Slide Show

Tampilkan postingan dengan label C. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label C. Tampilkan semua postingan
Agustus 16, 2023

The Cat Who Saved Books



Judul buku : The Cat Who Saved Books

Penulis : Sosuke Natsukawa

Penerjemah : Louise Heal Kawai

Narator : Kevin Shen

5 jam 7 menit

Penerbit : Picador

Tahun terbit : September 2021




Books have tremendous power.


Kematian kakek yang terlalu mendadak membuat Rintaro Natsuki menjadi hilang arah. Setelah kematian kedua orang tuanya Rintaro hanya tinggal berdua dengan kakeknya. Lalu sekarang setelah kakek meninggal, Rintaro menjadi benar benar merasa sebatang kara. Meski ada bibinya yang masih perhatian dengannya dan mengajak Rintaro untuk pindah ke tempatnya, remaja lelaki ini merasa kebas dengan semua perasaan sedih yang menghantamnya. Ia bahkan tidak menangis di pemakaman kakeknya.

Suatu hari ketika Rintaro memandangi rak-rak di toko buku kakeknya, ia mendengar seseorang berbicara. Lebih tepatnya sih seekor kucing berbicara kepadanya. Si kucing oren bernama Tiger ini meminta bantuan Rintaro untuk pergi ke suatu tempat dan membebaskan buku-buku. Awalnya Rintaro berpikir dia mungkin berkhayal, atau stres karena kematian kakeknya. Tapi perjalanan mereka yang pertama berhasil dengan sukses. Sampai kemudian si kucing balik lagi untuk tugas kedua. Lalu tugas berikutnya dan berikutnya. 

Januari 16, 2023

Crying in H Mart

 




Judul buku : Crying in H Mart

Penulis : Michelle Zauner

Penerbit : Pan Macmillan

Tahun terbit : Mei 2021

Tebal :  272 halaman (7 jam 23 menit)

ISBN : 978-1-5290-3380-9


How cyclical and bittersweet for a child to retrace the image of their mother

Di usianya yang kedua puluh lima, ketika ibunya dulu pernah berkata bahwa usia tersebut adalah usia istimewa, Michelle kehilangan ibunya. Sosok ibunya begitu berperan dalam kehidupan Michelle, sehingga sejak awal ibunya divonis kanker, Michelle berusaha selalu ada di sisi sang ibu. 


Meskipun mereka terkadang berselisih tentang satu dua hal, Sang Ibu adalah orang terdekat Michelle. Di buku ini Michelle mengenalkan kita dengan ibunya yang telah tiada, dari awal kepindahan sang Ibu ke Amerika sampai kepergian sang Ibu dan bagaimana Michelle mengenang sosoknya. 


Sebagai individu dengan pengaruh dua kebudayaan dari ayah dan ibunya, Michelle sedari kecil diperkenalkan tentang Korea oleh ibunya. Sang Ibu yang suka sekali masak dan makan makanan Korea terutama, begitu totalitas ketika mencoba makanan baru atau makan makanan tertentu. Terkadang ia juga mengajak Michelle berlibur ke Korea dan mendukung Michelle belajar berbahasa Korea. 

April 25, 2022

Cukit, Sang Penyihir dan Sang Naga : Kisah-kisah dari Alagaësia




 Judul Buku : Cukit, Sang Penyihir dan Sang Naga : Kisah-kisah dari Alagaësia

Penulis : Christopher Paolini

Tebal : 240 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : 2021

ISBN : 978-602-063-7525



Carilah kebijaksanaan! Atau sedikitnya, kurangi keidiotanmu


Eragon kembali :') 

Bercerita tentang kelanjutan kehidupan Eragon dan Saphira yang kini hidup bersama dengan berbagai macam "entitas" di Gunung Arngor. 

Mulai dari Urgal, Elf, Kurcaci, Manusia, juga Naga naga dalam Eldunari.  Meski ia khawatir apakah ia mampu memimpin, tapi kemauan kerasnya dalam belajar serta kebijakan yang makin matang membuat Saphira dan mereka yang ada di sekitarnya terus menunjukkan dukungan untuknya.


Buku ini sebagian besar berisi cerita-cerita yang dikisahkan mereka. Selain sebagai dukungan, beginilah cara mereka memberi nasihat dan pertimbangan untuk Eragon.

Ada kisah tentang naga (tentu saja), seorang penyihir yang mempelajari kebenaran tentang semesta, juga tentang seseorang yang sudah lama tak Eragon jumpai.

Maret 04, 2017

Crenshaw






Judul Buku : Crenshaw
Penulis : Katherine Applegate
Penerbit : Feiwel and Friends
Tebal : 300 halaman 

Life isn't always fair, Jackson

Jackson tiba tiba melihat lagi teman imajinasinya di suatu hari. Tentu bukan sebuah kebetulan yang tepat karena Jackson sekarang sudah duduk di kelas lima. Mana ada anak seusia itu yang memiliki teman imajinasi? Berbagai penyangkalan terus dilakukan Jackson karena ia suka sekali dengan fakta. Dan tak ada satu faktapun yang menurut Jackson bisa menjelaskan mengapa ada kucing berukuran lebih besar darinya terbang dengan payung. Yang lebih parah, kucing itu muncul lagi di apartemen Jackson, sedang mandi di bak mandi yang penuh dengan busa. Mana ada kucing doyan mandi?


Mei 02, 2016

Career of Evil – Titian Kejahatan






Judul : Career of Evil – Titian Kejahatan
Penulis : Robert Galbraith
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 552 halaman, paperback
Cetakan pertama : April 2016
ISBN : 9786020326368

Cormoran kembali! Yeay! Tak perlu menunggu lama buat saya menghabiskan cerita di buku ini.
Berawal dari sebuah paket mengejutkan yang diterima Robin di kantor, Cormoran mulai mencari cari siapa saja yang mungkin menjadi sang pelaku. Tentu saja tidak semua orang bisa dengan santainya mengirim tungkai wanita ke dalam paket donk ya, maka setelah pemikiran panjang, didapatkan empat nama.

Satu orang langsung dicurigai dan diburu oleh polisi sedangkan tiga lainnya terlupakan. Padahal setelah Cormoran amati, justru ketiga tersangka ini yang berpotensi melakukan pembunuhan sadis tersebut. Jadi begitulah awal mula Cormoran bergelut lagi dengan masa lalunya. 

Ketiga tersangka ini adalah mereka yang menaruh dendam kepada Cormoran dan tidak segan segan menghabisi nyawa korbannya secara brutal untuk menyampaikan maksud mereka.

Tersangka pertama adalah Brockbank, yang lolos dari jeratan hukum meski ia telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak perempuannya. Tersangka kedua adalah Whittaker, ayah tiri Cormoran yang diduga melakukan pembunuhan terhadap ibu kandung Cormoran. Tersangka ketiga adalah Donald Laing, masuk penjara karena Cormoran menjadi saksi yang memberatkannya saat Laing melakukan penyiksaan terhadap sang istri.
Maret 25, 2016

Cinderella Teeth





Judul Buku : Cinderella Teeth
Penulis : Sakaki Tsukasa
Penerbit : Haru
Penerjemah : Nurul Maulidia
Cetakan pertama :Oktober 2015
Tebal : 272 halaman
ISBN : 978-6027-742-63-5


Menjalani begitu saja tanpa tahu apa-apa dengan alasan hanya bekerja paruh waktu itu tidak baik.


Sebelum bercerita tentang Saki, ijinkan saya curhat dulu sedikit tentang saya Vs Dokter gigi. Sama seperti Saki di buku ini, saya punya pengalaman buruk ke dokter gigi, waktu kecil dulu saya ingat akan mencabut gigi, nah gusi saya kemudian disuntik dan proses selanjutnya saya udah ngga inget lagi diapain, yang teringat cuma rasa sakit yang kebangetan sepulang kunjungan itu. Semenjak itu, saya selalu menolak pergi ke dokter gigi.

Malangnya saya, 5 tahun yang lalu, gigi saya berlubang dan luar biasa nyeri. Waktu itu baru punya satu anak, dan di bulan puasa pula. Mau ngga mau, saya pergi ke dokter gigi, kalau ngga salah sampai empat kali kunjungan, lalu akhirnya ditambal permanen.

Sepertinya saya memang ngga pernah bisa jauh jauh dari masalah gigi, karena akhir tahun kemarin, gigi saya yang ditambal itu bermasalah lagi sampai bengkak. Kali ini saya disarankan oleh seorang teman (yang juga dokter gigi) untuk pergi ke dokter gigi spesialis. Okelah lalu saya pergi dan berobat ke spesialis konservasi gigi, selama hampir lima belas kali pertemuan saya lakukan demi memperbaiki gigi gigi saya yang benar benar bermasalah. (Kalau penasaran dengan cerita lengkapnya, kamu bisa tengok di blog saya satunya).
Januari 24, 2016

Cinder – The Lunar Chronicles #1






Judul Buku : Cinder – The Lunar Chronicles #1
Penulis : Marissa Meyer
Penerjemah : Yudith Listiandri
Penerbit : Spring
Tebal : 384 halaman, paperback
ISBN : 978-602-71505-4-6


“Kau akan pergi ke pesta dansa! Kita harus mencari gaun untukmu, dan sepatu. AKu tidak akan membiarkanmu memakai sepatu bot mengerikan itu…”


Setelah Perang Dunia Keempat, bumi terbagi ke dalam 6 negeri besar - Kerajaan Inggris, Federasi Eropa, Uni Afrika, Republik Amerika, Australia dan Persemakmuran Timur. Sebuah wabah menjangkiti penduduk Bumi, tanpa diketahui penyebab dan belum ditemukan obatnya. Penghuni Bumi pun telah banyak berubah, tak hanya manusia tetapi juga ada android dan cyborg yang tentu saja kelasnya lebih rendah daripada para manusia.

Di New Beijing, salah satu kota di Persemakmuran Timur, Cinder tinggal bersama ibu asuh dan dua saudari tiri, Pearl dan Peony. Suatu hari Pangeran Kai, putra mahkota Persemakmuran Timur, mengunjungi bengkel Cinder untuk meminta bantuannya membetulkan salah satu android kerajaan yang rusak. Pertemuan itu ternyata bukan pertemuan terakhir mereka, karena Cinder dan Pangeran Kai kelak akan bertemu beberapa kali di istana. Meski Pangeran Kai amat bersahabat dan ramah terhadap Cinder, gadis itu selalu canggung dan salah tingkah, sebagian besar karena ia tak mau Pangeran tahu kalau ia adalah seorang cyborg.

Sementara itu, ketika Kaisar meninggal dunia, Pangeran menerima bela sungkawa dari Kerajaan Bulan. Bumi dan Bulan sudah lama bersitegang, dan ketika Pangeran naik takhta, Ratu Levana dari Bulan mengunjungi Bumi untuk menyaksikan upacaranya. Rakyat Bumi menganggap penduduk Bulan adalah musuh yang menggunakan sihir untuk mengontrol orang orang Bumi, sehingga ketika Bulan mengajukan aliansi terhadap Bumi, banyak penduduk Bumi yang menolak dengan keras. Sayangnya, setelah kematian kaisar sepertinya tawaran Bulan semakin kuat terhadap Bumi. Terutama Ratu Levana yang berambisi menikahi Pangeran Kai agar memiliki hak untuk berkuasa di Bumi.
Januari 12, 2016

The Cuckoo’s Calling – Dekut Burung Kukuk




Judul Buku : The Cuckoo’s Calling – Dekut Burung Kukuk
Penulis : Robert Galbraith
Alih Bahasa : Siska Yuanita
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : 2014
Tebal : 520 halaman, baca di IJak (tapi punya buku cetaknya kok, beneran.)
ISBN : 978-602-03-0062-7

Bagaimana saya mengawali review ini? Berhubung buku ini sudah lama dan sudah banyak banget reviewnya, maka sayaakan bercerita singkat saja.

Desember 09, 2015

Cantik Itu Luka






Judul Buku : Cantik Itu Luka
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Februari 2012
Tebal : 490 halaman, baca di aplikasi IJak
ISBN : 9786022517498

Ini kisah yang rumit. Sudah lama saya mendengar nama Eka Kurniawan ketika sedang mengobrol dengan teman teman blogger buku atau sekadar melihat buku barunya di timeline. Terlebih setelah bukunya memenangkan anugerah sastra dan banyak review positif mengenainya.

Ketika masih dalam tahap mencoba aplikasi IJak, saya langsung meminjam buku ini. Penasaran tingkat dewa.

Kesan saya? Ouch, buku ini berat banget kisahnya.
November 26, 2015

Cameo Revenge





Judul Buku : Cameo Revenge
Penulis : Yudhi Herwibowo dan Ary Yulistiana
Penerbit : Grasindo
Cetakan pertama : Oktober 2015
Tebal : 236 halaman, paperback
ISBN : 978-602-37520-7-2


Aku merasa semuanya terjadi terlalu cepat


Setelah event July Challenge berakhir, karir grup band Cameo semakin melejit. Mereka diundang dan diwawancara di berbagai media, lagu hitsnya yang berjudul July Lullaby juga dikenal dan disenandungkan oleh banyak orang. Angin malam, Aui, Q dan Jarra terkejut atas kemenangan dan euphoria yang mendadak tersebut. Karena sebenarnya tujuan awal pembentukan band Cameo hanya untuk memenangkan hadiah utama sebesar seratus juta rupiah, tidak lebih. Siapa sangka ketenaran mereka justru membuat semuanya makin kacau. Masa lalu yang kelam malah terungkap, kepopuleran justru harus dihargai dengan nyawa.

Juli 15, 2015

Critical Eleven





Judul Buku : Critical Eleven
Penulis : Ika Natassa
Editor  : Rosi L Simamora
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Juli 2015
Tebal : 344 halaman, paperback
ISBN : 978-602-031892-9

Well, buku Ika Natassa yang pertama saya baca adalah A Very Yuppy Wedding, dan setelah itu saya memutuskan bahwa karya dia tidak cocok dengan selera saya. Hei, no offense, saya menghormati karyanya dan para fans setianya, hanya saja saya tidak termasuk di dalamnya. Jadi ketika ika mengeluarkan buku buku barunya, sebut saja twivortiare, divortiare, saya tak tergoda sama sekali untuk membelinya.

Lalu di awal tahun ini saya membaca kumpulan cerpen yang diterbitkan untuk memperingati ulang tahun Gramedia, ada karya Ika juga di buku itu dan saya rasa saya cukup menyukainya. Tidak terlalu gengges dengan bertaburan merk dagang seperti di AVYW. Sampai kemaren ketika Ika promo tentang novel barunya Critical Eleven, saya masih cuek bebek. Tapi cueknya saya ternyata ada habisnya juga, hahahah, karena saya tergoda oleh sampulnya yang berwarna biru (yeah, saya tipe pembaca yang judge the book by its cover) dan tagnya yang juga berwarna biru. Sayang, saya tidak berjodoh dengan urusan PO memPO. Sampai saya ditawari oleh seorang teman yang kebetulan membeli dua buku, hei, rupanya jodoh memang berlaku juga untuk buku.
Juni 15, 2015

Chicken Soup for The Soul (graphic novel) : Hadiah Terindah dan Perjalanan Ajaib






Judul Buku : Chicken Soup for The Soul (graphic novel) : Hadiah Terindah
Penyusun : Jack Canfield dan Mark Victor Hansen
Ilustrator : Kim Dong-Hwa
Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketujuh :  April 2009
Tebal : 174 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-1962-3

Kali ini saya akan meresensi dua buku sekaligus, soalnya karena ini Chicken soup dan novel grafis, jadi ngga banyak yang bisa saya ceritain (mendingan kamu baca sendiri bukunya, gituuh).

Buku pertama berjudul Hadiah Terindah, terdiri dari 12 cerita pendek yang sederhana tetapi menggugah, membuat buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Cerita yang paling saya suka yaitu yang berjudul Sirkus oleh Dan Clark. Tentang anak kecil dan ayahnya yang pergi untuk menonton sirkus, tetapi saat mengantri tiket mereka melihat sebuah keluarga besar, delapan anak anak dan dua orang dewasa, yang bersemangat untuk menonton. Sayangnya ketika Ayah dari keluarga besar tersebut akan membeli tiket, ia menyadari kalau uangnya kurang. Padahal anak anaknya sudah semangat sekali ingin menonton sirkus tersebut. Lalu tanpa disangka sangka, ayah dari Dan memberikan uang untuk menutupi kekurangan harga tiket tadi. Yah, karena Dan juga berasal dari keluarga sederhana, dan uang ayahnya sudah tak cukup untuk menonton sirkus, alhasil mereka batal menonton.
April 11, 2015

The Graveyard Book- Cerita dari Pemakaman






Judul Buku :  The Graveyard Book- Cerita dari Pemakaman
Penulis : Neil Gaiman
Ilustrasi : Dave McKean
Alih Bahasa : Lulu Wijaya
Editor : Ariyantri E
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 351 halaman, paperback
Cetakan pertama : Maret 2013
ISBN : 978-979-22-9460-6


Dia tidak mirip siapa pun selain dirinya sendiri. Dia tidak mirip siapa pun – seperti nobody.


Namanya Nobody Owens, tapi kita bisa memanggilnya Bod. Dia dibesarkan dalam lingkungan dan keluarga yang tidak biasa. Suatu malam, saat ia belum genap dua tahun, ayah ibu dan kakaknya dibunuh oleh seorang lelaki. Sebenarnya tujuan lelaki itu melenyapkan seluruh anggota keluarga tersebut, tetapi Bod yang masih kecil dan tak mengerti apa apa, berhasil lolos dari pria misterius tersebut. Bod berjalan menuju pemakaman dan di sanalah ia akhirnya bertemu keluarganya, para hantu. Ya, bertahun tahun kemudian ia dibesarkan oleh para hantu di pemakaman tersebut beserta seorang wali yang tidak berasal dari dunia orang hidup maupun orang mati.  Di pemakaman tersebut, Bod belajar banyak hal dari para hantu maupun dari walinya. Mulai dari pelajaran membaca, menulis, perihal sejarah maupun hal hal gaib yang kelak akan berguna bagi Bod.

Selama bertahun tahun itu pula Bod tidak pernah meninggalkan pemakaman karena para arwah tahu kalau Bod akan berada dalam bahaya jika keluar dari wilayah mereka. Mereka tak akan bisa melindungi anak itu jika Bod keluar dari pemakaman, terutama melindungi Bod dari lelaki yang dulu membunuh anggota keluarganya. Lelaki itu ternyata masih masih memburu keberadaan Bod dan berusaha untuk membunuhnya.
Januari 30, 2015

Post Bar SS Cerita Cinta Indonesia : 45 Cerpen terpilih



Judul Buku : Cerita Cinta Indonesia
Penulis : 45 Penulis Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama : Oktober 2014
Tebal : 400 halaman, paperback
ISBN : 9786020305172


 
"Dengan begini, rinduku padamu adalah rindu abadi."  (Rindu Yang Terlalu. Arswendo A)

Oke, karena ini cerpen, maka akan saya ceritakan kembali sedikit kisah kisah di dalamnya yaa.
Yang paling berkesan buat saya adalah "Apalah Artinya Nama" milik Marga T. Ceritanya tentang nama "Marga T" yang ternyata adalah nama sang istri, padahal sang penulis adalah si suami. Si suami yang lama lama bosan memakai nama Marga T, ingin menggunakan nama aslinya saja untuk naskah dia selanjutnya. Akibatnya? Ahahahaha, baca sendiri deh. Lucu, penyampaiannya juga asyik. Terus bikin saya penasaran juga, buat googling siapa itu Marga T sebenarnya. XD
November 03, 2014

Carrie






Judul Buku : Carrie
Penulis : Stephen King
Alih Bahasa :  Gita Yuliani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama : Oktober 2013
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-9951-9

Kamu pernah ngga sih dibully waktu sekolah? Mungkin sama kakak tingkat, atau mungkin sama teman sekelasmu sendiri. Atau jangan jangan kamu pernah membully temanmu sendiri? (Ih jangan sampai pernah ya). Kebayang ngga sih kalau anak yang kamu bully itu punya kemampuan istimewa, telekinetis misalnya? Waah, hati-hati saja, pembalasan dendamnya pasti akan terasa sangat menyakitkan.

Sekarang aku akan sedikit bercerita tentng Carrie, seorang siswi di SMA Ewen yang sering dibully teman temannya. Suatu hari terjadi tragedi di kamar mandi wanita setelah pelajaran olahraga, ketika Carrie mendapatkan haid pertamanya tapi sama sekali tak tahu menahu tentang haid. Teman teman wanitanya mengolok olok dia, yang mungkin menjadi awal dari percikan dendam yang bersemayam di hati Carrie. Setelah peristiwa memalukan itu, salah seorang teman Carrie yang bernama Sue memiliki ide untuk mengajak Carrie pergi ke pesta prom sebagai bentuk permintaan maaf. Sue meminta tolong kepada Tommy, pacarnya, agar mau mengajak Carrie ke pesta dansa. Entah atas dasar apa, Tommy akhirnya menyetujui ide itu.
Juli 24, 2013

Cinta 4 Sisi





Judul Buku : Cinta 4 Sisi
Penulis : Indah Hanaco
Penata Isi : Dua Sisi
Penerbit : Grasindo
Cetakan Pertama : 2013
Tebal : 264 halaman, paperback


Dari judul, sebenarnya pembaca sudah bisa menebak apa inti dari cerita di novel ini. Tapi toh, cinta segiempat mungkin akan lebih kompleks daripada sekadar cinta segitiga, begitu awalnya menurut saya.

Benarkah demikian?

Violet dan Jeffry adalah sepasang kekasih, kedua-duanya sama-sama memiliki fisik yang sempurna dan slaing menyayangi. Tetapi seperti halnya pasangan lain, mereka memiliki masalah dalam hubungan yang dijalani. Seringnya karena Jeffry, yang punya hobi jelalatan kalau melihat ada wanita cantik di sekitarnya. Si Jeffry ini udah ditegur berkali-kali sama Violet yang bersabar hati atas kelakuan cowoknya. Yah, namanya naluri kali ye, atau kebiasaan, sekuat apapun Jeffry mencoba, paling tahan 2 minggu doank dia nggak nglirik cewek lain.

Udah, gitu doank masalahnya?

Belum, kejadian jadi lebih kacau setelah Eirene, mantannya Jeffry masuk ke lingkaran cinta. Bertemu di sebuah pesta, kelamaan Jeffry makin terlihat dekat dengan Eirene, bahkan sering menerima pesan-pesan singkat atau telepon diam-diam dan merahasiakannya dari Violet. Yah, siapa sik cewek yang mau digituin sama pacarnya? Apalagi Si Eirene ini sebenarnya juga udah punya pacar, namanya Quinn.

Dengan niat balas dendam, Quinn sama Violet bekerjasama untuk mencoba memperbaiki hubungan cinta dengan pasangannya masing-masing. 

Caranya?

Quinn dan Violet akan bersandiwara seolah mereka saling menyukai. Anggap saja balas dendam gitu, biar Eirene dan Jeffry kapok dan kembali lagi ke cinta semula.

Sialnya, yang ada malah Quinn dan Violet ini jatuh cinta beneran X))

Terus gimana donk, rencananya kan Cuma bohong-bohongan. Kok malah suka beneran?

Hihi, dibaca aja ceritanya. Nanti ngga penasaran lagi, kaan. :p

Membaca novel ini anehnya bagi saya datar-datar saja, rasanya. Nggak ada rasa penasaran yang berlebihan sampe pingin cepat-cepat selesai atau diburu-buru bagaimana ending ceritanya. Ini pendapat pribadi saya, bahwa novel ini tidak jdaar jdeer kasih kejutan ke pembacanya. Jalan ceritanya gampang ditebak, apalagi endingnya. Tokoh utama di cerita ini juga standar cowok yang jadi rebutan : ganteng, tinggi, kaya. Yang cewek : cantik, manja, haus perhatian.

Ada beberapa kejanggalan yang saya temukan di buku ini,

Yang pertama, penggunaan kata ’acuh’ yang tidak tepat konteksnya. Di hal. 106 disebutkan kalau Quinn bersikap acuh sama gadis-gadis yang ngelirik dia. Maksud acuh di sini sebenarnya tidak peduli, ini dijelaskan di hal. 109. Padahal acuh menurut kbbi artinya memedulikan. Jadi seharusnya ditulis : Quinn bersikap ’tak acuh’, bukan ’acuh’.

Selanjutnya, entah kenapa ada episode pembicaraan yang garing di novel ini. Seperti kakek Violet yang sudah meninggal, atau tentang Violet yang terus menerus dibahas kalau dia ingin pulang ke Padang. 

Pengulangan citra para tokoh utama juga sering dilakukan. Quinn yang tampan, tinggi. Serta Violet yang ayu. Seakan-akan penulis mencoba meyakinkan pembaca agar mudah membayangkannya. Tapi bagi saya, pribadi, itu cukup mengganggu, karena toh di awal juga sudah ada keterangan bagaimana fisik masing-masing tokoh.
 
Yang membuat saya bertahan membaca buku ini mungkin karena bahasanya. Penulis memang menggunakan bahasa yang indah. Termasuk saat peralihan bab, yang di tiap awal bab disematkan kata-kata puitis yang mesra.

Contohnya begini : 


”Andai bisa membuatmu mengerti. Betapa cinta saja tak cukup. Untuk menautkan dua hati dalam keabadian. Mestinya kita saling menggenggam kepercayaan. Dengan hati yang berlimpah kasih. Karena seperti itulah seharusnya. Jalinan yang merumitkan dua hati dalam cinta.”- Hal. 21


 Oh satu lagi, ini adalah novel ke-12 Indah Hanaco. Keren, kan? Saya berharap bisa membaca karya beliau yang lain, karena Mungkin saja saya tidak menyukai novel ini, tapi menyukai salah satu novel beliau lainnya. :)
April 08, 2013

Chambers



Judul Buku : Chambers
Penulis : Sarah Gerdes
Penerjemah : Oktaviani
Penyunting : Dhewiberta
Penerbit : Mizan Fantasi
Cetakan Pertama : April 2012
Tebal : 566 halaman, paperback
ISBN : 978-979-433-695-3


Perjalanan antar waktu adalah hal yang sering dikisahkan dalam berbagai cerita fantasi maupun fiksi ilmiah, tapi jarang yang berujung dengan perjalanan ke negeri China.


Saat mencari ayahnya yang hilang di dalam gua, Cage dan Mia, saudara kembar tersebut secara tidak sengaja menemukan jalan yang membawa mereka dari Enumclaw di Amerika pada masa sekarang menuju ke Nanjing, China abad 14. Rupanya Ayah mereka bersama seorang atasannya ditawan oleh pasukan Kaisar. Sialnya, Cage dan Mia dianggap mata-mata dan harus membuktikan diri bahwa mereka tidak bersalah atau mereka semua akan dihukum mati.

Cage kemudian dipisahkan dari Ayah dan saudari kembarnya dan ditawan di sebuah penjara. Di dalam sel ia bertemu dengan seorang Juru Tulis yang mengatakan bahwa Cage tidak memiliki banyak waktu untuk sebuah siklus yang akan datang. Tapi ia tidak menjelaskan satu tahun dari apa dan Cage malah dibuat penasaran dengan keterangan Juru tulis tersebut.

Berawal dari seorang yang terasing dan diremehkan, Cage dan Mia dapat membuktikan bahwa diri mereka berguna bagi Kekaisaran saat itu. Mia dilatih menjadi pelayan dan juru cicip masakan Permaisuri sedangkan Cage bahkan dipercaya menjadi pengawal pribadi Kaisar Jianwen.

Sementara itu diam-diam Cage juga menyelidiki tentang pesan yang disampaikan Juru Tulis Istana sewaktu Ia dipenjara. Ternyata ada misteri yang tersimpan selama ini dan Cage adalah ‘Yang Terpilih’ untuk meneruskan takdir keluarga. Berbekal bola yang membawa mereka melakukan lintas waktu, Cage juga mempelajari bahwa ada kekuatan lain yang dimiliki bola tersebut, yaitu menghidupkan benda mati.

Celakanya, berbekal pengetahuan sejarah, Cage dan Mia menyadari bahwa kekaisaran tempat mereka tersesat sekarang adalah Kekaisaran yang kelak akan ditumbangkan oleh pemberontakan. Sang Kaisar dan Permaisurinya tidak pernah diketahui jejaknya, apakah meninggal atau mampu melarikan diri. Lalu bagaimana cara Cage dan Mia menyelamatkan Kaisar dan membuktikan bahwa mereka tidak bersalah? Mampukah bola ajaib membawa mereka kembali ke masa kini? Bisakah mereka melakukannya tanpa mengubah sejarah yang sebenarnya sudah tercetak ?


Pertama membaca buku ini, saya sudah bersemangat karena temanya tentang perjalanan lintas waktu. Secara ilmiah, kabarnya sih hal ini memang benar bisa dilakukan dengan menggunakan wormhole yang bisa saja terletak di mana-mana, tapi kendalanya adalah wormhole ini ukurannya terlalu kecil, sehingga butuh pembesaran kalau benar bisa menghantarkan manusia berjalan jalan antar waktu. Selain itu, memang perjalanan waktu lebih bisa dilakukan ke masa lalu, bukan ke masa depan, jadi mungkin saja loh kalau Si Cage dan Mia ini beneran nyasar ke China di abad 14.

Tokoh favorit saya adalah Mia, seorang gadis tomboi, cerdas, mampu menyesuaikan diri, cantik, tapi keras kepala. Well, sama keras kepalanya dengan Cage (mungkin karena kembar yak?). Saking sayangnya Mia ke Cage, dia lebih sering meremehkan saudaranya itu perihal keahlian beladiri. Ya, beruntung mereka mengenal budaya China (Ayahnya pernah melakukan penelitian di Beijing) bahkan Cage juga tahu tentang senjata-senjata yang lazim digunakan di masa itu sehingga saat ditawan baik Mia maupun Cage mampu beradaptasi dengan baik. Padahal saat itu, orang kulit putih cukup ditakuti dan dianggap mata-mata oleh orang China.

Novel ini memiliki kekuatan dalam hal peperangannya atau seni pertempuran. Banyak detil yang diceritakan penulis tentang senjata-senjata kuno, sejarah dan budaya China yang membuat saya salut karena pasti diperlukan riset yang mendalam sebelum ia memulai menulis cerita. Kisah Cage juga diselingi dengan cinta ala remaja, yaitu dengan Bao, gadis yang menjadi kepercayaan Permaisuri.

Sayangnya karena tampilan covernya suram, jadi agak gimana gitu waktu baca, kertasnya juga buram.. jadi nambah nambah suram kesan ceritanya. Covernya udah unik sih, itu naga beneran ada tapi kudu sabar nunggu di bagian akhir cerita :D

Well, bener kalau kata produser Mr. And Mrs. Smith, Lucas Foster, kalau buku ini difilmkan, pasti bakal dahsyat. Empat bintang buat Chambers.

Februari 20, 2013

The Ring of Solomon – Cincin Solomon



Judul Buku : The Ring of Solomon – Cincin Solomon
Penulis : Jonathan Stroud
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Cetakan Pertama : November 2012
Tebal : 528 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8943-5
Usia minimal kelayakan baca : 12 tahun






Barty kembaliiiiii…

Yah, sebenarnya tidak tepat juga dibilang ‘kembali’, karena cerita ini berlatar tahun 950 SM, jauh sebelum Cerita Barty dan Nathaniel di tiga buku sebelumnya.

Alkisah, Barty diperbudak oleh Ezekiel, yang merupakan salah satu penyihir kepercayaan Raja Solomon. Si Barty ditugaskan mencari barang berharga dari Eridu untuk dibawa ke Masternya, sialnya ketika Barty telah melaksanakan tugasnya, eh si Master mati karena ternyata ada jebakan di dalam patung yang dibawa Barty.

Begitu tahu bahwa seorang penyihirnya mati karena kelakuan Jin, Solomon marah dan menyuruh Khaba, penyihirnya yang lain, memberi pelajaran kepada jin level empat itu. Nah, seperti budaknya yang lain, Si Barty diperintahkan untuk ikut kerja dalam pembangunan istana bagi Raja Solomon. Syaratnya mereka tidak boleh menggunakan sihir dan pekerjaannya harus dilakukan seperti kecepatan manusia biasa. Dan jelas bukan Barty donk namanya kalau selalu nurut sama Masternya, si Barty ketahuan menggunakan sihir tepat saat Solomon lagi melakukan sidak di lokasi pembangunan.

Khaba yang kemudian dimarahi oleh Solomon, ia tidak ditugaskan membangun istana lagi tetapi menyelidiki serangan-serangan yang sering dialami kafilah kafilah pedagang. Mereka dirampok dan kabarnya Si Pelaku menggunakan Jin dan makhluk-makhluk gaib.

Di tempat lain, Ratu Sheba sedang merancang rencana untuk membunuh Raja Solomon. Laki-laki itu telah meminta upeti yang banyak kepada kerajaannya, dan tentu saja Sheba tidak bisa memberikannya dengan mudah. Dipanggilah Asmira, seorang pendeta wanita yang juga merupakan orang kepercayaan Sheba. Asmira ditugaskan membunuh Solomon dan mengambil cincin berharga yang terkenal dimiliki Solomon. Cincin itu kabarnya memiliki kekuatan gaib yang paling gelap, karena merupakan portal menuju Dunia Lain, dan ada Sesuatu yang berkekuatan besar yang tersimpan di mata cincin.

Sebagai orang yang setia kepada Ratu, Asmira berangkat dari negerinya menuju Yerusalem ke kediaman Raja Solomon dengan tekad yang kuat, ia akan membunuh Raja itu bagaimanapun caranya. Di perjalanan, ia bertemu dengan Barty dan Faquarl yang sedang bertarung melawan demon yang menyerang dan merampok para pedagang. Asmira kemudian dibawa ke lingkungan istana bersama Khaba yang malah memudahkan rencananya membunuh Solomon. Sayangnya meski Asmira sudah berjanji akan mengusahakan kebebasan Barty dan Faquarl (yang sudha menolongnya dari jin-jin di gurun) tapi Khaba tidak rela melepaskan Barty begitu saja. Jin itu telah menimbulkan banyak masalah, sehingga alih alih ia malah dikurung di dalam botol.

Nasib sial dan petualangan tidak berhenti menghampiri Barty, ia kemudian malah terikat dengan Asmira dan terpaksa mencari cara membantu Asmira mencuri cincin Solomon. Apa jin level empat ini bisa melakukannya? Yah, ikuti saja petualangannya :D

Setelah bertaun-tahun saya menunggu lanjutan kisah Barty, akhirnya buku ini terbit juga (dan akhirnya melowong-lowongkan waktu untuk membacanya). Barty masih sama kocaknya, masih dengan humor sarkastiknya, masih seenak egonya sendiri.


Ketika iring-iringan kerajaan itu berkelontang menghampiri kami, .., rekan –rekan kerjaku sudah aman berada dalam samaran tubuh manusia lagi….. Dan aku? Aku masih berbentuk kuda nil kerdil mengenakan rok, menyanyikan lagu-lagu….dan melemparkan batu raksasa… - Bartimaeus, Hal. 145



“Lagi pula, kalau kau akan tewas dengan cara mengerikan, sebaiknya kau mati dengan bergaya.” – Bartimaeus, Hal. 333



“Sang ratu bukan orang yang tidak berperasaan,” Seru gadis itu. “ Dia hampir menangis ketika mengirimku---“
“Ke sini untuk mati,” aku menyelesaikan.” Kau tidak bisa melihat apa yang ada di depan hidungmu, ya?” – Bartimaues, Hal. 356



Membaca buku ini seperti kangen-kangenan sama Barty, sayangnya ketika lembar terakhir ditutup lha kok saya malah makin kangen sama Barty lagi? >_<

Bagaimana tidak, kalau dulu kan memang maish ada gossip bahwa Barty bakal ada satu buku lagi, tapi kalau yang Cincin Solomon ini, jelas ini adalah buku terakhirnya.. Jadi wajar donk perpisahannya lebih berat? :D

Munculnya tokoh Asmira berbeda dnegan Nathaniel, sifat keduanya juga berbeda, mungkin karena saya terbiasa menghubungkan Barty dengan Nat, sehingga ketika membuat ikatan baru antara Barty dengan Asmira malah membuat saya bosan. Rasanya Cuma pingin teriak, “Jangan banyak banyak ambil porsi ceritanya Barty dooonk.”
Asmira sendiri memang dikisahkan cukup sempurna, ia cantik, pintar bertarung, dapat menggunakan sihir (meski masih pemula),tapi ia ceroboh dan keras kepala. Yah, sebelas dua belas lah sama kerasnya si Barty XD

Sewaktu menunggu buku ini diterjemahkan di Indonesia, saya sempat membeli dan membaca beberapa karya Stroud lainnya, seperti The Leap, Herroes of the Valley dan The Last Siege (yang kesemuanya juga diterbitkan Gramedia), tapi karena semua tokohnya berbeda jauh dengan Barty, saya merasa ada yang kurang. Yah, buat saya Bartimaeus adalah salah satu tokoh cerita fantasi yang selalu diharapkan kehadirannya terutama bagi mereka yang sudah jatuh hati dengan ‘sarkasme’nya yang ngga abis abis.

Belum baca bukunya? Saran saya beli deh dari seri 1-4, jadi kalau kangen Barty, baca lagi aja buku-bukunya, barengan sama saya. :D



Posting ini dibuat untuk ikutan di Fantasy Reading Challenge 2013 Kategori Award Winner :)



Dan jugaaa  Posting ini saya buat dalam mengikuti RC Fun Year with Children bulan Januari dengan tema Award Winner, yang diselenggarakan bacaan B.Zee di sini :)


Desember 10, 2012

Cerita Sahabat 2 – Asmara Dini Hari



Judul Buku : Cerita Sahabat 2 – Asmara Dini Hari
Penulis : Alberthiene Endah & Friends
Cetakan Pertama : Agustus 2012
Tebal : 376 halaman, paperback
ISBN : 978-979-22-8716-5

Buku yang terdiri dari 27 cerita yang ditulis oleh 17 orang penulis ini mengusung tema yang sama, Cinta. Spektrum cinta memang lebar, luas seperti semesta, sepertinya, sebab ia bisa tumbuh di mana saja dan oleh siapa saja tanpa kenal ampun. Membaca kumpulan cerpen di buku ini membuat saya tersadar ada banyak sekali perihal yang bisa dibicarakan tentang cinta.


Meramu 27 cerita dalam sebuah resensi, bagi saya adalah hal yang sulit, karena itu akan saya ceritakan beberapa saja cerita di dalam buku ini, tidak semuanya, dengan demikian masih ada sisa kejutan yang bisa Anda nikmati seterusnya.

Cerita yang paling berkesan buat saya adalah sebuah cerita berjudul ’Celengan Minnie Mouse’ yang ditulis oleh Ratna Dumila, kisah cinta antara seorang Ibu dengan anaknya yang spesial. Yang membuat saya mensyukuri banyak hal yang ada di hidup saya yang sebelumnya kadang jarang saya syukuri.

Model cerita yang sederhana tapi unik, ada di ’( )’ milik Jenny Jusuf. Temanya tentang perselingkuhan yang merupakan tema paling banyak dari cerpen yang ada di buku ini, tetapi saya menemukan sebuah kalimat yang membuat saya menandai halamannya.

“Kita bukan tanda koma, dan takkan pernah menjadi titik. Kita adalah sisipan bagi satu sama lain. Yang ada, dan nyata, namun tak pernah menjadi kalimat utuh. Dan karena itu kita sempurna.”- Hal.264

Cerita yang paling saya suka saat membayangkan endingnya, yang paling membuat saya penasaran, ’Asmara Dini Hari’ milik Alberthiene Endah. Tentang cinta seorang wanita yang sempurna, dikisahkan dari sudut pandang supir pribadinya.

Sebagian besar memang menceritakan perselingkuhan, rumah tangga yang hanya sandiwara, atau cinta yang tak terbalaskan. Karena berupa cerita pendek, maka tidak bisa disalahkan jika penokohannya masih banyak yang belum maksimal. Bahkan ada cerita yang hampir sama garis besarnya, yaitu cerita milik Maina Sumapradja dengan ’Where Is the Love’ milik Anggun Prameswari.

Yang menyenangkan dari membaca kumpulan cerpen ini adalah selesai dalam sehari. Tak butuh waktu banyak memang menghabiskan waktu menikmati cinta, mengambil pelajaran dari cerita-ceritanya serta menjadi penghibur waktu yang setia.




Juli 31, 2012

City of Thieves – Kota Para Pencuri


Mengisi Liburan Dengan Membaca Bersama Bukukita.com dan Ufuk Publishing House”


Judul Buku : City of Thieves – Kota Para Pencuri
Penulis : David Benioff
Penerjemah : Meda Satrio
Penyunting : Helena Theresia
Penerbit : Ufuk Publishing House
Cetakan Pertama : Agustus 2010
ISBN : 978-602-8801-32-4


Pelajaran Sejarah adalah salah satu pelajaran yang sebenarnya saya suka, baik saat SMP maupun SMA, terutama tentang sejarah dunia. Mengikuti pelajaran sejarah itu seperti naik mesin waktu lalu pergi ke masa lalu. Jauh di mana peradaban manusia tidak semodern sekarang, dimana kisah yang diceritakan sebagian besar adalah revolusi, perebutan kekuasaan dan perperangan. Sayangnya tak banyak guru yang bisa menceritakan kisah masa lalu ini dengan tepat, selain nama tokoh yang cenderung sulit dihafalkan, kurangnya pembangunan suasana juga menjadi faktor lainnya yang mempersulit penangkapan murid terhadap sejarah. Cara lain untuk menikmati sejarah adalah dengan membaca buku, seperti buku yang satu ini.

Nama anak laki-laki itu adalah Lev atau lengkapnya, Lev Abramovich Beniov. Suatu malam ia dan teman-temannya tertangkap basah oleh pasukan Rusia ketika sedang menjarah mayat seorang tentara Jerman. Teman-temannya lolos, sayangnya tidak demikian dengan Lev, ia tertangkap dan dibawa ke Penjara Kresty. Di sana ia ditempatkan satu sel bersama seorang tentara yang dituduh sebagai desertir (orang yg lari meninggalkan dinas ketentaraan atau membelot kpd musuh) bernama Kolya, lengkapnya Nikolai Alexandrovich Vlasov.

Hukuman mati mereka berdua ternyata ditunda, bahkan akan dibebaskan jika mereka dapat melakukan tugas yang amat penting dari Kolonel Grechko, yaitu mencari satu lusin telur yang akan digunakan dalam membuat keik di pernikahan anak perempuannya. Sebenernya ini bisa dibilang permintaan yang gila saat itu, bayangkan saja di tahun itu Perang yang berlangsung antara Jerman dan Rusia telah membuat banyak warga kelaparan. Jangankan makanan enak, yang layak dimakan saja hampir bisa dibilang tidak ada lagi. 

Lalu ke mana dua orang ini bisa menemukan telur-telur sebagai syarat pembebasan itu? Apalagi Sang Kolonel mengambil kartu ransom mereka sebagai jaminan bahwa mereka akan kembali lagi membawa telur-telur tersebut. Saat itu kartu ransom adalah barang yang sangat penting, tanpa kartu ransum bisa dipastikan kamu akan mati kelaparan terlebih saat itu musim dingin sedang melingkupi Rusia.

Perjalanan mereka kemudian dimulai, berdua mereka mengunjungi Haymarket, pasar gelap tempat berbagai transaksi jual beli dilakukan. Di pasar ini mereka mendapat info bahwa ada seorang petani di dekat Gerbang Narva memelihara ayam-ayam yang menghasilkan telur.

Akankah Lev dan Kolya mendapatkan telur sesuai permintaan Kolonel?


Ah, membaca buku ini benar-benar membawa saya ke pandangan sebuah cerita sejarah yang diceritakan secara berbeda. Biasanya saya mendapati kisah sejarah hanya berisi kesedihan dan kemuraman tokoh utamanya, ditambah suasana duka sebagai latar belakangnya. Benar-benar menghabiskan tenaga saat membacanya, apalagi kalau kalimat-kalimatnya panjang dan berdiksi ‘berat’.

Tapi buku City of Thieves ini berbeda, meski mengusung tema Historical Fiction, kehadiran dua tokoh utama yang unik membuat buku ini lebih ‘hidup’ dan berwarna. 

Lev, sebagai sudut pandang orang pertama yang menceritakan kisah di buku ini memiliki karakter yang cenderung lembut untuk laki-laki. Mungkin karena usianya juga masih belasan tahun, ia memang memiliki semangat tinggi untuk membela Negara, tetapi terkadang ketika ia berhadapan langsung dengan peperangan atau pembunuhan, tak banyak yang bisa ia lakukan selain bersembunyi dan ketakutan.
Singkat kata, ia memang bukan jagoan.
Tapi Lev adalah sosok yang setia kawan, terlihat saat mereka menghadapi sepasang suami istri kanibal, Lev tidak mau meninggalkan Kolya sendirian meski sebenarnya Lev bisa melarikan diri dengan mudah. 

Sedangkan Kolya bisa dibilang kebalikannya Lev, ia tipe pemberani, cuek, seenaknya sendiri dan tipe penyerang. Ia tidak segan-segan melontarkan kalimat-kalimat sarkatis bahkan terkadang terkesan menghina, meski sebenarnya ia hanya bercanda. Kolya adalah seorang pencinta sastra, ia terbiasa mengutip syair-syair para pujangga atau sekadar membicarakan tokoh dari buku yang pernah ia baca.

Perbedaan keduanya ini yang membuat saya tertawa, sedih atau terkadang merasa sesak karena lega ataupun duka saat mereka bersama-sama. Percakapan yang unik, saling menyidir bahkan terkadang hampir berantem beneran, berulangkali menyelamatkan saya dari kebosanan yang mungkin muncul  karena detail. Ya, detail lokasi dan peristiwa yang ada di buku ini memang cukup ‘berlimpah’, tapi detail malah membuat saya mampu membayangkan dengan jelas kejadian saat itu. Lalu ide cerita yang keren. Sungguh, kalau saja ide mencari telur bisa dibilang biasa, tapi penulis mampu memilih latar waktu dan peristiwa yang membuat pencarian telur ini menjadi istimewa.

Konflik-konflik selingan juga memiliki kekuatannya sendiri, seperti ketika mereka bertemu wanita-wanita cantik di sebuah rumah di tengah hutan, atau ketika menyelinap di antara tawanan tentara Jerman. Kisah persahabatn yang unik antara Lev dan Kolya membuat saya menitikkan air mata di akhir cerita. Entah karena bahagia atau sedih, yang pasti saya tahu saya lega karena demikianlah akhirnya.

 Satu kutipan yang saya suka
"Ada suatu bagian dalam diri kita, tempat rasa lapar, keletihan, dan waktu sepenuhnya tak lagi berjalan dan penderitaan tubuh tampaknya bukan lagi milik kita sepenuhnya."-Hal. 450
Penasaran?
Silakan membaca buku ini lalu bertualanglah di Rusia demi dua belas telur untuk pesta pernikahan. :)

Fakta terkait sejarah di buku ini.

Leningrad, daerah tempat tinggal Lev benar-benar merupakan lokasi terjadinya peperangan antara Rusia dan Jerman, terutama pada saat perang dunia kedua meletus. Pada tahun 1991, daerah ini diubah namanya menjadi St. Petersburg, daerah yang mungkin lebih kita kenal sekarang. Pengepungan Jerman terhadap Leningrad terjadi selama 871 hari, yaitu antara 8 September 1941 – 27 January 1944 dengan Jerman yang akhirnya bisa dipukul mundur.



Salam,

Salam,