tua kandung. Tetapi meski kemudian jauh dari sang Ibu, mereka masih saja memujanya. 

“Tiba tiba aku rindu Ibu. Kalau rindu, aku bisa berkaca pada tempat penyimpanan beras. Berkaca di situ, sambil berkata Ibu, aku rindu dan Ibu pasti mendengar dan membalasnya.” – Hal. 122
Mei 30, 2014

Drunken Marmut


Judul Buku : Drunken Marmut
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : DAR Mizan
Tebal : 204 halaman, paperback
Cetakan Pertama : Agustus 2009

Kumpulan cerita pendek yang saya rasa benar benar dialami si penulisnya, Pidi Baiq. Kisah yang menjadi judul utama buku ini, Drunken Marmut, berupa curhatan Pidi yang dipaksa sang istri (suribu) untuk membuang marmut peliharaannya. Marmut itu mengancam taman apik milik Suribu, jadi ya mau ga mau harus disingkirkan.

Ternyata pidi baiq itu agak sableng ya. Saya cukup menikmati beberapa cerita di buku ini, meski sebagian besar saya malah plonga plongo mikir di mana bagian lucunya. Tapi kan ini bukanlah buku humor, hanya memang kekonyolan Pidi sesekali membuat pembacanya tertawa terbahak bahak.

Yang paling berkesan itu cerita terowongan. Entah itu si pidi bohongan berharap ajakannya diseriusin apa kaget karena ternyata ajakannya beneran diseriusin. Yah, untungnya dia nggak main suruh si abang becak pulang gitu setelah lewat terowongan.

Yang bikin ketawa kepingkal pingkal itu bagian Pidi dan pengemis. Syukurlah keluarga besar Pidi kayaknya tahu kalau pria ini usil sekali, meski kadang dia baik hati.
Nah kalo yang ambigu plus ngga ngerti kek gimana maksudnya itu ada beberapa, salah satunya yang hut RI.

Yah, meski banyak yang bilang buku ini lucu, sayangnya saya bukan termasuk salah satunya.


Maret 06, 2014

Dreamland (Seri Riley Bloom #3)



Judul Buku : Dreamland (Seri Riley Bloom #3)
Penulis : Alyson Noel
Penerjemah : Reni Indardini
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : Juli 2013
Tebal : 190 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-776-9

Riley diliburkan dari tugas berburu hantu, demikian pula dengan Bodhi. Bedanya, kalau Bodhi sudah menyusun rencana untuk bersenang senang selama liburan itu, Riley malah bingung mau ngapain. Saat bebas tugas itulah Riley baru sadar betapa dia menggantungkan rutinitas 'hidupnya' dengan memburu hantu bersama Bodhi. Orang tua dan kakek nenek Riley saja memiliki kesenangan dengan sibuk beraktivitas yang menyenangkan di dunia tersebut, bergaul dan memiliki banyak teman. masa iya Riley yang masih muda malah jadi pengangguran?

Sialnya, Si Bodhi akan menghabiskan liburannya dengan mengencani seorang.. Em.. Hantu wanita yang cantik dan luar biasa feminin. Riley saja sampai salah tingkah saat berkenalan dengan gadis itu.
Sambil bersungut sungut, Riley merutuki nasibnya yang mati sebelum genap berusia tiga belas tahun. Usia sakral yang menaikkan statusnya menjadi 'remaja'. Ia tidak akan pernah menginjak usia remaja tersebut, iya kan? Sebab dia kan sudah mati. Bagaimana mungkin dia bisa tumbuh dewasa?
Juni 10, 2013

Dongeng ketiga belas – The Thirteenth tale




Judul Buku : Dongeng ketiga belas – The Thirteenth tale
Penulis : Diane Setterfield
Alih Bahasa : Chandra Novwidya M.
Editor : Siska Yuanita
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua : Maret 2009
Tebal : 608 halaman
ISBN : 978-979-22-4129-7


Buat saya, dongeng memiliki kekuatan tersendiri dalam memberikan penghiburan. Ia adalah cerita yang cocok dibaca siapa saja, pada saat apapun, baik saat senang maupun sedih. Dongeng mungkin memberikan fantasi kebahagiaan, menyulut harapan, meski ada juga dongeng yang menyedihkan. Tapi saya selalu suka dongeng, apapun ceritanya, siapapun pemainnya dan di mana latar ceritanya.


“Dongeng membutuhkan kata-kata. Tanpa kata-kata, dongeng akan menjadi pucat, sakit dan mati. Dan kemudian kisah itu akan menghantuimu.” – Hal.36


Margaret Lea adalah seorang penulis biografi mud ayang biasa-biasa saja. Namanya tidak tertulis di buku-buku terkenal yang dipajang di etalase toko, atau menjadi pembicara di berbagai jumpa pers para penulis. Ia hanya pernah menerbitkan satu esai kisah tentang kakak beradik Edmond, dan beberapa tulisna biografi yang ia pernah buat adalah biografi dari mereka yang sudah mati. 


Suatu saat, hampir malam, ketika Margaret menemukan sepucuk surat di anak tangga toko buku milik Ayahnya. Surat itu ditujukan kepada Margaret dan dikirimkan atas nama Vida Winter, Penulis terkenal di Inggris saat itu. Vida telah menerbitkan 56 buku dalam 56 tahun dan diterjemahkan ke 49 bahasa. Ia bahkan dianggap sebagai Dickens abad ini. Wanita itu meminta Margaret agar mau menuliskan biografi Vida Winter yang sesungguhnya. Sebenarnya sudah berkali-kali para wartawan menanyakan langsung kepada Vida, cerita masa lalu Vida. Tapi Vida selalu memberikan cerita yang berbeda kepada mereka, cerita yang adalah dongeng belaka, bukan kisah sebenarnya.



“Ceritakan padaku yang sesungguhnya.”



Seorang lelaki yang datang kepada Vida adalah pemicu dari keinginan Vida untuk menuliskan kisah hidupnya.Semenjak kedatangan lelaki itu, dan semakin sedikit dongeng yang bisa Vida ceritakan, saat itulah Vida tahu bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk menceritakan masa lalunya kepada dunia melalui tangan Margaret. Meski sudah mengetahui siapa Vida, tapi Margaret belum pernah sekalipun membaca hasil karyanya. Margaret lebih suka menyusuri toko buku tua milik Ayahnya, mencari almanak-almanak, buku buku tua alih-alih membaca Novel Vida.

Salah satu novel Vida yang terkenal adalah yang berjudul ‘Tiga Belas Dongeng’, novel itu berisi kumpulan dongeng yang anehnya tidak ada dongeng ketiga belas. Hanya berisi dua belas dongeng, meski judulnya seakan mengisyaratkan ada 13 cerita di dalamnya. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab Margaret turut penasaran untuk menuliskan kisah Vida yang sebenarnya.


“Kelahiran sebenarnya bukan permulaan. Awal hidup kita bukanlah milik kita, melainkan kelanjutan dari kisah orang lain” – Hal.97


Datanglah Margaret ke kediaman Vida Winter di daerah utara, pada saat musim dingin. Di rumah itu kelak Vida akan mengisahkan sebuah cerita tentang keluarga Angelfield. Tentang Isabelle yang cantik dan keras kepala, Charlie yang pemberontak dan Si kembar, Adeline dan Emmeline, yang liar. Keluarga Angelfield merupakan keluarga yang dijauhi oleh tetangganya, hal ini disebabkan ada saja masalah yang ditimbulkan oleh anggota keluarga mereka. 

Margaret yang mendengarkan dan menuliskan kembali kisah itu terkadang ragu, apakah ini benar kisah Vida Winter, atau hanya sebuah dongeng lain yang dikisahkan kepadanya?


Ternyata ini bukan novel fantasi yang ‘terlalu fantasi’, seperti dugaan saya. Isinya lebih misterius dan lebih kelam daripada yang saya kira, dan benar-benar membuat saya penasaran karena ada banyak ‘lubang’ di kisah Vida yang seakan menunggu untuk dikuak, Siapa sebenarnya Vida ini. Meski ada dua kisah yang diceritakan, yaitu kisah Angelfield dan kisah Margaret, tapi penulis mampu dengan lancar mengisahkan dan menautkannya dengan apik dan halus. Misteri dan poin-poin penting dijabarkan penulis dengan lancar, bahkan terkadang tersamar sehingga pembaca gemes sekaligus frustasi, ini kisah Vida beneran atau bukan?


Selain tokoh-tokoh utama, para tokoh sampingan anehnya diam-diam memberikan kunci untuk pembaca menguak siapa sebenarnya Vida. Selain itu misteri kembaran Margaret yang hilang juga menambah kemisteriusan kisah ini. Margaret adalah wanita yang berani dan penuh rasa ingin tahu. Ia jeli, sabar dan teliti, mungkin ini karena ia terbiasa menulis biografi dari orang yang sudah mati. Sedangkan Vida lebih diceritakan sebagai wanita yang dingin, kaku, seenaknya sendiri, dan keras kepala.


Sebuah cerita yang apik, seru dan layak untuk dikoleksi. Bintang lima untuk buku ini. :)
April 17, 2013

Danny The Champion of the World – Danny si Juara Dunia




Judul Buku : Danny The Champion of the World – Danny si Juara Dunia
Penulis : Roald Dahl
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Penerbit : Graemdia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : April 2006
Tebal : 248 halaman, paperback
ISBN : 979-22-2047-x




Kali ini Dahl mengajak kita berkenalan dengan seorang anak lelaki berumur 9 tahun bernama Danny. Sejak kecil ia hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang seorang ahli mekanik, ibunya meninggal sejak ia berusia 4 bulan. Ayah Danny memiliki pompa bensin tua dan sebuah bengkel, mereka juga tidak tinggal di dalam rumah melainkan di dalam karavan bekas orang Gipsi. Danny kecil sudah akrab berkenalan dengan mesin mobil dan cerita-cerita menakjubkan, ayahnya selain ahli memperbaiki kendaraan juga ahli mendongeng. Bahkan sesekali Danny percaya bahwa dongengnya itu benar-benar nyata.

Suatu hari, Danny memergoki Ayahnya yang diam-diam menyimpan rahasia besar dalam hidupnya. Ternyata Ayah Danny adalah seorang pemburu gelap, ia sering melakukan perburuan burung Pegar di wilayah hutan Mr. Hazell. Kemudian Ayah Danny menceritakan semua rahasianya tentang perburuan itu kepada Danny, termasuk bagaimana caranya agar dapat menangkap banyak burung Pegar. Ada metode ”Sumbat bulu kuda” dan metode ”Topi Lengket”.

Perburuan berikutnya tidak dilakukan Ayah Danny diam-diam, tapi dengan sepengetahuan Danny (meski ia belum boleh ikut). Tapi sayangnya, perburuan itu membuat Ayah Danny terluka parah karena kena jebakan dari penjaga-penjaga burung Pegar di Hutan Hazell. Danny yang mendapatkan firasat bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Ayahnya memutuskan untuk menyusul ke hutan tersebut dan membawa Ayahnya pulang.

Sejak kejadian itu, Ayah Danny sering menjadi murung dan lebih pendiam. Ternyata diam-diam ia ingin balas dendam tidak secara langsung kepada Mr. Hazell. Yah, secara Mr. Hazell juga bukan seorang yang ramah terhadap tetangga dan sekitar, ia orang yang sok berkuasa dan sok kaya. Ide didapat, Ayah Danny akan menangkap sebanyak mungkin burung Pegar agar acara berburu Mr. Hazell yang terkenal di seluruh dunia menjadi gagal. Tapi bagaimana caranya agar ia bisa menangkap banyak burung Pegar tanpa ketahuan? Nah, di sinilah peran Danny yang paling penting. Ia memberikan ide yang keren, tapi apakah ide tersebut berhasil? Apakah mereka bisa menangkap banyak burung Pegar tanpa ketahuan?

Yak, ini adalah salah satu buku Dahl favorit saya. Terutama karena tokoh Si Ayah yang asyik banget. Kan ada gitu bapak-bapak yang pokoknya mah taunya kerja doank, jaraang banget mau main sama anaknya. Iya sih, ini mungkin karena ibunya Danny udah meninggal, tapi terus ngga ngelemparin tanggung jawab sebagai ayah gitu aja. Dia malah jadi bapak sekaligus Ibu, alih-alih nyari emak baru buat anaknya atau nitipin si anak ke rumah eyangnya.

Meski orangnya asyik, tapi si Ayah ini agak kelewatan juga sih. Apa nggak horor gitu ngajak anak kecil main di bengkel, kan banyak baut-baut kecil atau malah alat alat berat yang berbahaya. Ah tapi namanya cerita, boleh boleh aja donk ya XD


Februari 15, 2013

Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah




Judul Buku : Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah
Penulis : Jackson Pearce
Penerjemah : Ferry Halim
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Februari 2011
Tebal : 432 halaman, paperback
ISBN : 978-979-024-464-1

Penggemar cerita fantasi pasti mengenal kisah Si Tudung Merah, yang dipopulerkan oleh Grimm bersaudara. Sisters Red merupakan pengembangan dari cerita tersebut, dengan dua kakak beradik sebagai tokoh utama.

Scarlett dan Rosie March adalah dua pemburu manusia serigala yang tinggal di pinggir kota, sebuah daerah bernama Ellison. Semenjak tragedi kematian nenek mereka yang juga mengakibatkan Scarlett kehilangan mata kanannya, hidup mereka seakan-akan ditujukan hanya untuk berburu, menyelamatkan gadis-gadis lain yang keselamatannya terancam oleh para Fenris (sebutan untuk manusia serigala).

Suatu ketika, bersamaan dengan kembalinya Silas, lelaki yang menjadi sahabat mereka dalam berburu, intensitas serangan para Fenris semakin bertambah. Bahkan ada banyak kawanan yang berburu bersama-sama, yang kemudian Scarlett sadari bahwa para Fenris pasti sedang mengejar Calon Fenris.  Tapi mereka tidak memiliki informasi yang spesifik tentang siapa Calon tersebut, kapan ia akan muncul atau di mana ia berada saat ini. Dengan semua pertimbangan, mereka memutuskan bahwa perburuan Fenris atau Si Calon akan lebih baik jika dilakukan di kota yang lebih besar yang dekat dengan Ellison, yaitu Atlanta. Di sana jumlah Fenris lebih banyak dan pasti akan ada informasi lebih banyak yang bisa mereka peroleh tentang Si Calon.

Di Atlanta ternyata mereka tidak hanya mengetahui informasi-informasi berharga tentang Calon, tetapi tumbuhnya benih cinta antara Rosie dan Silas tanpa sepengetahuan Scarlett. Rosie yang merasa berutang nyawa terhadap kakaknya tahu betul bahwa Scarlett akan membencinya karena merebut Silas, sahabat sejak kecil. Rosie diam-diam juga mengikuti kegiatan les di luar jam berburunya, kelas-kelas melukis, origami, atas dukungan Silas dan dengan merahasiakannya dari Scarlett. Kegiatan-kegiatan ‘normal’ yang selama ini tidak pernah bisa Rosie ikuti, yang ternyata menggembirakan lagi hidupnya.

Sepandai-pandainya seseorang menutupi kebenaran, akhirnya toh akan tercium juga. Scarlett merasa sejak pindah ke Atlanta, ada yang berubah pada Rosie, ia seakan berubah menjadi gadis ‘capung’ yang biasa diburu oleh para Fenris. Bisakah Scarlett kelak memaafkan Rosie atas apa yang disembunyikan darinya selama ini? Dan di manakah Si Calon yang sejatinya harus segera mereka temukan sebelum menjadi Fenris?

Sebab Fenris baru akan berburu setiap hari dan menjadi lebih cepat, lebih lapar daripada serigala-serigala lainnya. -Hal.123

Lalu bagaimana kisah cinta Rosie dengan Silas?

Membaca buku ini sampai pertengahan, alurnya terasa agak lambat meski banyak diselingi adegan pertarungan yang cukup seru. Tokoh Scarlett dan Rosie masing-masing diberikan porsi yang sama besar dalam hal penokohan dan memiliki karakter yang bertolak belakang. Scarlett cenderung lebih emosional, dominasinya dalam berburu terlihat sekali karena baginya berburu sudah menjadi tujuan hidup. Sedangkan Rosie lebih pemalu dan kurang percaya diri, ia jauh terlihat lebih ’manusiawi’ dan ’normal’ dibandingkan Scarlett. Bagi Rosie, perburuan yang dilakukannya hanya untuk menutupi utang nyawa kepada kakaknya karena Scarlett kehilangan mata kanannya saat melindungi Rosie.

Sisters Red seakan mengingatkan saya bahwa semua individu adalah berbeda, adalah istimewa dan masing-masing memiliki hak untuk memilih kehidupannya sendiri. Seperti kata Silas,


”Kakakmu bukan dirimu. Kau adalah milikmu sendiri, Rosie.”-Hal. 266

  
Posting ini dibuat untuk ikutan di Fantasy Reading Challenge 2013 Bulan Februari :)


Oktober 05, 2012

Di antara Dua Hati ( Heart of the Matter)



Judul Buku : Di antara Dua Hati ( Heart of the Matter)
Penulis : Emily Giffin
Penerjemah : Isthi P. Rahayu
Penerbit : Esensi
Tebal : 448 halaman, paperback
Cetakan Pertama : 2012
ISBN : 978-979-099-866-7

Sebelum menceritakan kembali isi buku ini, saya rasa nggak cocok kalau belum mbahas covernya. Awal melihat cover buku ini, saya suka dengan covernya yang berwarna hijau lembut yang sebenarnya langsung mengingatkan saya pada jubah operasi dokter di rumah sakit. Lalu tangan seorang wanita dengan setangkai bunga sederhana, oke, ini pasti tentang perselingkuhan, dan voila.. saya benar. 


Berawal dari sebuah tragedi yang menimpa seorang anak lelaki bernama Charlie yang memiliki orang tua tunggal, Valerie. Ketika Charlie menginap di rumah temannya, ia terjatuh ke dalam perapian sehingga sebagian wajah dan tangannya mengalami luka bakar yang cukup parah. Syukurlah dia mendapat perawatan yang baik terutama dari Dr. Nick Russo, ahli bedah yang masih muda, tampan, ramah dan sabar.

Didorong hausnya kasih sayang seorang Ayah membuat Charlie sangat menyukai dan akrab dengan Nick, yang secara langsung juga membuat Nick menjadi dekat dengan Valerie. Dekat dalam arti memberi dukungan penuh kepada ibu satu anak itu dan juga dekat dalam arti… jatuh cinta.

Padahal Nick sudah berkeluarga dengan Tessa, seorang ibu muda yang merelakan pekerjaan kantoran menjadi ibu rumah tangga. Dengan Ruby, anak perempuan yang berusia 4 tahun dan Frank, si tampan berumur 2 tahun, Tessa mulai merasakan bahwa suaminya berubah. Awalnya ia percaya bahwa semua hanya karena kesibukan Nick di rumah sakit karena pasien kecilnya.


Tetapi suatu hari Tessa membaca pesan singkat di ponsel suaminya yang isinya cukup mencurigakan sehingga ia pikir bisa saja itu dari selingkuhannya Nick. Tak ingin kecewa, ia bertahan meyakinkan diri sendiri bahwa Nick tidak akan dan tidak mungkin mau berselingkuh. Rumah tangga mereka bahagia, mereka memiliki dua anak yang sempurna, lalu apalagi yang harus Nick cari dari wanita lain?

Rasa penasaran dan kekhawatiran Tessa ternyata berujung pada sebuah penemuan yang mengejutkan. Mengapa Nick selingkuh? Akankah Nick lebih memilih wanita itu daripada Tessa dan keluarganya? Atau Tessa yang memilih untuk meninggalkan Nick dengan luka di hatinya?

Sebuah cerita yang penuh dengan drama, kalau boleh saya simpulkan. Cowok yang perfect,dokter, tampan, ramah lalu selingkuh. Cuma sayangnya si Dokter bukan menyelingkuhi pacar, tetapi seluruh keluarganya. Anak-anak dan istri yang dulu pernah dijanjikan akan selalu setia sampai maut memisahkan. Karakter Nick yang plin-plan tidak terlalu kuat diceritakan di buku ini, tapi yang terasa betul adalah karakter Valerie dan Tessa yang sama-sama dominan.

Valerie adalah tipe single parent yang kuat dan tipe wanita yang selalu berusaha terlihat tegar dimanapun dan kapanpun. Ia begitu protektif terhadap dirinya dan anaknya, sehingga lebih sering khawatir jika berhubungan dengan orang lain (well, kecuali dengan Nick). Sedangkan Tessa, bukan wanita superior yang saya simpulkan merupakan pribadi yang rapuh terutama terhadap cinta. Mungkin karena pernikahan orangtuanya yang juga bermasalah, membuat Tessa dengan mudah mencium gelagat tidak beres dari suaminya.

Diceritakan dari dua sudut pandang secara bergantian, Valerie dan Tessa, membuat cerita ini memiliki alur yang cepat dan meski mudah ditebak, tapi tetap menimbulkan rasa penasaran seperti menonton drama rumah tangga. Bagian yang paling saya suka adalah ketika seluruh keluarga Tessa mendukungnya saat mereka tahu bahwa Nick selingkuh. Termasuk kedua orangtuanya yang sebenarnya saling tidak suka, karena Ayah Tess juga menyelingkuhi istrinya.

Kutipan yang saya suka dari buku ini :


”Akhirnya yang kau miliki hanyalah dirimu sendiri”, -Hal.126


Tiga bintang untuk kisah sederhana tentang cinta yang tidak pernah sederhana.

Sekilas tentang penulis.

Emily Giffin memiliki enam novel yang telah dipublikasikan. Novel pertamanya, Something Borrowed (2004) telah difilmkan dengan judul yang sama dengan Ginnifer Goodwin dan Kate Hudson sebagai pemainnya.

Novel Heart of The Matter adalah novel ketiganya yang masuk di jajaran The New York Times Best Seller tahun 2010.

Tentang penulis dan karyanya lebih lengkap bisa Anda lihat di http://www.emilygiffin.com/

Salam,

Salam,